Laporan Skills Lab Wk 5

21
LAPORAN SKILL’S LABORATORIUM PROBLEM-BASED LEARNING PBL Blok Clinic SKENARIO “ Opo Ae Yoooo ???“ Minggu ke 5 Tanggal 9 Oktober s.d 16 Oktober 2015 Grup G Elok Duwita Pratiwi 135070301111061 Nelly Widhaswara 135070301111062 Oktoviani Tri Handini 135070301111063 Delvy Rizqotul Ahadah 135070307111009 Atik Faizatitin 135070307111010 Rizqy Amanatul Husna 135070307111011 Devi Eka Nur Indah Sari 135070301111029 Arunia Kemala Putri 135070301111030 Caecilia Cita Sakti A. 135070301111031 Dwi Rahmat Putra Kurniawan 135070301111064 Sita Miyasa Purwati 135070301111065 Rachmi Mufida 135070301111066 Dea Nur Farida 135070301111068 Dwi Ayu Anggraini 135070301111069 Saila Nur Siti Khodijah 135070307111001 Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

description

kesehatan

Transcript of Laporan Skills Lab Wk 5

Page 1: Laporan Skills Lab Wk 5

LAPORAN SKILL’S LABORATORIUM

PROBLEM-BASED LEARNING

PBL Blok Clinic

SKENARIO “ Opo Ae Yoooo ???“

Minggu ke 5

Tanggal 9 Oktober s.d 16 Oktober 2015

Grup G

Elok Duwita Pratiwi 135070301111061

Nelly Widhaswara 135070301111062

Oktoviani Tri Handini 135070301111063

Delvy Rizqotul Ahadah 135070307111009

Atik Faizatitin 135070307111010

Rizqy Amanatul Husna 135070307111011

Devi Eka Nur Indah Sari 135070301111029

Arunia Kemala Putri 135070301111030

Caecilia Cita Sakti A. 135070301111031

Dwi Rahmat Putra Kurniawan 135070301111064

Sita Miyasa Purwati 135070301111065

Rachmi Mufida 135070301111066

Dea Nur Farida 135070301111068

Dwi Ayu Anggraini 135070301111069

Saila Nur Siti Khodijah 135070307111001

Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya

Malang

2015

Page 2: Laporan Skills Lab Wk 5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

DAFTAR ISI 2

KEGIATAN SKILL’S LABORATORIUM 3

A. WAKTU PELAKSANAAN 3

B. PENUGASAN 3

C. HASIL 6

D. HAMBATAN SAAT SKILL’S LABORATORIUM 15

REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA 16

2

Page 3: Laporan Skills Lab Wk 5

KEGIATAN SKILL’S LABORATORIUM

A. WAKTU PELAKSANAAN

Tanggal :Rabu, 13 Oktober 2015

Pukul : 08.00-13.00 WIB

B. PENUGASAN

- Membuat nutritional assessment sesuai kasus yang diberikan

- Membuat video nutritional assessment antropometri untuk pengukuran tinggi badan dan berat

badan

Kasus Skill’s Lab

Identitas Pasien

Nama : An. AS

Usia : 13 th 1 bulan

Alamat : Desa Jimbaran RT 3/16 Puspo, Pasuruan

Agama : Islam

Pendidikan : SMP kelas 1

Tanggal MRS : 10 September 2013

No Registrasi : 1326672

Ruang : HCU anak

Diagnosa : Gizi buruk marasmus, pneumonia, tb paru, anemia hipokrom mikrositer ok

infeksi kronis

1. Pasien terdiagnosa gizi buruk marasmus, pneumonia, tb paru, anemia hipokrom mikrositer ok

infeksi kronis. 2 minggu SMRS mengalami batuk dan demam sumer-sumer. Pasien MRS

tanggal 10 September dalam kondisi demam, batuk dan sesak. Sekarang pasien dalam kondisi

lemah, batuk, dan sesak.

