Laporan Tutorial Skenario 1 Mbs 1
description
Transcript of Laporan Tutorial Skenario 1 Mbs 1
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 1
BLOK MEDICAL BASIC SCIENCE 1
OLEH
KELOMPOK 19 (Sembilan Belas)
1. Anugrah Indah Sari 1418011025
2. Ayu Wulandari 1418011038
3. Dzulfikar 1418011065
4. Ebti Rizki Utami 1418011066
5. Fistana Bella Valani 1418011087
6. Mutiara Kartiko Putri 1418011135
7. Nuraina Rahmania 1418011157
8. Putu Arya Laksmi A.K. 1418011167
9. Risky Arif Prasetyo 1418011190
10. Sarah Nabila I 1418011197
11. Veronica Debora 1418011216
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat- Nya lah,
kami dapat menyelesaikan laporan tutorial ini dengan baik dan tepat waktu.
Laporan tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas blok Medical Basic Science 1
yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung.
Kami mengucapkan terima kasih kepada :
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan
dalm penyusunan laporan ini.
Tutor kami, yang telah membimbing kami dalam proses tutorial.
Teman-teman yang telah menyediakan waktu,tenaga dan pikirannya untuk
merampungkan tugas tutorial in dengan baik.
Orang tua yang telah memberikian kami fasilitas untuk membuat laporan ini.
Kami menyadari, tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat kami harapkan agar bermanfaat bagi
revisi tugas ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran selanjutnya dan bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Bandar Lampung, 7 Maret 2015
Kelompok Tutorial 19
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................3
BAB I Pendahuluan.................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................4
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................4
1.3 Manfaat dan Tujuan Laporan..........................................................5
BAB II Pembahasan................................................................................
2.1 Ilustrasi Kasus (skenario)................................................................6
2.2 Laporan Tutorial Pertemuan Pertama................................................
Step 1..............................................................................................6
Step 2..............................................................................................6
Step 3..............................................................................................6
Step 4..............................................................................................9
Step 5............................................................................................18
2.3 Laporan Tutorial Pertemuan Kedua..................................................
Step 6............................................................................................19
Step 7............................................................................................19
BAB III Penutup……………………………………………………..
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….30
3.2 Saran………………………………………………………………30
Daftar Pustaka ………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jantung manusia berdenyut terus menerus mulai dari beberapa hari setelah
pembuahan sampai meninggal. Pada kenyataannya, sepanjang rentang hidup rerata
manusia, jantung berkontraksi sekitar 3 milyar kali. Tidak pernah berhenti kecuali selama
sepersekian detik untuk mengisi rongganya. Dalam sekitar tiga minggu setelah
pembuahan, jantung pada janin yang sedang tumbuh mulai berfungsi. Jantung adalah
organ fungsional. Pada tahap ini janin manusia hanya memiliki panjang beberapa
milimeter saja. Mengapa jantung berkembang sedemikian dini dan mengapa sangat
penting sepanjang hidup? Jantung pernting karena sistem sirkulasi merupakan sistem
transpor tubuh. Sistem sirkulasi memiliki tiga komponen dasar, yaitu jantung, pembuluh
darah, dan darah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa jantung adalah organ yang
memompa darah keseluruh tubuh. Pembuluh darah adalah alat transportasi yang
membawa darah keseluruh tubuh kita. Terdiri dari pembuluh arteri dan pembuluh balik
vena. Untuk jenis-jenis pembuluh darah akan dibahas di dalam laporan ini. Dan darah
yang memiliki eritrosit yang mengandung hemogloblin akan mengangkut oksigen dan
karbondioksida dari paru-paru menuju jaringan di seluruh tubuh. Darah terus menerus
mengaliri sistem sirkulasi ke jantung dan dari jantung melalui dua lengkung vaskular
yang terpisah, namun keduanya berasal dari dan berakhir di jantung. Sirkulasi pulmonalis
terdiri dari lengkung tertutup pembuluh yang mengangkut darah dari jantung ke pulmo
dan kembali kejantung lagi. Sedangkan sirkulasi sistemik adalah lintasan yang
mengangkut darah dari jantung ke sistem tubuh lainnya dan kembali ke jantung. Denyut
jantung manusia bisa berubah-ubah frekuensinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
denyut jantung,,aliran darah,d an tekanan darah akan kami jelaskan di dalam laporan ini.
Untuk itu lebih lengkapnya, kami akan membahas sistem sirkulasi dalam laporan ini.
Makalah ini membahas mengenai isi dari diskusi kelompok tutorial tentang skenario
pertama yang tentang Sistem Sirkulasi. Setelah melaksanakan kegiatan tutorial ini,
kelompok tutorial 19 merumuskan laporan dalam rangka hasil belajar diskusi kelompok
atau tutorial.
I.2 Perumusan Masalah
Masalah yang kami temukan dalam laporan ini terdapat dalam pembahasan pada
step ke-5
I.3 Manfaat dan Tujuan Laporan
Manfaat dari makalah yang dibuat adalah untuk menjadikan referensi
pembelajaran bagi mahasiswa dan menjadikan sumber pengetahuan mengenai Sistem
Sirkulasi.
Tujuan makalah yang dibuat adalah untuk membuat laporan hasil diskusi
kelompok dengan skenario mengenai sistem sirkulasi.
BAB II
PEMBAHASAN
SKENARIO UNTUK MAHASISWA
SKENARIO 1
“ Sistem Sirkulasi “
Skenario I:
Ridho (17 tahun) terengah-engah setelah berlari mengelilingi lapangan sepakbola dekat
rumahnya. Ia terlihat sangat letih dan berkeringat. Ridho terbiasa melakukan olahraga ini
setiap minggu 2 kali. Ia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat setelah ia berlari dan
aliran darah nya lebih cepat.
Main Problem :
Fisiologi sistem kardiovaskuler
Step 1
Tidak ada kata-kata atau istilah asing dalam skenario ini yang ditanyakan oleh
kami.
