LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA...
Transcript of LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA...
LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA (Periode 9 Tahun 2015)
http://webblog.kkn.unsyiah.ac.id/tungkopcut9
GAMPONG : Tungkop Cut
KEMUKIMAN : Garot Tungkop
KECAMATAN : Indrajaya
KABUPATEN : Pidie
Disusun Oleh :
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BADAN PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2015
Nama
Rahmat Arfaz Asri Diana Dara Octaviani Khaulia Mawaddah Mellya Safitri Santi Ramadani Suryani Dewi
NIM
1204106010065 1201101010160 1207101010234 1206101030057 1206102030047 1206104030048 1207101070003
Fakultas/Jurusan
Teknik/Industri Ekonomi/EKP Kedokteran/Pend.dokter KIP/Ekonomi KIP/Sendratasik KIP/Bimbingan Konseling KG/Pend.dokter gigi
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KKN
Tema/Judul:
Pembenahan Administrasi Pemerintah Gampong Melalui pemanfaatan Dana Gampong Untuk Mempercepat Proses Pembenahan Bangsa
Nama Nim Fakultas/Jurusan Rahmat Arfaz 1204106010065 Teknik/Industri Asri Diana 1201101010160 Ekonomi/EKP Dara Octaviani 1207101010234 Kedokteran/Pend. dokter Khaulia Mawaddah 1206101030057 KIP/Ekonomi Mellya Safitri 1206102030047 KIP/Sendratasik Santi Ramadani 1206104030048 KIP/Bimbingan Konseling Suryani Dewi 1207101070003 KG/Pend. dokter Gigi
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 1 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)2/ Koordinator Kecamatan
Alfi Syahril Fuadi Jaya, S.Pd., M.Si drh. M. Isa, M.Si NIP: 197807102005011004 NIP: 195908091986031003
Mengetahui:
Keuchik Gampong Ketua BAPEL KKN
Universitas Syiah Kuala
Muzakkir Dr. Rusli Yusuf, M.Pd
Gampong Tungkop Cut, NIP. 195702101985031004
Kecamatan Indrajaya
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
hidayah dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Kuliah Kerja
Nyata ( KKN) di Gampong Tungkop Cut, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie yang
dilaksanakan mulai tanggal 3 Agustus– 2 September 2015. Shalawat dan salam mari kita
sanjungkan kepada Nabi Muhammad Shalallaahu 'AlayhiWasallam, keluarga dan sahabat serta
orang-orang mukmin yang tetap istiqamah di jalan-Nya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
tidak terhingga kepada orang tua dan semua pihak yang telah memberikan doa, nasihat dan
dukungan sehingga penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 9 tahun
2015. Ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng selaku Rektor Universitas Syiah Kuala, juga
selaku pembina KKN di Universitas Syiah Kuala,
2. Bapak Dr. Rusli Yusuf, M.Pdselaku ketua Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata
(BAPEL KKN)UniversitasSyiah Kuala,
3. Bapak Alfi Syahril Fuadi Jaya, S.Pd,M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
1, yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan KKN,
4. Bapak drh. M.Isa,M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 2 sekaligus
Koordinator kecamatan Indrajaya,
5. Bapak Muzakkir selaku geuchik gampong Tungkop Cut, kecamatan Indrajaya, serta
seluruh anggota keluarganya yang telah bersedia menerima dan menampung anggota
kelompok P274 selama pelaksanaan kegiatan KKN.
Penulis telah berusaha dalam menyempurnakan laporan ini, namun penulis menyadari
bahwa penulis tidak mungkin luput dari kesalahan dan kesilapan, untuk kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan akhir mahasiswa KKN ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, Amin.
Banda Aceh, 7 September 2015
Penyusun,
Mahasiswa KKN
Kelompok P274
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan...............................................................................................i
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Daftar Isi ...................................................................................................................iii
Daftar Lampiran .....................................................................................................v
BAB I Pendahuluan
A. Gambaran Umum Lokasi KKN ............................................................1
B. Maksud danTujuan Laporan .................................................................9
C. Program Pembangunan Gampong yang Telah Ada..............................13
D. Metode dan Sistematika Pembahasan ...................................................13
BAB II Beberapa Bidang Permasalahan Gampong
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya ..............................15
B. Prasarana dan Sarana ............................................................................15
C. Produksi ................................................................................................15
D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan ...............................................16
E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong ...........................................16
BAB III Realisasi Kegiatan Mahasiswa KKN
A. Kegiatan Mandiri ..................................................................................17
B. Kegiatan Kelompok .............................................................................. 55
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan ...........................................................................................61
B. Saran .....................................................................................................61
Daftar Pustaka .........................................................................................................63
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Matriks jadwal kegiatan
Lampiran 2 : Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan
Lampiran 3 : Peta Gampong
Lampiran 4 : Struktur Organisasi Pemerintahan Gampong
Lampiran 5 : Dokumentasi kegiatan KKN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
1.1 Sejarah Gampong
Gampong Tungkop Cut terletak di Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie. Indrajaya
merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Pidie. Kecamatan Indrajaya dibagi
menjadi 5 mukim, yaitu kemukiman Caleue, Bluek Grong-grong, Lhok Kaju, Garot
Tungkop,dan Gapui Suwik. Salah satu gampong yang berada di bawah kemukiman Garot
Tungkop adalah Gampong Tungkop Cut.
Asal mula nama Gampong Tungkop Cut adalah kata “tungkop’ yang berasal dari kata
kupiah meukutop atau kupiah tungkop, dimana produksi kupiah meukutop pertama sekali berasal
dari gampong Tungkop Cut dan kata “cut” yang berasal dari bahasa Aceh yang berarti kecil,
dimana gampong Tungkop Cut memiliki luas area yang lebih kecil dari luas gampong sekitar dan
juga berasal dari kata pocut yang merupakan keturunan kerajaan, dimana terdapat keturunan
kerajaan di gampong Tungkop Cut dibuktikan dari adanya peninggalan kerajaan berupa sebuah
rumah panggung yang sering disebut dengan rumah ulee balang atau rumah lam kuta oleh
masyarakat sekitar. Dikarenakan adanya rumah ulee balang tersebut maka gampong tungkop cut
dijadikan sebagai pusat dari mukim garot tungkop pada zaman kerajaan dahulu.
Pada zaman kerajaan dahulu ketika Belanda datang menjajah Indonesia, di Gampong
Tungkop Cut teradapat sebuah tempat yang dinamakan dengan “khurukha” yaitu sebuah tempat
penguburan jasad warga yang mengkhianati Indonesia atau yang berpihak kepada Belanda.
Selain khurukha juga terdapat sebuah tempat yang dinamakan dengan “apatalam” yaitu sebuah
tempat penguburan jasad warga yang terkena penyakit cacar pada zaman dahulu yang
menyebabkan banyak warga gampong Tungkop Cut meninggal dunia dan pindah dari gampong
Tungkop Cut sehingga produksi kupiah meukutop di gampong Tungkop Cut terhambat dan tidak
pernah diproduksi kembali sampai saat ini. Pada awal dibangun gampong Tungkop Cut, terdapat
hanya tiga rumah di gampong Tungkop Cut, termasuk di antaranya adalah rumah ulee balang
yang terletak di tengah dari dua rumah lainnya. Rumah ulee balang merupakan rumah pemimpin
atau raja yang dikelilingi oleh banyak rumpun bambu yang berfungsi sebagai pelindung dari
musuh. Rumah tersebut merupakan rumah dasar di gampong Tungkop Cut yang tersisa yang
pada zaman penjajahan sering dijadikan tempat perlindungan oleh warga setempat.
Berdasarkan penuturan salah seorang warga gampong Tungkop Cut yang sudah lama
menempati gampong Tungkop Cut, nama raja yang memimpin pada saat tersebut adalah Teuku
Ampon Amat yang memiliki anak laki-laki yang bernama Ampon Sulaiman dan cucunya yang
bernama Teuku Razali yang sampai saat ini masih hidup. Di salah satu rumpun bambu terdapat
makam nyak chiek maryam yang merupakan adik dari ampon sulaiman dan menurut pengakuan
warga beliau adalah mi wali hasan tiro. Surau atau tempat pengajian warga gampong Tungkop
Cut pada masa awal terbentuknya gampong Tungkop Cut terdapat di ujung bagian baroh dari
gampong Tungkop Cut. Surau tersebut merupakan milik tengku meunasah cot,namun
dikarenakan lokasinya yang jauh dari rumah warga maka surau tersebut dipindahkan ke lokasi
dimana meunasah gampong Tungkop Cut terletak sekarang. Pada bagian belakang dari
meunasah gampong Tungkop Cut terdapat dua makam keramat yang diyakini merupakan makam
anak raja yang berasal dari Banda Aceh yang bersembunyi ke gampong Tungkop Cut.
Sejak tahun 1950 Gampong Tungkop Cut telah dipimpin sebanyak tiga belas geuchik
(pemimpin gampong). Adapun geuchik yang pernah memimpin Tungkop Cut adalah :
a. Manzali (1950-1954)
b. Hasan (1954-1973)
c. Hasyem (1973-1977)
d. Zulkifli (1977-1981)
e. Razali (1981-1985)
f. M. Jalil (1985-1989)
g. Saed Ridwan (1989-1993)
h. M. Amin (1993-1997)
i. M. Nur (1997-2001)
j. Hasballah (2001-2005)
k. M. Isa (2005-2009)
l. Azwar (2009-2014)
m. Muzakkir (2014-sekarang)
1.2 Demografi
Gampong Tungkop Cut merupakan satu di antara 48 gampong yang terletak dalam wilayah
Kecamatan Indrajaya dan satu di antara sepuluh gampong di wilayah kemukiman Garot
Tungkop. Gampong Tungkop Cut merupakan salah satu gampong di Kecamatan Indrajaya yang
memiliki areal persawahan dan perkebunan yang sangat potensial dan strategis. Gampong
Tungkop Cut merupakan gampong yang terpisah diantara gampong-gampong dalam satu
kecamatan. Sehingga gampong tersebut hanya dikelilingi oleh ladang dan persawahan.
Meskipun gampong Tungkop Cut ini memiliki areal persawahan dan perkebunan yang
sangat potensial dan juga srategis, namun jumlah penduduk di gampong Tungkop Cut
merupakan yang paling sedikit diantara gampong-gampong lain di kecamatan tersebut.
Gampong Tungkop Cut terdiri dari 25 rumah dan dihuni oleh 35 kepala keluarga (KK).
Secara keseluruhan, masyarakat gampong Tungkop Cut bermata pencaharian sebagai petani.
Jenjang pendidikan masyarakat rata-rata lulusan SMP/Sederajat.
Batas pembagian wilayah Gampong Tungkop Cut adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Rawa Tungkop
Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Blang Lhok Kaju
Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Garot Tungkop
Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong U
Kondisi Fisik dasar Gampong Tungkop Cut
Tabel 1.1 Kondisi Fisik Gampong Tungkop Cut
No Pemanfaatan Lahan Luas
(Ha) Keterangan
1 Area Pusat Gampong 2 -
2 Area Pemukiman 4 -
3 Area Pertanian 20 -
4 Area Perkebunan 2 -
5 Area Pendidikan - -
6 Area Industri - -
7 Area Perdagangan - -
8 Area Pusat Pelayanan Kesehatan - -
9 Area Rekreasi dan Olahraga - -
10 Area Tambak dan Rawa - -
11 Saluran Irigasi 15 -
12 Jalan/Lorong 4 -
13 Jembatan dan Gorong-gorong 1 -
Gampong Tungkop Cut Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie memiliki tipologi sebagai
berikut :
Tabel 1.2. Tipologi Gampong Tungkop Cut
No Uraian Ya / Tidak Keterangan
1 Gampong sekitar hutan Tidak -
2 Gampong terisolasi Tidak -
3 Perbatasan dengan Kabupaten lain Tidak -
4 Perbatasan dengan Kecamatan lain Tidak -
Gampong Tungkop Cut Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie memiliki orbitasi sebagai
berikut :
Tabel 1.3 Orbitasi Gampong Tungkop Cut
No Uraian Satuan Keterangan
I Orbitasi Umum
1 Jarak ke ibu kota Provinsi 113 KM -
2 Jarak ke ibu kota Kabupaten 11 KM -
3 Jarak ke ibu kota Kecamatan 6 KM -
4 Jarak ke Rumah Sakit 10 KM -
5 Jarak ke SPBU 7,5 KM -
II Orbitasi Khusus
1 Jarak ke Perbukitan 8 KM -
2 Jarak ke Laut 11,5 KM -
3 Jarak ke Sungai 4 KM Krung Baro
4 Jarak ke Pinggiran Hutan - KM -
5 Jarak ke Pasar Terdekat 5 KM -
6 Jarak ke Kantor Polisi 9 KM -
1.2.1 Keadaan Sosial Masyarakat
Keadaan sosial masyarakat yang ada di Gampong Tungkop Cut masih sangat kompak dan
terikat secara emosional. Hubungan ini sampai sekarang masih sangat terus dipelihara oleh
masyarakat gampong. Selain itu, hubungan masyarakat dengan pemerintah juga masih sangat
baik.
Berikut adalah jenis kegiatan sosial masyarakat dalam kehidupan sehari – hari :
Tabel 1.4 Jenis kegiatan sosial Gampong Tungkop Cut
No. Golongan Jenis Kegiatan Sosial
1 Ibu – Ibu
a. Gotong royong
b. Berkunjung ke tempat orang sakit dan
melahirkan
c. Berkunjung ke pesta pernikahan
d. Takziah
e. Pengajian
2 Bapak-Bapak
a. Gotong royong
b. Berkunjung ke tempat orang sakit dan
melahirkan
c. Berkunjung ke pesta pernikahan
d. Takziah
e. Pengajian
f. Rapat gampong
g. Melakukan kegiatan tradisi :
1. Kenduri Maulud
2. Kenduri Peusijeuk Blang
3. Kenduri bulan Apam Aceh
3 Remaja dan Anak-
anak
a. Pengajian rutin
b. Gotong royong
1.2.2 Keadaan Ekonomi
Perekonomian Gampong Tungkop Cut secara umum didominasi pada sektor pertanian
yang sistem pengelolaannya masih sangat tradisional (pengolahan lahan, pola tanam maupun
pemilihan komoditas produk pertaniannya). Produk pertanian Gampong Tungkop Cut untuk
lahan basah ( sawah) masih monoton pada unggulan padi dan sedikit palawija, hal ini
diakibatkan adanya struktur tanah yang mungkin belum tepat untuk produk unggulan pertanian
diluar sentra padi dan persoalan mendasar lainnya adalah sistem pengairan yang kurang baik
sehingga berdampak adanya kekurangan air jika pada saat musim kemarau.
Oleh karenanya harus ada langkah strategis dalam mengatasi persoalan pertanian dengan
melakukan berbagai upaya-upaya yaitu seperti perbaikan sistem irigasi/pengairan, penggunaan
teknologi tepat guna, perbaikan pola tanam, dan pemilihan komoditas alternatif dengan
mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak terkait (dinas pengairan, dinas pertanian).
Tabel 1.5 Persentase jenis pekerjaan penduduk Gampong Tungkop Cut
No. Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1 Petani/ Buruh tani 50 82
2 Pedagang 2 4
3 Pertukangan 3 5
4 Supir 1 1
5 Wiraswasta 3 5
6 PNS 2 3
Total 61 100%
1.2.3 Kondisi Pemerintahan Gampong
Gampong Tungkop Cut secara umum menyelenggarakan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan yang dikelola oleh dua elemen utama, yakni elemen pemerintah gampong yang
dipimpin langsung oleh geuchik beserta jajaran perangkat gampong, dan elemen badan
perwakilan desa (BPD) atau Tuha peut gampong sebagai mitra penyelenggaraan pemerintahan
dan pelaksanaan pembangunan digampong tungkop cut.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dan Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) adalah komponen-elemen masyarakat yang secara langsung maupun tidak
langsung sangat dibutuhkan peran serta aktifnya dalam pelaksanaan pembangunan di Tungkop
Cut. Keberadaan LPMD dan PKK dan juga merupakan representasi warga masyarakat secara
umum dapat memfungsikan dirinya sebagai agen dan fasilitator pembangunan di tingkat desa.
1.2.4 Sumber Daya Alam
Persawahan/Ladang
Area persawahan/ladang di gampong Tungkop Cut cukup luas. Umumnya komoditi yang
ditanam adalah padi dan kacang-kacangan. Sistem pengelolaan sawah di gampong ini
menggunakan pergiliran tanaman untuk mengurangi serangan hama dan penyakit. Setelah
menanam padi, diselingi dengan menanam kacang kedelai, kacang kuning, kacang hijau, dan
mentimun.
1.2.5 Sumber Daya Manusia
Sebagaimana telah dijabarkan tentang peluang potensi yang terdapat di Gampong Tungkop
Cut, sumber daya manusia yang terdapat di Gampong Tungkop Cut adalah :
a. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Gampong Tungkop Cut adalah sebanyak 148 jiwa, dengan jumlah
Kepala Keluarga (KK) sebanyak 35. Jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki – laki
sebanyak 73 jiwa dan perempuan 75 jiwa.
Tabel 1.6 Jumlah penduduk Gampong Tungkop Cut berdasarkan Jurong/Dusun
No. Nama Dusun Jumlah Penduduk Total
Laki – Laki Perempuan
1 Tunong 40 38 78
2 Baroh 33 37 70
Total 73 75 148
Tabel 1.7 Jumlah penduduk Gampong Tungkop Cut berdasarkan golongan usia
No Uraian Jenis kelamin Jumlah
(jiwa) Laki-laki perempuan
1 0 bulan- 12 bulan 5 3 8
2 13 bulan- 4 tahun 4 3 7
3 5 tahun- 6 tahun 3 5 8
4 7 tahun-12 tahun 6 9 15
5 13 tahun- 15 tahun 7 6 13
6 16 tahun-18 tahun 5 8 13
7 19 tahun- 25 tahun 11 7 18
8 26 tahun -35 tahun 8 7 15
9 36 tahun -45 tahun 7 5 12
10 46 tahun -50 tahun 6 9 15
11 51 tahun -60 tahun 5 6 11
12 61 tahun -75 tahun 3 3 6
13 Diatas 75 tahun 3 4 7
Total 73 75 148
Tabel 1.8 Jumlah Penduduk Gampong Tungkop Cut Berdasarkan pendidikan
No Uraian Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 TK 1 - 1
2 SD 7 6 13
3 SMP 3 1 4
4 SMA 2 4 6
5 D3 1 - 1
6 S1 - 1 1
Total 14 12 26
1.2.6 Sumber Daya Sosial
a. Kehidupan Beragama Masyarakat
Kerukunan yang terjadi di Gampong Tungkop Cut yang selama ini terbilang cukup baik,
sejahtera, damai, dan tentram.
b. Kehidupan Bergotong Royong
Masyarakat Gampong Tungkop Cut menggunakan sistem gotong royong yang melibatkan
semua elemen masyarakat yang terstruktur akan tetapi dalam pelaksanaan tersebut masih
terdapat kurangnya partisipasi oleh masyarakat.
1.2.7 Sumber Daya Buatan
Dalam hal sumber daya buatan Gampong Tungkop Cut sudah memiliki irigasi sawah,
meunasah (mushalla), balai gampong, lapangan olahraga, MCK, dan Talud Jalan, Pagar
Meunasah (Musholla), pembangunan jembatan, pembangunan saluran pembuangan, dan
pengaspalan jalan utama.
Sumber daya buatan tersebut mendukung program pembangunan Gampong Tungkop Cut.
Salah satu program pembangunan adalah di bidang pertanian. Sumber daya buatan yang ada di
pertanian meliputi saluran irigasi dan kebun bibit gampong. Irigasi yang digunakan untuk
mengairi sawah-sawah atau lahan pertanian yang ada, dan kebun bibit gampong sebagai tempat
untuk menanam sayuran untuk kepentingan bersama.
Pada bidang keagamaan, terdapat satu meunasah (musholla). Meunasah tersebut digunakan
sebagai tempat ibadah, dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Meunasah tersebut juga
berfungsi sebagai tempat berkumpul dan membahas tentang permasalahan dan perkembangan
dari Gampong Tungkop Cut.
B. Maksud dan Tujuan Laporan
a. Maksud
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM) Universitas Syiah Kuala didirikan
dengan tujuan melaksanakan salah satu kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu kegiatan
pengabdian. Kegiatan ini dilaksanakan secara kelembagaan dan merupakan kegiatan-kegiatan
untuk memberdayakan kehidupan masyarakat terutama masyarakat sekitar kampus.
