Laporan Kkn Nurfaaidah Madung
-
Upload
fuad-amir-jr -
Category
Documents
-
view
217 -
download
4
description
Transcript of Laporan Kkn Nurfaaidah Madung
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yang diemban selama ini adalah
Pengabdian pada Masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu, maka Uiversitas
Hasanuddin (UNHAS) selaku perguruan tinggi bersama beberapa perguruan
tinggi lainnya menjadi pelopor dalam suatu bentuk kegiatan pengabdian pada
masyarakat yang bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian pada
masyarakat yang timbul akibat adanya dasar konsep-konsep akademis yang terkait
dengan realitas kehidupan masyarakat, mengaplikasikan teori melalui
pengalaman-pengalaman di lapangan dan mahasiswa dituntut pula untuk menjadi
manusia yang siap dan percaya diri dalam kehidupan bermasyarakat, karena pada
hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dengan
sesamanya.
Perwujudan dalam suatu masyarakat perlu dikembangkan demi
kesejahteraan dan kehidupan yang lebih layak. Oleh karena itu, perlu kiranya
aplikasi ilmu dalam suatu masyarakat dengan campur tangan dari perguruan tinggi
yang melibatkan mahasiswa KKN. Dimana, akan dengan mudah meyatupadukan
pendapat dalam membangun Desa ke arah yang lebih baik dan maju.
Kegiatan KKN pada intinya tidak terlepas dari pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan mahasiswa
mampu menjadi motivator di tengah masyarakat dalam membangun daerahnya.
1
Keterlibatan mahasiswa yang terjun langsung didalam KKN tidak hanya bersifat
fisik namun juga bersifat non-fisik yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa diharapkan dapat
membantu masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Masyarakat
yang cenderung menerapkan pola sederhana dalam setiap kehidupannya, dengan
kehadiran mahasiswa di tengah-tengah mereka dapat memberikan masukan
tentang metode yang modern dan kompleks. Dengan metode yang lebih modern
diharapkan pemberdayaan potensi dapat memunculkan kemandirian lokal untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Universitas Hasanuddin sebagai institusi keilmuan telah menetapkan
mahasiswa untuk melaksanakan kuliah kerja nyata di tengah-tengah masyarakat,
dengan harapan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku
kuliah sebagai wujud kepedulian dan partisipasi Universitas Hasanuddin dalam
peningkatan pembangunan masyarakat. Dan untuk saat ini, KKN Periode Juni-Juli
Tahun 2013 salah satunya berlokasi di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik
Utara, Kabupaten Nunukan.
1.2. Tujuan KKN
KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk
memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena
pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan
masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan manfaat bagi
masyarakat. Karenanya KKN memiliki arah yang ganda, yaitu memberikan
pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan pelengkap kepada
2
mahasiswa untuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial
kemayarakatan di luar kelas, dan membantu masyarakat serta pemerintah
melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di lokasi
KKN.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa Perguruan Tinggi
bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan tetapi
terjadi keterkaitan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional
antara Perguruan Tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, menjadi lebih nyata.
Secara eksplisit, tujuan yang harus dicapai melalui KKN adalah:
a. Memberi Pengalaman Belajar Tentang Pembangunan Masyarakat Dan
Pengalaman Kerja Nyata Pembangunan.
Berbagai pengalaman belajar akan diperoleh setiap mahasiswa yang ber-
KKN, seperti pengalaman belajar mengenai potensi desa dan masyarakat,
membuat rencana pembangunan desa, berkomunikasi dengan berbagai lapisan
masyarakat, menggerakkan dan mengorganisasikan masyarakat, dan bagaimana
menghimpun dana masyarakat.
b. Menjadikan Lebih Dewasanya Kepribadian Mahasiswa Dan Bertambah
Luasnya Wawasan Mahasiswa.
Apabila tujuan ini tercapai dengan baik, maka KKN dapat menghapus isu
yang selama ini dilontarkan sebagai kritik terhadap Perguruan Tinggi. Artinya
para sarjana yang pernah mengikuti / menjadi peserta KKN akan lebih siap dan
matang dalam memasuki lapangan kerja atau sebagai kader-kader pembangunan.
