Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

69
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEBIDANAN KOMUNITAS ASUHAN KEBIDANAN NY. U DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA PALASARI RT 09 RW 03 KECAMATAN CIATER KABUPATEN SUBANG TAHUN 2013 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Kerja Lapangan Komunitas Akademi Kebidanan Bhakti Nugraha Subang Disusun oleh : BAYANTI NURLAILA NIM. 010.201.1.455

description

PKMD BHAYANTI NURLAILA (SOPANDI)

Transcript of Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

Page 1: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEBIDANAN KOMUNITAS

ASUHAN KEBIDANAN NY. U DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN

DI DESA PALASARI RT 09 RW 03 KECAMATAN CIATER

KABUPATEN SUBANG

TAHUN 2013

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Kerja Lapangan Komunitas

Akademi Kebidanan Bhakti Nugraha Subang

Disusun oleh :

BAYANTI NURLAILANIM. 010.201.1.455

AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI NUGRAHA SUBANG2013

Page 2: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN KEBIDANAN

KOMUNITAS

ASUHAN KEBIDANAN NY. U PADA KEHAMILAN DI

DESA PALASARI RT 09 RW 03 KECAMATAN CIATER

KABUPATEN SUBANG TAHUN 2013

NAMA : BAYANTI NURLAILA

NIM : 010.201.1.455

Subang, Maret 2013

Pembimbing,

( XXXXXXXXXXXXX )

Akademi Kebidanan Bhakti Nugraha SubangDirektur,

( Drs. H. Kusnadi Tisnahardja, MBA., MM )

Page 3: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan studi

kasus yang diberi judul “ASUHAN KEBIDANAN NY. U DENGAN

AKSEPTOR KB 3 BULAN DI DESA PALASARI RT 09 RW 03

KECAMATAN CIATER KABUPATEN SUBANG TAHUN 2013”.

Studi kasus ini dibuat untuk melengkapi tugas-tugas dan diajukan dalam

ujian Studi Kasus di Akademi Kebidanan Bhakti Nugraha Subang.

Dalam upaya Laporan Praktek Klinik Kebidanan ini banyak sekali yang

terlibat, sehingga dalam menyusun laporan penulis mendapatkan bimbingan,

saran, nasehat dan dorongan semangat yang sangat berguna dan penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. H. Mulyana, SH., M.Pd., M.H.Kes., selaku Ketua Yayasan Adhi Guna

Kencana Bandung.

2. Drs. H. Kusnadi Tisnahardja, MBA., MM., selaku Direktur Akbid Bhakti

Nugraha Subang.

3. Indri Handarini, S.Si.T., M.MKes., selaku Pudir I Akbid Bhakti Nugraha

Subang.

4. Nuryati, A.Md.Keb., SKM., M.MKes., selaku Pudir III Akbid Bhakti

Nugraha Subang.

5. Wini Nurdiani, AM.Keb., SKM., Selaku Pembimbing Lapangan selama

PKMD.

6. Seluruh Dosen dan Staf Akbid Bhakti Nugraha Subang.

i

Page 4: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

7. Seluruh Warga RW 03 Desa Palasari Kecamatan Ciater Kabupaten Subang

terutama keluarga Ny. U

8. Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan do’a dan dorongannya

baik moril maupun materil sampai saat ini.

9. Seluruh teman-teman Akbid Bhakti Nugraha Subang yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, semoga Allah SWT membalas segala kebaikannya

secara berlipat ganda.

Penulis ucapkan terima kasih dan mohon maaf sebesar-besarnya apabila

dalam penyusunan studi kasus ini masih banyak kekurangan sehingga saran, kritik

dan bimbingannya sangat diharapkan.

Subang, Maret 2013

Penulis

ii

Page 5: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................... 1

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum........................................................ 3

1.2.2 Tujuan Khusus........................................................ 3

1.3 Manfaat ............................................................................. 4

1.3.1 Bagi Penulis ........................................................... 4

1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan ...................................... 4

1.3.3 Bagi Masyarakat .................................................... 4

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Kontasepsi Suntik ............................................................. 5

2.1.1 Pengertian .............................................................. 5

2.2 Klasifikasi KB Suntik ....................................................... 6

2.2.1 Suntikan Progestin ................................................. 6

2.2.2 Suntikan Kombinasi .............................................. 16

iii

Page 6: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Profil KK Binaan................................................................... 20

3.2 Genogram ............................................................................. 21

3.3 Denah Rumah ....................................................................... 22

3.4 Pengkajian ............................................................................ 23

BAB IV PEMBAHASAN

Pembahasan ................................................................................ 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ....................................................................... 35

5.2 Saran .................................................................................. 36

DAFTAR PUSTAKA

iv

Page 7: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Genogram .............................................................................. 21

Gambar 3.2. Denah Rumah ........................................................................ 22

v

Page 8: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk

menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing)

atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan

keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase kesuburan (1).

