LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...
Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
PERMINTAAN PRODUK MINUMAN KESEHATAN ALAMI MILIK
KELOMPOK WANITA TANI “BIMA SAKTI” KELURAHAN BENDO
KOTA BLITAR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
HENY RAHMATUL CHOLIFAH
NIM. 12406173087
MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini
telah di setujui dan disahkan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 12 November 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan :ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI TERHADAP PERMINTAAN PRODUK
MINUMAN KESEHATAN ALAMI MILIK KELOMPOK
WANITA TANI “BIMA SAKTI” KELURAHAN BENDO
KOTA BLITAR
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Dr. Mashudi, M.Pd.I.
NIP. 196901312001121003
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Siswahyudianto, S.Pd.I., M.M.
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) jurusan Manajemen Keuangan Syariah yang
dilaksanakan di KWT (KELOMPOK WANITA TANI) “BIMA SAKTI”,
Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar yang dimulai pada
tanggal 5 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 5 November 2020 dengan judul
“Pengaruh Media Sosial Terhadap Permintaan Produk Di Masa Pandemi Covid-
19 Pada Usaha Minuman Kesehatan Alami Milik Kelompok Wanita Tani “Bima
Sakti” Kelurahan Bendo Kota Blitar”. Penyusunan laporan ini ditujukan untuk
memenuhi tugas akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) jurusan Manajemen
Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
Tentunya dalam penulisan laporan ini banyak kendala yang dihadapi penulis,
namun berkat bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikan laporan ini, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Kedua Orang Tua dan keluarga yang telah mendukung sepenuhnya
dan mendoakan dengan ikhlas
2. Bapak Prof. Dr.H. Maftukhin, M.Ag., selaku rektor IAIN
Tulungagung.
3. Bapak Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
4. Ibu Hj. Amalia Nuril Hidayati, M. Sy., selaku Ketua Jurusan
Manajemen Keuangan Syariah.
5. Bapak Siswahyudianto, M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
6. Bapak Dr. H. Mashudi, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
7. Ibu Sutiamah, S.Pd. selaku ketua Kelompok Wanita Tani “Bima
Sakti”
iv
8. Ibu Srimulad, selaku produsen atau pembuat minuman herbal “Bima
Sakti”
9. Segenap pihak yang ikut andil dalam menyukseskan PPL Gelombang
III.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT.
dan tercatat sebagai amal baik.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Tulungagung, 12 November 2020
HENY RAHMATUL CHOLIFAH
NIM. 12403173137
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ........................................................................................ 1
B. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................... 3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................... 3
BAB II: PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga .......................................................................................... 5
B. Pelaksanaan Praktik .................................................................................. 7
C. Permasalahan di Lapangan ........................................................................ 7
D. Tanggapan dari Pihak LembagaTempat Praktik ....................................... 8
BAB III: PEMBAHASAN DAN ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Teknologi Informasi. ................................................................................. 9
B. Permintaan ................................................................................................ 11
C. Permintaan Produk Minuman Herbal “Bima Sakti” ................................. 14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 16
B. Saran .......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adanya usaha kecil atau usaha rumahan. Usaha kecil
berperan penting dalam upaya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
pemerintah berupaya untuk terus mengembangkan usaha kecil yang didirikan
oleh kelompok-kelompok masyarakat. Itu karena dengan adanya usaha kecil,
dapat menunjang nilai ekonomi masyarakat, membuka lapangan kerja yang
dapat digunakan untuk mengentaskan kemiskinan, dan menaikkan taraf
hidup masyarakat yang mayoritas memiliki ekonomi menengah kebawah.
Dilansir oleh laman berita Liputan 6, usaha kecil memiliki peran yang cukup
besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu mencapai 99,9%
dan penyerapan tenaga kerja sebesar 97%. Usaha kecil juga menyumbang
pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebanyak 60,34% pada tahun 2018.
Secara jumlah usaha kecil di Indonesia mencapai 93,4%, usaha menengah
5,1%, dan usaha dengan skala besar hanya sebesar 1%. Presentase tersebut
pada prinsipnya tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan setiap
tahunnya.
Secara ekonomi memang usaha kecil memiliki kontribusi yang besar
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun dalam
pengembangannya usaha kecil menghadapi berbagai permasalahan.
