LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

98
LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN UNTUK MELAKUKAN KONTROL PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI DI PUSKESMAS BONTANG UTARA 1 Oleh : SUHARYANTI SUWAKBUR 19941218 201903 2 018 NDH: 43 PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA 2019

Transcript of LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

Page 1: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN UNTUK

MELAKUKAN KONTROL PERAWATAN SALURAN

AKAR GIGI DI PUSKESMAS BONTANG UTARA 1

Oleh :

SUHARYANTI SUWAKBUR

19941218 201903 2 018

NDH: 43

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN

KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SAMARINDA

2019

Page 2: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

ii

SADAR

Page 3: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

iii

K

Page 4: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

iv

Page 5: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

v

Page 6: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

vi

Page 7: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

vii

Page 8: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

viii

RINGKASAN HASIL AKTUALISASI

PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN UNTUK MELAKUKAN KONTROL

PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI DI PUSKESMAS BONTANG UTARA 1

Aktualisasi dengan judul diatas dilatarbelakangioleh kurangnya kesadaran dan

kepatuhan masyarakat untuk kontrol perawatan saluran akar di Puskesmas Bontang

Utara 1. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di Puskesmas Bontang Utara 1

penyebab utara dari hal tersebut yaitu karena tidak adanya kegiatan-kegiatan yang dapat

meningkatkan kepatuhan masyarakat. Tidak adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan

yang dapat membuat pasien betah menunggu giliran serta kegiatan yang dapat

mengingatkan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi

melalui habituasi ini adalah : Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk memberikan

kontribusi pada peningkatan kepatuhan pasien untuk kontrol perawatan saluran akar gigi

di Puskesmas Bontang Utara 1.

Dari rumusan tersebut peneliti menetapkan langkah-langkah kegiatan yang

menunjang terlaksannya proses aktualisasi yaitu Membuat no antrian Edukasi Poli Gigi,

Membuat Media Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut berupa banner, Membuat Kartu

Kontrol Gigi, Membuat Aplikasi Database pasien poli gigi, serta Membuat layanan

notifikasi kontrol gigi.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan Visi dan Misi serta budaya

mutu Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu Jujur, tanggungjawab, Disiplin, Kerjasama,

Menghargai.

Dari kegiatan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa pasien dapat membaca

sambil menunggu giliran untuk dilakukan perawatan di Poli Gigi, lebih menambah

pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat

meningkatkan kepatuhan pasien untuk kontrol perawatan saluran akar gigi. Selain itu,

dengan adanya aplikasi database pasien poli gigi dapat memudahkan dalam melakukan

pencarian riwayat perawatan pasien yang telah dilakukan. Selain kegiatan diatas,

kegiatan layanan notifikasi sms/whatsApp juga menunjukkan hasil yang baik dimana

terjadi peningkatan kepatuhan pasien melakukan kontrol perawatan saluran akar di

Puskesmas Bontang Utara 1.

Page 9: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat dan hidayah

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini tepat pada

waktunya. Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V Tahun 2019

Pemerintah Kota Bontang yang diselenggarakan diUPTD Balai Penyuluhan dan

Pengembangan SDMP Kaltim (Bapeltan) Samarinda.

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan, bantuan dan dukungan dari banyak pihak sehingga laporan ini dapat

terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini dengan setulus hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan

dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara

Kalimantan Timur beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan

Pelatihan Dasar CPNS Golongan V

2. Pemerintah Kota Bontang

3. Bapak Rokip Purnomo, S.Pd selakuNarasumber (penguji) yang memberikan saran

dan masukan untuk perbaikan laporan aktualisasi ini.

4. Bapak Daniel Muttaqin, SP, MP selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,

masukan serta bimbingan yang diberikan dalam membuat laporan kegiatan

aktualisasi ini.

5. drg. Erwin Wahyudiono selaku mentor atas semua dukungan, arahan, motivasi,

masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi sampai dengan

kegiatan tersebut terealisasikan.

6. Seluruh Widyaswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan terkait

materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi

7. Seluruh Panitia yang telah membantu memfasilitasi kegiatan Pelatihan Dasar CPNS

8. Seluruh Staf dan Keluarga Besar Puskesmas Bontang Utara 1

9. Keluarga Besar Peserta Pendidikan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V Tahun

2019

Page 10: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

x

Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena ini penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak agar Laporan

Aktualisasi ini menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan

dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak

yang membutuhkan.

