LAPORAN KKN klompok
-
Upload
dokterlebay -
Category
Documents
-
view
109 -
download
1
Transcript of LAPORAN KKN klompok
BAB IPENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
Desa Lambatee terletak di kecamatan Darul Kamal Kabupaten Aceh
Besar. Bentang wilayah dengan luas pemukiman 22 ha/m2, luas persawahan 44
ha/m2 dan luas perkebunan 34 ha/m2. Jadi total luas wilayah gampong Lambatee
ialah 100 ha/m2 dengan topografi dataran rendah. Adapun batas wilayah desa
Lambatee yaitu sebelah Barat berbatasan dengan desa Lhang, sebelah timur
dengan desa Neusok, sebelah utara dengan desa Leugeu dan sebelah selatan
dengan desa Lamkunyet. Desa ini di tempati oleh 64 kepala keluarga atau dihuni
oleh 253 jiwa. Desa Lambatee mempunyai dua dusun, antara lain Dusun Batee
Timoh dan Dusun Touk Gayong.
Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani dan peternak. Jenis
populasi ternak yaitu Sapi sebanyak 47 ekor, Kerbau 3 ekor, Ayam kampung 215
ekor, Bebek 91 ekor, dan Kambing sebanyak 18 ekor. Keadaan tanah sawah ialah
sawah tadah hujan dengan luas 44 ha/m2. Luas tanaman padi tahun ini 44 ha
dengan nilai produksi Rp.1.016.400.000. Jumlah bulan hujan ialah 5 bulan dengan
suhu rata-rata harian 350C.
Tingkat pendidikan penduduk di desa Lambatee yaitu: Usia 3-6 tahun
yang belum masuk TK: 4 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, usia 3-6 tahun
yang sedang TK/play group: 4 orang laki-laki dan 7 orang perempuan, usia 7-18
tahun yang sedang sekolah: 24 orang laki-laki dan 22 orang perempuan, usia 18-
56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat: 6 orang laki-laki dan 9 orang perempuan,
tamatan SD/sederajat: 8 orang laki-laki dan 11 orang perempuan, jumlah usia 12-
56 tahun yangn tidak tamat SLTP: 7 orang laki-laki dan 9 orang perempuan,
tamatan SMP/sederajat: 23 laki-laki dan 30 perempuan, tamatan SMA/sederajat:
28 laki-laki dan 24 perempuan, tamatan D-2/sederajat: 4 orang laki-laki dan 5
orang perempuan dan tamatan S1/sederajat: 3 orang laki-laki dan 4 irang
perempuan. Semua warga desa Lambatee bekewarganegaraan indonesia dan
beragama islam.
1
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memberikan
informasi tentang kegiatan KKN, baik untuk mahasiswa KKN sendiri, pengelola
KKN Universitas Syiah Kuala, kepala gampong beserta perangkatnya dan tidak
kalah pentingnya untuk Pemerintah Kecamatan, Kabupaten, Dinas/instansi serta
pihak – pihak yang berkepentingan lainnya.
Tujuan dari pembuatan laporan ini merupakan tugas akhir bagi Mahasiswa
KKN untuk menyelesaikan mata Kuliah Kerja Nyata yang sedang dijalaninya. Di
dalam laporan ini juga telah digambarkan bagaimana letak geografis desa, jumlah
penduduk. Selain itu juga tujuan pembuatan laporan akhir ini guna untuk
menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa KKN dalam bidang sosial budaya.
Serta untuk mempermudah melihat situasi dan kondisi mayarakat pedesaan di
suatu daerah tertentu, karena di dalam laporan ini telah tergambar bagaimana
keadaan di desa.
C. Program Pembangunan Gampong yang Telah Ada
Program pembangunan gampong yang telah ada selama ini adalah:
Pembangunan drainase.
Pembangunan jalan aspal yang dibiayai oleh PNPM.
Program Posyandu dan Gizi Balita bidang Kesehatan Masyarakat
Program Pengajian Anak-Anak TPA bidang Agama.
Program PKK.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Program Kelompok Simpan Pinjam.
Program BUMDES.
Pembangunan Menasah.