KKN merupakan bentuk dari pengabdian masyarakat. KKN dilaksanakan oleh mahasiswa
di dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi
dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat, serta meningkatkan persepsi
mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum yang mereka pelajari di kampus dengan
realita pembangunan ditengah masyarakat. Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata (KKN)
merupakan suatu bentuk kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa program sarjana (S1) yang
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Jadi KKN merupakan keterpaduan antara kegiatan
Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam bentuk pengamalan IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi) untuk pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Dalam
pelaksanaannya, setiap daerah yang dijadikan tempat untuk mahasiswa melakukan KKN terdiri
dari utusan masing-masing fakultas sebanyak satu orang. Setiap Mahasiswa dari masing-masing
fakultas diwajibkan untuk menyusun suatu program yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang
didalaminya selama kuliah untuk dipraktekkan di lapangan. Dalam mengaplikasikan ilmu sains
yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan tentunya banyak hal yang bisa dilakukan di
daerah lokasi KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Syiah Kuala sebagai bentuk
pengabdiaan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan
universitas, fakultas, dan Pemerintah Daerah serta Instansi terkait adalah pendekatan-pendekatan
berbasis multidisiplin. Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa ini merupakan gemblengan
multiselektif kearah pengembangan, motivasi dan persepsi, dimana mahasiswa tersebut
melaksanakan pengabdiannya.
b. Tujuan
Adapun tujuan penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gampong Tungkop Cut,
Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie yang hendak dicapai diantaranya :
1. Memotivasi mahasiswa KKN guna memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2. Memberikan latihan dan bimbingan kepada mahasiswa tentang pentingnya
bersosialisasi dengan masyarakat disekitar.
3. Mengembangkan ilmu sesuai dengan bidangnya, memahami teknik-teknik memecahkan
masalah, dan menguji teori-teori yang telah didapat mahasiswa di bangku perkuliahan
serta mengetahui watak dan pribadi masyarakat, khususnya masyarakat Gampong
Tungkop Cut.
4. Merumuskan masalah yang ada dan terjadi di masyarakat, kemudian mencari dan
memberikan solusi melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang pada akhirnya
diinventariskan melalui laporan akhir sebagai persyaratan mata kuliah.
5. Masyarakat setempat bisa memperoleh informasi dan wawasan tentang teknologi baru
atau teknologi tepat-guna, yang dibawa oleh mahasiswa.
c. Manfaat Pelaksanaan KKN
Sesuai denngan tujuan diatas, maka manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Gampong Tungkop Cut, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie,
diantaranya:
1. Bagi Mahasiswa
a) Mahasiswa mampu mengolaborasikan maupun mengaplikasikan teori-teori praktis yang
dimiliki serta bagaimana cara bermasyarakat dengan mengaitkan ilmu-ilmu yang telah
dipelajari selama perkuliahan di Universitas Syiah Kuala.
b) Memperdalam pemahaman mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat menghayati keterkaitan, dan bekerja antar sektor.
c) Menambah pengetahuan bagaimana cara bermasyarakat yang sesuai dengan norma-
norma yang berlaku di masyarakat, baik norma tersurat maupun tersirat.
d) Mencari, menemukan, dan berusaha turut andil dalam memecahkan masalah dengan
menerapkan konsep dan teori ilmiah yang telah dimiliki secara objektif komprehensif.
2. Bagi Badan Pelaksana (Universitas Syiah Kuala)
a) Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian keilmuan mahasiswa melalui
proses pembangunan fisik maupun non-fisik serta pembenahan masyarakat, sehingga
kurikulum yang disusun di Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan yang
ada di masyarakat sekarang dan yang akan datang.
b) Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan
materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangaan penelitian.
c) Mewujudkan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi secara terpadu, selaras dan langsung
kepada masyarakat.
d) Memantapkan program observasi pendidikan dan studi lapangan sebagai sarana belajar
dan latihan pengabdian pada masyarakat dalam rangka menunjang pembangunan tepat
guna.
3. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
a) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu, teknologi, dan seni dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang diharapkan.
b) Membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pelaksanaan
pembangunan dalam berbagai bidang terutama bidang pendidikan formal, non formal,
dan informal.
c) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dan kreatif dalam pembangunan
gampong sesuai dengan program pemerintah daerah.
C. Program Pembangunan Gampong yang Telah Ada
Program pengembangan gampong yang telah dilakukan di Gampong Tungkop Cut
mencakup antara lain.
a) Pembangunan Meunasah Gampong Tungkop Cut
b) Perbaikan jembatan untuk akses menuju Gampong Tungkop Cut
c) Perbaikan jalan di Gampong Tungkop Cut
D. Metode dan Sistematika Pembahasan
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini yaitu metode pendekatan kualitatif,
dimana data yang dikumpulkan untuk penulisan laporan ini berasal dari hasil pengamatan,
wawancara langsung serta survei lapangan.
Adapun sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan KKN, manfaat KKN, gambaran umum lokasi
KKN, program pembangunan gampong yang telah ada, metode , dan sistematika
pembahasan.
2. Bidang Permasalahan Gampong, berisi pendidikan, agama, ekonomi, dan sosial-budaya,
prasarana dan sarana, produksi, kesehatan dan kebersihan lingkungan, administrasi dan
pemerintahan gampong.
3. Realisasi Kegiatan Mahasiswa KKN, berisi bidang kegiatan yang dipilih, maksud,
tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai, hasil yang dicapai dan tindak lanjut, serta faktor
pendukung dan penghambat.
4. Penutup, berisi kesimpulan, dan saran-saran.
BAB II
BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Gampong Tungkop Cut sampai saat ini belum mempunyai fasilitas pendidikan seperti
sekolah. Sehingga anak-anak yang ada di gampong Tungkop Cut bersekolah di gampong
Tungkop Jaya. Masalah terletak pada kegiatan anak-anak setelah pulang sekolah. Tidak ada
kegiatan lain sepulang sekolah dan tidak ada kelompok belajar sesama siswa di Gampong
Tungkop Cut.
Agama di Gampong Tungkop Cut mayoritas muslim. Di gampong ini, ada satu meunasah
(mushalla) yang digunakan oleh masyarakat.
Ekonomi masyarakat lebih tergantung pada pertanian. Umumnya para petani menanam
komoditas padi dan kacang-kacangan. Setelah panen padi, digantikan dengan menanam kacang
hijau, kacang kedelai, dan kacang kuning. Masalah yang dihadapi oleh pertanian di Gampong
Tungkop Cut adalah kurangnya air irigasi.
Kehidupan sosial budaya masyarakat masih kental dengan adat-istiadat. Para kaum
perempuan terutama ibu-ibu aktif dalam pengajian yang rutin dilaksanakan sekali dalam
seminggu. Selain itu, anak-anak pada siang dan sore hari akan membantu orang tuanya bekerja di
sawah atau ladang. Para pemuda atau remaja di sore hari tidak adanya kegiatan yang dilakukan.
B. Prasarana dan Sarana
Untuk prasarana di Gampong Tungkop Cut belum memiliki kantor Kepala Desa/Geuchik
sehingga data-data yang dibutuhkan masih sangat kurang lengkap.
Selain itu, di Gampong tersebut masih sangat kurangnya sarana pendukung administrasi
untuk pelayanan umum, dan lampu jalan yang ada di gampong tungkop cut juga masih sangat
minim.
C. Produksi
Produksi Gampong Tungkop Cut lebih ditunjang oleh hasil buminya. Hasil produksi
Gampong Tungkop Cut seperti gabah padi, kacang hijau, kacang kedelai, kacang kuning, dan
kelapa.
D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Gampong Tungkop Cut tidak memiliki Polindes dan tenaga medis. Apabila masyarakat
gampong ada yang sakit, maka mereka pergi berobat ke puskesmas Indrajaya ataupun ke bidan
desa gampong sebelah. Penyakit yang sering dikeluhkan adalah penyakit para lansia (lanjut usia).
Selain itu, gangguan kesehatan paling banyak dijumpai pada kesehatan gigi dan mulut serta ibu
hamil.
Gampong Tungkop Cut merupakan gampong yang masih memiliki lahan dan sawah yang
luas. Lingkungan gampong tidak terlalu bersih. Di setiap jalan yang dilalui tampak kotoran sapi
dan hewan peligaraan lainnya yang bertebaran dan serasah tanaman.
E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong
Gampong Tungkop Cut dipimpin oleh seorang Geuchik, tuha peut, dan kepala lorong.
Gampong Tungkop Cut memiliki satu meunasah (mushalla) sehingga dipimpin oleh 1 imam
meunasah.
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. KEGIATAN MANDIRI
Nama : Rahmat Arfaz
Nim : 1204106010065
Fakultas/jurusan : Teknik/Teknik Industri
Kegiatan Utama
1. Bidang kegiatan yang dipilih : Membuat peta gampong Tungkop Cut
Peta adalah suatu gambaran atau represensi unsur–unsur penampakan abstrak yang dipilih
dari permukaan bumi. Hal yang menjadi dorongan kuat untuk membuat peta gampong Tungkop
Cut adalah karena belum adanya peta gampong di gampong Tungkop Cut ini, dan masyarakat
mudah mengingat dan memahami kondisi dan posisi tempat–tempat dalam keadaan yang
sebenarnya. Kegiatan ini dilakukan dengan mensurvey jalan beberapa hari sebelum pembuatan,
menanyakan batas gampong pada pak geuchik lalu menggambar peta di kertas dan dipindahkan
ke photoshop. Membutuhkan waktu sekitar 5 hari untuk menyelesaikan kegiatan ini, termaksud
dengan membuat bingkainya.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Maksud dari program ini adalah untuk menunjukan batas-batas gampong Tungkop Cut.
Tujuan di buatnya peta gampong ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai batas-
batasan gampong. Peta ini juga dapat menjadi alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi
keruangan. Mengingat sangat bergunanya hal ini, maka saya membuat peta gampong yang
diharapkan dapat membatu masyarakat yang ada di gampong Tungkop Cut maupun pendatang
yang datang ke gampong Tungkop Cut. Juga mempermudah pendatang mengetahui kondisi
geografis desa tersebut, baik itu jalanan, lorong, posisi meunasah, persawahan, dan posisi
geografis lainnya.
Sasarannya untuk seluruh masyarakat gampong Tungkop Cut.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum`at
Tanggal : 24, 25, 26, 27, 28 Agustus 2015
Pukul : 08.45 – 09.10
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Dengan adanya peta gampong ini, yaitu masyarakat lebih mengetahui bagaimana luas dan
kependudukan gampong yang telah digambarkan pada peta tersebut. Peta gampong ini mendapat
tanggapan baik dari masyarakat maupun perangkat gampong. Pembuatannya dibutuhkan survei
dan informasi dari penduduk tentang gambaran gampong dengan maksud agar informasi pada
denah yang akan dibuat lebih akurat. Mendesain denah gampong sangat memerlukan waktu
lumanyan lama, serta di perlukan alat bantu seperti computer, mesin cetak dan alat lainnya.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Membuat peta ini memerlukan bantuan masyarakat. Banyak sekali yang mendukung
kelancara kegiatan ini, mulai dari dukungan keuchik, tokoh masyarakat, pemuda dan masyarakat.
Faktor Penghambat
Faktor penghambat nya yaitu tempat mencetak/print peta serta membingkai yang jauh dari
tempat tinggal lokasi KKN.
Kegiatan Penunjang
2. Bidang Kegiatan yang dipilih : Membuat Struktur Pemerintahan Gampong
Tungkop Cut
Struktur organisasi gampong adalah susunan aparatur desa yang dibuat pada sebuah
pamflet yang memperlihatkan posisi-posisi dari aparatur gampong tersebut. Pemerintahan
gampong yang sah disuatu daerah pasti dilindungi oleh hukum baik hukum negara maupun
peraturan perundang–undangan, maka Gampong terbentuk harus membentuk sebuah struktur
organisasi yang mampu untuk mengorganisir semua permasalahan baik dalam hal administrasi
kepemerintahan maupun hal lainnya yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat.
Untuk membantu segala kebutuhan masyarakat yang berhubungan dengan pemerintahan
kabupaten, maka perlu memilih perwakilan masyarakat yang mampu menjalankan roda
pemerintahan gampong dan juga mampu membina kerukunan sosial masyarakat. Gampong
Tungkop Cut telah memilih anggota masyarakat yang dianggap mapan dan sanggup menjalankan
roda pemerintahan gampong melalui pemilihan secara demokratis sehingga anggota masyarakat
yang terpilih merupakan hasil musyawarah semua anggota masyarakat.
Permasalahan yang ada saat ini adalah belum adanya pamplet informasi tentang perangkat-
perangkat di gampong ini, Sehingga perlu adanya pembuatan pamplet informasi organisasi
gampong agar warga atau pengunjung yang ada keperluan ke kampung lebih mudah mencari
orang yang diperlukan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya pengumpulan informasi siapa saja
perangkat-perangkat Gampong Tungkop Cut ini seperti: Keuchik, Tgk Imum, Tuha Peut,
Sekretaris Gampong, Bendahara gampong, Ketua pemuda.
Untuk membuat sturuktur pemerintahan gampong ini hanya memerlukan 3 hari untuk
menyelesaikannya pertama menanyakan siapa-siapa saja perangkat di gampong Tungkop Cut ini
dan langsung membuatnya. Selanjutnya langsung dibingkai.
1. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Maksud Pembuatan struktur ini dilakukan untuk memperlihatkan kepada masyarakat
susunan organisasi pemerintahan gampong Tungkop cut, sehingga masyarakat mengetahui
posisi-posisi dari pemerintahan gampong Tungkop Cut.
Tujuan di buatnya struktur pemerintahan gampong ini supaya masyarakat gampong
Tungkop cut mengetahui pemerintahan organisasi gampong Tungkop Cut.
Sasarannya untuk masyarakat gampong Tungkop Cut.
2. Waktu Pelaksanaan
Hari : Rabu, Kamis, Jum`at
Tanggal : 26, 27, 28 Agustus 2015
Pukul : 09.10 – 09.25
3. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Sebelumnya gampong ini belum memiliki struktur organisasi. Diharapkan dengan
selesainya program ini pemerintahan gampong dapat lebih terstruktur serta dapat bekerja sama
sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing, sehinnga tujuan utama gampong dapat terlaksana
dengan baik. Serta masyarakat diharapkan lebih mengenal siapa pemimpin mereka.
4. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Dukungan dari bapak keuchik serta masyarakat gampong Tungkop Cut
Waktu dan tempat yang cukup memadai
Faktor Penghambat
Tempat mencetak/print peta yang jauh dari tempat tinggal lokasi KKN.
Nama : Asri Diana
NIM : 1201101010160
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Ekonomi Pembangunan
Kegiatan Utama
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih : Program Sosialisasi Koperasi
Koperasi merupakan suatu cara atau sistem hubugan kerja sama antara orang-orang yang
mempunyai kepentingan sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan bersama-sama
dalam suatu wadah koperasi.
Ternyata koperasi berperan penting dalam upaya pengembangan dan peningkatan
perekonomian masyarakat menjadi lebih baik. Sosialisasi mengenai koperasi perlu dilakukan
guna memberitahukan kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya koperasi bagi kesejahteraan
masyarakat Gampong Tungkop Cut khususnya. Bidang kegiatan ini dipilih karena telah banyak
orang-orang yang kondisi ekonominya dibawah garis rata-rata ataupun orang-orang yang hidup
dan tinggal di perkampungan jauh dari perkembangan kota yang masih minim pengetahuannya
tentang koperasi yang sebenarnya dapat menambah modal bagi penduduk dalam mengelola hasil
pertanian, karena pada umumnya masyarakat disini hanya bermata pencaharian sebagai petani
dan hanya sedikit masyarakat yang berkebun. Seharusnya ini menjadi salah satu hal penting
yang harus diperhatikan. Namun untuk mencapai hal itu semua dibutuhkan proses, karena tidak
cukup hanya dengan sekali atau dua kali sosialisasi saja dalam waktu yang singkat. Pengetahuan
itu akan mudah diketahui jika kepekaan masyarakat terhadap lingkungannya sangat baik.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Program sosialisasi koperasi merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang telah saya
dapatkan ketika perkuliahan yang kemudian dapat diimplikasikan dalam kehidupan
bermasyarakat dengan prinsip saling menolong guna meningkatakan kesejahteraan hidup.
Dengan harapan setelah adanya sosialisasi akan terbentuk sebuah koperasi di gampong Tungkop
Cut.
Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya koperasi terkait
dengan pengertian, tujuan dan manfaat koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan dan
mendorong perekonomian menjadi lebih baik.
Adapun sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat gampong Tungkop Cut.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : Rabu dan Jum’at Tanggal : 24 dan 26 Agustus 2015 Pukul : 15.10-16.00 dan 16.40-18.15 WIB
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Kegiatan ini direncanakan sebanyak 2 kali pertemuan, targetnya adalah masyarakat
gampong Tungkop Cut. Tetapi karena sulit mengumpulkan warga dikarenakan kesibukan
aktifitas mereka sendiri sehingga sosialisasi difokuskan pada anak-anak dan pemuda/i gampong
Tungkop Cut. Penyampaian informasi mengenai pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan dengan
tatap muka langsung dengan calon peserta sehari sebelum kegiatan dilksanakan. Pemaparan
materi tentang pentingnya koperasi di lingkungan masyarakat terkait dengan pengertian, tujuan
dan manfaat dari sebuah koperasi serta diskusi mengenai koperasi yang ada di sekolah mereka
sendiri tersampaikan dengan baik, meraka sangat berantusias ketika menjawab pertanyaan
mengenai koperasi, pada pertemuan pertama dihadiri sekitar 18 orang. Sedangkan pada
pertemuan selanjutnya hanya diikuti sekitar 6 orang, tetapi mereka lebih memahami tentang
pentingnya koperasi setelah mengikuti sosialisasi tersebut.
Hasil yang mulai terlihat adalah anak-anak dan pemuda/i sudah mengerti tentang
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dengan prinsip saling menolong.
Setelah adanya sosialisasi tersebut diharapkan akan terbentuk sebuah koperasi di gampong
Tungkop Cut.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Program sosialisasi koperasi berjalan dengan lancar.Hal ini dikarenakan teman-teman
KKN yang sangat membantu dalam terlaksananya sosialisasi ini dan semangat pesertanya dalam
mendengarkan pemaparan materi serta tanya jawab yang berlangsung.
Faktor Penghambat
Program ini pada awalnya mendapat dukungan penuh dari masyrakat, tetapi ketika
kegiatan dilaksanakan tidak semua masyarakat ikut berpartipasi. Hal ini dikarenakan informasi
tidak tersampaikan kepada semua masyarakat (kebanyakan masyarakat sibuk dengan aktifitas
pribadi).
2. Bidang Kegiatan yang dipilih : Pelatihan dan motivasi berwirausaha
Pelatihan entrepreneurship (kewirausahaan) adalah kunci pengembangan usaha untuk
mampu merencanakan, menciptakan dan melaksanakan satu program kegiatan usaha. Inovasi
dan kreasi yang akan berbuah menjadi kepuasan dan kesejahteraan. Diluar itu dapat mengurangi
jumlah pengangguran, menciptakan lapangan kerja baru, mengentaskan masyarakat dari
kemiskinan dan keterpurukan ekonomis.
Kewirausahaan bisa tumbuh juga dari semangat mengambil risiko tanpa takut, bukan lewat
pendidikan khusus kewirausahaan atau manajemen. Modal utama seorang entrepreneur bukanlah
uang, melainkan kreativitas dan mampu melihat peluang pasar.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Program pelatihan dan motivasi berwirausaha dimaksudkan agar masyarakat mampu
membuka lapangan pekerjaan baru dari hasil kreatifitasnya.
Adapun tujuannya adalah untuk memberikan pelatihan dan motivasi berwirausaha
sehingga akan adanya kegiatan wirausaha di gampong Tungkop Cut serta adanya lapangan
pekerjaan baru dari hasil kerajinan tangan sendiri.
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut.
b. Waktu Pelaksanaan Hari : Sabtu, Minggu, dan Jum’at Tanggal : 22, 23 dan 28 Agustus 2015
Pukul : 15.00-16.30, 14.30-16.30 dan 15.00-16.10 WIB
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program pelatihan dan motivasi berwirausaha dilakukan untuk membangkitkan bakat dan
semangat mereka dalam menjadi seorang wirausaha sukses dari potensi yang dapat
dikembangkan, sehingga ketergantungannya tidak lagi pada hasil pertanian. Proses pelatihan dan
motivasi berwirausaha pertama kali dilaksanakan sebelum saya mengajarkan cara membuat tas
rajut kepada ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut, dimulai dengan menjelaskan
pengertian wirausaha dan memberikan motivasi kepada mereka untuk dapat membuka usaha
yang dapat meningkatkan nilai ekonomis serta menceritakan sosok pengusaha sukses. Semua
peserta mendengarkan motivasi dengan semangat dan kemudian mengikuti pelatihan membuat
tas rajut, pada pertemuan kedua berlangsung pemberian motivasi terkait dengan peluang menjadi
pengusaha sukses dan kemudian membantu Dara Octaviani dalam mengajarkan cara membuat
bros dari kain perca dan pertemuan terakhir saya mulai menanyakan kepada peserta terkait
dengan usaha yang telah direncanakan untuk kedepannya. Alhamdulillah hasilnya mulai terlihat
dimana mereka sudah merencanakan kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan nilai
ekonomis, ada yang merencanakan penjualan barang online, usaha membuat tas rajut, usah
seuhap, bros dari kain perca, dan lain-lain.
Tindak lanjut yang saya harapkan dari masyarakat adalah akan terciptanya kegiatan
wirausaha di gampong Tungkop Cut setelah mengikuti pelatihan dan mendengarkan motivasi
menjadi seorang wirausaha sukses serta akan adanya generasi penerus yang menjadi seorang
pengusaha sukses.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Untuk program pelatihan dan motivasi berwirausaha memiliki faktor pendukung yang
sangat baik dengan tempat yang mudah dijangkau dan antusias dari peserta yang sangat senang
mendengarkan motivasi untuk sukses menjadi seorang wirausaha, dan alhamdulillah kegiatan ini
berjalan dengan lancar.