3
c. Memacu Pembangunan Masyarakat Dengan Menumbuhkan Motivasi
Kekuatan Sendiri
Kenyataan menunjukkan bahwa dinamisasi masyarakat sangat esensial
bagi pembangunan. Pengalaman mengajarkan bahwa meningkatkan dinamika
masyarakat merupakan bagian dari pembangunan yang tidak mudah. Namun
pengalaman juga membuktikan bahwa para mahasiswa tidak saja berpotensi,
tetapi juga berkemampuan IPTEKS untuk menggerakkan masyarakat dalam
pembangunan. Keberhasilan di bidang ini akan memberikan dampak positif
berantai, baik pada diri pribadi mahasiswa, maupun masyarakat, dan
pembangunan pada umumnya.
d. Mendekatkan Perguruan Tinggi Kepada Masyarakat
Perguruan Tinggi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
masyarakat, serta dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Karenanya Perguruan Tinggi harus banyak
terlihat dengan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Melalui kegiatan
KKN tujuan didirikannya Perguruan Tinggi akan dapat dipenuhi.
1.3. Sasaran KKN
Pada dasarnya KKN (Kuliah Kerja Nyata) mempunyai tiga kelompok
sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat bersama Pemerintah Daerah, dan Perguruan
Tinggi. Masing-masing akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN,
sebagai berikut:
4
1. Mahasiswa.
Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja
secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan
kaitan dan kerjasama antar sektor.
Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang
pemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan
pembangunan.
Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan
yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk –
beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan
masyarakat.
Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran
mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan
masalah secara pragmatis ilmiah.
Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksankan
pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS
secara interdisipliner atau antar sektor.
Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.
Memberikan pengalam belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan
sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakatnya.
5
Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan,
dan memecahkan masalah secara langsung, akan menumbuhkan sifat
profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti
peningkatan keahlian, tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.
2. Masyarakat Bersama Pemerintah Daerah / Institusi
Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta IPTEKS dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.
Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi
swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam
pembangunan.
Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan
program dan proyek pembangunan yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
3. Perguruan Tinggi
Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan
proses pambangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum,
materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang ada di Perguruan Tinggi
dapat disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
6
Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan berbagai masalah untuk
pengembangan penelitian.
Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan
keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi pengembangan
IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat,
sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntunan nyata.
Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi
serta depertemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang
melaksanakan KKN.
7
II. GAMBARAN UMUM LOKASI
Secara geografis, Desa Sei Pancang termasuk dalam daerah dataran
rendah, dengan kondisi tanah dari permukaan laut berkisar 3-5 meter dengan
tingkat curah hujann berkisar 1.845 mm/Thn. Dengan suhu rata-rata sekitar 32
derajat Celsius. Kondisi ini secara nyata menguntungkan bagi masyarakat Desa
Sei Pancang yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai
nelayan dan petani. Kondisi wilayah yang bersebelahan langsung dengan Laut
Sulawesi dan iklim yang bersahabat untuk melakukan kegiatan pertanian
mengakibatkan banyaknya masyarakat desa yang memilih bekerja sebagai
nelayan dan petani.
Menurut data dari Kantor Kepala Desa Sei Pancang, luas Desa Sei
Pancang ini adalah + 966 Ha, di mana areal sawah rakyat adalah wilayah yang
terbesar dibanding wilayah peruntukkan lainnya, seperti pemukiman umum.
Menurut batas wilayahnya, Desa Sei Pancang ini dibatasi oleh :
Sebelah Utara : Desa Seberang dan Sebatik Malaysia Utara
Sebelah Selatan : Desa Sungai Nyamuk, Sebatik Timur
Sebelah Barat : Desa Sinjai
Sebelah Timur : Laut Sulawesi
Desa Sei Pancang berjarak kurang lebih 13 km dari pusat pemerintahan
Kecamatan Sebatik Utara dan berjarak 103 km dari ibu kota Kabupaten Nunukan
Sarana pembangunan di Desa Sei Pancang sudah cukup baik. Jalannya pun sudah
beraspal sehingga akses perjalanan lebih cepat meskipun saat ini ada jalanan yang
mulai berlubang-lubang.
8
1. Jumlah Penduduk Desa
Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah. Mereka
menetap dan membangun kebudayaan (adat istiadat) sebagai hasil interaksi
kehidupan sehari-hari. Dalam pembagiannya, secara umum penduduk dibagi atas
penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Dan hal ini berlaku pula dalam
penghitungan jumlah penduduk di Desa Sei Pancang ini.