D. Metode dan Sistematika Pembahasan
Metode Pembahasan Laporan ini menggunakan teknik pengumpulan data
dengan mengumpulkan informasi-informasi yang diperolah dengan cara :
a. Metode observasi, yaitu metode dengan cara melihat, mengamati secara
langsung tentang keadaan Desa Lambatee Kecamatan Darul Kamal
2
Kabupaten Aceh Besar dan ditindak lanjuti dengan mengadakan pendekatan-
pendekatan terhadap penduduk yang bertujuan untuk melihat situasi dan
kondisi desa secara langsung.
b. Metode wawancara, yaitu metode yang dilakukan dengan cara tanya jawab
langsung dengan aparat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat maupun
masyarakat desa.
Sistematika pembahasan dalam laporan pengabdian masyarakat ini diambil
berdasarkan kenyataan yang dialami oleh mahasiswa ketika pertama kali ke desa
sampai kegiatan masa bakti selesai dilaksanakan dalam jangka waktu selama satu
bulan di Desa Lambatee, Kecamatan Darul Kamal, Kabupaten Aceh Besar.
3
BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi dan Sosial Budaya
Dalam hal pendidikan wajib belajar 12 tahun, dari usia anak-anak hingga
remaja di desa Lambatee telah memenuhi hal tersebut. Di desa lambatee
tidak terdapat SD, SMP dan SMA. Anak-anak di desa lambatee
mengalami kesulitan untuk memperoleh ilmu pendidikan karena
mereka harus menempuh perjalan yang jauh untuk bersekolah
kecuali anak SD karena di desa lamkunyet yang berbatasan
dengan desa Lambatee terdapat sekolah dasar. SMP dan SMA
terdekat yaitu di kecamatan Darul Imarah, sehingga mereka
membutuhkan kendaraan untuk pergi ke sekolah dikarenakan
jarak sekolah yang jauh dari desa Lambatee. Beberapa anak di
desa Lambatee hanya tamatan SMP dikarenakan mereka tidak
mempunyai transportasi untuk menuju sekolah.
Pendidikan agama di Desa Lambatee masih sangat kental, tempat
pengajian bagi anak – anak masih tersedia. Di hari – hari besar Islam warga
mengadakan kegiatan – kegiatan seperti ceramah, shalat tasbih, kenduri maulid,
yasinan, doa bersama dan lainnya. Selain itu juga masih ada acara lain seperti
kitanan, melayat jenazah dan lain-lain yang dilaksanakan secara kekeluargaan dan
gotong royong. Akan tetapi penduduk desa Lambatee kurang
memperhatikan meunasah. Di desa Lambatee pada waktu zuhur
dan ashar tidak ada orang yang azan di meunasah dan tidak ada
orang yang shalat berjamaah di sana. Masyarakat desa
Lambatee hanya mengadakan shalat berjamaah pada waktu
magrib, insya dan shubuh.
Sebagian penduduk di desa Lambatee mempunyai tingkat
perekonomian menengah ke bawah. Karena sebagian besar dari
meraka bekerja sebagai petani, pedagang, berkebun dan
berternak. Sosial budaya masyarakat masih sangat kental dan gotong royong
masih membudaya Begitu juga dengan peraturan gampong dan tata krama.
4
B. Prasarana dan Sarana
Prasarana dan sarana yang telah ada di desa lambatee
ialah sebagai berikut:
Setelah mahasiswa KKN Unsyiah 2013 melakukan
beberapa observasi di gampong Lambatee, maka didapatkan
beberapa permasalahan yang berhubungan dengan sarana dan
prasarana yang ada di gampong tersebut. Permasalahannya
antara lain sebagai berikut;
1. Tidak adanya batas-batas yang jelas mengenai perbatasan gampong.
2. Tidak adanya papan nama lorong.
3. Kurangnya perhatian warga tentang kebersihan dan kebersamaan untuk
membangun gampong..
4. Potensi sumber daya manusia belum diberdayakan secara maksimal
5. Kesehatan masyarakat kurang terpelihara disebabkan ketiadaan fasilitas
kesehatan dan
tenaga medis
yang masih
kurang.
5
No.Nama Sarana dan
PrasaranaBidang Jumlah Keterangan
1 Truk umum Transportasi 2 unit
2 Becak Transportasi 3 unit
3. Sinyal telpon
seluler/handphone
Komunikasi
dan informasi
3. Tv umum Komunikasi
dan informasi
1 unit
4. Sumur gali Air bersih dan
sanitasi
54 unit
5. Posyandu Kesehatan 1 unit
6. Dukun bersalin terlatih Kesehatan 1 orang
7. menasah Peribadatan 1 buah
8. Tempat pengajian Peribadatan 1 buah
8. Kantor keucik Pemerintahan
desa/kelurahan
1 buah
6. Banyaknya masyarakat yang tidak punya keahlian dan skill dalam
mengembangkan usaha mandiri.