Faktor Penghambat
Yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah fasilitas yang tersedia kurang
memadai seperti infokus.
Kegiatan Penunjang
3. Bidang Kegiatan yang dipilih : Mengajarkan cara membuat tas rajut
Rajut adalah proses pembuatan dari benang menjadi produk jadi. Produk jadi yang
difokuskan dalam kegiatan ini adalah tas rajut. Jaman dulu kita mengenal rajut haken yaitu
merajut yang menggunakan tangan. Hasil dari rajutan juga merupakan salah satu hasil kreatifitas
yang dapat dipasarkan sehingga dapat bernilai ekonomis.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Maksud dari kegiatan pembuatan tas rajut ini adalah agar ibu-ibu dan remaja putri
gampong Tungkop Cut dapat membuat kerajinan tangan sendiri yang kemudian dapat
dipasarkan, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis.
untuk membangkitkan kreatifitas ibu-ibu dan remaja dalam berkreasi yang akhirnya memiliki
nilai ekonomis, jika dikembangkan akan terbuka lapangan pekerjaan baru dan dapat
meningkatkan perekonomian keluarga.
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut.
b. Waktu pelaksanaan
Hari : Sabtu dan Jum’at
Tanggal : 22 dan 28 Agustus 2015
Pukul : 15.00-16.30 dan 15.00-16.10 WIB
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pembuatan tas rajut untuk ibu-ibu dan remaja putri dilakasanakan di meunasah gampong
Tungkop Cut, kegiatan ini hanya 2 kali pertemuan untuk berkumpul semua peserta tetapi diikuti
dengan konsultasi pribadi di waktu luang.. Adapun semua bahan yang diperlukan untuk
membuat tas rajut saya siapkan sendiri, yang terdiri dari 9 gulung benang poly dan 9 unit jarum
untuk merajut dan beberapa perlengkapan lainnya. Bahan tersebut semuanya saya bawa dari
Banda Aceh sehingga tidak lagi membutuhkan waktu untuk mempersiapkan bahannya. Pada
pertemuan pertama saya hanya fokus mengajarkan pembuatan rantai untuk bawahan tas,
kemudian mereka pribadi yang minta diajarkan untuk pembuatan selanjutnya. Semakin
semangatnya ada beberapa remaja putri yang selalu menunggu saya siap kegiatan untuk
menanyakan cara selanjutnya, dan mendatangi saya ketika waktu istirahat. Kemudian pada
pertemuan kedua saya mengevaluasi pembuatan tas yang telah mereka rajut selama beberapa
hari. Alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan lancar meskipun pada awalnya mereka susah
untuk mengerti cara pembuatannya akan tetapi karena semangat yang membara perlahan-lahan
bisa terwujudkan.
Hasil yang dicapai dalam program ini sangat memuaskan, karena mereka sudah bisa
membuat tas rajut sendiri meskipun ada yang masih setengah perjalanan. Saya berharap tindak
lanjut kedepannya akan tercipta usaha baru di gampong Tungkop Cut yaitu dapat melanjutkan
pembuatan tas rajut, agar nantinya memiliki nilai ekonomis.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Ini terbukti dari adanya
partisipasi masyarakat, lebih tepatnya ibu-ibu dan remaja putri dalam mengikuti berlangsungnya
proses pengajaran pembuatan tas rajut dan mudahnya untuk mendapatkan bahan yang diperlukan
serta harga yang masih bisa untuk dijangkau. Adapun bahan yang dipersiapkan untuk membuat
tas rajut habis terpakai, bahkan peserta yang tidak kebagian benang berantusias untuk
membelinya sendiri.
Faktor Penghambat
Tidak semua ibu-ibu mengikuti kegiatan ini, dikarenakan kurangnya waktu yang tersedia
dan terdapat kekurangan dalam penyediaan bahannya dikarenakan peserta yang datang melebihi
dari target.
4. Bidang Kegiatan yang dipilih : Mengajarkan cara membuat kue praktis (Bolukip dan
Tulban)
Kue merupakan makanan ringan yang terbuat dari campuran berbagai bahan pangan dan
memiliki bentuk yang beragam. Kue di Indonesia dapat diartikan dengan segala macam yang
dapat disantap dan dimakan di samping makanan utama nasi, lauk-pauk dan buah-buahan.
Makanan kecil ini dapat dikonsumsi sebagai makanan selingan pada suatu hidangan pesta atau
selamatan, dapat pula sebagai pengiring minum teh disajikan kepada tamu.
Mengingatnya kurangnya alat berteknologi yang terdapat di daerah perkampungan, maka
saya mengajarkan cara membuat kue praktis kepada masyarakat gampong Tungkop Cut yaitu
bolu kip atau sering dikenal dengan cake sarang tawon dimana proses pembuatannya tidak
memerlukan alat yang berteknologi (mixer).
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Kegiatan ini bermaksud mengajarkan cara membuat kue praktis yaitu untuk
membangkitkan semangat ibu-ibu untuk dapat membuat makanan ringan sendiri.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan serta membantu ibu-ibu dalam
proses pembuatan kue praktis.
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu gampong Tungkop Cut.
b. Waktu Pelaksanaan Hari : Selasa Tanggal : 18 Agustus 2015 Pukul : 10.05-12.30 WIB
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program ini khusus dilaksanakan untuk ibu-ibu gampong Tungkop Cut yaitu untuk
membangkitkan semangat ibu-ibu dalam membuat makanan ringan sendiri. Kegiatan ini
dilaksanakan satu hari setelah perayaan 17 Agustus, yang bertempat di halaman rumah pak
geuchik. Adapun semua bahan saya siapkan sendiri hanya saja semua peralatan yang tersedia di
rumah pak geuchik.
Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana ibu-ibu
Gampong Tungkop Cut sangat antusias ketika saya menjelaskan cara pembuatannya dan
kemudian mereka mengambil alih sebagai pembuatnya.
Untuk tindak lanjut dari kegiatan ini adalah diharapkan ibu-ibu gampong Tungkop Cut
semakin bersemangat dan peka terhadap selain kue tradisional serta dapat menciptakan inovasi
rersep-resep kue terbaru.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari ibu-ibu, terlihat dimana besarnya antusias
serta minat dari ibu-ibu Gampong Tungkop Cut dalam proses pembuatan kue, tempat yang
mudah dijangkau serta bahan yang diperlukan mudah didapatkan karena akses ke pasar tidak
jauh dan alat yang dibutuhkan semuanya ada dirumah pak geuchik.
Faktor Penghambat
Alhamdulillah tidak ada hambatan dalam kegiatan ini, hanya saja ada sebagian kecil dari
ibu-ibu gampong Tungkop Cut yang tidak bisa mengikuti.
Nama : Dara Octaviani
NIM : 1207101070003
Fakultas/jurusan : Kedokteran/Pendidikan Dokter
Kegiatan Utama
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih : Program Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiaatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS dalam tatanan rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Penyuluhan hidup bersih dan sehat yang ditujukan kepada anak-anak gampong tungkop cut
sebagai wadah memberikan informasi tentang pengertiang, tujuan dan manfaat akan pentingnya
hidup bersih dan sehat serta untuk memberikan motivasi kepada anak-anak gampong tungkop cut
agar mau berperilaku hidup bersih dan sehat termasuk cara mencuci tangan yang bersih dan
benar. Melihat kondisi gampong tungkop cut yang masih terbilang memiliki sanitasi yang buruk
dan masih bersikap acuh terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat, seperti yang kami dapatkan
dimana anak-anak maupun dewasa masih ada yang tidak menggunaka alas kaki untuk berjalan
kemudian beberapa warga masih enggan menggunakan WC umum sehingga buang air besar di
sawah. Beberapa hal di atas menjadi motivasi bagi saya untuk memberikan penyuluhan hidup
bersih dan sehat, terutama kepada anak-anak yang masih dalam tahap pembelajaran sehingga
mereka lebih mudah mencerna apa yang akan saya jelaskan.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari :Senin
Tanggal :10 agustus 2015
Pukul :16.30-18.35
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut :
Penyuluhan hidup bersih dan sehat yang ditujukan kepada anak-anak gampong tungkop cut
dilaksanakan pada sore hari setelah shalat ashar, cuaca yang mendung membuat anak-anak
gampong tungkop cut tidak ramai yang datang ke meunasah dimana penyuluhan akan
dilaksanakan. Setelah menunggu beberapa saat, anak-anak gampong tungkop cut mulai
berdatangan ke meunasah satu persatu hingga tercapai jumlah 16 orang anak. Penyuluhan hidup
bersih dan sehat dimulai dengan Tanya jawab mengenai hal-hal yang mereka ketahui tentang
hidup bersih dan sehat seperti jenis penyakit yang muncul akibat kuman yang ada di tangan.
Penyuluhan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai cara cuci tang yang bersih dan benar,
dimana penjelasan mengenai hal tersebut dilakukan dengan cara menyanyi. Isi lagu mengenai
cara cuci tangan yang bersih dan benar adalah “ayo kita cuci tangan, ayo kita cuci tangan,
telapak tangan, telapak tangan, punggung tangan, punggung tangan, jari saling menjari, cubit kiri
cubit kanan, jempol jempol jempol tangan bersih dan sehat”. Setelah menghafalkan lirik lagu
bersama-sama dan mempraktekkan cara mencuci tangan yang bersih dan benar, saya meminta
anak-anak untuk mempraktekkannya perseorangan tanpa dibantu oleh saya ataupun temannya,
dan bagi anak-anak yang berani untuk mempraktekkannya saya akan memberikan hadiah atas
keberanian dan kesungguhan mereka dalam mengikuti penyuluhan. Anak-anak gaampong
tungkop cut tampak sangat antusias hingga berebutan untuk menjadi yang pertama
mempraktekkan cara mencuci tangan yang bersih dan benar dengan menggunakan lagu.
Meskipun terdapat beberapa lirik lagu yang terlupakan mereka tetap antusias dan berani untuk
menyelesaikan praktik cara mencuci tangan yang bersih dan benar. Setelah semua anak yang
hadir pada penyuluhan mempraktekkan cara mencuci tangan yang bersih dan benar, saya
mengajak mereka untuk langsung mempraktekkannya dengan menggunakan air dan sabun.
Mereka tampak sangat antusias sehinggan rebut-rebutan untuk menjadi yang pertama pun terjadi.
Alhamdulillah, dengan bantuan teman-teman kelompok kkn, program penyuluhan hidup bersih
dan sehat dapat berjalan dengan lancar. Mereka sangat membantu saya dalam melaksanakan
penyuluhan, terutama saat anak-anak berebutan untuk menjadi yang pertama saat
mempraktekkan cara mencuci tangan yang bersih dan benar. Program penyuluhan hidup bersih
dan sehat ini diakhiri dengan pembagian hadiah kepada anak-anak yang berani mempraktekkan
cara mencuci tangan yang bersih dan sehat dan sedikit souvenir kepada anak-anak yang
menghadiri penyuluhan.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Program penyuluhan hidup bersih dan sehat berjalan dengan sangat baik. Faktor yang
mendukung berjalannya program PHBS ini diantarnya tersedianya air yang berasal dari keran air
di tempat wudhu meunasah sehingga tidak perlu mengangkat air untuk mempraktekkan cara
mencuci tangan yang bersih dan benar
Faktor Penghambat
Faktor penghambat pada program penyuluhan hidup bersih dan sehat adalah masih adanya
anak-anak yang tidak hadir saat penyuluhan dikarenakan informasi mengenai kegiatan yang
masih kurang dan cuaca yang kurang mendukung saat penyuluhan akan dilaksanakan.
2. Bidang Kegiatan yang dipilih : Home Visit
Home visit merupakan kunjungan rumah berupa suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
bertujuan untuk memandirikan masyarakat melalui pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
diberikan di tempat tinggal. Home visit juga dapat menjadi wadah penyuluhan kepada tiap
individu di rumahnya masing-masing.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Program home visit ditujukan kepada setiap rumah yang terdapat di gampong tungkop cut,
yaitu total 25 rumah. Program home visit tersebut lebih berfokus kepada kajian perilaku hidup
bersih dan sehat, dimana hasil dari program home visit tersebut, kita dapat mengetahui dan
mendata kajian perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga di gampong tungkop cut.
Selain itu, program home visit ini juga dapat menjadi wadah untuk memberikan informasi
tentang pengertian, tujuan dan manfaat akan pentingnya hidup bersih dan sehat serta
memberikan motivasi dan mengajak masyarakat agar peduli terhadap pentingnya hidup bersih
dan sehat. Program home visit yang lebih berfokus kepada kajian perilaku hidup bersih dan sehat
tatanan rumah tangga tersebut dikarenakan kondisi lingkungan yang masih kurang bersih dan
sehat dan adanya program penyuluhan hidup bersih dan sehat yang saya berikan kepada anak-
anak gampong tungkop cut yang berkesinambungan dengan fokus yang saya ambil dalam
program home visit. Oleh karena itu, saya tertarik untuk mengkaji tentang perilaku hidup bersih
dan sehat tatanan rumah tangga di gampong tungkop cut.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : Jum’at,Sabtu,Rabu dan Minggu
Tanggal : 7,8,12 dan 16 agustus 2015
Pukul : 17.00-18.30, 11.08-12.57, 14.45-16.00 dan 10.00-12.30
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut :
Program home visit dilaksanakan dalam empat hari dalam waktu yang berbeda-beda
dikarenakan terbatasnya waktu pelaksanaan dengan waktu shalat. Program home visit
dilaksanakan mulai dari rumah paling ujung bagian baroh hingga rumah paling ujung bagian
tunong. Program home visit dimulai dengan menanyakan nama anggota rumah, umur, pekerjaan
dan pendidikan yang merupakan hal yang penting untuk ditanyakan sebagai data statistik
gampong tungkop cut. Selanjutnya terdapat 10 pertanyaan mengenai kajian perilaku hidup bersih
dan sehat tatanan rumah tangga, yaitu : Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi
ASI ekslusif, menimbang bayi dan balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan
buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari dan tidak merokok terutama di
dalam rumah. Setelah pertanyaan tersebut selesai ditanyakan saya melakukan pemeriksaan
tekanan darah kepada warga yang ingin mengetahui jumlah tekanan darahnya. Selanjutnya saya
memberikan dan menjelaskan leaflet mengenai 10 poin kajian perilaku hidup bersih dan sehat .
Warga sangat antusias saat kami melakukan program home visit, diantaranya terdapat beberapa
warga yang mengeluh tentang WC umum yang terletak jauh dari rumah mereka, terutama warga
yang tinggal di bagian baroh dimana WC umum terletak di bagian tunong. Setelah selesai
menjelaskan mengenai leaflet, saya menempelkan stiker mengenai 10 poin kajian perilaku hidup
bersih dan sehat tatanan rumah tangga di bagian pintu rumah untuk membedakan rumah yang
telah dilakukan home visit dengan rumah yang belum dilakukan home visit
.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Program home visit berjalan dengan sangat baik. Faktor pendukung dalam berjalannya
program ini antara lain selebaran kuesioner mengenai 10 poin kajian perilaku hidup bersih dan
sehat yang digunakan untuk menanyakan hal tersebut kepada warga, leaflet yang digunakan
untuk menjelaskan tentang pentingnya hidup bersih dan sehat, tensimeter yang digunakan untuk
mengukur tekanan darah warga dan stiker yang digunakan untuk membedakan antara rumah
yang sudah dilakukan home visit dengan yang belum dilakukan home visit
Faktor Penghambat
Faktor penghambat pada program home visit adalah waktu yang terbatas dengan waktu
shalat sehingga kegiatan home visit harus dilakukan empat kali. Selain itu, tensimeter yang
hanya berjumlah satu buah menghabiskan banyak waktu saat pengukuran tekanan darah.
Kegiatan Penunjang
3. Bidang Kegiatan yang dipilih : Membuat kerajinan tangan ( bros dari kain perca)
Kain perca adalah salah satu bahan yang bisa dipakai untuk membuat aneka kerajinan yang
bisa didapat dengan cukup mudah.Kain perca merupakan potongan-potongan sisa kain yang
sudah tidak terpakai lagi.
Bros adalah hiasan jilbab yang biasanya digunakan untuk mempercantik tampilan jilbab
saat digunakan.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Program membuat kerajinan tangan berupa bros dari kain perca yang ditujukan kepada
remaja putri dan ibu-ibu gampong tungkop cut untuk mengisi waktu luang mereka agar lebih
bermanfaat. Bros dari kain perca dapat dimanfaatkan secara ekonomis jika dijual ke pasar. Selain
itu, dengan memanfaatkan kain perca berarti kita juga memanfaatkan barang bekas yang sudah
tidak terpakai lagi sehingga tidak membutuhkan modal yang besar untuk membuat kerajinan bros
ini. Kerajinan tangan berupa bros dari kain perca ini juga dapat mengasah kemampuan dan
membangkitkan kreatifitas ibu-ibu dan remaja putri dalam membuat kerajinan tangan dan
mengembangkan usaha kecil-kecilan.
b. Waktu pelaksanaan
Hari : Minggu dan Sabtu
Tanggal : 23 dan 29 agustus 2015
Pukul :14.30-16.30 dan 15.10-16.20
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut :
Pembuatan kerajinan tangan (bros dari kain perca) ditujukan kepada remaja putri dan ibu-
ibu gampong tungkop cut yang dilakukan di Meunasah gampong tungkop cut. Pembuatan
kerajinan tangan ini dilaksanakan sebelum shalat ashar, sehingga hanya sedikit ibu-ibu dan
remaja putri yang berhadir yaitu hanya sekitar 5 orang. Remaja putri dan ibu-ibu diajarkan
langsung cara pembuatan kerajinan tangan (bros dari kain perca). Pembuatan kerajinan tangan
berupa bros dari kain perca ini dimulai dengan membagikan potongan kain perca kepada ibu-ibu
dan remaja putri, lalu mengajarkan cara memotong pola bros. Ibu-ibu dan remaja putri tampak
antusias saat saya menjelaskan langkah-langkah membuat bros dari kain perca, sehingga saat
mereka tertinggal dalam langkah membuat bros mereka meminta saya untuk kembali mengulang
menjelaskan langkah tersebut. Bahkan, mereka menghabiskan hampir seluruh bahan yang saya
sediakan untuk 15 orang. Sehingga tiap ibu-ibu atau remaja putri mendapatkan kurang lebih 10
jenis bros dari kain perca. Saya mengajarkan tiga jenis pola yang berbeda kepada ibu-ibu dan
remaja putri. Pola bros yang saya ajarkan merupakan pola dasar yang mudah diingat, sehingga
mereka dapat membuat kembali bros dari kain perca tersebut di rumah mereka masing-masing.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam terjalannya program pembuatan kerajinan tangan berupa bros dari
kain perca ini antara lain alat dan bahan yang mudah didapatkan, diantaranya kain perca, benang,
jarum, gunting, lem, kancing dan rangka bros.
Faktor Penghambat
Tidak semua remaja dan ibu-ibu mengikuti kegiatan ini, dikarenakan ada kegiatan dirumah
masing-masing. Selain itu, kurangnya keterampilan remaja putri dalam menjahit, sehingga
sedikit mempersulit berjalannya program tersebut yang akhirnya memakan waktu yang lama.
4. Bidang Kegiatan yang dipilih :Mengajarkan Bahasa arab
Bahasa Arab adalah Bahasa yang digunakan terutama di Negara-negara arab di timur
tengah dan afrika utara.Bahasa arab merupakan Bahasa peribadatan dalam agama islam karena
merupakan Bahasa yang dipakai oleh Al-Quran.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Mengajarkan bahasa Arab yang ditujukan kepada anak-anak gampong tungkop cut untuk
mengasah kemampuan anak-anak dalam menyebutkan kosakata dari Bahasa arab. Sehingga
dapat memudahkan anak-anak dalam mempelajari Bahasa arab di sekolah mereka. Selain itu,
dengan mengajarkan bahasa Arab kepada mereka dapat membantu anak-anak dalam mempelajari
Bahasa arab yang merupakan Bahasa Al-Quran dan merupakan Bahasa yang terbilang rumit.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari :Sabtu,Selasa,Jumat dan Senin
Tanggal :22,25,28 dan 31 agustus 2015
Pukul :19.15-20.00
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut :
Program mengajarkan Bahasa arab ini dilaksanakan untuk anak-anak gampong tungkop
cut yang dilaksanakan setelah shalat maghrib di meunasah gampong tungkop cut. Pada
pertemuan pertama saya mengajarkan tentang angka 1-10 dalam bahasa Arab. Setelah meminta
setiap mereka menghafalkannya, saya menunjuk tiga orang untuk maju ke depan untuk
menghafalkannya. Pertemuan kedua saya mengajarkan tentang penggunaan kata saya, kamu, dia
dan kita dalam bahasa arab. Sebelum melanjutkan kosakata baru pada pertemuan kedua, saya
meminta mereka untuk mengulang kembali kosakata pada pertemuan sebelumnya. Pada
pertemuan ketiga, saya mengajarkan kosakata tentang buku, pulpen, meja, kursi dan sekolah
dalam bahasa arab. Selain meminta mereka untuk menghaflkannya, saya juga meminta mereka
untuk menuliskan kosakata tersebut pada papan tulis. Pada pertemuan terakhir saya
mengevaluasi mereka dengan menanyakan semua kosakata yang sudah saya ajarkan. Selain itu,
saya juga memberikan hadiah kepada mereka yang dapat menjawab pertanyaan yang saya
ajukan. Jumlah anak yang hadir tiap pertemuan berbeda setiap harinya.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Dengan adanya papan tulis di meunasah sangat membantu saya dalam menjalankan
program mengajarkan bahasa arab. Untuk menuliskan kosa kata di atas papan tulis, saya
menggunakan spidol yang sudah saya persiapkan untuk mengajarkan bahasa Arab.
