Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
-
Upload
jeffry-simamora -
Category
Documents
-
view
326 -
download
5
Transcript of Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
-
7/28/2019 Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
1/11
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI BLOK 24
(PERCOBAAN ANASTESI LOKAL)
DAVID KALIM 102010158
MADE WIDHIA 102010159
DICKY TARUNA 102010189
KSATRIA PUTRA 102010213
BEATRIX FLORA 102010220
FLAVIANUS 102010237
VIEN STEFANI 102010238
SONYA LEONARDY LOW 102010260
DESRAINY INHARDINI 102010261
FALKUTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
2013
-
7/28/2019 Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
2/11
-
7/28/2019 Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
3/11
Larutan alkohol 70% Larutan ringer Larutan HCL 1 N (HCL dilutus)
Tatalaksana
1. anestesi permukaan pada orang percobaan
Orang percobaan diminta untuk mengeringkan lidah, serta menjulurkan lidahnya
keluar dengan ditahan oleh gigi geliginya.
Kemudian lakukanlah penggoresan dengan kapas dan ujung jarum steril pada lidah
sebelah kiri sebanyak 5 kali, untuk menguji rasa raba dan nyeri. Agar lebih obyektif
mintalah orang percobaan menutup matanya selagi dilakukan penggoresan dan
member tanda bahwa ia merasa adanya rasa raba halus dan nyeri.
Lakukanlah hal ini 2 kali dan ambil rata-ratanya sebagai nilai parameter dasar.
Selanjutnya dengan menggunakan pipet bersih teteskan satu tetes larutan prokain 1%
pada lidah sebelah kiri tadi, kemudian lakukan perabaan dengan kapas atau sentuhan
jarum sebanyak lima kali, tiap 2 menit.
Catatlah waktu penetesan dan waktu dimana 3 dari lima goresan tidak dirasa oleh
orang percobaan, ini adalah waktu mulai kerja obat (onset of action) kemudian
percobaan diteruskan sampai ke-5 goresan tidak terasa, lanjutkan lagi sampai dari
lima goresan terasa kembali 3, waktu dari mulai kerja sampai saat 3 dari lima goresan
terasa kembali adalah lama kerja (duration of action) obat anestesi (dalam hal ini
prokain).
Lakukanlah seluruh prosedur tadi pada lidah sebelah kanan, yang diteteskan larutan
lidokain 1%. Bandingkan mula kerja dan lama kerja antara prokain dan lidokain.
Catatan: anda harus benar-benar bekerja secara cermat, jangan sampai liur orang
percobaan membasahi lidah apalagi setelah penetesan obat anestesi, yang akan
mengencerkan obat tersebut, sehingga hasil percobaan menjadi tidak sahih.
2. Anestesi infiltrasi pada orang percobaan
Yang dimaksud dengan anestesi infiltrasi ialah menyuntikkan obat anestesi lokal
secara intradermal sehingga terbentuk gelembung kecil (intradermal wheal).
Lakukanlah pengukuran tekanan darah, dan denyut nadi orang percobaan yang
dipilih, kemudian lengan kiri bagian voler dibersihkan dengan kapas yang dibasahi
-
7/28/2019 Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
4/11
dengan alkohol 70%, tunggu sampai kering, lakukanlah goresan dengan ujung jarum
yang steril sebanyak 5 kali dan mintalah orang percobaan menutup mata untuk
memastikan bahwa ia merasakan ke-5 goresan tadi bukan melihat.
Kemudian pada daerah yang tidak dekat dengan pembuluh darah suntikkan 0,25 ml
larutan prokain 0,5% secara intradermal.
Berilah tanda dengan ballpoint atau spidol pada gelembung yang terjadi akibat
suntikkan intradermal tadi. Lalu goreslah diatas gelembung tadi 5 kali, dan mintalah
orang percobaan menghitung berapa goresan yang ia rasakan, biasanya orang
percobaan segera tidak merasakan ke-5 goresan tadi, jadi catatlah ini sebagai mula
kerja obat, lakukan hal yang sama setiap 2 menit, sampai orang percobaan member
tanda bahwa ia merasakan 3 dari ke-5 goresan, dan ini menandakan berakhirnya kerja
anestesi lokal, dalam hal ini prokain.
Lakukanlah hal yang sama pada lengan bagian voler kanan, dengan larutan lidokain
5%, catat hasilnya. Bandingkan mula kerja dan lama kerja kedua jenis obat anestesi
lokal ini. Tanyakan apakah orang percobaan mengalami reaksi efek samping seperti
pusing, gatal-gatal, dll.
HASIL PENGAMATAN
1. Hasil pengamatan anestesi permukaan pada orang percobaan
PEMBAHASAN
Berikut pembahasan mengenai obat-obat yang digunakan dalam praktikum:
PROKAIN
2.1 Defenisi
Prokain adalah ester aminobenzoat untuk infiltrasi, blok, spinal, epidural, merupakan
obat standart untuk perbandingan potensi dan toksisitas terhadap jenis obat-obatan
estetik lokal lain.
