tutorial skenario
-
Upload
nedya-bellinawatii -
Category
Documents
-
view
47 -
download
1
description
Transcript of tutorial skenario
SKENARIO A SGM
NAMA :
NIM :
Dr. Ali, baru lulus dari Fakultas Kedokteran dan telah diterima bekerja sebagai
dokter pegawai negeri sipil di Pemerintah kota Palembang serta ditunjuk Walikota
Palembang melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota sebagai dokter kepala Puskesmas
“Padang Tepung”.
Dalam melaksakan tugasnya sebagai kepala Puskesmas dr. Ali berpedoman pada
sistem Kesehatan Nasional dan sering menemui berbagai kendala administrasi kesehatan,
untuk itu ia tak segan-segan untuk berkonsultasi dengan kepala dinas Kesehatan Kota.
Sebagai dokter puskesmas dr. Ali melakukan pelayanan kesehatan masyarakat
pada pagi sampai siang hari dan pada sore hari melakukan pelayanan kedokteran. Dalam
melakukan Pelayanan Kesehatan Masyarakat dr. Ali mengaplikasikan definisi
“Winslow”.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat, dr. Ali lebih menekankan
pada pendidikan kesehatan pada masyarakat dalam bentuk promosi kesehatan. Materi
promosi kesehatan yang diberikan dr. Ali terutama pada penyakit-penyakit yang
cenderung menjadi wabah, karena secara epidemiologi kawasan puskesmas “padang
Tepung” rawan dengan penyakit infeksi akibat vektor nyamuk.
I. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Dr. Ali, baru lulus dari Fakultas Kedokteran dan telah diterima bekerja sebagai
dokter pegawai negeri sipil di Pemerintah kota Palembang serta ditunjuk
Walikota Palembang melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota sebagai dokter kepala
Puskesmas “Padang Tepung”.
2. Dalam melaksakan tugasnya sebagai kepala Puskesmas dr. Ali berpedoman pada
sistem Kesehatan Nasional dan sering menemui berbagai kendala administrasi
kesehatan, untuk itu ia tak segan-segan untuk berkonsultasi dengan kepala dinas
Kesehatan Kota.
3. Sebagai dokter puskesmas dr. Ali melakukan pelayanan kesehatan masyarakat
pada pagi sampai siang hari dan pada sore hari melakukan pelayanan kedokteran.
SGM (anet-nisa)
Dalam melakukan Pelayanan Kesehatan Masyarakat dr. Ali mengaplikasikan
definisi “Winslow”.
4. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat, dr. Ali lebih menekankan
pada pendidikan kesehatan pada masyarakat dalam bentuk promosi kesehatan.
Materi promosi kesehatan yang diberikan dr. Ali terutama pada penyakit-penyakit
yang cenderung menjadi wabah, karena secara epidemiologi kawasan puskesmas
“padang Tepung” rawan dengan penyakit infeksi akibat vektor nyamuk.
II. PRIORITAS MASALAH
III. ANALISIS MASALAH
1. Dr. Ali, baru lulus dari Fakultas Kedokteran dan telah diterima bekerja sebagai
dokter pegawai negeri sipil di Pemerintah kota Palembang serta ditunjuk
Walikota Palembang melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota sebagai dokter
kepala Puskesmas “Padang Tepung”.
a. Apa peran walikota dalam pemerintahan berkaitan dengan kebijakan
kesehatan ?
Jawab :
Berdasarkan permenkes 741 tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal.
Pasal 5 ayat 1 sampai 3
Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sesuai SPM Kesehatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota dan masyarakat;
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota; Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM
Kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan kualifikasi dan
kompetensi yang dibutuhkan.
SGM (anet-nisa)
Pasal 7 ayat 1 dan 2:
Bupati/Wali kota menyampaikan laporan teknis tahunan kinerja penerapan dan
pencapaian SPM Kesehatan kepada Menteri Kesehatan.
Berdasarkan laporan teknis tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Menteri Kesehatan melakukan pembinaan dan pengawasan teknis penerapan
SPM Kesehatan.
Pasal 13
Bupati/ Walikota melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sesuai SPM Kesehatan di daerah masing-masing.