Faktor Penghambat
Tidak semua anak-anak mengikuti kegiatan ini, dikarenakan jauhnya lokasi meunasah
gampong tungkop cut sehingga tidak semua mengikuti kegiatan yang kami laksanakan.
Nama : Khaulia Mawaddah
NIM : 1206101030057
Fakultas/ Jurusan : KIP Ekonomi
Kegiatan Utama
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih : Bimbingan Belajar ilmu pengetahuan sosial
Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar merupakan
kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Perkembangan belajar siswa tidak selalu
berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan. Adakalanya mereka menghadapi
berbagai kesulitan atau hambatan. Murid-murid seperti ini perlu diberikan bantuan atau
pertolongan yang disebut dengan layanan bimbingan belajar.
Bimbingan belajar merupakan suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu
(murid) untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar, agar setelah
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik
sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Bimbingan belajar memang sangat perlu dan harus diperhatikan oleh orang tua murid,
karena untuk belajar disekolah saja tidak pernah cukup untuk bisa membuat seorang
individu(anak) untuk bisa mengerti dan juga memahami yang sudah di pelajarinya disekolah.
Namun berbeda di gampong Tungkop Cut Kecamatan Indrajaya kabupaten Pidie. Memang anak-
anak di gampong Tungkop Cut jika dilihat dari segi pendidikan masih sangat kurang peranan
dari orang tua, dimana untuk pergi bersekolah saja masih banyak yang bolos. Alasan yang
mereka berikan ketika saya tanyakan yaitu karena tidak ada uang jajan, baju sekolah tidak di
cuci, menjaga adik-adiknya karena sang orang tua pergi bertani, dan juga tidak menyiapkan PR
yang diberikan oleh guru disekolah. Oleh karena itu, saya mengadakan program bimbingan
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ini untuk memberikan suatu bantuan kepada anak-anak
gampong Tungkop Cut agar ada kemudahan saat mempelajari dan belajar yang tidak dimengerti,
dan juga memberikan motivasi untuk anak-anak agar tetap semangat untuk melanjutkan
pendidikannya.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Maksud Program bimbingan belajar Ilmu pengetahuan sosial ini merupakan aplikasi dari
ilmu pengetahuan yang saya dapatkan dari perkuliahan yang saya jalani saat ini. Sehingga
pengetahuan yang sudah saya pelajari di bangku perkuliahan bisa saya implikasikan di gampong
Tungkop Cut di kecamatan Indra Jaya Kabupaten Pidie. Adapun maksud khusus dari program
bimbingan belajar ilmu pengetahuan sosial ini untuk membantu proses belajar anak-anak di
gampong Tungkop Cut dalam mengatasi masalah-masalah belajar pada saat disekolah seperti
mengerjakan tugas rumah (PR). Dikarenakan saya lebih memahami dibidang ilmu pengetahuan
sosial, maka dari itu saya membuat program bimbingan belajar ini khusus untuk pelajaran
pengetahuan saja.
Adapun tujuan dari program bimbingan belajar ilmu pengetahuan sosial ini agar anak-anak
di gampong Tungkop Cut dapat memecahkan masalah belajar yang dihadapinya selama ini
khususnya pada pelajaran IPS. Tidak hanya itu saja, tujuan lainnya yaitu untuk memperbaiki
pola pemikiran dan juga kebiasaan mereka sehari-hari dalam belajar. Dimana sebelumnya terlalu
banyak waktu untuk bermain, namun memperingatkan mereka untuk perbanyak waktu untuk
belajar.
Pada program bimbingan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial ini, sasaran yang ditujukan
khusus untuk anak-anak SD, SMP, dan SMA di gampong Tungkop Cut kabupaten Indrajaya
kabupaten Pidie.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : Sabtu
Tanggal : 08 agustus 2015
Pukul : 16.59-18.35
Hari : Kamis
Tanggal : 20 agustus 2015
Pukul : 16.29-18.20
Hari : Senin
Tanggal : 22 agustus 2015
Pukul : 20.00-21.30
Hari : Kamis
Tanggal : 27 Agustus 2015
Pukul : 14.35-16.10
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program bimbingan belajar ilmu pengetahuan sosial ini sebenarnya ingin saya lakukan
setiap hari untuk 1 kali pertemuan. Namun, dikarenakan anak-anak digampong Tungkop Cut
tersebut, terlalu banyak aktivitas lainnya, seperti pada siang hari sampai sore harinya mereka
pergi mengaji, lalu malam harinya sebagian ada yang pergi mengaji sebagiannya lagi susah
untuk belajar pada malam harinya.sehingga bimbingan belajar untuk ilmu pengetahuan sosial
hanya berjalan 4 kali saja. Bimbingan belajar yang Khaulia Mawaddah lakukan sebagai pembuat
program pertama kali pada tanggal 08 agustus 2015, pada saaat itu bimbingan belajar yang
dilakukan pada pelajaran Sosiologi untuk anak SMA kelas 1, pada bimbingan pertama saya
membantu Yusra yang mengikuti bimbingan belajar, dalam hal bimbingan belajar ini, Yusra
memiliki kesulitan saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya disekolah, yang
membuat kesulitan bagi Yusra yaitu kurang mengerti dalam membuat makalah dan juga
meringkas, tugas saya pada saat itu mengajarkan bagaimana cara meringkas dan membuat
makalah. Untuk bimbingan ini proses belajar-mengajar berjalan lancar karena media yang
digunakan adanya copyan buku dan juga bantuan sedikit dari internet. Setelah selesai melakukan
bimbingan belajar dengan Yusra, pada saat itu juga saya mengajarkan lagi anank SD kelas 2
yang bernama Dika, kesulitan Dika dalam belajar yaitu belum bisa menulis dengan baik dan
belum bisa untuk membaca. Karena Dika diberikan PR oleh gurunya di sekolah yaitu pelajaran
Bahasa Indonesia tentang menulis biodata diri, namun Dika belum bisa menuliskannya.
Sehingga saya mengajarkan terlebih dahulu tentang ejaan ABCD sampai bisa membedakan huruf
yang hampir sama bentuknya seperti d dan b. Bimbingan yang saya lakukan untuk Yusra dan
Dika bertempat di Meunasah gampong Tungkop Cut. Untuk kali kedua, bimbingan belajar yang
dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2015 pada pelajaran Matematika, bimbingan belajar ini
diikuti oleh 10 orang anak Tingkat SD di gampong Tungkop Cut kecamatan Indrajaya kabupaten
Pidie yang dilakukan di meunasah gampong Tungkop Cut. Pada pertemuan ketiga yaitu pada
tanggal 22 Agustus, bimbingan belajar dilakukan pada anak tingkat SMP yang diikuti oleh 5
anak di gampong Tungkop Cut yang bertempat di meunasah gampong Tungkop Cut. Pada kali
keempat, melakukan bimbingan belajar pada malam hari yaitu pada tanggal 27 Agustus 2015,
bimbingan belajar yang dilakukan pada pelajaran ekonomi tentang Uang, yang mengikuti
bimbingan belajar ini yaitu anak tingkat SMA kelas 1 yang bernama Safrida, hanya satu orang
saja yang mengikuti bimbingan belajar ini. Kesulitan yang terjadi pada Safrida yaitu tidak bisa
mencari jawaban dari soal yang diberikan oleh gurunya di sekolah. Walaupun memiliki masalah
dalam belajar, namun saat saya ajarkan bagaimana cara menemukan jawaban, Safrida dengan
serius belajar pada saat itu. Bimbingan belajar yang saya lakukan pada malam hari bertempat di
rumah kediaman Safrida.
Hasil yang telah dicapai oleh anak-anak gampong Tungkop Cut pada kegiatan bimbingan
belajar IPS adalah anak-anak sudah mulai membangun minatnya dalam belajar, dan yang
sebelumnya sulit dalam mengatasi masalah belajar, sekarang sudah mulai membenahi dirinya
dalam belajar.
Tindak lanjut yang kedepannya perlu dilaksanakan adalah peranan orang tua dalam hal
membimbing anak ataupun mendorong anak untuk lebih memperhatikan pendidikan anaknya
masing-masing di gampong Tungkop Cut. Tidak hanya orang tua saja, tetapi dalam hal tindak
lanjut ini masyarakat juga harus memperhatikan anak-anak yang ada di gampong Tungkop Cut
agar mau bersekolah lebih ulet dan berfokus pada pendidikan. Karena dengan adanya peranan
orang tua dan juga masyarakat dalam hal pendidikan untuk anak maka gampong tersebut juga
akan bisa maju untuk kedepannya.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Sebelum melakukan program bimbingan belajar IPS, saya menginformasikan terlebih
dahulu kepada orang tua pada saat pengenalan yang diadakan di meunasah. Pada saat
menyampaikan informasi bahwa saya akan melakukan bimbingan belajar di gampong Tungkop
Cut ini yang berfokus pada anak-anak, orang tua yaitu Ibu Bapak yang ada di gampong
merespon dengan baik apa yang saya samapaikan. Maka dari itu program yang saya jalankan ini
mendapat dukungan dari orang tua sang anak di gampong Tungkop Cut. Dukungan yang di
tonjolkan oleh orang tua yaitu saat melakukan bimbingan belajar ada sebagian orang tua yang
mengantarkan anaknya ke meunasah seperti Yusra. Ada juga orang tua yang menyuruh anaknya
untuk belajar mengerjakan PR pada saat setelah acara pengenalan dengan warga gampong
selesai. Inilah faktor pendukung yang diberikan oleh orang tua anak di gampong Tungkop Cut.
Faktor pendukung lainnya adalah teman kelompok KKN P274, program saya berhasil saya
jalankan dikarenakan bantuan dari dari teman-teman kelompok KKN P274. Pada bimbingan
belajar IPS 1, 2, dan 3, semua teman KKN P274 membantu saya yaitu Rahmat Arfaz, Suryani
Dewi, Asri Diana, Dara Octaviani, Mellya Safitri, dan juga Santi Ramadhani. Sedangkan pada
pertemuan ke empat yang diadakan pada malam hari hanya dibantu oleh Asri Diana kelompok
KKN P274. Dikarenakan hanya 1 orang saja yang dibimbing maka dari itu saya hanya
membutuhkan satu orang saja untuk membantu kegiatan bimbingan saya pada saat itu.
Faktor Penghambat
Faktor yang menghambat pada program ini hanya terjadi pada pertemuan ketiga saja,
dikarenakan terbatasnya waktu pada saat itu, padahal waktu yang diperlukan pada saat itu waktu
yang banyak, karena mengajarkan pelajaran Matematika tidak bisa memakai waktu yang singkat.
2. Bidang Kegiatan yang dipilih : Mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas
sekaligus lomba menghitung
Mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas adalah suatu bentuk untuk
memberikan suatu kreatifitas untuk anak-anak di gampong Tungkop Cut agar bisa
memanfaatkan barang-barang bekas sebagai kreasi seni tersendiri. Seperti dalam hal membuat
celengan dari bahan bekas gunanya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Maksud dari kegiatan mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas yaitu agar
anak-anak di gampong ini tidak selalu berfokuskan bahwa celengan harus dibeli, tetapi disini
memberitahukan dan mengajarkan anak-anak untuk selalu menanamkan jiwa menabung untuk
masa depan, dan mengkreatifkan diri dalam membuat sesuatu seperti membuat celengan dari
bahan bekas. Sedangkan maksud dari perlombaan menghitung cepat saya adakan untuk melihat
sejauh mana pemahaman anak-anak gampong Tungkop Cut dalam mengerjakan soal
Matematika.
Tujuan dari program mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas ini adalah
untuk mengembangkan dan membangun kreatifitas anak-anak di gampong Tungkop Cut. Karena
anak-anak di gampong Tungkop Cut masih kurangnya pengetahuan tentang cara
mempergunakan barang-barang bekas sebagai kerajinan tangan. Dan juga dengan adanya
celengan yang bisa dibuat dari hasil kerajinan tangan sendiri, mampu menyisihkan uang jajannya
ke celengan yang sudah dimilikinya. Maka dari itu, dengan adanya program membuat celengan
dari bahan bekas mampu membuka wawasan anak-anak di gampong Tungkop Cut untuk bisa
mengolah barang-barang bekas menjadi barang baru untuk dipakai tanpa harus membeli.
Sedangkan tujuan dari perlombaan menghitung cepat adalah agar anak-anak termotivasi untuk
menyukai mengikuti perlombaan.
Pada program ini sasaran yang ditujukan khusus hanya untuk anak-anak yang ada di
gampong Tungkop Cut.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : Minggu
Tanggal : 23 agustus 2015
Pukul : 09.00-12.45
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pada program mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas memang dikhususkan
untuk anak-anak gampong Tungkop Cut. Pada saat dilaksanakan program ini yaitu pada tanggal
23 Agustus 2015 yang dibuat di meunasah gampong Tungkop Cut. Jumlah anak-anak gampong
Tungkop Cut yang mengikuti program ini berjumlah 25 orang anak yaitu hanya anak tingkat SD
dan tingkat SMP saja. Tidak sulit untuk mengumpulkan anak-anak digampong Tungkop Cut ini,
karena keseharian mereka memang sering bermain di lingkungan meunasah Tungkop Cut
semenjak adanya anak KKN P274. Karena ini merupakan program yang memerlukan bebrapa
bahan seperti gunting, lem, kertas kado, gulungan karpet yang paling dalam, kardus, dan juga
kertas karton. Bahan yang diperlukan bukanlah bahan yang susah untuk di cari. Bahan yang
digunakan semuanya sudah saya sediakan, anak-anak di gampong Tungkop Cut hanya membuat
celengannya saja tanpa harus membawa bahan-bahan yang diperlukan. Suasana yang tercipta
saat mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas anak-anak sangatlah suka, mereka
berebut-berebut untuk menyiapkan celengannya masing-masing. Setelah selesai membuat
celengan dari bahan bekas, selanjutnya Khaulia Mawaddah langsung mengadakan lomba
menghitung cepat. Sebenarnya yang direncanakan bukan lomba menghitung cepat, tetapi lomba
siapa di antara anak-anak gampong Tungkop Cut yang mampu menyisihkan uang jajannya ke
dalam celeng yang paling banyak. Namun, karena bagi saya tidak mungkin membuat lomba yang
sperti itu, dikarenakan setiap anak memiliki orang tua yang pendapatannya berbedaa-beda tidak
sama, malah rata-rata anak di gampong Tungkop banyak yang hidupnya serba berkecukupan,
sehingga lomba menyisihkan uang jajan yang paling banyak saya gantikan dengan lomba
menghitung cepat. Yang mengikuti lomba menghitung cepat berjumlah 15 orang di antaranya
anak tingkat SD dan SMP. Pada perlombaan ini saya memberikan soal menghitung yaang sangat
mudah yaitu hanya perjumlahan, pengurangan, pembagian, dan juga perkalian. Angka yang
digunakan dalam soal yang telah saya buat juga hanya memakai angka sampai puluhan saja.
Namun bagi mereka masih sangatlah sulit soal yang saya berikan. Pada perlombaan ini, waktu
yang saya berikan pertama hanya 10 menit untuk 15 soal. Namun dikarenakan anak-anak pada
waktu itu hanya satu yang mampu menyelesaikan soal yang diberikan sebelum tepat 15 menit,
sedangkan 14 anak yang lain belum siap menyelesaikan soal yang diberikan setelah sampai 15
menit, sehingga saya menambahkan waktu lagi 5 menit untuk mereka yang belum bisa
menyelesaikan. Setelah waktu habis 15 menit, jawaban-jawaban peserta yang telah di isi
diperiksa oleh Dara Octaviani dan Asri Diana. Sehingga diperolehlah pemenang juara 1,2,dan 3.
Pemenang juara 1 diberikan kepada Afdal yang mengisi jawaban dngan sempurna, Afdhal masih
duduk dikelas 6 SD. Untuk juara ke 2 diberikan kepada Riska yang mampu menjawab soal hanya
13 yang benar, Riska masih bersekolah kelas 1 SMP. Sedangkan untuk juara terakhir juara 3
diberikan kepada Lisa yang benar menjawab 10 soal, Lisa sendiri masih duduk dikelas 5 SD.
Pemenang lomba menghitung cepat saya berikan apresiasi berupa hadiah.
Hasil yang dicapai dalam mengajarkan cara membuat celengan dari bahan bekas yaitu
anak-anak gampong Tungkop Cut sudah bisa membuatnya sendiri celengan yang sudah
diajarkan. Dan juga mereka sudah bisa menyisihkan uang jajannya masing-masing kedalam
celengan yang telah dibuatnya sendiri.
Tindak lanjut untuk program ini kedepannya yaitu melihat kembali perkembangan anak-
anak Tungkop Cut dalam memahami bagaimana mengolah barang-barang bekas menjadi brang
yang berguna untuk dipakai dan juga perlu dilaksanakan kreatifitas untuk anak-anak di gampong
Tungkop Cut tersebut.
a. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Untuk program mengajarkan cara membuat celengan ini, dibantu sepenuhnya oleh teman-
teman kelompok KKN P274. Karena teman-teman kelompok KKN P274lah yang membantu
semua dalam mengatur anak-anak, membantu anak-anak saat membuat celengan. Begitu juga
saat membuat lomba menghitung cepat, yang terutama sekali waktu yang sangat mendukung saat
membuat program, lalu dukungan dari teman kelompok KKN P274 sendiri yang sangat
membantu proses pelancaran program ini.
Faktor Penghambat
Tidak ada faktor hambatan dalam program membuat celengan dari bahan bekas sekaligus
membuat lomba menghitung cepat, semuanya berjalan sesuai yang telah ditentukan.
3.Bidang kegiatan yang dipilih : Mengajarkan Microsoft Office
Komputer saat ini sudah menjadi kebutuhan penting bagi semua manusia pada umumnya.
Berbagai macam perangkat lunak (saftware) telah diciptakan agar dapat memudahkan
menyelesaikan suatu pekerjaan manusia. Salah satunya perangkat lunak yang paling umum di
gunakan dalam perkantoran maupun kehidupan sehari-hari yaitu Microsoft Office. Dengan
menggunakan perangkat lunak (software) ini berbagai macam tugas perkantoran dapat di
selesaikan dengan lebih baik dan efektif. Tidak hanya tugas perkantoran saja tetapi disekolah pun
juga sudah mulai menggunakan komputer untuk meringankan tugas.
Walaupun pengenalan saftware sudah sangat dikenal didaerah perkotaan, sdikitpun tidak
asing lagi, namun berbanding terbalik di gampong Tungkop Cut kecamatan Indrajaya kabupaten
Pidie pada umumnya. Bahkan beberapa dari mereka belum pernah menggunakan komputer,
maka dari itu saya memperkenalkan atau mengajarkan kegunaan dan fungsi-fungsi dari berbagai
macam aplikasi yang terdapat di komputer kepada anak-anak di gampong Tungkop Cut.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Maksud dari pengenalan software komputer yyaitu untuk memperkenalkan berbagai
perangkat lunak yang terdapat di dalam komputer ataupun laptop, salah satunya dapat
mempermudah dalam menyelesaikan tugas dengan menggunakan Microsoft Office.
Tujuan dari pelaksanaan pengenalan ini adalah untuk memperkenalkan serta
mengembangkan potensi maupun pengetahuan anak gampong Tungkop Cut dalam penggunaan
aplikasi-aplikasi yang terdapat di dalam komputer.
Sasaran yang ingin dicapai dalam program mengajarkan Microsoft Office adalah remaja
putri dan anak-anak tingkat SD kelas 6, SMP, dan SMA di gampong Tungkop Cut.
b. Waktu pelaksanaan
Hari : Rabu
Tanggal : 19 agustus 2015
Pukul : 16.30-18.25
Hari : Kamis
Tanggal : 27 agustus 2015
Pukul : 16.30-18.20
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut :
Program mengajarkan microsoft office dilakukan pada 2 kali pertemuan, yaitu pada
tanggal 19 Agustus 2015 dan pada tanggal 27 Agustus 2015. Program ini dilakukan karena
masih kurangnya pengetahuan anak-anak remaja tentang komputer. Sedangkan di sekolah SMP
dan juga SMA mereka sudah mulai membuat makalah dengan menggunakan microsoft word
office. Namun sayangnya karena anak-anak di gampong Tungkop Cut yang memiliki laptop
hanya 1 orang saja sedangkan yang lain tidak mempunyainya. Sehingga sangat disayangkan
mereka belum mengetahui apapun tentang bagaimana cara menggunakan komputer. Program ini
saya adakan di meunasah gampong Tungkop Cut. Untuk program ini, saya memerlukan beberapa
unit laptop, kebetulan pada waktu program komputer berjalan, saya memiliki 2 unit laptop, yaitu
1 unit yang saya miliki, 1 unit lagi yang dimiliki oleh teman kelompok KKN P274. Pada saat
mengajarkan komputer mereka sangat bersemangat untuk belajar. Namun karena kekurangan
laptop/komputer sehingga membutuhkan waktu yang lama saat mengajarkan.