Penelitian dari Winarni (2006) dan Situmorang (2008) menunjukkan bahwa
permasalahan yang dihadapi meliputi masalah permodalan yang belum bisa
efektif, kesulitan dalam memasarkan produk, manajemen organisasi yang
belum terkontrol, sumber daya manusia yang terbatas, tidak memiliki laporan
keuangan, tekhnologi yang kurang mendukung, serta aspek legalitas yang
rendah. Melihat permasalah-permasalahan yang dihadapi dalam upaya
pengembangan usaha kecil tersebut, diperlukan strategi pengembangan usaha
kecil agar perkembangan usaha kecil yang ada di Indonesia berjalan dengan
cepat, lancar, dan unggul sehingga dapat memaksimalkan laba guna
2
meningkatkan perekonomian masyarakat di Indonesia. Salah satu strategi
yang dibutuhkan oleh UMKM yaitu dapat memasarkan produknya secara
optimal dan maksimal ke seluruh lapisan masyarakat, strategi tersebut dapat
menggunakan beberapa cara salah satunya dengan memanfaatkan teknologi
informasi yang ada saat ini.
Kemajuan Teknologi Infromasi (TI) merupakan sesuatu yang tidak
bisa dihindari dalam kehidupan di masa ini, karena kemajuan teknologi akan
selalu berjalan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia,
termasuk pemanfaatan teknologi dalam sistem komunikasi di berbagai sektor
kehidupan. Teknologi Informasi atau TI didefinisikan sebagai sebuah alat
yang terdiri atas perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
yang digunakan untuk mengolah data dan menyebarkan informasi secara
efektif dan efisien dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia.
Dalam bidang ekonomi, gemarnya masyarakat dalam memanfaatkan
teknologi dalam berbagai aktifitas saat ini telah merubah prilaku
pasar.Dahulu, bila seorang konsumen hendak ingin memperolah barang atau
produk yang dibutuhkan, maka konsumen tersebut secara langsung akan
berkunjung ke toko atau pasar terdekat, namun sekarang sudah tidak lagi
demikian. Para calon konsumen cukup dengan memanfaatkan HP Android
yang mempunyai aplikasi internet, maka dengan mudah dapat memilih
barang yang dibutuhkan dengan berbagai merek di berbagai toko atau
marketplace yang tersedia tanpa harus berkunjung langsung ke lokasi
penjualan barang. Prilaku konsumen tersebut tentu merupakan hal yang
wajar, mengingat keuntungan dari segi efisiensi waktu, tenaga, dan biaya
yang dikeluarkan jauh lebih murah dibandingkan dengan cara-cara
sebelumnya yang relatif konvensional. Melihat kondisi tersebut, tentu
merupakan sebuah peluang bagi para pelaku ekonomi khususnya produsen
untuk memanfaatkan keberadaan TI dan internet dalam proses transaksi atau
jual beli barang atau jasa. Penggunaan teknologi informasi dalam dunia
bisnis juga sangat bermanfaat pada saat terjadi pandemi seperti sekarang ini.
3
Sejak wabah virus Covid-19 melanda Indonesia, bayak sekali pelau
usaha yag merasakan dampaknya. Tidak terkecuali para pelaku Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM). Produknya mengalami penurunan permintaan
karena masyarakat enggan untuk mengunjungi toko secara langsung, hal ini
dikarenakan toko maupun warung-warung merupakan tempat berinteraksi
secara langsung antara sesama pembeli ataupun sesama pedagang dan untuk
menjaga jarak aman minimal 1 meter masih sering diabaikan oleh
masyarakat.
Berdasarkan dasar pemikiran dan Praktik Pengalaman Lapangan yang
telah dilaksanakan oleh penulis, maka dalam laporan Praktik Pengalaman
Lapangan ini penulis tertarik untuk mengangkat judul “Analisis
Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Permintaan Produk
Minuman Kesehatan Alami Milik Kelompok Wanita Tani “Bima Sakti”
Kelurahan Bendo Kota Blitar”
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditulis dengan bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi yang ada pada permintaan produk
minuman herbal milik Kelompok Wanita Tani “Bima Sakti” pada masa
pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi IAIN Tulungagung
Dapat dijadikan sebagai perbendaharaan Perpustakaan IAIN
Tulungagung, serta diharapkan dapat menjadi awal yang yang baik
untuk menjalin silaturahmi antara pihak IAIN Tulungagung dengan
Kelompok Wanita Tani “Bima Sakti”.
b. Bagi Pihak Lain
Laporan observasi ini diharapkan dapat menambah wawasan
serta informasi bagi semua pihak terkait pengaruh pemanfaatan
teknologi informasi terhadap permintaan produk di masa pandemi
seperti sekarang ini.
