laporan kkn apuan
-
Upload
aridarmaswari-luh -
Category
Documents
-
view
71 -
download
9
description
Transcript of laporan kkn apuan
LAPORAN INDIVIDU MAHASISWA
KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNDIKSHA SINGARAJA
TAHUN 2014/2015
BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika) pada siswa
kelas III Sekolah Dasar Keluarga Asuh
DI
DESA : APUAN
KECAMATAN : SUSUT
KABUPATEN : BANGLI
OLEH
LUH ARIDARMASWARI
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PUSAT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2014
LAPORAN INDIVIDU MAⅡ ASISWAKULIAH KERJA NYATA(BCCり UNDIKSⅡA
TAHUN 2014/2015
BARBELKA(Belttar dan Berbagi 1lmu MIatematikab pada siswa
kelas III Sekolah]Dasar Keluarga Asuh
DIDESAKECAMATANKABUPATEN
:APUAN:SUSUT:BANGLI
OLEH
LIIH ARIDARMASWARI
PENDIDIKAN KIMIA
FAWLTAS MATEMAl旺 KA DANコLMU PENGETAⅡUAN ALAM
Drs.I Gusti Nyoman Widyana
NIP.195611141990031002
MENYETUJIH
DOSEN PEMBIMBINI
HALAMAN PENGESAHAN
KELUARGA ASUH
1. Judul : BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika) pada
siswa kelas III Sekolah Dasar
2. Mahasiswa KKN :
Nama : Luh Aridarmaswari
NIM : 1113031002
Jurusan : Pendidikan Kimia
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
3. Lokasi Kegiatan : Desa Apuan, Susut, Bangli
4. Waktu Pelaksanaan : 23 Juli 2014 - 1 Agustus 2014
Bangli, 16
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN INI TELAH DIBACA DAN DISETUJUI SEBAGAI
KELENGKAPAN TELAH MELAKSANAKAN KULIAH KERJA NYATA
1. Judul : BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika)
pada siswa kelas III Sekolah Dasar Keluarga Asuh
2. Lokasi Kegiatan : Desa Apuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli
3. Waktu Pelaksanaan : 23 Juli – 1 Agustus 2014
Bangli, 16
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat Beliau, penulis dapat menyelesaikan laporan individu
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Undiksha Singaraja tahun 2014/2015 di
Desa Apuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli tepat pada waktunya. Laporan
ini disusun sebagai hasil kegiatan KKN yang penulis lakukan di Desa Apuan,
Kecamatan Susut. Dalam pelaksanaan KKN dan penulisan laporan ini penulis
banyak mendapat dukungan, motivasi, serta bimbingan dari berbagai pihak.
Melalui kesempatan ini, tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada beberapa pihak sebagai berikut.
1. Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) Undiksha melalui Pusat
Layanan Kuliah Kerja Nyata yang telah memberikan petunjuk dan
pembekalan dalam pelaksanaan KKN ini.
2. Bapak I Made Cerita selaku Perbekel Desa Apuan, Kecamatan Susut, yang
telah memberikan izin melaksanakan KKN serta memberikan arahan dan
dukungan selama penulis melaksanakan KKN.
3. Drs. I Gusti Nyoman Widnyana selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan hingga kegiatan KKN
ini dapat berlangsung dengan baik.
4. Bapak Ketut Getra dan Ibu Made Sugiani selaku orang tua asuh yang telah
memberikan bimbingan, pengalaman dan berbagai masukan selama
melaksanakan kegiatan KKN di Desa Apuan.
5. Anak asuh (Ni Komang Wahyu Liani) serta masyarakat Desa Apuan yang
telah mendukung dan bekerja sama dengan baik.
6. Rekan-rekan mahasiswa KKN Undiksha yang telah memberikan bantuan,
dukungan dan motivasi sehingga kegiatan ini berjalan lancar.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
ii
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memerlukan pengembangan
lebih lanjut sehingga penulis berharap para pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata,
penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Singaraja, Agustus 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Data Situasi Desa ...................................................................................... 1
1.2 Perumusan Kebutuhan / Masalah ............................................................. 8
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 8
1.4 Manfaat Program ...................................................................................... 9
BAB II PROGRAM DAN KALENDER KERJA ............................................ 10
2.1 Program Kerja ........................................................................................ 10
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM ........................................................... 15
3.1 Hasil-hasil yang Dicapai ........................................................................ 15
3.2 Hambatan Pelaksanaan Program ............................................................ 17
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 18
4.1 Simpulan ................................................................................................. 18
4.2 Saran ....................................................................................................... 18
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nama Banjar Dinas dan Kelian Dinas Desa Apuan ............................... 1
Tabel 1.2 Sarana dan Prasarana Pendidikan di Desa Apuan ................................... 5
Tabel 1.3 Sarana dan Prasarana Kesehatan Desa .................................................... 7
Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Program Kerja Individu........................................ 12
Tabel 2.2 Kalender Kerja Program Kerja Individu ............................................... 13
Tabel 2.3 Rekapitulasi Program Kerja KKN ........................................................ 14
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 01. Program Kerja Individu
Lampiran 02. Surat Pernyataan
Lampiran 03. Foto-Foto Kegiatan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Data Situasi Desa
1.1.1 Kondisi Pemerintahan Desa
a. Pembagian Wilayah Desa
Secara administratif, Desa Apuan terdiri atas 4 banjar dinas. Dalam menjalankan
roda pemerintahan, ditingkat desa dikepalai oleh seorang Perbekel, sementara Kelian
Dinas untuk tingkat Dusun/Banjar. Pembagian nama Banjar Dinas dan Kelian Dinas Desa
Apuan disajikan pada Tabel.