Hasil yang telah dicapai oleh anak-anak Gampong Tungkop Cut yaitu telah mengenal
dengan aplikasi- aplikasi apa saja yang di butuhkan dalam melakukan pekerjaan yang
memerlukan bantuan komputer dan dapat menjalankannya dengan baik dan benar.
Tindak lanjut yang perlu dilaksanakan adalah masyarakat harus mendukung dan
memotivasi anak-anak gampong Tungkop Cut yang telah mahir agar terus mengembangkan
kemampuan nya dalam menggunakan aplikasi-aplikasi di komputer terutama Microsoft Office,
dan juga tindak lanjut kedepannya harus angat memperhatikan segala kebutuhan yang harus
dimiliki anak dalam pendidikan.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Faktor yang sangat mendukung dalam program ini yaitu teman kelompok KKN P274,
dimana dengan adanya fasilitas laptop dari masing-masing teman, dengan begitu saya bisa
mengajarkan komputer kepada remaja dan anak-anak, dan pada khususnya yang membantu
kelancaran program saya yaitu Rahmat Arfaz kelompok KKN P274.
Faktor Penghambat
Faktor yang penghambat program mengajarkan komputer ini yaitu tidak adanya fasilitas
apapun tentang teknologi. Anak-anak gampong Tungkop Cut tersebut tidak memiliki laptop dan
juga komputer hanya 1 orang saja yang memiliki laptop. Sehingga saat mengajarkan komputer
perlu menghabiskan banyak waktu.
Nama : Mellya Safitri
NIM : 1206102030047
Fakultas/ jurusan : FKIP/Sendratasik
Kegiatan Utama
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih : Program mengajarkan tarian
Tari adalah perasaan jiwa manusia yang di ungkapakan melalui gerak, gerak tubuh yang
dilakukan secara beirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Dari kegiatan ini adalah untuk memotivasi anak-anak agar mau menarikan sebuah tarian
tradisional untuk mengetahui bakat mereka dan mereka dapat mengembangkannya disekolah
mereka.
Program ini adalah untuk memberikan informasi tentang pengertian, tujuan dan manfaat
berkesenian serta memberikan motivasi dan mengajak anak-anak agar mau menari.
Sasaran yang ditujukan untuk mengajarkan program ini adalah anak-anak gampong
Tungkop Cut.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : kamis, selasa, selasa, kamis, dan sabtu
Tanggal : 13 , 18, 25,27,29 Agustus 2015
Pukul : 17.30-,16.00,16.30,16.40,16.50
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Kegiatan mengajarkan tarian dilaksanakan pada sore hari berjalan dengan lancar. Saya
menjelaskan kepada anak-anak tentang tarian tradisional yaitu tarian Ranup Lampuan, tarian ini
menceritakan tentang penyambutan tamu, dalam tarian ini 7 orang penari tarian ini ada satu
orang ratu yang di depan untuk membagikan sirih kepada tamu, dalam tarian ini memperlukan
puan yang berisikan sirih. Tarian ranup lampuan ini membutuhkan waktu yang sangat lama
sebab di dalam saya melatihkan tarian ini sasarannya lebih ke remaja tetapi yang ada di
gampong tungkopcut hanya ada anak yang masih duduk di sekolah dasar sehingga
membuntuhkan waktu yang sangat lama. Di saat waktu yang renggang anak-anak meminta saya
mengajarkan tarian kreasi yaitu tarian moderen, anak-anak yang hadir disaat saya melatih tarian
berjumlah 20 orang anak-anak, yang bernama Ayu, Rina, Mirna ,Yola, Siska, Putri, Rindu,
Riska, Rida, Safrizal, Adi, Reza, Saugi, Afdal, Salwa, Ai, Sarah, Intan, Lisa, dan Fajri, tetapi
tidak semua mengikuti tarian tersebut karena ada beberapa anak yang masih kecil/dibawah
umur dan yang laki-laki hanya mendengarkan saya menjelaskan apa itu tarian ranup lampuan.
Program melatih tarian ini dibantu oleh teman-teman kkn saya, mereka membantu saya tetapi
mereka sedikit sulit karena teman-teman saya tidak bisa menari, tetapi mereka membantu
mentertibkan anak-anak sehingga berjalan dengan lancar, dan anak-anak ppun sekaran sudah
mengerti tentang tarian tradisional.
Untuk tindak lanjutnya, diharapkan anak-anak gampong tungkop cut dapat lebih
mengembangkan dan mengaplikasikan tarian tersebut.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Program mengajarkan tarian berjalan dengan sangat baik. Hal ini dikarenakan anak-anak
yang sangat berantusias dan teman-teman KKN yang sangat membantu dalam terlaksananya
menari, anak-anak sangat berantusias dalam menari sehingga mendukung program saya dalam
mengajarkan tarian.
Faktor Penghambat
Faktor penghambat pada program mengajarkan tarian adalah tempat lokasi yang lumayan
jauh di meunasah karena tidak ada lagi tempat yang bisa untuk mengajarkan tarian dan masih
adanya anak-anak yang tidak hadir saat menari dikarenakan informasi mengenai kegiatan yang
masih kurang dan alat untuk menari yaitu puan karena puan Cuma ada di tempat orang yang
meenyewakan pakaian adat sehingga kami menggantikan puan dengan mangkok.
2. Bidang Kegiatan yang dipilih : Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah
drama
Menggambar pada bahan tekstil merupakan suatu bakat anak-anak dalam menggambar di
tekstil atau biasanya mereka menggambar dikertas atau buku gambar tapi sekarang saya
mengajarkan menggambar di teksti atau kain. Dan mengajarkan cara memainkan naskah drama.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Program Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama ini adalah untuk
mengetahui bakat anak-anak dalam mmenggambar pada bahan tekstil.
Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama adalah untuk mengetahui
bakat anak anak dan anak-anak mengetahui cara menggambar pada bahan tekstil dan
memainkan nasskaah drama.
Yang diajarkan pada program menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah
drama adalah anak-anak gampong tungkop cut.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : Minggu
Tanggal : 23 agustus 2015
Pukul : 16.30
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut :
Program Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama yang dilakukan
untuk mengetahui bakat pada anak-anak di gampong tungkop cut program menggambar pada
bahan tekstil ini berjalan lancar tetapi memainkan naskah drama tidak berjalan dengan lancar,
dikarenakan masih ada anak-anak yang tidak bisa membaca sehingga tidak bisa membaca teks
naskah drama. Anak-anak yang hadir dalam program saya ini berjumlah 20 orang sama seperti
program saya mengajarkan tarian. Program ini berjalan dengan lancar berkat dukungan teman-
teman kkn saya yang sangat membantu program saya ini.
Anak-anak gampong tungkop cut tampak berantusias saat saya menjelaskan kepada
mereka tentang Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama saat saya
menjelaskan tentang menggambar pada bahan tekstil anak-anak penasaran ingin menggambar
lansung karena menggambar pada bahan tekstil ini adalah menggambar dikain karena anak-anak
belum pernah mencoba menggambar pada tekstil/kain dan saat saya mengajarkan mereka
memainkan naskah drama anak-anak sangat berantusias karena saya memngajarkan naskah
bawang putih bawan merah mereka sangat senang tetapi kendalanya adalah sebagian anak-anak
masih ada yang belum bisa membaca jadi saya harus menjelaskan satu persatu agar mereka
mengerti dari naskah tersebut.
Tindak lanjut yang saya harapkan dari masyarakat gampong tungkop cut adalah untuk
anak-anak agar dapat mengembangkan bakatnya dalam bidang kesenian.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Program Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama berjalan dengan
sangat baik dikarenakan dukungan anak-anak. Hal ini dikarenakan teman-teman KKN yang
sangat membantu dalam terlaksananya program Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan
naskah drama yaitu bawang putih bawang merah.
Faktor Penghambat
Faktor penghambat pada program Menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah
drama adalah anak-anak sulit untuk menggambar di atas tekstil atau kain karena anak-anak
hanya menggambar pada kertas dan disini saya mengajarkan menggambar pada bahan tekstil
anak-anak merasa sulit karena tidak terbiasa menggambar pada bahan tekstil/kain dan faktor
penghambat memainkan naskah drama bawang putih bawang merah adalah masih ada anak-anak
yang tidak bisa membaca sehingga ini menjadi faktor penghambat mengmainkan naskah drama,
saya membagikan naskah kepada anak-anak satu persatu, semua anak-anak ingin memainkan
naskah tersebut dan saya mengajarkanya secara perlahan.
3. Bidang Kegiatan yang dipilih : Membuat minuman dari cincau
Minuman adalah cairan, manusia mengkonsumsi minuman untuk kesehatan ini sebagai
kebutuhan manusia.
Cincau adalah sejenis agar-agar berwarna hitam yang bisa dimakan sebagai pencuci
mulut atau membuat minumandari cincau
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Kegiatan membuat minuman dari cincau adalah untuk mengasah kemampuan ibu-ibu dan
remaja dalam membuat minuman dari cincau.
Program membuat minuman dari cincau ini bertujuan untuk membangkitkan semangat ibu-
ibu dan remaja dalam mengembangkan lapangan pekerjaan yang akhirnya memiliki nilai
ekonomis, jika dikembangkan menjadi usaha kecil-kecilan.
Sasaran yang ingin dicapai adalah remaja putri dan ibu-ibu gampong tungkop cut.
b. Waktu pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 25 agustus 2015
Pukul : 14.00
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut :
Membuat minuman dari cincau ini dilaksanakan pada siang hari Alhamdulillah berjalan
dengan lancar, program membuat minuman dari cincau ini untuk remaja putri dan ibu-ibu
gampong tungkop cut yang dilaksankan dirumah pak keuchik. Remaja putri dan ibu-ibu
diajarkan langsung cara membuat minuman dari cincau. Program penunjang ini dilakukan
dengan maksud untuk menginformasi dan mengaplikasikan di kalangan remaja putri dan ibu-ibu
gampong tungkop cut dalam membuat minuman dari cincau. Pada proses membuat minuman
cincau banyak warga yang datang, karena saya menginformasikan kepada tiap-tiap rumah warga,
yang hadir pada saat program saya membuat minuman dari cincau ini hampir semua warga
datang dari anak-anak, ibu-ibu,bapak-bapak, nenek-nenek,kakek-kakek dan pemuda gampong
tungkop cut. Saya sangat senang karena hasilnya memuaskan semua warga dapat mencicipinya.
Tujuan dari program ini ialah agar remaja putri dan ibu-ibu dapat mengembangkan
membuat minuman dari cincau karena memiliki nilai ekonomis jika mereka mau
mengembangkan membuat minuman dari cincau tersebut menjadi usaha kecil-kecilan.
Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana remaja putri dan
ibu-ibu Gampong tungkop cut sangat berantusias dalam pembuatan minuman dari cincau. Saya
berharap tindak lanjut ke depannya yaitu remaja putri dan ibu-ibu tersebut dapat melanjutkan
pembuatan minuman dari cincau ini, agar nantinya memiliki nilai ekonomis.
Untuk tindak lanjut dari kegiatan pembuatan minuman dari cincau ini adalah diharapkan
kepada remaja putri dan ibu-ibu gampong tungkop cut dapat mengembangkan minuman dari
cincau tersebut sebagai usaha kecil-kecilan untuk menambah nilai ekonomis.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Untuk Program pendukung pembuatan minuman dari cincau mendapat dukungan penuh
dari ibu-ibu dan remaja gampong tungkopcut. Bahkan bahan yang dipersiapkan untuk membuat
minuman dari cincau ini habis terpakai.
Faktor Penghambat
Untuk program ini sangat sulit mencari cincau, saya bersama teman saya mencarinya
kepasar terdekat tetapi dipasar tersebut tidak ada yang menjual cincau sehingga kami harus ke
sigli untuk mencari cincau dan tidak semua remaja dan ibu-ibu mengikuti kegiatan ini,
dikarenakan ada kegiatan dirumah masing-masing.
4. Bidang Kegiatan yang dipilih : Membuat kerajinan dari botol bekas
Botol bekas adalah botol yang sudah tidak digunakan lagi setelah isinya habis dan bisa di
olah menjadi kerajinan.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Kegiatan membuat kerajinan dari botol bekas adalah untuk mengasah kemampuan anak-
anak dalam berkreativitas dalam membuat kerajinan dari botol bekas.
Kegiatan ini adalah untuk membantu membangkitkan kreativitas anak-anak.
Sasaran yang ingin dicapai adalah anak-anak gampong tungkop cut.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : Rabu
Tanggal : 26 agustus 2015
Pukul : 16.30
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut :
Program membuat kerajinan dari botol bekas ini dilaksanakan untuk anak-anak gampong
tungkop cut yang dilaksanakan di meunasah gampong tungkop cut. Program penunjang ini
dilakukan dengan maksud untuk membangkitkan minat dan kreativitas anak-anak untuk
membangkitkan kreativitas di kalangan anak-anak gampong tungkop cut.
Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana anak-anak
Gampong tungkop cut sangat antusias saat membuat kerajinan dari botol bekas, yang hadir pada
saat membuat kerajinan dari botol bekas ini berjumlah 20 orang semua anak-anak sangat senang
dalam program membuat kerajinan ini sehingga bahan yang dirpelukan habis semua terpakai.
Untuk tindak lanjut dari kegiatan ini adalah diharapkan anak-anak gampong tungkop cut
semakin berkreativitas dalam bahan bekas sehingga bisa menambah uang jajan mereka bila
dijual.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam membuat kerajinan dari botol bekas mendapat dukungan penuh
dari anak-anak yang sangat berantusias. Ini terbukti dari adanya partisipasi dari anak-anak,
kareana anak-anak membawa botol bekas sendiri-sendiri, dengan saya mengasi informasi mereka
lansung mencari nya dan membawanya.
Faktor Penghambat
Anak-anak belum bisa dalam mengkreasikan botol bekas tersebut sehingga saya dan
teman-teman mengajarkan cara membuatnya, dan tidak semua anak-anak mengikuti kegiatan ini,
dikarenakan jauhnya lokasi meunasah gampong tungkop cut sehingga tidak semua mengikuti
kegiatan yang kami laksanakan.
Nama : Santi Ramadani
NIM : 1206104030048
Fakultas/ Jurusan : KIP/Bimbingan Konseling
Kegiatan Utama
1. Bidang kegiatan yang dipilih : Program art trapi
Art therapy (trapi menggambar) dapat mengungkakan perasaan yang dirasakan melalui
tulisan. Anak-anak dapat mengekspresikan semua perasaannya melalu menggambar. Dalam art
trapi ini kita dapat melihat semua tujuan yang diharapkan oleh anak-anak gampong tungkop cut.
1. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Program Art Trapi ini merupakan aplikasi ilmu yang saya dapatkan diperkuliahan pada
saat ini. Maka dari itu sesuai dengan ilmu yang saya dapatkan saya implementasikan kepada
anak-anak gampong tungkop cut di kecamatan indra jaya kabupaten pidie. Tujuan khusus saya
dalam melakukan art trapi ini untuk membantu anak-anak dalam mengungkapkan perasaan dan
mencurahkan semua isi hatinya, karena saya melihat tidak semua anak-anak digampong tungkop
cut mau bercerita secara langsung tentang permasalahan yang dihadapinya, maka dari itu saya
berinisiatif untuk melakukan art trapi agar mereka dapat terbuka melalui menggambar. Saat saya
menyuruh mereka melakukan art trapi ini ada salah satu anak yang sangat serius melakukannya,
anak ini terdiam dan terfokus pada menggambar pada kertas. Saya melihat ekspresi yang
ditunjukannya sangat berbeda dari teman yang lainnya, yang lain banyak yang ceria pada saat
menggambar. Banyak pertanyaan yang terlintas dipiran saya tentang anak tersebut. Setelah
selesai menggambar saya menyuruh mereka untuk menceritakan gambar mereka masing-masing.
Banyak kesesuan yang kami dapatkan saat bercerita, bermacam ekspresi yang mereka
tunjukan,banyak sekali yang dapat saya ambil dari art trapi ini karena anak-anak susah untuk
ditebak, ternyata banyak beban yang mereka pikul dalam hidup mereka.
Adapun tujuan dari program art trapi ini agar dapat membantu anak-anak gampong
tungkop cut dalam mencurahkan perasaannya dan menunjukan ekspresi yang mereka rasakan.
Sasaran dalam program ini dikhusukan pada anak-anak mulai dari SMA, SMP, SD saya
menggabungkan semuanya karena anak-anak digampong tungkop cut ini terbatas.
2. Waktu Pelaksanaan
Hari : Rabu
Tanggal : 12 agustus 2015
Pukul : 16.30-18.35
3. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program art terapi yang saya lakukan satu kali saja pada anak-anak gampong Tungkop Cut.
Saat saya menyuruh mereka melakukan art trapi ini ada salah satu anak yang sangat serius
melakukannya, anak ini terdiam dan terfokus pada menggambar pada kertas. Saya melihat
ekspresi yang ditunjukannya sangat berbeda dari teman yang lainnya, yang lain banyak yang
ceria pada saat menggambar. Banyak pertanyaan yang terlintas dipiran saya tentang anak
tersebut. Setelah selesai menggambar saya menyuruh mereka untuk menceritakan gambar
mereka masing-masing. Banyak hal yang kami dapatkan saat bercerita, bermacam ekspresi yang
mereka tunjukan, ada yang sangat senag bercerita , senyum malu malu menceritakan gambarnya
dan ada juga dengan tangisan air mata yang mereka tunjukan. Banyak sekali yang dapat saya
ambil dari art trapi ini karena anak-anak susah untuk ditebak, ternyata banyak beban yang
mereka pikul dalam hidup mereka.
Hasil yang didapatkan dalam art terapi ini sangat memuaskan karena anak-anak gampong
tungkop cut ini dapat bercerita secara terbuka, walaupun melalui bercerita tentang gambar yang
mereka buat.
Tindak lanjutnya kedepannya adalah saya berharap kepada orang tua dan guru
disokalahnya dapat lebih perhatin lagi pada anak-anaknya, karena perhatian dan keakrabnan dari
orang tua itu sangan dibutuhkan oleh anak-anak. Setiap anak punya karaktristik yang berbeda
maka dari itu keda orang tua agar dapat lebih peka lagi terhadap anak-anak.
4. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Untuk program art terapi ini yang faktor pendukungnya adalah pada dasarnya anak-anak
sangat senang jika diajak untuk menggambar ini salah satu jalan yang saya dapatkan untuk
mempermudah anak-anak dalam melakukan art terapi ini. Factor dari orang tua pun sangan
mendukung karena sebelum melakukan art terapi ini saya berjumpa dengan salah satu orang tua
dari anak-anak saya bercerita tentang anak-anak dan menjelaskan tujuan dari kegitan yang saya
lakukan. Orang tua anak ini sangat senang dan langsung menawarkan tempat durumahnya untuk
kami melakukan kegiatan.
Faktor penghambat dalam program ini adalah saya sedikit merasa kesulitan dalam
mengatur anak-anak, karena macam-maca tingkah laku yang ditunjukan oleh anak-anak saat mau
memulai kegiatan art terapi, ada yang sangat rebut sekali.
2. Bidang Kegiatan yang dipilih : Melakukan konseling kelompok pada anak-anak
digampong Tungkop Cut
Konseling kelompok adalah salah satu bentuk teknik bimbingan. Konseling kelompok
merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program Bimbingan dan Konseling komprehensif
yaitu bagian terpadu dari keseluruhan program pendidikan setiap sekolah sesuai dengan
perkembangan siswa.
Konseling kelompok penting bagi konseli terutama individu yang memperoleh kesulitan
membutuhkan suasana kelompok untuk memecahkan kesulitannya. Kadang konseli kesulitan
mengemukakan masalahnya secara individu atau membutuhkan orang lain. Kadang seorang
konseling tidak berani bertatap muka dengan seorang konselor. Diperlukan juga pengamatan
secara sosial perilaku konseli di dalam lingkungan kelompok.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Program konseling kelompok merupakan ilmu yang telah saya dapatkan dibangku
perkuliahan pada saat ini. Maka dari itu sesuai dengan yang saya pelajari dapat saya
implementasikan pada anak-anak gampong tungkop cut kecamatan Indrajaya kabupaten Pidie.
Tujuan khusus saya dalam melakukan agar dapat membantu anak-anak dalam membantu
permasalahan yang dihadapinya baik permasalahan belajar, orang tua dan hubungan dalam
pertemanan.
Adapun tujuan dari program konseling kelompok ini agar anak-anak gampong tungkop cut
dapat mandiri dalam berpikir dalam menyelesaikan permasalhan yang dihadapinya.