Upaya tersebut dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat

permanen. Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah mencegah terjadinya

konsepsi dengan memakai cara, alat atau obat-obatan. Pengaturan kelahiran

(birth control) merupakan penggunaan alat-alat atau cara-cara dengan

maksud mengatur jumlah dan jarak waktu kelahiran. Keluarga berencana

adalah salah satu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak

kehamilan dengan memakai kontrasepsi (2).

Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan jumlah

peningkatan penduduk yang tinggi. Hasil sensus menurut publikasi BPS pada

Agustus 2010 menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah

237.556.363 orang, terdiri atas 119.507.600 laki-laki dan 118.048.783

perempuan, dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49 persen/tahun.

Pertumbuhan penduduk ini tentu saja berimplikasi secara signifikan terhadap

perkembangan ekonomi dan kesejahteraan negara.

1

Page 9: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

2

Dari gambaran tersebut, pemerintah mengambil suatu langkah

antisipasi untuk menekan tingginya laju pertumbuhan penduduk dengan

membentuk sebuah badan yang secara spesifik dan khusus bertanggung jawab

terhadap pengendalian pertumbuhan penduduk di Indonesia, yaitu BKKBN

yang resmi berdiri melalui Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 1970.

Realisasi dari pelaksanaan BKKBN memungkinkan adanya peran dan

keterlibatan berbagai pihak. Dalam tugas promosi, BKKBN banyak

melibatkan tokoh masyarakat dan pemerhati KB, sedangkan dalam pelayanan

kontrasepsi, BKKBN senantiasa bekerja sama dengan kementrian kesehatan

yang dalam hal ini menempatkan bidan sebagai tenaga kesehatan profesional.

Menurut data WHO pada tahun 2007 jumlah akseptor KB suntik di

dunia adalah 53% dari seluruh akseptor KB dunia. Sedangkan di Indonesia

berdasarkan data dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

(BKKBN) sampai bulan april 2010, jumlah akseptor KB suntik menduduki

tingkat pertama (47,12%) dari 1.029.317 akseptor KB nasional dan untuk

tingkat propinsi Jawa Barat jumlah akseptor KB mencapai 34,61% dari

261.719 akseptor KB di Jawa Barat. Sedangkan di Kabupaten Subang

akseptor KB suntik 52,3% dari 56.483 akseptor KB (Laporan Tahunan KIA

dan KB, 2011) dan untuk Desa Pasanggrahan akseptor KB 824 dari 997

Akseptor KB (3).

Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu

adalah KB suntik, ini disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah.

Cara ini mulai disukai masyarakat kita dan diperkirakan setengah juta

Page 10: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

3

pasangan memakai kontrasepsi suntikan untuk mencegah kehamilan (1983)

(4).

Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam laporan Praktik Kerja

Lapangan Kebidanan Komunitas ini penulis tertarik untuk mengambil judul

“ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA NY. U DENGAN

AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI KAMPUNG CIBITUG RT 09

RW 03 KECAMATAN CIATER KABUPATEN SUBANG TAHUN 2013”.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. U

akseptor KB suntik 3 bulan dalam lingkup kebidanan komunitas

dengan pendekatan manajemen kebidanan.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu akseptor baru KB

suntik 3 bulan.

b. Mampu menetapkan diagnosa, masalah dan kebutuhan pada ibu

akseptor baru KB suntik 3 bulan.

c. Mampu mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial pada ibu

akseptor baru KB suntik 3 bulan.

d. Mampu melakukan tindakan segera terhadap masalah potensial

bila diperlukan pada ibu akseptor baru KB suntik 3 bulan.

Page 11: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

4

e. Mampu melakukan perencanaan tindakan yang komprehensif

pada ibu akseptor baru KB suntik 3 bulan.

f. Mampu melaksanakan tindakan pada ibu akseptor baru KB

suntik 3 bulan.

g. Mampu melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan

pada ibu akseptor baru KB suntik 3 bulan.

h. Mampu melakukan pendokumentasian dengan manajemen

Varney dan SOAP note.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Penulis

Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman

dan menambah wawasan dalam melaksanakan asuhan kebidanan dan

sebagai evaluasi diri dalam melaksanakan praktik kebidanan

komunitas.