Tabel 1.1 Nama Banjar Dinas dan Kelian Dinas Desa Apuan
No Nama
Banjar Dinas Kelian
1 Apuan Kaja I Wayan Sutresna
2 Apuan Kelod Ketut Surada
3 Bangun Lemah Kawan I Wayan Sunarta
4 Bangun Lemah Kangin I Made Miasa
b. Visi dan Misi
Visi Pemerintah Desa Apuan Periode tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut.
“Mewujudkan Masyarakat Desa Apuan yang adil, jujur dan sejahtera dengan tetap
berusaha menyejajarkan kemampuan diri dengan lingkungan sekitarnya bersama
masyarakat”.
Sedangkan Misi dari Desa Apuan adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan ketakwaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan
berlandaskan pada konsep Tri Hita Karana.
2
2. Melaksanakan kewajiban bersama masyarakat dalam berbagai usaha dengan
memanfaatkan potensi yang ada, baik dari sumber daya alam maupun sumber
daya manusia itu sendiri yang dilandasi sikap terbuka, jujur, dan adil.
3. Mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau
golongan demi tercapainya kesejahteraan bersama sehingga dapat terciptanya
suasana.
1.1.2 Potensi dan Penduduk Desa
Desa Apuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli memiliki wilayah yang cukup
luas dan terdiri atas empat dusun yang meliputi dusun Apuan Kaja, dusun Apuan Kelod,
dusun Bangun Lemah Kawan, dan dusun Bangun Lemah Kangin. Penduduk di Desa
Apuan mayoritas bekerja sebagai petani, hal ini dapat dilihat dari lingkungan desa yang
dikelilingi sawah. Sawah yang mengelilingi desa membuat suasana di lingkungan Desa
Apuan asri dan sejuk. Wisatawan lokal dan mancanegara sering mengunjungi Desa
Apuan dan mengitari desa dengan bersepeda.
1.1.3 Kondisi Geografi Desa
Desa Apuan terletak 9 km arah Barat Daya Kecamatan Susut, dengan batas-batas
desa sebagai berikut.
Sebelah Utara : Desa Abuan
Sebelah Timur : Desa Abuan dan Desa Demulih
Sebelah Selatan : Desa Bakbakan, Kab. Gianyar
Sebelah Barat : Desa Petak, Kab. Gianyar
Secara umum keadaan tanah di Desa Apuan cukup subur dengan curah hujan rata-
rata per tahun sekitar 264 cm/th, dengan suhu rata-rata 28oC. Kondisi ini sangat
mendukung aktivitas penduduk dalam kegiatan pertanian. Luas wilayah Desa Apuan
adalah 437 Ha, dengan pola penggunaan lahan sebagai berikut:
a. Pola Pengolahan Lahan Pertanian
Sawah : 256,39 Ha
Perladangan : 26,78 Ha
Tegalan : 69 Ha
Irigasi teknis : 198,7 Ha
3
b. Non Pertanian
Pekarangan : 25,39 Ha
Bangunan Umum : 1,78 Ha
Pasar desa : 0,4 Ha
Perkantoran : 2,3 Ha
Perumahan : 26,38 Ha
Perdagangan : 0,21 Ha
Kuburan : 0,15 Ha
Jalan : 13 Km
Dari data yang telah dijabarkan sebelumnya diketahui bahwa sebagian besar lahan
dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Luasnya penggunaan lahan untuk kegiatan
pertanian, menunjukan bahwa sebagian besar penduduk hidup dari hasil pertanian.
1.1.4 Kondisi Demografi Desa
Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, karena dilihat dari
perannya penduduk merupakan sumber daya manusia yang memiliki peran sebagai
pelaku utama sekaligus sebagai pemanfaat hasil pembangunan. Oleh karena itu,
penduduk harus dikelola dengan baik. Apabila tidak dikelola dengan baik, maka dalam
penduduk dapat timbul permasalahan sosial seperti pengangguran, kemiskinan dan
masalah sosial lainnya yang justru dapat mengganggu pelaksanaan pembangunan.
Berdasarkan hasil data administrasi pemerintahan Desa pertahun 2014 jumlah penduduk
Desa Apuan adalah 1.285 KK dengan total 4.243 jiwa, terdiri atas 2.078 jiwa laki-laki
dan 2.165 jiwa perempuan
1.1.5 Kondisi Ekonomi Desa
Perekonomian Desa Apuan didominasi oleh sektor pertanian, hal ini terlihat dari
presentase penggunaan lahan untuk usaha pertanian, yakni sebesar 80,59% dan
presentase jumlah penduduk yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian, yakni
sebesar 60,41%. Selain itu ekonomi desa juga digerakkan oleh sektor perdagangan dan
industri kecil/rumah tangga. Secara umum, gambaran struktur perekonomian desa
ditujunkan oleh distribusi jumlah penduduk menurut mata pencaharian, sebagai berikut:
a. Karyawan
1) PNS : 91 orang
4
2) ABRI : 21 orang
3) Swasta : 206 orang
b. Wiraswasta/Pedagang : 74 orang
c. Petani : 1091 orang
d. Pertukangan : 215 orang
e. Buruh Petani : 86 orang
f. Pensiunan : 21 orang
g. Nelayan : -
h. Pemulung : 1 Orang
i. Jasa : -
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa sektor pertanian menjadi basis utama mata
pencaharian penduduk. Sekitar 1.177 jiwa atau 60,41% penduduk menggantungkan hidup
dari sektor ini. Pertanian menjadi kegiatan usaha utama bagi masyarakat desa dengan
produk unggulan berupa padi dan palawija. Ketersediaan air irigasi menjadi faktor penentu
keberhasilan pertanian, selain penerapan teknologi dan aspek pemasaran. Kekurangan dan
kelebihan air irigasi selalu menjadi permasalahan utama dalam rangka untuk meningkatkan
produktivitas pertanian. Hal ini disebabkan belum optimalnya pelayanan fasilitas jaringan
irigasi dan keterbatasan kapasitas petani dalam mengelola air irigasi. Oleh karena itu,
upaya-upaya perbaikan sistem jaringan irigasi dengan disertai perbaikan teknologi
pertanian yang tepat guna serta peningkatan kualitas petani menjadi mutlak untuk
dilakukan agar produktivitas pertanian dapat ditingkatkan.
