Laporan Testosteron

29
TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN STERIL BATCH SHEET V INJEKSI TESTOSTERON Nomor Batch : K 1503 Tanggal : 14 April 2015 DISUSUN OLEH DISETUJUI OLEH Mia K. Marseli ( A 0122 092 ) Anita Anggraeni ( A 0122 100 ) Andri Zainuddin ( A 0122 104 ) Nuratika Lestari (A 0121 043) Kode Produ k Nama Produk Volume Produk Bentuk Kemasan Waktu Pengolahan 05 Produk 10 ml Injeksi Intramuscu lar Vial 19.00 – 22.30 I. Nama Zat dan Jumlah Ampul yang Akan Dibuat Nama zat aktif : Testosteron / Testosteron Propionat 1 | Formulasi sediaan steril

description

teknologi formulasi

Transcript of Laporan Testosteron

TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN STERIL

BATCH SHEET VINJEKSI TESTOSTERON

Nomor Batch : K 1503Tanggal : 14 April 2015

DISUSUN OLEHDISETUJUI OLEH

Mia K. Marseli ( A 0122 092 )

Anita Anggraeni ( A 0122 100 )Andri Zainuddin ( A 0122 104 )Nuratika Lestari (A 0121 043)

Kode

ProdukNama ProdukVolume

ProdukBentuk

Kemasan

Waktu

Pengolahan

05Produk10 mlInjeksi IntramuscularVial19.00 22.30

I. Nama Zat dan Jumlah Ampul yang Akan Dibuat

Nama zat aktif

: Testosteron / Testosteron PropionatKekuatan sediaan: 10 mg/ mlJumlah yang dibuat: 1 VialII. FORMULASI

R/Testosteron 10 mg/mlInjeksi dalam Vial 10 ml No.1

III. MONOGRAFI ZAT AKTIF

Asam folat/ Acidum Folicum

A. Pemerian

: Serbuk coklat kekuningan (FI edisi III hal.51)

Kelarutan

: tidak larut dalam air ( FI edisi III) , larut dalam basa lemah, alkali hidroksida, alkali karbonat, NaOH HCl (Martindale edisi 28 hal.1647)

Titik leleh/lebur: 2500CKhasiat dan penggunaan : hematopetikum (FI edisi III hal.51-52)B. Dosis

Dosis lazim

: i.m 15 mg/hari (FI, ed III, h.959)

Dosis maksimum: -

Perhitungan dosis: -

C. Daftar obat

Obat keras

: Sediaan injeksi

D. Sediaan obat

Pemerian

: SuspensiStabilitas

OTT

: Terhadap oksidator, reduktor,logam berat (Martindale, hal.1647)

pH

: 8-11 (Martindale, hal. 1648)

Pengawet

: -

Antioksidan

: Pada pembuatan harus bebas oksigen, dialiri gas inert Nitrogen

Stabilisator

: Dinatrii Edetas (Chelating agent)

IV. FORMULA DAN METODA PEMBUATAN4.1 Formula Lengkap1. Testosteron

11,9 mg/mlOleum pro Injectionum

2. Testosteron Propionat

10 %NaH2PO4

0,32 %

Na2HPO4

0,568 %

Fenol

0,25 %

Tilose

0,1 %

Aqua Pro Injectionum

3.3.METODA PEMBUATAN

Metode yang digunakan dalam pembuatan larutan injeksi asam folat adalah pelarutan melalui proses penggaraman dengan penambahan Natrii Hydroxydum 0,1 N dan melalui proses sterilisasi akhir. Pada proses pengisian ke ampul 1 mL digunakan bakteri filter untuk menyaring partikel yang mungkin terdapat dalam larutan injeksi. Sterilisasi dilakukan pada proses akhir menggunakan otoklaf pada suhu 121C selama 15 menit.BAB IVMONOGRAFI ZAT TAMBAHAN1. Aqua Pro Injecctionum (a.p.i)

a. Pemerian: cairan, jernih, tidak berwarna, tidak berbau Kegunaan: air untuk injeksib. Aplikasi dalam Teknologi atau Formulasi Farmaseutikal:

