Laporan Resmi Skills Lab
-
Upload
mendii-dade -
Category
Documents
-
view
168 -
download
5
Transcript of Laporan Resmi Skills Lab
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
“KOMUNIKASI PADA PEMERIKSAAN VITAL SIGN”
NAMA : Angela Rosalia Mete
NIM : 41120072
HAR/TANGGAL : 23 Oktober 2012
INSTRUKTUR : dr. Godeliva Maria Silvia Merry
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
“Vital Sign” atau tanda vital adalah pengukuran tanda-tanda fungsi tubuh yang paling
dasar yang merupakan salah satu bagian dari pemeriksaan fisik pasien yang dilakukan
oleh dokter dan profesi medik lainnya. Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi
pemeriksaan tekanan darah/tensi, denyut nadi, respirasi(pernapasan), dan suhu tubuh,
yang berguna dalam mendeteksi atau pemantauan masalah medis yang berkaitan
dengan masalah kesehatan pasien. Sebagian orang mungkin sudah terbiasa diperiksa
vital signnya, namun bagi sebagian yang lain mungkin belum pernah. Supaya proses
pemeriksaan vital sign bisa berjalan dengan baik maka jika kita melakukan pemeriksaan
vital sign, kita perlu melakukan komunikasi kepada orang yang diperiksa.
Komunikasi yang kita lakukan berguna untuk mempelancar proses pemeriksaan
terhadap pasien dan mengingat bahwa sekarang pasien pun mempunyai hak untuk
mengetahui proses dan tindakan apa saja yang akan dilakukan selama proses
pemeriksaan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan keterampilan berkomunikasi dalam hal
ini dengan pasien serta anggota keluarganya yaitu meliputi: menggali identitas,mampu
membina sambung rasa dan membangun suasana nyaman, menghargai orang lain, dan
menempatkannya sebagai pribadi yang sederajat (bukan sebagai objek pemeriksaan),
menjelaskan proses pemeriksaan, dan menjelaskan hasil pemeriksaan, baik suhu,
tekanan darah, denyut nadi, maupun respirasi.
Dalam skills lab ini kita diharapkan untuk mampu dan terampil berkomunikasi pada
saat melakukan pemeriksaan vital sign atau tanda vital yang telah dipelajari pada blok
sebelumnya, sehingga nantinya dapat berguna bagi kita sebagai calon dokter dan dapat
berguna juga bagi masyarakat.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi pada saat pemeriksaan vital signs.
2. Mahasiswa terampil dalam melakukan pemeriksaan vital signs.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemeriksaan Tanda Vital (Vital Sign)
Yaitu : pengukuran tanda-tanda fungsi vital tubuh yang paling dasar. Empat tanda-tanda
vital utama tubuh adalah :
Tekanan darah/ tensi
Denyut nadi
Respirasi/ pernapasan
Suhu tubuh
2.1.1Tekanan darah
Tekanan darah, adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap dinding
arteri, Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa, dan
ukuran serta fleksibilitas dari arteri, diukur dengan alat pengukur tekanan darah dan
stetoskop.Tekanan darah terus-menerus berubah tergantung pada aktivitas, suhu,
makanan, keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan obat-obatan.
Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan darah. Angka yang lebih tinggi,
adalah tekanan sistolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung
berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Angka yang lebih rendah, adalah
tekanan diastolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung beristirahat
dan pengisian darah. Baik tekanan sistolik dan diastolik dicatat sebagai “mm Hg”
(milimeter air raksa). Rekaman ini merepresentasikan seberapa tinggi kolom air raksa
diangkat oleh tekanan darah.Tekanan darah tinggi atau hipertensi, langsung
meningkatkan resiko penyakit jantung koroner (serangan jantung) dan stroke
(serangan otak). Dengan tekanan darah tinggi, arteri dapat mengalami peningkatan
resistensi terhadap aliran darah, menyebabkan jantung memompa lebih keras untuk
mengedarkan darah.