Bontang, 25 Oktober2019

Penulis

Page 11: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

LEMBAR KONSULTASI COACH ................................................................... iv

LEMBAR KONSULTASIMENTOR ................................................................. vi

RINGKASAN HASIL AKTUALISASI .............................................................. viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Tujuan .................................................................................................. 2

1.3. Manfaat ................................................................................................ 3

1.4. Ruang Lingkup .................................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Gambaran Umum Puskesmas Bontang Utara 1 .................................. 4

2.2. Visi dan Misi Puskesmas Bontang Utara 1 ......................................... 5

2.3. Tata Nilai Puskesmas .......................................................................... 6

2.3. Tugas dan Fungsi Puskesmas .............................................................. 7

2.4. Sarasan Kinerja Pegawai ..................................................................... 8

2.5. Struktur Organisasi .............................................................................. 9

BAB III LANDASAN TEORI

3.1.Nilai Dasar CPNS ................................................................................. 10

3.2.Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ............................................. 13

BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

4.1. Identifikasi Isu ..................................................................................... 15

4.2.Judul Kegiatan dan Deskripsi .............................................................. 20

4.3.Rancangan Aktualisasi ......................................................................... 21

4.4. Jadwal Kegiatan ................................................................................... 30

Page 12: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

xii

BAB V HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

5.1 Membuat No antrian Edukasi Gigi ....................................................... 31

5.2 Membuat Media Promosi Kesehatan Gigi ........................................... 38

5.3 Membuat Kartu Kontrol Gigi ............................................................... 46

5.4 Membuat database pasien poli gigi ..................................................... 53

5.5 Membuat Layanan Notifikasi Kontrol Gigi ......................................... 59

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 65

6.2 Saran ..................................................................................................... 66

6.3 Tindak Lanjut Kegiatan Aktualisasi ..................................................... 66

6.4 Role Model ........................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70

Page 13: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Gambaran Ketenagaan di Puskesmas Bontang Utara 1 ......................... 5

Tabel 4.1Identifikasi Isu ......................................................................................... 16

Tabel 4.2 Analisa Isu .............................................................................................. 18

Tabel 4.3 Dampak Isu tidak terselesaikan .............................................................. 19

Tabel 4.4 Matriks Rancangan Aktualisasi .............................................................. 22

Tabel 4.5JadwalPelaksanaan Aktualisasi ............................................................... 30

Page 14: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1 ................................ 4

Gambar 2.2. Gambar Struktur Organisasi .............................................................. 9

Gambar 5.1.1 Koordinasi dengan petugas pendaftaran .......................................... 32

Gambar 5.1.2 Mencari materi edukasi kesehatan gigi dan mulut .......................... 33

Gambar 5.1.3 Menyusun dan memilah informasi edukasi ..................................... 33

Gambar 5.1.4 Desain no antrian edukasi ................................................................ 34

Gambar 5.1.5 Meminta masukan mentor ............................................................... 34

Gambar 5.1.6 Mencetak no antrian edukasi ........................................................... 34

Gambar 5.1.7 Pembagian no antrian edukasi ke pasien ......................................... 35

Gambar 5.2.1 Mencari referensi mengenai karies gigi ........................................... 39

Gambar 5.2.2 Menyusun referensi yang telah didapat .......................................... 39

Gambar 5.2.3 Desain banner .................................................................................. 40

Gambar 5.2.4 Meminta masukan mentor ............................................................... 41

Gambar 5.2.5 Pemasangan rol banner di depan poli gigi ....................................... 41

Gambar 5.2.6 Hasil pembuatan banner .................................................................. 42

Gambar 5.3.1 Diskusi dengan semua petugas poli gigi .......................................... 47

Gambar 5.3.2 Desain kartu kontrol gigi tampak depan dan belakang .................... 47

Gambar 5.3.3 Konsultasi ke mentor mengenai desain kartu kontrol .................... 48

Gambar 5.3.4 Mencetak kartu kontrol .................................................................... 48

Gambar 5.3.5 Pemberian penjelasan tindakan dan kartu kontrol ke pasien ........... 49

Gambar 5.3.6 Distribusi kartu kontrol ke semua pasien yang wajib kontrol ......... 49

Gambar 5.3.7 Contoh hasil kartu kontrol pasien .................................................... 50

Gambar 5.4.1 Diskusi dengan semua petugas mengenai database poli gigi .......... 53

Gambar 5.4.2 Desain aplikasi database poli gigi.................................................... 54

Gambar 5.4.3 Sosialisasi database ke seluruh petugas poli gigi ............................ 55

Gambar 5.4.4 Penginputan data pasien poli gigi ke aplikasi database ................... 55

Gambar 5.4.5 Gambar tampilan database poli gigi ................................................ 56

Gambar 5.5.1 Format Notifikasi kontrol perawatan saluran akar gigi ................... 60

Gambar 5.5.2 Konsultasi ke mentor mengenai format notifikasi kontrol gigi ....... 60

Gambar 5.5.3 Contoh notifikasi kontrol gigi via sms dan WhatsApp .................... 61

Page 15: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-undang ASN No. 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara

(ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan

perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki tiga peran

utama, yaitu: sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan

pemersatu bangsa. Dalam hal ini, dapat dikatakan ASN berperan penting dalam

menentukan keberhasilan pemerintahan.Untuk itu, setiap ASN dituntut harus

memiliki integritas yang tinggi, bertindak sesuai dengan nilai dasar dan kode etik

ASN.

Dokter gigi merupakan salah satu unsur ASN sangat perlu untuk bersikap

profesional dan berintegritas.Seorang dokter gigi senantiasa menerapkan fungsi

ASN yaitu pelayanan publik setiap hari. Sebagai pusat kesehatan gigi masyarakat

yang berada di garda terdepan, puskesmas, khususnya dokter gigi, dituntut untuk

memberikan pelayanan prima.Hal ini sejalan dengan Visi Indonesia Sehat 2020,

yaitu pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata merupakan unsur pokok

dalam pembangunn nasional.

