Laporan Fiswan I, Hemolisis

15
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahluk hidup dimuka bumi sangat banyak meliputi hewan, tumbuhan, dan manusia. Manusia khususnya merupakan mahluk hidup yang diciptakan paling sempurna dimuka bumi ini, tentunya manusia memiliki akal dan fikiran. Secara garis besar, pada manusia terdapat beberapa system dalam tubuh yang mengkoordinir sehingga manusia tersebut dapat beraktivitas dengan baik dan dapat menyeimbangkan tubuhnya, yakni system pernapasan, system sekresi, system reproduksi, system koordinasi, system peredaran darah atau system sirkulasi dan masih ada beberapa lagi. System sirkulasi pada manusia terdiri atas alat-alat peredaran darah, pembuluh darah, serta darah yang bertugas sebagai pelaksana transportasi. System sirkulasi tentunya perperan penting dalam kehidupan manusia. Darah secara umum merupakan

Transcript of Laporan Fiswan I, Hemolisis

Page 1: Laporan Fiswan I, Hemolisis

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahluk hidup dimuka bumi sangat banyak meliputi hewan,

tumbuhan, dan manusia. Manusia khususnya merupakan mahluk hidup yang

diciptakan paling sempurna dimuka bumi ini, tentunya manusia memiliki akal

dan fikiran. Secara garis besar, pada manusia terdapat beberapa system dalam

tubuh yang mengkoordinir sehingga manusia tersebut dapat beraktivitas

dengan baik dan dapat menyeimbangkan tubuhnya, yakni system pernapasan,

system sekresi, system reproduksi, system koordinasi, system peredaran darah

atau system sirkulasi dan masih ada beberapa lagi.

System sirkulasi pada manusia terdiri atas alat-alat peredaran darah,

pembuluh darah, serta darah yang bertugas sebagai pelaksana transportasi.

System sirkulasi tentunya perperan penting dalam kehidupan manusia. Darah

secara umum merupakan bentuk cairan berwarna merah yang terdapat

diseluruh bagian dalam tubuh. Darah terdiri atas dua komponen yaitu plasma

darah dan sel-sel darah. Komponen sel darah terdiri atas sel darah merah

(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).

Eritrosit dapat mengalami kerusakan yang berarti apabila tata letak

larutannya berada ditempat yang salah, dimana dapat mengganggu pula fungsi

dari sel darah ini. Kerusakan pada sel darah dapat mengalami pengkerutan dan

dapat mengalami hemolisis. Dimana penyebab dari kerusakan sel darah ini

adanya zat-zat kimia dan larutan-larutan tertentu yang masuk kedalam sel

Page 2: Laporan Fiswan I, Hemolisis

darah. Berdasarkan uraian diatas maka Hemolisis sangat perlu untuk

dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah mendemonstrasikan

peristiwa hemolisis dan krenasi.

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui peristiwa hemolisis dan

krenasi.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum ini adalah memahami peristiwa hemolisis dan

krenasi.

Page 3: Laporan Fiswan I, Hemolisis

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Darah

Darah sangat berperan penting, selain mengangkut oksigen keseluruh

tubuh, darah juga berperan dalam hal pendistribusian obat sampai ketempat –

tempat yang diinginkan. Darah terdiri dari beberapa komponen yaitu, sel darah

merah(eritrosit), sel darah putih (leukosit) protein plasma dan cairan plasma.

Membran eritrosit mengandung kira – kira 49 % protein, 44 % lipid dan 7%

karbohidrat, terdiri dari lipid bilayer dan protein (Simanjuntak, 2003)

B. Hemolisis dan Krenasi

Hemolisis adalah proses kerusakan yang terjadi pada sel darah merah,

dimana hemoglobin dari sel darah merah keluar. Kerusakan ini terjadi akibat

adanya larutan-larutan tertentu yang masuk kesel darah dan adanya zat-zat

kimia. Hemolisis merupakan suatu pecahnya sel darah. Krenasi terjadi bila

eritrosit berada pada medium yang hipertonis, maka cairan eritrosit akan

keluar menuju ke medium luar eritrosit (plasma), akibatnya eritrosit akan

keriput (Marra, 2012)

C. Isotonik

Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi

zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain,

sehingga tidak ada pergerakan air. Larutan isotonik dengan larutan pada sel

tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul yang melewati membran

biologis tidak sempurna. Larutan – larutan yang tersisa dalam kesetimbangan

Page 4: Laporan Fiswan I, Hemolisis

osmotik yang berhubungan dengan membran biologis tertentu disebut

isotonik. Ini berbeda dengan larutan – larutan iso-osmotik yang tidak

melibatkan pergerakan jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran

semipermeabel. Sebuah larutan yang mempunyai konsentrasi garam yang

sama contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah. Hal ini juga berbeda

dengan larutan hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman isotonik dapat

di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh

selama aktifitas fisik (Alghifari, 2012).