1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi sumber

pengetahuan bagi institusi pendidikan dan studi kepustakaan.

1.3.3 Bagi Masyarakat

Sebagai salah satu gambaran pelaksanaan pelayanan kesehatan

dalam pelayanan kesehatan kebidanan komunitas dan sebagai bahan

pertimbangan untuk memberikan asuhan kebidanan selanjutnya yang

lebih baik dimasa yang akan datang.

Page 12: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Kontasepsi Suntik

2.1.1 Pengertian

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya

kehamilan, upaya ini dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat

permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel

yang mempengaruhi infertilitas. Lama pemakaian kontrasepsi

merupakan komponen penting, sebab kehamilan dan penghentian

pemakaian oleh hal-hal ini berbeda dari bulan kebulan untuk masing-

masing cara kontrasepsi (1).

Pelayanan kontrasepsi mempunyai 2 tujuan, yaitu untuk

pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB dan

tujuan pokoknya untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna.

Guna mencapai tujuan tersebut, maka ditermpuh kebijaksanaan

menkategorikan tiga fase untuk mencapai sasaran yaitu fase menunda

kesuburan, fase menunda kehamilan dengan usia istri kurang dari 20

tahun, dianjurkan untuk menunda kehamilannya. Fase menjalankan

kehamilan yaitu periode usia istri antara 20-25 tahun, merupakan

periode usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2

orang dan jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun. Fase menghentikan,

5

Page 13: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

6

yaitu periode istri diatas 35 tahun sebaiknya mengakhiri kesuburan

setelah mempunyai 2 orang anak (5).

2.2 Klasifikasi KB Suntik

2.2.1 Suntikan Progestin

1. Sangat efektif

2. Aman

3. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi,

kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan

4. Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI (5).

2.2.1.1 Jenis

Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung

progestin, yaitu (5) :

1. Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), mengandung

150mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara

disuntik Intro Muskuler (di daerah bokong). Depo provera

atau depo metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa

progestin yang mempunyai efek seperti progesterone asli

dari tubuh wanita. Obat ini dicoba pada tahun 1958 untuk

mengobati abortus habitualis dan endometriosis ternyata

pada pengobatan abortus habitualis seringkali terjadi

kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depo provera

sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur

Page 14: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

7

dan aman dalam pelayanan keluarga berencana. Anggapan

bahwa depo provera dapat menimbulkan kanker pada

leher rahim atau payudara pada wanita yang

mempergunakannya, belum didapat bukti-bukti yang

cukup tegas, bahkan sebaliknya.

2. Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat) yang

mengandung 200mg noratin dion anontat, diberikan setiap

2 bulan dengan cara disuntik intra muskuler. Norigest

adanah obat yang disuntikkan (secara Depot). Efek

kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma

melalui lender cervix. Sesudah pengobatan dihentikan,

keadaan fertilitas biasanya kembali dalam waktu beberapa

minggu. Karena pada beberapa kasus mungkin akan

terjadi perdarahan-perdarahan yang atypis, maka perlu

diberitahukan terlebih dahulu kepada setiap calon akseptor

akan kemungkinan hal ini.

2.2.1.2 Cara Kerja

1. Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga

menghambat lonjakan luteinizing hormone (LH) secara

efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar follicle-

stimulating hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak

terjadi lonjakan LH (LH Surge). Menghambat

Page 15: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

8

perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestogen

menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH).

2. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami

penebalan mukus serviks yang mengganggu penetrasi

sperma. Perubahan - perubahan siklus yang normal pada

lendir serviks. Secret dari serviks tetap dalam keadaan di

bawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan

penetrasi spermatozoa.

3. Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik

untuk implantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu

mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium

sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium

untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang telah di

buahi.

4. Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin

mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba

fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan

transportasi ovum (telur) melalui tuba (5).

2.2.1.3 Efektivitas

Memiliki efektivitas yang sangat tinggi, dengan 0,3

kehamilan per 100 perempuan-tahun, asal penyuntikannya

dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan (1).

