Laporan Pbp Serealia Dan Kacang
-
Upload
firman-firmansyah -
Category
Documents
-
view
948 -
download
6
Transcript of Laporan Pbp Serealia Dan Kacang
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGETAHUAN BAHAN PANGAN
SEREALIA DAN KACANG – KACANGAN
Oleh :
Nama : Firmansyah NRP : 103020029Kelompok : ANo. Meja : 3 (Tiga)Assisten : Ade KusnadiTanggal Percobaan : 22 Oktober 2012
LABORATORIUM PENGETAHUAN BAHAN PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2012
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
PENGETAHUAN BAHAN PANGAN
SEREALIA DAN KACANG – KACANGAN
Firmansyah, Chandra Irawan, Raden Gina P, Putri Zulia F
INTISARI
Serealia merupakan sumber karbohidrat utama di dunia. Di Indonesia, beras dipakai sebagai sumber protein sebanyak 45 – 55 % dan sumber kalori sebesar 60 – 80 %. Kacang-kacangan biasanya dipakai sebagai protein nabati, meskipun beberapa diantaranya dipakai sebagai sumber minyak kedelai dan kacang tanah. Kadar minyak pada kedua kacang ini cukup besar, lebih dari 30 % (Anonim, 2010).
Tujuan pengamatan struktur dan sifat fisik serealia dan kacang-kacangan adalah untuk mengetahui struktur penyusun dan sifat fisik, daya serap air dan ratio pengembangan dari serealia dan kacang-kacangan. Tujuan daya serap air tepung terigu adalah untuk mengetahui kualitas tepung terigu dan mengukur dan mengukur daya serap air pada terigu tersebut. Tujuan uji gluten adalah untuk mengetahui jumlah gluten yang terkandung didalam tepung terigu dimana gluten tersebut merupakan protein yang tidak larut dalam air. Tujuan uji bleaching adalah untuk mengetahui apakah terigu tersebut telah mengalami proses bleaching atau tidak, sehingga dapat menentukan tepung yang baik.
Prinsip pengamatan struktur dan sifat fisik serealia dan kacang-kacangan adalah berdasarkan pengamatan terhadap warna, bentuk, ukuran, berat, densitas kamba, struktur fisik, daya serapa air dan ratio pengembangan. Prinsip daya serap tepung terigu adalah berdasarkan daya serap air tepung terigu dan kemampuan tepung terigu menyerap air, dimana daya serap air sekitar 60 % dianggap baik, makin rendah daya serap air tepung terigu maka makin rendah mutu terigunya. Prinsip uji gluten adalah berdasarkan sifat gluten yang merupakan protein yang larut dalam air yang hanya terdapat pada terigu, dimana gluten memiliki peranan untuk membentuk adonan roti yang bersifat elastis dan licin permukaannya. Prinsip uji bleaching adalah berdasarkan pada oksidasi karoten yaitu pigmen yang terdapat pada terigu, juga berdasarkan pengendapan tepung terigu dengan petroleum eter untuk menentukan terigu yang dibleaching.
Kata kunci : Kacang Merah, Beras Merah, Beras Putih, Tepung Terigu Protein Sedang, Tepung Terigu Protein Tinggi, Tepung Ketan Putih.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Serealia kacang-kacangan dan
telur merupakan bahan pangan yang
sudah dianggap bahan pangan pokok
oleh masyarakat Indonesia dalam
memenuhi kebutuhan makanannya
sehari-hari. Biji-bijian hasil pertanian
dapat diartikan bermacam-macam.
Pengertian yang umum yaitu sebagai
kelompok padi-padian atau serealia.
Dalam pengertian ini bebijian
dihasilakan oleh famili rerumputan
yang kaya karbohidrat sehingga
dikonsumsi sebagai makanan pokok.
Contoh bebijian serealia yaitu padi
(Oryza sativa), jagung (Zeamays),
gandum (Triticum sp), cantel atau
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
sorgum (sorghum sp), serta bebijian
lain yang jarang dijumpai di
Indonesia seperti barley (Hordeum
vulgare), rye (Secale cereale) dan
padi liar (Zizania aquatic). Selain
serealia, kekacangan dari famili
Leguminosa juga seringkali dapat
dikelompokan sebagai bebijian.