C. Produksi
Sebagian ibu-ibu dan nenek-nenek di desa Lambatee
setiap paginya menjemur belimbing di perkarangan meunasah.
Belimbing ini akan menjadi asam sunti yang kemuadian dijual di
pasar atau di desa tentangga. Sebagian besar penduduk
Lambatee adalah petani. Keadaan tanah sawah di gampong Lambatee ialah
sawah tadah hujan dengan luas 44 ha/m2. Luas tanaman padi tahun ini 44 ha
dengan nilai produksi ± Rp.1.016.400.000.
D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Untuk masalah kesehatan di gampong Lambatee belum
tefasilitasi dengan baik. Hal ini dikarena di desa Lambatee tidak
terdapat puskesmas dan rumah sakit. Di desa ini hanya ada
posyandu yang diadakan setiap satu bulan sekali yaitu pada
tanggal 17 setiap bulannya. Dalam bidang kebersihan
lingkungan, di desa ini tidak terdapat tempat pembuangan
sampah umum. Setiap rumah membakar sampahnya di halaman
rumah masing-masing atau membuannya di belakang rumah.
Cara pembuangan sampah seperti ini dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit. Penyakit yang sering muncul adalah
penyakit deman berdarah.
E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong
Gampong Lambatee telah memiliki struktur pemerintahan yang lengkap,
yang terdiri dari Keuchik yang bertanggung jawab dan menjadi pemimpin di desa,
yang dibantu oleh Tuha Peut sebagai penasehat dan yang mewakili masyarakat.
Dalam struktur juga ada Tgk. Imum merupakan tokoh yang menjadi panutan
dalam hal agama dan menjadi ketua dalam urusan agama, seperti pengurusan
mayat, akad nikah, imam meunasah, dan lain-lain. Kemudian ada bendahara yang
6
memiliki tugas mengalokasikan anggaran gampong serta merekapitulasi anggaran
gampong. Sekretaris memiliki tugas membuat berbagai macam jenis surat yang
dikeluarkan oleh gampong, menyimpan data dan informasi mengenai gampong
dan masyarakatnya, membantu Keuchik dalam hal pengurusan data ke kantor
camat, dan lain-lain. Ketua pemuda yang berwenang mewakili pemuda-pemuda
gampong. Desa Lambatee mempunyai 2 dusun, yaitu Dusun Touk Gayong, dan
Dusun Batee Timoh. Masing-masing dusun dikepalai oleh kepala dusun (kadus).
7
BAB IIIREALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. Kegiatan Mandiri
I. NAMA : Razalia Maulida
NIM : 1006102020098
FAKULTAS : KIP/Bahasa Inggris
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “Bimbel Bahasa Inggris”
Tidak bisa dipungkiri bahwa Bahasa inggris memiliki peran penting dalam
kehidupan kita, buktinya Bahasa inggris adalah Bahasa international yang dipakai
oleh semua orang diseluruh dunia untuk berkomunikasi secara global. Apa lagi
setelah ditetapkan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa resmi ASEAN tahun 2015
mendatang, hal ini akan membuat kita semakin serius dalam mendidik putra putri
bangsa ini supaya dapat bersaing di kancah international nantinya. Maka dari itu
perlu bagi kita selaku orangtua untuk mengajari mereka Bahasa inggris supaya
mereka tidak ketinggalan jaman, mengajari anak-anak bahasa inggris di usia dini
sangatlah penting. Disini akan dibuat bimbingan belajar Bahasa Inggris dengan
cara metode PAKEM. PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Konsep ini berdasarkan pada keyakinan
bahwa hakekat belajar adalah proses membangun makna atau pemahaman oleh si
pembelajar terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi,
pikiran (pengetahuan yang dimiliki) dan perasaannya.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Adapun maksud dan tujuan dari program saya ini adalah untuk membuat
anak-anak mampu menggunakan bahasa inggris sebagai sarana komunikasi
dikehidupan sehari-hari. Saya mengatakan seperti ini karena seperti kita lihat
dunia semakin canggih, semakin canggih nya perkembangan tehnologi dunia
maka semakin banyak hal- hal yang harus kita ketahui dan kita pelajari apalagi