2
Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) dari National Institute of Health (NIH)
Tekanan darah tinggi atau Hipertensi bagi orang dewasa didefinisikan sebagai:
tekanan sistolik 140 mm Hg atau lebih tinggi dan tekanan diastolik 90 mm Hg
atau lebih tinggi.
Dalam Pembaruan NHLBI pedoman untuk hipertensi pada tahun 2003, sebuah
kategori tekanan darah baru ini ditambahkan disebut Prehipertensi yaitu tekanan
sistolik 120mmHg – 139mmHg dan tekanan diastoliknya 80mmhg-89mmhg.
Panduan NHLBI baru sekarang mendefinisikan tekanan darah Normal sebagai
berikut:
tekanan sistolik kurang dari 120 mm Hg dan tekanan diastolik kurang dari 80 mm
Hg.
Namun angka-angka ini harus digunakan sebagai pedoman saja. Sebuah
pengukuran tekanan darah tinggi tidak selalu merupakan indikasi dari suatu
masalah. Membuat diagnosis Hipertensi(tekanan darah tinggi) tidak hanya dari
pengukuran sekali saja namun perlu melihat beberapa pengukuran tekanan darah
selama beberapa hari atau minggu sebelumnya.
2.1.2 Denyut Nadi
Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak
per menit. Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung,
tetapi juga mengkaji : 1. Irama Jantung
2. Kekuatan denyut jantung
Nadi normal untuk orang dewasa yang sehat berkisar 60-100 denyut per menit.
Denyut nadi dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga, menderita
suatu penyakit, cedera, dan emosi.
2.1.3 Suhu Tubuh
Suhu tubuh normal seseorang bervariasi, tergantung pada jenis
kelamin, aktivitas, lingkungan, makanan yang dikonsumsi, gangguan
organ, waktu. Suhu tubuh normal, menurut American Medical
Association, dapat berkisar
3
antara 97,8 derajat Fahrenheit, atau setara dengan 36,5 derajat Celsius sampai 99
nheit atau 37,2 derajat Celcius. Suhu tubuh seseorang dapat diambil melalui :
Oral
Suhu dapat diambil melalui mulut baik menggunakan termometer kaca klasik
atau yang lebih modern termometer digital yang menggunakan probe
elektronik untuk mengukur suhu tubuh.
Rektal
Suhu diambil melalui dubur (menggunakan termometer gelas atau termometer
digital) cenderung 0,5-0,7 derajat lebih tinggi daripada ketika diambil oleh
mulut.
Aksilaris
Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan menggunakan termometer.
Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3-0,4 derajat lebih rendah
daripada suhu yang diambil oleh mulut.
Telinga
Termometer khusus dengan cepat dapat mengukur suhu gendang telinga, yang
mencerminkan suhu inti tubuh (suhu dari organ-organ internal).
Mungkin suhu tubuh abnormal karena demam (suhu tinggi) atau hipotermia
(suhu rendah). Demam ditandai ketika suhu tubuh meningkat di atas 37 derajat
Celsius secara oral atau 37,7 derajat Celsius melalui dubur, menurut
American Medical Association. Hipotermia didefinisikan sebagai penurunan
suhu tubuh di bawah 35 derajat Celsius.
2.1.4 Respirasi
Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas
per menit. Tingkat respirasi biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi
diam dan hanya melibatkan menghitung jumlah napas selama satu menit
4
dengan menghitung berapa kali dada meningkat. Respirasi dapat meningkat
pada saat demam, berolahraga, emosi. Ketika memeriksa pernapasan, adalah
penting untuk juga diperhatikan apakah seseorang memiliki kesulitan
bernapas.Respirasi normal untuk orang dewasa di kisaran sisa 12-20 kali
permenit.
2.2 Area Komunikasi efektif
2.2.1 Kompetisi Inti
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan
pasien pada semua usia, anggota keluarga , masyarakat, kolega dan profesi lain.