D. Hipotonik

E. Hipertonik

Laktat hipertonik meningkatkan osmolaritas plasma karena

mempunyai kandungan sodium yang tinggi, dan menyebabkan perpindahan

cairan dari intraselular ke ekstraselular, sehingga meningkatkan volume

intravaskuar, dan menyebabkan hemodinamik menjadi stabil. Dengan

memberikan cairan ini sebenarnya kita menambahkan natrium lebih banyak

dibandingkan klorida, sehingga akan menaikkan SID atau pH (alkalosis) dan

mencegah asidosis hiperkloremia. Selain itu laktat juga menjadi substrat

energi alternatif bagi sel yang siap pakai dan mudah dimetabolisme (Novara,

2009).

Page 5: Laporan Fiswan I, Hemolisis

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 02 April 2015.

Pukul 02.45 WITA sampai dengan selesai dan bertempat dilaboratorium

Zoologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu

Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan Praktikum

1. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Nama alat dan fungsinya.No Nama Bahan Fungsi1 2 31. Kamera Sebagai alat mengambil gambar

pengamatan2. Alat tulis Untuk menulis hasil pengamatan3. Mikroskop Sebagai alat untuk mengamati objek

pengamatan4. Kaca objek Untuk menyimpan dan peletakkan

objek saat pengamatan5. Kaca penutup Untuk penutup objek pengamatan

agar terfokus6. Jarum frankle Sebagai alat menusuk ujung jari

tangan7. Tabung reaksi Sebagai alat untuk wadah

penyimpanan larutan dan darah8. Pipet tetes Sebagai alat mengambil larutan9. Mistar Sebagai alat untuk menggaris data

pengamatan

Page 6: Laporan Fiswan I, Hemolisis

2. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Nama bahan dan fungsinya.No Nama bahan Fungsi1 2 3

1. Darah Sebagai objek pengamatan2. NaCl 0,9 % Sebagai larutan isotonic3. Aquades Sebagai larutan hipotonik4. NaCl 3 % Sebagai larutan hipertonik5. Tissue Membersihkan kaca objek dan

kaca penutup objek

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari praktikum adalah sebagai berikut.

1. Menambahkan 3-5 tetes darah dalam tabung uji yang berisi 2 ml NaCl

0,9%

2. Melakukan langkah pertama pada tabung uji kedua yang berisi 2 ml

akuades

3. Melakukan langkah pertama pada tabung uji ketiga yang berisi 2 ml NaCl

3%

4. Membandingkan kecerahan dari ketiga larutan dalam tabung tersebut

dengan mengamatinya dengan latar belakang kertas putih

5. Mengambil sampel larutan dari masing-masing tabung uji dengan pipet,

meneteskannya masing-masing pada kaca objek yang bersih, tutup dengan

kaca penutup dan mengamatinya dengan menggunakan mikroskop dengan

pembesaran tertentu

6. Mendokumentasikan hasil pengamatan

7. Mengidentifikasi objek pengamatan

Page 7: Laporan Fiswan I, Hemolisis

B. Pembahasan

Darah adalah suatu larutan yang penting bagi manusia. Darah merupakan

suatu jaringan berbentuk cair yang beredar melalui jantung, arteri, dan vena

yang berfungsi untuk memasukkan oksigen dan bahan makanan keseluruhan

tubuh serta mengambil karbondioksida dan metabolik dari jaringan. Tentunya

darah pada manusia selalu berperan aktif dalam manjalankan fungsinya.

Dimana berdasarkan transfor antar membrane pada darah manusia terbagi atas

dua, yakni transfor aktif dan transfor pasif. Transfor aktif adalah transport yang

membutuhkan energy karena membutuhkan konsentrasi gradient (rendah ke

tinggi) sementara trnspor pasif adalah transport yang tidak membutuhkan

energy, terjadi sesuai dengan hokum alam.