Page 16: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

9

2.2.1.4 Keuntungan dan Kekurangan

- Keuntungan

a. Sangat efektif, karena mudah digunakan tidak

memerlukan aksi sehari hari dalam penggunaan

kontrasepsi suntik ini tidak banyak di pengaruhi

kelalaian atau faktor lupa dan sangat praktis.

b. Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang

menyusui, Hormon progesteron dapat meningkatkan

kuantitas air susu ibu sehingga kontrasepsi suntik

sangat cocok pada ibu menyusui. Konsentrasi hormon

di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak di temukan

adanya efek hormon pada pertumbuhan serta

perkembangan bayi.

c. Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek

yang serius terhadap kesehatan.

d. Berpengaruh pada hubungan suami istri

e. Penggunaan jangka panjang

f. Sangat cocok pada wanita yang telah mempunyai cukup

anak akan tetapi masih enggan atau tidak bisa untuk

dilakukan sterilisasi.

g. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun

sampai menopause.

Page 17: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

10

h. Membantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker

endometrium (5).

- Kekurangan

Dapat mengalami perdarahan bercak di luar siklus haid atau

justru haid manjadi jarang. Setelah Anda berhenti

menyuntik, mungkin butuh waktu beberapa bulan untuk

kembali pada siklus biasa. Jarang terjadi perdarahan yang

banyak, tidak dapat haid, perlu suntikan ulangan teratur,

perlu control atau kunjungan berkala untuk evaluasi (5).

2.2.1.5 Efek Samping

1. Gangguan haid seperti:

a. Siklus haid yang memendek atau memanjang

b. Perdarahan yang banyak atau sedikit

c. Perdarahan tidak teratur atau bercak (spotting)

d. Tidak haid sama sekali atau amenorhoe

2. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan

kesehatan (harus kembali untuk jadwal suntikan

berikutnya)

3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, harus menunggu

sampai masa efektifnya habis (3 bulan)

4. Berat badan bertambah

Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar,

bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam

Page 18: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

11

tahun pertama. Pertambahan berat badan tidak jelas.

Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh.

Hipotesa para ahli ini diakibatkan hormon merangsang

pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang

menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada

biasanya.

5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS,

hepatitis B dan virus HIV

6. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian

pemakaian bukan karena terjadinya kerusakan atau

kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum

habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat

suntikan).

7. Pada penggunaan jangka panjang yaitu diatas 3 tahun

penggunaan dapat:

a. Menurunkan kepadatan tulang

b. Menimbulkann kekeringan pada vagina

c. Menurunkan libido.

8. Keluhan-keluhan lainnya berupa mual, muntah, sakit

kepala, panas dingin, pegal-pegal, nyeri perut dan lain-lain

(5).

Page 19: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

12

2.2.1.6 Indikasi dan Kontraindikasi

- Indikasi:

1. Usia reproduksi (20-30 tahun)

2. Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki

anak

3. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang

tinggi

4. Menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan

5. Pasca persalian dan tidak menyusui

6. Anemia

7. Nyeri haid hebat

8. Haid teratur

9. Riwayat kehamilan ektopik

10. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

- Kontraindikasi:

1. Hamil atau dicurigai hamil (reaksi cacat pada janin >

100.000 kelahiran)

2. Ibu menginginkan haid teratur

3. Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan

4. ibu yang menderita sakit kuning (liver),

5. kelainan jantung,

6. varises (urat kaki keluar),

7. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Page 20: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

13

8. kanker payudara atau organ reproduksi,

9. Menderita kencing manis (DM). Selain itu, ibu yang

merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan

operasi.

10. Sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-

kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB

suntik ini.

11. Perdarahan saluram genital yang tidak terdiagnosis.

12. Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini

13. Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral

kombinasi yang bukan disebabkan oleh estrogen

14. Adanya penyakit kanker hati

15. Depresi berat (5).

2.2.1.7 Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan

Progestin

Adapun waktu mulai menggunakan kontrasepsi

suntikan progestin adalah sebagai berikut:

a. Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.

b. Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan

setiap saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Selama 7

hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan

seksual.

Page 21: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

14

c. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan

ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu

telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya

secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan

pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu

sampai haid berikutnya datang.

d. Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain

dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan

yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan

dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan

sebelumnya.

e. Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan

ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal,

suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan

diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut

tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid

berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke 7 haid,

ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh

melakukan hubungan seksual (5).

2.2.1.8 Cara Penggunaan

a. Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan

cara disuntik intromuskuler dalam di daerah pantat.

Apabila suntik diberikan setiap 90 hari pemberian

Page 22: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

15

kontrasepsi suntikan nonsterat untuk 3 injeksi berikutnya

diberikan setiap 8 minggu mulai dengan injeksi kelima

diberikan setiap 12 minggu.

b. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol

yang dibasahi oleh etil atau iso propil alkohol 60-90%

biarkan kulit kering sebelum disuntik

c. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-

gelembung udara, kontrasepsi tidak perlu di dinginkan.