2.2.2 Lulusan Dokter Mampu
2.2.2.1. Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya
2.2.2.1.1 Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya
Memberikan salam
Memberikan situasi yang nyaman bagi pasien
Menunjukkan sikap empati dan dapat dipercaya
Mendengarkan dengan aktif ( penuh perhatian dan
memberi waktu yang cukup pada pasien untuk
menyampaikan keluhannya dan menggali permasalahan
pasien )
Menyimpulkan kembali masalah pasien,
kekhawatiranmaupun harapannya
Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang
bersifat pribadi, dan kerahasiaan pasien sepanjang
waktu
Memperlakukan pasien sebagai mitra dan meminta
persetujuannya dalam memutuskan suatu terapi dan
tindakan.
5
2.2.2.1.2 Mengumpulkan Informasi
Mampu menggunakan open-ended maupun closed
guestion dalam menggali informasi (move from open to
closed question properly)
Meminta penjelasan pada pasien pada pernyataan yang
kurang dimengerti
Menggunakan penalaran klinik dalam penggalian
riwayat penyakit pasien sekarang riwayat keluarga, atau
riwayat kesehatan masa lalu
Tidak memberikan nasehat maupun penjelasan yang
prematur saat masihmengumpulkan data.
2.2.2.1.3 Memahami Perspektif Pasien
Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu
yang menyangkut penyakit
Melakukan eksplorasi terhadap kepentingan pasien,
kekhawatirannya, dan harapannya
Melakukan fasilitas secara profesional terhadap
ungkapan emosi
pasien( marah,takut,malu,sedih,bingung,eforia,maupun
pasien dengan hambatan komunikasi misalnya bisu-
tuli,gangguan psikis)
Mampu merespon verbal maupun bahasa non-verbal
dari pasien secara profesional
Memperhatikan faktor biopsikososiobudayadan norma-
norma setempat untuk menetapkan dan memertahankan
terapi paripurna dan hubungan dokter pasien yang
profesional.
Menggunakan bahasayang santun dan dapat dimengerti
oleh pasien (termasuk bahasa daerah setempat) sesuai
dengan umur, tingkat pndidikan ketika menyampaikan
pertanyaan, meringkas informasi, menjelaskan hasil
6
diagnosis, pilihan penanganan serta prognosis.
2.2.2.1.4 Memberikan Penjelasan dan Informasi
Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari
rasa takut dan stres sebelum melakukan pemeriksan
fisik
Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman
yang mungkin timbul selama pemeriksaan fisik atau
tindakannya
Memberi penjelasan dengan benar, jelas lengkap, dan
jujur tentang tujuan, keperluan, manfaat, risiko
prosedur diagnostik dan tindakan medis (terapi,
operasi, prognosis, rujukan) sebelum dikerjakan
Menjawab pertanyaan dengan jujur, memberi konsultsi
atau menganjurkan rujukan untuk permasalahan yangb
sulit
Memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada
pasien maupun keluargannya
Memastikan mengkonfirmasikanbahwa informasi dan
pilihan-pilihan tindakan telahdipahami oleh pasien
Memberikan waktu yang cukup kepada pasien untuk
merenungkan kembali serta berkonsultasi
sebelummembuat persetujuan
Menyampaikan berita buruk secara profesional dengan
menjunjung tinggi etika kedokteran
Memastikan kesinambungan pelayanan yang telah
dibuat dan disepakati.
Sumber: Buku SKDI hal17,18 dan 19.
7
BAB III
METODOLOGI
3.1 Peralatan yang digunakan
Sphygmomanometer air raksa
Stetoscope
Termometer
Antiseptic
3.2 Cara Kerja
Memperkenalkan diri kepada pasien yang mau di periksa Menanyakan identitas pasien Mengemukakan maksud dan tujuan Membina sambung rasa dan membina suasana nyaman Menjelaskan proses pemeriksaan
3.2.1.Tekanan darah
Meminta pasien membuka bagian lengan atas yang akan diperiksa, sehingga tidak ada penekanan pada arteri brachialis
Menempatkan pasien pada posisi yang nyaman dengan lengan bagian volar di atas.
Mencari arteri brachiali.