Secara stuktural dan fungsional pada darah manusia, terdapat dua macam

kerusakan yang terjadi pada sel darah yaitu hemolisis (pemecahan) dan krenasi

(pengkerutan). Hemolisis merupakan suatu proses yang menunjukkan

terjadinya lisis pada sel darah merah (eritrosit) dimana hemoglobin keluar dari

sel. Dimana kerusakan atau penghancuran sel darah merah terjadi karena

adanya gangguan integritas membran pada sel darah merah itu sendiri.

Hemolisis pula dapat terjadi jika sel didedahkan dalam medium yang hipotonis.

Hemolisis secara langsung tidak dibutuhkan penambahan lesitin sedangkan

hemolisis tidak langsung kehadiran lesitin pada sel darah merah atau

penambahan dari luar sangat diperlukan. Secara umum, mekanisme hemolisis

berlangsung dua tahap. Tahap pertama lesitin dalam sel darah atau yang

ditambahkan dari luar akan diubah menjadi lisolesitin oleh lesithinase A.

Page 8: Laporan Fiswan I, Hemolisis

Lisolesitin merupakan bentuk lesitin yang memiliki aktivitas hemolitik.

Selanjutnya, lisolesitin menyebabkan sel menjadi terpecah. Sementara krenasi

merupakan peristiwa pengkerutan pada sel darah merah, apabila eritrosit

ditempatkan pada larutan yang hipertonis, maka cairan dari dalam erotrosit

akan keluar dari dalam sel menuju medium.

Kerusakan yang terjadi pada sel darah ini dapat disebabkan oleh adanya

larutan-larutan tertentu yang masuk kedalam sel darah dan adanya senyawa-

senyawa kimia pula. Larutan-larutan tersebut seperti larutan isotonik, larutan

hipotonik, dan larutan hipertonik. Larutan isotonik adalah sejenis larutan yang

konsentrasi pelarutnya sama atau seimbang dengan konsentrasi terlarutnya.

Sementara hipotonik adalah konsentrasi pelarutnya lebih tinggi dibandingkan

konsentrasi larutannya sehingga dapat mengalami lisis. Sedankan larutan

hipertonik merupakan suatu cairan yang konsentrasi pelarutnya lebih sedikit

dibandingkan konsentrasi larutannya sehingga mengalami pengkerutan pada sel

darah merah.

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum hemolisis, telah dilakukan

pengujian masing-masing digunakan tabung reaksi berjumlah tiga tabung.

Tabung pertama diisi dengan larutan isotonik dua mili NaCl 0,9%, tabung

kedua berisi larutan hipotonik dua mili aquades, dan tabung uji ketiga berisi

larutan hipertonik dua mili NaCl 3%. Masing-masing pada tabung uji tersebut

diisi dengan lima tetes darah lalu dihomogenkan.

Page 9: Laporan Fiswan I, Hemolisis

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah hemolisis merupakan peristiwa

pecahnya sel darah merah ketika berada dilingkungan hipotonik. Dan krenasi

merupakan peristiwa pengkerutan pada sel darah ketika berada dilingkungan

hipertonik.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini adalah agar baik asisten

maupun praktikan agar saling bekerja sama saat praktikum sedang

berlangsung. Saat praktikan kebingungan, asisten dapat menjelaskan dengan

baik dan jelas.

Page 10: Laporan Fiswan I, Hemolisis

DAFTAR PUSTAKA

Marra, J. B., dan Hamsah, 2012, Hemolisa Dan Krenasi, Golongan Darah, Dan Tekanan

Darah, Universitas Hasanudin, Makasar.

Novara, T., 2009, Perbandingan Antara Laktat Hipertonik Dan Nacl 0,9%

Sebagai Cairan Pengganti Perdarahan Pada Bedah Caesar: Kajian

Terhadap Hemodinamik, Dan Strong Ions Difference, Universitas

Deponegoro, Semarang.

Simanjuntak, M. T., 2003, Ketergantungan Temperatur dan Ph Trhadap Transpor

Sefaleksin Kedalam Eritrosit Manusia Secara In Vitro, J. Sains Kimia, VII

(2) : 44-45.