Bila terdapat endapan putih pada dasar vial, upayakan

menghilangkannya dengan cara menghangatkannya (5).

2.2.1.9 Peringatan Bagi Akseptor

a. Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya

kemungkinan kehamilan.

b. Nyeri abdomen bawah yang berat, kemungkinan gejala

kehamilan ektopik tergantung.

c. Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.

d. Sakit kepala, migrain, sakit kepala berulang yang

berat/kaburnya penglihatan.

e. Peredarahan berat yang 2x lebih panjang dari masa haid

atau 2 kali lebih banyak dalam waktu 1 periode masa haid

(5).

Page 23: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

16

2.2.2 Suntikan Kombinasi

Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron

Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan

sekali (Cycllofem), dan Noretrindron enantat dan 5 mg estradiol

valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (5).

2.2.2.1 Cara Kerja

a. Mencegah ovulasi

b. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami

penebalan mukus serviks yang mengganggu penetrasi

sperma..

c. Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik

untuk implantasi dari ovum yang telah di buahi

d. Menghambat transportasi gamet dan tuba (5).

2.2.2.2 Efektivitas

Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama

tahun pertama penggunaan (1).

2.2.2.3 Keuntungan dan Kerugian

- Keuntungan Kontrasepsi:

1. Resiko terhadap kesehatan kecil

2. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

3. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam

4. Jangka panjang

Page 24: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

17

5. Efek samping sangat kecil

6. Klien tidak perlu meyimpan obat suntik

- Keuntungan Nonkontrasepsi

1. Mengurangi jumlah perdarahan

2. Mengurangi rasa nyeri saat haid

3. Mencegah anemia

4. Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan

kanker endometrium.

5. Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium

6. Mencegah KET

- Kerugian:

1. Terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur,

perdarahan bercak, atau perdarahan sela sampai 10 hari

2. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan.

3. Ketergantungan klien terhadap petugas kesehatan

4. Penambahan berat badan

5. Dapat terjadi eferksamping yang serius, seperti

serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau

otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati.

6. Tidak menjamin perlindungan terhadap IMS, HVB,

atau HIV

7. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan

setelah penghentian pemakaian (5).

Page 25: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

18

2.2.2.4 Indikasi dan Kontraindikasi

- Indikasi :

1. Usia reproduksi

2. Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki

anak.

3. Ingin kontrasepsi dengan efektivitas tinggi

4. Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan

5. Pascapersalinan dan tidak menyusui

6. Anemia

7. Nyeri haid hebat

8. Haid teratur

9. Riwayat KET

10. Serimg lupa menggunakan pil.

- Kontraindikasi:

1. Hamil atau diduga hamil

2. Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan

3. Penyakit hati akut

4. Usia >35 tahun yang merokok

5. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

6. Riwayat penyakit jantung, stoke atau dengan tekanan

darah tinggi (> 180/110 mmhg)

7. Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing

manis >20 thn.

Page 26: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

19

8. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit

kepala atau migrain

9. Keganasan payudara (5).

2.2.2.5 Cara penggunaan

Suntikan kombinasi diberikan tiap bulan dengan

suntikan intramuskular dalam. Klien diminta datang setiap 4

minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal,

dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat

juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah

ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak

dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau

menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja

(5).

Page 27: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Profil KK Binaan

I. Identitas / Biodata

Nama Istri : Ny. U Nama Suami : Tn. J

Umur : 24 th Umur : 27 th

Suku/Bangsa : Sunda/WNI Suku/Bangsa : Sunda/WNI

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat Rumah : Desa Palasari RT 09 RW 03 Ciater Subang

Status kependudukan keluarga adalah penduduk tetap, status

kepemilikan tempat tinggal adalah rumah sendiri, jenis rumah

permanen, penghasilan perbulan KK yaitu tidak tetap dengan rata-rata

penghasilan KK perbulan > Rp. 600.000,- tempat pemandian

berdasarkan status kepemilikan adalah milik sendiri dengan

pembuangan air limbah kedalam septictank, sumber air bersih yang

digunakan untuk keperluan rumah tangga keluarga (KK) adalah dari

mata air dengan kedaan tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.

Pengolahan air untuk diminum adalah dimasak, kebiasaan keluarga

20

Page 28: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

21

membuang sampah dengan dibakar dan dibuang ke tempat sampah,

ventilasi rumah cukup (5-10% luas lantai), lantai rumah adalah papan,

tidak mempunyai kandang ternak.