mengingat bahwa bahasa inggris adalah bahasa international yaitu bahasa dunia,
atau bahasa komunikasi seluruh dunia, dengan kemajuan tersebut maka perlu bagi
8
kita untuk mengajarkan Bahasa inggris kepada generasi kita kedepan supaya
mereka mampu bersaing di kancah internasional kelak.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah anak-anak
gampong Lambatee, khususnya anak-anak SD dan SMP agar mereka dapat
menyadari pentingnya belajar B.inggris untuk memperluas ilmu pengetahuan dan
wawasan, serta melatih kemampuan berfikir.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Program ini berlangsung dari tanggal 1 Juli - 19 juli 2013. Setelah hampir
sebulan anak-anak mempelajari Bahasa inggris, mereka tertarik dengan bahasa
inggris, bahkan ada sebagian anak yang sudah mengetahui banyak kosa kata
dalam bahasa inggris, Hal ini dikarenakan sistem belajar yang digunakan disukai
oleh anak-anak, ditambah lagi kosa kata yang diajarkan adalah kosa kata yang
umum didengar oleh mereka dalam bahasa indonesia seperti bagian-bagian tubuh,
huruf abjad, dan angka. Dalam pembelajaran ini saya mencoba menggait anak-
anak untuk menyukai bahasa inggris dengan membuat permainan seperti
menyusun kata, mencari kata dan sebagainya sehingga anak-anak tidak bosan dan
pelajaran dapat diingat dengan mudah tanpa menghafal, walaupun demikian
masih juga ada anak-anak yang masih tidak mengerti dikarenakan kurang fokus
ketika guru menjelaskan pelajaran.
4. Faktor Pendukung Dan Penghambat
1. Adapun faktor pendukung antara lain:
- Anak-anak sangat antusias untuk bimbingan belajar tersebut.
- Anak-anak sangat suka dalam bimbingan ini bahkan mereka meminta
akan penambahan hari untuk bimbingan belajar ini.
- Anak-anak dapat memahami bahwa belajar itu sangatlah penting untuk
mereka agar wawasan mereka lebih luas.
- Dukungan, motivasi dari teman-teman dan warga masyarakat.
- Waktu dan tempat yang cukup memadai.
9
2. Adapun Faktor Penghambat antara lain:
- Anak-anak kurang memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru didepan
sehingga ketika ditanyakan mereka tidak bisa menjawab.
- Anak-anak mesih belajar dengan cara menghafal bukan memahami
sehingga bila ditanya dengan cara acak anak-anak sudah tidak bisa
menjawab, jadi disini anak-anak harus lebih memahami bukan menghafal
urutan.
- Anak-anak kurang disiplin dalam belajar.
Tetapi kendala yang berarti tidak ada.Gambar kegiatan :
10
II. NAMA : Faroq Al Anbari
NIM : 1010103010067
FAKULTAS : FISIP/ ILMU POLITIK
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “Pembuatan Pamplet struktur pemerintahan
gampong”
Dalam rangka pelaksanaan otonomi khusus bagi aceh,maka perlu susunan
kedudukan,dan kewenangan pemerintahan gampong di Provinsi Aceh,bahwa
dengan berlakunya kembali otonomi khusus tersebut,maka diperlukan kembali hal
tersebut,dalam penyelenggaraan pemerintahan dan peningkatan syariat islam serta
adat istiadat.
Qanun Provinsi aceh Nomor 5 Tahun 2003 sudah mengatur sruktur dan
tatanan sebuah pemerintahan gampong yang ideal dan transparan,salah satu cara
untuk dapat memberikan informasi struktur pemerintahan ke khalayak umum
(masyarakat gampong) dapat kita lakukan pembuatan pamplet struktur
pemerintahan gampong.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Membantu aparatur gampong dalam membuat sebuah struktur
Pemerintahan Gampong sesuai seperti telah di atur dalam Qanun pemerintahan
aceh No 5 Thn 2003. Membantu terciptanya transparan nya sebuah pemerintahan
di gampong. Sasarannya ialah seluruh masyarakat gampong Lambate
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Ada beberapa pemuda gampong yang berterima kasih kepada saya karena
sudah membuat pamplet tersebut,dikarenakan menurut informasi yang mereka
berikan,selama ini pamplet struktur pemerintahan gampong tidak pernah
terpampang di seramo menasah gampong.