Step 2
1. Anatomi jantung ?
2. Apa saja bagian-bagian sistem sirkulasi darah dan limfatik ?
3. Mengaja jantung berdenyut lebih cepat setelah olahraga ? Dan apa perbedaannya
dengan orang yang tidak berolahraga ?
4. Apakah perbedaan heart rate orang yang rutin olahraga dan tidak olahraga?
5. Mengapa aliran darah lebih cepat setelah berolahraga ?
6. Mengapa Ridho terengah-engah setelah berlari ?
Step 3
1. Anatomi Jantung
Jantung terletak di rongga toraks di antara paru – paru
(mediastinum)
Dua pertiga massa jantung berada di sebelah kiri dari garis tengah tubuh.
Membran yang membungkus dan melindungi jantung disebut
perikardium.
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu epikardium (lapisan paling
luar), miokardium (lapisan bagian tengah), dan endokardium (lapisan
paling dalam).
Jantung mempunyai empat ruangan : atrium dextra dan sinistra, ventrikel
dextra dan sinistra.
Darah dari ventrikel kiri ini akan melewati katup aorta ke ascending
aorta. Sebagian darah akan mengalir ke arteri koroner dan
membawa darah ke dinding jantung.
Katub jantung ini terdiri dari 4 yaitu :
1) Katup Trikuspidalis
2) Katup Pulmonal
3) Katup Bikuspid (Bikuspidalis)
4) Katup Aorta
2. Sistem sirkulasi terbagi menjadi 2 :Sistem sirkulasi sistemik adalah sistem sirkulasi yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh kecuali ke paru-paru. Setelah menjalani proses pertukaran partikel di pembuluh kapiler, darah akan kembali mengalir ke jantung. Sistem sirkulasi pulmoner adalah sistem sirkulasi yang dimulai dari pengaliran darah dari jantung yang mengandung banyak karbondioksida dan sedikit oksigen untuk kemudian menuju ke paru-paru.
Sistem limfatik terdiri dari pembuluh limfe, nodus limfatik,organ limfatik, nodul limfatik, sel limfatik.
3. Jantung manusia akan berdenyut lebih cepat setelah olahraga
disebabkan oleh :
a. Perubahan Frekuensi Denyut Jantung
b. Perubahan Volume Darah Sedenyut dan Curah Jantung
c. Perubahan Tekanan Darah
d. Perubahan Pendistribusian Darah Selama Berolahraga
e. Perubahan Pada Pernafasan
f. Perubahan Pada Cairan Tubuh dan Suhu
4. Olahraga teratur membuat sistem kardiovaskular lebih efisien memompa darah dan menyalurkan oksigen ke otot-otot yang bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan metabolik otot rangka selama olahraga, dua penyesuaian utama dari aliran darah harus muncul, yaitu :a. meningkatnya cardiac output jantung.
b. aliran darah dari organ dan jaringan inaktif harus diredistribusi ke otot
rangka yang aktif .Cardiac output jantung yang meningkat menunjukkan bertambah besarnya
kapasitas jantung di ventrikel kiri. Sehingga denyut jantung normal pada atlet
lebih rendah dibandingkan dengan denyut jantung normal non atlet.
5. Aliran darah menjadi lebih cepat karena tubuh memerlukan pertukaran oksigen
dan karbondioksida setelah berolahraga.
6. mekanisme terengah-engah untuk memasukkan oksigen lebih banyak ke tubuh
setelah berolahraga yang menggunakan banyak oksigen.
Step 41. Jantung terletak di rongga toraks di antara paru – paru (mediastinum)
Dua pertiga massa jantung berada di sebelah kiri dari garis tengah tubuh.
Pangkal jantung berada di bagian paling atas, di belakang sternum, dan
semua pembuluh darah besar masuk dan keluar dari daerah ini. Apeks
jantung yang dibentuk oleh ujung ventrikel kiri menunjuk ke arah anterior,
inferior, dan kiri, serta berada di atas diafragma.
Membran yang membungkus dan melindungi jantung disebut perikardium.
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu epikardium (lapisan paling
luar), miokardium (lapisan bagian tengah), dan endokardium (lapisan
paling dalam).
Jantung mempunyai empat ruangan. Dua ruangan penerima di bagian superior
adalah atrium dextra dan sinistra, sedangkan dua ruangan pemompa di bagian
inferior adalah ventrikel dextra dan sinistra.
Ventrikel kanan dan ventrikel kiri mempunyai trabeculae carneae dan
chordae tendineae yang menempel pada muskulus papilaris.
Darah dari ventrikel kiri ini akan melewati katup aorta ke ascending
aorta. Sebagian darah akan mengalir ke arteri koroner dan membawa
darah ke dinding jantung.
Katub jantung ini terdiri dari 4 yaitu :
1) Katup Trikuspidalis
2) Katup Pulmonal
3) Katup Bikuspid (Bikuspidalis)
4) Katup Aorta
2. Bagian sistem sirkulasi :-JantungPada dasarnya jantung memiliki 2 rangkaian ruang yaitu jantung kanan dan jantung kiri. Jantung kanan terdiri dari atrium kanan dan ventrikel kanan. Atrium
kanan menerima darah dari seluruh tubuh untuk kemudian dialirkan menuju ventrikel kanan. Ventrikel kanan berfungsi untuk memompa darah menuju paru-paru. Jantung kiri terdiri dari atrium kiri dan ventrikel kiri. Atrium kiri menerima darah dari paru-paru yang telah mengalami oksigenasi dan mengalirkan darah tersebut menuju ke ventrikel kiri. Ventrikel kirimemompa darah ke seluruh tubuh. Dinding jantung terdiri dari : lapisan paling dalam yang disebut endokardium, lapisan tengah terdiri dari lapisan otot jantung yang disebut miokardium, lapisan luar dilapisi oleh 2 lapisan perikardium.Jantung memiliki 2 jenis katup yaitu : katup atrioventrikuler serta katup semilnar. Katup atrioventrikule rmembatasi antara ruang atrium dengan ventrikel. Pada jantung sisi kanan katup atrioventrikuler memiki 3 lembar daun katup yang disebut katup trikuspidalis sedangkan pada jantung sisi kiri memiliki 2 lembar daun katup yang disebut katup bikuspidalis atau mitralis.- Pembuluh DarahVasa darah atau pembuluh darah merupakan sistem saluran tertutup yang membawa darah dari jantung ke jaringan dan kembali ke jantung. Pembuluh darah terdiri dari 1.ARTERI : untuk mentransfer darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan, maka arteri mempunyai dinding vaskular yang kuat dan darah mengalir dengan cepat. Arteri mengalirkan darah meninggalkan jantung.2.ARTERIOL : Merupakan cabang- cabang kecil terakhir dari sistem arteri, dan berfungsi sebagai katup kendali dimana darah dikeluarkan ke dalam kapiler.3.KAPILER : Untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial.4. VENULA : Mengumpulkan darah dari kapliler; secara bertahap menjadi vena yang semakin besar.5.VENA : Berfungsi sebagai saluran penampung guna pengangkutan darah dari jaringan kembali ke jantung, tetapi sama pentingnya, vena bertindak sebagai penampung utama darah.