Pemanfaatan lahan kering atau tegalan juga perlu terus digalakkan dengan menanam
berbagai jenis tanaman tahunan seperti Albesia, Kelapa dll, sehingga ada sumber tambahan
bagi peningkatan pendapatan masyarakat tani. Program-program introduksi/pengenalan
bibit unggul maupun penyuluhan perlu terus dilakukan agar produktivitas lahan kering
dapat ditingkatkan. Selain dari sektor pertanian, masyarakat juga menggantungkan hidup
dari sektor perternakan, dengan jenis ternak peliharaan seperti sapi, babi, unggas dll.
Sistem berusaha ternak yang dilakukan masyarakat masih bersifat tradisional, karena usaha
ini diposisikan sebagai usaha sambilan dan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
daging keluarga. Orientasi untuk menjadikan sektor ini sebagai penopang kegiatan
ekonomi masih perlu terus digalakkan melalui introduksi bibit unggul, penerapan teknologi
5
dan informasi prospek ekonomisnya dalam rangka peningkatan pendapatan. Oleh karena
itu, koordinasi dengan instansi terkait perlu dibina agar ke depan sektor ini betul-betul
menjadi sektor andalan dalam menggerakkan ekonomi desa.
Selain sektor pertanian dan peternakan, ekonomi desa juga digerakan oleh sektor
perdagangan dan industri kecil rumah tangga. Di sektor perdagangan dan industri kecil,
permasalahan permodalan menjadi kendalan utama dalam meningkatkan efesiensi dan
efektivitas usaha. Koordinasi dengan instansi pemerintah terkait masih perlu terus
ditumbuhkembangkan agar kegiatan usaha, tidak hanya berorientasi untuk memenuhi
kebutuhan dasar tapi lebih dari itu, yakni meningkatkan pendapatan untuk mewujudkan
kesejahteraan.
1.1.6 Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya masyarakat desa akan sangat ditentukan oleh 4 pilar utama,
yaitu tingkat pendidikan, derajat kesehatan, kesejahteraan dan agama dan tradisi/budaya
masyarakat.
1.1.7 Pendidikan
Di sektor pendidikan, pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas pendidikan
mulai dari gedung, tenaga pendidik dan bahkan biaya pendidikan melalui program BOS,
GNOTA, dll. Semua ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dengan menitikberatkan pada pemerataan kesempatan peningkatan, peningkatan
pelayanan dan kualitas pendidikan serta peningkatan kapasitas masyarakat. Pelibatan
masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan telah dilaksanakan melalui Komite Sekolah.
Tabel 1.2 Sarana dan Prasarana Pendidikan di Desa Apuan
No. Sarana Dan Prasarana
Pendidikan Volume (Buah) Keterangan(Kondisi)
1 PAUD 2 Baik
2 TK 1 Baik
3 SD 3 Baik
JUMLAH 6
6
Sekalipun fasilitas pedidikan telah cukup memadai, bukan berarti tidak terjadi
permasalahan pendidikan di tingkat masyarakat. Permasalahan utama yang terjadi berupa
rendahnya biaya pemeliharaan sarana dan pasarana pendidikan, kesenjangan tingkat
pendidikan antar kelompok masyarakat, seperti antara penduduk miskin dengan kaya
dan/atau antara laki dan perempuan. Secara rinci distribusi penduduk menurut tingkat
pendidikan disajikan sebagai berikut:
Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan :
1) TK : 36 orang
2) SD : 2190 orang
3) SMP/SLTP : 1180 orang
4) SMA/SLTA : 794 orang
5) Akademi/D1-D3 : 18 orang
6) Sarjana D4/ S1 : 21 orang
7) Pasca sarjana S2 : 1 orang
8) Pasca sarjana S3 : -
Kualitas pendidikan di Desa Apuan juga masih belum optimal. Belum optimalnya
pendidikan di desa Apuan dapat dilihat dari prestasi peserta didik di sekolah. Banyak mata
pelajaran yang belum dikuasai oleh peserta didik. Mata pelajaran yang belum dikuasai
seperti Matematika dan Bahasa Indonesia. Untuk mata pelajaran Matematika peserta didik
masih mengalami kesulitan di bidang pengurangan, penambahan, perkalian dan
pembagian. Sedangkan, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia peserta didik masih
mengalami kesulitan di bidang membaca dan menulis. Ditemukannya masalah seperti yang
telah dipaparkan sebelumnya di kalangan peserta didik, maka dirasa perlu untuk
melakukan bimbingan intensif kepada pesrta didik untuk membantu menangani masalah
yang dihadapi peserta didik. Sehingga nantinya di desa Apuan akan berlangsung
pendidikan yang optimal.
1.1.8 Kesehatan
Di bidang kesehatan, pemerintah juga telah menyediakan sarana prasarana
kesehatan dan tenaga medis dalam rangka untuk mempermudah masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan. Secara rinci, sarana dan prasarana kesehatan di desa
Apuan disajikan pada tabel dibawah. Dari tabel tersebut, tampak bahwa Pemerintah telah
7
berupaya untuk menyediakan berbagai fasilitas kesehatan dan program-program
penyuluhan kesehatan dasar kepada masyarakat untuk mendekatkan bidang pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat dan mengingkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat masih tetap
kurang, hal ini nampak rendahnya tingkat kehadiran ibu-ibu dalam kegiatan posyandu.