2.2 Pengkajian
2.2.1. Indikasi
Diberikan intarvena untuk pengobatan aritmia selama anestesi umum, bedah jantung,
atau induced hypothermia.
-
7/28/2019 Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
5/11
2.2.2. Kontraindikasi
Pemberian intravena merupakan kontraindikasi untuk penderita miatemia gravis
karena prokain menghasilkan derajat blok neurimuskuler. Dan prokain juga tidak
boleh diberikan bersama-sama dengan sulfonamide.
2.2.3. Bentuksediaanobat
Sediaan suntik prokain terdapat dalam kadar 1-2% dengan atau tanpa epinefrin untuk
anesthesia infiltrasi dan blockade sarafdan 5-20% untuk anestesi spinal.sedangkan
larutan 0,1-0,2 % dalam garam faali disediakan untuk infuse IV. Untuk anestesi
kaudal yang terus menerus, dosis awal ialah 30 ml larutan prokain 1,5%.
2.2.4. Diagnosis
Kelas therapy : obat anastesi
Sub kelas therapy : anestesi local
Nama obat dagang : novokain, etokain, gerovital
Nama obat generik : prokain
2.3. Perencanaan
2.3.1. Mekanisme kerja obat
Pemberian prokain dengan anestesi infiltrasi maximum dosis 400 mg dengan durasi
30-50, dosis 800 mg, durasi 30-45. Pemberian dengan anestesi epidural dosis 300-
900, durasi 30-90, onset 5-15 menit. Pemberian dengan anestesi spinal : preparatic
10%, durasi 30-45 menit.
2.3.2. Efek therapy
Pada penyuntikan prokain dengan dosis 100-800 mg, terjadi analgesia umum ringan
yang derajatnya berbanding lurus dengan dosis. Efek maksimal berlangsun 10-20
http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=9190287149903199150&postID=3152349588710516710http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=9190287149903199150&postID=3152349588710516710http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=9190287149903199150&postID=3152349588710516710http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=9190287149903199150&postID=3152349588710516710http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=9190287149903199150&postID=3152349588710516710http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=9190287149903199150&postID=3152349588710516710http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=9190287149903199150&postID=3152349588710516710http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=9190287149903199150&postID=3152349588710516710 -
7/28/2019 Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
6/11
menit, dan menghilang sesudah 60 menit. Efek ini mungkin merupakan efek sentral
atau mungkin efek dari dietalaminoetanol yaitu hasil hidrolisis prokain.
2.3.3. Efeksamping
Efek samping yang serius adalah hipersensitasi, yang kadang-kadang pada dosis
rendah sudah dapat mengakibatkan kolaps dan kematian. Efek samping yang harus
dipertimbangkan pula adalah reaksi alergi terhadap kombinasi prokain penisilin.
Berlainan dengan kokain. Zat ini tidak mengakibatkan adiksi.
2.4. Pelaksanaaan
2.4.1. Cara pemberianobat.
Cara pemberian obat bius prokain diberikan secara injeksi interavena pada atau
sekitar jaringan yang akan di anestesi, sehingga mengakibatkan hilangnya rasa di kulit
dan di jaringan yang terletak lebih dalam, misalnya: pada praktek THT atau
pencabutan gigi.
2.4.2. Dosis pemberian obat
Dosis 15 mg/kgbb. Untuk infiltrasi: larutan 0,25-0,5 dosis maksimum 1000 mg. onset
: 2-5 menit, durasi 30-60 menit. Bisa ditambah adrenalin (1 : 100.000). Dosis untuk
blok epidural (maksimum) 25 ml larutan 1,5%. Untuk kaudal : 25 ml larutan 1,5%.
Spinal analgesia 50-200 mg tergantung efek yang di kehendaki, lamanya 1 jam.
2.4.3. Farmakokinetik
Absorpsi berlangsung cepat dari tempat suntikan dan untuk memperlambat absorpsi
perlu ditambahkan vasokonstriktor. Sesudah diabsorpsi, prokain cepat dihidrolisis
esterase dalam plasma menjadi PABA dan dietilaminoetanol. PABA di eksresi dalam
-
7/28/2019 Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
7/11
urine, kir-kira 80% dalam bentuk utuh dan bentuk konjugasi. 30% dietilaminoetanol
dalam urine, dan selebihnya mengalami degradasi lebih lanjut.
2.4.4. Interaksiobat
Prokain dan anestetik lokal lain dalam badan dihidrolisi menjadi PABA
Prokain dan anestetik local lain dalam badan dihidrolisis menjadi PABA
(Para Amino Benzoic Acid), yang dapat menghambat daya kerja
sulfonamide. Oleh karena itu sebaiknya prokain dan anastetik lokal lain
tidak diberikan bersamaan dengan terapi sulfonamide.