Bagian sistem limfatik :Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening membawa cairandan protein yang hilang kembali ke darah .Cairan memasuki sistem ini dengan cara berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-kapiler sistemkardiovaskuler.Organ-organ limfa diantanya kelenjar getah bening (limfonodus), tonsil, tymus, limpa (spleen atau lien) , limfonodulus. System limfe terdiri dari pembuluh limfe, nodus limfatik,organ limfatik, nodul limfatik, sellimfatik.
3. Untuk memenuhi kebutuhan metabolik otot rangka selama olahraga, dua penyesuaian utama dari aliran darah harus muncul, yaitu :a) meningkatnya cardiac output jantung.b) aliran darah dari organ dan jaringan inaktif harus diredistribusi ke otot rangka
yang aktif. Olahraga menimbulkan beberapa respon tubuh terhadap stress fisik yang dilakukan. Respon tersebut termasuk peningkatan HR, BP, SV, cardiac output, ventilasi dan VO2.
a. Kontrol dari cardiac output (HR)Denyut jantung (Heart rate=HR) dikontrol oleh dua sistem saraf, yaitu parasimpatik dan simpatik. Saraf parasimpatik mengeluarkan Ach dan menurunkan HR, sedangan saraf simpatik melepaskan norepinefrin dan meningkatkan HR. Saat istirahat, stimulasi saraf simpatik dan parasimpatik dalam keadaan seimbang. Selama olahraga, stimulasi parasimpatik menurun dan stimulasi simpatik meningkat.
b. Kontrol dari cardiac output (SV)Stroke volume (SV) dikontrol oleh volume akhir diastolik, tekanan darah rata-rata aorta dan kekuatan kontraksi ventrikel. Volume akhir diastolik = jika volume akhir diastolik meningkat, SV juga meningkat. Dengan meningkatnya volume akhir diastolik, peregangan ringan pada serat otot jantung akan meningkatkan kekuatan kontraksinya.Tekanan darah rata-rata aorta= BP pada aorta merepresentasikan barrier/tahanan dari darah yang dikeluarkan jantung. SV berbanding terbalik secara proporsional dengan BP aorta. Selama olahraga, tekanan darah rata-rata aorta menurun sehingga meningkatkan SV.Kekuatan kontraksi ventrikel= epinefrin dan norepinefrin dapat meningkatkan kontraktilitas jantung dengan meningkatkan konsentrasi kalsium pada serat otot jantung. Epinefrin dan norepinefrin memudahkan masukan kalsium yang lebih besar melalui kanal kasium di membran serat otot jantung. Hal ini membuat interaksi yang lebih besar dari aktin dan myosin dan meningkatkan kekuatan produksi.
c. Kontrol cardiac output (venous return)Venokonstriksi muncul sebagai respon dari stimulasi sistem saraf simpatis. Stimulasi simpatik mengkonstriksikan vena yang mengalir dari otot rangka. Hal ini menyebabkan lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung.
Pompa otot adalah kontraksi ritmis dan relaksasi dari otot rangka yang mengkompresi/menekan vena dan karena itu mengeringkan otot rangka. Hal ini menyebabkan aliran darah kembali ke jantung yang lebih besar. Pompa otot sangat penting, baik selama kondisi relaksasi ataupun olahraga.Selama olahraga, pompa respiratori membantu meningkatkan venous return. Tekanan pada dada menurun dan tekanan di abdomen meningkat dengan inhalasi, dan karena itu memfasilitasi darah mengalir kembali ke jantung. Karena meningkatnya respiratory rate dan kedalaman bernapas selama olahraga, hal ini adalah cara yang efektif untuk meningkatkan venous return.
d. Perubahan penyaluran oksigen ke otot selama olahragaBP meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas olahraga, meningkat dari sekitar 120 mmHg ke sekitar 200 mmHg. SV meningkat selama olahraga sampai 40% dari VO2 maksimal (level uptake oksigen maksimum) tercapai, meningkat dari rata-rata 80 mL/denyut sampai rata-rata 120 mL/denyut. HR meningkat dengan intensitas sampai VO2 maksimal tercapai, meningkat dari rata-rata 70 denyut/menit sampai rata-rata 200 denyut/menit.Cardiac output meningkat dengan intensitas sampai VO2 maksimal tercapai, meningkat dari rata-rata 5 L/menit sampai rata-rata 25-30 L/menit. Perbedaan oksigen arteri-vena adalah jumlah oksigen yang diekstraksi dari darah selama melewati dinding kapiler. Perbedaan tersebut meningkat dari rata-rata 4mL oksigen/100mL darah saat istirahat menjadi rata-rata 18mL okseigen/100mL darah selama olahraga aerobic intensitas tinggi.