4
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang III ini dimulai pada
tanggal 5 Oktober 2020 sampai 5 November 2020 dan bertempat di Rumah
Usaha Minuman Kesehatan Alami dibawah naungan Kelompok Wanita Tani
“Bima Sakti” yang berada di Jalan Cimedang Nomor 11 Kelurahan Bendo,
Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. PROFIL LEMBAGA
1. Sejarah Berdirinya KWT “Bima Sakti”
Kelompok Wanita Tani Bima Saksi didirikan oleh Ibu Sutiamah
beserta suami pada tahun 2014, bertempat di Keluarahan Bendo,
Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Awal mula pembuatan produk
minuman kesehatan alami “Bima Sakti” ini adalah saat pemilik mengikuti
sebuah diklat di Kota Batu, Jawa Timur. Dari diklat tersebut, beliau
berinisiatif untuk mempraktekkan pembuatan minuman bersama para
tetangga-tetangganya. Setelah minuman tersebut jadi, dirasa minuman
tersebut layak dikonsumsi dan memiliki rasa yang lezat. Akhirnya para
anggota, yang saat itu masih terdiri dari 14 orang sepakat untuk mencoba
memasarkan produk minuman kesehatan alami yang pertama, yaitu jahe
merah instan dengan cara dititipkan di toko-toko sekitar wilayah kerja
“Bima Sakti”.
Seiring berjalannya waktu, produk minuman kesehatan alami dari
“Bima Sakti” ini banyak diminati masyarakat dan dapat membantu
perekonomian anggota-anggotanya melalui pemasaran produknya.
Akhirnya produk tersebut diketahui oleh pihak pertanian yang bernama
Bapak Nico Iriansyah Soeharno, dan terbentuklah Kelompok Wanita Tani
“Bima Sakti”. KWT ini tidak hanya menjalankan usaha memproduksi
minuman kesehatan alami saja, namun juga usaha di bidang pertanian,
peternakan, perindustrian dan perdagangan, perikanan, perkebunan, dan
holtikultura.
KWT “Bima Sakti” terus berkembang dengan kualitas produk-
produknya, sehingga pada tahun 2016 mengajukan suatu badan hukum
dibawah pengawasan Bapak Nico Iriansyah Soeharno, dan dilindungi oleh
Kepala Kelurahan Bendo. Terbentuknya Kelompok Wanita Tani “Bima
Sakti” ini sangat berpengaruh bagi masyarakat. Para ibu-ibu rumah tangga
dapat menghasilkan keuntungan yang dapat membantu berjalannya
6
ekonomi keluarga, dan juga dengan adanya kelompok ini potensi desa
menjadi lebih termanfaatkan.
2. Letak Geografis Objek Penelitian
Rumah usaha minuman kesehatan alami “Bima Sakti” terletak di
Jalan Cimedang nomor 11, Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul,
Kota Blitar. Rumah usaha dengan ruma ketua KWT “Bima Sakti” hanya
berjarak 100 meter, rumah ketua KWT berada di Jalan Cimedang Nomor
17. Lokasinya hanya berjarak kurang lebih 700 meter dari Stadion
Soeprijadi dan Kawasan Wisata Makan Bung Karno sehingga mudah
sekali untuk diakses.
3. Visi dan Misi KWT “BIMA SAKTI”
a. Visi
Terwujudnya kelompok Wanita Tani yang Kreatif, mandiri,
dan berwawasan agribisnis dan sebagai sentra industri rumah tangga
berbasis aktivitas Wanita Tani.
b. Misi
Membangun wanita tani yang kreatif, produktif, dan kemandirian
pangan.
3. Tujuan Usaha
1. Menciptakan lahan berhasil guna dan multifungsi.
2. Meningkatkan kapasitas pekarangan sebagai lumbung pangan
keluarga.
3. Mendapatkan informasi dan teknologi baru dari dinas terkait.
4. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota dan
masyarakat daerah pada umumnya.
5. Meningkatkan produksi olahan pangan baikkuantitas dan kualitas
mutu.
6. Menciptakan peluang usaha dan peluang kerja.
7
4. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi dari KWT “Bima Sakti” ini sebagai
berikut :
1. Ketua : Sutiamah, S.Pd.
2. Sekretaris : Susdewi.
3. Bendahara : Atik Khayatiningsih.
KWT “Bima Sakti” juga memiliki pelindung, pembina, serta
pengawas dalam operasional lembaganya. Anggota dari KWT “Bima
Sakti” adalah ibu-ibu rumah tangga yang berada diwilayah kerjanya, yaitu
wilayah Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
B. PELAKSANAAN PRAKTIK
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang III ini dimulai pada
tanggal 5 Oktober 2020 sampai 5 November 2020 dan bertempat di Rumah
Usaha Minuman Kesehatan Alami dibawah naungan Kelompok Wanita Tani
“Bima Sakti” yang berada di Jalan Cimedang Nomor 11 Kelurahan Bendo,
Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Dalam pelaksanaannya hanya
melakukan observasi dan juga wawancara dikarenakan masih dalam kondisi
pandemik. Kegiatan PPL dilakukan sebanyak 3 kali dalam kurun waktu satu
bulan, kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan observasi di tempat PPL.