Prokain dapat membentuk garam atau konjugat dengan obat lain sehingga
memperpanjang masa kerja obat tersebut. Misalnya garam prokain
penisilin dan prokain heparin.
2.5. Evaluasi
Sebagai anestetik lokal, prokain pernah digunakan untuk anesthesia infiltrasi,
anesthesia blok saraf, anesthesia spinal, anesthesia epidural dan anesthesia kaudal.
Namun karena potensinya rendah, mula kerja lambat serta masa kerjanya pendek,
maka penggunaannya sekarang ini hanya terbatas untuk anesthesia blok saraf. Di
dalam tubuh, prokain akan dihidrolisis menjadi PABA, yang dapat menghambat kerja
sulfonamide.
LIKODAIN
Lidokain adalah anestetik local kuat yang luas digunakan secara luas dengan
pemberian topical dan suntikan. Anesthesia terjadi lebih cepat, lebih kuat, lebih lama
dan lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh prokain pada konsentrasi yang
sebanding. Lidokain merupakasn aminoetilamid dan merupakan prototype dari
anestetik local golongan amida. Larutan lidokain 0,5% digunakan untuk anstesi
infiltrasi sedangkan larutan 1,0 -2% untuk anesthesia blok dan topical. Anestetik ini
efektif bila digunakan tanpa vasokonstriktor, tetapi kecepatan absorbs dan
-
7/28/2019 Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
8/11
-
7/28/2019 Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
9/11
anesthesia sebelumndilakukan tindakan sistokopi atau kateterisasi uretra digunakan
lidokain gel 2% dan sebelum dilakuak bronkoskopi atau pemasngan pipa endotrakeal
biasanya digunakan semprotan dengan kadar 2-4%.
Aritmia Jantung. Lidokain juga dapat menurunkan iritabilitas jangtung, karena itu
juga digunakan sebagai anti aritmia.
Data percobaan
OP 1 (Made)
Tekanan darah: 120/90
Frekuensi nadi: 66 kali/menit
Frekuensi pernapasan: 20 kali/menit
Suhu kulit: 36,3
Waktu Lidokain Prokain
Awal 5 5
2 menit 4 5
4 menit 3 5
6 menit 3 5
8 menit 2 4
10 menit 2 4
12 menit 3 2
14 menit 3 3
16 menit 4 5
Mula kerja lidokain: 4 menit
Lama kerja lidokain: 8 menit
Mula kerja prokain: 12 menit
Lama kerja prokain: 2 menit
OP 2 (Dicky)
Tekanan darah: 110/70
Frekuensi nadi: 70 kali/menit
-
7/28/2019 Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
10/11
Frekuensi pernapasan: 10 kali/menit
Suhu kulit: 35,8
Waktu Kapas Jarum
Awal 2 1
2 menit 3 1
4 menit 4 1
6 menit 3 1
8 menit 4 3
10 menit 4 4
Mula kerja lidokain: 10 detik
Lama kerja lidokain: 8 menit
Pembahasan
Anestesi permukaan dilakukan pada lidah dengan OP Made mendapatkan hasil yang
seperti di atas. Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan awal kerja dan lama
kerja pada golongan amida dengan prototype Lidokain dan golongan ester dengan
prototype Prokain. Hasil di atas sesuai dengan teori anestesi yakni golongan amida
memiliki awal kerja yang sangat cepat dan lama kerja yang cukup lama. Sedangkan
golongan ester memiliki awal kerja yang sangat lama dan lama kerja yang cukup
singkat. Golongan amida lebih disukai karena selain dari mula kerja dan lama
kerjanya juga tidak menimbulkan syok anafilaktik seperti Prokain yang mempunyai
reseptor PABA. Mula kerja yang cepat pada golongan amida bergantung pada pKa,
semakin pKa mendekati pH tubuh (7,6 - 8,1) maka onset yang ditimbulkan pada obat
anestesi tersebut semakin cepat.
Dari hasil percobaan di atas terlihat pula mula kerja pada anestesi permukaan lebih
lama daripada anestesi infiltrasi. Hal ini sesuai dengan teori anastesi yang ada.
Anastesi infiltrasi dilakukan pada I per 3 voler bagian bawah dari OP Dicky
mendapatkan hasil seperti yang ada di atas. Percobaan ini untuk membandingkan
-
7/28/2019 Laporan Praktikum Blok 24 Farmako
11/11
onset of action dari cara pemberian intradermal dan topical yaitu pada cara pemberian
intradermal( infiltrasi) lebih cepat dibandingkan dengan cara pemberian topikal.
Selain itu juga membandingkan masing-masing obat anastesi golongan amida dan
golongan ester. Namun prokain yang tergolong golongan ester tersebut tidak
digunakan pada anastesi infiltrasi karena dapat menyebabkan syok anafilatik.
Daftar Pustaka:
1.