2. Pasien tinggal dirmah dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 3 orang yaitu kakek, nenek,

dan paman. Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, tidak mau tinggal dengan

kedua orang tua sejak ibu pasien melahirkan dua aak (ummur 2 tahun). Pekerjaa ibu: IRT .

pekerjaan ayah, nenek, kakek : mencari rumput dan pekerjaaan paman sebagai buruh.

Kebutuhan untuk sekolah, makan, dan sebagainya dibiayai orang tua, kakek, dan nenek. Tidak

ada riwayat batuk lama pada keluarga. Pasien lahir normal dengan bantuan dukun bayi

dengan berat badan lahir <2,5 kg. Tumbuh kembang sesuai dengan usia 1 tahun sudah mulai

jalan dan diajak berbicara. Imunisasi (+) (BCG, campak, DPT, polio, dan hepatitis)

3

Page 4: Laporan Skills Lab Wk 5

3. Kebiasaan makan dirumah

- Pasien mempunyai kebiasaan makan 1-2 kali / hari

- Makanan pokok : nasi setiap kali makan @1 centong yaitu 100 gram

- Lauk hewani :

a. Mengonsumsi ikan, ayam 1-2 kali/minggu @50 gram. Cara memasaknya lebih sering dengan

digoreng

b. Jarang mengonsumsi daging 1-2 kali/bulan @50gram. Cara memasak dengan kuah santan

seperti kare daging. Tidak menyukai telur karena baunya menurut pasien tidak enak

- Lauk nabati

a. Jarang mengonsums tahu tempe 2-3 kali/minggu (sekali makan @50 gram). Cara memasak

digoreng

- Sayur

a. Jarang mengonsumsi sayur 1-2 kali/minggu, seperti sayur bayam, sop (wortel dan kentang) ->

½ gelas

b. Menyukai sayur bersantan seperti lodeh 2-3 kali/ minggu (terong / kacang panjang @2sdm)

- Buah

a. Jarang mengonsumsi buah buahan 2-3 kali/minggu seperti pisang, jeruk, dan semangka @1

buah

- Sering mengonsums gorengan 3-4 kali/minggu seperti pisang goreng dan weci @ 1 buah 50 gram

- Menyukai makanan rigan seperti chiki taro @1bungkus 10 gram 2kali/minggu. Sering

mengonsumsi mi instan tanpa direbus 3-4 kali/ minggu

- Tidak meiliki alergi dan pantangan terhadap makanan.

- Tidak pernah konsumsi teh atau kopi, minum hanya air putih saja

- Pasien saat ini di RS mendapat diet F75 12 x 125 cc

4. Hasil pemeriksaan di RS

BB = 25 Kg

TB = 144 Cm

Data laboraturium nilai Nilai normal

Hb 6.80 mg/dl 11.4 – 15.1 mg/dl

RBC 2.75 106 / ul 4.0 – 5.0 106 / ul

4

Page 5: Laporan Skills Lab Wk 5

Hematokrit 21.10 % 38-42%

Leukosit 25.64 10 4.7 – 11 103 / ul

MCV 76.70 fl 80 -93 flMCH 24.770 pg 27-31 pgRDW 17.50 % 11.5 – 14.5 %

Neutrofil 84.5 % 51 – 67 %Limfosit 6.6 % 25 – 33 %Monosit 8.0 % 2 – 5 %Ph 7.52 7.35 – 7.45

PCO2 22.7 mmhg 35 – 45 mmhg

PO2 71.8 mmhg 80 – 100 mmhg

Natrium 128 mmol/l 136 – 145 mmol / l

data fisik klinis nilai nilai normal

KU lemah GCS 456

Suhu 37.8 C 36.5 - 37 C

RR 30 x/menit 16-20 x/ menit

TD 120/70 mmhg 120 / 80 mmhg

Nadi 120 x / menit

Oedem -

iga gambag +

perubahan rambut +

Diare -

Mual -

5

Page 6: Laporan Skills Lab Wk 5

C. HASIL

DATA DASAR SINTESA DATA INTERPRETASI

ANTROPOMETRI

Usia 13 tahun 1 bulan

BB = 25 kg

TB = 144 cm

IMT = BB

TB2 = 25

1,442 = 12,05

Z-score (IMT/U)