2. Melakukan wawancara dengan narasumber, yaitu ketua KWT “Bima
Sakti” dan produsen minuman kesehatan alami “Bima Sakti”.
3. Melakukan kegiatan dokumentasi berupa foto dan video di tempat PPL
4. Menganalisis hasil wawancara yang diperoleh dari kegiatan wawancara
yang telah dilaksanakan.
C. PERMASALAHAN DI LAPANGAN
Setelah saya melakuan wawancara dan observasi di Rumah Usaha
Minuman Kesehatan Alami “Bima Sakti” sebanyak 3 kali, saya menemukan
8
masalah yang paling menonjol yaitu mengenai permintaan produk selama
masa pandemi Covid-19. Pada saat pandemi belum melanda, produsen
menjadi supplier di beberapa toko besar maupun warung-warung kecil.
Permintaan akan produk stabil pada masa sebelum pandemi karena produk
yang dititipkan ke beberapa toko maupun warung cenderung cepat habis
karena banyak pembeli yang mendatangi toko maupun warung secara
langsung setiap harinya serta pendapatan masyarakat pada masa sebelum
pandemi masih cukup untuk membeli produk ini yang notabenne bukan
merupakan bahan pokok yang harus dimiliki atau dikonsumsi masyarakat.
Namun saat adaya pandemi Covid-19 yang menyebar luas diseluruh
Indonesia, permintaan produk yang diinginkan oleh pemilik toko maupun
warung berkurang karena warung dan tokonya sepi pengunjung. Meskipun
minuman herbal ini dipercaya sebagai pencegah virus karena dapat
meningkatkan kekebalan tubuh, masyarakat masih enggan berkunjung ke
toko maupun warung secara langsung karena khawatir akan berinteraksi
dengan orang banyak dan memikirkan kebutuhan lainnya yang lebih utama
seperti makanan pokok karena pada masa pandemi Covid-19 mayoritas
masyarakat mengalami penurunan pendapatan.
Maraknya berita tentang khasiat jahe, kunyit, dan bumbu dapur
lainnya yang dipercaya dapat menagkal virus membuat harga bahan tersebut
melonjak naik di pasaran. Hal itu juga sangat berpengaruh terhadap laba yang
diperoleh oleh pemilik usaha Minuman Kesehatan Alami “Bima Sakti”
karena bahan tersebut merupakan bahan baku dasar yang digunakan untuk
menghasilkan produknya. Jika harga beli bahan baku tidak sebanding dengan
pendapatan yang diperoleh, lama kelamaan usaha tersebut akan mengalami
kebangkrutan.
D. TANGGAPAN DARI PIHAK LEMBAGA
Terkait dengan permasalahan yang saya peroleh melalui wawancara
dan observasi tersebut, pemilik juga menyadari bahwa permintaan akan
produknya yang dijual secara langsung ke toko maupun warung berkurang
9
pada saat pandemi karena toko dan warung yang memasarkan produknya sepi
pengunjung pada masa pandemi Covid-19. Penurunan pendapatan juga dirasa
cukup mencolok pada saat pandemi ini, karena harga bahan baku dasar tidak
sesuai dengan pendapatan yang diperoleh.
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara cara untuk menghasilkan informasi
yang berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Secara implisit dan
eksplisit teknologi informasi tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi
juga mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain, yang disebut
teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi1. Gerak pertumbuhan yang cepat dalam lingkungan bisnis
sekarang ini telah membuat sistem informasi dan teknologi informasi bagian
atau komponen yang penting membuat perusahaan untuk meraih sasaran
dalam mencapai tujuannya teknologi informasi telah menjadi sebuah ramuan
yang diperlakukan dalam beberapa arah strategis yang telah diawali oleh
bisnis untuk menemukan tantangan perubahan. Hal inipun termasuk pada
lingkungan strategis perusahaan.
Penggunaan teknologi informasi untuk menjadikannya dikenal
masyarakat dunia dan meningkatkan pengembangan sistem informasi akan
membantu memberikan sebuah keuntungan bersaing untuk perusahaan di
pasaran penjualan sistem informasi yang strategis ini menggunakan teknologi
informasi untuk mengembangkan hasil, jasa, olahan dan kemampuan yang
1 Dewi Berlian Harahap, Pengaruh Teknologi Informasi dan Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasan Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Aksara, (Medan: Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara, 2017), hal. 36
10
memberikan sebuah keuntungan strategi bisnis lewat kekuatan persaingan
perusahaan tersebut pada industri yang dijalankan perusahaan itu2.