3.2 Genogram

Gambar 3.1. Genogram

Keterangan:

= Laki-laki

= Perempuan

= Akseptor baru KB suntik 3 bulan

= Keluarga dalam satu rumah

Page 29: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

22

3.3 Denah Rumah

Gambar 3.2. Denah Rumah

3.4. Asuhan Kebidanan Ny. T pada Akseptor Baru KB Suntik 3 Bulan Depo

KAMAR 1TERAS DEPAN

DAPURKAMAR MANDI

KAMAR 2RUANG TAMU

Page 30: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

23

3.4 Pengkajian

I. PENGKAJIAN

A. Identitas / Biodata

Nama Istri : Ny. U Nama Suami : Tn. J

Umur : 25 th Umur : 27 th

Suku/Bangsa : Sunda/WNI Suku/Bangsa : Sunda/WNI

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat Rumah : DESA PALASARI RT 09 RW 03 Ciater - Subang

B. Status Kesehatan

1. Datang pada tanggal : 16-02-2013 Pukul : 10.00 WIB

2. Alasan kunjungan ini : Ingin memakai kontrasepsi

3. Keluhan - keluhan : Tidak ada

4. Riwayat obstetri yang lalu

a. Riwayat haid/menstruasi

- Usia menarche : 11 th

- Siklus menstruasi : 30 hari

- Lamanya : 7 hari

- Banyaknya : 3 x ganti pembalut / hari

- Dismenorrhoe : Tidak ada

- Teratur/tidak : Teratur

- Keputihan : Tidak ada

Page 31: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

24

b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

NoTgl/Th

Persalinan

Tempat

Pertolongan

Usia

Kehamilan

Jenis

PersalinanPenolong

Penyulit

Persalinan

Anak Nifas

JK BB PB Laktasi KBKom

plikasi

1 2010 Rumah 9 bulan Spontan Bidan - Pr 3100 49 Ya Suntik

-

5. Riwayat Kontrasepsi yang Lalu

Ibu mengatakan belum menggunakan alat kontrasepsi apapun

sebelumnya.