Dapat digunakan sebagai air untuk sediaan injeksi.

c. Penyimpanan: dalam wadah dosis tunggal, botol kaca atau plastik, tidak lebih besar dari 1 liter.( Farmakope Indonesia IV, hal. 112)2. Dinatrium Hidrogen phosfat

a. Pemerian

:Hablur tidak berwarna ; tidak berbau : rasa asin . dalam udara kering merapuh ( FI IV, hal 227 )

b. Kelarutan

:

Larut dalam 5 bagian air ; sukar larut dalam etanol 95%

( FI IV , hal 227)

c. Titik leleh / lebur : 34,6 0C (MSDS)d. Berat molekul

: 358,14 ( FI IV, hal 227 )e. pH

: 9 9,2 ( FI IV, hal 227 )3. Natrium dihidrogen phosfata. Pemerian

:Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau : rasa asam dan asin ( FI IV, hal 409 )

b. Kelarutan

:

Larut dalam 1 bagian air ( FI IV , hal 409)

c. Titik leleh / lebur : 60 0C (MSDS)d. Berat molekul

: 156,01 ( FI IV, hal 409 )e. pH

: 4,2 4,6 ( FI IV, hal 227 )1. Aqua pro injectionPemerian: Keasaman-kebasaan ; Amonium; Besi; Tembaga; Timbal; Kalsium; Klorida; Nitrat; Sulfat; Zat teroksidasi memenuhi syarat yang tertera pada Aqua destilataPenyimpanan: dalam wadah tertutup kedap. Jika disimpan dalam wadah tertutup kapas berlemak harus digunakan dalam waktu 3 hari setelah pembuatanKhasiat dan penggunan : larutan untuk pembuatan injeksi.

( Farmakope Indonesia Ed.III , 1979 . Hal 97)BAB VPERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN

5.1 Perhitungan BahanR/ Acidum Folicum

0,5%

Natrium Chloridum

0,8283%

Dinatrii Edetas

0,05%

Natrii Hydroxydum 0,1 N

ad larut

Aqua pro injectionum

ad 1 ml

Obat suntik 1 ml No. VIIa. Formula yang akan dibuat :

Setiap ampul 1 ml mengandung Acidum Folicum 5mg

Jumlah pembuatan : 7 ampul

b. Perhitungan 1. Perhitungan tonisitas

Kelengkapan

ZattbC

Natrium folat0,0690,526*

Dinatrii Edetas0,1320,05

Perhitungan

C asam folat diperoleh dari perhitungan :

C = BM Na-folat X C as.folat

BM As.folat

= 464,4 X 0,5 = 0,526 %

441,4

Perhitungan Tonisitas :

W = 0,52 tb. C

0,576

= 0,52 - ( 0,526 . 0,069 + 0,132 . 0,05 )

0,576

= 0,8283 % ( hipotonis )

Untuk membuat supaya larutan tersebut isotonis ditambahkan NaCl 0,8283 % (g/100 ml)

2. Volume sediaan yang akan dibuat

Ampul = (n + 2) C + 6 ml

= (7 + 2) (1+0,1) + 6 ml

= (9) 1,1 + 6 ml

= 15,9 ml ~ 16 ml5.2 Penimbangan BahanBAHANSATUAN DASARVOLUME PRODUKSI

1 ml7 ampul/ 16 ml

Acidum Folicum5 mg5 mg x 16 ml = 80 mg

NaCl8,283 mg8,283 mg x 16 ml = 132,528 mg

Dinatrii Edetas0,5 mg 0,5 x 16 ml = 8 mg

BAB VIPROSEDUR6.1 STERILISASI

ALATSTERILISASIWAKTU

Beaker glassOven 170C30

Corong & kertas saringOtoklaf 115-116C30

AmpulOven 170C30

Kaca arlojiApi langsung30

Spatel logamApi langsung30

Batang pengadukApi langsung30

6.2 Prosedur Pembuatan1. Dididihkan 25 ml aqua pro injeksi (a.p.i) dalam beker glass selama 10 menit

2. Disuspensikan asam folat dalam sebagian aqua pro injeksi (no 1)3. Ditambahkan larutan NaOH 0,1 N kedalam suspensi no 2 sampai larut. Diperlukan 40 tetes (pH 8-11)4. Dilarutkan NaCl dalam sebagian aqua pro injeksi ( 1-2 ml)