Tabel 1.3 Sarana dan Prasarana Kesehatan Desa
No. Sarana Dan Prasarana
Kesehatan
Volume
(Buah)
Keterangan
(Kondisi)
1 Puskesmas - -
2 Puskesmas pembantu 1 Baik
3 Polindes - -
4 Posyandu 4 Baik
JUMLAH 5
Selain itu, masyarakat juga belum menjadikan lingkungan yang sehat sebagai salah
satu upaya preventif dalam mengelola kesehatan. Kesadaran masyarakat akan hal tersebut
masih rendah. oleh karena itu, berbagai program kesehatan seperti penyuluhan, revitalisasi
posyandu masih tetap perlu dilanjutkan, tentunya dengan mengintensifkan koordinasi
dengan instansi pemerintah sekaligus mendorong keterlibatan masyarakat dalam setiap
dalam setiap kegiatan kesehatan.
1.1.9 Kesejahteraan Sosial
Di bidang kesejahteraan masyarakat, pemerintah juga telah meluncurkan berbagai
program seperti raskin, bedah rumah, dan lain-lain, namun permasalahan di sektor ini
masih tetap terjadi. Kemiskinan tetap menjadi permasalahan utama desa dengan jumlah
penduduk miskin 272 KK. Kondisi ini, tidak dapat dilepaskan dari kondisi ekonomi,
pendidikan, kesehatan dan sosial budaya masyarakat yang belum optimal dan bila hal ini
tidak segera diupayakan jalan keluar, maka dapat dipastikan pembangunan desa tidak
dapat berjalan dengan baik. Penanganan masalah kemiskinan dan pengangguran masih
perlu terus diupayakan, baik melalui upaya pengembangan ekonomi desa maupun
perluasan kesempatan kerja.
8
1.1.10 Agama dan Kebudayaan
Penduduk Desa Apuan sebagian besar beragama Hindu. Sementara di bidang
kebudayaan, perspektif budaya masyarakat sangat kental dengan nuansa budaya Bali,
yang dijiwai oleh nilai-nilai agama Hindu. Philosofi Tri Hita Karana, menjadi tuntutan
bagi masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin, yakni dengan menjaga
keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, antara sesama manusia antar
manusia dengan lingkungannya.
Sementara di tingkat interaksi sosial, nilai-nilai paras paros sarpa naya
salunglung subyantaka (kerukunan, keselarasan dan kepatutan) selalu menjadi pedoman
dalam menciptakan ketertiban dan kedamaian dalam berinteraksi sosial antar masyarakat
maupun dengan masyarakat lainnya. Oleh karena itu, pelestarian dan pengembangan
nilai-nilai budaya ini perlu terus dilakukan dalam rangka untuk mewujudkan masyarakat
yang sejahtera lahir batin. Penguatan terhadap lembaga-lembaga adat masih perlu
dilakukan, baik melalui peningkatan kapasitas tokoh adat maupun keberadaan sarana
prasarana penduduknya.
1.2 Perumusan Kebutuhan / Masalah
Berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan sebelumnya, rumusan masalah yang
diambil adalah sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar anak asuh (kelas III SD) dalam mata
pelajaran Matematika?
1.2.2 Bagaimanakah pelaksanaan program BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu
Matematika) untuk anak keluarga asuh?
1.2.3 Apa sajakah hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program BARBELKA
(Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika) untuk anak keluarga asuh?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan diselenggarakannya program BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu
Matematika) yaitu untuk mengatasi kesulitan belajar anak asuh kelas III Sekolah Dasar dalam
mata pelajaran Matematika.
9
1.4 Manfaat Program
Adapun manfaat dari program BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika)
adalah sebagai berikut:
1.4.1 Bagi Mahasiswa KKN
Melalui program BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika)
ini, mahasiswa KKN dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh di bangku
kuliah ke dalam situasi nyata di lapangan yaitu dalam bersosialisasi dengan
masyarakat pada umumnya dan keluarga asuh pada khususnya. Selain itu,
program yang dilakukan dapat dijadikan sebagai wahana untuk menambah
wawasan dan pengetahuan dalam mendidik anak serta mengasah kemampuan
dalam hal pengajaran. Hal ini dikarenakan mahasiswa secara langsung berperan
sebagai pelaksana program atau tutor.
1.4.2 Bagi Anak Asuh
Anak asuh bernama Ni Komang Wahyu Liani yang duduk di bangku kelas
III Sekolah Dasar sebagai subyek dalam pelaksaan program dapat mengerjakan
soal-soal terkait mata pelajaran yang diajarkan sehingga kesulitan belajar yang
dialami dapat teratasi. Selain itu, anak asuh juga memperoleh tambahan ilmu yang
mungkin tidak diajarkan di sekolah.
1.4.3 Bagi Masyarakat Desa
Masyarakat merupakan pihak yang sangat penting dalam mendukung
kelancaran program dan juga sebagai pihak yang memberikan kepercayaan bagi
mahasiswa KKN untuk membina putra dan putrinya. Melalui program ini
diharapkan dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara mahasiswa dan
masyarakat, khususnya keluarga asuh.
10
BAB II
PROGRAM DAN KALENDER KERJA
2.1 Program Kerja
2.1.1 Tema : Pendidikan
2.1.2 Nama Program : BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika) pada
siswa kelas III Sekolah Dasar keluarga asuh.
2.1.3 Rasional :
Belajar merupakan proses yang harus dilalui setiap individu di sepanjang
hidupnya. Dalam proses belajar tentunya akan menemukan kendala yang disebabkan
karena faktor lingkungan maupun dari masing-masing individu yang bersangkutan.