Di era globalisasi seperti saat ini, peranan dokter gigi di puskesmas sangat

penting karena tanpa adanya tenanga dokter gigi di puskesmas, pelayanan kesehatan

gigi dan mulut dapat terganggu. Di beberapa puskesmas tentunya masing sering

ditemukan kurangnya tenaga dokter gigi ditambah dengan banyaknya beban kerja

yakni pelayanan di poli dan pelayanan di luar gedung. Tentunya dengan tenaga

dokter gigi yang sedikit dan beban kerja yang banyak akan berdampak pada kualitas

pelayanan yang tidak maksimal. Selain dari jumlah tenaga dokter gigi, masalah

ketersediaan alat dan bahan di puskesmas juga menjadi salah satu masalah di

puskesmas sebab akan berdampak pula dengan kualitas pelayanan. Sejalan dengan

tuntutan peningkatan mutu pelayanan, kepatuhan masyarakat justru dinilai masih

kurang terutama kepatuhan akan kontrol dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, masalah kesehatan gigi dan

mulut yang paling tinggi adalah masalah gigi berlubang. Di Indonesia sendiri,

Page 16: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

2

masalah gigi berlubang memiliki persentasi yang cukup tinggi yaitu sekitar 45,3%.

Hal ini terjadi karena masih kurangnya pengetahuan dan kepatuhan masyarakat

untuk menjaga kebersihkan gigi dan mulut serta melakukan kunjungan ke dokter

gigi.

Dari data kunjungan poli gigi semester I tahun 2019 di Puskesmas Bontang

Utara 1 memperlihatkan jumlah pasien yang datang ke poli gigi dengan gigi

berlubang dan perlu untuk dilakukan perawatan saluran akar yaitu sekitar 548

pasien. Jumlah kunjungan tersebut merupakan jumlah yang paling banyak di

banding dengan penyakit lainnya seperti peradangan gusi yang hanya sekitar 137

pasien. Selain itu, dari data capaian indikator mutu poli gigi juga memperlihatkan

tingkat perawatan kasus gigi berlubang (perawatan saluran akar) yang melakukan

kontrol tidak melebihi 50%. Pasien yang datang kontrol hanya sekitar 38,5%. Jika

dijumlahkan hanya sekitar 211 pasien.

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka penulis sebagai peserta

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, perlu melakukan beberapa kegiatan untuk

meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat akan pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulut dengan menjalankan nilai-nilai profesi ASN yaitu

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi

(ANEKA) serta mengetahui kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Whole of

Government, Managemen ASN, dan Pelayanan Publik). Sehingga hasil kegiatan ini

dapat terlaksana secara optimal dan diharapkan dapat menjadikan ASN yang

professional yang mampu memberikan pelayanan Publik secara maksimal.

1.2. TUJUAN

Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan

yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Mampu memahami lebih dalam mengenai substansi nilai-nilai dasar profesi

PNS, yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu dan Anti Korupsi), Manajemen Publik, Whole of Government, dan

Pelayanan Publik;

2. Mampu menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA dalam kegiatan aktualisasi

berdasarkan tugas dan fungsi pokok dokter gigi sebagai ASN;

Page 17: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

3

3. Mampu mewujudkan pelayanan publik dibidang kesehatan yang lebih baik

untuk mewujudkan tercapainya tujuan nasional.

4. Mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kepatuhan pasien

untuk melakukan kontrol ke dokter gigi

1.3. MANFAAT

Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi ini, yaitu sebagai berikut:

1. Penulis

a. Meningkatkan pemahaman penulis mengenai nilai-nilai dasar aktualisasi

ANEKA

b. Meningkatkan pemahaman penulis mengenai upaya peningkatan

kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol ke dokter gigi di Puskesmas

Bontang Utara 1.

2. Pasien

a. Menambah pengetahuan pasien mengenai gigi berlubang dan

penanganannya;

b. Meningkatakan kesadaran pasien untuk rajin melakukan kontrol terhadap

perawatan saluran akar gigi;

c. Menambah pengetahuan pasien mengenai dampak jika tidak melakukan

kontrol terhadap perawatan saluran akar gigi.

3. Puskesmas Bontang Utara 1

a. Mendorong terbentuknya program inovasi untuk pelayanan puskesmas;

b. Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.

1.4. RUANG LINGKUP

Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA dilaksanakan di Puskesmas

Bontang Utara 1 pada tanggal 11 September sampai dengan 27 Oktober 2019.

Kegiatan didasarkan pada tugas pokok dan fungsi peserta sebagai dokter gigi.

Page 18: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

4

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BONTANG UTARA 1

Puskesmas Bontang Utara 1 merupakan puskesmas yang terletak di Pusat

Kota Bontang dengan luas wilayah 25,5 km2. Puskesmas ini terletak di

Kecamatan Bontang Utara tepatnya Jl. Ahmad Yani RT 13, Kel. Api-api,

Bontang, Kode Pos 75311.

Wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1 menjadi satu kecamatan yang

terdiri dari 4 kelurahan.Keempat kelurahan binaan mempunyai luas wilayah 25,5

(Km²)batas – batas wilayah:

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kab.Kutai Timur.

b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makassar.

c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Bontang Selatan.

d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Bontang Barat.

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bontang Utara 1

Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1 berdasarkan

data BPS, tahun 2014 sebanyak 48.817jiwa dan meningkat di tahun 2015

sebanyak 48.973 jiwakemudian menurun di tahun 2016 menjadi sebanyak

47.508 jiwa, meningkat di tahun2017 sebanyak 48.573 jiwa dan meningkat

kembali di tahun 2018 sebanyak 49.598 jiwa. Hal ini dapat terjadi mengingat

mobilisasi perpindahan penduduk yang cepat. Kepadatan penduduk tertinggi

Page 19: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

5

adalah Kelurahan Api-Api sebanyak 16.799 jiwa, Kelurahan Gunung Elai

sebanyak 16.127 jiwa, Kelurahan Bontang Baru sebanyak 11.871 jiwa, dan

Kelurahan Bontang Kuala sebesar 4.801 jiwa .

Adapun dalam pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Bontang Utara 1

didukung oleh tenaga kesehatan dan non kesehatan yang sesuai dengan

kompetensi, dengan data sebagai berikut:

Tabel 1. Gambaran Ketenagaan di Puskesmas Bontang Utara 1tahun 2019

NO NAMA JABATAN JUMLAH PEMANGKU

JABATAN

1 Dokter 5

2 Dokter Gigi 2

3 Apoteker 1

4 Perawat 12

5 Bidan 7

6 Asisten Apoteker 4

7 Perawat Gigi 3

8 Sanitarian 1

9 Nutrisionis 2

10 Pranata Laboratorium 3

11 Penyuluh Kesehatan 2

12 Perekam Medis 1

13 Tenaga lainnya 20

Jumlah Total 63

2.2. VISI DAN MISI PUSKESMAS

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan, dimana Puskesmas akan

memberikan pelayanan yang terbaik dalam mewujudkan visi tersebut. Masyarakat

yang sehat adalah kondisi masyarakat yang bebas dari penyakit, kecacatan fisik,

serta sehat secara psikologis dan sosial. Mandiri adalah keadaan dimana

masyarakat menyadari akan pentingnya kesehatan pribadi dan anggota

Page 20: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

6

keluarganya. Kualitas hidup adalah kodisi dimana pasien meski memiliki penyakit

yang di derita tetap merasa nyaman secara fisik, psikologis, sosial maupun

spiritual serta secara optimal memanfaatkan hidupnya untuk kebahagiaan dirinya

maupun orang lain, Suhud (2009). Maka Visi Puskesmas Bontang Utara 1 adalah:

VISI

Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk mewujudkan masyarakat yang

Sehat dan Mandiri

MISI

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk mendukung Smart

City;

2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam memelihara lingkungan

untuk mendukung Green City;

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat Berperilaku Sehat untuk

mendukung Creatif City;

4. Mengimplementasikan sistem Management Mutu dan Keselamatan

Pasien.

2.3. TATA NILAI PUSKESMAS

Berdasarkan visi dan misi Puskesmas Bontang Utara 1,

dikembangkanlah nilai-nilai utama Puskesmas. Nilai-nilai inilah yang akan

menjadi dasar perilaku seluruh staff puskesmas dalam upaya mencapai visi dan

misinya. Pelaksanaan dari nilai-nilai ini pada akhirnya akan membentuk budaya

pada Puskesmas. Nilai-nilai yang dimaksud yaitu:

1. Jujur yaitu dalam melaksanakan tugas/kewajiban sebagai Pimpinan,

Penanggung Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan melaporkan

kegiatan dengan terbuka, transparan dan akuntabel.

2. Tanggung Jawab yaitu dalam melaksanakan tugas/kewajiban sebagai

Pimpinan, Penanggung Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan

melaksanakan kegiatan dengan amanah, penuh kesadaranakan

kewajibannya sesuai dengan perintah dan uraian tugasnya.

Page 21: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

7

3. Disiplin yaitu dalam melaksanakan setiap tugas/kewajiban sebagai

Pimpinan, PenanggungJawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan

melaksanakan tugas dengan tepat waktu, patuh, dan taat terhadap peraturan,

tata tertib, dan prosedur yang berlaku.

4. Kerjasama yaitu setiap tugas/ kewajiban sebagai Pimpinan, Penanggung

Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan memiliki kesadaran

bahwa untuk mencapai tujuan kegiatan dan mengutakanan keselamatan

pasien membutuhkan bantuan orang lain (lintas program danlintassektor).