5. Kedua campuran tersebut dicampurkan (no 3 dan 4)

6. Ditambahkan dinatrii edetas (1:100) sebanyak 16 tetes

7. Larutan ditambahkan aqua pro injeksi sampai 16 ml

8. Larutan disaring dan filtrat pertama dibuang

9. Larutan kemudian diisikan kedalam 7 ampul @ 1,1 ml (dilakukan di dalam Laminar Air Flow atau LAF)10. Ampul disemprot dengan uap air dalam gas inert lalu ditutup

11. Disterilisasi dalam otoklaf 115-116 C selama 30 menitBAB VIIEVALUASI SEDIAANJENIS EVALUASIHASIL EVALUASI

1. EVALUASI FISIKA

a) Penetapan pH (FI IV,1039-1040)

b) Bahan partikulat dalam injeksi (FI IV,981-984)

c) Penetapan volume injeksi dalam wadah (FI IV,1044)

d) Uji keseragaman sediaan

(FI IV,990-1001)

e) Uji kejernihan (FI IV,998)

f) Uji kebocoranpH awal = 7pH akhir = 10

g) Berwarna kuning jernih

h) Tidak dilakukan

i) Tidak dilakukan

j) Kuning jernih

k) 4 ampul yang bocor

2. EVALUASI BIOLOGI

a) Uji Efektivitas Sterilitas Antimikroba (FI IV,858-855)Tidak dilakukan

b) Uji Sterilitas (FI IV,855-863)Tidak dilakukan

c) Uji Endotoksin Bakteri

(FI IV,905-907)Tidak dilakukan

d) Uji pirogen (FI IV,908-909)Tidak dilakukan

e) Uji kandungan zat antimikroba (FI IV,939-942)Tidak dilakukan

f) UJI potensi antibiotik (FI IV,891-899)Tidak dilakukan

EVALUASI LAINNoJenis EvaluasiPenilaian

1Penampilan fisik wadah-

2Jumlah sediaan3 ampul

3Brosur-

4Etiket-

5Keseragaman volume-

s

Keterangan:Jumlah sediaan injeksi yang dikemas sebanyak 3 ampul dikarenakan terdapat 4 ampul yang bocor dan yang bentuknya kurang baik.BAB VIIIASPEK FARMAKOLOGIIndikasi Anemia megaloblastik dan makroskotik akibat defisiensi asamKontra IndikasiHipersensiifitas terhadap asam folat dan komponen lain dalam formulasiEfek sampingReaksi alergi, bronkospasme, wajah memerah, gatal, erupsi sementaraInteraksi ObatPada keadaan defisiensi folat, terapi dengan asam folat mungkin meningkatkan metabolisme fenitoin, menyebabkan penurunan konsentrasi serum fenitoin.Penggunaan bersamaan kloramfenikol dan asam folat pada pasien defisiensi folat dapat menyebabkan antagonisme terhadap respon hematopoitik terhadap asam folat.Untuk itu, respon hematologi terhadap asam folat pada pasien yang menggunakan asam folat dan kloramfenikol harus dimonitor secara baik.

PenyimpananTerlindung dari cahaya , simpan pada suhu dibawah 30O C

ADMEasam folat diperlukan untuk pembentukan koenzim dlm proses sistem metabolisme terutama sintesis purin dan pirimidin, sintesis nukleoprotein dan pemeliharaan eritropoesis, menstimulasi produksi sel darah putih dan platelet pada anemia defesiensi folat. As folat meningkatkan eliminasi asam format, metabolik toksik metanol.