Pada saat ini teknologi informasi mengalami perkembangan yang
cukup pesat. selain perkembangan jenis peralatan teknologi maupun software
aplikasi pendukung, perkembangan ini juga berdasarkan pada semakin
meratanya pengguna teknologi informasi saat ini. pada era 80 hingga awal 90-
an, komputer bagi sebagian besar masyarakat masih termasuk barang yang
asing, mewah dan mahal. demikian juga dengan alat komunikasi lainnya
seperti handphone mesin ATM internet atau mesin faksimile adalah barang
yang asing dan teknologi yang mewah. dibandingkan dengan era sekarang,
keadaan dulu sangat jauh berbeda titik pada saat ini alat komunikasi seperti
handphone sudah sangat memasyarakat, mudah sekali mencari warnet hanya
untuk browsing atau berkirim email dan bukan hanya aneh kalau untuk
memesan donat saja bisa melalui telepon. perbedaan tersebut menggambarkan
jika perkembangan perangkat teknologi informasi dan komunikasi
berkembang sangat pesat pada dasawarsa belakangan ini. untuk itu suatu
negara akan menjadi terbelakang bila masyarakatnya tidak mau mengikuti
perkembangan teknologi ini ataupun pemerintah negaranya membatasi
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi modern.
Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia dimulai
dari bentuk gambar yang tak bermakna pada dinding-dinding, prasasti-
prasasti, sampai informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet.
informasi yang dikelola Dan disampaikan juga terus dikembangkan, dari
informasi yang sederhana, seperti sekedar menggambarkan suatu keadaan,
sampai pada informasi strategis seperti taktik bertempur. kejadian-kejadian
penemuan model ataupun jenis teknologi terbaru akan semakin pesat dari
tahun ketahun titik model komputer dengan keunggulan bentuk yang kecil
serta fasilitas yang lengkap untuk berkomunikasi data akan semakin banyak
dijumpai di masa yang akan datang titik program program aplikasi yang
mendukung komunikasi data pun akan semakin banyak dibuat orang. hal ini
tidak terlepas dari keinginan manusia yang menginginkan adanya alat canggih
2 Chr. Jimmy L. Gaol, Sistem Informasi Manajemen (Pemahaman dan Aplikasi), (Jakarta: PT
Grasindo, 2008), hal. 35
11
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi mereka,
untuk itu karena keinginan untuk berkomunikasi semakin kompleks maka
peralatan teknologi yang diciptakan pun akan mengikuti keinginan tersebut.
B. PERMINTAAN
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada
berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Supaya lebih akurat kita
memasukkan dimensi geografis. Misalnya, ketika berbicara tentang
permintaan pakaian di Jakarta, kita berbicara tentang berapa jumlah pakaian
yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dalam satu periode waktu
tertentu, per bulan atau per tahun, di Jakarta (Rahardja, 2008:24). Menurut
Ahman (2009:89), “Permintaan diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang
diminta (mampu dibeli) seseorang atau individu dalam waktu tertentu pada
berbagai tingkat harga”. Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli
seseorang atau individu pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu3.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan :
a. Harga barang-barang lain
Permintaan terhadap suatu barang dapat dipengaruhi oleh
harga barang-barang lain yang ada kaitannya, seperti barang yang
dapat saling menggantikan dan barang yang saling melengkapi. naik
turunnya harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan
terhadap barang yang digantikannya. demikian pula dengan barang
yang saling melengkapi titik barang yang saling melengkapi yaitu
barang yang akan memberikan manfaat penuh apabila digunakan
bersama-sama dengan barang lainnya misalnya: kopi dan gula, jarum
dan benang, bensin dan motor, kapur dan papan kamera dan film.
apabila harga kamera turun maka di kemungkinkan permintaan film
akan bertambah titik sebaik sebaliknya jika harga kamera naik maka
dimungkinkan permintaan film
3 Yopi Nisa Febianti, Permintaan Dalam Ekonomi Mikro, dalam Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.
2, No. 1, 2014, hal. 16
12
b. Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat sebagai pembeli merupakan faktor
yang sangat penting di dalam menentukan permintaan terhadap
berbagai jenis barang, berbagai jenis barang tersebut dapat
digolongkan menjadi dua yaitu barang normal dan inferior. barang
normal adalah barang yang mengalami kenaikan permintaan apabila
terjadi kenaikan dalam pendapatan konsumen, sedangkan barang
inferior yaitu barang yang permintaannya mengalami penurunan jika
terjadi kenaikan dalam permintaan konsumen. barang inferior ini
biasanya merupakan barang yang dianggap jelek oleh masyarakat.
c. Selera masyarakat
Selera masyarakat mempunyai pengaruh yang cukup besar
terhadap keinginan masyarakat untuk membeli barang-barang atau
jasa-jasa. sebagai contoh, pada masa-masa tertentu orang lebih suka
terhadap barang konsumsi yang bersifat instan sehingga permintaan
terhadap barang tersebut akan bertambah titik akan tetapi pada saat
yang lain orang akan meninggalkan barang konsumsi yang bersifat
instan tersebut( karena mengandung bahan pengawet yang berbahaya
untuk kesehatan) sehingga permintaan terhadap barang konsumsi
tersebut akan berkurang.