e. Redistribusi aliran darah selama olahragaSaat istirahat, 15-20% darah menuju ke otot rangka. Selama olahraga, jumlah ini meningkat menjadi 80-85%. Persentase darah ke otak berkurang, tetapi jumlah absolutnya meningkat. Persentase darah yang sama menuju ke otot jantung, tetapi jumlah absolutnya meningkat. Aliran darah ke jaringan visceral dan otot rangka inaktif menurun. Sebagai tambahan, aliran darah kutaneus awalnya menurun, tetapi belakangan meningkat karena rangkaian olahraga tersebut.Redistribusi darah disebabkan oleh beberapa mekanisme. Selama olahraga, vasodilatasi general muncul karena akumulasi dari metabolit vasodilatorik. Hal ini menyebabkan menurunnya tahanan perifer, yang sebagai gantinya, meningkatkan secara kuat aktivitas simpatik melalui aktivasi baroreseptor. Meningkatnya aktivitas simpatis menyebabkan vasokontriksi di organ visceral, dimana vasodilatasi didominasi di pembuluh darah otot dan sirkulasi koronaria karena metabolit vasodilatorik lokal. Pembuluh darah kutaneus awalnya berespon pada aktivitas simpatik dengan vasokontriksi. Seiring dengan berjalannya olahraga, reflex temperature diaktifkan dan menyebabkan vasodilatasi kutaneus untuk mengurangi produksi panas oleh aktivitas otot. Hasilnya adalah meningkatnya aliran darah kutaneus.
f. Regulasi aliran darah di tingkat lokal
Aliran darah lokal dikontrol oleh faktor kimia, metabolit, parakrin, faktor fisik seperti dingin atau panas, efek peregangan pada membran endotel, hyperemia aktif, dan hyperemia reaktif. Regulasi parakrin utamanya diatur oleh nitrit oksida, pelepasan histamine dan prostacyclin. Nitrit oksida masuk ke otot polos dan menyebabkan vasodilatasi dengan menurunkan masukan kalsium ke otot polos.
g. Regulasi fungsi kardiovaskular
HR dan aliran darah dikontrol oleh berbagai pusat di otak. Pusat-pusat ini menerima input dari reseptor yang ada di seluruh tubuh. Pusat tersebut bekerja untuk menginisiasi respon yang tepat dari jaringan dan organ di tubuh. Olahraga aerobik membutuhkan oksigen untuk membuat energidari bahan bakar seperti glukosa atau glikogen. Hasil olahraga aerobik adalah tidak terbentuknya asam laktat sebagai hasil metabolisme. Olahraga meningkatkan kemampuan tubuh, khususnya sel-sel otot, untuk membawa oksigen dengan lebih baik. Cardiac output adalah penentu utama dari uptake oksigen. VO2 maksimal menurun seiring usia seperti maksimum HR yang juga menurun. Olahraga menyebabkan jantung lebih efisien dan meningkatkan SV maksimum. Saat SV maksimum meningkat, jantung dapat bekerja dengan lebih efisien dengan pulse rate yang relatif sama.
h. Perubahan jantung mengikuti latihanSV dari laki-laki yang tidak berlatih sekitar 100-120 mL/denyut/menit. Untuk laki-laki yang berlatih, nilanya adalah 150-170 mL/denyut/menit. Untuk atlet yang berlatih rutin dan keras, SV maksimal bisa mencapai atau bahkan melebihi 200 mL/denyut/menit. Pada wanita, nilai ini lebih rendah. SV maksimal untuk wanita yang tidak berlatih biasanya sekitar 80 mL/denyut/menit dan untuk wanita yang berlatih sekitar 100 mL/denyut/menit. Perubahan ini berkorelasi dengan peningkatan volume sirkulasi darah dan cardiac output, dengan penurunan HR istirahat dan BP istirahat dan olahraga.
Selain itu denyut jantung dapat pengaruhi oleh faktor-faktor lain, diantaranya : aktivitas fisik/tingkat kebugaran seseorang usia waktu saat penghitungan suhu udara disekitar posisi tubuh (berbaring atau berdiri) tingkat emosi fluktuasi hormon asupan kafein merokok ukuran tubuh obat yang sedang dikonsumsi
Anak-anak 10 tahun, lebih tua, dan orang dewasa (termasuk manula): 60 - 100 denyut per menit. Atlet terlatih = 40 - 60 denyut per menit. Denyut jantung atlet lebih rendah frekuensinya karena curah jantung seorang atlet lebih besar daripada non atlet yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh akan darah yang dipompakan
oleh jantung. Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung.
1. Dibawah ini adalah penyebab cepatnya denyut jantung setelah olahraga :
a. Perubahan Frekuensi Denyut Jantung
Ketika berolahraga frekuensi denyut jantung akan meningkat.
Kenaikan frekuensi denyut jantung akan sesuai dengan intensitas
latihan terutama yang melibatkan aktivitas otot-otot besar. Semakin tinggi
intensitas maka denyut jantung akan terasa semakin cepat. Frekuensi
denyut jantung yang tidak terlatih ketika bangur tidur (istirahat) sekitar
60 sampai 70 denyutan per menit, ketika berlatih dapat meningkat
antara 160 sampai 170 per menit. Bagi orang yang terlatih denyut
jantung bangun tidur lambat, dapat di bawah 50 denyutan per menit. Pada
saat berlatih meningkat, dapat mencapai sekitar 180 kali denyutan per
menit.
b. Perubahan Volume Darah Sedenyut dan Curah Jantung
Jika pada saat istirahat volume darah sedenyut yang keluar dari
jantung(stroke volume=SV) sekitar 70 cc, pada saat berolahraga dapat
meningkat sampai 90 cc per denyut.
Curah jantung adalah volume darah yang dapat keluar dari jantung selama
satu menit. Besarnya curah jantung adalah frekuensi denyut
jantung (banyaknya denyutan selama satu menit) dikalikan volume
darah sedenyut yang keluar dari jantung. Ketika latihan curah jantung
akan meningkat sangat tinggi. Bagi orang yang terlatih kenaikan curah
jantung akan jauh lebih tinggi. Hal demikian adalah bertujuan untuk
membuang CO2 yang terjadi ketika latihan.