Sasaran yang ditujukan untuk program ini adalah anak-anak digampong Tungkop Cut.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : Selasa, dan Senin
Tanggal : 18 dan 31 Agustus 2015
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Melakukan konseling kelompok pada anak-anak digampong tungkop cut dilaksanakan oleh
santi ramadani. Kegiatan ini dibantu oleh teman-teman KKN P274. Kegiatan ini dilaksanakan
dua kali pertemuan pada tanggal 18, dan 31 Agustus 2015, sudah selesai dilakukan. Kegiatan ini
dilakukan gampong tungkop cut. Para anak-anak tersebut melakukan konseling kelompok secara
langgsung banyak hal yang terungkap dalam konseling kelompok ini, awalnya mereka malu-
malu dan banyak yang terdiam, tapi setelah saya memberikan raport yaitu pendekadatan awal
(hubungan baik) ternyata berhasil dan mereka terpancing, dan pada akhirnya mereka mau
menceritakan tentang masalah yang dihadapi oleh mereka. Banyak beban yang dihadapi dibalik
senyum mereka, semoga dengan adanya proses konseling ini dapat membantu pemecahan
permasalahan serta tahu cara mengasah potonsi yang sudah tertanam dalam diri mereka.
Tindak lanjut untuk kedepannya saya berharap kepada anak agar mau terbuka dengan orang
tuanya begitu juga dengan sebaliknya.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Untuk program utama melakukan konseling kelompok digampong tungkop cut. memiliki
faktor pendukung yang sangat baik. Seperti potensi yang di miliki dan dukungan dari dalam diri
sendiri.
Anak-anak gampong tungkop cut ini kurang percaya diri,dan kurang dorong dari orang tua.
Kegiatan Penunjang
3. Bidang Kegiatan yang dipilih : Pembuatan Kreasi gelang dari manik-manik
Gelang adalah perhiasan yang dipakai melingkar di pergelangan tangan. Gelang terbuat
dari bahan manic-manik dan benang.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Maksud dari kegiatan Pembuatan gelang ini adalah agar mengasah kemampuan anak-anak
dan remaja dalam berkarya. Pembuatan gelang dapat disebut sebuah karya, karena ia
memerlukan imajinasi yang akhirnya menghasilkan hasil yang bagus.
Tujuan untuk membangkitkan kreatifitas anak-anak dan remaja dalam berkreasi yang
akhirnya memiliki nilai ekonomis, jika dikembangkan menjadi usaha kecil-kecilan.
Sasaran yang digunkan dalam program pembuatan kreasi gelang adalah anak-anak, dan
remaja gampong Tungkop Cut.
b. Waktu pelaksanaan
Hari : Jumat
Tanggal : 21 Agustus 2015
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pembuatan kreasi gelang dari manek untuk anak-anak remaja gampong tungkop cut
dilaksanakan oleh santi ramadani dibantu oleh suryani dewi dan teman-teman KKN P274. Acara
ini dilaksanakan 1 kali selama KKN yaitu tanggal 21 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di
Meunasah tungkop cut. Jumlah anak-anak remaja perempuan yang mengikuti kegiatan ini ialah
sekitar 10 orang. Mereka ini umumnya duduk di bangku SMA,SMP kelas 1 s/d kelas 3. Anak-
anak remaja ini diajarkan langsung cara Pembuatan kreasi gelang dari manek. Program
penunjang yang kedua ini dilakukan dengan maksud untuk membangkitkan kreativitas di
kalangan anak-anak remaja gampong tungkop cut dalam membuat kreasi gelang.
Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana anak-anak,
remaja gampong tungkop cut sangat antusias dalam pembuatan gelang dari manek. Saya
berharap tindak lanjut ke depannya yaitu anak-anak dan remaja tersebut dapat melanjutkan
pembuatan kreasi manik ini, agar nantinya memiliki nilai ekonomis.
Tindak lanjut untuk kedepannya saya berharap kepada anak-anak dapat melanjukan kreasi
dalam pembuatan gelang karena banyak manfaat dalam membantu nilai ekonomis dan dapat pula
untuk menambah ilmu dalam berkreasi.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Untuk Program pendukung pembuatan gelang bahannya mudah didapatkan dan harga
terjangkau.
Kurangnya ide-ide baru anak-anak dalam berkreasi memadukan warna, sehingga sedikit
mempersulit berjalannyha program tersebut yang akhirnya memakan waktu yang lama.
Nama : Suryani Dewi
NIM : 1207101070003
Fakultas/ Jurusan : Kedokteran Gigi/ Pendidikan Dokter Gigi
Kegiatan Utama
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih : Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah usaha terencana dan terarah untuk
menciptakan suasana agar seseorang atau kelompok masyarakat mau mengubah perilaku lama
yang kurang menguntungkan untuk kesehatan gigi, menjadi lebih menguntungkan untuk
kesehatan giginya.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai
Program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut merupakan aplikasi dari ilmu yang telah
diterima dan dipelajari di bangku perkuliahan. Program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
dimaksudkan agar Anak-anak gampong Tungkop cut mengetahui bagaimana cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut dan pencegahan dini gigi berlubang serta makanan sehat yang bagus
untuk gigi seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan makanan lainnya yang baik untuk kesehatan
gigi. Program ini juga dimaksudkan agar kiranya hasil dari penyuluhan tersebut sangat berguna
bagi anak-anak dan orang tuanya.
Program ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya anak-anak gampong
tungkop cut akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut dan masyarakat rajin memeriksakan
giginya ke dokter gigi.
Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak-anak SD, SMP dan SMA Gampong Tungkop Cut
b. Waktu Pelaksanaan Hari : Jumat
Tanggal :14 Agustus dan 17 Agustus 2015
Pukul :16.30-18.00 dan 17.30-18.10 WIB
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut :
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut dilakukan untuk meningkatkan Kesehatan Gigi dan
Mulut anak-anak serta masyarakat Gampong Tungkop Cut umumnya. Penyuluhan Kesehatan
Gigi dan Mulut merupakan program utama yang dilaksanakan oleh Suryani Dewi. Target nya
adalah Anak-anak SD dan SMP Gampong Tungkop Cut. Penyuluhan ini hanya dilakukan di desa
Tungkop Cut sudah dua kali yaitu pada tanggal 14 dan 17 Agustus 2015 dimulai dari pukul
16.30-18.00 dan 17.30-18.10 WIB.
Kegiatan ini memang difokuskan ke anak-anak. Dikarenakan banyak anak-anak yang ribut,
maka program Suryani Dewi ini dibantu oleh teman-teman kelompok KKN P274. Penyuluhan
dilakukan di meunasah gampong Tungkop Cut dan lapangan tempat kami mengadakan acara
lomba 17 Agustus, penyuluhan ini dibuat dengan menyertakan poster-poster cara menjaga gigi,
makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi, macam-macam gigi dan fungsinya,
proses terjadinya gigi berlubang, waktu sikat gigi yang benar serta metode atau cara sikat gigi
yang baik dan benar. Setelah pemaparan materi tersebut, dilakukan timbal balik antara Suryani
Dewi dan anak-anak untuk kemudian di tes menjawab pertanyaan dari pemateri tentang materi
yang sudah dipaparkan. Kemudian bagi anak-anak yang mampu menjawab pertanyaan diberikan
hadiah sebagai penghargaan karena telah memperhatikan penyuluhan yang diberikan tersebut.
Diharapkan setelah melakukan penyuluhan ini, anak-anak dapat menjaga kesehatan gigi dan
mulutnya dan mengajak orang tuanya dirumah untuk sama-sama memperhatikan kesehatan gigi
mulut serta rajin periksa gigi ke dokter gigi terdekat paling tidak 6 bulan sekali. Hasil yang
dicapai dalam program ini telah mencapai target. Anak-anak sangat antusias dan senang dengan
penyuluhan yang dilakukan. Masyarakat juga sangat berpartisipasi untuk menyuruh anak-
anaknya mengikuti penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini. Penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut ini bertujuan untuk mengetahui seberapa sadar anak-anak dan masyarakat gampong
Tungkop Cut dalam hal meningkatkan kebersihan rongga mulut mereka.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Untuk program utama Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut berjalan dengan sangat baik.
Ini dikarenakan masyarakat dan anak-anak khususnya memahami pentingnya menjaga kesehatan
gigi mulut yang bisa berdampak keseluruh tubuh. Partisipasi dan dukungan dari orang tua
mereka sangat membantu berjalannya program ini dengan lancar.
Banyak sekali yang mendukung kelancaran kegiatan demi kegiatan yang dilaksanakan,
mulai dari dukungan geuchik, tokoh masyarakat serta orang tua dan anak-anak gampong tungkop
cut.
Faktor Penghambat
Faktor penghambat pada program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yaitu tidak adanya
sekolah di gampong ini sehingga anak-anak tidak sebanyak yang diharapkan. Kegiatan
penyuluhan juga tidak bisa dilakukan pada pagi dan siang hari dikarenakan kalau pagi hari anak-
anak tersebut sekolah dan siangnya mereka pergi membantu orang tua ke sawah atau ladang.
Minimnya pengetahuan dan kesadaran anak-anak untuk menjaga kesehatan giginya sehingga
banyak dijumpai anak-anak yang giginya rusak dan kurang dirawat.
2. Bidang Kegiatan yang dipilih : Sikat Gigi Massal
Sikat Gigi massal adalah kegiatan menyikat gigi yang dilakukan secara bersama-sama
dibawah bimbingan instruktur.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Program Sikat Gigi Massal dimaksudkan agar mahasiswa terkait mampu mengaplikasikan
pengetahuannya dibidang metode atau teknik menyikat gigi yang benar, serta mampu
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal proses belajar dan mengajari anak-anak agar
tidak sekedar meyikat gigi tanpa mengetahui bagaimana cara sikat gigi yang baik dan benarnya.
Kedua, program ini dimaksudkan agar semua anak-anak gampong tungkop cut memiliki sikat
gigi yang sesuai dengan usianya sehingga anak-anak lebih bersemangat untuk rajin sikat gigi dan
memahami pentingnya menyikat gigi setiap hari.
Untuk memberikan teknik cara menyikat gigi yang baik dan benar dan sesuai dengan
standar dokter gigi serta mampu memberikan pola pikir yang positif tentang pentingnya
menyikat gigi.
Sasaran yang digunkan dalam sikat gigi massal adalah Anak-anak SD dan SMP Gampong
Tungkop Cut.
b. Waktu Pelaksanaan Hari : Senin Tanggal : 17 agustus 2015
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut :
Sikat Gigi Massal untuk anak-anak SD dan SMP Gampong Tungkop Cut dilaksanakan
oleh Suryani Dewi. Kegiatan ini dibantu oleh Asri Diana, Dara Octaviani dan Santi Ramadani
serta teman-teman kelompok KKN P274. Kegiatan ini dilaksanakan hanya satu kali pertemuan
pada tanggal 17 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di lapangan samping rumah warga usai
acara lomba 17 agustus. Sikat gigi massal ini digabungkan dengan penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut. Dengan adanya sikat gigi massal ini, anak-anak sudah memiliki sikat gigi masing-
masing dan sudah mampu mengetahui teknik sikat gigi yang benar.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Untuk program utama Sikat Gigi memiliki faktor pendukung yang baik. Seperti, orang tua
yang menyuruh anak-anaknya untuk ikut serta, lapangan yang lumayan luas. Ini lumayan
membantu berjalannya program ini dengan lancar. Terlebih lagi dukungan dari Pak Geuchik
gampong Tungkop Cut serta jajarannya yang mempercayai kami dalam program sikat gigi ini.
Faktor Penghambat
Faktor penghambat pada kegiatan utama program sikat gigi massal ini yaitu tidak
tersedianya tempat duduk dan keran air yang diharapkan akan mempermudah berjalannya proses
sikat gigi tersebut sehingga kami harus mengangkat air dari sumur dengan menggunakan ember
dan kemudian dibawa kelapangan.
Kegiatan Penunjang
1. Bidang Kegiatan yang dipilih : Bincang-bincang Inspirasi
Inspirasi merupakan bisikan hati atau pikiran yang timbul dari hati yang bisa juga
merupakan petunjuk dari Tuhan, yang menggerakkan hati untuk menciptakan karya/berkarya,
atau menghasilkan karya baru, ataupun melakukan suatu hal dll.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Maksud dari kegiatan Bincang-bincang inspirasi ini adalah agar anak-anak gampong
tungkop cut termotivasi dan terinspirasi dengan kisah-kisah orang yang sukses dalam pendidikan
dan dalam hal yang lainnya serta dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap kisah yang
diperbincangkan.
Tujuan dari program ini adalah Untuk membangkitkan semangat anak-anak dalam meraih
cita-cita dan menjadi orang yang nantinya bisa sukses.
Sasaran yang ditujukan khusus untuk anak-anak Gampong Tungkop Cut
b. Waktu pelaksanaan
Hari : Senin, selasa dan rabu
Tanggal : 10,16 dan 19 agustus 2015
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Bincang-bincang inspirasi untuk anak-anak gampong tungkop cut dilaksanakan oleh
Suryani Dewi dibantu oleh santi ramadani dan teman-teman kelompok KKN P274. Bincang-
bincang ini dilaksanakan 3 kali selama KKN yaitu tanggal 10 dan 19 Agustus 2015. Kegiatan ini
dilakukan di Meunasah Gampong Tungkop Cut.
Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana anak-anak
Gampong Tungkop Cut sangat antusias dalam mendengarkan perbincangan yang dilakukan
tersebut. Saya berharap tindak lanjut ke depannya yaitu anak-anak dapat terus melanjutkan
pendidikannya dan gigih dalam meraih kesuksesan.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Untuk Program pendukung Bincang-bincang Inspirasi mendapat dukungan penuh dari
masyarakat. Ini terbukti dari adanya partisipasi masyarakat, lebih tepatnya ibu-ibu dan anak-anak
dalam mengikuti kegiatan ini.
Faktor Penghambat
Tidak semua anak-anak gampong tungkop cut mengikuti kegiatan ini, dikarenakan ada
kegiatan dirumah masing-masing dan ada yang pergi ke sawah. Kurangnya informasi masyarakat
gampong mengenai kegiatan kami ini, sehingga tidak semua mengikuti kegiatan yang kami
laksanakan.
2. Bidang Kegiatan yang dipilih : Mengajarkan Cara Membuat Nugget dari Kacang Hijau
Nugget kacang hijau adalah nugget yang dibuat dengan bahan dasar kacang hijau yang
dicampur dengan dengan daging ayam. Diberi racikan bumbu alami dan dibalut tepung roti
renyah serta tepung panir kasar.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Maksud dari kegiatan Mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau ini adalah agar
Ibu-ibu gampong tungkop cut mendapatkan resep masakan atau jajajnan yang sehat yang bisa
dibuat dirumah. Nugget ini juga bisa mereka manfaatkan untuk dijual dan kacang hijau yang
biasanya hanya mereka jual ke pasar bisa juga dimanfaatkan untuk makanan dirumah selain
dibuat bubur.
Untuk memberikan resep makanan yang sehat buatan sendiri dan kacang hijau yang
mereka tanam dapat dimanfaatkan juga untuk nugget.
Sasaran yang ditujukan dalam pembuatan nugget ini adalah ibu-ibu Gampong Tungkop
Cut
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : Jumat
Tanggal : 21 agustus 2015
c. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau ini dilaksanakan oleh Suryani Dewi
dan dibantu oleh teman-teman kelompok KKN P274. Program ini dilaksanakan hanya satu kali
selama KKN yaitu tanggal 21 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di teras rumah Pak Geuchik
Gampong Tungkop Cut.
Hasil yang dicapai dalam program ini sangat baik dan memuaskan dimana ibu-ibu
Gampong Tungkop Cut sangat antusias dalam mempelajari cara membuat nugget dari kacang
hijau tersebut dan banyak dari mereka yang menyukai makanan ini, tidak hanya ibu-ibu saja
melainkan anak-anak dan bapak-bapaknya juga suka. Harapannya Ibu-ibu gampong tungkop cut
dapat benar-benar mengaplikaskan resep yang saya berikan.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor Pendukung
Untuk program pendukung mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau ini juga
mendapat dukungan penuh dari Pak Geuchik dan masyarakat khususnya ibu-ibu. Ini terbukti dari
adanya partisipasi masyarakat yang ramai menghadiri kegiatan ini.
Faktor Penghambat
Tidak semua ibu-ibu gampong tungkop cut mengikuti kegiatan ini diawal waktu,
dikarenakan ada kegiatan masing-masing dan ada yang pergi ke sawah.
.
B. KEGIATAN KELOMPOK 1. Nama kegiatan : Memakmurkan meunasah
Memakmurkan meunasah adalah membangun dan mendirikan masjid, mengisi dan
menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah, menghormati dan
memeliharanya dengan cara membersihkannya dari kotoran-kotoran dan sampah serta
memberinya wewangian.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Maksud :
Ada empat program khusus yang menjadi target dalam KKN periode IX ini yang akan
diaplikasikan secara nyata di lapangan, yaitu memakmurkan meunasah, gotong royong gampong,
penomoran rumah, dan pamphlet meunasah. Selanjutnya, program memakmurkan meunasah
agar masyarakat gampong Tungkop Cut dapat berpartisipasi untuk menjaga dan membersihkan
meunasah agar kita nyaman untuk beribadah. Program ini juga dimaksudkan agar kiranya hasil
dari memakmurkan meunasah tersebut sangat berguna bagi masyarakat gampong Tungkop Cut.
Tujuan :
Program ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya gampong tungkop cut
bahwa kewajiban kita untuk menjaga dan memakmurkan tempat beribadah yaitu meunasah.
Sasaran :
Masyarakat Gampong Tungkop Cut
b. Waktu Pelaksanaan
Setiap hari selama KKN
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan gotong royong membersihkan meunasah yang telah dilaksanakan tersebut
mendapatkan hasil lingkungan meunasah menjadi bersih dan lebih indah. Sehingga
dapatmenciptakan kenyamanan dalam beribadah. Tindak lanjut yang perlu dilakukan yaitu
lingkungan maunasah, baik itu halaman depan, tempat wudhu maupun kamar mandi meunasah
harus rutin dibersihkan agar tetap terjaga keindahannya.
Hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh petugas kebersihan meunasah saja, melainkan juga
oleh masyarakat sekitar. Diharapkan kegiatan pembersihan lingkungan meunasah ini tidak hanya
berlangsung beberapa kali saja, melainkan dilakukan secara rutin dan berkala.
d. Faktor pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat gampong Tungkop Cut.
Faktor Penghambat
Kurangnya partisipasi dari sebagian warga untuk melaksanakan salat berjamaah.
2. Nama kegiatan: pembuatan pamphlet meunasah
Pamplet dapat menginformasikan tentang suatu untuk nama atau kegiatan seperti nama
meunasah, semua orang tahu nama meusah tersebut.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Maksud dari program pembuatan pamphlet meunasah agar setiap orang yang datang
kemeunasah tahu bahwa tulisan dipamplet tersebut adalah nama dari meunasah itu.
Program ini bertujuan mengetahui nama meunasah.
Sasaran yang ditujukan dalam program kelompok ini adalah masyarakat Gampong
Tungkop Cut
b. Waktu Pelaksanaan
Hari: jum’at
Tanggal: 28 agustus 2015
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan pembuatan pamphlet untuk nama meunasah yang kami lakukan sangat didukung
oleh masyarakat, karena sebelumnya belum ada nama meunasah.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor pendukung
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari tokoh-tokoh gampong
Faktor penghambat
Dalam kegiatan ini Tidak ada factor penghambat.
3. Nama kegiatan : Gotong royong gampong Tungkop Cut
Gotong royong adalah mengerjakan bersama-sama untuk mencapai suatu yang
didambakan.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Maksud dari program ini agar masyarakat gampong Tungkop Cut dapat berpartisipasi
untuk menjaga dan membersihkan gampong agar kita nyaman untuk tinggal digampong ini.
Program ini juga dimaksudkan agar kiranya hasil dari gotong royong gampong ini sangat
bermanfaat bagi masyarakat gampong Tungkop Cut itu sendiri.
Program ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya gampong tungkop cut
bahwa kewajiban untuk menjaga dan melestarikan gampong tungkop cut
Sasaran yaitu masyarakat Gampong Tungkop Cut.
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : Selasa, kamis,jum’at, dan minggu
Tanggal : 04, 06, 07, 09
Pukul : 09.30, 07.00-10.07, 08.00-11.10, 08.26-12.00
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan gotong royong membersihkan gampong yang telah dilaksanakan tersebut
mendapatkan hasil lingkungan gampong menjadi bersih dan lebih indah. Sehingga
dapatmenciptakan kenyamanan dalam tinggal di gampong tersebut. Tindak lanjut yang perlu
dilakukan yaitu warga harus menyempatkan waktu membersihkan gampong agar tetap terjaga
keindahannya.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor pendukung
Kegiatan ini mendapat dukungan dari masyarakat gampong tungkop cut agar tetap terjaga
keindahan gampong ini.
Faktor penghambat
Kegiatan ini kurang partisipasi dari sebagian warga, hanya beberapa warga saja yang
mengikuti gotong royong tersebut.
4. Nama kegiatan : Penomoran rumah gampong Tungkop Cut
Penomoran rumah adalah untuk memudahkan seseorang mencari alamat yang ditujukan.
Penomoran rumah ini sangat berperan penting dalam gampong karena untuk mempermudahkan
seseorang.
a. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin dicapai :
Maksud dari penomoran rumah yaitu agar masyarakat gampong Tungkop Cut mudah
dalam mencari rumah yang dituju. Program ini juga dimaksudkan agar kiranya hasil dari
penomoran rumah tersebut sangat berguna bagi masyarakat gampong tungkop cut.