5. Menghargai yaitu dalam melaksanakan tugas/ kewajiban sebagai

Pimpinan, PenanggungJawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan

dalam melaksanakan tugas harus berfikir positif, memandang penting,

memuliakan dan menghormati setiap peran/ upaya orang lain dan

kebutuhan pasien (lintas program danlintas sektor)

2.4. TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk

memcapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka

mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan

turut serta memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya

agar berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil

yang diharapkan dalam menjalankan fungsi ini antara lain adalah terselenggaranya

pembangunan di luar bidang kesehatan yang mendukung terciptanya lingkungan

dan perilaku sehat. Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi :

1. Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan

promotif dan preventif, dengan kelompok masyarakat serta sebagian besar

diselenggarakan bersama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah

kerja puskesmas.

2. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,kuratif dan

rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya

melalui upaya rawat jalan dan rujukan ( Depkes RI, 2007).

Page 22: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

8

Fungsi dari Puskesmas adalah:

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di

wilayah kerjanya.

2.5. SASARAN DAN KINERJA PEGAWAI

Dokter gigi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi mengacu pada

Undang-Undang No 29 tahun 2004. Adapun tugas pokok dan fungsi dokter gigi di

Puskesmas yaitu:

1) Melakukan pelayan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama.

2) Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut oleh dokter gigi umum

tingkat sederhana.

3) Melakukan tindakan khusu medik gigi oleh dokter gigi umum tingkat sedang

4) Melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut .

5) Melakukan pemeliharaan gigi dan mulut.

6) Melakukan pengamatan epidomiologi penyakit gigi dan mulut berupa

pengumpulan data.

7) Melakukan pengamatan epidomiologi penyakit gigi dan mulut berupa

pengolahan data.

8) Melakukanpenyuluha kesehatan gigi dan mulut.

9) Membuat catatan medik gigi dan mulut psien rawat jalan.

10) Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar.

11) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam.

12) Mengamati / penyakit wabah di lapangan

13) Melaksanakan tugas kedinasan lain diberikan oleh pimpinan.

Page 23: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

9

2.6. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Puskesmas Bontang Utara 1

Page 24: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

10

BAB III

KAJIAN TEORI

3.1. Nilai Dasar CPNS

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar

sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi

dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi

(ANEKA).

Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di

tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari

kelima kata tersebut, yaitu:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar,

namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas.

Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas

adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah

kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut

akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

ASN yang akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan

yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik

praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas

dan fungsinya.

2. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang

meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain

sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa

yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme

Page 25: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

11

merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan

negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Adanya jiwa nasionalisme kuat diharapkan dapat membentuk ASN

yang senantiasa: menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;

menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;

bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak

merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan

kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; dan menumbuhkan

sikap saling mencintai sesama manusia dan bertenggang rasa.

3. Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah

yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,

sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau

apa yang seharusnya dilakukan.

Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah

refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah

perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik

dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Etika publik tergambar dalam cara memberikan pelayanan kepada

masyarakat, yaitu pelayanan yang ramah dan santun serta sesuai dengan

kode etik, baik kode etik ASN maupun kode etik profesi.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-

Undang ASN, yakni sebagai berikut:

a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;

b) Setia dalam mempertahankan UUD 1945;

c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;

d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

e) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;

f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

g) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;

Page 26: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

12

h) Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;

i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,

akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;

j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;

l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan

berorientasi pada kualitas hasil. Dalam penyelenggaraan pemerintahan,

mutu sering dikaitkan dengan pelayanan kepada masyarakat.Adapun nilai-

nilai komitmen mutu antara lain:

a) Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;

b) Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil

tanpa menimbulkan pemborosan;

c) Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;

d) Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu

terhadap produk atau jasa.

5. Anti Korupsi

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–

norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara

atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak

pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,

pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan

kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

Page 27: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

13

3.2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi

tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil

negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar

dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat

sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari

intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu

menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas

dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai

sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara

yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai

ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian

kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas

dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan

digaji berdasarkan peraturan perundangundangan sedangkan Pegawai

Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia

yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap

oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Manajemen ASN meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan;

pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan karier; pola karier;

promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;

penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari

tua; dan perlindungan.

Page 28: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

14

2. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala

bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di

pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang

atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.Adapun tujuan dari

pelayanan public adalah sebagai berikut:

a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung

jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan

penyelenggaraan pelayanan publik;

b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak

sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;

c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan

peraturan perundang-undangan; dan

d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat

dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

3. Whole Of Government

Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang

lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,

manajemen program dan pelayanan publik.

Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-

Government.E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance)

yang diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi

IT, agar hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan

masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif

Page 29: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

15

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1. IDENTIFIKASI ISU

Agar dapat melaksanakan tugas secara professional sebagai pelayan

masyarakat maka CPNS diwajibkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

profesi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing-

masing. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut terkadang

ditemukan isu-isu yang memerlukan pemecahan masalah. Begitu pula di instansi

penempatan yang dimaksud yaitu Puskesmas Bontang Utara 1. Berdasarkan hasil

praktik kerja yang dilakukan penulis ditemukan beberapa isu yang dalam

pelaksanaannya masih dapat dilakukan perbaikan.

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau

problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai dokter gigi di

instansi tempat bekerja, yaituPuskesmas Bontang Utara 1. Sumber isu yang

diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang

menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspekpelayanan publik,

dan manajemen ASN.

Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:

1. Belum memadainyaperalatan medis di Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1;

2. Kurangnya tenaga dokter gigi dengan diberlakukannya pelayanan poli pagi

dan sore serta pelayanan luar gedung;

3. Kurangnya kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar

gigi di Puskesmas Bontang Utara 1

Page 30: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

16

Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di

identifikasi isu-isu sebagai berikut:

Tabel 4.1. Identifikasi Isu

No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan

1. Belum memadainyaperalatan medis di Poli

Gigi Puskesmas Bontang Utara 1

Pelayanan

Publik

Peralatan medis belum memadai

seperti tidak tersediannya scaller

(alat pembersihan karang gigi), alat

insisi abses dll sehingga pelayanan

pasien kurang optimal dan

pelayanan menjadi lambat.

Tersedianya peralatan medis yang

memadai yang mendukung

peningkatan pelayanan pasien.

2. Kurangnya tenaga dokter gigi dengan

diberlakukannya pelayanan poli pagi dan

sore serta pelayanan luar gedung.

Pelayanan

Publik

Di Puskesmas Bontang Utara 1

pelayanan poli gigi terbagi menjadi

pelayanan pagi, pelayanan sore

hari, serta pelayanan luar gedung

(kegiatan pemeriksaan gigi di

posyandu, penjaringan anak

sekolah) dll. Pelayanan tersebut

tidak didukung dengan tenaga

Ada penambahan tenaga dokter gigi

yang dapat membantu dalam

Peningkatan kualitas pelayanan baik

pelayanan pagi, pelayanan sore serta

pelayanan luar gedung.

Page 31: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

17

dokter gigi yang yang hanya

berjumlah 2 orang. Sehingga

berdampak pada kurang optimalnya

pelayanan.

3. Kurangnya kepatuhan pasien untuk

melakukan kontrol perawatan saluran akar

gigi di Puskesmas Bontang Utara 1

Pelayanan

Publik

Banyaknya pasien yang tidak patuh

kontrol perawatan saluran akar gigi

Banyaknya pasien yang baru datang

kontrol jika ada keluhan sakit gigi

lagi. Setelah gigi tidak sakit,

mereka tidak tidak lagi datang

untuk kontrol.

Pasien kontrol tepat waktu sesuai

jadwal yang telah ditetapkan oleh

dokter gigi untuk mencegah dampak

yang dapat memburuk kondisi gigi

pasien.

Page 32: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

18

USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)

Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan tingkat

kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabledengan rentang skor 1-5.

1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak

masalah tersebut diselesaikan.

2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap

produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau

tidak, dan sebagainya.

3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang

sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Tabel 4.2. Analisis Isu Strategis

No Prinsip

ASN Identifikasi Isu

Kriteria

Peringkat

U S G ∑

1. Pelayanan

Publik

Belum memadainya

Peralatan medis di Poli Gigi

Puskesmas Bontang Utara 1

4 4 4 12 3

2. Pelayanan

Publik

Kurangnya tenaga dokter

gigi dengan diberlakukannya

pelayanan poli pagi dan sore

serta pelayanan luar gedung

4 5 4 13 2

3. Pelayanan

Publik

Kurangnya kepatuhan

masyarakat untuk melakukan

kontrol perawatan saluran

akar gigi di Puskesmas

Bontang Utara 1

4

5

5

14 1

Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada tabel diatas, ditetapkan isu paling

prioritas yakni “Kurangnya kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran

akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1” skor USG 14.

Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG jika tidak

diselesaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 33: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

19

Tabel 4.3. Dampak Isu Tidak Terselesaikan

No Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak

1 Pelayanan

Publik

Kurangnya kepatuhan

pasien untuk

melakukan kontrol

perawatan saluran

akar gigi di

Puskesmas Bontang

Utara 1

Kepatuhan pasien sangat diperlukan

saat melakukan perawatan saluran akar

gigi. Apabila pasien tidak patuh untuk

melakukan kontrol, maka dapat

menimbulkan penyakit lain yang dapat

memperburuk kondisi gigi yaitu

penyakit periodontal (penyakit jaringan

penyangga gigi) seperti: Periodontitis,

abses (pembengkakan gusi), tulang

sekitar gigi rusak sehingga gigi

goyang.

Jika sudah goyang, tentunya usaha

untuk mempertahankan gigi dengan

perawatan saluran akar sudah sulit

dilakukan.

Dari Tabel Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi isu dengan

menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan Isue utamayakni “Kurangnya

kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi di Puskesmas

Bontang Utara 1”. Isu tersebut dinilai berdasarkan tiga kriteria yaitu USG. Untuk

urgensi- nya, isu yang ketiga termasuk penting dan mendesak sehingga diberikan nilai

4, serioussness mempunyai nilai 5 karena apabila dibiarkan akan menimbulkan masalah

lain yang serius dan growth memiliki nilai 5 karena dapat memburuk kondisi gigi jika

dibiarkan. Dari isu tersebut maka perlu dibuat suatu kegiatan inovasi untuk menigkatkan

kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi di Puskesmas

Bontang Utara 1. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu

“Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan

mandiri”. Dengan kegiatan ini diraharapkan mampu meningkatkan kepatuhan

masyarakat untuk rajin kontrol ke poli gigi untuk meningkatkan pelayanan dan

mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri.