Peningkatan frekuensi denyut jantung yang terus menerus, pada suatu saat
tidak akan meningkatkan curah jantung. Setelah 160 kali per menit bagi
yang tidak terlatih, atau 180 kali per menit bagi yang terlatih maka
denyut jantung akan mengalami floater, sehingga volume sedenyut
akan berkurang.
c. Perubahan Tekanan Darah
Meningkatnya hormon epinefrin saat latihan akan menyebabkan
semakin kuatnya kontraksi otot jantung. Meskipun demikian tekanan
sistole tidak langsung membubung tinggi, karena pengaruh epinefrin pada
pembuluh darah dapat menyebabkan pelebaran (dilatasi). Pelebaran
pembuluh darah akan sangat tergantung kondisinya. Jika pembuluh
sudah mengalami pengerakan (arteriosklerosis) akan menjadi kaku,
tidak elastis, sehingga pelebaran akan terbatas. Dengan demikian
kenaikan tekanan darah saat latihan akan dapat terjadi. Peningkatan
pelebaran pembuluh darah saat latihan juga disebabkan karena
meningkatnya suhu tubuh. Banyaknya keringat yang keluar akan
menyebabkan plasma darah keluar, volume darah menurun, sehingga
tekanan darah tidak naik berlebihan.
Selisih tekanan antara sistole dan diastole akan meningkat, hal
demikian hubungannya erat dengan volume darah sedenyutan yang
keluar dari jantung. Tekanan darah baik sistole maupun diastole dapat
meningkat sangat tinggi ketika seorang atlet angkat besi mengangkat
barbel. Tekanan sistole akan dapat meningkat dari 120 mmHg
sampai 180 mmHg. Hal demikian terjadi karena banyak otot rangka
yang berkontraksi sehingga mendesak pembuluh-pembuluh darah.
Tekanan yang naik cukup tinggi tersebut terjadi hanya sesaat, begitu
angkatan dilepaskan akan turun kembali ke normal. Agar tidak
mengalami hal yang fatal maka penderita tekanan darah tinggi jika
berolahraga harus berhati-hati, jangan melaksanakan dengan intensitas
tinggi secara mendadak. Perlu disiapkan lebih dahulu semua otot agar
pembuluh-pembuluh di seluruh tubuh sudah melebar. Jika pembuluh
belum siap, sedangkan jantung memompa dengan kuat sangat
dimungkinkan adanya kenaikan tekanan yang cukup tinggi. Oleh
karena itu penderita tekanan darah tinggi jangan mengangkat beban
yang sangat berat secara mendadak.
d. Perubahan Pada Darah
Pada latihan yang cukup lama, jika tidak diimbagi dengan minum
yang cukup, plasma darah dapat berkurang karena banyaknya cairan
keringat yang keluar. Dengan demikian volume darah juga akan
berkurang sehingga haematokrit (kadar butir darah) akan meningkat.
Pada saat latihan diperlukan energi, sehingga bahan untuk membuat
energi harus dimobolisir dari tempat penyimpanan. Lemak
(triasilgliserol) akan dipecah dimobilisir dari sel adiposa sehingga asam
lemak dan gliserol dalam plasma darah akan meningkat. Demikian juga
karbohidrat (glikogen) dalam hati akan dipecah dimobilisir, sehingga
glukosa darah saat latihan akan meningkat. Semakin tinggi intensitas
latihan, mobilisir karbohidrat semakin tinggi agar gula darah tidak terlalu
rendah.
Pada saat latihan akan banyak sel-sel darah yang pecah, baik sel darah
merah, sel darah putih maupun sel pembekuan darah. Ketika menolak
maupun mendarat benturan kaki dengan lantai menyebabkan
banyaknya butir darah yang pecah. Demikian juga benturan-benturan
yang lain misalnya dengan bola juga akan dapat menyebabkan
pecahnya sel-sel darah. Jika latihan dilaksanakan terus-menerus
tidak ada hari untuk pemulihan maka sel-sel darah akan semakin
berkurang. Sebagai akibatnya adalah semakin menurunnya kadar Hb,
dan imunitas atau daya tahan terhadap penyakit infeksi menurun. Oleh
karena itu dalam melaksanakan latihan, setiap minggu perlu adanya satu
hari istirahat, dengan tidur yang cukup.
e. Perubahan Pendistribusian Darah Selama Berlatih
Pada saat berlatih darah akan banyak mengalir ke otot-otot yang
terlibat dalam gerak. Darah akan berfungsi untuk mencukupi
kebutuhan latihan seperti lemak, gula untuk penyediaan energi dan
membawa sisa-sisa metabolisme seperti air dan CO2. Darah yang
menuju ke pencernaan, ginjal, hati, kulit, otak akan dikurangi. Semakin
tinggi intensitas, darah yang ke otot akan semakin banyak.
Pendistribusian Darah Pada Berbagai Intensitas Latihan
Jaringan
Istirahat
5800 cc
Ringan
9500 cc
Berat
17500 cc
Maks.
25000cc
Otak 13% 8 % 4 % 4 %
Jantung 4 % 3,5 % 4 % 4 %
Otot 21 % 47 % 72 % 88 %
Kulit 8,5 % 16 % 11 % 2.5 %
Ginjal 19 % 9,5 % 3,5 % 1 %
Cerna 24 % 11,5 % 3,5 % > 1%
Lain2 10,5 % 0,5 % 2 % < 1%
f. Perubahan Pada Pernafasan
Pada saat olahraga frekuensi pernafasan akan meningkat. Meskipun
demikian frekuensi pernafasan tidak akan dapat dipakai sebagai alat ukur
intensitas latihan, karena pernafasan dapat dimanipulasikan oleh seseorang.
Pernafasan secara sadar dapat dipercepat, diperlambat, atau diperdalam oleh
kemauan seseorang. Akan tetapi jika pernafasan tidak dikendalikan secara
sadar sudah akan diatur secara otomatis oleh sistem saraf outonom.