Di bawah ini disajikan tabel mengenai jumlah penduduk Desa Sei
Pancang tahun 2012. Data jumlah penduduk ini merupakan data yang tersaji dari
Pemerintah Desa setempat.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2012.
No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk(Jiwa)
Persentase(%)
1 Laki-laki 2.152 52,812 Perempuan 1.923 47,19
Jumlah Total 4.075 100Sumber: Data Sekunder, 2013.
Berdasarkan data pada Tabel 1 ditunjukkan bahwa jumlah penduduk
Desa Sei Pancang untuk tahun 2012 adalah 4.075 jiwa dimana jumlah penduduk
laki-laki lebih besar disbanding jumlah penduduk perempuan. Jumlah penduduk
laki-laki adalah 2.152 jiwa dengan persentase sebesar 52,81% sedangkan
penduduk perempuan adalah 1.923 jiwa dengan persentase sebesar 47,19%. Dari
jumlah total penduduk di atas, tercatat ada 12 RT yang ada di Desa Sei Pancang
ini.
9
2. Mata Pencaharian Penduduk Desa
Mata pencaharian penduduk Desa Sei Pancang cukup beragam. Akan
tetapi sebagian besar masyarakat Desa Sei Pancang bergerak di bidang pertanian
dan perikanan, yaitu sebagai petani dan nelayan. Hal ini disebabkan luasnya lahan
yang tersedia untuk digarap dan terjangkaunya komoditi pertanian dan perikanan
di daerah ini.
Di bawah ini disajikan tabel mengenai jumlah penduduk Desa Sei
Pancang tahun 2012 berdasarkan mata pencaharian. Data jumlah penduduk ini
merupakan data yang tersaji dari Pemerintah Desa setempat.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian, Tahun 2012.
No.
Jenis Kelami
n
Pertanian
(jiwa)
Perkebunan
(jiwa)
Nelayan
(jiwa)
Pedagang
(jiwa)
Industri
Kecil (jiwa)
Bidang
Jasa (jiwa)
PNS-ABRI-POLRI (jiwa)
Jumlah (jiwa)
1 Laki-laki 89 169 256 101 33 86 70 804
2 Perempuan 24 58 - 83 60 42 41 308
Jumlah (jiwa) 113 227 256 184 93 128 111 1.112
Sumber: Data Sekunder, 2013.
Berdasarkan data pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 4.075 jiwa
penduduk Desa Sei Pancang, hanya 1.112 yang memiliki pekerjaan. Mata
pencaharian yang paling dominan ditunjukkan dari sisi bidang perikanan yaitu
nelayan sebesar 256 jiwa, kemudian bidang perkebunan sebesar 227 jiwa, dan
mata pencaharian sebagai pedagang sebesar 184 jiwa. Hal tersebut dikarenakan
letak Desa Sei Pancang yang berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi sehingga
banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan. Selain itu luasnya lahan yang
dapat digarap di desa ini juga menjadi salah satu factor banyaknya penduduk yang
bekerja sebagai petani. Adapun berdagang juga merupakan mata pencaharian
10
yang dominan pula di desa ini. Hal ini disebabkan dekatnya akses perdagangan
desa dengan Negara tetangga yaitu Tawau, Malaysia yang memberikan peluang
besar dalam meningkatkan omset penjualannya melalui tingginya nilai tukar
rupiah dan rendahnya harga barang.
3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa
Pendidikan, menurut para ahli, merupakan hal yang sangat penting dalam
peningkatan kesejahteraan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, maka persentase kesejahteraan yang dapat diperolehnya juga semakin
tinggi. Hal ini berarti bahwa suatu wilayah yang masyarakatnya mempunyai
tingkat pendidikan baik, maka kesejahteraan masyarakat desa tersebut tergolong
baik.
Beberapa tahun terakhir, pemerintah setempat mulai memberikan
perhatian lebih pada sektor pendidikan. Hal ini tentunya merupakan sinyal positif
dari pemerintah desa setempat. Oleh karenanya perlu mendapat dukungan dari
semua elemen masyarakat Desa Sei Pancang. Di Desa Sei Pancang hanya terdapat
4 sarana pendidikan, yakni SDN 001 Sebatik Utara, SMPN 1 Sebatik Utara, MTs
dan MA .
11
III. IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 . Identifikasi Masalah
Masalah merupakan adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan
dengan apa yang terjadi. Kesenjangan inilah yang memerlukan sebuah
penyelesaian atau pemecahan. Berdasarkan dari hasil observasi dilapangan serta
hasil dari seminar program kerja yang melibatkan mahasiswa, pemerintah
setempat dan masyarakat ternyata ada beragam masalah yang ditemui dalam
wilayah Desa.
Hasil survei lokasi pada minggu pertama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
ditambah dengan saran dari beberapa anggota masyarakat Desa Sei Pancang
memberikan kami beberapa kesimpulan untuk identifikasi masalah yang ada di
desa ini. Adapun masalah yang ditemukan dibagi dalam dua jenis identifikasi
masalah, berdasarkan keilmuan dan berdasarkan pilihan. Masalah-masalah yang
teridentifikasi tersebut, antara lain:
a. Kurangnya papan jalan yang ada di tiap-tiap gang sehingga dapat
menimbulkan kebingungan dalam pencarian alamat;
b. Besarnya harapan masyarakat Desa Sei Pancang secara umum untuk melihat
partisipasi aktif mahasiswa KKN dalam berbagai jenis kegiatan, baik itu
pendidikan, kebudayaan, keagamaan, kesehatan, pertanian maupun
lingkungan;
12
c. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang bagi siswa-siswi sekolah dasar
untuk memperoleh pengetahuan tambahan, seperti penguasaan bahasa asing
dalam hal ini Bahasa Inggris dan pengenalan teknologi yang dalam hal ini
Teknik Informatika melalui Komputer;
d. Keterbatasan pengetahuan masyarakat, khususnya anak-anak tentang
pelestarian lingkungan melalui tanaman-tanaman pekarangan sehingga
banyaknya pekarangan rumah yang tidak berfungsinya sebagaimana
mestinya;
e. Meningkatkan silaturahmi antara masyarakat Desa Sei Pancang secara umum
dengan mahasiswa KKN.
3.2. Pemecahan Masalah
Masalah-masalah yang telah teridentifikasi melalui survei lokasi pada
minggu pertama dan saran dari beberapa anggota masyarakat tersebut, selanjutnya
ditindaklanjuti dengan cara mencari pemecahan masalahnya. Penetapan
pemecahan masalah untuk masalah yang teridentifikasi sebelumnya disesuaikan
dengan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa KKN dalam hal tenaga, waktu,
maupun biaya. Pemecahan masalah yang ada tersebut dibagi menjadi dua, yaitu
kegiatan umum (seluruh mahasiswa KKN terlibat) dan kegiatan individu
(mahasiswa yang menulis laporan ini). Adapun pemecahan masalah yang telah
ditetapkan sedemikian rupa itu adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan “Signage” di Desa Sei Pancang, yang dimaksud dalam hal ini
adalah pembuatan papan jalan untuk gang-gang dan pembuatan papan nama
Ketua RT;
13
b. Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan cara menyikat gigi yang
benar;
c. Memberikan pengajaran kepada siswa-siswi Sekolah Dasar tentang Seni
Menggambar yang menarik;
d. Memberikan pengajaran tentang Ekstrakurikuler Seni yang dalam hal ini
kegiatan menari untuk siswa Sekolah Menengah Pertama sebagai bentuk
pelestarian kebudayaan;
e. Pemeriksaan Kesehatan untuk warga Desa yang Lanjut Usia (Lansia);
f. Pelatihan Kewirausahaan dan Pengolahan Hasil Perikanan;
g. Seni Menanam dan Olah Pekarangan sebagai bentuk pengajaran kepada anak-
anak sejak dini untuk terus melestarikan lingkungan tempat tinggalnya.
h. Sekolah Pesisir, memberikan pengetahuan tambahan kepada anak-anak warga
Desa Sei Pancang seperti Bahasa Inggris, Teknik Informatika melalui
komputer, maupun pengetahuan dasar yang diperolehnya di bangku sekolah
seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan Agama.
i. Pembagian Buku kepada MTs dan MA di Desa Sei Pancang.
Yang menjadi program kerja/kegiatan individu adalah Seni Menanam
dan Olah Pekarangan. Sedangkan kegiatan yang lain adalah program kerja umum
untuk mahasiswa KKN, tetapi penulis tetap terlibat langsung.