Berdasarkan pasal-pasal diatas peran walikota dalam pelayanan kesehatan antara
lain
- Mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan di dareahnya yang
dikoordinasikan oleh dinas kesehatannya dan dilaksanakan oleh tenanga
kesehatan yang berkompetensi
- Melaporkan hasil pencapaian pelayanan kesehatan keMenkes untuk diawasi
dan dievaluasi
- Melakukan pengawasan dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan di
daerah masing-masing
Berdasarkan permenkes 741 tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal.
Pasal 5 ayat 1sampai 3
Bupati/Wali kota bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sesuai SPM Kesehatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota dan masyarakat;
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota;
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM Kesehatan dilakukan oleh
tenaga kesehatan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.
Pasal 7 ayat 1 dan 2:
Bupati/Wali kota menyampaikan laporan teknis tahunan kinerja penerapan dan
pencapaian SPM Kesehatan kepada Menteri Kesehatan.
SGM (anet-nisa)
Berdasarkan laporan teknis tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Menteri Kesehatan melakukan pembinaan dan pengawasan teknis penerapan
SPM Kesehatan.
Pasal13 :
Bupati/ Wali kota melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sesuai SPM Kesehatan di daerah masing-masing.
Berdasarkan pasal-pasal diatas peran walikota dalam pelayanan kesehatan
antara lain
- Mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan di dareahnya yang
dikoordinasikan oleh dinas kesehatannya dan dilaksanakan oleh tenanga
kesehatan yang berkompetensi
- Melaporkan hasil pencapaian pelayanan kesehatan KeMenkes untuk diawasi
dan dievaluasi
- Melakukan pengawasan dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan di daerah
masing-masing
b. Siapa yang menunjuk dan mengangkat kepala dinas kesehatan kota ?
Jawab :
Kepala Daerah tingkat I mengangkat Kepala Dinas Kesehatan
Daerah Tingkat I dan Kepala Daerah tingkat II mengangkat Kepala Dinas
Kesehatan tingkat II
Kepala Derah Tingkat I mengangkat Kepala unit Pelaksanaan Derah
dan/ Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas setelah terlebih dahulu
mendengar pertimbangan Kepala Kantor Wilayah Departemen
kesehatan propinsi.
Kepala daerah tingkat II mengangkat unit pelaksana daerah dan/
kepala unit pelaksana teknis dinas setelah dahulu mendengar
pertimbangan kepala kantor departemen kesehatan kabupaten / kota.
c. Apa saja peran kepala dinas kesehatan kota dalam kebijakan kesehatan kota ?
Jawab :
Fungsi Dinas Kesehatan
SGM (anet-nisa)
a. Penyususnan dan pengendalian program di bidang kesehatan
b. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan
c. Pengendalian penyakit, pengelolaan survailans dan kejadian luar biasa
(KLB) serta imunisasi, penyelenggaraan kesehatan lingkungan
d. Pengelolaan keseh atandasar, rujukan, khusus
e. Penyelenggaraan pelayanan informasi kesehatan
f. Pengelolaan kesehatan keluarga, gizi, promosi kesehatan dan kemitraan
g. Pengelolaan pembiayaan dan jaminan kesehatan
h. Pembinaan sarana dan tenaga kesehatan, farmasi, makanan, minuman, dan
alat kesehatan
i. Pelaksanaan koordinasi dan pemberian perijinan bidang kesehatan
j. Pemberian fasilitas penyelenggaraan kesehatan kabupaten / kota
k. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang kesehatan
l. Pemberdayaan sumberdaya dan mitrakerja dibidang kesehatan
m. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan fungsi dan
tugasnya.
Peran kepala Dinas Kesehatan Kota:
1. Mengusulkan kepala puskesmas kepada walikota untuk
ditetapkan/diberhentikan
2. Mengusulkan kepada walikota untuk mengeluarkan keputusan penetapan
terjadinya wabah di kota.
3. Membantu walikota dalam merumuskan kebijakan teknis di bidang
kesehatan
4. Membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang kesehatan
5. Melakukan pembinaan kepada para pelaksana pelayanan dibidang
kesehatan kota.
d. Apa definisi Puskesmas ?
Jawab :
SGM (anet-nisa)
Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas adalah Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
e. Apa tujuan dan manfaat Puskesmas?
Jawab :
Tujuan
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan
Indonesia Sehat. (Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaNomor
128/menkes/sk/ii/2004 ).