Tujuan dari program ini untuk mempermudah masyarakat khususnya orang luar yang mencari alamat agar tidak tersesat dalam mencari alamat syang dituju.
Sasaran yang ditujukan adalah perumahan yang ada di Gampong Tungkop Cut
b. Waktu Pelaksanaan
Hari : Senin
Tanggal : 31 agustus 2015
Pukul : 09.00-12-30
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan Penomoran ruamh yang telah dilaksanakan tersebut mendapatkan hasil yang
sangat memuaskan karena dapat mempermudahkan seseorang dalam mencari alamat ditujukan.
Tindak lanjut yang perlu dilakukan yaitu masyarakat gampong Tungkop Cut agar menjaga
penomoran yang telah kami pasang agar mempermudah seseorang dalam mencari alamat.
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor pendukung
Pada program penomoran rumah ini, faktor yang mendukung adalah bahan yang dibuat
mudah dicari, karena dalam pembuatan penomoran ini hanya membutuhkan tempat yang bisa
membuat stiker saja.
Faktor penghambat
Untuk program penomoran rumah sendiri tidak adanya faktor hambatan, dikarenakan
bahan yang diperlukan mudah diperoleh dan saat melakukan penomoran rumah jadwal yang
ditentukan sesuai dengan yang direncanakan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Gampong Tungkop Cut terletak di Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie. Gampong ini
memiliki potensi di bidang pertanian. Keadaan sosial masyarakat yang ada di Gampong Tungkop
Cut masih sangat kompak dan terikat secara emosional. Sumber daya alam di gampong ini
adalah area persawahan/ladang yang cukup luas. Gampong ini juga didukung oleh fasilitas
umum yang cukup memadai.
Sasaran kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ditujukan kepada masyarakat gampong
Tungkop Cut. Setelah kegiatan ini masyarakat diharapkan sadar akan pentingnya kebersihan
disekitar lingkungan gampong. Selain itu, Ibu rumah tangga juga diharapkan memiliki
pengetahuan dalam kesehatan dan keterampilan memasak serta membuat asesoris lainnya yang
telah diajarkan oleh mahasiswa KKN kelompok P274. Para remaja telah memiliki pengetahuan
tentang menjaga kebersihan rongga mulut dan cara belajar yang efektif. Selain itu, para remaja
memiliki keterampilan dalam mengoperasikan komputer dan membuat asesoris serta memiliki
rasa percaya diri untuk tampil di depan umum. Pada anak-anak usia sekolah dasar, mereka telah
memiliki kelompok belajar, kesadaran menabung, dan memiliki rasa percaya diri tampil di depan
umum.
Mahasiswa telah berhasil menjadi agen perubahan bersama dosen pembimbing lapangan
dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat gampong.
4.2 Saran
Diperlukan partisipasi pihak PEMDA untuk mendukung program KKN secara
berkelanjutan. Selain itu masyarakat diharapkan dapat melanjutkan semua program yang telah
dilaksanakandengan sebaik mungkin.
Hasil penelusuran ditempat kami KKN menunjukkan permasalahan terbesar ditujukan pada
sektor pertanian. Dengan demikian diharapkan untuk KKN gelombang selanjutnya agar disetiap
wilayah dengan potensi Sumber Saya Alam (SDA) pertanian agar diikut sertakan mahasiswa
pertanian di dalamnya. Hal ini akan bisa memberi kontribusi dan manfaat yang lebih besar lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Syiah Kuala.
Banda Aceh : Penerbit Pengelola Kuliah Kerja Nyata Universitas Syiah Kuala Darussalam,
Banda Aceh.
Lampiran 1. Matriks Jadwal Program Kerja Kelopok Selama Pelaksanaan KKN
NO.
PROGRA
M KERJA
BULAN KE 1 (Agustus) BULAN KE 2 (September)
3 4 5 6 7 8 9 1
0 11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1 2 3
1
.
Mem
buat
peta
gamp
ong
2
.
Mem
buat
strukt
ur
peme
rintah
an
gamp
ong
3
.
Sosia
lisasi
koper
asi
4
.
Pelati
han
dan
motiv
asi
berwi
rausa
ha
5
.
Meng
ajark
an
cara
mem
buat
tas
rajut
6
.
Meng
ajark
an
cara
mem
buat
kue
prakti
s
(bolu
kip
dan
tulba
n)
7
.
Peny
uluha
n
hidup
bersi
h dan
sehat
8
.
Hom
e
visit
9
.
Mem
buat
keraji
nan
tanga
n (
bros
dari
kain
perca
)
1
0
.
Meng
ajark
an
Baha
sa
Arab
1
1
.
Bimb
ingan
belaj
ar
Ilmu
Peng
etahu
an
Sosia
l
(IPS)
1
2
.
Meng
ajark
an
cara
mem
buat
celen
gan
dari
baha
n
bekas
sekali
gus
lomb
a
meng
hitun
g
1
3
.
Peng
enala
n
hard
ware
dan
softw
are
pada
komp
uter
1 Meng
4
.
ajark
an
tarian
1
5
.
Meng
ajark
an
meng
gamb
ar
pada
baha
n
teksti
l dan
mem
ainka
n
naska
h
dram
a
1
6
Mem
buat
minu
man
dari
cinca
u
1
7
Meng
ajark
an
cara
mem
buat
keraji
nan
dari
botol
bekas
1
8
Progr
am
art
terapi
1
9
Kons
eling
kelo
mpok
untuk
anak-
anak
2
0
Pemb
uatan
kreas
i
gelan
g dari
mani
k-
mani
k
2
1
Peny
uluha
n
keseh
atan
gigi
dan
mulut
2
2
Sikat
gigi
mass
al
2
3
Binca
ng-
binca
ng
inspir
asi
2
5
Meng
ajark
an
cara
mem
buat
nugg
et dar
i
kacan
g
hijau
2
6
Peray
aan
17
Agus
tus
1945
2
7
Goto
ng
Royo
ng
2
8
Mem
akmu
rkan
Meun
asah
2
9
Mem
buat
Pamp
let
Meun
asah
3
0
Mem
buat
peno
mora
n
ruma
h
No
Jenis Kegiatan
Rincian Jumlah
(Rp) Jenis Barang Volume Harga Satuan (Rp)
1 Cetak Spanduk Posko Spanduk 1 buah Rp.30.000
2 Penomoran Rumah Stiker 1 Meter Rp.150.000
3 Perbaikan Meunasah Lampu Meunasah 1 buah Rp22.000 Rp.44.000
Ember 2 buah Rp. 10.000 Rp.20.000
Gayung 2 buah Rp. 5.000 Rp.10.000
Sapu 2 buah Rp.19.000 Rp.38.000
Sikat Wc 2 buah Rp.8000 Rp.11.000
Pengepel 1 buah
Rp.20.000
Alas Kaki 2 buah Rp.10.000 Rp.16.000
Kawat 11 inc Rp.11.000 Rp.55.000
4 Perbaikan Kamar Mandi Terpal 2 meter Rp.7.000 Rp.14.000
Paku 1 inc 1 ons Rp.2.000
Pacok Pintu 2 buah Rp.4.000 Rp.8.000
5 Perayaan 17 Agustus Balon 10 buah Rp.1000 RP.10.000
Paku 4 inc Rp.2.000
Pipet 1 Pak Rp.1000
Tali 1 pak Rp.4000
Soklin 2pak Rp.11.000 Rp.22.000
Buku 2lusin Rp.9.000 Rp.18.000
kopi ulekareng 1pak Rp.11.000
kelereng
Rp.3000
Giv 1/2lusin Rp.2.000 Rp.12.000
Daia 1lusin Rp.1000 Rp.6.000
Roti Rp.7000
Karet
Rp.1000
6 Kunjungan warga Gula Pasir 4kg Rp.13.000 RP.52.000
The Bendera 2 Pak Rp.3.000 Rp.6000
7 Perpisahan Kecap Sedap 1 Pak Rp.18.000
Mentega 1 Ons Rp.5.000
Saus 2 buah Rp.2.500 Rp.5.000
Jagung
Rp. 52.000
Arang 2kg
Rp.12.000
8 kenangan/bingkisan Foto 1 Buah Rp.15.000
Bingkai foto 1 Buah Rp.15.000
Teko Arundo 1set Rp.55.000
Jumlah Rp 750.000
Lampiran 3 : Peta Gampong
Lampiran 4 : Struktur Organisasi Pemerintahan Gampong
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
1 Belum adanya peta gampong Tungkop Cut
1. Tidak adanya pengelolaan peta gampong.
1. Belum ada nya informasi secara ter-struktur dari gampong Tungkop Cut.
Sekdes dan warga gampong Tungkop Cut mengetahui batas-batas gampong.
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
Melakukan wawancara kepada warga setempat untuk menyesuaikan batasan gampong dan fasilitas gampong.
1.
Melakukan survey bersama warga setempat.
2.
Masyarakat kurang peduli dengan lingkungan sekitar
2.
Membuat gambar peta gampong untuk di jadikan arsip gampong.
3.
Membuat bingkai supaya peta gampong dapat di letakkan di kantor keuchik.
2 Belum adanya Struktur Gampong Tungkop Cut
Masyarakat kurang peduli dengan pemerintahan gampong.
Belum adanya struktur gampong yang secara terstruktur.
Sekdes dan warga gampong Tungkop Cut mengetahui pemerintahan gampong.
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
Melakukan wawancara kepada warga setempat untuk mengetahui pemerintahan di gampong.
1.
Melakukan survey bersama warga setempat.
2.
Membuat struktur gampong untuk di jadikan arsip gampong.
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
3.
Membuat bingkai supaya struktur gampong dapat di letakkan di kantor keuchik.
3 Koperasi di gampong Tungkop Cut belum berjalan.
1.
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya koperasi.
2.
Kurangnya informasi tentang tata cara menjalankan koperasi
3.
Masyarakat menganggap bahwa koperasi tidak dapat meningkatkan nilai ekonomi .
1. Kurang adanya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan koperasi.
2. Kurangnya motivasi masyarakat untuk menjalankan koperasi
Adanya masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
1.Memberikan informasi tentang pengertian, tujuan dan manfaat adanya koperasi.
2.Memberikan motivasi dan mengajak masyarakat agar menjalankan koperasi sebagai sarana untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
Memberikan penyuluhan tentang pentingnya koperasi, terkait dengan pengertian, tujuan dan manfaat koperasi, serta tata cara menjalankan koperasi.
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
4 Belum adanya kegiatan wirausaha di gampong Tungkop Cut
1.
Kurangnya pengetahuan dan motivasi masyarakat tentang berwirausaha.
Belum adanya pengajaran dan pelatihan terhadap wirausaha.
Adanya masyarakat dan anak-anak gampong Tungkop Cut sebagai penerus kedepannya
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
1. Menjelaskan tentang manfaat berwirausaha
Memberikan motivasi dan pelatihan berwirausaha sejak dini.
2.
Kurangnya modal dalam memulai usaha.
2. Memberikan pelatihan dan motivasi kepada masyarakat agar dapat membuka lapangan pekerjaan baru dengan menjadi seorang wirausaha.
5 Kurangnya kreatifitas ibu-ibu dan remaja putri gampong
1.
Kurangnya kreatifitas dan minat dalam menciptakan usaha kerja baru.
1. Ibu-ibu dan remaja putri lebih banyak menghabiskan waktu luangnya hanya untuk duduk saja.
Ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok
Memberikan motivasi dan mengembangkan minat ibu-ibu dan remaja putri
Mengajarkan ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut membuat kerajinan
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
Tungkop Cut dalam membuat kerajinan tangan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis.
2. Belum adanya pelatihan membuat kerajinan tangan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis.
2. Belum adanya kegiatan sampingan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis.
P274 gampong Tungkop Cut untuk lebih kreatif dalam membuat kerajinan tangan sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis.
tangan, yaitu mengajarkan cara membuat tas rajut dengan berbagai motif , bros dari kain perca dan gelang.
6 Ibu-ibu gampong Tungkop Cut belum bisa membuat kue praktis ( Bolu Sarang Tawon)
Belum ada yang mengajarkan ibu-ibu gampong Tungkp Cut tentang cara membuat kue praktis ( Bolu Sarang Tawon)
Ibu-ibu lebih banyak membuat kue tradisional.
Ibu-ibu gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
Memberikan pelatihan mengenai langkah-langkah membuat kue (Bolu Sarang Tawon)
Mengajarkan ibu-ibu gampong Tungkop Cut cara membuat kue praktis ( Bolu Sarang Tawon).
7 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan kesehata
1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan kesehatan.
1. Kurangnya pelayanan kesehatan di gampong Tungkop Cut
Adanya masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah Periode IX kelompok P274
1.
Memberikan informasi tentang pengertian, tujuan dan manfaat akan pentingnya hidup bersih dan sehat.
Memberikan penyuluhan tentang pengertian, tujuan dan manfaat akan pentingnya hidup bersih dan sehat.
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
n di gampong Tungkop Cut
2. Kurangnya motivasi masyarakat untuk menjalankan hidup bersih dan sehat
2. Kurangnya kepedulian masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat
2. Memberikan motivasi dan mengajak masyarakat agar peduli terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat.
3. Kondisi lingkungan gampong Tungkop Cut yang kurang bersih
8 Kurangnya pengetahuan anak-anak gampong Tungkop Cut tentang pentingnya mempelajari bahasa Arab
Kurangnya motivasi anak-anak untuk mempelajari bahasa Arab
1. Belum tersedianya bimbingan belajar bahasa Arab di gampong Tungkop Cut
Adanya anak-anak gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah Periode IX kelompok P274
Memberikan motivasi dan mengajak anak-anak untuk belajar bahasa Arab
Memberikan bimbingan belajar bahasa Arab di gampong Tungkop Cut
2. Kurangnya waktu belajar bahasa Arab di sekolah
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
9 Tidak ada sarana dan prasarana tempat bimbingan belajar bagi anak sekolah SD, SMP, SMA di Gampong Tungkop Cut
1. Kurangnya masyarakat yang berpendidikan hingga perguruan tinggi, sehingga pola pikir masyarakat gampong Tungkop Cut kurang berkembang
Belum adanya kepedulian orang tua dan juga masyarakat untuk anak-anak.
Orang tua dan masyarakat gampong tungkop cut
Mahasiswa kkn unsyiah periode 9 P274
Perlu adanya fasilitas belajar untuk anak-anak dan perlu adanya tenaga guru disekolah/tenaga pendidik
1.Menginformasikan kepada masyarakat gampong untuk anaknya mengikuti bimbingan belajar Ilmu sosial khususnya ekonomi
2. Kurangnya inisiatif para orang tua terkait adanya belajar tambahan setelah anaknya pulang sekolah
2. Memberikan bimbingan belajar pada anak-anak di gampong Tungkop Cut
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
3. Kurangnya motivasi anak-anak di gampong tungkop cut untuk memfokuskan diri terhadap sekolah ataupun pendidikannya
10
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya menabung pada anak-amak
1. Orang tua tidak mengontrol keuangan anak-anaknya.
1. Belum ada tindakan untuk cara menyisihkan uang jajan dengan baik
Adanya masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah Periode 9 P274
1.Menumbuhkan minat anak-anak untuk berhemat dan menabung di masa sekarang dan di masa yang akan datang.
1. Mengajak anak-anak gampong untuk membiasakan diri dalam berhemat dan menabung.
2. Anak-anak senang menghabiskan uangnya dengan membeli jajanan.
2. Kurang nya minat anak-anak di Gampong tersebut untuk menyisihkan uang jajan
2. Menjelaskan kepada anak-anak arti penting dalam berhemat dan menabung
2. Membangun minat dan kreatifitas menabung pada anak-anak
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
3. Anak-anak kurang mengetahui manfaat berhemat dan menabung
yang baik.
11
Belum adanya fasilitas komputer untuk anak-anak di gampong Tungkop Cut
Kurangnya pengetahuan anak-anak tentang komputer
Belum ada tindakan untuk pelatihan komputer saat ini
Adanya masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah Periode 9 P274
Melakukan pengenalan komputer kepada anak-anak gampong Tungkop Cut
Melakukan sosialisasi komputer kepada Anak-anak.
12
Anak-anak kurang memahami tentang tarian tradisional dan nilai-nilai tradisi
1. Anak-anak tidak mengetahui tentang kesenian tradisional
Anak-anak lebih banyak bermain-main sehingga kurang mengetahui tentang anak-anak
Anggota masyarakat dan anak-anak tungkop cut (SD, SMP, SMA)
Mahasiswa KKN Unsyiah Periode IX kelompok P274
1.
Memberitahu anak-anak tentang tarian tradisional
1. Menjelaskan tentang kesenian
2.
Keinginan anak-anak kurang dalam melakukan tarian tradisional
2. Meningkatkan kesadaran anak-anak dalam berkesenian
2.
Mengajarkan taraian tradisional
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
13
Anak-anak kurang memahami keterampilan dalam menggambar dalam bahan tekstil dan memainkan naskah drama
1. Anak-anak tidak memahami tentang bagaimana menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama.
2. Kurangnya keinginan anak-anak dalam menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama
Anak-anak lebih sering bermain-main sehinnga tidak dapat memahami cara menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah drama.
anak-anak gampong Tungkop
Mahasiswa KKN Unsyiah Periode IX kelompok P274
1. Menjelaskan tentang bagaimaana menggambar dan acting
2. Memberikan pelatihan dan motivasi kepada kepda anak-anak agar anak-anak menyukai mengambar dan acting
Memberikan motivasi dan pelatihan menggambar dalam bahan tekstil kepada anak-anak
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
14
Kurangnya kreatifitas ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut dalam membuat kerajinan tangan yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka .
1. Kurangnya kreatifitas dan minat dalam kerajinan tangan.
2. Belum adanya pelatihan membuat kerajinan tangan yang dapat meningkatkan pengetahuan.
1. Ibu-ibu dan remaja putri lebih banyak menghabiskan waktu luangnya hanya untuk duduk saja.
2. Belum adanya kegiatan sampingan yang dapat meningkatkanpengetahuan .
Ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah Periode IX Kelompok P274
Memberikan motivasi dan mengembangkan minat ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut untuk lebih kreatif dalam membuat kerajinan tangan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan.
Mengajarkan ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut membuat kerajinan tangan, yaitu mengajarkan cara membuat pot bunga dari botol bekas.
15
Ibu-ibu gampong Tungkop Cut belum bisa membuat minuman dari cincau
Belum ada yang mengajarkan ibu-ibu gampong Tungkp Cut tentang cara membuat minuman dari cincau
Ibu-ibu lebih banyak membuat minuman biasa.
Ibu-ibu gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
Memberikan pelatihan mengenai langkah-langkah membuat minuman dari cincau
Mengajarkan ibu-ibu gampong Tungkop Cut cara membuat minuman dari cincau
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
16
Kurangnya pengetahuan anak-anak tentang pentingnya pendidikan untuk masa depan di gampong tungkop cut
1.
Kurangnya bimbingan dan kepedulian orang tua terhadap perkembangan masa depan anak.
1. Kurangnya wawasan anak-anak tentang masa depan dan
Masyarakat gampong Tungkop cut
Mahasiswa KKN Periode IX kelompok P274
1.
Memberikan informasi tentang pengertian, tujuan dan manfaat mengenal masa depan melalui perlakuan art terapi untuk anak-anak yang ada digampong tungkop cut.
Memberikan penyuluhan art terapi untuk anak-anak sehingga mereka mampu mengenal dan menggambarkan cita-cita di masa depannya.
2. Kurangnya motivasi untuk masa depan anak.
2. Anak-anak belum mempunyai masa depan
2. Memberikan motivasi dan mengajak anak-anak untuk mulaiberpikir mengenai masa depan melalui art therapy.
17
Belum adanya pembinaan kegiatan untuk kelompok anak dan remaja
Kurangnya peran kelompok remaja dalam pembuatan kegiatan di gampong tersebut
Belum adanya kegiatan untuk kelompok anak-anak dan remaja dalam mengatasi kesulitan dalam belajar
Masyarakat gampong Tungkop cut
Mahasiswa KKN Unsyiah Periode IX kelompok P274
1. Membina anak-anak dan remaja agar melakukan kegiatan yang dapat menamba
1.Mengadakan diskusi bersama dengan remaja mengenai kesulitan dalam menghadapi pembelajara
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
h pengetahun
2. Dengan adanya pembinaan kegiatan tersebut anak-anak dan remaja lebih mudah memecahkan masalah atau kesulitan yang dihadapi dalam belajar
n.
2.Memberikan gambaran tentang cara mengatasi masalah atau kesulitan yang dihadapi.