Kendala yang ditemukan dalam proses belajar harus dipecahkan atau diselesaikan
agar setiap individu dapat berhasil dalam proses pembelajaran yang dilaluinya.
Begitu juga halnya dengan siswa Sekolah Dasar yang harus memecahkan dan
menyelesaikan permasalahan belajarnya agar dapat meraih prestasi yang lebih baik
lagi disetiap proses belajarnya di sekolah. Salah satu kendala yang sering dialami
siswa Sekolah Dasar pada proses belajarnya adalah pada mata pelajaran Matematika.
Sebagian besar siswa Sekolah Dasar masih sulit untuk memahami mata pelajaran
Matematika.
Melihat hal tersebut, mahasiswa kemudian mencoba membantu memecahkan
masalah dari salah seorang siswi di SD Negeri 2 Apuan yaitu Ni Komang Wahyu
Liani yang mana merupakan anak dari keluarga asuh mahasiswa. Anak tersebut
merasa kurang mampu mengikuti pembelajaran Matematika di sekolah. Prestasi
belajarnya di bidang Matematika masih cukup rendah dibandingkan teman-teman
sekelasnya yang lain. Berdasarkan masalah tersebut, mahasiswa membantu
memecahkan masalah anak tersebut dengan memberikan bimbingan belajar
khususnya di bidang Matematika.
2.1.4 Sifat Program
Sifat program ini adalah program rintisan. Hal ini karena belum adanya
program sejenis yang menyasar keluarga asuh ini.
11
2.1.5 Sasaran
Sasaran program ini adalah anak dari keluarga asuh yang merupakan siswa
kelas III SD bernama Ni Komang Wahyu Liani.
2.1.6 Keterlibatan
Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan: (1) anak ketiga dari keluarga
asuh sebagai subyek belajar; (2) mahasiswa KKN Undiksha 2014 yang akan terlibat
sebagai tutor sekaligus fasilitator yang bertugas memberikan pengetahuan maupun
pemecahan masalah dalam mata pelajaran yang dipilih oleh anak asuh; serta (3)
orang tua asuh sebagai kontrol kegiatan yang dilakukan.
2.1.7 Metode Pelaksanaan
Adapun beberapa metode dalam pelaksaaan program BARBELKA (Belajar
dan Berbagi Ilmu Matematika), yaitu:
a. Persiapan
Dalam persiapan program ini, membutuhkan perencanaan yang sesuai
dengan kondisi dan karekteristik peserta didik. Selain itu, dalam tahap persiapan
ini harus adanya perencanaan mengenai pedoman dan media pelaksanaan program
tersebut.
b. Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan secara langsung ke
rumah keluarga asuh untuk memperoleh informasi lebih lanjut. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui minat dan bakat anak asuh.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan program ini menggunakan metode pengajaran terbimbing
dengan pendekatan individu dengan pembimbing yang akan mendatangi
pembelajar. Selanjutnya, pembimbing memberikan pelatihan kepada peserta
didik.
d. Evaluasi Program
Evaluasi program ini dilakukan untuk melakukan pembenahan akhir dan
pemantauan pelaksanaan program BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu
Matematika) yang telah dilaksanakan.
12
2.1.8 Alokasi waktu
Program BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika) ini akan
dilaksanakan mulai tanggal 23 Juli – 1 Agustus 2014. Terdiri dari 10 kali pertemuan
dengan alokasi waktu 10 x 2 jam. Bertempat di rumah keluarga asuh tepatnya di
Jalan Pesalakan dusun Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan, Kecamatan Susut,
Kabupaten Bangli.
2.1.9 Jadwal Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan selama 10 hari, yaitu pukul 16.00-18.00 Wita dari
hari Rabu sampai dengan Jumat dimulai tanggal 23 Juli sampai dengan 1 Agustus
2014. Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini secara terperinci dijadwalkan
dalam tabel di berikut ini.
Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Program Kerja Individu
No Jenis Kegiatan Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Persiapan
Koordinasi dengan keluarga asuh, sebagai
sasaran dalam pelaksanaan program
2.
Pelaksanaan
Pengajaran terbimbing kepada peserta didik
untuk mata pelajaran Matematika
3.
Evaluasi Program
Evaluasi program untuk melihat
perkembangan dari peserta didik setelah
mengikuti program
4. Penarikan Kesimpulan
5.
Penyusunan laporan kegiatan
a. Pengumpulan data
b. Penyusunan hasil laporan akhir
6. Bimbingan dosen
13
Tabel 2.2 Kalender Kerja Program Kerja Individu
2.1.10 Luaran Program
Luaran dari program ini adalah sejumlah hasil kegiatan pemberdayaan
keluarga asuh (dalam bentuk laporan hasil kegiatan, dokumentasi aktivitas lapangan,
publikasi, dan sebagainya). Melalui program BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu
Matematika) ini, anak dari keluarga asuh dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajarnya di sekolah terutama di bidang Matematika.
2.1.11 Rekapitulasi Program Kerja KKN
Adapun Rekapitulasi Program kerja individu mahasiswa ditunjukkan dari
tabel berikut.
BULAN JULI
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
BULAN AGUSTUS
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30
14
Tabel 2.3 Rekapitulasi Program Kerja KKN
No Program Sifat
Program Sasaran
Metode
Pelaksanaan Luaran
Alokasi
Waktu
1 BARBELKA
(Belajar dan
Berbagi Ilmu
Matematika)
Rintisan Anak dari
keluarga
asuh
Pendekatan
dan pelatihan
Meningkatnya
motivasi dan
prestasi belajar
anak di bidang
Matematika
20 Jam
JUMLAH JAM KERJA 20 Jam
15
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
3.1 Hasil-hasil yang Dicapai
Program BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika) yang diberikan
kepada anak dari keluarga asuh bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang dimiliki anak
asuh. Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan atas program kerja yang telah dibuat, dimana
penulis memiliki 1 (satu) buah program kerja, yaitu melaksanakan tutorial mata pelajaran
yang dipilih sesuai dengan masalah belajar yang dihadapi oleh siswa yang diajar.