d. Promosi perusahaan
Adanya promosi dari perusahaan-perusahaan akan dapat
mempengaruhi permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
masyarakat yang semula berkeinginan melakukan saving, kadang akan
berubah perilakunya setelah mendapat informasi dari perusahaan yang
gencar melakukan promosi. sehingga pendapatan yang semula untuk
ditabung akan dirubah untuk membeli barang barang atau jasa jasa
yang pada saat itu dipromosikan.
e. Kondisi alam
Kondisi alam dapat juga mempengaruhi permintaan terhadap
barang atau jasa. misalnya, pada musim dingin permintaan masyarakat
Eropa terhadap minyak tanah akan meningkat.
13
f. Jumlah penduduk
Pertambahan jumlah penduduk yang jelas akan menambah
jumlah barang yang dikonsumsi, akan tetapi proporsinya akan sangat
tergantung pada pertambahan dalam kesempatan kerja. apabila
pertambahan penduduk diiringi oleh pertambahan dalam kesempatan
kerja maka akan lebih banyak orang yang akan menerima pendapatan,
sehingga daya beli masyarakat akan meningkat titik meningkatnya
daya beli masyarakat berarti akan meningkatkan permintaan terhadap
barang atau jasa.
g. Ramalan yang akan datang
Perubahan yang diramalkan akan terjadi dimasa mendatang
akan akan dapat mempengaruhi permintaan. jika para konsumen
meramalkan bahwa akan terjadi kenaikan harga-harga barang di masa
mendatang, maka pada saat sekarang konsumen akan melakukan
pembelian yang lebih banyak terhadap barang-barang yang akan
mengalami kenaikan harga tersebut4.
2. Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah suatu grafik yang menunjukkan relasi
antara harga dengan jumlah suatu barang yang ingin atau yang dapat dibeli
oleh konsumen. Kurva permintaan digunakan untuk memperkirakan
perilaku dalam pasar kompetitif dan sering kali digabungkan dengan kurva
penawaran agar dapat menemukan titik ekuilibrium atau keadaan dimana
jumlah penawaran dan permintaan berada pada titik yang sama5.
3. Hukum Permintaan
Hukum Permintaan menyatakan bahwa: “Jika harga suatu barang
naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun, sebaliknya jika harga
suatu barang turun maka jumlah barang yang diminta akan bertambah.
Hukum permintaan tersebut akan berlaku dengan asumsi faktor-faktor lain
4 Nuraini Ida, Pengantar Ekonomi Mikro, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2016),
hal.11 5 Wikipedia, Kurva Permintaan, diakses melalui
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kurva_Permintaan pada 7 November, pukul 19.00
14
di luar harga harus dianggap konstan (Ceteris Paribus)”. Ini merupakan
konsep asli dari penemunya, yaitu Alfred Marshall6.
C. PERMINTAAN PRODUK “BIMA SAKTI”
Pada awal pemasaran produk minuman kesehatan alami “Bima
Sakti”, hanya mengandalkan pemasaran secara langsung. Pemasaran
secara langsung tersebut melalui penyuplaian produk ke toko-toko dan
warung-warung sekitar wilayah kerja Kelompok Wanita Tani “Bima
Sakti”. Selain melalui toko dan warung-warung terdekat, produsen juga
memasarkan produk kepada rekan-rekan kerja, teman-teman, dan
masyarakat sekitar yang sudah mengenal dan mengetahui lokasi
pembuatan minuman kesehatan alami.
Awal pemasaran produk tersebut, dalam sehari produsen hanya
dapat menjual kurang lebih 10 produk yang tersedia di rumah produksi
karena masih sangat jarang orang tau dengan produk minuman kesehatan
alami. Berikut adalah produk dan harga yang dipasarkan oleh produsen :
Produk Ukuran/Berat (gr) Harga (Rp)
Jahe merah, Temulawak,
Kunir Asem
250 gram 15.000
Lalu setelah melakukan observasi dan wawancara selama kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan, saya menemukan adanya kendala dan
penurunan permintaan produk pada masa pandemi Covid-19 padahal tidak
ada perubahan harga pada produk-produk yang dihasilkan. Penurunan
permintaan produk tersebut ternya disebabkan oleh warung-warung dan
toko-toko yang menjadi langganan produk minuman kesehatan alami
“Bima Sakti” mengalami penurunan jumlah konsumen pula. Para
konsumen lebih memilih untuk belanja dari rumah agar terhindar dari
kerumunan-kerumunan masyarakat saat datang langsung ke toko.