Page 34: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

20

4.2. JUDUL KEGIATAN DAN DESKRIPSI

Dari isu yang telah terpilih maka selanjutnya penulis menetapkan langkah-langkah

kegiatan yang menunjang terlaksananya.

1. Membuat no antrian Edukasi Gigi

No Antrian Eduksi Gigi ini merupakan salah satu kegiatan untuk mengedukasi

masyarakat yang berkunjung ke poli gigi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan

edukasi singkat yang terdapat di balik no antrian gigi mengenai kesehatan gigi dan

mulut. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan tambahan informasi ke pasien

mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

2. Membuat media promosi kesehatan Gigi dan Mulut

Media promosi yang dimaksud dalam kegiatan ini yaitu banner. Banner ini nantinya

memuat informasi mengenai gigi berlubang, penanganan dan akibat yang

ditimbulkan apabila tidak dilakukan perawatan. Tujuan dari pembuatan banner ini

adalah agar pasien yang sedang menunggu antrian untuk dilakukan perawatan di poli

gigi dapat membaca sehingga meraka dapat mendapatkan informasi tambahan

mengenai kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, diharapkan dapat menciptakan

kebiasaan baik di kalangan pasien yaitu”sambil menunggu, sambil membaca”.

3. Membuat Kartu Kontrol Gigi

Kartu kontrol ini berisi informasi mengenai identitas pasien, diagnosis, perawatan

yang dilakukan, jadwal kontrol selanjutnya serta hal-hal yang harus dilakukan pasca

perawatan saluran akar gigi. Kartu kontrol pasien ini wajib dibawa jika berobat ke

poli gigi. Kartu kontrol ini bertujuan agar pasien dapat lebih patuh untuk datang

kontrol ke poli gigi.

4. Membuat Aplikasi database pasien poli gigi

Database pasien poli gigi memuat semua data pasien yang berkunjung ke poli gigi.

Database pasien poli gigi ini memuat informasi mengenai identitas pasien, diagnosis,

jenis perawatan yang telah dilakukan, jaminan kesehatan dll. Diharapkan dengan

adanya databaseini, dapat mempermudah pencatatan dan pencarian informasi

mengenai pasien yang berobat ke poli gigi. Selain itu databaseini dapat menyimpan

data secara aman sehingga lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan pencatatan

melalui buku.

Page 35: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

21

5. Membuat layanan notifikasi kontrol gigi

Kegiatan ini berupa mengirimkan sms/ WhatsApp ke pasien perawatan saluran akar

gigi yang wajib kontrol. Selama ini alasan yang biasanya di ungkapkan pasien saat

tidak datang kontrol adalah karena lupa, sehingga dengan adanya sms/WhatsApp

yang di berikan ke pasien-pasien yang wajib kontrol dapat membuat pasien dapat

lebih patuh untuk kontrol. Selain itu, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian

dokter gigi kepada pasien-pasien yang tidak patuh kontrol mengingat dampak yang

dapat ditimbulkan akibat ketidakpatuhan tersebut.

4.3.RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

Nama Lengkap : drg. Suharyanti Suwakbur

Jabatan : Dokter Gigi Ahli Pertama

Unit Kerja : Puskesmas Bontang Utara 1

Coach : Daniel Muttaqin, SP, MP

Mentor : drg. Erwin Wahyudiono

Identifikasi Isu : 1. Belum memadainya peralatan medis di Poli Gigi

Puskesmas Bontang Utara 1

2.Kurangnya kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol

perawatan saluran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara

1

3. Kurangnya tenaga dokter gigi dengan diberlakukannya

pelayanan poli pagi dan sore serta pelayanan luar gedung

Isu yang Diangkat : Kurangnya kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol

perawatan saluran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.

Gagasan : Peningkatan kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol

perawatan saluran akar di poli gigi Puskesmas Bontang Utara

1.

Page 36: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

22

Tabel 4.4. Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Puskesmas Bontang Utara 1

Identifikasi Isu : Kurangnya kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi di Puskesmas Bontang

Utara 1

Gagasan Pemecahan

Isu

: Peningkatan kepatuhanpasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi di Puskesmas

Bontang Utara 1

NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN

OUTPUT/HASIL

KEGIATAN NILAI-NILAI DASAR

KONTRIBUSI

TERHADAP VISI-

MISI ORGANISASI

PENGUATAN

NILAI-NILAI

ORGANISASI

1 Membuat no

antrian Edukasi

Gigi

1) Mengumpulkan

data-data

2) Menggali Ide

Inovasi

3) Konsultasi ke

mentor

4) Melakukan

Koordinasi dengan

petugas pendaftaran

5) Mencari materi

yang akan dijadikan

informasi kesehatan

gigi dan mulut

6) Menyusun dan

memilah informasi

yang telah

No antrian

Edukasi Gigi

Akuntabilitas :

Mencari materi yang

edukatif dan informatif

mengenai kesehatan gigi

dan mulut dari referensi

yang benar, baik dari

jurnal, buku, serta dari

majalah kesehatan gigi

dan mulut.