Pelaksanaan program BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika) ini
diselenggarakan di Jalan Pesalakan, Dusun Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan, Kecamatan
Susut, Kabupaten Bangli. Adapun hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini
dapat dijabarkan sebagai berikut.
3.1.1 Tahap Awal (Pendataan)
Sebelum memulai program belajar, pendataan dan observasi lebih lanjut
dilakukan ke rumah keluarga asuh untuk menanyakan identitas anak asuh yang akan
diberikan turorial mulai dari nama, umur, nama sekolah, beserta kelas. Berikut adalah
data anak asuh yang selanjutnya akan diajar selama 10 hari.
Nama : Ni Komang Wahyu Liani.
Umur : 8 tahun
Sekolah : SDN 2 Apuan
Kelas : III (tiga)
Anak asuh tersebut merupakan anak ketiga dari pasangan orang tua asuh Ketut Getra
(ayah) dan Made Sugiani (ibu). Keluarga asuh ini bertempat tinggal di Jalan
Pesalakan, Dusun Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan. Pekerjaan ayah adalah sebagai
buruh sedangkan ibunya hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pada tahap ini juga
dilakukan sosialisasi jadwal pelaksanaan program yang disesuaikan dengan waktu
yang dimiliki anak asuh serta tempat kegiatan. Antusiasme dari keluarga asuh dan
anak yang bersangkutan untuk mengikuti program sangat tinggi.
16
3.1.2 Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan program dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan dengan
mengambil tempat di rumah keluarga asuh yang bertempat di Jalan Pesalakan, Dusun
Bangun Lemah Kangin. Pada pertemuan pertama anak asuh masih merasa canggung
dan malu-malu pada proses pembelajaran. Sehingga, selama proses pembelajaran anak
asuh masih didampingi oleh ibunya. Pada pertemuan ini tutor memberikan soal-soal
mata pelajaran Matematika, baik itu pengurangan maupun penjumlahan. Selama
proses belajar berlangsung untuk hari pertama anak asuh masih mengalami kesulitan
dalam menjumlahkan dan mengurangi bilangan puluhan dan ratusan.
Pertemuan selanjutnya kemudian diisi dengan latihan soal-soal yaitu
pengurangan dan penjumlahan dengan menggunakan berhitung susun. Hari kedua dan
ketiga diisi dengan latihan soal pengurangan dan penjumlahan bilangan puluhan
dengan cara berhitung susun. Sedikit demi sedikit anak asuh mengalami perubahan
dalam berhitung, walaupun harus diulang berkali-kali agar anak asuh dapat mahir
berhitung menggunakan cara berhitung susun. Selanjutnya, pada hari keempat sampai
hari keenam anak asuh diberikan latihan soal pengurangan dan penjumlahan bilangan
ratusan dengan mengunakan cara berhitung susun. Awalnya anak asuh masih
mengalami kesulitan dalam hal meminjam dan menyimpan bilangan untuk
pengurangan dan penjumlahan dengan cara berhitung susun bilangan ratusan. Namun
setelah dijelaskan dan diajarkan secara perlahan akhirnya anak asuh mengalami
perubahan dan mulai paham bagaimana cara untuk menyimpan dan meminjam dalam
metode berhitung susun.
Pertemuan ketujuh sampai kesembilan latihan soal-soal masih terus diberikan.
Namun tingkat kesulitannya ditingkatkan dengan memberikan bilangan sampai ribuan.
Selama proses belajar berlangsung anak asuh menunjukkan antusias yang tinggi.
Walaupun anak asuh sedikit sulit dalam menangkap maksud tutor saat penjelasan
tentang cara berhitung susun tetapi terlihat anak asuh terus berusaha agar ia mampu
untuk menyelesaikan soal-soal. Usahanya dalam belajar terlihat dari kemampuan anak
asuh yang akhirnya bisa menyelesaikan soal-soal tanpa perlu dibimbing oleh tutor lagi.
17
3.1.3 Tahap Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan pada pertemuan terakhir. Pada tahap ini, anak
asuh diberikan soal-soal terkait materi yang telah diajarkan selama 9 hari sebelumnya
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak asuh terkait materi yang diajarkan.
3.2 Hambatan Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan kegiatan terdapat beberapa hambatan yaitu sebagai berikut:
3.2.1 Fasilitas Pendukung Pelatihan yang Kurang
Fasilitas pendukung dalam kegiatan ini bisa dikatakan kurang. Dalam
pelaksanaan pembelajaran fasilitas yang tersedia hanya buku tulis dan alat tulis. Di
tempat pelaksanaan program tidak tersedia meja maupun papan tulis dan juga ruang
yang digunakan untuk proses pembelajaran hanya di teras rumah dari keluarga asuh.
Penerangan di tempat belajar anak asuh juga kurang, sehingga proses belajar tidak bisa
dilakukan pada malam hari.
3.2.2 Waktu Pelaksanaan Program
Program ini yang sebelumnya direncanakan dimulai pukul 16.00 Wita. Namun
karena kesibukan anak asuh yang membantu ibunya di ladang setelah pulang sekolah,
sering menjadi alasan keterlambatan dimulainya program ini.
18
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari program kerja yang penulis laksanakan di Desa Apuan yang
berjudul “BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika) pada siswa kelas III Sekolah
Dasar keluarga asuh“, maka ada beberapa hal yang penulis simpulkan diantaranya sebagai
berikut.