3. Membuat kegiatan yang sesuai dengan kesulitan atau hambatan yang dihadapi oleh anak dan remaja gampong.
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
18
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengeni pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut di gampong Tungkop Cut
1.Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
2.Kurangnya kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan rongga mulut
3. Kondisi lingkungan dan pola hidup gampong Tungkop Cut yang kurang memperhatikan kebersihan gigi dan mulut
1. Kurang adanya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan koperasi.
2. Kurangnya motivasi masyarakat untuk menjalankan koperasi
Adanya masyarakatgampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
1. Memberikan penyuluhan dan informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
2. Memberikan motivasi dan mengajak masyarakat agar peduli terhadap pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut
Memberikan penyuluhan tentang jenis-jenis gigi, proses terjadinya gigi berlubang, cara memilih makanan yang baik untuk kesehatan gigi serta cara menyikat gigi yang baik dan benar
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
19
Masyarakat khususnya anak-anak di gampong Tungkop Cut banyak yang belum mengetahui cara menyikat gigi yang benar
1. Kurangnya pengetahuan dan motivasi masyarakat tentang cara sikat gigi yang baik.
2. Kurangnya kemauan untuk belajar bagaimana cara sikat gigi yang baik dan benar.
Belum adanya pengajaran dan pelatihan terhadap cara sikat gigi yang baik dan benar
Adanya masyarakat dan anak-anak gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
1. Menjelaskan tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar
2. Memberikan pelatihan dan metode cara sikat gigi kepada masyarakat khususnya anak-anak agar dapat mempraktikkan cara sikat gigi yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari
Memberikan motivasi,pelatihan dan metode cara sikat gigi yang baik dan benar.
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
20
Kurangnya motivasi anak-anak Gampong Tungkop Cut untuk lebih mengetahui dan mengambil pelajaran dari berbagai tokoh inspirasi
1. Kurangnya kemauan untuk lebih mengetahui inspirasi-inspirasi hidup dari tokoh-tokoh
2. Belum adanya inisiatif anak-anak untuk mengambil hikmah dari cerita tokoh inspirasi
1. Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu luangnya hanya untuk bermain dan duduk saja.
2. 2. Belum adanya kegiatan kajian atau bincang-bincang yang dapat meningkatkan motivasi anak-anak untuk bercita-cita tinggi
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
Memberikan motivasi dan mengembangkan minat anak-aanak gampong Tungkop Cut untuk lebih bersungguh-sungguh untuk meraih masa depan dan menjadi sosok anak yang bisa menjadi teladan.
Menceritakan kisah-kisah dari toko inspirasi pada anak-anak gampong Tungkop Cut
21
Ibu-ibu gampong Tungkop Cut belum bisa membuat nugget dari kacang hijau
Belum ada yang mengajarkan ibu-ibu gampong Tungkop Cut tentang cara membuat nugget yang terbuat
Ibu-ibu lebih banyak membuat makanan tradisional.
Ibu-ibu gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
Memberikan pelatihan mengenai langkah-langkah membuat nugget dari kacang hijau
Mengajarkan ibu-ibu gampong Tungkop Cut cara membuat nugget dari kacang hijau.
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
dari kacang hijau
22
Belum adanya kegiatan rutin yang di lakukan di meunasah gampong tungkop Cut, seperti shalat Fardhu berjama’ah.
1. Kurangnya kepedulian masyarakat untuk melaksanakan shalat berjama’ah di
meunasah gampong Tungkop Cut.
2. Belum ada kegiatan ibadah lainnya di meunasah gampong Tung kop Cut
Masyarakat lebih dominan melakasanakan ibadahanya di rumah.
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
1. Melakasanakan shalat Fardhu berjamaah di meunasah gampong Tungkop Cut
2. Mengajak masyarakat untuk sama-sama memakmurkan meunasah dengan shalat berjamaah setiap waktu.
1. Melakasanakan shalat berjamaah di meunasah gampong Tungkop Cut setiap waktu.
2. Mengadakan kultum ba’da
magrib secara bergiliran termasuk anak-anak gampong Tungkop Cut.
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
23
Lingkungan gampong Tungkop Cut masih kurang bersih.
1.
Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat.
Lingkungan sekitar rumah warga masih banyak bertumpukan sampah.
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
1.
Memberikan informasi kepada masyarakat gampong Tungkop Cut tentang pentingnya kebersihan lingkungan.
Mengadakan gotong royong bersama setiap hari jum’at.
2.
Kurangnya partisipasi masyarakat untuk membersihkan lingkungan sekitar.
2.
Membersihkan lingkungan sekitar bersama-sama dengan masyarakat gampong Tungkop Cut melalui jum’at
bersih.
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
24
Belum adanya pamplet nama meunasah dan no rumah warga sebagai penanda.
Masryarakat menganggap bahwa pamplet nama meunasah dan penomoran rumah tidak penting.
Belum adanya pamplet nama meunasah dan no rumah di gampong Tungkop Cut
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
1. Mendesain bentuk pamplet nama meunasah dan stiker untuk penomoran rumah warga
2. Mendirikan pamplet nama meunasah dan penempelan stiker penomoran rumah warga
Mengadakan pamplet nama meunasah dan stiker penomoran rumah warga
25
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang perlunya mengunjungi tempat wisata
Peran orang tua untuk melakukan rekreasi kurang disebabkan karena keterbatasan dalam ekonomi keluarga
Masih adanya anak-anak gampong Tungkop Cut yang belum mengetahui tempat wisata di kabupaten pidie.
Anak-anak gampong Tungkop Cut.
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
Mencari informasi mengenai tempat wisata dan tempat yang berpotensi menjadi tempat wisata di kabupaten pidie
Mengunjungi tempat wisata yang berlokasi di Kabupaten Pidie
Masalah
Penyebab Kondisi saat ini
Potensi yang ada Alternatif Pemecaha
n
Rencana Tindakan
Internal Eksternal
26
Belum pernah diadakan kegiatan untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat gampog Tungkop Cut tehadap sejarah kemerdekaan Indonesia.
2. Kurangnya partisipasi masyarakat untuk mengenang hari kemerekaan Indonesia
Umumnya anak-anak gampong Tungkop Cut hanya mengikuti upacara memperingati hari kemerdekan Indonesia dari sekolahnya.
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Mahasiswa KKN Unsyiah periode IX kelompok P274
1. Menjelaskan secara singkat tentang pentingnya mengenang sejarah kemerdekaan Indonesia terhadap perjuangan para pahlawan bangsa.
2. Mengadakan berbagai perlombaan untuk memperingati hari kemerdekaan
Membuat berbagai perlombaan di gampong Tungkop Cut untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.
No.
Rencana
tindakan/kegiat
an
Lokasi Volume (alat
dan bahan)
Satuan
Perkiraan biay
a (Rp)
Sumber Biaya
Jadwal pelaksanaan Nama Mahasiswa
Pelaksana
P S M I II III IV
1 2 3 5 6 7 8 9 10
11
I2 13 14
1 Membuat peta gampong Tungkop Cut
Posko KKN kelompok P274
Print disesuaika
n
Rp.30.000
X X X X X
Rahmat Arfaz
2 Membuat bingkai peta
Meunasah Gampong Tungkop Cut
Kayu, paku, palu
di sesuaikan
Rp. 100.0
00
X X X
3 Membuat Struktur Gampong Tungkop Cut
Posko KKN kelompok P274
Print Rp. 30.00
0
X X X
Total Rp 160.000,-
4 Sosialisasi koperasi
Meunasah Gampong Tungkop Cut
Laptop 1 unit - X X Asri Diana
Papan Tulis
1 unit -
Spidol 1 unit 5000
5 Pelatihan & motivasi berwirausaha sejak dini
Disesuaikan
Poster disesuaika
n
10000 X X
Snack disesuaika
n
Disesuaikan
6 Mengajarkan cara merajut tas
Meunasah Gampong Tungkop Cut
Benang poly
7 gulun
g
91000 X X
Jarum 7 unit 21000
7 Mengajarkan cara membuat kue “
Bolu Sarang Tawon”
dikondisikan
Gula 1 kg 12000 X
Telur 12 butir
15000
Mentega
½ ons
2000
T.Terigu
½ kg 4000
T.Kanji ½ kg
3000
Susu 2 sache
t
3000
Soda 1/2 ons
1000
Bicarbonat
1 buah
3000
Total Rp 170.000,-
9 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Meunasah
Gampong
Tungkop Cut
Sabun 1 unit @15000
X X Dara Octavi
ani Air disesuaika
n
10
Home Visit
Meunasah Gampong Tungkop Cut
Tensimeter
1 unit - X X
11
Membuat kerajina
Meunasah Gampo
Kain perca
2 meter
@7000
X X
Benang 3 @200
n tangan ( bros dari kain perca)
ng Tungkop Cut
gulung
0
Jarum 15 unit
@1000
Lem 5 unit @5000
Bros 30 unit
@1000
Kancing
30 unit
@500
Pita 1 gulun
g
@10000
12
Mengajarkan bahasa Arab
Meunasah Gampong Tungkop Cut
Papan tulis
1 unit - X X X X X
Spidol 2 unit @7000
Karton 3 unit @4000
Total Rp 156.000,-
13
Melakukan pelatihan pembuatan celengan untuk menabung dan lomba berhitung pada anak-anak
Meunasah Gampong Tungkop Cut
Papan tulis
1 unit - X X X X Khaulia Mawaddah
Kaleng/botol bekas
20-30
unit
Rp. 100.00
0
Lem tembak
4 Pack
Rp. 15.000
Cat Minyak
1 Unit
Rp. 45.000
Kain Flanel
0,5 m Rp. 15.000
14
Mengadakan kegiatan belajar ilmu sosial jenjang SD, SMP, SMA
Balai gampong/ meunasah
LKS 1 rem Rp. 30.000
X
X X X
15
Pengenalan komputer
Balai/meunasah gampong Tungkop Cut
Laptop 1-3 unit
- X
Total Rp 186.000,-
16
Mengajarkan tarian
Meunasah Gampong Tungkop Cut
Laptop 1 unit - X X X Mellya Safitri
Papan Tulis
1 unit -
Spidol 1 unit 5000
17
Mengajarkan cara menggambar pada bahan tekstildan memainkan naskah drama
Disesuaikan
Kain disesuaika
n
30000 X X X
Cat kayu
naskah disesuaika
n
Disesuiakan Snack
18
Mengajarkan cara
Meunasah Gampo
Botol bekas
7 buah
disesuaikan
X X
membuat kerajinan dari botol bekas
ng Tungkop Cut
19
Mengajarkan cara membuat minuman dari cincau
dikondisikan
Gula 1 kg 12000 X X
Cincau Cappuc
ino
disesuaika
n
20000
Total Rp 170.000,-
20
Art therapy
Meunasah Gampong
Kertas HVS
1 unit @30.000
X X Santi Ramad
ani
Tungkop Cut
crayon disesuaika
n
Disesuaikan
21
Konseling kelompok (Pembinaan cara mengatasi kesulitan belajar pada anak-anak dan remaja )
Meunasah gampong Tungkop Cut
binder 8 unit @ 5.000
X X X X
pulpen @ 8.000
box 3 m @ 10.000
22
Keterampilan membuat gelang
Meunasah
Gampong
Tungk
Benang untuk penjahitmmanik-
1 unit @5.000
X
X
5 unit @20.000
op Cut manik besar kecil
Total Rp 189.000,-
23
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Meunasah Gampong Tungkop Cut
Poster, 1 unit - X X X Suryani Dewi
Sikat Gigi,
1 unit 3000
Phantom
1 unit -
24
Sikat Gigi
Massal
Meunasah
Gampong
Tungkop Cut
Sikat gigi,
disesuaika
n
40000 X X
Odol, disesuaika
n
60000
Gelas kumur
30000
25
Bincang-bincang Inspirasi
Meunasah Gampong Tungkop Cut
Buku - - X X X
26
Mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau
dikondisikan
Kacang Hijau,
Disesuaika
n
12000 X X
Ayam, 40000
Tepung Panir
8000
Total Rp 193.000,-
Nama: Rahmat Arfaz
NIM: 1204106010065
Fakultas/Jurusan : Teknik/Industri
No Nama Kegiatan Sasaran/ Peserta
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
A. Kegiatan Utama
1 Membuat peta Gampong Tungkop Cut
Seluruh warga gampong
Disesuaikan Gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
B. Kegiatan Penunjang
1 Membuat Struktur Gampong Tungkop Cut
Seluruh warga gampong
Disesuaikan Gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
C. Kegiatan Tambahan
1 Perayaan 17 Agustus 1945
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Dikondisikan 4 Kali
D. Kegiatan Pendukung
1 Membangun minat dan kreatifitas menabung pada anak-anak
Anak-anak di desa gampong tungkop cut
Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan
2 Mengajarkan cara membuat kerajinan botol bekas
Ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
Disesuaikan
3 Pengenalan perangkat komputer
Anak-anak di desa gampong tungkop cut
Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
1 kali
E. Kegiatan Khusus
1 Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan peserta KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong
Tungkop Cut
Setiap hari
2 Gotong Royong Masyarakat Gampong dan peserta KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3 Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Perangkat gampong dan peserta KKN
Dikondisikan Dikondisikan Disesuaikan
4 Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan Disesuaikan Dikondisikan 2 kali
Nama: Asri Diana
NIM: 1201101010160
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Ekonomi Pembangunan
No Nama Kegiatan Sasaran/ Peserta
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
A. Kegiatan Utama
1 Sosialisasi koperasi Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
2 kali
2 Pelatihan dan motivasi berwirausaha sejak dini
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Dikondisikan 2 kali
B. Kegiatan Penunjang
1 Mengajarkan cara membuat tas rajut
Ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
Disesuaikan
2 Mengajarkan cara membuat kue “ Bolu
Sarang Tawon”
Ibu-ibu gampong tungkop Cut
Disesuaikan Dikondisikan 1 kali
C. Kegiatan Tambahan
1 Perayaan 17 Agustus 1945
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Dikondisikan 4 kali
D. Kegiatan Pendukung
1 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Diseseuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
1 kali
2 Art terapi Peserta didik SD disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
1 kali
3 Mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah Gampong
Tungkop Cut
1 kali
E. Kegiatan Khusus
1 Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong
Tungkop Cut
Setiap hari
2 Gotong royong Masyarakat Gampong dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3 Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Mahasiswa KKN
Disesuaikan Dikondisikan Disesuaikan
4 Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan Disesuaikan Dikondisikan 2 kali
Nama : Dara Octaviani
NIM : 1207101010234
Fakultas/Jurusan : Kedokteran/Pend.Dokter
No. Nama Kegiatan Sasaran/Peserta Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
A.Kegiatan Utama
1 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
1 kali
2 Home Visit Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuikan Gampong Tungkop Cut
1 kali
B.Kegiatan Penunjang
1 Membuat kerajinan tangan (bros dari kain perca)
Ibu-ibu dan remaja putri
15 Orang Meunasah gampong
Tungkop Cut
2 kali
2 Mengajarkan bahasa Arab
Anak-anak Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
6 kali
C.Kegiatan Tambahan
1 Perayaan 17 Agustus 1945
Anak-anak gampong Tungkop Cut
disesuaikan dikondisikan 4 kali
D.Kegiatan Pendukung
1 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Anak SD, SMP, SMA gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah Gampong
Tungkop Cut
2 kali
2 Membangun minat dan kreatifitas menabung pada anak-anak
Anak-Anak gampong
Tungkop Cut
Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan
3 Art terapi Peserta didik SD disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
1 kali
E.Kegiatan Khusus
1 Memakmurkan mesjid
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan peserta KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong
Tungkop Cut
Setiap hari
2 Gotong Royong Masyarakat Gampong
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3 Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Mahasiswa KKN
Disesuaikan Dikondisikan Disesuaikan
4 Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan Disesuaikan Dikondisikan 2 kali
Nama : Khaulia Mawaddah
NIM : 1206101030057
Fakultas/Jurusan : KIP/Ekonomi
No. Nama Kegiatan Sasaran/Peserta Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
A. Kegiatan Utama
1 Mengadakan kegiatan belajar ilmu sosial jenjang SD
Anak-Anak Disesuaikan Meunasah Gampong
Tungkop Cut
Disesuaikan
B. Kegiatan Penunjang
1 Membangun minat dan kreatifitas menabung pada anak-anak
Anak-Anak gampong
Tungkop Cut
Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan
2 Pengenalan perangkat komputer
Anak-anak gampong
Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
1 kali
C. Kegiatan Tambahan
1 Perayaan 17 Agustus 1945
Anak-Anak Disesuaikan Disesuaikan 4 kali
D. Kegiatan Pendukung
1 Membantu melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Anak SD, SMP, SMA di Desa
Gampong Tungkop Cut
Tidak terbatas
Meunasah Gampong
Tungkop Cut
2 kali
2 Melakukan Pembuatan Struktur Gampong Tungkop Cut
Seluruh masyarakat gampong
Tungkop Cut
Disesuaikan Gampong Tungkop Cut
Disesuaikan
3 Pelatihan dan motivasi berwirausaha sejak dini
Masyarakat gampong
Tungkop Cut
Disesuaikan dikondisikan 2 kali
4 Melakukan penyuluhan hidup bersih dan sehat
Anak-anak disesuaikan Meunasah Gampong
Tungkop Cut
1 kali
E. Kegiatan Khusus
1 Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan peserta KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong
Tungkop Cut
Setiap hari
2 Gotong Royong Masyarakat Gampong dan peserta KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3 Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Perangkat gampong dan peserta KKN
Dikondisikan Dikondisikan Disesuaikan
4 Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan Disesuaikan Dikondisikan 2 kali
Nama : Mellya Safitri
NIM : 1206102030047
Fakultas/Jurusan : KIP/Sendratasik
No Nama Kegiatan Sasaran/ Peserta
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
A. Kegiatan Utama
1 Mengajarkan tarian Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
4 kali
2 Mengajarkan menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah
Anak-anaka gampong Tungkop Cut
Disesuaikan dikondisikan 4 kali
B. Kegiatan Penunjang
1 Mengajarkan cara membuat kerajinan botol bekas
Ibu-ibu dan remaja putri gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
Disesuaikan
2 Membuat minuman dari cincau
Ibu-ibu gampong tungkop Cut
Disesuaikan Dikondisikan 1 kali
C. Kegiatan Tambahan
1 Perayaan 17 Agustus 1945
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Dikondisikan 4 kali
D. Kegiatan Pendukung
1 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Diseseuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
1 kali
2 Home Visit Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Gampong Tungkop Cut
1 kali
3 Penyuluhan kesehatangigi dan mulut
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Gampong Tungkop Cut
2 kali
4 Mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau
Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah Gampong
Tungkop Cut
1 kali
E. Kegiatan Khusus
1 Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong
Tungkop Cut
Setiap hari
2 Gotong royong Masyarakat Gampong dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3 Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Mahasiswa KKN
Disesuaikan Dikondisikan Disesuaikan
4 Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan Disesuaikan Dikondisikan 2 kali
Nama : Santi Ramadani
NIM : 1206104030048
Fakultas/Jurusan : KIP/Bimbingan Konseling
No Nama Kegiatan Sasaran/ Peserta
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
A. Kegiatan Utama
1 Art terapi Peserta didik SD disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
1 kali
2 Konseling kelompok
Peserta didik SMP dan SMA
8 orang Meunasah gampong
Tungkop Cut
3 kali
B. Kegiatan Penunjang
1 Keterampilan membuat gelang
Peserta didik SD disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
1 kali
C. Kegiatan Tambahan
1 Perayaan 17 Agustus 1945
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Dikondisikan 4 kali
D. Kegiatan Pendukung
1 Sikat gigi masal Anak-anak SD gampong tungkop cut
disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
1 kali
2 Sosialisasi koperasi Masyarakat gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
2 kali
3 Mengajarkan menggambar pada bahan tekstil dan memainkan naskah
Anak-anaka gampong Tungkop Cut
Disesuaikan dikondisikan 4 kali
E. Kegiatan Khusus
1 Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong
Tungkop Cut
Setiap hari
2 Gotong royong Masyarakat Gampong dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
5 kali
3 Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Mahasiswa KKN
Disesuaikan Dikondisikan Disesuaikan
4 Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan Disesuaikan Dikondisikan 2 kali
Nama : Suryani Dewi
NIM : 1207101070003
Fakultas/Jurusan : Kedokteran Gigi/Pend.Dokter Gigi
No Nama Kegiatan Sasaran/ Peserta
Jumlah Peserta
Tempat Kegiatan
Jumlah Pertemuan
A. Kegiatan Utama
1 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Anak SD, SMP, SMA gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
2 kali
2 Sikat Gigi Massal Anak-anak SD dan SMP Gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Meunasah Gampong
Tungkop Cut
1 kali
B. Kegiatan Penunjang
1 Bincang-bincang Inspirasi
Anak-anak Disesuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
3 kali
2 Mengajarkan cara membuat nugget dari kacang hijau
Ibu-ibu gampong tungkop Cut
Disesuaikan Dikondisikan 1 kali
C. Kegiatan Tambahan
1 Perayaan 17 Agustus 1945
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Dikondisikan 4 kali
D. Kegiatan Pendukung
1 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Anak-anak gampong Tungkop Cut
Diseseuaikan Meunasah gampong
Tungkop Cut
1 kali
2 Home Visit Masyarakat Gampong Tungkop Cut
Disesuaikan Gampong Tungkop Cut
1 kali
E. Kegiatan Khusus
1 Memakmurkan meunasah
Masyarakat gampong Tungkop Cut dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Meunasah gampong
Tungkop Cut
Setiap hari
2 Gotong royong Masyarakat Gampong dan mahasiswa KKN
Tidak dibatasi
Gampong Tungkop Cut
4 kali
3 Pembuatan pamplet meunasah & penomoran rumah
Mahasiswa KKN
Disesuaikan Dikondisikan 2 kali
4 Mengunjungi tempat wisata
Disesuaikan Disesuaikan Dikondisikan 1 kali