11
III. NAMA : Eka Putri Maulina
NIM : 1003101020095
FAKULTAS : HUKUM/ ILMU HUKUM
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “Sosialisai ketertiban dalam berlalu-lintas”
Pada kehidupan masayarakat saat ini, transportasi merupakan hal yang
sangatlah penting. Bagi individu dan masyarakat zaman sekarang transportasi
seakan merupakan bagian dari kehidupan, karna dengan transportasi kita dapat
menuju ketempat mana yang kita mau dengan mudah. Namun tidak sedikit orang
hanya mementingkan kepentingan individu.
Sehingga terjadilah ketidak tertiban pada lalu lintas sebagai sarana
transportasi, dan tidak sedikit orang yang mempedulikan mengenai hal itu, ini
disebabka karena pengguna jalan atau transportasi tidak mengetahui aturan- aturan
dan disiplin berlalu lintas, ataupun tidak sedikit orang yang melanggar peraturan
berlalu lintas, begitu sedikit orang patuh, bahkan sebagian berpendapat bahwa
peraturan ada untuk dilanggar. Sedangkan peraturan- peraturan itu sendiri di
tetapkan untuk keselamatan kita bersama sebagai penggguna jalan khususnya diri
kita sendiri,
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Adapun maksud dari pada penyuluhan ini adalah, agar masyarakat lebih
memahami mengenai peraturan lalu lintas itu sendiri, karena kurangnya sosialisasi
mengenai peraturan lalu lintas kepada masyarakat. Tidak dipungkiri mahasiswa
sebagai agent of change melalui kegiatan- kegiatan pencerdasan serta merubah
paradigma berfikir masayarakat demi terciptanya masyarakat sejahtera.
Tujuan yang ingin dicapai dari penyuluhan ini adalah meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban dalam berlalu
lintas, pentingnya menjaga sarana dan prasarana transportasi guna untuk menjaga
ketertiban dan kenyamanan baik untuk diri sendiri maupun umum.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah masyarakat
gampong lambatee khususnya anak- anak SMP, SMA dan anak- anak yang putus
13
sekolah yang sudah bisa mengendrai motor. Agar mereka lebih bisa menjaga
ketertiban dan kenyamanan dalam berlalu lintas.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Program atau kegiatan penyuluhan ini berlangsung mulai dari tanggal 4-
21 Juli 2013 dengan 4 kali pertemuan. Anak- anak lebih sedikit telah mengerti
guna dari pada menjaga ketertiban dan kenyamanan lalu lintas, dan mereka juga
terlihat senang karena system dalam memberikan penyuluhan tidak membosankan
mereka selain deberi ilmu tentang penyuluhan hukum juga diajarkan lagu- lagu
yang berhubungan dengan lalu lintas dan sesuai dengan umur mereka yang masih
anak- anak.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Adapun faktor pendukung antara lain:
- Tersedianya tempat untuk proses penyuluhan;
- Waktu dan tempat yang cukup memadai.
b. Adapun Faktor Penghambat antara lain yaitu:
- kurangnya bahkan tidak adanya target yang dituju yaitu anak- anak
yang sudah SMP, SMA dan yang putus sekolah
Gambar kegiatan :
14
IV. NAMA : Putra Julianda
NIM : 1001103020016
FAKULTAS : EKONOMI/ AKUNTANSI
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “Sosialisasi Menabung Sejak Dini”
Anak-anak merupakan sasaran yang harus diberi perhatian penuh dalam
pengajaran menabung. Anak-anak jaman sekarang, tidak mau menyisihkan uang
mereka untuk ditabung, mereka lebih memilih untuk menggunakan uang mereka
untuk jajan. Disinilah pentingnya peranan orang tua, untuk mengajari anak sejak
usia dini untuk tidak jajan sembarangan, dan lebih baik menyisihkan uang jajan
mereka untuk ditabung.
Menabung berarti menyisihkan sebagian uang kita miliki untuk disimpan.
Menabung merupakan salah satu cara untuk mengelola uang. Menabung yang
paling mudah adalah di rumah karena dapat dilakukan setiap waktu.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Maksud dan tujuan dari program ini ialah untuk menumbuhkan niat anak-
anak gampong untuk mulai menabung sejak dini.Untuk memberitahukan pada
anak-anak gampong betapa pentingnya menabung pada usia dini.Agar anak-anak
gampong memiliki kemauan untuk menyisikan sebagian uang jajan mereka untuk
ditabung. Sasaran ialah anak-anak gampong Lambatee, Kec. Darul Kamal, Kab.