Pada saat berlatih hawa tidal akan meningkat, atau pernafasan menjadi lebih
dalam. Dengan pernafasan yang lebih dalam maka tekanan udara dalam paru
akan meningkat, sehingga difusi (pertukaran gas) antara O2 dan CO2 juga akan
meningkat. Meningkatnya hawa tidal disertai frekuensi pernafasan yang
meningkat maka ventilasi (udara yang masuk selama satu menit) juga akan
meningkat. Semakin tinggi intensitas latihan, frekuensi pernafasan juga akan
semakin tinggi, sehingga ventilasi juga akan semakin tinggi.
g. Perubahan Pada Cairan Tubuh dan Suhu
Beberapa saat setelah mulai berolahraga, apalagi pada suhu yang cukup tinggi,
udara lembab, dan angin tidak bertiup, maka keringat akan terasa banyak
keluar membasahi kulit. Banyaknya keringat yang keluar salah satunya
adalah seiring dengan meningkatnya metabolisme atau terbentuknya air dan
karbon dioksida. Selain itu banyaknya keringat yang keluar adalah untuk
menurunkan suhu tubuh agar tidak meningkat secara berlebihan. Dengan
keluarnya keringat, maka akan membasahi kulit kemudian akan menguap.
Menguapnya keringat dari permukaan kulit akan mengambil panas sehingga
suhu badan menjadi berkurang.
4. Olahraga teratur membuat sistem kardiovaskular lebih efisien memompa darah dan menyalurkan oksigen ke otot-otot yang bekerja. Pelepasan adrenalin dan asam laktat ke darah akan meningkatkan denyut jantung. Olahraga meningkatkan kerja beberapa komponen berbeda pada sistem kardiovaskular, seperti stroke volume (SV), cardiac output, tekanan darah sistolik, dan tekanan arterial rata-rata. Saat istirahat, otot menerima kurang lebih 20% dari aliran darah total, tetapi selama olahraga, aliran darah ke otot meningkat sampai 80-85%. Sehingga heart rate seorang atlet akan lebih rendah daripada non atlet, namun curah jantungnya lebih besar dan hal ini normal bagi seorang atlet.
5. Aliran darah yang lebih cepat setelah olahraga dikarenakan tubuh memerlukan
oksigen dan menghasilkan karbondioksida lebih banyak dari biasanya. Karena
oksigen dan karbondioksida dibawa oleh aliran daran maka dibutuhkan aliran darah
yang lebih banyak dari keaddan normal atau tidak olahraga.
6. Kurang nya pasokan O2 pada sel untuk membentuk energi saat berolahraga
(beraktivitas berat) membuat jantung terus bekerja (kontraksi) agar O2 pada sel
terpenuhi, akibatnya paru-paru akan terus mendifusikan O2 ke dalam aliran darah.
Mekanisme terengah-engah membuat O2 masuk ke dalam paru-paru dengan cepat
dan dalam jumlah yang banyak agar sel mendapatkan O2 sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Step 5
Learning Objectivity
1. Apa yang membuat darah kita kembali lagi ke jantung meskipun ketika tidur?
2. Mekanisme konduksi jantung dan yang meregulasi ?
3. Anatomi jantung ( vaskularisasi, katup, otot katup, otot jantung)?
4. Mikrovaskular, struktur vena dan arteri?
5. Venous return, preload, dan after load?
6. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah?
Step 6
Belajar mandiri dari berbagai sumber untuk menjawah leraning objectivity.
Step 7
1. Hal ini dapat terjadi karena vena memiliki sistem yang unik dan dipengaruhi beberapa faktor dalam kerjanya untuk mengembalikan darah kembali ke jantung, yang biasa disebut Venous return.Aliran balik vena (venous return): volume darah yang masuk ke tiap atrium per menit dari vena.
Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran balik vena : Vasokontriksi vena yang diinduksi oleh saraf simpatis
Hal ini akan meningkatkan tekanan vena dan meningkatkan gradien tekanan untuk mendorong lebih banyak darah dari vena ke atrium kanan
Aktivitas otot rangkaBanyak vena besar yang terletak antara otot-otot rangka, sehinnga ketika otot berkontraksi vena tertekan dan meningkatkan aliran darah menuju jantung.
Efek katup venaKatup ini berperan dalam menjada aliran darah agar tidak kembali ke jaringan dan juga berperan dalam melawan efek gravitasi.
Aktivitas pernafasanAkibat aktivitaspernafasan, tekanan di dada menjadi 5mmHg lebih rendah dari tekanan atmosfer. Hal ini menyebabkan aliran balik ke jantung menjadi meningkat.
Efek penghisapan oleh jantungTerjadi karena adanya pengisian ventrikel yang menyebabkan tekanan atrium 0 mmHg, sehingga darah masuk ke jantung.
2.
Simpuls A-S dalam keadaan normal ditimbulkan impuls eksitsai berirama melalui
lintasan internodal menghantarkan impuls dari simpuls S-A ke simpuls A-V. Setelah
impuls sampai di simpul A-V, impuls A-V tempat impuls dari atrium ditunda sebelum
masuk ke dalam ventrikel. Selanjutnya impuls disalurkan ke berkas A-V ( berkas his )
yang menghantarkan impuls dari atrium ke ventrikel. Berkas his bercabang dan
menghantarkan impuls ke ventrikel kiri dan kanan melalui cabang berkas kiri dan kanan
serabut-serabut Purkinje yang menghantarkan impuls jantung ke seluruh bagian ventrikel.
Supaya pemompaan jantung efektif maka perlu pengkoordinasian dari jutaan sel otot
jantung. Kontraksi akan terjadi jika potential aksi yang berjalan menuju membran sel
otot. Impuls yang diterima sel tersebut kemudian disalurkan ke sel selanjutnya melalui
gap junction sehinnga jika ada rangsangan pada salah satu bagian saja maka bagian yang
lain juga terangsang. Oleh karena itu, sel otot pada jantung diatur secara spesifik oleh
frekuensi eksitasi jantung, jalur konduksi dan banyaknya eksitasi pada daerah tertentu.
Komponen-komponen eksitasi dari jantung secara urut terdiri dari sino-auricular node(SA
node), jaras internodal atrium, atrio-ventricular node (AV node), bundle His, cabang kiri-
kanan bundel dan sistem Purkinje.