6 Ahman, dkk., Teori Ekonomi Mikro, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2009), hal.93
15
Pada akhirnya, saya mengonsultasikan masalah tersebut dengan
produsen. Ternyata produsen pun setuju dengan pendapat saya
bahwasannya permintaan produk pada masa pandemi ini menurun akibat
suplai yang tidak lagi teratur. Terlebih lagi, maraknya berita tentang
khasiat jahe, kunyit, dan bumbu dapur lainnya yang dipercaya dapat
menagkal virus membuat harga bahan tersebut melonjak naik di pasaran.
Hal itu juga sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh oleh pemilik
usaha Minuman Kesehatan Alami “Bima Sakti” karena bahan tersebut
merupakan bahan baku dasar yang digunakan untuk menghasilkan
produknya.
Dalam menyikapi permasalahan tersebut, pemilik mencoba
memanfaatkan perkembagan teknologi yang pesat pada era ini. Pemilik
memasarkan produk melalui internet atau via online. Pemilik
menggunakan sosial media yang dimiliki, seperti WhatApp, Facebook,
dan Instagram. Pada akhirnya banyak orang yang mengenal produk
minuman kesehatan alami “Bima Sakti”. Terlebih lagi, produk-produk
Minuman Kesehatan Alami “Bima Sakti” sudah memiliki izin edar dan
nomor P-IRT sehingga sangat aman untuk dikonsumsi. Saat ini
pengiriman produk-produk Minuman Kesehatan Alami “Bima Sakti”
sudah sampai luar kota bahkan luar pulau Jawa.
Dengan pemanfaatan teknologi informasi yang ada, permintaan
akan produk juga meningkat. Jadi permintaan tidak hanya dipengaruhi
oleh faktor harga barang lain, pendapatan masyarakat, selera masyarakat,
promosi perusahaan, kondisi alam, jumlah penduduk, dan ramalan yang
akan datang, namun teknologi informasi yang telah berkembang pesat juga
mempengaruhi permintaan suatu produk.
16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara cara untuk menghasilkan informasi
yang berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada
berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan adalah harga barang lain, pendapatan masyarakat,
selera masyarakat, promosi perusahaan, kondisi alam, jumlah penduduk, dan
ramalan yang akan datang. Kurva permintaan adalah suatu grafik yang
menunjukkan relasi antara harga dengan jumlah suatu barang yang ingin atau
yang dapat dibeli oleh konsumen. Hukum Permintaan menyatakan bahwa:
“Jika harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun,
sebaliknya jika harga suatu barang turun maka jumlah barang yang diminta
akan bertambah.
Pemilik menggunakan sosial media yang dimiliki, seperti WhatsApp,
Facebook, dan Instagram. Pada akhirnya banyak orang yang mengenal
produk minuman kesehatan alami “Bima Sakti”. Jadi permintaan tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor harga barang lain, pendapatan masyarakat, selera
masyarakat, promosi perusahaan, kondisi alam, jumlah penduduk, dan
ramalan yang akan datang, namun teknologi informasi yang telah
berkembang pesat juga mempengaruhi permintaan suatu produk.
B. SARAN
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Diharapkan untuk senantiasa menjalin silaturahmi dan hubungan
baik dengan lembaga-lembaga yang dijadikan sebagai lokasi Praktik
17
Pengalaman Lapangan khususnya dengan Kelompok Wanita Tani “Bima
Sakti”.
2. Untuk Kelompok Wanita Tani “Bima Sakti”
Diharapkan untuk selalu mempertahankan dan mengembangkan
kualitas usaha-usaha dan produk-produk yang dimiliki.
3. Untuk Mahasiswa atau Peserta PPL
Diharapkan agar melakukan observasi yang lebih optimal dan
dapat mencari informasi dengan lebih efektif lagi agar hasil atau laporan
yang dibuat dapat memenuhi kriteria yang dibutuhkan fakultas.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, dkk., 2009, Teori Ekonomi Mikro, Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia
Gaol, Chr. Jimmy L., 2008, Sistem Informasi Manajemen (Pemahaman dan
Aplikasi), Jakarta: PT Grasindo.
Harahap, Dewi Berlian, 2017, Pengaruh Teknologi Informasi dan Kualitas
Layanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang
Medan Aksara, Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Ida, Nuraini, 2016, Pengantar Ekonomi Mikro, (Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Febianti, Yopi Nisa, 2014, Permintaan Dalam Ekonomi Mikro, dalam Jurnal
Pendidikan Ekonomi, Vol. 2, No. 1.