Untuk pasien laki-laki

Z-score =

Nilai individu subyek−NilaimedianbakurujukanNilai simpangbakurujukan

= 12,05−18,318,3−16,4

= -3.28 (sangat kurus)

Untuk pasien perempuan

Z-score =

Nilai individu subyek−NilaimedianbakurujukanNilai simpangbakurujukan

= 12,05−18,918,9−16,7

= -3.11 (sangat kurus)

IMT/U < -3SD, An. AS termasuk

kategori sangat kurus

BIOKIMIA

Hb : 6,80 mg/dl

RBC : 2,75 106/ul

Hematokrit : 21,10 %

Leukosit : 25,64 103/ul

MCV : 76,70 fl

HB ↓ (N : 11,4-15,1 mg/dl)

RBC ↓ (N : 4,0-5,0 106/ul)

Anemia, kanker, penyakit-

penyakit ginjal, pemberian

cairan intravena yang

berlebihan, penyakit Hodgkin’s

anemia, infeksi

6

Page 7: Laporan Skills Lab Wk 5

MCH : 24,770 pg

RDW : 17,50%

(Red Cell Distribution

Width)

Neutrofil : 84,5%

Limfosit : 6,6%

Monosit : 8,0%

pH : 7,52

PCO2:22,7 mmHg

PO2: 71,8 mmHg

Natrium : 128 mmol/l

Hematokrit↓ (N: 38-42%)

Leukosit ↑ (N : 4,7-11 103/ul)

MCV ↓ (N : 80-93 fl)

MCH ↓ (N : 27-31 pg)

RDW ↑ (N : 11,5-14,5%)

Neutrofil ↑ (N : 51-67%)

kronis,kehilangan darah

(perdarahan), leukemia,

mieloma multipel, cairan per

intra vena berlebih, gagal ginjal

kronis, kehamilan, hidrasi

berlebihan

Malnutrisi (kondisi

marasmus),defisiensi fvitamin B,

vitamin C,Kehilangan darah

akut, leukimia, penyakit

Hodgkin’s, limfosarkoma,

myeloma multipel, gagal injal

kronis, sirosis hepatis,

kehamilan, arthritis, rematoid,

ulkus peptikum, gagal sumsum

tulang.

adanya infeksi atau radang akut,

misalnya

pneumonia,tuberkolosis,mening

itis, apendisitis, tonsilitis, dll

Anemia mikrositik defisiensi

besi,keganasan, arthritis

rematoid, hemoglobinopati,

keracunan timah, radiasi

Mikrositik, anemia hipokromik

Ukuran eritrosit kecil (mikrositik)

kerusakan jaringan (IMA)

(kerusakan jaringan aru akibat

adanya Tb paru dan

pneumonia?),Infeksi-infeksi

akut, penyakit-penyakit

inflamasi, penyakit Hodgkin’s,

penyakit hemolitik pada bayi

7

Page 8: Laporan Skills Lab Wk 5

Limfosit ↓ (N : 25-33%)

Monosit ↑ (N : 2-5%)

pH ↑ (N : 7,35-7,45)

PCO2 ↓ (N : 35-45 mmHg)

PO2 ↓ (N : 80-100 mmHg)

Natrium ↓ (N : 136-145 mmol/l)

baru lahir, apendiksitis akut,

pankreatitis akut.

kanker, leukimia, hiperfungsi

adrenokortikal, agranulositosis,

anemia aplastik, sklerosis

multiple gagal ginjal, sindrom

nefrotik, SLE (penyakit lupus).

penyakit-penyakit viral,

penyakit-penyaki

parasitik,leukimia monosit,

kanker, penyakit kolagen

Alkalosis respiratorik pada

keadaan hiperventilasi yang

diakibatkan oleh kelainan paru-

paru atau hipoksia arteri

Menurunnya PCO2 berdampak

pada peningkatan pH.