3. Jantung terletak di rongga toraks di antara paru – paru. Lokasi ini dinamakan
mediastinum. Jantung memiliki panjang kira-kira 12 cm (5 in.), lebar 9 cm (3,5 in.),
dan tebal 6 cm (2,5 in.), dengan massa rata – rata250 g pada wanita dewasa dan 300 g
pada pria dewasa. Dua pertiga massa jantung berada di sebelah kiri dari garis tengah
tubuh. Pangkal jantung berada di bagian paling atas, di belakang sternum, dan semua
pembuluh darah besar masuk dan keluar dari daerah ini. Apeks jantung yang
dibentuk oleh ujung ventrikel kiri menunjuk ke arah anterior, inferior, dan kiri, serta
berada di atas diafragma.
Membran yang membungkus dan melindungi jantung disebut perikardium. Perikardium
menahan posisi jantung agar tetap berada di dalam mediastinum, namum tetap
memberikan cukup kebebasan untuk kontraksi jantung yang cepat dan kuat.
Perikardium terdiri dari dua bagian, yaitu perikardium fibrosa dan perikardium serosa.
Perikardium fibrosa terdiri dari jaringan ikat yang kuat, padat, dan tidak elastis.
Sedangkan perikardium serosa lebih tipis dan lebih lembut dan membentuk dua lapisan
mengelilingi jantung. Lapisan parietal dari perikardium serosa bergabung dengan
perikardium fibrosa. Lapisan viseral dari perikardium serosa, disebut juga epikardium,
melekat kuat pada permukaan jantung. Di antara perikardium parietal dan viseral
terdapat cairan serosa yang diproduksi oleh sel perikardial. Cairan perikardial ini
berfungsi untuk mengurangi gesekan antara lapisan – lapisan perikardium serosa saar
jantung berdenyut. Rongga yang berisi cairan perikardial disebut sebagai kavitas
perikardial.
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu epikardium (lapisan paling luar),
miokardium (lapisan bagian tengah), dan endokardium (lapisan paling dalam).
Seperti yang telah disebutkan di atas, lapisan epikardium merupakan lapisan viseral
perikardium serosa yang disusun oleh mesotelium dan jaringan ikat lunak, sehingga
tekstur permukaan luar jantung terlihat lunak dan licin. Miokardium merupakan
jaringan otot jantung yang menyusun hampir 95% dinding jantung. Miokardium
bertanggung jawab untuk pemompaan jantung. Meskipun menyerupai otot rangka, otot
jantung ini bekerja involunter seperti otot polos dan seratnya tersusun melingkari
jantung. Lapisan terdalam dinding jantung, endokardium, merupakan lapisan tipis
endotelium yang menutupi lapisan tipis jaringan ikat dan membungkus katup jantung.
Jantung mempunyai empat ruangan. Dua ruangan penerima di bagian superior adalah
atrium, sedangkan dua ruangan pemompa di bagian inferior adalah ventrikel. Atrium
kanan membentuk batas kanan dari jantung dan menerima darah dari vena kava
superior di bagian posterior atas, vena kava inferior, dan sinus koroner di bagian
lebih bawah. Atrium kanan ini memiliki ketebalan sekitar 2 – 3 mm (0,08 – 0,12 in.).
Dinding posterior dan anteriornya sangat berbeda, dinding posteriornya halus, sedangkan
dinding anteriornya kasar karena adanya bubungan otot yang disebut pectinate muscles.
Antara atrium kanan dan kiri ada sekat tipis yang dinamakan septum interatrial. Darah
mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan melewati suatu katup yang dinamakan
katup trikuspid atau katup atrioventrikular (AV) kanan.
Ventrikel kanan membentuk pemukaan anterior jantung dengan ketebalan sekitar 4 – 5
mm (0,16 – 0,2 in.) dan bagian dalamnya dijumpai bubungan - bubungan yang
dibentuk oleh peninggian serat otot jantung yang disebut trabeculae carneae.
Ventrikel kanan dan ventrikel kiri dipisahkan oleh septum interventrikular. Darah
mengalir dari ventrikel kanan melewati katup pulmonal ke arteri besar yang dinamakan
trunkus pulmonal. Darah dari trunkus pulmonal kemudian dibawa ke paru – paru.
Atrium kiri memiliki ketebalan yang hampir sama dengan atrium kanan dan
membentuk hampir keseluruhan pangkal dari jantung. Darah dari atrium kiri mengalir ke
ventrikel kiri melewati katup bikuspid (mitral) atau katup AV kiri. Ventrikel kiri
merupakan bagian tertebal dari jantung, ketebalan sekitar 10 – 15 mm (0,4 – 0,6 in.) dan
membentuk apeks dari jantung. Sama dengan ventrikel kanan, ventrikel kiri mempunyai
trabeculae carneae dan chordae tendineae yang menempel pada muskulus papilaris.
Darah dari ventrikel kiri ini akan melewati katup aorta ke ascending aorta.
Sebagian darah akan mengalir ke arteri koroner dan membawa darah ke dinding
jantung
Ruang-Ruang Jantung
Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu atrium dan ventrikel yang masing-
masing dari ruang jantung tersebut dibagi menjadi dua yaitu atrium kanan kiri, serta
ventrikel kiri dan kanan.
Atrium
Berikut fungsi dari masing-masing atrium jantung tersebut yaitu :
a. Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang rendah oksigen
dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava
inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah
dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru. Atrium kanan menerima
darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian
atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial
mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium
berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang
memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan
darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan
b. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena
pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan selanjutnya ke seluruh
tubuh melalui aorta. Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui
vena paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui
atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri
Ventrikel
Berikut adalah fungsi dan manfaat ventrikel yaitu :
a. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai
kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan
untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak.
Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka.
Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan
pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju
paru-paru.
b. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh
melalui aorta. Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai
kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta
menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah.
Setelah ventrikel penuh, dan berkontraksi. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup
katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari
dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir
ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.
Katup-Katup Jantung
Katub jantung ini terdiri dari 4 yaitu :
7. Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini
terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup
trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan
cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid
terdiri dari 3 daun katup.
8. Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan
melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan
kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3
daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila
ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel
kanan menuju arteri pulmonalis.
9. Katup Bikuspid (Bikuspidalis)
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup
10. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini
akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir
keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi,
sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
4. mikrovaskular, struktur arteri dan vena
Sumber: junquiera dan anatomi ethel sloane
ARTERIArteri berfungsi untuk membawa darah meninggalkan jantung. Arteri terdiri dari 3 macam yaitu arteri elastis yang merupakan arteri terbesar jantung yang berfungsi untuk menstabilkan darah, arteri muscular yang berfungsi sebagai stimulus saraf imun dan mengendalikan banyak darah dengan cara mengkontrasikan atau merelaksasikan sel-sel otot polos dari tunica media, dan arteriol sebagai tempat pertukaran darah dan cairan pada jaringan . arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika adventisia (lapisan terluar yang berasal dari jaringan ikat fibrosa, tunika media (lapisan tengah yang berasal dari otot-otot polos) , tunika intima ( bagian paling dalam yang berasal dari sel-sel endotalia). VENAVena berfungsi untuk membawa darah kembali ke atrium jantung. vena dibagi menjadi 3 pula yaitu vena besar, vena sedang, dan vena kecil (venula). struktur untuk vena sendiri sama halnya dengan ateri namun lapisan otot polos dan serabut elastisnya lebih sedikit dan jaringan ikat fibrosanya lebih banyak. Vena berdinding tipis dan bisa mengembang. Vena memiliki katup yang berfungsi untuk mencegah aliran balik pada darah.
MIKROVASKULARMikrovaskuler adalah berkenaan dengan pembuluh darah kecil, yang berdiameter maksimum 100 mikron. Kontras dengan makrovaskuler. Seperti arteriol, venula pasca kapiler. Fungsi dari arteriol sendiri adalah membawa darah ke jaringan kapilar. Ateriol berada dibawah pengaruh saraf simpatis, dan meningkatkan tekanan darah
5. Aliran balik vena (venous return)
volume darah yang masuk ke tiap atrium per menit dari vena.
Lebih jelas ada pada no.1
PreloadPreload adalah tenaga yang menyebabkan otot ventrikel meregang sebelum mengalami eksitasi dan kontraksi. Preload ventrikel ditentukan oleh volume darah dalam ventrikel pada akhir diastolik. Semakin besar preload, semakin besar volume sekuncupnya, sampai pada titik dimana otot sedemikian teregangnya dan tidak mampu berkontraksi lagi. Pada situasi klinik, preload dan volume stroke berikutnya dapat dimanipulasi dengan mengubah jumlah volume darah yang bersirkulasi. Misalnya, pada klien yang mengalami syok hemoragik, terapi cairan dan penggantian darah meningkatkan volume, sehingga meningkatkan preload dan curah jantung.
6. faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darahSumber: repository usu
1. Umur
Tekanan sistolik dan diastolik akan
meningkat sesuai dengan bertambah dewasanya seseorang. Pada seorang yang lansia memliki arteri yang lebih keras dan kurang fleksibel sehingga tekanan sistolik meningkat
2. Jenis kelaminWanita cenderung lebih sering terkena darah tinggi yang akan
menyebabkan peyakit jantung lebih sering dialami oleh wanita
3. OlahragaAktifitas fisik seperti olahraga cenderung akan meningkatkan tekanan darah pada diri seseorang.
4. Obat-obatanAda yang bisa menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi atau rendah
5. RasPria amerika afrika lebih cenderung memiliki tekanan yang lebih tinggi dibanding pria amerika eropa
Sumber: Ethel Sloane1. Curah jantung (volume yang dikelurkan ventrikel tiap menitnya)
Tekanan darah akan berbanding lurus dengan curah jantung
2. Tahanan perifer terhadap aliran darahTekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluhAda beberapa faktor :a. Viskositas darah
Banyaknya protein dan sel darah dalam plasma akan menyebabkan meningkatnya besarnya tahanan terhadap aliran darah
b. Panjang pembuluhSemakin panjang pembuluh maka akan semakin besar pula tahanan terhadap aliran darah
c. Radius pembuluhBerbanding terbalik dengan radius Jika diganda (vasodilatasi) : 16x meningkatkan aliran darah yang akan menyebabkan tekanan darah menurun
Jika dibagi dua: 16x meningkatkan tahanan perifer yang akan menyebabkan tekanan darah menjadi naik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Fungsi jantung sebagai pompa darah dipengaruhi oleh aktifitas fisik sehingga
darah yang dipompa dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
2. Mekanisme konduksi jantung untuk menghantarkan impuls dari atrium ke seluruh
ventrikel.
3. Peningkatan denyut jantung ketika olahraga hasil respon peningkatan HR, BP, SV,
cardiac output, ventilasi dan VO2.
4. Kurangnya oksigen dan banyaknya karbondioksida meningkatkan aliran darah
dan pernapasan menjadi terengah-engah.
3.2 Saran
Saran bagi penulis :
1. Penulis diharapkan dapat menukis laporan dengan struktur yang tepat.
2. Penulis diharapkan dapat menguasai bahasan materi.
3. Penulis diharapkan dapat menggunakan tanda baca dan pilihan kata yang tepat.
Saran bagi pembaca :
1. Pembaca diharapkan dapat memahami informasi tentang hal-hal yang
berhubungan tentang sistem syaraf.
2. Pembaca diharapkan dapat mengambil hal-hal positif dari laporan ini.
3. Pembaca diharapkan dapat memberi kritik dan saran kepada penulis jika terdapat
kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta: EGC.
Guyton,Artur C. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC
Moore, Keith L. & Arthur F. Dalley. 2013. Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta:Penerbit
Erlangga.
R. Putz, R. Pabst. 2012. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 23 Jilid 3. Jakarta: EGC
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/fisiologipembuluhdarah.pdfhttps://fkur2011.files.wordpress.com/2011/12/fisiologi-pembuluh-darah-dan-pengaturan-
tekanan-darah.pptx
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2044/1/09E01466.pdf
books.google.com/books?isbn=9796884704