Contoh yang umum yaitu kedelai
(Glycine max) dan kacang hijau
(Phaseolus radiatus). Kekacangan
tersebut lebih merupakan sumber
utama protein nabati dan mempunyai
daya guna yang sangat luas.
Pengertian bebijian yang lain
disamping pepadian dan kekacangan,
meliputi juga hasil pertanian lain
yang dipanen atau diperdagangkan
dalam bentuk biji seperti kopi, lada,
biji kapuk (randu), dan biji bunga
matahari (Syarif, Rizal, 1993).
Tujuan Percobaan
Tujuan pengamatan struktur dan
sifat fisik serealia dan kacang-
kacangan adalah untuk mengetahui
struktur penyusun dan sifat fisik,
daya serap air dan juga ratio
pengembangan dari serealia dan
kacang-kacangan.
Tujuan daya serap air tepung
terigu adalah untuk mengetahui
kualitas tepung terigu dan mengukur
dan mengukur daya serap air pada
terigu tersebut.
Tujuan uji gluten adalah untuk
mengetahui jumlah gluten yang
terkandung didalam tepung terigu
dimana gluten tersebut merupakan
protein yang tidak larut dalam air.
Tujuan uji bleaching adalah untuk
mengetahui apakah terigu tersebut
telah mengalami proses bleaching
atau tidak, sehingga dapat
menentukan tepung yang baik.
Prinsip Percobaan
Prinsip dari pengamatan struktur
dan sifat fisik serealia dan juga
kacang-kacangan adalah berdasarkan
pengamatan terhadap warna, bentuk,
ukuran, berat, densitas kamba,
struktur fisik, daya serapa air dan
ratio pengembangan.
Prinsip daya serap tepung terigu
adalah berdasarkan daya serap air
tepung terigu dan kemampuan
tepung terigu menyerap air, dimana
daya serap air sekitar 60 % dianggap
baik, makin rendah daya serap air
tepung terigu maka makin rendah
mutu terigunya.
Prinsip dari uji gluten adalah
berdasarkan sifat gluten yang
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
merupakan protein yang larut dalam
air yang hanya terdapat pada terigu,
dimana gluten memiliki peranan
untuk membentuk adonan roti yang
bersifat elastis dan licin
permukaannya.
Prinsip uji bleaching adalah
berdasarkan pada oksidasi karoten
yaitu pigmen yang terdapat pada
terigu, juga berdasarkan pada
pengendapan tepung terigu dengan
petroleum eter untuk menentukan
terigu yang dibleaching.
METODE PERCOBAAN
Bahan – bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan
pada percobaan sifat fisik adalah
Kacang Merah dan Air. Bahan pada
percobaan daya serap air adalah
Beras Merah, Bahan Pada Percobaan
Daya Serap Tepung adalah tepung
terigu protein sedang. Bahan pada
percobaan uji gluten adalah tepung
terigu protein tinggi, NaCl, Air.
Bahan pada uji bleaching adalah
tepung ketan putih, petroleum eter.
Dan pada pengamatan rasio
pengembangan menggunakan beras
putih.
Alat – alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan pada
percobaan ratio pengembangan
adalah gelas kimia, tabung reaksi,
dan Bunsen. Pada daya serap air
adalah gelas kimia, dan Bunsen. Alat
percobaan daya serap tepung adalah
gelas kimia, bagtang pengaduk. Alat
uji gluten adalah gelas kimia ,
talenan, baskom, timbangan, dan
oven. Alat pada uji bleaching adalah
gelas kimia.
Metode Percobaan
1. Pengamatan Sifat Fisik dan Struktur
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
Gambar 1. Pengamatan Sifat Fisik dan Struktur
Prosedur percobaan pengamatan sifat fisik dan struktur adalah siapkan Sampel
Serealia dan kacang-kacangan yang akan di amati. Lakukan pengamatan dari
aspek warna, bentuk, ukuran, berat. Pengamatan Struktur fisik dilakukan dengan
mengiris bahan secara melintang dan membujur. Pengujian densitas kamba
dilakukan dengan memasukkan bahan kedalam gelas ukur sebanyak 50 ml lalu
dilakukan penimbangan.