4.1.1 Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kesulitan belajar anak asuh (kelas III SD)
dalam mata pelajaran Matematika yaitu dengan memberikan anak asuh bimbingan
belajar secara langsung berupa latihan soal-soal.
4.1.2 Pelaksanaan program bimbingan belajar Matematika di keluarga asuh Bapak Ketut
Getra di Desa Apuan sudah berjalan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari antusias
anak asuh untuk belajar dan juga peningkatan hasil belajar dari anak asuh. Sehingga,
dapat dikatakan bahwa program ini berhasil baik dalam tujuan maupun tingkat
keterlaksanaannya.
4.1.3 Hambatan yang dialami dalam kegiatan tutorial ini yaitu fasilitas pendukung
pembelajaran yang kurang memadai dan waktu pelaksanaan.
4.2 Saran
Bagi tutor selanjutnya yang akan melaksanakan program serupa diharapkan
mempersiapkan secara matang, baik persiapan fisik, mental, maupun materi, serta persiapan
awal sebelum kegiatan dimulai misalnya pendataan peserta, mengetahui keadaan dan
kemampuan peserta dan menganalisis keadaan lingkungan setempat. Hal ini sangat perlu
dilakukan agar hambatan-hambatan yang muncul, nantinya dapat diatasi dengan baik dan
dapat diminimalisir. Diharapkan pula kepada pemerintah atau instansi-instasi lain yang
terkait, agar dapat melaksanakan program seperti ini untuk kedepannya. Karena program ini,
sangat membantu masyarakat terutama masyarakat desa yang pada umumnya memiliki
wawasan yang masih kurang.
19
LAMPIRAN
LAMPIRAN 01
PROGRAM KERJA INDIVIDU MAHASISWA KKN UNDIKSHA
DI DESA APUAN, KECAMATAN SUSUT, KABUPATEN BANGLI
TAHUN 2014
OLEH
LUH ARIDARMASWARI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
/PENDIDIKAN KIMIA
PUSAT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2014
PROGRAM KERJA INDIVIDU
MAHASISWA KKN UNDIKSHA TAHUN 2014
Desa : Apuan
Kecamatan : Susut
Kabupaten : Bangli
ANALISIS SITUASI DESA
Serangkaian observasi dan wawancara telah dilakukan oleh mahasiswa selama
menjalani KKN di Desa Apuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Observasi dan
wawancara yang telah dilaksanakan dilakukan dengan kepala desa beserta aparatur
desa dan juga dengan warga setempat yang tinggal di Desa Apuan. Observasi dan
wawancara tersebut menunjukkan hasil bahwa di Desa Apuan memiliki wilayah yang
cukup luas dan terdiri atas empat dusun yang meliputi dusun Apuan Kaja, dusun
Apuan Kelod, dusun Bangun Lemah Kawan, dan dusun Bangun Lemah Kangin. Di
Desa Apuan, terdapat 3 Sekolah Dasar (SD) yaitu SDN 1 Apuan, SDN 2 Apuan dan
SDN 3 Apuan. Terdapat pula satu Taman Kanak-Kanak (TK) dan satu sekolah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jumlah penduduk Desa Apuan adalah 4.243
jiwa, yang terdiri atas laki-laki 2.078 jiwa dan perempuan 2.165 jiwa.
Desa Apuan merupakan salah satu desa dari 9 desa di Kecamatan Susut yang
memiliki wilayah seluas 437 Ha. Desa Apuan terletak 9 km arah barat daya
kecamatan susut, dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Abuan
Sebelah Timur : Desa Abuan dan Desa Demulih
Sebelah Selatan : Desa Bakbakan- Kab. Gianyar
Sebelah Barat : Desa Petak- Kab. Gianyar
Struktur perekonomian Desa Apuan masih bercorak Agraris yang
menitikberatkan pada sektor perkebunan dan pertanian (sayur dan holtikultura).
Dalam hal pendidikan, minat masyarakat untuk mengenyam jenjang pendidikan yang
lebih tinggi masih kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya panutan dari orang
tua untuk bersekolah. Orang tua cenderung lebih mementingkan untuk bekerja dari
pada bersekolah. Orang tua juga kurang peduli akan prestasi anaknya di sekolah.
Faktor inilah yang menjadi penyebab kurangnya motivasi anak untuk belajar dan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
PROGRAM KERJA
1. Tema
Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pendidikan)
2. Nama Program
BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika) pada siswa kelas III
Sekolah Dasar keluarga asuh.
3. Rasional
Belajar merupakan proses yang harus dilalui setiap individu di
sepanjang hidupnya. Dalam proses belajar tentunya akan menemukan kendala
yang disebabkan karena faktor lingkungan maupun dari masing-masing
individu yang bersangkutan. Kendala yang ditemukan dalam proses belajar
harus dipecahkan atau diselesaikan agar setiap individu dapat berhasil dalam
proses pembelajaran yang dilaluinya. Begitu juga halnya dengan siswa
Sekolah Dasar yang harus memecahkan dan menyelesaikan permasalahan
belajarnya agar dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi disetiap proses
belajarnya di sekolah. Salah satu kendala yang sering dialami siswa Sekolah
Dasar pada proses belajarnya adalah pada mata pelajaran Matematika.
Sebagian besar siswa Sekolah Dasar masih sulit untuk memahami mata
pelajaran Matematika.
Melihat hal tersebut, mahasiswa kemudian mencoba membantu
memecahkan masalah dari salah seorang siswi di SDN 2 Apuan yaitu Ni
Komang Wahyu Liani yang mana merupakan anak dari keluarga asuh
mahasiswa. Anak tersebut merasa kurang mampu mengikuti pembelajaran
Matematika di sekolah. Prestasi belajarnya di bidang Matematika masih
cukup rendah dibandingkan teman-teman sekelasnya yang lain. Berdasarkan
masalah tersebut, mahasiswa membantu memecahkan masalah anak tersebut
dengan memberikan bimbingan belajar khususnya di bidang Matematika.