Manfaat:
1. Menggerakan pembangunan kesehatan masyarakat.
2. Memberdayakan masyarakat dibidang kesehatan.
3. Melayani kesehatan strata pertama
f. Berapa macam upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jelaskan?
Jawab :
1. Upaya kesehatan wajib, merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh
seluruh puskesmas di indonesia. Yang termasuk dalam upaya kesehatan wajib
adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak, dan
Kesehatan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan
Pemberantas Penyakit Menular serta Pengobatan.
2. Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat
serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya ini ditetapkan
bersama Dinas Kesehatan Kabupaten melalui perwakilan masyarakat dalam
bentuk Badan Penyantun Puskesmas/Konsil Kesehatan Kecamatan. Upaya
kesehatan pengembangan, antara lain : Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya
Kesehatan Olah Raga, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya kesehatan Gigi dan
Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Kesehatan Usia
SGM (anet-nisa)
Lanjut, Pembinaan Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan Masyarakat,
dan sebagainya
3. Upaya Pelayanan Penunjang
Upaya laboratorium (medis dan kesmas) dan upaya pencatatan-pelaporan
2. Dalam melaksakan tugasnya sebagai kepala Puskesmas dr. Ali berpedoman
pada sistem Kesehatan Nasional dan sering menemui berbagai kendala
administrasi kesehatan, untuk itu ia tak segan-segan untuk berkonsultasi dengan
kepala dinas Kesehatan Kota.
a. Apa yang dimaksud dengan sistem ?
Jawab :
b. Apa yang dimaksud dengan sistem kesehatan nasional RI ?
Jawab :
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia
dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.
Sumber:
Menurut SK Menteri Kesehatan RI No. 99a/Mek.Kes/SK/III/1982.
c. Apa saja unsur-unsur dalam sistem kesehatan nasional RI ?
Jawab :
Pendekatan manajemen kesehatan dewasa ini dan kecenderungannya di masa
depan. Yang meliputi
1. Subsistem Upaya Kesehatan
Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh
potensi bangsa Indonesia. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan upaya
peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan.
2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
SGM (anet-nisa)
Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber, yakni: Pemerintah,
Pemerintah Daerah, swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu, pembiayaan kesehatan yang adekuat, terintegrasi, stabil, dan
berkesinambungan memegang peran yang amat vital untuk penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai berbagai tujuan pembangunan
kesehatan. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan public
good yang menjadi tanggung-jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan
kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat private, kecuali pembiayaan
untuk masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi tanggung-jawab
pemerintah. Pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan diselenggarakan
melalui jaminan pemeliharaan kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial
yang pada waktunya diharapkan akan mencapai universal coverage sesuai
dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN).
3. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan sumber daya manusia
kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta
terdistribusi secara adil dan merata, sesuai tututan kebutuhan pembangunan
kesehatan. Oleh karena itu, SKN juga memberikan fokus penting pada
pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan guna menjamin
ketersediaan dan pendistribusian sumber daya manusia kesehatan.
Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan meliputi: 1) perencanaan
kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan, 2) pengadaan yang meliputi
pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan SDM Kesehatan, 3)
pendayagunaan SDM Kesehatan, termasuk peningkatan kesejahteraannya, dan
4) pembinaan serta pengawasan SDM Kesehatan.
4. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan
Subsistem kesehatan ini meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin: aspek
keamanan, khasiat/ kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan yang beredar; ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat,
terutama obat esensial; perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah
dan penyalahgunaan obat; penggunaan obat yang rasional; serta upaya
kemandirian di bidang kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya dalam
negeri.
SGM (anet-nisa)
5. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan
Subsistem ini meliputi: kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, hukum
kesehatan, dan informasi kesehatan. Untuk menggerakkan pembangunan
kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan manajemen
kesehatan. Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, serta penyerasian berbagai subsistem SKN dan efektif, efisien,
serta transparansi dari penyelenggaraan SKN tersebut.
Dalam kaitan ini peranan informasi kesehatan sangat penting. Dari segi
pengadaan data dan informasi dapat dikelompokkan kegiatannya sebagai
berikut: 1) Pengumpulan, validasi, analisa, dan diseminasi data dan informasi,
2) Manajemen sistem informasi, 3) Dukungan kegiatan dan sumber daya
untuk unit-unit yang memerlukan, dan 4) Pengembangan untuk peningkatan
mutu sistem informasi kesehatan.
6. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh
pemberdayaan masyarakat. Masyarakat termasuk swasta bukan semata-mata
sebagai sasaran pembangunan kesehatan, melainkan juga sebagai subjek atau
penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan. Oleh karenanya
pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting, agar masyarakat termasuk
swasta dapat mampu dan mau berperan sebagai pelaku pembangunan
kesehatan. Dalam pemberdayaan masyarakat meliputi pula upaya peningkatan
lingkungan sehat oleh masyarakat sendiri. Upaya pemberdayaan masyarakat
akan berhasil pada hakekatnya bila kebutuhan dasar masyarakat sudah
terpenuhi. Pemberdayaan masyarakat dan upaya kesehatan pada hakekatnya
merupakan fokus dari pembangunan kesehatan.
Sumber: SKN RI, 2009
d. Apa saja hasil yang telah dicapai pemerintah RI dalam SKN 2014 ?
Jawab :
Penurunan angka kematian bayi (AKB) dari 46 / 1000 kelahiran hidup
pada tahun 1997 sampai 34 / 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007
Angka kematian ibu (AKI) juga mengalami penurunan dari 318 /
100.000 kelahiran hidup pada 1997 sampai 228 / 100.000 kelahiran
hidup tahun 2007
SGM (anet-nisa)
Umur harapan hidup meningkat dari 68.6 tahun pada tahun 2004
sampai 70.5 tahun pada tahun 2007
Penurunan prevalensi kekurangan gizi pada balita dari 29.5 % tahun
1997 sampai 18.4 % pada tahun 2007.
e. Materi apa saja yang sering dikonsultasikan oleh kepala puskesmas
kepada kadinkes kota ?
Jawab :
Jenis Laporan Kasus di Puskesmas
Pelaporan adalah lebih bersifat objektif yang dilaporkan terinci dan
disampaikan secara jelas dan lengkap. Pelaporan merupakan cara
komunikasi petugas kesehatan tentang hasil suatu kegiatan yang telah
dilaksanakan dan pelaporan sebagai alat komunikasi yang penting
antar petugas kesehatan dalam melakukan kegiatan ini diperlukan
informasi yang tepat, akurat, tanpa adanya hal tersebut kegiatan
pelaporan akan diragukan kebenaranya.
Laporan bulanan data kesakitan (LB1), laporan bulanan pemakaian dan
lembar permintaan obat (LB2), laporan gizi, KIA, imunisasi dan
pemberantasan penyakit menular (LB3) serta laporan bulanan kegiatan
puskesmas (LB4).
Laporan tahunan data dasar (LT1), laporan tahunan data kepegawaian
(LT2) dan laporan tahuanan data peralatan (LT3).
Kriteria Penyakit yang dilaporkan ke dinas kesehatan:
Wabah, yaitu suatu penyakit yang menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada
keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka
Kejadian Luar Biasa (KLB), yaitu timbulnya atau meningkatnya
kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
3. Sebagai dokter puskesmas dr. Ali melakukan pelayanan kesehatan masyarakat
pada pagi sampai siang hari dan pada sore hari melakukan pelayanan
SGM (anet-nisa)
kedokteran. Dalam melakukan Pelayanan Kesehatan Masyarakat dr. Ali
mengaplikasikan definisi “Winslow”.
a. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan masyarakat ?
Jawab :
b. Apa saja yang termasuk dalam pelayanan kesehatan masyarakat ?
Jawab :
c. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kedokteran ?
Jawab :
d. Apa saja yang termasuk dalam pelayanan kedokteran ?
Jawab :
e. Apa perbedaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan pelayanan
kedokteran ?
Jawab :
Perbedaan Pelayanan kedokteran dengan pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan Kedokteran Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Tenaga pelaksananya terutama
dokter
Perhatian utamanya pada
penyembuhan penyakit
Sasaran utamanya adalah
perorangan atau keluarga
Kurang memperhatikan efisiensi
Tidak boleh menarik perhatian
karena bertentangan dengan etika
kedokteran
Menjalankan fungsi perseorangan
dan terikat dengan UU
Penghasilan diperoleh dari
imbalan jasa
Bertanggung jawab terhadap
Terutama ahli kesmas
Pada pencegahan penyakit
Masyarakat secara keseluruhan
Selalu berupaya mencari cara yang
efisien
Dapat menarik perhatian
masyarakat, misalnya penyuluhan.