Memaasang manset melingkar pada lengan tempat pemeriksaan, dengan bagian bawah manset 2-3 cm di atas fossa cubiti dan bagian balon karet yang menekan tepat di atas arteri brachialis (Menggunakan manset yang sesuai dengan ukuran lengan pasien).
Meraba denyut arteri radialis kemudian pompa manset sampai denyut arteri radialis tersebut tidak terasa (nilai saat denyut menghilang + 30 mm Hg merupakan patokan memompa manset yang berikutnya). 8
Memastikan stetoskop masuk tepat kedalam telinga, letakkan bagian bel mikroskop di arteri brachialis, pompa manset sampai pada batas pemompaan, lepaskan katup
pengontrol secara pelan-pelan sehingga jarum tensimeter bergerak dengan kecepatan 2-3 mm Hg / detik atau 1 skala per detik.
Memastikan nilai yang ditunjukkan jarum saat terdengar detakan pertama arteri brachialis (Korotkoff I) yang merupakan tekanan sistolik.
Memastikan nilai yang ditunjukkan jarum saat terjadi perubahan suara yang tiba-tiba melemah (Korotkoff V) yang merupakan tekanan diastolik.
Melepaskan stetoskop dari telinga dan manset dari lengan pasien.
Mencatat hasil pemeriksaan. Jika ingin mengulang kembali tunggu dahulu selama 5 menit.
3.2.2 Denyut nadi
Meminta pasien menyingsingkan baju yang menutupi lengan bawah, jika bajunya menutupi lengan bawah
Menempatkan pasien pada posisi duduk, deengan tangan diletakkan pada paha danlengan ekstensi. Jika pada posisi tidur terlentang, kedua
lengan ekstensi dqn menghadap atas
Melakukan palpasi ringan arteri radialis dengan menggunakan jari telujuk dan jari tengah, melakukan palpasi sepanjang lekuk radialis pada pergelangan tangan
Merasakan denyut arteri radialis dan irama yang teratur
Menghitungdenyut tersebut selama satu menit 9
Menginformasikan kepada pasien dan mencatat hasil pemeriksaan
Suhu tubuh
Memegang termometer pada bagian ujung yang tumpul dengan ibu jari dan jari kedua, menurunkan tingkat air raksa sampai di bawah 36OC.
Membuka lengan pasien
Menempelkan termometer ke ketiak, turunkan lengan dan silangkan lengan bawah pasien ke atas dada, sedangkan pada anak pegang tangannya dengan lembut.
Membiarkan selama ± 5 menit.
Mengangkat termometer dan bersihkan dengn soft tissue/ lap bersih dengan gerakan rotasi
Membacalah tingkat air raksa sejajar dengan mata.
Menurunkan tingkat air raksa termometer dibawah 36OC.
Mengembalikan termometer ke tempat penyimpanan
Mencatat hasil pemerisaan.
10
Respirasi
Menempatkan satu telapak tangan di atas dada pasien atau dapat dilakukan
dengan cara melihat gerakan napasnya. Gerakan naik disebut inhalasi dan
gerakan turun disebut ekhalasi
Menghitung frekuensi nafas selama satu menit
Menginformasikan hasil pemeriksaan dan menctat hasilnya
11
BAB IV
ANALISIS
4.1 Deskripsi Lokasi
Pemeriksaan terhadap 5 orang pertama dilakukan di sekitar pesisir Jl. Kusbini
Pemeriksaan terhadap 5 berikutnya di rumah keluarga.
4.2 Deskripsi Situasi
Pemeriksaan terhadap 5 orang pertama dilakukan pada jam skills lab yaitu pada hari
selasa jam 07.30-09.30, dimana semua warga pada sibuk dengan aktivitasnya
masing-masing.
Pemeriksaan terhadap 5 orang berikutnya dilakukan di rumah keluarga yaitu pada
jam 08.15-09.00, dimana warga dalam kondisi santai dan tidak disibukan dengan
pekerjaan atau aktivitas.