2. Pengamatan Daya Serap Air
10 ml air
T = 80oC
t = 20 menit
Daya serap air = Berat setelah dimasak – Berat awal x 100% Berat Total
Gambar 2. Pengamatan Daya Serap Air
Prosedur percobaan pengamatan daya serap air adalah sampel Beras ditimbang
sebanyak 2 gram lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan beberapa
ml air. Setelah itu di pananskan dengan penangas air. Setelah selaesai lakukan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
perhitungan daya serap air, yaitu berat setelah dimasak dikurang berat awal dibadi
dengan berat awal.
3. Pengamatan Rasio Pengembangan
10 ml air
T = 80oC
Rasio Pengembangan = Ukur panjang, lebar atau tebal.
Rasio Pengembangan :
Tinggi bahan = air setelah dipanaskan – tinggi bahan setelah pemanasa
Tinggi bahan + air sebelum pemanasan – tinggi bahan sebelum pemanasan
Lakukan 1x pengukuran
Gambar 3. Pengamatan Rasio Pengembangan
Prosedur percobaan rasio pengembangan adalah ditimbang bahan yang akan di
uji sebanyak 1 gram, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan tambahkan
beberapa ml air, dilakukan pengukuran panjang awal bahan. Setelah itu panaskan
dengan penangas air selama 20 menit. Lalu ratio pengembangan dapat dihitung
dengan rumus panjang bahan setelah dimasak dibagi panjang awal.
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
4. Pengamatan Daya Serap Tepung Terigu
Gambar 4. Pengamatan Daya Serap Tepung Terigu
Prosedur percobaan daya serap tepung terigu adalah sampel yang akan diuji di
timbang sebanyak 25 gram, lalu masukkan kedalam tabung reaksi dengan
ditambahkan 20 ml air buret. Kemudian adonan diaduk sampai tidak lengket.
Catat jumlah air yang dibutuhkan hingga di dapat kondisi tidak lengket.
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
5.1. Pengamatan Uji Gluten Terigu Dengan NaCl
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
Gambar 6. Pengamatan Uji Gluten Terigu Dengan NaCl
Prosedur percobaan Uji Gluten Terigu dengan NaCl adalah sampel ditimbang
sebanyak 10 gram, masukkan kedalam gelas kimia dan ditambahkan NaCL 1%
sebanyak 5 ml. Uleni dan bentuk adonan bola, setelah itu rendam dalam air biasa
selama 1 menit, lalu cuci hingga bersih. Adonan ditimbang untuk mendapatkan
berat gluten basah. Setelah itu adonan dipanaskan dalam oven pada suhu 100 C
hingga kering dan timbang untuk mendapatkan berat gluten kering.
5.2. Uji Gluten Terigu Dengan Air
Gambar 7. Metode Uji Gluten Terigu dengan Air
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
Prosedur percobaan Uji Gluten Terigu dengan Air adalah sampel ditimbang
sebanyak 10 gram, masukkan kedalam mortar, tambahkan air sebanyak 5 ml lalu
uleni bahan hingga elastis. Simpan adonan selama 1 jam lalu dicuci sampai jernih.
Setelah itu timbang berat adonan sebagai berat gluten basah. Kemudian adonan
dipanaskan dalam oven dengan suhu 100 C, setelah itu ditimbang sebagai gluten
kering.
6. Pengamatan Uji Bleaching
Gambar 5. Metode Uji Bleaching
Metode percobaan Uji Bleaching adalah ditimbang 14,17 gram tepung terigu,
lalu dimasukkan kedalam gelas kimia dan tambahkan 50 ml petroleum eter.
Tepung dibiarkan mengendap. Setelah beberapa waktu amati supernatan yang ada
didalam gelas kimia. Jika berwarna kuning disimpulkan tepung tidak bleaching.
HASIL PERCOBAAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil pengamatan pengetahuan
bahan pangan serealia dan kacang –
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
kacangan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Struktur dan Sifat Fisik Tabel
KeteranganHasil
Kacang Merah
Warna dan Bentuk
Densitas Kamba
Panjang
Lebar
Berat
Melintang
Membujur
Merah Muda dan Lonjong
30 g/ml
1,59 cm
0,78 cm
1 g
(Sumber : Kelompok 1, Meja 3, 2012)
Berdasarkan percobaan fisik dan
struktur pada kacang merah
diperoleh hasil bahwa kacang merah
berwarna merah muda berbentuk
lonjong dengan memiliki densitas
kamba 30 gram/ml, ukuran panjang
1,59 cm, lebar 0,78 cm dan berat 1
gram. Artinya kedelai ini termasuk
kedalam kacang-kacangan.