Menjalankan fungsi dengan
mengorganisir masyarakat dan
mendapat dukungan UU
Penghasilan berupa gaji dari
pemerintah
Bertanggung jawab terhadap
seluruh masyarakat
Dapat memonopoli upaya
SGM (anet-nisa)
penderita
Tidak dapat memonopoli upaya
kesehatan dan bahkan mendapat
saingan.
Masalah administrasi amat
sederhana.
kesehatan.
Menghadapi berbagai persoalan
kepemimpinan
f. Apa definisi “Winslow” ?
Jawab :
Public health is the science and art of preventing disease, prolonging life, and
promoting fisical and mental health and efficiency through organized
community effort for the sanitation of the environment, the control of
community infection, the education of the individual in principles of personal
hygiene, the organization of medical and nursing service for the early
diagnosis and preventive treatment of disease, and the development of the
social machinery which will ensure to every individual in the community a
standard of living adequate for the maintenance of health.
Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk:
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pencegahan penyakit- penyakit menular
3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan
untuk diagnosa dini dan pengobatan.
5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang
terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatan
4. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat, dr. Ali lebih
menekankan pada pendidikan kesehatan pada masyarakat dalam bentuk
promosi kesehatan. Materi promosi kesehatan yang diberikan dr. Ali terutama
pada penyakit-penyakit yang cenderung menjadi wabah, karena secara
epidemiologi kawasan puskesmas “padang Tepung” rawan dengan penyakit
infeksi akibat vektor nyamuk.
SGM (anet-nisa)
a. Apa definisi dari pendidikan kesehatan ?
Jawab :
Pendidikan Kesehatan adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, masyarakat sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku Pendidikan. (Soekidjo,
Promosi Kesehatan, 2011)
b. Apa definisi promosi kesehatan ?
Jawab :
Promosi kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu, untuk
mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial,
maka masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya
(lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya).
c. Apa saja kegiatan promosi kesehatan ?
Jawab :
1. Strategi Global
a. Advokasi
Kegiatan yang ditujukan kepada pembuat keputusan atau penentu kebijakan
baik di bidang kesehatan maupun sektor lain di luar kesehatan, yang
mempunyai pengaruh terhadap publik.
b. Dukungan sosial
Kegiatan yang ditujukan kepada para tokoh masyarakat, baik formal
maupun informal yang mempunyai pengaruh di masyarakat.
c. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan ini ditujukan kepada masyarakat langsung sebagai sasaran
primer atau utama promosi kesehatan.
2. Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan Piagam Ottawa
a. Kebijakan berwawasan kesehatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan, sehingga dikeluarkan atau dikembangkannya kebijakan –
kebijakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
SGM (anet-nisa)
b. Lingkungan yang mendukung
Kegiatan untuk mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang
mendukung. Kegiatan ini ditujukan kepada para pemimpin organisasi
masyarakat serta pengelola tempat – tempat umum.
c. Reorientasi pelayanan kesehatan
Kesehatan masyarakat bukan hanya masalah pihak pemberi pelayanan, baik
pemerintah maupun swasta saja, melainkan juga masalah masyarakat
sendiri.
d. Keterampilan individu
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yang terdiri dari
kelompok, keluarga dan individu.
e. Gerakan masyarakat
Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat akan efekti apabila unsur –
unsur yang ada di masyarakat tersebut bergerak bersama – sama.
d. Apa perbedaan antara promosi kesehatan dengan penyuluhan kesehatan?
Jawab :
e. Apa perbedaan antara penyuluhan kesehatan dengan penerangan kesehatan?