Kadar yang rendah

menggambarkan hipoksemia

dan pasien tidak bernafas

dengan adekuat.

Diare (gejala marasmus yaitu

adanya diare berat sampai

menahun), muntah, enghisapan

lambung, SIADH, infuse D5W

terus-menerus, cedera jaringan,

diet rendah natrium, luka bakar,

penyakit ginjal,

FISIK KLINIS

KU (kesadaran umum)

456 = sadar penuh

Suhu 37,8 C

Terjadi kenaikan suhu (N = 36,5 – 37) Akibat dari kenaikkan suhu

menyebabkan adanya demam dan

mengindikasi kan adanya

8

Page 9: Laporan Skills Lab Wk 5

RR 30x/menit

TD 100/70 mmHg

Oedem (-)

Iga gambang (+)

Perubahan rambut

(+)

Diare (-)

Mual (-)

Batuk (+)

Sesak (+)

Lemah (-)

RR ↑ / Takikardia (kenaikkan kecepatan

denyut janung) (N = 16-20x/menit)

TD ↓ (N = 120/80 mmHg)

Iga gambang +

Warna rambut berubah menjadi

kemerahan

Adanya batuk

Terdapat sesak

Kondisi pasien lemah

peningkatan kebutuhan energi

Mengindikasikan adaya

hipermetabolik karena

peningkatan kebutuhan energi

adanya anemia defisiensi besi

menyebabkan supplay oksigen

berkurang

adanya kekrangan energi yang

menyebabkan kehilangan massa

oto dalam jmlah yang cukup

banyak.

Ada nya perubahan rambut yang

menunjukan pasien mengalamai

penurunan asupan mineral (zinc)

Batuk dikarenakan ada gangguan

pada sistem pernapasa

dihubungkan dengan komplikasi tb

paru dan pnemonia

Sesak dikarenakan ada gangguan

pada sistem pernapasan

dihubungkan dengan komplikasi tb

paru dan pnemonia

Karena kondisi pasien yang

mengalami kekurangan energi

diserati dengan komplikasi

DATA DIETARY

Dahulu

Pasien mempunyai

kebiasaan makan 1-

2x/sehari

Makanan pokok :

Dahulu

Kebiasaan makan pasien 1-2 x/hari

Makanan pokok hanya berupa nasi

dengan porsi kecil @100 gram sebagai

sumber karbohidrat

Dahulu

Intake makanan pasien sangat

kurang secara kuantitas karena

kebiasaan makan pasien yang

hanya makan sebanyak 1-2 kali

9

Page 10: Laporan Skills Lab Wk 5

nasi setiap kali

makan @1 centong

yaitu 100 gram

Lauk hewani :

-Mengkonsumsi ikan,

ayam 1-2x/minggu

@50g. Cara

memasaknya lebih

sering diolah dengan

digoreng

- Jarang

mengonsumsi

daging 1-2x/bulan

@50 g. Cara masak

dengan kuah santan

seperti kare daging

- Tidak menyukai telur

karena baunya yang

menurut pasien

tidak enak

Lauk nabati :

- Jarang mengkonsumsi

tahu tempe 2-3

x/minggu, sekali

makan @50 g. Cara

pengolahannya

digoreng

Sayur :

- Jarang mengkonsumsi

sayur 1-2x/minggu,

seperti sayur bayam,

sop (wortel dan

kentang) 1/2 gelas

Jarang mengonsumsi lauk hewani

(daging, ikan, ayam) yang merupakan

sumber protein

Tidak suka telur (telur adalah sumber

protein)