Densitas kamba adalah untuk
menetukan kapasitas ruang
penyimpanan.
Kacang-kacangan merupakan biji-
bijian berlemak, mengandung energi
yang baik, yang berasal dari
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
karbohidrat, lemak, sumber protein,
mineral dan vitamin B kompleks,
sedikit besi atau vitamin A.
Beragamnya tanaman sebagai
sumber karbohidrat memungkinkan
dijadikan tepung yang penggunaanya
lebih meluas dibandingkan dengan
penyajian langsung dari produk
tanaman tersebut. Selain itu juga
dapat diperkaya dalam meningkatkan
nilai gizi produk yang dihaslakan.
Dewasa ini memungkinkan untuk
penggunaan tepung campuran
(composite flour). Dengan
pertimbangan sebagai dapat
mengurangi ketergantungan pangan
yang berupa terigu dari luar negeri,
tepung merupakan bagian bahan
pangan di kota dan di desa, dan
potensi bahan lain yang dapat
dijadikan tepung banyak terdapat di
Indonesia misalnya : singkong,
sukun, jail, jewawut, ubi jalar dan
sebagainya (Nurmala, 1998).
Kacang – kacangan mempunyai
struktur yang hampir sama dengan
serealia. Bagian – bagian dari biji
yaitu perikarp, embrio dan juga ada
endosperm. Bagian terluar dari kulit
biji berupa epidermis yang tersusun
oleh sel palisade, sedangkan
dibawahnya ada testa yang terdiri
dari sel parenkim. Bagian terluar
endosperm adalah lapisan aleuron.
Pada kacang tanah hanya ada satu
aleuron yang berbeda dibandingkan
dengan jenis kacang – kacangan
yang lain (Muchtadi, 1989).
Tabel 2. Hasil Pengamatan Daya Serap Air
Keterangan Hasil
Sampel
Berat Utuh
Berat Awal
Berat Setelah Dimasak
Daya Serap Air
Beras Merah
1 gram
7 gram
9 gram
12,5 %
( Sumber : Kelompok 1, Meja 3, 2012)
Berdasarkan percobaan daya
serap air pada beras merah diperoleh
jumlah daya serap air sebesar 12,5%.
Hal ini menunjukan mutu beras
merah kurang baik, karena sedikit
menyerap air.
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
Kerusakan serealia dan produk
dari serealia selama penyimpanan itu
diakibatkan oleh bermacam-macam.
Walaupun demikian, perubahan -
perubahan itu dapat diperlambat
melalui pengendalian dua perubahan
utama, yaitu kadar air dan suhu
meskipun kondisi penyimpanan yang
bebas oksigen juga berguna dalam
hal ini.
Kadar air biji-bijian dan produk-
produk penting karena empat hal,
yaitu : berat biji-bijian dilihat dari
segipengangkutan dan penyimpanan,
harga, karena biji-bijian sering dijual
karena beratnya, akibatnya pada sifat
- sifat kekambaan dan pemindahan
dalam jumlah besar, dan akibatnya
pada sifat-sifat penyimpanan.
Hal yang terakhir ini penting
sekali karena kadar air yang tinggi
memudahkan perubahan biokimia
dan kimiawi dalam biji dan juga
pertumbuhan pada mikroorganisme,
serangga, dan juga rayap selama
penyimpanan. Suhu juga merupakan
faktor yang penting dalam
penyimpanan biji-bijian karena
sampai batas-batas tertentu suhu
tinggi menyebabkan perubahan-
perubahan diatas lebih banyak terjadi
pada kadar air yang tinggi.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Rasio Pengembangan
Keterangan Hasil
ta1
tb1
ta2
tb2
Rasio Pengembangan
6,7 cm
0,7 cm
6,8 cm
0,9 cm
98,33 %
(Sumber : Kelompok 1, Meja 3, 2012)
Berdasarkan percobaan rasio
pengembangan pada sampel beras
putih disimpulkan bahwa beras putih
mempunyai daya kembang yang
tinggi. Hal ini dipengaruhi
kandungan amilosa yang ada di
dalam beras. Beras ini digolongkan
kepada mutu baik.