BAB IXPEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini yaitu membuat sediaan injeksi berupa larutan dengan menggunakan asam folat sebagai zat aktif, asam folat berfungsi sebagai untuk mengobati anemia megaloblastik,pencegahan defek tabung saraf, profilaksis pada status hemolitik kronik,profilaksis defisiensi folat pada pasien cuci darah.Bahan pembawa yang digunakan yaitu Aqua Pro Injection yang telah dididihkan terlebih dahulu tujuan dari dididihkannya aqua pro injection ini yaitu untuk menghilangkan adanya CO2 pada aqua pro injection karena adanya CO2 dapat bereaksi dengan salah satu bahan obat dan dapat membentuk endapan Na2CO3 jika direaksikan dengan NaOH.Pada saat penambahan NaOH pada suspensi asam folat yaitu untuk melarutkan asam folat tersebut, penambahan NaCL bertujuan untuk membuat larutan tersebut isotonis karena NaCL merupakan salah satu bahan pembantu untuk mengatur tonisitas, Isotonis merupakan kondisi di mana suatu larutan konsentrasinya sama besar dengan konsentrasi dalam sel darah merah sehingga tidakterjadi pertukaran cairan di antara keduanya. Penambahan NaCl sebanyak0,8283 g %/100 ml yang menunjukkan larutan hipotonis. Kemudian adanya penambahan dinatrii edetas untuk mengubah pH larutan menjadi 9, hal ini sesuai dengan aturan pada pembuatan injeksi asam folat jika pH injeksi asam folat harus memiliki pH dalam rentang 8-11. Sediaan injeksi diusahakan harus isotonis supaya pada saat diinjeksikan tidak terasa sakit. Dan kalaupun tidak bisa isotonis, isohidris dan hipertonis masih bisa diterima. Prosedur selanjutnya, setelah campuran homogeny lalu ditambahkan 16 tetes natrium edetat.

Alasan penambahan Na2EDTA dalam formula ini karean rekasinya kebanyakan dengan ion logam divalent dan trivalent membentuk larutan penghelat logam. Na2EDTA sebagai penghelat akan mengikat ion logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi. ion inon logam ada disebabkan dari kemasan , ampul ataupun pada proses pengelasan . sehingga seharusnya ditambahkan gas inert nitrogen. Metode yang dapat mencegah atau mengindari oksidasi dapat dilakukan penambahan pengikat logam berat seperti Na2EDTA, dengan penambahan antioksidan seperti BHA, BHT.Selanjutnya, dilakukan pengcekan pH larutan dengan mengunakan kertas universal dan pHnya 8 jadi telah memenuhi rentang pH sediaan yang seharusnya dan tidak perlu ditambahkan basa ataupun asam. Obat injeksi ini harus dibuat dalam keadaan isotonis, maka pH sediaan harus sesuai dengan pH darah. Perhitungan isotonis, berdasarkan formula standar dihasilkan sediaan yang hipotonis maka perlu dilakukan penambahan NaCl yang digunakan agar tetap dalam keadaan isotonis.Setelah dilakukan pengecekan pH, kemudian di add samapai 16 mlsetelah itu dilakukan penyaringan. Seharusnya penyaringan dilakukan sebanyak dua kali yaitu dengan menggunakan kertas saring bertujuan untuk menyaring partikel-pertikel yang berukuran besar sehingga pada saat disaring dengan bakteri filter tidak akan terjadi penyumbatan. Setelah disaring dengan kertas saring selanjutnya disaring dengan menggunakan bakteri filter berukuran 0.45 m. Penyaringan dilakukan di ruang laminar air flow. Penyaringan ini berfungsi untuk menyaring partikel-partikel yang tidak bisa tersaring oleh kertas saring dan juga untuk menyaring mikroba yang mungkin terdapat pada larutan yang terbawa dari udara ataupun dari alat-alat yang digunakan.

Sembari menyaring dilakukan juga proses pengisian pada ampul yang telah dibersihkan dan dilakukan di ruang laminar air flow. Di dalam rungan ini arah udaranya satu arah yaitu udara bergerak secara vertikal. Dengan gerakan udara secara vertikal dari atas ke bawah maka partikel akan bergerak ke bawah dan ini akan mengurangi adanya kontaminasi yang mungkin masih ada dalam udara.