4.3 Deskripsi Karakteristik
Watak dan sikap orang yang diperiksa semuanya tergolong sabar, tenang,
dan ramah. Dengan senang hati mau diperiksa dan ingin sekali mengetahui kondisi
kesehatan diri mereka. sembilan dari sepuluh orang mengakui sudah pernah
diperiksaan vital sign di puskesmas terdekat, sedangkan dua orang hanya satu orang
yang mengakui belum pernah diperiksa vital signnya.
12
4.4 Tabel Hasil Pemeriksaan
No Nama Umur Pekerjaan Tekanan
darah
Sistol/diastol
Denyut
nadi/
menit
Suhu
tubuh
Respirasi
permenit
1 Bapak Prio 47
tahun
Pedagang 140/90 80 35,5 12
2 Bapak Muhadi 45
tahun
Tukang
becak
120/70 78 36,4 18
3 Bapak
Hartoyo
50
tahun
Tukang
becak
100/55 64 36,2 15
4 Saudara Tino 22
tahun
Mahasisw
a
Univ
Taman
Siswa
120/95 75 36,1 18
5 Ibu Sarpini 60
tahun
Ibu rumah
tangga
100/70 60 35,6 14
6 Ibu Suryadi 55
tahun
Ibu rumah
tangga
110/70 65 35,3 17
7 Ibu Yuliana
Algatien
tahun Ibu rumah
tangga
100/70 60 36,9 16
8 Bapak Anton tahun Polisi
Brimob
100/60 50 35,5 17
9 Ibu Yosefina tahun Ibu rumah
tangga
120/90 76 36,9 15
10 Saudari Viany tahun Siswa SMA 140/90 82 35,2 14
Berdasarkan isi tabel di atas diketahui bahwa:
Untuk Tekanan darah
Yang tensinya hipertensi dua orang yaitu Bapak Prio dengan tekanan sistoliknya140,
diastoliknya dan saudari Viany dengan tekanan sistolik 140 dan diastoliknya 90.
13
Yang tensinya Prehipertensi dua orang yaitu saudara Tino dengan tekanan sistolik 120,
diastoliknya 95 dan Ibu Yosefina dengan tekanan sistolnya 120, diastolnya 90.
Sedangkan yang lainya memiliki tensi normal. Rata-rata tensi dengan tekanan sistolik 100
dan diastolik 55,60 atau 70 dan dengan sistoliknya 110 , diastoliknya 70. Seorang probandus
memiliki tekanan darahnya 120/70, dikategorikan normal karena tekanan diastoliknya
kurang bdari 80. Jika seandainya tekanan diastoliknya 80, atau lebih dari 80 maka dapat
dikategorikan tekanan darahnya prehipertensi.
Denyut Nadi
Rata-rata semua probandus yang diperiksa memiliki denyut nadi yang normal yaitu berkisar
dari 60-100 kali per menit. Salah satu probandus yaitu Bapak Antonius yang mempunyai
jumblah denyut nadi 50 kali dalam semenit, dikategorikan normal karena diolihat dari
pekerjaan dan aktivitas yang setiap hari dilakukan oleh Bapak Anton,yaitu sebagai seorang
anggota brimob.
Suhu Tubuh
Rata –rata probandus yang diperiksa memiliki suhu ubuh yang normal yaitu berkisar dari
suhu 35,2-36,9.
Respirasi
Rata-rata probandus yang diperiksa memiliki respirasi yang normal sesuai takaran respirasi
normal orang dewasa yaitu dari 12-18 kali permenit, sehingga tidak ada yang masuk
golongan Takhipnea (pernapasan lebih dari 24kali dalam semenit), Bradipnea(pernapasan
kurang dari 10kali dalam semenit) dan Apnea( tidak bernapas).