Jarang mengonsumsi lauk nabati (tahu

tempe) yang merupakan sumber

protein

Jarang mengonsumsi sayur (wortel,

kentang, bayam) dan buah yang

merupakan sumber mikronutrien

Sering mengonsumsi chiki taro dan mi

instan tanpa direbus terlebih dahulu

Sekarang

Mendapatkan diet khusus anak gizi

buruk F75 12 x 125cc

setiap hari dengan porsi yang

sedikit

Intake makanan pasien sangat

kurang secara kualitas karena

pasien yang jarang

mengonsumsi lauk hewani,

nabati, sayur dan buah

Pola makan pasien kurang baik

karena pasien sering

mengonsumsi chiki dan mie

instan mentah tanpa direbus

Sekarang

Pasien berada dalam fase

stabilisasi

10

Page 11: Laporan Skills Lab Wk 5

- Menyukai sayur

bersantan seperti

lodeh 2-3x/minggu

(terong / kacang

panjang @2 sdm)

Buah :

- Jarang

mengonsumsi buah-

buahan 2-3x/minggu

seperti pisang, jeruk

dan semangka @1

buah

Sering mengonsumsi

gorengan

3-4x/minggu seperti

pisang goreng dan

weci @ 1 buah 50

gram

Menyukai makanan

ringan seperti chiki

taro @ 1 bungkus 10

gram 2x/minggu.

Sering mengonsumsi

mie instan tanpa

direbus 3-4x/minggu

Tidak memiliki alergi

dan pantangan

terhadap makanan

Tidak pernah

konsumsi teh atu

kopi, minum hanya

air putih saja

11

Page 12: Laporan Skills Lab Wk 5

Sekarang

Pasien saat ini

mendapat diet F75 12 x

125 cc

DATA PENUNJANG

Pasien tinggal di rumah

dengan jumlah anggota

keluarga sebanyak 3

orang yaitu kakek,

nenek, dan paman.

Pasien merupakan anak

pertama dari 2

bersaudara.

Tidak mau tinggal

dengan kedua orang

tuanya sejak ibu pasien

melahirkan anak kedua

(umur 2 tahun).

Pekerjaanibu:

IbuRumahTangga.

Pekerjaan Ayah,

Nenek, dan Kakek:

Mencari rumput dan

pekerjaan paman

sebagai buruh.

Kebutuhan untuk

sekolah, makan, dan

sebagainya dibiayai

BB lahir < 2,5 kg Pasienterdeteksi BBLR

Ekonomi pasien rendah

12

Page 13: Laporan Skills Lab Wk 5

oleh orang-tua, kakek,

dan nenek.

Tidak ada riwayat batuk

kronis pada keluarga.

Pasien lahir secara

normal dengan bantuan

dukun bayi dengan

berat badan lahir <2,5

kg.

Tumbuh kembang

sesuai dengan usia,

pada usia 1 tahun

sudah mulai jalan dan

belajar berbicara.

Imunisasi (+) yaitu

campak, BCG, DPT,

polio, hepatitis.

Obat yang diresepkan:

Ceftriaxon 2x1 gram

dan dobutamin

Obat intra muscular:

MgSO4 1x2,3

Vitamin A 1x5000 IU

Vitamin BC 1x1 tablet

vitamin C 1x100 mg

Vitamin E 1x100 IU

AsamFolat 1x1 mg

13

Page 14: Laporan Skills Lab Wk 5

ZnSO4 1x20 mg

FDC anak faseintensif

1x4 tsb

14

Page 15: Laporan Skills Lab Wk 5

D. HAMBATAN SAAT SKILL’S LAB

Pada skill’s lab minggu 5 ini, kelompok PBL G mengalami hambatan dalam pengerjaan laporan skill’s lab

dikarenakan terdapat hari libur pada week 5 tepatnya hari Rabu 14 Oktober saat jadwal skill’s lab. Namun

kelompok PBL G mengatasi pengerjaan laporan skill’s lab dengan memanfaatkan email dan grup media

sosial dalam memudahkan diskusi pengerjaan laporan skill’s lab.

15

Page 16: Laporan Skills Lab Wk 5

DAFTAR PUSTAKA

Mulyanti, Kris Cahyo. Pemeriksaan Darah Lengkap. Universitas Airlangga Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Petunjuk Teknis Pelayanan Anak Gizi Buruk jilid II.

Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kementrian Kesehatan Republik IndonesiaKesehatan Dasar. 2007. Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan. Badan Penellitian dan

Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta

16