Aceh Besar.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Terbentuknya jiwa anak-anak yang hendak menyisihkan sebagian uang
jajannya untuk ditabung. Dengan membagikan celengan, anak-anak lebih
termotivasi untuk menabung, dan setelah anak-anak memiliki celengan, pada
akhir pertemuan, akan saya eveluasi siapa yang memiliki isi celengan terbanyak
akan saya sediakan hadiah hiburan.
15
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor pendukung:
Kerja sama yang baik antara masyakarat desa dengan mahasiswa
dalam hal sosialisasi menabung di usia dini.
b. Faktor penghambat:
Kurangnya kreativitas anak-anak untuk membuat celeng sendiri.
Foto kegiatan :
16
V. NAMA : Nuri Maulida
NIM : 1006104040001
FAKULTAS : KIP/PGSD
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “memberikan les matematika SD”
Kegiatan belajar mengajar yang diadakan di desa Lambate dilaksanakan di
gedung serbaguna dan berjalan 6 kali pertemuan.
2. Maksud, Tujuan Dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Mengajar Matematika, tujuannya agar membantu anak-anak untuk
meningkatkan kemampuan matematikanya. Karena kondisi di desa Lambate
sangat jauh dengan kondisi di kota besar, sebagian anak-anak kelas 3 dan 4 belum
bisa aritmatika, bahkan anak-anak SD kelas 5 dan kelas 6 masih kesulitan dalam
pengerjaan soal yang diberikan. Tujuan lainnya untuk mengisi waktu luang
sehingga anak-anak bisa bermain dengan angka dan waktu bermain mereka
diganti dengan bermain angka.Sasaran yang ingin di capai adalah agar anak-anak
bisa menyukai matematika dan bermain dengannya.
3. Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut
Antusias anak-anak dalam belajar matematika dan pengajian sangat luar
biasa. Mereka sangat merespon kegiatan ini. Kegiatan ini tidak bisa di
tindaklanjuti karena didesa kareung belum ada pengganti yang bisa menggantikan
kami untuk melanjutkan pertemuan-pertemuan belajar yang telah terlaksana.
4. Faktor Pendukung dan Hambatan
a. Faktor pendukung:
Peralatan : Gunting, penggaris, dll
Bantuan dari Warga dan anak-anak.
b. Faktor penghambat:
Kesulitan mengatur anak-anak
Tidak ada papan tulis yang digunakan untuk spidol.
17
VI. NAMA : ROHAYA
NIM : 1008102010030
FAKULTAS : MIPA/FISIKA
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih “ Mengajarkan percobaan fisika sederhana
untuk anak SD dan SMP”
2. Maksud, Tujuan Dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Adapun maksud dari program ini adalah untuk membuat anak-anak
menyukai pelajaran sains terutama fisika dan menghilangkan anggapan bahwa
belajar fisika itu sulit. Dengan adanya bimbingan belajar ini, anak-anak akan lebih
bersemangat belajar karena tidak hanya terfokus sistem belajar yang monoton
yang hanya mereka terima dari pengajarnya, akan tetapi mereka juga bisa
mengeluarkan pendapat. Mereka akan lebih aktif dan kreatif dalam belajar jika
diberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan.
Tujuan yang ingin dicapai adalah bermain sambil belajar,
membuat anak-anak menyukai fisika, meningkatkan wawasan
dan pemahaman anak-anak tentang fenomena-fenomena fisika
dalam kehidupan sehari-hari dan menciptakan anak-anak yang
mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap fenomena-
fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah anak-anak
gampong Lambatee, khususnya anak-anak SD dan SMP agar mereka dapat
menyadari pentingnya belajar fisika untuk memperluas ilmu pengetahuan dan
wawasan, serta melatih kemampuan berfikir.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Program ini berlangsung dari tanggal 3 Juli - 20 juli 2013. Anak-anak
telah memahami teori dari percobaan yang telah diajarkan dan mereka telah
menyukai pelajaran fisika terutama saat melakukan percobaan-percobaan fisika.
Hal ini dikarenakan sistem belajar yang digunakan disukai oleh anak-anak. Tidak
hanya itu, percobaan yang diajarkan adalah fenomena yang terjadi dalam
19
kehidupan sehari-hari. Pecobaan yang telah diajarkan dapat dijadikan alat untuk
bermain, contohnya pada percobaan roket mini, kapal uap, lampu lava dan lain-
lain.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor pendukung:
Tersedianya tempat untuk proses belajar mengajar.