Padi-padian adalah beras, jagung,
gandum, merupakan, bagian terbesar
(60-80%) dari sususnan pangan
penduduk yang tinggi di Asia
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
Tenggara. Selain itu untuk penduduk
Negara berkembang padi-padian juga
merupakan sumber protein (6-12%),
mengandung beberapa mineral dan
vitamin dikenal sebagai vitamin B
kompleks. Pada butir padi yang utuh
merupakan sumber besi, thiamin,
riboplavin, dan masin. Jagung
kuning mengandung vitamin A.
Sedangkan akar-akaran, berupa umbi
merupakan pangan berpati.
Dibeberapa Negara di Asia juga
merupakan bahan makanan pokok
misalnya di Irian, Afrika misalnya
singkong, talas, kentang, ubi jalar.
Dari buah-buahan adalah pisang,
sukun, dan nangka. Disamping
sebagai sumber energi juga
merupakan sumber kalsium, vitamin
C, dan vitamin A. Biasanya pangan
tersebut miskin protein dan vitamin
B kompleks.
Tabel 4. Hasil Pengamatan Daya Serap Air dari Tepung Terigu
Keterangan Hasil
Volume air
Berat tepung
Daya serap air
15 ml
25 gram
60 %
( Sumber : Kelompok 1, Meja 3, 2012)
Berdasarkan percobaan daya
serap air tepung terigu pada sampel
tepung terigu protein sedang
disimpulkan bahwa mutu tepung
terigu tersebut baik, karena standar
mutu tepung terigu yang baik adalah
daya serapnya di atas 60 %. Makin
tinggi daya serap tepung maka makin
tinggi pula mutunya. Fungsi dari
daya serap air pada tepung itu sendiri
adalah untuk mengetahui mutu suatu
tepung terigu makin tinggi daya
serap tepung makin tinggi pula
mutunya, sebaliknya makin rendah
daya serap tepung maka kualitas
tepung tersebut makin tidak baik.
Tepung merupakan salah satu
pemanfaatan dari produksi beras.
Tepung beras terbuat dari beras yang
ditumbuk atau digiling sampai halus
dan dikeringkan sehingga dapat
tahan lama. Tepung beras dapat
dimasak menjadi berbagai macam
maknan atau hidangan selingan.
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
Tepung beras dapat piula diolah
menjadi makanan pokok yang
dikenal dengan nama bihun
(Tarwotjo, Soejoeti.C, 1998).
Tepung (bila dilihat dibawah
mikroskop), akan terlihat zat tepung
yang terdiri atas butir-butir granula.
Tiap tepung mempunyai bentuk
granula yang berbeda. Tepung ini
diproses melalui beberapa tahap
sampai menjadi tepung yang kering.
Tepung tidak larut dalam air
sehingga tepung akan mengendap
dalam air, dan bila dipanaskan
sambil diaduk-aduk akan
mengembang dan mengental. Proses
ini disebut gelatinisasi (Tarwotjo,
Soejati.C, 1998).
Tepung akan mulai mengental pada
suhu 64-72°C. Setelah melampaui
suhu 109°C, tepung akan betul-betul
makin matang. Makin tinggi
konsentrasi larutan tepung, makin
cepat mengental meskipun belum
semua granula pecah. Jadi, masih ada
rasa mentah, berarti belum semua
bagian matang. Bila membuat bubur
tepung kurang cukup cairan, dan
pengadukannya kurang sempurna,
butir-butir granula menjadi keras dan
liat, tidak rata atau menggumpal. Jika
dimasak dengan air tepung tapioka,
tepung kentang dan tepung maizena
serta tepung hungkue akan menjadi
bubur kental dan bening, lebih jernih
daripada bubur dari tepung beras
atau juga pada tepung terigu
(Tarwotjo, Soejoeti.C, 1998).
Di pasaran banyak beredar jenis
tepung terigu yang masing-masing
memiliki karakteristik dan fungsi
berlainan. Mari kita kenali lebih
dekat:
Hard Wheat (Terigu Protein Tinggi)
Dipasaran lebih dikenal dengan
terigu Cakra Kembar. Tepung ini
diperoleh dari gandum keras (hard
wheat). Kandungan proteinnya 11-
13%. Tingginya protein terkandung
menjadikan sifatnya mudah
dicampur, difermentasikan, daya
serap airnya tinggi, elastis dan
mudah digiling. Karakteristik ini
menjadikan tepung terigu hard wheat
sangat cocok untuk bahan baku roti,
mie dan pasta karena sifatnya elastis
dan mudah difermentasikan.