Jawab :
Penyuluhan adalah sistem pendidikan formal tanpa paksaan atau perintah,
yang dapat membimbing para sasaran kearah kesadaran, memdorong dan
meyakinkan para sasaran bahwa apa yang telah dianjurkan yang merupakan
petunjuk-petunjuk praktis dibidang kesehatan. Jika dipraktekkan akan
membawa ke arah perbaikan .Ciri-ciri penyuluhan yaitu :
1. Dilakukan secara kontinuitas
2. Merupakan kegiatan nyata untuk membantu peninggatan kegiatan yang
telah ada
3. Mendorong dan merangsang melakukan perbaikan sendiri dan secara
bersama
SGM (anet-nisa)
4. Mengandung unsur pendidikan
5. Menimbulkan perubahan cara berfikir, cara kerja dan cara hidup.
Penerangan dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang hanya sekedar
memberitahu tanpa mengharapkan bahwa orang yang diberi penerangan itu
akan menerapkan apa yang te;lah diberitahukannya. Ciri-cirinya adalah
sebagai berikut :
1. Dilakukan saat diperlukan
2. Kegiatan isidental, sekedar memberitahukan
3. Bersifat penjelasan
4. Tidak kontinuitas
5. Tidak mengenal bimbingan lanjutan
6. Tidak mengenal pelayanan yang praktis
f. Apa definisi epidemiologi ?
Jawab :
Epidemiologi adalah sebagai studi tentang poenyebaran penyakit pada
manusia di dalam konteks lingkungannya.
Menurut WHO :
“Studi tentang distribusi dan determinan kesehatan yang berkaitan dengan
kejadian di populasi dan aplikasi dari studi untuk pemecahan masalah
kesehatan.”
g. Apa saja macam epidemiologi dan apa saja yang dipelajari dari masing-masing epidemiologi ?
Jawab :
a) Epidemiologi Deskriptif
SGM (anet-nisa)
Mempelajari bagaimana frekuensi, distribusi dan perkembangan
penyakit menurut variable-variabel epidemiologi yang terdiri dari orang
(Person), tempat (Place) dan waktu (Time)
b) Epidemiologi Analitik
Mempelajari faktor-faktor yang menentukan distribusi hubungan sebab
akibat masalah kesehatan pada Populasi
h. Penyakit-penyakit apa saja yang dapat ditularkan oleh vektor nyamuk ?
Jawab :
1. Demam malaria (parasite <- gigitannyamuk anopheles sp)
2. Demam berdarah dengue (DHF) (virus dengue <- gigitan nyamuk aedes
aegypti yang infektif)
3. Demam dengue (gigitan nyamuk)
4. Filariasis (cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk)
5. Penyakit demam kuning (Yellow Fever) (virus yellow fever <- nyamuk
aedes aegypti )
6. Demam chikungunya ( virus chikungunya <- aedes aegypti mungkin pula
nyamuk jenis lain)
i. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan puskesmas “padang tepung”
dalam promkes untuk mengatasi perkembangan vektor nyamuk ?
Jawab :
Untuk memberantas penyakit dengan vektor nyamuk diperlukan pembinaan
peran serta masyarakat yang terus menerus dalam memberantas nyamuk
penularnya dengan cara 3 M plus yaitu :
1. menguras tempat penampungan air (TPA),
2. menutup TPA
3. mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan.
4. Plus tidak digigit nyamuk. (PHBS dalam rumah tangga, depkes RI 2009)
Cara pencegahan tersebut juga dikenal dengan istilah PSN (Pemberantasan
Sarang Nyamuk). Upaya memotivasi masyarakat untuk melaksanakan 3M secara
SGM (anet-nisa)
terus menerus telah dan akan dilakukan Pemerintah melalui kerjasama lintas
program dan lintas sektoral termasuk tokoh masyarakat dan swasta.
j. Bagaimana PI tentang kasus ini ?
Jawab :
Artinya :
Akal yang sehat ada didalam badan yang sehat.
IV. KESIMPULAN
Dr. Ali, dokter yang baru lulus dan bekerja sebagai PNS di pemerintah kota
ditugaskan sebagai kepala Puskesmas “Padang Tepung” melakukan pendidikan dan
promosi kesehatan karena wilayah puskesmas “Padang Tepung” rawan dengan
penyakit infeksi akibat vektor nyamuk.
V. KERANGKA KONSEP
SGM (anet-nisa)
PNS kepala Puskesmas
Program sanitasi Lingkungan
Penyuluhan/promosi kesehatan
(Pemberantasan vektor nyamuk)
Dokter baru lulus
Perindukkan nyamuk tereradikasi
Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat