laporan Individu KKN

36
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk perwujudan dan pengamalan Dharma ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini juga dimaksud sebagai wadah pelatihan dan pemantapan kepribadian mahasiswa dan mahasiswi di dalam lingkungan kehidupan masyarakat, supaya dikemudian hari mereka menjadi sarjana yang berguna bagi Nusa dan Bangsa. Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga merupakan sejalan dengan ketentuan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) pada masa Orde baru pada waktu lalu, sebagaimana dimaksud pada bagian arah dan kebijaksanaan pembangunan umum, yakni : “Perguruan tinggi terus dikembangkan dan diarahkan untuk mendidik mahasiswa dan mahasiswi, agar mampu untuk meningkatan daya pengarahan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan Bangsa dab Negara”. Akan tetapi hingga saat ini, ada pula perguruan tinggi yang lainnya menerapkan Kuliah Kerja Nyata 1

description

Universitas Palembang

Transcript of laporan Individu KKN

Page 1: laporan Individu KKN

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk perwujudan

dan pengamalan Dharma ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni

pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan ini juga dimaksud sebagai wadah pelatihan dan pemantapan

kepribadian mahasiswa dan mahasiswi di dalam lingkungan kehidupan

masyarakat, supaya dikemudian hari mereka menjadi sarjana yang berguna

bagi Nusa dan Bangsa.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga merupakan sejalan dengan ketentuan

Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) pada masa Orde baru pada

waktu lalu, sebagaimana dimaksud pada bagian arah dan kebijaksanaan

pembangunan umum, yakni : “Perguruan tinggi terus dikembangkan dan

diarahkan untuk mendidik mahasiswa dan mahasiswi, agar mampu untuk

meningkatan daya pengarahan, menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab

yang besar terhadap masa depan Bangsa dab Negara”.

Akan tetapi hingga saat ini, ada pula perguruan tinggi yang lainnya

menerapkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa dan mahasiswi

dilingkungan kampus masing-masing, termasuk juga di Universitas

Palembang. Bahkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) termasuk pula ke dalam

ilmu akademik yang khusus dan terpisah dari ilmu-ilmu akademik yang

diperoleh dari perguruan tinggi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan

mutu dan kualitas pendidikan hingga penerapannya ke dalam lingkungan

masyarakat sosial dan dapat bertanggung jawab di dalam lingkungan

masyarakat, berkepribadian sosial dan dapat bertanggung jawab di dalam

lingkungan kelompoknya masing- masing.

1

Page 2: laporan Individu KKN

Selain dimaksud di atas, Kuliah Kerja Nyata (KKN) yakni sebagai

salah satu penerapan dan perwujudan ilmu akademik yang telah diperolwh

mahasiswa dan mahasiswi selama di perguruan tinggi, yang kemudian

dapat berguna untuk ikut berperan aktif di dalam aktifitas kehidupan

masyarakat dan membantu kerja Pemerintaha dalam hal perwujudan

pembangunan di segala bidang pada kehidupan masyarakat desa, terutama

di lingkungan Kelurahan Kebun Bunga.

I.2 Ruang Lingkup Pelaksanaan

Ruang lingkup dalam melaksanakan kurikulum/akademik Kuliah

Kerja Nyata (KKN) yakni meliputi :

1. Ruang Lingkup Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan pada semester

VIII (delapan) yang di mulai pada tanggal 18 Februari 2013 s.d 23

Maret 2013.

2. Ruang Lingkup Wilayah

Lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi kelompok VIII (delapan) di

daerah Kartapati tepatnya di :

Kelurahan : Kebun Bunga

Kecamatan : Sukarami

Kota : Palembang

Propinsi : Sumatera Selatan

I.3 Ruang Lingkup Permasalahan

Agar lebih terarah dan tidak menimbulkan pengertian terhadap

penulisan ini, maka kami membatasi ruang lingkup pemahasannya yaitu

hanya pada di RT. 68 dan RT. 69 RW. 14 Kelurahan Kebun Bunga Kota

Palembang propinsi Sumatera Selatan. Yang menitik beratkan pada

peranan masyarakat dan lembaga-lembaga formal secara fisik. Terkait

pada perubahan tujuan dalam mengikutsertakan masyarakat agar tercapai

2

Page 3: laporan Individu KKN

dan terciptanya pembaharuan atau perubahan (reformasi) kearah yang

kebih baik.

Namun demikian sejauh rengkaian hendaknya dengan pembahasan

ini, kami tidak menutupi kemungkinan hal-hal lainnya secara nyata

sebagai kebutuhan masyarakat yang tidak biasa dipisahkan dengan

keadaan perekonomian.

I.4 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam laporan ini penulis membahas mengenai Infrastruktur RT

setempat yaitu keadaan jalan, drainase dan tata letak rumah warga serta

fasilitas penunjang lainnya.

I.5 Tujuan Laporan

Adapun tujuan laporan yang telah kami buat antara lain :

1. Laporan ini bertujuan untuk memenuhi syarat kurikulum

akademis mahasiswa Universitas Palembang, maka semua

mahasiswa tingkat akhir diwajibkan mengikuti dan melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan maksud untuk mendapatkan

cara-cara mengaplikasikan teori yang di dapat di bangku kuliah

dengan di lapangan pekerjaan diantaranya mempelajari aspek-

aspek administrasi, struktur organisasi, metode dan sistem

manajemen serta tahapan-tahapan yang digunakan dalam

pembuatan tentang daerah yang komperatif dan fleksibel.

2. Pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) kepada masyarakat dan universitas.

3. Memberikan informasi kepada masyarakat dan pemerintah untuk

meningkatkan kemajuan masyarakat setempat.

I.6 Metode Penulisan Laporan

Penulis telah mengadakan survey dan pengumpulan data-data yang

dilakukan secara langsung pengamatan di lapangan dan studi pustaka

3

Page 4: laporan Individu KKN

guna memperoleh data yang diperlukan. Adapun penyusun laporan ini

pada kelompok VIII (delapan) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan

XXVII Tahun 2013 di Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami

Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan melalui tahapan-tahapan

sevagai berikut :

1. Observasi Langsung

Yaitu pengambilan data langsung di daerah Kuliah Kerja Nyata (KKN)

baik secara lisan menggali informasi dengan warga, pengambilan data

ke instansi setempat maupun pengamatan langsung oleh penulis di

lapangan.

2. Observasi Tidak Langsung

Yaitu pangambilan data secara studi literatur baik dari internet maupun

dari buku.

3. Analisis Data

4

Page 5: laporan Individu KKN

BAB II

PERMASALAHAN

II.1 Permasalahan Umum

Keadaan infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, bandara, sistem

penyediaan tenaga listrik, irigasi, sistem penyediaan air bersih, sanitasi,

dsb, memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan tingkat perkembangan

suatu wilayah, yang antara lain dicirikan oleh laju pertumbuhan ekonomi

dan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa

studi terdahulu bahwa daerah yang mempunyai kelengkapan sistem

infrastruktur yang lebih baik, mempunyai tingkat laju pertumbuhan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik pula, dibanding

dengan daerah yang mempunyai kelengkapan infrastruktur yang terbatas.

Keadaan infrastruktur Indonesia secara keseluruhan jika dibanding

dengan negara tetangga dapat dianggap belum maju. Hal ini diakibatkan

krisis ekonomi yang melanda Indonesia sehingga porsi pengeluaran

pemerintah untuk infrastruktur juga mengalami kecenderungan menurun.

Meskipun sejak desentralisasi pemerintah pusat sudah memindahkan

beberapa tanggung jawab ke pemerintah daerah namun pengeluaran

infrastruktur pada tingkat pemda juga tidak meningkat banyak untuk

menggantikan penurunan pengeluaran pemerintah pusat.

Dapat dilihat juga terjadi ketimpangan pembangunan infrastruktur

antara Kawasan Barat indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia

(KTI), secara umum diketahui bahwa infrastruktur di Pulau Jawa lebih

maju jika dibandingkan dengan infrastruktur diluar Pulau Jawa.

A. Infrastruktur Jalan

Jalanmeupakan infrastruktur yang sangat dibutuhkan bagi

transportasi darat. Fungsi jalan adalah sebagai penghubung suatu wilayah

dengan wilayah lainnya. Dalam konteks pembangunan pertanian dan

ekonomi.jaringan jalan sangat dibutuhkan untuk kelancaran arus faktor

produksi maupun pemasaran hasil. Jalan merupakan infrastruktur penting

5

Page 6: laporan Individu KKN

untuk mempelancar distribusi barang dan faktor produksi antara daerah

serta menningkatkan mobilitas penduduk. Secara umum kondisi

infrastruktur jalan di Indonesia masih sangat lambat dibanding dengan di

negara-negara tetangga lainnya. Penyebaran pembangunan jaringan jalan

juga tidak merata cenderung terpusat di Pulau Sumatera dan Jawa.

Walaupun pembangunan jalan terus dilakukan namun selama ini

pembangunan tersebut masih terfokus di Kawasan Barat Indonesia. Selain

masalah pentingnya pembangunan jaringan jalan, pemeliharaan jaringan

jalan yang sudah ada juga merupakan hal yang penting. Kurangnya

pemeliharaan mengakibatkan kondisi jalan mudah mengalami kerusakan.

B. Infrastruktu Listrik

Listrik adalah salah satu sumber energi vital yang diperlukan sebagai

sarana pendukung produksi atau kehidupan sehari-hari, dan tenaga listrik

memegang peranan penting dalam upaya mendukung pembangunan

nasional secara luas baik ekonomi, sosial maupun budaya. Dapat dilihat

konsumsi listrik di indonesia terus meningkat, baik dari jumlah pelanggan

rumah tangga, kelompok usaha dan lainnya. Namun peningkatan

kkonsumsi seharusnya didukung oleh penambahan kapasitas produksi

listrik dari pembangunan pembangikit-pembangkit listrik baru. Sehingga

pemadaman akibat kekurangan listrik dapat dikurangi. Hal tersebut sudah

mulai terasa di berbagai pulau di Indonesia, terutama di luar Pulau

Jawasering terjadi pemadaman total (black out), contohnya di Sumatera

Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Lampung.

C. Infrastruktur Air Bersih

Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup di

dunia ini. Kebutuhan akan air oleh manusia mmenyangkut dua hal, yaitu

air untuk kehidupan kita sebagai makhluk hayati dan air untuk kehidupan

sebagai manusia yang berbudaya. Kebutuhan akan air diperlukan dalam

produksi bahan makanan kita, seprti untuk tanaman padi, sayur-sayuran,

holitkultural, kehidupan ikan, ternak dan sebagainya. Usaha masyarakat

untuk mendapatkan air bersih sangat beragam, dari mulai menggunakan

6

Page 7: laporan Individu KKN

pompa, sumur, mata air sampai membeli air dari padagang keliling.

Namun kalau dinilai dari negara lainnya Indonesia masih lemah dalam

akses air bersih.

D. Infrastruktur Telekomunikasi

Penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia memang telah

mengalami pembangunan yang cukup pesat. Awal pembangunan

telekomunikasi diawali tahun 1882, yaitu saat didirikannya sebuah badan

usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap pada masa pemerintahan

kolonial belanda. Namun perkembangan infrastruktur telekomunikaasi

saat ini dirasa masih kurang, melihat luas dan populasi indonesia yang

sangat besar. Khususnya ketimpangan penyelenggaraan infrastruktur

telekomunikasi yang sebagian besar akses masih dinikmati oleh warga

perkotaan.

E. Infrastruktur Kesehatan

Salah satu faktor dalam membangun sumberdaya manusi adalah

kesehatan, pada tingkat mikro yaitu pada tingkat individu dan keluarga.

Kesehatan adalah dasar dari produktivitas kerja dan kapasitas untuk belajar

di sekolah. Tenaga kerja yang sehat secara fisik dan mental akan lebih

enerjic dan kuat, dan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Selanjutnya,

anak yang sehat akan memiliki kemampuan belajar lebih baik dan akan

tumbuh menjadi dewasa lebih terdidik. Dalam keluarga yang sehat,

pendidikan anak cenderung untuk tidak terputus jika dibanding dengan

keluarga yang tidak sehat. Pada tinggkat makro, penduduk dengan tingkat

kesehatan yang baik merupakan masukan (input) penting untuk

menurunkan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan

ekonomi jangka panjang. Beberapa pengalaman sejarah besar

membuktikan berhasilnya tinggal landas ekonomi seperti pertumbuhan

ekonomi yang cepat didukung oleh terobosan penting di bidang kesehatan

masyarakat, pemberantasan penyakit dan peningkatan gizi. Dalam upaya

meningkatkan kesehatan masyarakat maka dibutuhkan juga infrastruktur

kesehatan yang memadai. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu

7

Page 8: laporan Individu KKN

puskesmas yang diperkuat juga dengan Puskesmas Pembantu dan

Puskesmas Keliling.

F. Infrastruktur Pendidikan

Undang-Undang dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa setiap

warga negara berhak mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas

dan kesejahteraan hidupnya. Pendidikan mempunyai peranan penting dan

strategis dalam pembangunan bangsa serta memberi konstribusi signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial. Berbagai upaya

telah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan tarap

pendidikan penduduk Indonesia termasuk pelaksanaan Wajib belajar

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

G. Perumahan dan Permukiman

Pembangunan dan pengelolaan infrastruktur perumahan dan

permukiman yang mencakup perumahan, air minum, air limbah,

persampahan dan drainase ditujukan untuk memenuhi standar pelayanan

minimal dan memberikan dukungan terhadap pertumbuhan sektor riil.

Permasalahan utama yang dihadapi dalam pembangunan perumahan dan

permukiman adalah masih terdapatnya rumah tangga yang belum

memiliki hunian yang layak, masih adanya rumah tangga yang tidak

memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi permukiman yang

layak, serta masih kurangnya dukungan infrastruktur penyediaan air

minum dan sanitasi dalam mendorong pertumbuhan sektor industri,

pariwisata, dan perdagangan.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan

kebijakan peningkatan pelayanan infrastruktur sesuai dengan standar

pelayanan minimal di bidang perumahan dan permukiman antara lain,

1) inflasi harga bahan bangunan dan menurunnya daya beli masyarakat

menjadi faktor yang menghambat masyarakat berpendapatan rendah

untuk mengakses hunian yang layak dan terjangkau; 2) penyediaan

kebutuhan rumah layak huni yang terjangkau belum dapat memenuhi laju

pertumbuhan kebutuhan rumah baik untuk mengatasi backlog

8

Page 9: laporan Individu KKN

perumahan, mengantisipasi kebutuhan rumah baru, maupun

meningkatkan kualitas perumahan yang tidak layak huni; 3) terbatasnya

penyediaan prasarana sarana utilitas permukiman menyebabkan belum

dihuninya beberapa kawasan perumahan; 4) keterbatasan lahan di

perkotaan menyebabkan tumbuhnya kawasan perumahan yang semakin

jauh dari kota utama dan tempat pekerjaan; 5) belum optimalnya

keterlibatan swasta dalam pembangunan rumah sederhana sehat; 6) masih

rendahnya akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap pembiayaan

perumahan melalui jasa pelayanan perbankan dan nonperbankan; 7)

lemahnya sistem administrasi kependudukan berpotensi menyebabkan

subsidi yang salah sasaran. Hal ini ditunjukkan dengan kepemilikan

rusunawa dan rusunami yang dimiliki oleh masyarakat berpenghasilan

tinggi atau mereka yang sudah memiliki rumah; 8) masih terdapatnya

rumah tangga yang kesulitan untuk mengakses pelayanan air minum

yang layak; 9) belum optimalnya sistem perencanaan pelayanan air

minum dan air limbah; 10) masih terbatasnya penyelenggaraan air

minum dan air limbah yang kredibel dan berkualitas; 11) menurunnya

kuantitas air baku; 12) belum optimalnya penanganan air limbah; serta

13) masih rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan persampahan

yang layak dan aman terhadap lingkungan.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan

kebijakan peningkatan daya saing sektor riil, antara lain, 1)

pertumbuhan kawasan permukiman yang berkembang sporadis dan

tanpadidukungdenganketerpaduan infrastruktur berpotensi

menyebabkan urban sprawl, kemacetan lalu lintas, dan pemborosan

waktu; 2) tercemarnya air baku oleh air limbah yang tidak terkelola; serta

3) meningkatnya luas genangan banjir di perkotaan akibat sistem

drainase yang tidak berfungsi optimal.

Dari data di atas dapat dikatakan bahwa keadaan infrastruktur

Indonesia dari segi kuantitas maupun kualitas masih kurang baik. Selain

9

Page 10: laporan Individu KKN

itu, pembangunan infrastruktur yang kurang merata juga membuat

disparitas ekonomi dan sosial antar wilaya di indonesia menjadi lebih

besar.

II.2 Permasalahan Khusus

Kota Palembang merupakan salah satu kota di Indonesia yang

mengalami peningkatan infrastruktur yang begitu pesat. Hal ini dapat

dilihat dari berbagai macam dibangunnya sarana penunjang untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu baik dalam bidang perekonomian,

sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya seperti banyaknya mal, hotel

berbintang, rumah sakit taraf internasional, sekolah yang berkualitas

Nasional dan internasional, fasilitas olahraga, Stadion Jakabaring, Bandar

Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, serta akan

dibangunnya Pelabuhan Tanjung Api-Api dan pabrik-pabrik bersekala

besar.

Prestasi ini sangatlah membanggakan bagi masyarakat Kota

Palembang dan pada puncaknya kota Palembang mendapatkan

pengharggaan sebagai tuan rumah PON ke 16, tuan rumah bersama Jakarta

Sea Games ke 26 pada tahun 2011 dan diharapkan pada tahun 2014 dapat

dipercaya kembali sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Mahasiswa

ASEAN mendatang. Palembang dibagi kedalam 16 kecamatan dan 107

kelurahan. Kecamatan Ilir Timur I, Kecamatan Ilir Timur II, Kecamatan

Ilir Barat I, Kecamatan Ilir Barat II, Kecamatan Seberang Ulu I,

Kecamatan Seberang Ulu II, Kecamatan Sukarame, Kecamatan Sako,

Kecamatan Bukit Kecil, Kecamatan Kemuning, Kecamatan Kertapati,

Kecamatan Plaju, Kecamatan Gandus, Kecamatan Kalidoni, Kecamatan

Alang-alang lebar, Kecamatan Sematang Borang.

Keberhasilan Kota Palembang harus terus ditingkatkan guna

tercapainya masyarakat yang sejahtera di semua bidang dan bahkan yang

paling penting tercapai sampai daerah pinggiran kota. Tercatat di Kota

Palembang masih ada beberapa daerah pinggiran kota yang minim

10

Page 11: laporan Individu KKN

infrastruktur. Jalan masih terendam akibat tidak adanya drainase air

dipinggiran jalan dan kondisi jalan rusak bahkan masih ada jalan yang

belum mengalami perkerasan/hanya tanah dasar, tidak tersedianya tempat

pembuangan sampah (TPS), tidak fasilitas olahraga desa dan sebagainya.

Sehingga dibutuhkan lebih banyak kerja keras lagi di daerah pinggiran

kota supaya masyarakat tersebut juga ikut merasakan nikmat dan

keberhasilan Kota Palembang.

Salah satu daerah pinggiran kota yang perlu diperhatikan lebih lanjut

adalah RT.68 sampai dengan RT. 74 Kelurahan Kebun Bungan Kecamatan

Sukarami. Keadaan daerah sekitar masih memperhatinkan dan perlu

diadakannya peningkatan sarana prasarana. Kondisi Jalan sebagian besar

masih tanah dasar dan hanya sedikit yang telah mengalami perkerasan

dengan cor beton, tidak adanya drainase permanen dan hanya ada drainase

galian tanah yang dibuat oleh masyarakat namun jika hujan jalan tanah

tersebut menjadi becek sehingga susah untuk dilalui, serta tidak adanya

tempat pembuangan sampah tetap yang dibuat dengan pasangan batu bata.

Masyarakat banyak menggunakan karung bekas untuk dijadikan tempat

sampah dan dampaknya mengganggu estetika serta bau sampah tidak

sedap bahkan ada yang menumpuk sampah di lahan kosong milik warga

tanpa diberikan perlakuan khusus sehingga membuat kesemerautan. Untuk

itu pemerintah dan masyarakat serta lembaga sosial masyarakat ataupun

lembaga lain harus bertindak untuk mengatasi permasalahan-permasalahan

yang ada dilingkungan RT.68 ssampai dengan RT. 74 Kelurahan Kebun

Bungan Kecamatan Sukarami.

11

Page 12: laporan Individu KKN

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 Keadaan Infrastruktur dan Penduduk

A. Keadaan Geografis dan Penduduk

Kelurahan Kebun Bunga memiliki wilayah seluas 750 Ha Jarak

kelurahan. Jarak dari pusat pemerintah kecamatan Sukarami 0,005 KM

dan jarak dari pusat pemerintah kota Palembang 9 KM. Batas-batas

Kelurahan Kebun Bunga antar lain :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Gasing

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Jl. Kol. H. Burlian

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Talang Betutu

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Sukarami

Secara administrai Kelurahan Kebun Bunga dibagi menjadi 13 RW,

dan 69 RT dengan jumlah penduduk sekitar 22560 orang tediri dari 16576

orang laki-laki dan 15994 orang penduduk perempuan dengan jumlah

keluarga 6920 kepala keluarga laki –laki dan 1031 kepala keluarga

perempuan.

Tabel 1 : Gambaran penduduk Kelurahan Kebun Bunga menurut tingkat

sosial ekonomi

No Kesejahteraan Keluarga Total

1 Jumlah keluarga prasejahtera 550 keluarga

2 Jumlah keluarga sejahtera 1 1856 keluarga

3 Jumlah keluarga sejahtera 2 3012 keluarga

4 Jumlah keluarga sejahtera 3 1213 keluarga

5 Jumlah keluarga sejahtera 3 plus 50 keluarga

6 Total jumlah kepala keluarga 6248 keluarga

12

Page 13: laporan Individu KKN

Tabel 2 : Gambaran penduduk Kelurahan Kebun Bunga menurut

pendidikan

No Pendidikan Total

1 SD 3427 orang

2 SLTP 4919 orang

3 SLTA 9383 orang

4 SI 2468 orang

5 SD 3427 orang

Tabel 3 : Gambaran penduduk Kelurahan Kebun Bunga menurut mutasi

No Penduduk Total

1 Lahir 58 orang

2 Meninggal 8 orang

3 Datang 51 orang

4 Pindah 27 orang

Tabel 4 : Gambaran penduduk Kelurahan Kebun Bunga menurut pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Total

1 PNS 1326 orang

2 Wiraswasta 1014 orang

3 Tani 1890 orang

4 Buruh 10439 orang

5 Pensiunan 1678 orang

Hampir seluruh penduduknya, sekitar 90 % orang beragama Islam

sedangkan yang lain beragama Kristen, katolik dan Budha, dengan jumlah

rumah ibadah 23 masjid, 11 mushola dan 1 gereja kristen serta 1 wihara.

13

Page 14: laporan Individu KKN

B. Bidang Pembangunan

Tabel 5 : Sarana Kesehatan

No Jenis Sarana Kesehatan Total

1 Jumlah Rumah Sakit Pemerintah -

2 Jumlah Rumah Sakit Swasta -

3 Jumlah Klinik KB 3

4 Jumlah Akseptor KB 2999

5 Posyandu 5

6 Puskesmas 1

7 Puskesmas Pembantu 1

Tabel 6 : Sarana Pendidikan

No Jenis Sarana Pendidikan Total

1 TK Negeri -

2 TK Swasta 6

3 SD Negeri 7

4 SD Swasta 2

5 SLTP Negeri -

6 SLTP Swasta 2

7 SLTA Negeri -

8 SLTA Swasta 2

Tabel 7 : Sarana Olahraga

No Jenis Sarana Olahraga Total

1 Jumlah Sarana olahraga 9

14

Page 15: laporan Individu KKN

2 Jumlah Sarana Kesenian 5

Tabel 8 : Sarana Industri

No Jenis Sarana Industri Total

1 Jumlah Jenis Usaha Industri 3

2 Jumlah Usaha Industri 8

Tabel 9 : Sarana Pertanian

No Jenis Sarana Pertanian Total

1 Padi 20 Ha

2 Sayuran 37 Ha

3 Buah – Buahan 3 Ha

Tabel 10 : Sarana Perikanan

No Jenis Sarana Perikanan Total

1 Jumlah Jenis Usaha Perikanan 2 Jenis

2 Jumlah Usaha Perikanan 1 Ha

Tabel 11 : Sarana Perumahan

No Jenis Sarana Perumahan Total

1 Jumlah Rumah Permanen 3871

2 Jumlah Rumah Semi Permanen 260

3 Jumlah Rumah non Permanen 169

C. Bidang Kemasyarakatan

15

Page 16: laporan Individu KKN

Tabel 12 : Jenis Organisasi

No Jenis Organisasi Total

1 Pramuka Gudep 4

2 LSM 1

3 PKK 70

4 DASAWISMA 27

D. Bidang Keamanan

Tabel 13 : Jenis Keamanan

No Jenis Sarana Perumahan Total

1 Jumlah hansip 126

2 Jumlah alat pemadam kebakaran -

3 Jumlah pos kamling 12

Sumber : Data Keseluruhan di atas diambil dari Profil desa & Kelurahan 2012

16

Gambar 1:Jalan Tanah Tanpa

Saluran Air

Gambar 2:Jalan Beton Tanpa

Saluran Air

Page 17: laporan Individu KKN

17

Gambar 3:Jalan Belum Mendapatkan

Perlakuakn Khusus

Gambar 4:Jalan Hancur Terkiskis

Gambar 5:Kondisi Jalan Seperti

Ini Dapat Mengakibatkan Tanah Menjadi Lembik dan

Banjir

Page 18: laporan Individu KKN

III.2 Solusi Peningkatan Infrastruktur

Penulis telah membahas di atas bahwa infrastruktur merupakan

bagian yang sangat penting untuk mensejahterkan masyarakat.

Banyak kegiatan dan pekerjaan yang telah dilakukan oleh berbagai

pihak baik itu pemerintah maupun masyarakat setempat. Masyarakat

dapat mengajukan permohonan kepada pemerintah supaya

melaksanakan berbagai pekerjaan untuk meningkatkan infrastruktur

Desa atau Kelurahan dan RW serta RT didalamnya. Atau pemerintah

dapat mensurvei secara keseluruhan khususnya daerah pinggiran

kota kemudian merencanakan peningkatan infrastruktur dan

seterusnya dilanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan yang dapat

dilakukan secara keseluruhan atau sebagian dari berbagai item

pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan anggaran dana

yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan perencanaan.

Dalam pengelolahan pekerjaan tersebut pemerintah dapat

merapkan beberapa metode yang bisa menjadi pilihan diantaranya:

1. Pemerintah sepenuhnya melaksanakan pekerjaan dengan

menunjuk pihak ketiga sebagai pelaksana lapangan.

2. Pemerintah sebagai pembimbing atau pemerintah menunjuk

satu orang atau tim untuk mendampingi dan mengarahkan

masyarakat dalam mengerjakan pelaksanaan.

3. Pemerintah memberikan sepenuhnya kepada masyarakat

dan masyarakat menunjuk perwakilan sebagai

penanggungjawab pelaksanaan pekerjaan.

18

Page 19: laporan Individu KKN

III.3 Pekerjaan Fisik KKN UNPAL

Salah satu peningkatan infrastruktur daerah dapat dilakukan

dengan cara Pemberdayaan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Pada umumnya Kuliah Kerja Nyata merupakan bagian terpenting

dalam peningkatan infrastruktur walaupun pada dasarnya tidak

banyak yang dapat dilakukankan oleh kelompok mahasisiwa di

dalam pembiayaan pelaksanaan peerjaan, tetapi kemampuan

mahasiswa juga tidak bisa dianggap dengan sebelah mata karena

kemauan, kemampuan dan kerja keras seorang anak

muda/mahasiswa dapat melakukan sesuatu hal yang mungkin tidak

dapat dilakukan oleh pemerintah ataupun masyarakat setempat.

Adapun bergabagai kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN

Universita Palembang Angkatan XXVII tahun 2013 adalah pekerjaan

fisik dan pekerjaan non-fisik. Pada laporan ini penulis hanya

membahas dua pekerjaan unggulan pekerjaan fisik.

III.3.1Pekerjaan Pembuatan Lapangan Bola Voli

Di RT. 68 RW. 14 Keluran Kebun Bungan Kota Palembang

belum memiliki lapangan bola voli sehingga kelompok XIV KKN

uneversitas Palembang berinisiatif membuatnya. Pelaksanaan

pekerjaan di bantu oleh masyarakat setempat yang dikepalai oleh Pak

RT. 68.

Alat dan Bahan

- Meteran - Kaleng Cat 25 Kg

- Gergaji Besi - Pipa Besi 2”

- Centong, Lingkis - Semen, Pasir, Koral, Air

- Ember - Paku

19

Page 20: laporan Individu KKN

- Kuas - Cat

20

Gambar 1:Persiapan awal

pekerjaan pembuatan lapangan voli.

Masyarakat dikepalai oleh Pak RT. 68 membantu dalam

pelaksanaan pembutan lapangan bola voli.

Gambar 2:Pemasangan Patok

Garis Batas Lapangan Bola Voli.

Gambar 3:Pemasangan Garis

dengan Menggunakan Batu Bata.

Page 21: laporan Individu KKN

21

Gambar 4:Pemasangan Tiang

Bola Voli.Foto Bersama Pak RT. 68. Bapak Zakaria Cek

Mat.

Gambar 5:Masyarakat menikmati Permainan Bola Voli dan Bersilaturahmi di

Sore Hari.

KECERIA ANAK-ANAK, PEMUDA-PEMUDI DAN ORANG TUA MENJADIKAN KAMI MAHASISWA MERASA PUAS DAN

BANGGA SERTA BERSYUKUR KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA

Page 22: laporan Individu KKN

III.3.2Pekerjaan Pembuatan Tong Sampah

Dalam membantu peningkatan pelayanan kebersihan

kelompok XIV KKN uneversitas Palembang membuat tong sampah

sederhana yang beberapa material memanfaatkan barang bekas.

Alat dan Bahan

- Meteran - Kaleng Cat 25 Kg

- Gergaji Besi - Pipa 2”

- Centong - Semen, Pasir, Koral, Air

- Ember - Paku

- Kuas - Cat

- Lingkis - Baut

22

Gambar 6:

Pemotongan Pipa Sebagai Tiang

Penyangga Tong Sampah

Gambar 7:Pengecetan Tong

Sampah dibantu Adek-Adek setempat.

Page 23: laporan Individu KKN

23

Gambar 8:Peengecoran Tong

Sampah.

Gambar 9:Tong Sampah Siap

Digunakan.Tong Smpah Terdiri Dari Dua Jenis Yaitu Sampah Organik dan

Sampah Non Organik.

SAMPAH MERUPAKAN PERMASLAHAN YANG DIHADAPI MASYARAKAT RT. 68 DAN MERUPAKAN PROGRAM YANG

DICANANGKAN OLEH PAK RT SEBAGAI KEMAJUAN MASYARAKAT DALAM KESEHATAN.

“DI DALAM TUBUH YANG KUAT TERDAPAT JIWA YANG SEHAT”

“KUATNYA TUBUH TERGANDUNG DARI SEBERAPA BERSIH LINGKUNGAN SEKITAR”

Page 24: laporan Individu KKN

BAB. IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Angkatan XXVII Tahun 2013 tanggal 18 Februari 2013 s.d 23

Maret 2013 di Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami Kota

Palembang Propinsi Sumatera Selatan. Ditinjau dari berbagai pengamatan

(investigasi) dan penelitian (riset) yang dilakukan, maka Mengenai

keadaan Infrastruktur masyarakat masih banyak yang harus ditingkat

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Peningktan Fasilitas Jalan dan Saluran Air

2. Peningkatan Fasilitas Kesehatan

3. Fasilitas Air Bersih

4. Penataan Perumahan yang Modern

IV.2 Saran

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Palembang Angkatan

XXVII Tahun 2013 adalah salah satu bentuk

“Tri Dharma Perguruan Tinggi” yang harus tetap dilestarikan. Karena

kegiatan ini sangat bermanfaat bagi semua pihak. Bagi mahasiswa yang

akan menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), terlebih dahulu harus

mengadakan observasi yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,

karena langkah awal ini sangat menentukan dalam ketercapainya

24

Page 25: laporan Individu KKN

pelaksanaan program yang akan dilaksanakan serta menjalin hubungan

baik dengan semua pihak di Kelurahan Kebun Bunga.

Di dalam meningkatkan kualitas sumber daya alam maupun sumber

daya manusia di Kelurahan 15 Ulu, maka diperlukan berbagai usaha dan

tindakan dari berbagai pihak ataupun instansi terkait, di antaranya adalah

pemerintah, masyarakat setempat, lembaga sosial lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Data Kelurahan Kebun Bunga Kecamata Sukarami

Palembang Provinsi Sumatera Selatan .

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan dan

kebudayaan 2005, Pendoman pelaksana kuliah kerja nyata direktoral

pembinaan penelitian dan pengabdian masyarakat.

www.google.com

25