Waktu dan tempat yang cukup memadai.
Anak-anak sangat antusias untuk mengikuti bimbingan belajar ini.
Dukungan, motivasi dari teman-teman, keluarga dan warga
masyarakat.
b. Faktor penghambat:
Anak-anak kurang disiplin dalam belajar.
Kurangnya fasilitas untuk proses belajar mengajar.
Gambar kegiatan :
20
B. Kegiatan Kelompok
1. Bidang – bidang Kegiatan
a. Gotong-royong
Dalam bidang gotong-royong gampong ini kami mensosialisikan tentang
pentingnya kebersihan bagi masyarakat, yaitu dengan cara membuang sampah
pada tempatnya dan memperhatikan kebersihan lingkungan..
b. Ketertiban Gampong
Dalam bidang ini, kami memasangkan plank – plank nama jalan maupun
nama dusun, dimana pada awal survey kami tidak menemukan adanya plank
ataupun nama dusun di desa Lambatee ini. hal itu akan mempersulit orang lain
untuk mengenali nama jalan dan nama dusun di desa ini. dan sekarang plank nama
jalan dan dusun sudah terpasangkan dan itu akan mempermudah orang lain untuk
mngenali nama jalan maupun dusun di daerah Lambatee ini.
c. Bidang Pendidikan
Dalam bidang ini kami membuat les privat dan mengaji bagi anak anak
sekolah.
d. Bidang Keagamaan
Walaupun desa dilengkapi dengan sarana tempat ibadah berupa meunasah,
namun warga pada umumnya tidak menggunakannya sebagai tempat untuk sholat
berjamaah tetapi sebagai tempat pertemuan dan kegiatan keagamaan lainnya
seperti maulid nabi. Dengan pertimbangan ini kami menjalankan program
mengajar ngaji untuk anak – anak yang dilakukan setiap selesai shalat magrib di
meunasah sebagai upaya untuk menghidupkan kembali rutinitas kegiatan di
meunasah.
2. Hasil yang dicapai dan Tidak Lanjut
Dalam bidang kebersihan, dapat dilihat kondisi kebersihan lingkungan di
sekitar warga sudah terjaga. Sampah-sampah yang sebelumnya banyak berserakan
di sekitar rumah warga seperti di perkarangan maupun di selokan hampir tidak
terlihat lagi. Dalam bidang pendidikan, kegiatan private sangat membantu
pendidikan bagi anak-anak mengingat kurangnya tenaga pelajar di sekolah formal.
21
Sehingga dengan selesainya program KKN ini sangat diharapkan untuk dapat
dilanjutkan oleh warga masyarakat maupun pihak – pihak pemerintahan.
3. Partisipasi Masyarakat dan Pemda/Dinas/Instansi.
Masyarakat sangat mendukung program – program yang telah
dilaksanakan, seperti pada pelaksanaan gotong royong gampong dan les privat
bagi anak – anak.
Gambar 1 : penghijauan
Gambar 2 : pembuatan nama dusun Gambar 3 : pembagian imsakiyah
22
Gambar 4 : pembuatan pamlet Gambar 5 : mengunjungi siswa yang sakit
Gambar 6 : Acara perlombaan
Gambar 7 : pembuatan pamlet selamat datang
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Program yang direncanakan berjalan dengan baik berkat terjalinnya
hubungan kerja sama yang baik antara Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
dengan masyarakat Gampong Lambatee secara umum.
2. Program kegiatan yang sudah direncanakan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja
Nyta berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
3. Kuliah Kerja Nyata merupakan sebuah program yang dapat membantu
mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang didapatkan selama kuliah ke
dalam bentuk nyata di lapangan, di mana hal ini juga dapat membantu
proses percepatan pertumbuhan kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
1. Diharapkan kepada perangkat Gampong lambatee agar sering mengadakan
program-program atau even-even yang melibatkan seluruh lapisan
masyarakat. Sehingga dapat mengundang dan menciptakan antusias serta
kepedulian masyarakat terhadap kondisi gampong mereka.
2. Diharapkan program-program yang telah kami jalankan agar dapat
dilanjutkan secara berkesinambungan, agar masyarakat gampong tertarik
untuk ikut berpartisipasi.
24