6. Riwayat Kesehatan Dahulu dan Sekarang

a. Penyakit yang pernah dialami : Tidak ada

b. Lamanya pengobatan : Tidak ada

c. Alergi (obat/makanan) : Tidak ada

7. Pola Aktivitas Sehari – hari

a. Nutrisi

- Pola makan : 3 x / hari, jenis makanan : nasi, lauk pauk, sayur,

dll, makanan pantangan : Tidak ada

- Pola minum : 8 gelas / hari, jenis minuman : Air putih

Page 32: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

25

b. Gaya hidup

- Aktivitas sehari – hari : IRT

- Istirahat/Tidur : 2 jam siang, 8 jam malam

- Eliminasi : BAK : 5 x / hari, jernih

BAB : 1 x / hari, lembek

8. Riwayat Sosial dan Psikologis

a. Status perkawinan

- Usia saat menikah : 20 th

- Lama perkawinan : 4 th

- Berapa kali : 1 x

b. Psikologi

- Respon ibu terhadap kontrasepsi : Baik

- Rencana penggunaan kontrasepsi : Ada

- Dukungan suami : Baik

- Dukungan keluarga : Baik

- Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami

- Kekhawatiran ibu terhadap kontrasepsi : Tidak ada

c. Sosial budaya

- Hubungan dengan suami : Baik

- Hubungan dengan keluarga : Baik

- Pantangan – pantangan : Tidak ada

Page 33: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

26

C. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compose mentis

TTV

- Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg

- Respirasi : 20 x / menit

- Nadi : 75 x / menit

- Suhu : 36,7 oC

Berat Badan : 60 kg

Tinggi Badan : 158 cm

Kepala

- Rambut : Hitam, Bersih

- Muka : Tidak ada oedema

- Mata

a. Konjungtiva : Merah muda

b. Sclera : Putih

- Telinga

a. Simetris : Simetris

b. Pengeluaran : Tidak ada pengeluaran cairan

c. Fungsi pendengaran : Baik

- Hidung

a. Simetris : Simetris

b. Fungsi penciuman : Baik

Page 34: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

27

c. Polip : Tidak ada

- Mulut dan gigi : Bersih, tidak ada caries dan stomatitis

Leher

a. Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran

b. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan

Dada dan Payudara

- Dada

a. Bentuk : Simetris

b. Bunyi jantung : Normal, Tidak ada bunyi mur-mur

c. Bunyi paru – paru : Normal, tidak terdengar bunyi wheezing,

stridor dan ronchi

- Payudara

a. Bentuk : Simetris

b. Hygiene payudara : Baik

c. Benjolan : Tidak ada

d. Pengeluaran : Tidak ada

e. Lain – lain : Tidak ada

Abdomen

a. Pembesaran : Simetris

b. Striae : Tidak ada

c. Jaringan parut : Tidak ada

d. Luka operasi : Tidak ada

Page 35: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

28

e. Adanya nyeri tekan : Tidak ada

Ekstremitas

- Atas

a. Kebersihan : Bersih

b. Warna kuku : Merah muda

c. Oedema : Tidak ada

d. Pergerakan : Aktif

- Bawah

a. Warna kuku : Merah muda

b. Kebersihan : Bersih

c. Oedema : Tidak ada

d. Varices : Tidak ada

e. Refleks patella : kanan : +, kiri : +

f. Pergerakan : Aktif

D. Data Penunjang

Laboratorium: Tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa : P1A0 Akseptor Baru KB Suntik 3 Bulan

B. Dasar : - Ibu mengatakan belum pernah melahirkan dan tidak

pernah keguguran.

- Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.

Page 36: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

29

B. Masalah : Tidak ada

C. Kebutuhan : Tidak ada

III. DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Tidak Ada

IV. KEBUTUHAN SEGERA

Tidak Ada

V. PERENCANAAN

1. Beritahu hasil pemeriksaan.

2. Berikan penjelasan tentang macam-macam alat kontrasepsi beserta

keuntungan dan kerugiannya.

3. Berikan penjelasan mengenai kontrasepsi suntik 3 Bulan

a. Keuntungan

b. Kerugian

c. Efek Samping

4. Melakukan penyuntikan

5. Beritahu kunjungan ulang

VI. PELAKSANAAN

1. Memberitahukan kedaan ibu saat ini dalam kedaan baik. Ibu bisa

menggunakan alat kontrasepsi apa saja mengingat kondisi ibu yang

baik.

Page 37: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

30

2. Memberitahukan dan memberikan penjelasan mengenai alat

kontrasepsi diantaranya : IUD, pil, suntik, implan, metode sederhana,

MOW, dll.

3. Menjelaskan metode DMPA yaitu mencegah kehamilan dengan

mengentalkan lendir serviks dan mencegah turunnya sel telur serta

angka kegagalan yang kecil yaitu < 1%.

- Keuntungan

a. Sangat efektif, karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi

sehari hari dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak

banyak di pengaruhi kelalaian atau faktor lupa dan sangat

praktis.

b. Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui,

Hormon progesteron dapat meningkatkan kuantitas air susu ibu

sehingga kontrasepsi suntik sangat cocok pada ibu menyusui.

Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak

di temukan adanya efek hormon pada pertumbuhan serta

perkembangan bayi.

c. Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang

serius terhadap kesehatan.

d. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

e. Penggunaan jangka panjang

Page 38: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

31

f. Sangat cocok pada wanita yang telah mempunyai cukup anak

akan tetapi masih enggan atau tidak bisa untuk dilakukan

sterilisasi.

g. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai

menopause.

h. Membantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker

endometrium

- Kekurangan

Dapat mengalami perdarahan bercak di luar siklus haid atau

justru haid manjadi jarang. Setelah Anda berhenti menyuntik,

mungkin butuh waktu beberapa bulan untuk kembali pada siklus

biasa. Jarang terjadi perdarahan yang banyak, tidak dapat haid,

perlu suntikan ulangan teratur, perlu control atau kunjungan

berkala untuk evaluasi.

- Efek samping

1. Gangguan haid seperti:

a. Siklus haid yang memendek atau memanjang

b. Perdarahan yang banyak atau sedikit

c. Perdarahan tidak teratur atau bercak (spotting)

d. Tidak haid sama sekali atau amenorhoe

2. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan

kesehatan (harus kembali untuk jadwal suntikan berikutnya)

Page 39: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

32

3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, harus menunggu

sampai masa efektifnya habis (3 bulan)

4. Berat badan bertambah

Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar,

bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun

pertama. Pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya

terjadi karena bertambahnya lemak tubuh. Hipotesa para ahli

ini diakibatkan hormon merangsang pusat pengendali nafsu

makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan

lebih banyak daripada biasanya.

5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS,

hepatitis B dan virus HIV

6. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian

pemakaian bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan

pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya

pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan).

7. Pada penggunaan jangka panjang yaitu diatas 3 tahun

penggunaan dapat:

a. Menurunkan kepadatan tulang

b. Menimbulkann kekeringan pada vagina

c. Menurunkan libido.