4. Sifat Program
Program ini bersifat rintisan (program yang belum pernah ada atau
dilakukan di sekitar desa), yaitu dengan menerapkan ide untuk mengatasi
permasalahan yang terdapat pada keluarga asuh.
5. Sasaran
Sasaran dari pelaksanaan program BARBELKA (Belajar dan Berbagi
Ilmu Matematika) adalah anak pasangan dari Ketut Getra dan Made Sugiani
yang bernama Ni Komang Wahyu Liani. Anak tersebut merupakan siswi
kelas III yang bersekolah di SDN 2 Apuan.
Adapun biodata dari keluarga asuh yaitu:
Ayah : Ketut Getra
Ibu : Made Sugiani
Anak I : Ni Komang Wahyu Liani
6. Keterlibatan
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program
BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika) adalah sebagai berikut.
a) Mahasiswa KKN
Mahasiswa KKN sebagai pihak yang secara langsung berperan sebagai
pelaksana program yang dalam hal ini adalah BARBELKA (Belajar dan
Berbagi Ilmu Matematika) di rumah keluarga Ketut Getra tepatnya di
dusun Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan. Disini mahasiswa berperan
sebagai pembimbing dalam kegiatan BARBELKA (Belajar dan Berbagi
Ilmu Matematika).
b) Anak Asuh
Anak asuh merupakan siswi SDN 2 Apuan yang duduk di kelas III.
Subjek dari pelaksanaan program ini adalah anak dari keluarga asuh.
Anak asuh akan memperoleh manfaat program secara langsung yaitu
dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa di sekolah.
c) Keluarga Asuh
Keluarga asuh merupakan pihak yang sangat penting dalam mendukung
kelancaran program yang juga sebagai pihak yang memberikan
kepercayaan bagi mahasiswa KKN untuk membina putra dan putrinya.
7. Metode Pelaksanaan
Adapun beberapa metode dalam pelaksaaan program BARBELKA
(Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika), yaitu:
a) Persiapan
Dalam persiapan program ini, membutuhkan perencanaan yang sesuai
dengan kondisi dan karekteristik peserta didik. Selain itu, dalam tahap
persiapan ini harus adanya perencanaan mengenai pedoman dan media
pelaksanaan program tersebut.
b) Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan secara langsung ke
rumah keluarga asuh untuk memperoleh informasi lebih lanjut. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui minat dan bakat anak asuh.
c) Pelaksanaan
Pelaksanaan program ini menggunakan metode pengajaran terbimbing
dengan pendekatan individu dengan pembimbing yang akan mendatangi
pembelajar. Selanjutnya, pembimbing memberikan pelatihan kepada
peserta didik.
d) Evaluasi Program
Evaluasi program ini dilakukan untuk melakukan pembenahan akhir dan
pemantauan pelaksanaan program BARBELKA (Belajar dan Berbagi
Ilmu Matematika) yang telah dilaksanakan.
8. Alokasi Waktu
Program BARBELKA (Belajar dan Berbagi Ilmu Matematika) ini
akan dilaksanakan mulai tanggal 23 Juli – 1 Agustus 2014. Terdiri dari 10 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 10 x 2 jam. Bertempat di rumah keluarga
asuh tepatnya di dusun Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan, Kecamatan
Susut, Kabupaten Bangli.
9. Jadwal Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan selama 10 hari, yaitu pukul 16.00-18.00
Wita dari hari Rabu sampai dengan Jumat dimulai tanggal 23 Juli sampai
dengan 1 Agustus 2014. Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini
secara terperinci dijadwalkan dalam tabel di berikut ini.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Program Kerja Individu
No Jenis Kegiatan Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Persiapan
Koordinasi dengan keluarga asuh, sebagai
sasaran dalam pelaksanaan program
2.
Pelaksanaan
Pengajaran terbimbing kepada peserta didik
untuk mata pelajaran Matematika
3.
Evaluasi Program
Evaluasi program untuk melihat
perkembangan dari peserta didik setelah
mengikuti program
4. Penarikan Kesimpulan
5.
Penyusunan laporan kegiatan
a. Pengumpulan data
b. Penyusunan hasil laporan akhir
6. Bimbingan dosen
Tabel 2. Kalender Kerja Program Kerja Individu
10. Luaran Program
Luaran dari program ini adalah sejumlah hasil kegiatan pemberdayaan
keluarga asuh (dalam bentuk laporan hasil kegiatan, dokumentasi aktivitas
lapangan, publikasi, dan sebagainya). Melalui program BARBELKA (Belajar
dan Berbagi Ilmu Matematika) ini, anak dari keluarga asuh dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajarnya di sekolah terutama di bidang
Matematika.
BULAN JULI
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
BULAN AGUSTUS
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30
Tabel3. Rekapitulasi Program Kerja KIO'{
No ProgramSifat
ProgramSasaran
Metode
PelaksanaanLuaran
Alokasi
Waktu
1 BARBELKA
(Belajar dan
Berbagi Ilmu
Matematika)
Rintisall Anak dari
keluarga
as血
Pendekatan
dan pelatihan
Menin3kattya
moivasi dan
prestad belttar
a■ak di bidang
Matematika
20 Jam
JUIWILAH JAⅣl KERJA 20 Jam
Pel
Menyetujui,
Desa Apuan,
Drs I Gll亜 Nyonlan Widnyana
NIP.195611141990031002
1
LAMPIRAN 03
Gambar 1. Peserta KKN dengan
Anak Asuh
Gambar 2. Pelaksanaan Program
BARBELKA
Gambar 3. Peserta KKN dengan
Keluarga Asuh