Ampul yang telah diisi sediaan kemudian dilas. Dan setelah dilas sebagian ampul tidak tertutup dengan sempurna karena alat pengelas yang digunakan terlalu panas sehingga mulut ampul meleleh dengan cepat dan tentu saja hal ini akan berpengaruh pada uji kebocoran. Ampul yang telah dilas kemudian disterilkan dengan menggunakan sterilisasi cara A yaitu dengan menggunakan uap basah ataupun yang dikenal dengan otoklaf. Metode ini dipilih karena asam folat tahan terhadap pemanasan. Pada saat dilakukan sterilisasi, sterilisasi ini juga bertujuan untuk uji kebocoran. Jadi kalau mulut ampul tidak tertutup dengan baik maka pada saat disterilkan sediaan akan memuai karena posisi ampul dalam keadaan terbalik. proses sterilisasi yang bertujuan untuk menjamin sterilitasproduk maupun karakteristik kualitasnya, termasuk stabilitas produk. Pada saat sterilisasi uap (autoklaf) terjadi pemaparan uap jenuh pada tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada suatu objek sehingga terjadipelepasan energi laten uap yang mengakibatkan pembunuhan mikroorganisme secara irreversibel akibat denaturasi atau koagulasiprotein sel. Pada percobaan ini, sediaan kami ada 3 ampul yang bocor sehingga sediaan yang ada didalamnya habis dan berpindah kedalam 1 ampul yang lain yang tekanan lebih rendah. Ampul yang bocor dikarenakan tidak sempurnanya penutupan mulut ampul sehingga pada saat dilakukan sterilisasi , ampul mengalami pemuaian sehingga sediaan keluar dari ampul Pada etiket dicantumkan penandaan untuk injeksi intramuscular dan dicantumkan juga kandungan sediaan injeksi asam folat dan expire date juga.BAB X

KESIMPULAN1. Ampul yang dihasilkan yang telah memenuhi uji kebocoran yaitu sebanyak 3 ampul.2. Sterilisasi sediaan injeksi asam folat dilakukan sterilisasi akhir karena zat yang digunakan dalam sediaan injeksi asam folat ini tahan panas.BAB XI

ETIKET DAN LABELLogo

Logo untuk tablet asam folat ini bertanda khusus Obat Keras berupa lingkaran merah tepi hitam dengan huruf K ditengah, karena asam folat termasuk ke dalam obat keras jika dibuat dalam sediaan injeksi.

Hasil produksi:

Ampul yang dikemas = 3 ampul

Kemasan:

Kemasarn primer

= Ampul

Kemasan sekunder= Dus kertas

No. Reg

= DKL 0505039744A1 D : sediaan tersebut menggunakan nama dagang

K : golongan obat Keras

L : jenis obat jadi lokal (dalam negeri)

05 : periode pendaftaran obat jadi

050 : no. urut pabrik di Indonesia

397 : no.urut obat jadi

44 : bentuk sediaan obat jadi

A : kekuatan obat jadi yang pertama disetujui

1 : kemasan pertama

No. Batch

= K 1503-011503 : bulan dan tahun pembuatan (Mar 2015)

01 : no.urut

Label

No. Regristrasi obat :DKL 0505039744A1 No Batch = K 1503-01Merupakan kode yang dapat memberikan penjelasan mengenai riwayat produksi yang diproses pada kondisi dan waktu yang sama, dapat disertai atau berupa waktu produksi.

Komposisi zat Berkhasiat :

tiapampul mengandung asam folat 5 mg

Volume Sediaan : 5 ml

Penyimpanan :

Terlindung dari cahaya, simpan pada suhu dibawah 30oC

Exp. Date

Waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan batas waktu diperbolehkan obat tersebut digunakan, karena diharapkan memenuhi spesifikasi yang diterapkan.

Penjelasan Produk

SINONIM

Folic Acid

INDIKASI

Anemia megaloblastik dan makroskotik akibat defisiensi asam

SIFAT FISIKOKIMIA

asam folat berwujud serbuk kristal berwarna kuning sampai orange coklat, tidak berbau. Praktis tidak larut dalam air dan sebagian besar pelarut organik (alkohol, aseton, chloroform, dan ether).

SUB KELAS TERAPI

Antianemia

STABILITAS PENYIMPANAN

Jangan digunakan bersama oksidator dan reduktor atau ion logam.