8. Keluhan- keluhan lainnya berupa mual, muntah, sakit kepala,

panas dingin, pegal-pegal, nyeri perut dan lain-lain.

Page 40: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

33

4. Memberikan Suntikan

a. Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara

disuntik intromuskuler dalam di daerah pantat. Apabila suntik

diberikan setiap 90 hari pemberian kontrasepsi suntikan nonsterat

untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu mulai

dengan injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu.

b. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang

dibasahi oleh etil atau iso propil alkohol 60-90% biarkan kulit

kering sebelum disuntik

c. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-

gelembung udara, kontrasepsi tidak perlu di dinginkan.

d. Suntikan secara IM

e. Rapihkan ibu dan bereskan peralatan

5. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal

9-05-2013.

VII. EVALUASI

1. Ibu dan suami mengerti hasil pemeriksaannya.

2. Ibu dan suami mengerti mengenai penjelasan macam-macam alat

kontrasepsi.

3. Ibu dan Suami memilih KB suntik 3 Bulan

4. KB suntik 3 bulan sudah diberikan pada ibu secara IM.

5. Ibu bersedia datang kembali ke bidan untuk kunjungan ulang pada

tanggal 9-05-2013.

Page 41: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam melakukan asuhan kebidanan pada akseptor baru KB suntik 3 bulan

dengan menggunakan pendekatan menajemen kebidanan terhadap Ny. U tidak ada

kesenjangan antara teori yang ada dengan praktik di lapangan.

Sebelumnya Ny. U tidak menggunakan KB karena kurangnya informasi dan

pengetahuan ibu mengenai macam-macam alat kontrasepsi, keuntungan,

kekurangan, efek samping, masalah faktor resiko kehamilan berdasarkan faktor

usia dan paritas. Setelah dilakukan KIE (Konseling, Informasi, dan Edukasi), ibu

mengerti dan bersedia menjadi akseptor KB suntik 3 bulan.

34

Page 42: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan Ny. U Akseptor Baru

KB suntik 3 bulan pada tanggal 16 Februari 2013, maka dapat mengambil

kesimpulan, yaitu:

a. Dalam pengkajian yang dilakukan pada Ny. U Akseptor Baru KB Suntik

3 Bulan penulis tidak menemukan masalah.

b. Setelah melakukan pengkajian penulis dapat menentukan diagnosa,

masalah dan kebutuhan pada Ny. U Akseptor Baru KB Suntik 3 Bulan.

Diagnosa yang didapat dalam keadaan normal.

c. Pada kasus Ny. U tidak terdapat masalah potensial pada Akseptor Baru

KB Suntik 3 Bulan

d. Pada kasus Ny. U tidak diperlukan adanya kebutuhan segera.

e. Penulis telah merencanakan asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu pada

Ny. U Akseptor Baru KB Suntik 3 Bulan.

f. Penulis melaksanakan asuhan yang telah direncanakan sesuai dengan

kebutuhan pada Ny. U Akseptor Baru KB Suntik 3 Bulan.

g. Penulis dapat melakukan evaluasi atas asuhan yang telah dilakukan pada

Ny. U Akseptor Baru KB Suntik 3 Bulan

h. Penulis telah mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan

kepada Ny. U Akseptor Baru KB Suntik 3 Bulan dengan manajemen

Varney dan SOAP note.

35

Page 43: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

36

5.2. Saran

5.2.1. Bagi Penulis

Dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan asuhan

kebidanan yang komprehensif, serta dapat melaksanakan praktik

klinik kebidanan sesuai dengan ilmu yang diperoleh dalam proses

pembelajaran.

5.2.2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai tambahan kepustakaan dan bahan bacaan serta masukan

untuk penulisan selanjutnya.

5.2.3. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat menjadi masukan yang positif bagi komunitas

dalam keturutsertaan dan partisipasi aktif meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat terutama Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan

KB.

Page 44: Laporan Pkmd Individu BAYANTI NURLAILA

DAFTAR PUSTAKA

1. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

2011.

2. Kusmarjadi, Didi. 2008. “Kontrasepsi”, dalam http://kesmas-

unsoed.blogspot.com/2011/01/makalah-kontrasepsi-kondom.html.

3. Laporan Bulan Januari 2012. Cakupan pelayanan KB UPTD Puskesmas

Kasomalang.

4. Moctar R. Sinopsis Obstetri edisi 2. Jakarta : EGC.2002

5. Hartono, Hanafi. KB dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. 2004.