Medium Wheat
( Terigu Protein Sedang)
Jenis terigu medium wheat
mengandung 10%-11%. Sebagian
orang mengenalnya dengan sebutan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
all-purpose flour atau tepung serba
guna, di pasaran lebih dikenal
dengan sebutan tepung Segitiga Biru.
Dibuat dari campuran tepung terigu
hard wheat dan soft wheat sehingga
karakteristiknya diantara kedua jenis
tepung tersebut. Tepung ini cocok
untuk membuat adonan fermentasi
dengan tingkat pengembangan
sedang, seperti donat, bakpau, bapel,
panada atau aneka cake dan muffin.
(Anonim, 2012).
Soft Wheat (Terigu Protein Rendah)
Tepung ini dibuat dari gandum
lunak dengan kandungan protein
gluten 8%-9%. Sifatnya, memiliki
daya serap air yang rendah sehingga
akan menghasilkan adonan yang
sukar diuleni, tidak elastis, lengket
dan daya pengembangannya rendah.
Cocok untuk membuat kue kering,
biscuit, pastel dan kue-kue yang
tidak memerlukan proses fermentasi.
Di pasaran tepung ini lebih dikenal
dengan nama terigu Cap Kunci
(Anonim, 2012).
Self Raising Flour
Jenis tepung terigu yang sudah
ditambahkan bahan pengembang dan
garam. Penambahan ini menjadikan
sifat tepung lebih stabil dan tidak
perlu menambahkan pengembang
lagi ke dalam adonan. Jika sukar
didapat, tambahkan satu sendok teh
baking powder ke dalam sekilo
tepung sebagai gantinya. Self raising
flour sangat cocok untuk membuat
cake, muffin, dan kue kering
(Anonim, 2012).
Enriched Flour
Adalah tepung terigu yang
disubstitusi dengan beragam vitamin
atau mineral dengan tujuan
memperbaiki nilai gizi terkandung.
Biasanya harganya relatif lebih
mahal. Cocok untuk kue kering dan
bolu (Anonim, 2012).
Whole Meal Flour
Tepung ini biasanya dibuat dari
biji gandum utuh termasuk dedak
dan lembaganya sehingga warna
tepung lebih gelap/cream. Terigu
whole meal sangat cocok untuk
makanan kesehatan dan menu diet
karena kandungan serat(fiber) dan
proteinya sangat tinggi (Anonim,
2012).
Tabel 5. Hasil Pengamatan Uji Gluten Tepung Segitiga Biru
Keterangan Hasil
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
a. NaCl
Gluten Basah
Gluten Kering
4 gram
1,44 gram
b. Air
Gluten Basah
Gluten Kering
2 gram
1 gram
( Sumber : Kelompok 1, Meja 3, 2012)
Berdasarkan percobaan uji gluten
pada sampel terigu protein tinggi dan
pelarut NaCl 1% berat gluten basah
adalah 4 gram.dan gluten kering 1,44
gram. Hal ini membuktikan bahwa
pada tepung terigu ini banyak
terkandung gluten. Sedangkan pada
hasil menggunakan pencucian air
gluten basah adalah 2 gram dan
gluten kering 1 gram. Hal ini karena
sifat gluten yang tidak larut dalam air
dan terbawa oleh pencucian.
Sehingga hanya sedikit gluten yang
masih tersisa dalam adonan.
Dalam uji gluten yang dilakukan
terhadap tepung dengan
menggunakan air maupun dengan
menggunakan NaCl sebagai
pelarutnya, tidak memperlihatkan
perbedaan berat yang sangat
mencolok diantara keduanya. Gluten
merupakan salah satu dari jenis
protein globuler, yaitu protein yang
berbentuk bola. Protein ini larut
dalam larutan garam dan asam encer,
juga lebih mudah berubah di bawah
pengaruh suhu, konsentrasi garam,
pelarut asam dan basa. Protein ini
mudah terdenaturasi, yaitu susunan
molekulnya berubah yang diikuti
dengan perubahan sifat fisik dan
fisiologiknya seperti yang dialami
oleh enzim dan hormon (Winarno,
1997).
Fungsi larutan NaCl adalah untuk
mempercepat pembentukan gluten
dari sampel tepung. Namaun hasil
pengeringan akan menunjukan
adonan air lebih berat karena adonan
lebih mudah untuk menyerap air
daripada menyerap larutan NaCl.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Uji Bleaching
Bahan Pengamatan Hasil
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
Tepung Ketan
PutihUji Bleaching Supernatan tetap putih
( Sumber : Kelompok 1, Meja 3, 2012)
Berdasarkan percobaan uji
bleaching pada sampel tepung ketan
putih menghasilkan supernatan tetap
putih, artinya tepung ketan putih
tidak mengalami proses bleaching.
Supernatan merupakan zat yang
terdapat didalam endapan tepung
terigu yang dihasilkan dari oksidasi
karoten, yaitu pigmen yang terdapat
dalam tepung terigu.
Bleaching adalah proses untuk
memperoleh tepung terigu yang
berwarna putih, proses bleaching ini
berhubungan dengan oksidasi
karotein, yaitu pigmen yang terdapat
dalam terigu. Fungsi bleaching itu
sendiri yaitu untuk menghilangkan /
mereduksi warna. Zat kimia yang
digunakan pada proses bleaching
yaitu petroleum eter.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan fisik
dan struktur pada kacang merah
diperoleh hasil bahwa kacang merah
berwarna merah muda berbentuk
lonjong dengan memiliki densitas
kamba 30 gram/ml, ukuran panjang
1,59 cm, lebar 0,78 cm dan berat 1
gram. Artinya kedelai ini termasuk
kedalam jenis kacang-kacangan.
percobaan daya serap air pada beras
merah diperoleh jumlah daya serap
air sebesar 12,5%. Hal ini
menunjukan mutu beras merah
kurang baik, karena sedikit menyerap
air. percobaan rasio pengembangan
pada sampel beras putih disimpulkan
bahwa beras putih mempunyai daya
kembang yang tinggi. Hal ini
dipengaruhi kandungan amilosa yang
ada di dalam beras. Beras ini
digolongkan kepada mutu baik.
Percobaan daya serap air tepung
terigu pada sampel tepung terigu
protein sedang disimpulkan bahwa
mutu tepung terigu tersebut baik,
karena standar mutu tepung terigu
yang baik adalah daya serapnya di
atas 60 %. Makin tinggi daya serap
tepung maka makin tinggi pula
mutunya. Fungsi dari daya serap air
pada tepung itu sendiri adalah untuk
mengetahui mutu suatu tepung terigu
makin tinggi daya serap tepung
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan
makin tinggi pula mutunya,
sebaliknya makin rendah daya serap
tepung maka kualitas tepung tersebut
makin tidak baik. percobaan uji
gluten pada sampel terigu protein
tinggi dan pelarut NaCl 1% berat
gluten basah adalah 4 gram.dan
gluten kering 1,44 gram. Hal ini
membuktikan bahwa pada tepung
terigu ini banyak terkandung gluten.
Sedangkan pada hasil menggunakan
pencucian air gluten basah adalah 2
gram dan gluten kering 1 gram. Hal
ini karena sifat gluten yang tidak
larut dalam air dan terbawa oleh
pencucian. Sehingga hanya sedikit
gluten yang masih tersisa dalam
adonan. Percobaan uji bleaching
pada sampel tepung ketan putih
menghasilkan supernatan tetap putih,
artinya tepung ketan putih tidak
mengalami proses bleaching.
Saran
Praktikan dalam melakukan
percobaan harus dilakukan dengan
hati-hati, dan bagi laboratorium,
peralatan yang tersedia lebih
dilengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2008), Beras,
http;//www.WikipediaIndonesia.
co.id, akses : 29-10-2012.
Anonim, (2008), Jenis Tepung
Terigu,
http;//www.WikipediaIndonesia.
co.id, akses : 29-10-2012.
Anonim, (2008),Tepung Terigu ,
http;//www.WikipediaIndonesia.
co.id, akses : 29-10-2012.
Muchtadi, T. (1989). Ilmu
Pengetahuan Bahan Pangan.
edisi ketiga. Alfabeta: Bandung.
Tarwotjo, Soejoeti.C, 1998, Dasar-
Dasar Gizi Kuliner, Penerbit
PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Nurmala, Tati, S.W, (1998), Serealia
Sumber Karbohidrat Utama,
PT. Rineka Utama, Jakarta.
Winarno, F.G, (1997), Kimia
Pangan dan Gizi, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang - Kacangan