Wikipedia, 2020, Kurva Permintaan, diakses melalui
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kurva_Permintaan
19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2020
Pada tanggal 5 bulan Oktober Sampai tanggal 5 bulan November Tahun 2020,
bertempat di Rumah Usaha Minuman Kesehatan “Bima Sakti”, telah dilaksanakan PPL
Jurusan Manajemen Keuangan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung gelombang III Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Heny Rahmatul Cholifah
NIM : 12406173087
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
NO Hari/tanggal Pukul Kegiatan
1 Senin, 5
Oktober
18.00 Membaca dan memahami buku pedoman yang sudah di
share sebelumnya di grub telegram PPL Gel 3 FEBI IAIN
Tulungagung
2 Selasa, 6
Oktober
09.00 Membuat janji untuk bertemu dengan pimpinan lembaga via
3 Rabu, 7
Oktober
16.00 Menyusun pertanyaan untuk wawancara bersama pimpinan
lembaga serta pemilik usaha
4 Kamis, 8
Oktober
09.00 Bertemu dengan pimpinan lembaga sekaligus melakukan
wawancara mengenai sejarah berdirinya lembaga
5 Jumat, 9
Oktober
08.00 Menganalisa hasil wawancara
6 Sabtu, 10
Oktober
09.00 Bertemu dengan pemilik usaha atau produsen minuman
herbal untuk melakukan wawancara sekaligus observasi
untuk yang pertama kalinya mengenai operasional usaha
yang dijalankan
7 Minggu, 11
Oktober
Tidak ada kegiatan
8 Senin, 12
Oktober
20.00 Menganalisa hasil wawancara dan observasi yang telah
dilakukan
9 Selasa, 13
Oktober
08.30 Melakukan review pembekalan PPL IAIN Tulungagung di
Youtube
10 Rabu, 14
Oktober
10.00 Menentukan judul yang akan diangkat sebagai laporan
Praktik Pengalaman Lapangan
11 Kamis, 15
Oktober
09.00 Melakukan wawancara dan observasi dengan pemilik usaha
minuman herbal mengenai masalah yang dihadapi dalam
usahanya
12 Jumat, 16
Oktober
19.00 Menganalisa hasil wawancara dan observasi yang telah
dilakukan
13 Sabtu, 17
Oktober
08.00 Membaca referensi dari jurnal-jurnal
14 Minggu, 18
Oktober
Tidak ada kegiatan
15 Senin, 19
Oktober
09.00 Melakukan wawancara dan observasi untuk yang terakhir
kalinya bersama pemilik usaha minuman kesehatan alami
16 Selasa, 20
Oktober
09.00 Menganalisa hasil wawancara dan observasi yang telah
dilakukan
17 Sabtu, 24
Oktober
08.00 Memastikan judul yang diangkat untuk membuat laporan
Praktik Pengalaman Lapangan
18
Minggu, 25
Oktober
09.00 Menyetorkan judul kepada Dosen Pembimbing Lapangan
19 Senin, 26
Oktober
16.00 Membuat laporan Praktik Pengalaman Lapangan
20 Selasa, 27
Oktober
16.00 Menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan
21 Rabu, 28
Oktober
20.00 Menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan
22 Kamis, 29
Oktober
16.00 Menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan
23 Jumat , 30
Oktober
16.00 Menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan
24 Sabtu, 31
Oktober
16.00 Menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan
25 Minggu, 1
November
16.00 Menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan
26 Senin, 2
November
09.00 Datang ke tempat produksi dan ke rumah pimpinan usaha
untuk melakukan proses dokumentasi
27 Selasa, 3
November
09.00 Membuat konsep video PPL Gelombang 3 yang akan di
upload
28 Rabu, 4
November
Membuat video presentasi laporan Praktik Pengalaman
Lapangan
29 Kamis, 5
November
16.00 Mengedit video yang akan di upload
30 Jumat, 6
November
08.30 Meneliti dan mengecek seluruh kesiapan laporan PPL dan
video yang akan di upload
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Heny Rahmatul Cholifah
NIM : 12406173087
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
DPL : Dr. H. Mashudi, M.Pd.I.
Tempat PPL : Rumah Usaha Minuman Kesehatan Alami “Bima Sakti”
Judul Laporan : ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP PERMINTAAN PRODUK MINUMAN HERBAL MILIK
KELOMPOK WANITA TANI “BIMA SAKTI” KELURAHAN BENDO
KOTA BLITAR
No Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1 Konsultasi mengenai judul laporan
PPL
Menyetujui
2 Konsultasi mengenai durasi video
laporan PPL
Minimal 5 menit dan maksimal 15
menit
Tulungagung, 12 November 2020
Dr. H. Mashudi, M.Pd.I.
NIP. 196901312001121003
DOKUMENTASI
Foto bersama pimpinan KWT “Bima Sakti”
Foto bersama produsen minuman kesehatan alami “Bima Sakti”
Foto-foto kegiatan produksi