4.5 Hambatan
Hambatan yang saya alami saat melakukan pemeriksaan vital sign yaitu saya merasa
gugup karena pertama kalinya saya berhadapan dan memeriksa orang yang belum sama
sekali saya kenal. Yang kedua yaitu ada orang- orang tertentu yang sangat sulit ditemukan
arteri brakialis sehingga perlu beberapa dan berulang kali untuk melakukan papalsi dan
mencari letak arteri brakialis. 14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Komunikasi sangat penting diperlukan bagi profesi dokter untuk dapat
menggali identitas, mebina sambung rasa dengan pasien dan membangun
suasana nyaman dan menjelaskan proses pemeriksaan vital sign kepada
pasien agar pasien benar- benar mengerti dan menerima tindakan apa yang
akan kita lakukan dalam proses pemeriksaan vital sign supaya proses
pemeriksaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
17
Daftar Pustaka
Konsil Kedokteran Indonesia.2006. “ Standar Kompetensi Dokter”. Jakarta, hal
17,18, dan 19.
http://www.healthsystem.virginia.edu/UVAHealth/adult_cardiac/vital.cfm
Buku Skiils Lab Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana,edisi
keempat, hal 19 dan 20.
18
Daftar Isi
Halaman Judul...........................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................................
1
Bab II Tinjauan Pustaka.............................................................................................................2
2.1 Pemeriksaan Tanda Vital (Vital sign).........................................................................2
2.1.1Tekanan darah.................................................................................................2
2.1.2Denyut
nadi......................................................................................................3
2.1.3Suhu
tubuh.......................................................................................................3
2.1.4Respirasi..........................................................................................................4
2.2 Area Komunikasi Efektif............................................................................................5
2.2.1 Kompetisi Inti..................................................................................................5
2.2.2 LuLusan Dokter Mampu.................................................................................5
2.2.2.1 Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya..................5
2.2.2.1.1 Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya.......................5
2.2.2.1.2 mengumpulkan Informasi.............................................................6
2.2.2.1.3 Memahami Perspektif pasien.......................................................6
2.2.2.1.4 Memberikan Penjelasan dan
informasi........................................7
Bab III Metodologi....................................................................................................................8
3.1 Peralatan yang digunakan.........................................................................................8
3.2 Cara Kerja..................................................................................................................8
3.2.1 Tekanan darah.....................................................................................................8
3.2.2 Denyut nadi.........................................................................................................9
3.2.3 Suhu tubuh........................................................................................................10
3.2.4 Respirasi............................................................................................................11
Bab IV Analisis.........................................................................................................................12
4.1 Deskripsi Lokasi.......................................................................................................12
4.2 Deskripsi Situasi.......................................................................................................12
4.3 Deskripsi Karakteristik.............................................................................................12
4.4 Tabel Hasil pengamatan dan
pembahasan..............................................................13
4.5 Hambatan................................................................................................................14
4.6 Percakapan yang baik dan yang buruk....................................................................15
Bab V
Penutup.........................................................................................................................17
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................17
Daftar Pustaka.........................................................................................................................18
4.6 Percakapan yang baik dan buruk
Percakapan yang baik:
Ella : Selamat pagi, Bapak. Saya Ella Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKDW. Boleh saya
tahu nama Bapak siapa?
Bapak : Iya Mbak, boleh. Nama saya Pak Muhadi.
Ella : Maaf Pak, saya sudah mengganggu pekerjaan Bapak. Begini Pak, saya mendapat
tugas dari kampus untuk melakukan pemeriksaan tanda Vital atau vital sign.
Bapak: Itu apa ya Mbak?
Ella : Tanda Vital atau vital sign itu adalah pemeriksaan terhadap tanda-tanda fungsi tubuh
Seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan dan suhu tubuh.
Bapak : oh...... begitu ya mbak
Ella : Apakah Bapak mau dan bersedia diperiksa, pak?
Bapak: oh... ya mari...... silahkan mbak..
Ella : Bapak, pertama, saya akan memeriksa suhu tubuh Bapak dengan menggunakan alat ini
Yang disebut termometer. Alat ini, silahkan Bapak gepitkan pada ketiak Bapak dengan
Posisi seperti ini, dan usahakan ujung alat ini ada di tengah-tengah ya Pak.
Bapak : oh... iya mbak
Ella : berikutnya