14
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Hasil Kegiatan
a.Seni Menanam.
Tujuan : Menambah pengetahuan masyarakat,
khususnya anak-anak agar terbiasa dalam hal
penanaman sebagai bentuk pelestarian
lingkungan
Sasaran : Anak-anak warga sekitar posko
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 11 Juli 2013 pukul 16.00 WITA
Tempat Pelaksanaan : Posko KKN
Realisasi : Terlaksana dengan baik diakibatkan oleh
tingginya minat anak-anak dalam menata
tanaman ke dalam pot sehingga menghasilkan
sebuah tanaman hias yang hijau dan indah
dipandang
Tindak Lanjut : Tidak ada
b. Olah Pekarangan
Tujuan : Memperbaiki dan memperindah pekarangan
rumah sebagai bentuk percontohan kepada
masyarakat sekitar
Sasaran : Anak-anak warga sekitar
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 11 Juli 2013 pukul 08.00 WITA
15
Tempat Pelaksanaan : Pekarangan Posko KKN.
Realisasi : Terlaksana dengan baik.
Tindak Lanjut : Perlunya kesadaran masing-masing individu
dalam mewujudkan lingkungan yang asri dan
hijau.
4.2. Kendala Yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut
secara umum berbeda tiap-tiap kegiatan, namun semuanya dapat dipecahkan
dengan baik. Keterbatasan waktu dan tenaga untuk pelaksanaan program kerja
juga menjadi kendala, khususnya dalam hal pembuatan ‘signage’ atau papan jalan.
Hal ini disebabkan karena kegiatan tersebut memang membutuhkan waktu dan
tenaga yang lebih dibanding program kerja lainnya. Sedangkan diketahui bahwa
program kerja lainnya juga dilaksanakan dalam kurun waktu 21 hari secara
bersamaan.
Sedangkan untuk program kerja individu yakni Seni Menanam dan Olah
Pekarangan, terkendala pada penentuan waktu pelaksanaan kegiatan yang perlu
dijadwalkan agar tidak mengganggu program kerja lain yaitu Sekolah Pesisir yang
juga dilaksanakan setiap hari pada jam dan tempat yang sama. Selain itu, kendala
yang juga dihadapi dalam kegiatan ini adalah kurangnya sarana dan prasarana
penunjang dalam mempermudah anak-anak mempelajari seni pertanaman, seperti
kurangnya poster-poster bergambar, sehingga mahasiswa harus membeli sarana
16
penunjang lainnya yang dapat digunakan sebagai barang pengganti guna
mempermudah dalam penyampaian informasi/pengetahuan. Namun demikian,
segala kendala yang ada tersebut dapat dihadapi dan dipecahkan dengan baik
sehingga kegiatanpun dapat terlaksana dengan baik.
17
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami peroleh dari pelaksanaan program
kerja individu tersebut di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten
Nunukan, antara lain :
1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa
untuk berada ditengah-tengah kehidupan masyarakat, dan memberikan
kemampuan untuk selalu mampu mengidentifikasi masalah dan
pemecahannya dalam berbagai sektor; memberikan pelajaran kepada
mahasiswa untuk mematangkan kepribadiaan dan menumbuhkan rasa
percaya diri dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
2. Pelaksanaan program kerja secara umum telah mendapat sambutan positif
dari masyarakat dan pihak Pemerintah Desa setempat. Hal ini karena adanya
dukungan baik tenaga, waktu dan biaya dari masyarakat desa dan pemerintah
setempat.
3. Kegiatan-kegiatan yang ada dapat terlaksana dengan baik meski ada hal yang
menjadi kendala.
4. Diperlukan perhatian oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk
lebih cermat melihat potensi yang dimiliki oleh Desa Sei Pancang guna
mendukung pembangunan yang lebih baik di Desa Sei Pancang.
18
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan demi perkembangan dan kemajuan
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masyarakat guna meningkatkan
produktivitas dan kemajuan kegiatan pelaksanaan program kerja di lapangan,
maka perlu diadakannya tindak lanjut dan monitoring pasca kegiatan mahasiswa
KKN oleh instansi terkait, pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan
bersama menuju kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera. Perlunya perhatian
yang lebih dari Pemerintah Kabupaten terhadap masalah-masalah yang dihadapi
oleh masyarakat merupakan hal yang kami kira penting untuk dilaksanakan.
19