KONTRA INDIKASI

Hipersensiifitas terhadap asam folat dan komponen lain dalam formulasi

EFEK SAMPING

Reaksi alergi, bronkospasme, wajah memerah, gatal, erupsi sementara

INTERAKSI OBAT

Pada keadaan defisiensi folat, terapi dengan asam folat mungkin meningkatkan metabolisme fenitoin, menyebabkan penurunan konsentrasi serum fenitoin.Penggunaan bersamaan kloramfenikol dan asam folat pada pasien defisiensi folat dapat menyebabkan antagonisme terhadap respon hematopoitik terhadap asam folat.Untuk itu, respon hematologi terhadap asam folat pada pasien yang menggunakan asam folat dan kloramfenikol harus dimonitor secara baik.

PENGARUH KEHAMILAN

Folic acid di konsumsi wanita sampai usia kehamilan 12 minggu. Maka akan membantu perkembangan system syaraf dan untuk mencegah kelainan kongenital.

PENGARUH MENYUSUI

dieksresi melalui asi tapi tidak bermakna secara klinis

PERINGATAN

Pemberian asam folat harus disertai perhatian pada pasien dengan anemia yang tidak didiagnosa karena asam folat dapat menyebabkan diagnosa yang tidak jelas dari anemia pernikius dengan cara meningkatkan manifestasi respon hematologi terhadap penyakit ini, yang menyebabkan komplikasi neurologis meningkat.

INFORMASI PASIEN

Masa kehamilan kebutuhan asam folat lebih tinggi sehingga konsumsi asam folat ditingkatkan untuk menurunkan risiko bayi

MEKANISME AKSI

asam folat diperlukan untuk pembentukan koenzim dlm proses sistem metabolisme terutama sintesis purin dan pirimidin, sintesis nukleoprotein dan pemeliharaan eritropoesis, menstimulasi produksi sel darah putih dan platelet pada anemia defesiensi folat. As folat meningkatkan eliminasi asam format, metabolik toksik metanol.

BAB XIIKEMASAN DAN BROSUR7.1 Kemasan

7.2 Brosur

BAB XIIIDAFTAR PUSTAKA Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi 3. Departemen kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi 4. Departemen kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Merck and CO., INC. 2001. The Merck Index 13th edition. Pan American Copyright Convention. USA Wade, Ainley and Weller, Paul J. 1994. Pharmaceutical Excipients. 6th edition. The Pharmacuetical Press. London.

FOLACID 0,5 % INJEKSI

Tiap 1ml mengadung:

Asam folat ................................................5 mg

INDIKASI

Berfungsi dalam pertumbuhan janin yang normal serta membantu memelihara kesehatan tubuh.

DOSIS

1 - 2 ampul sehari IM/IV

KONTRA INDIKASI

Hipersensitivitas terhadap obat ini.

PENYIMPANAN

Simpan pada suhu dibawah 30oC

Terlindung dari cahaya.

KEMASAN

Dus isi 3 ampul@ 1ml No. Reg : DKL 0505039744A1 Batch No.: K 1503-01 Exp Date:Maret 2017

PT.STFI PHARMACEUTICAL

BANDUNG INDONESIA

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

INJEKSI

F O L A C

I

D

30 C

FOLACID 0,5 %

ASAM FOLAT 5 mg/ml

Injeksi IM/IV

Isi bersih:

3 ampul @ 1ml

Diproduksi:

PT. STFI PHARMACEUTICAL

BANDUNG - INDONESIA

Komposisi : Tiap ml mengadung asam folat 5 mg.

Keterangan lain: Lihat brosur terlampir. TERLINDUNG DARI CAHAYA, SIMPAN PADA SUHU DIBAWAH 30OC

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

INJEKSI

F O L A C

I

D

30 C

FOLACID 0,5 %

ASAM FOLAT 5 mg/ml

Injeksi IM/IV

Batch No. : K 1503-01

Mfg Date : Mar 15

Exp Date : Mar 17

No.Reg : DKL 0505039744A1

5 | Formulasi sediaan steril