Nasionalisme:Sesuai

dengan sila ke 5

Memberikan no antrian

edukasi gigi ke setiap

pasien tanpa membeda-

bedakan pasien umum

Mendukung visi

Puskesmas

Bontang Utara 1

yaitu menjadi

Puskesmas yang

bermutu untuk

mewujudkan

masyarakat yang

sehat dan mandiri

Mendukung misi

Puskesmas

Bontang Utara 1

butir ke- 3 dan 4

yaitu:

Meningkatkan

kesadaran

Dengan adanya

kegiatan ini dapat

memperkuat nilai

organisasi

yaituJujur,

Kerjasama,

Tanggungjawab,

Menghargai

Page 37: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

23

didapatkan

7) Membuat desain no

antrian Edukasi

yang menarik

8) Meminta masukan

mentor

9) Mencetak no

antrian

dan pasien BPJS.

Etika Publik :

Menyusun materi yang

akan di masukkan dalam

no antrian, dilakukan

dengan menggunakan

bahasa yang sopan dan

santun.

Komitmen Mutu

:Desainno antrian edukasi

gigi dibuat semenarik

mungkin, mudah

dipahami dan bisa

digunakan kembali.

Anti Korupsi: Pembuatan

no antrian edukasi gigi

dilakukan dengan

melaporkan setiapdana

yang digunakan secara

jujur dandisertai bukti

penggunaan dana (nota).

masyarakat

untuk

berperilaku

sehat untuk

mendukung

“Creatif City”

Mengimplem

entasikan

sistem

managemen

mutu dan

keselamatan

pasien

Page 38: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

24

2 Membuat media

promosi kesehatan

Gigi dan Mulut

(Media yang

dimaksud dalam

kegiatan ini adalah

banner)

1) Mencari referensi

mengenai “Karies

Gigi (gigi

berlubang)”

2) Menyusun

referensi yang

telah didapatkan

untuk dibuatkan

banner

3) Membuat desain

banner yang

menarik

4) Meminta masukan

mentor

5) Mencetak banner

6) Publikasi

Banner Akuntabilitas : Membuat

banner berdasarkan

referensi yang sesuai

dengan buku, jurnal,

artikel kesehatan gigi dan

mulutagar informasi yang

disampaikan dapat

dipertanggungjawabkan

kebenarannya.

Nasionalisme :Sesuai

dengan sila ke 4

Proses pembuatan banner

dilakukan dengan

menerapkan koordinasi

dan musyawarah dengan

pihak yang terkait(petugas

poli gigi dan mentor).

Etika Publik :Dalam

membuat desain banner

dilakukan dengan

memperhatikan standar

etika yaitu menggunakan

bahasa dan gambar yang

santun serta menarik

untuk dibaca.

Komitmen Mutu :Banner

Mendukung visi

Puskesmas

Bontang Utara 1

yaitu menjadi

Puskesmas yang

bermutu untuk

mewujudkan

masyarakat yang

sehat dan mandiri

Mendukung misi

Puskesmas

Bontang Utara 1

butir ke- 3 dan 4

yaitu:

Meningkatkan

kesadaran

masyarakat

untuk

berperilaku

sehat untuk

mendukung

“Creatif City”

Mengimplemen

tasikan sistem

managemen

mutu dan

keselamatan

pasien

Dengan adanya

kegiatan ini dapat

memperkuat nilai

organisasi

yaituJujur,

Kerjasama,

Tanggungjawab,

Menghargai

Page 39: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

25

ini dibuat dengan desain

yang menarik, mudah

dibaca dan di mengerti

oleh pasien sehingga

efektif digunakan oleh

pasien saat menunggu

sebelum mendapat giliran

untuk dilakukan

perawatan.

Anti Korupsi :Membuat

media promosi kesehatan

dalam bentuk banner,

dilakukan secara jujur

dan transparan dengan

menggunakan anggaran

dari puskesmas, dan

dilaporkan setiap

penggunakan dana dalam

bentuk SPJ serta

dibuktikan dengan adanya

kwitansi pembelian

barang.

3 Membuat Kartu

Kontrol Gigi

1) Melakukan diskusi

dengan semua petugas

poli gigi mengenai

format kartu kontrol

gigi

2) Menyusun dan

membuat desain kartu

kontrol gigi yang

Kartu Kontrol

Gigi

Akuntabilitas:

Membuat kartu kontrol

gigi yang sesuai dengan

format kartu kontrol yang

telah di diskusikan

bersama semua petugas

poli gigi.

Nasionalisme:Sesuai

Mendukung misi

Puskesmas

Bontang Utara 1

butir ke-1, 3 dan 4

yaitu:

Meningkatkan

Sumber Daya

Manusia

Dengan adanya

kegiatan ini dapat

memperkuat nilai

organisasi

yaituJujur,

Kerjasama,

Tanggungjawab,

Disiplin,

Page 40: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

26

menarik

3) Melakukan konsultasi

dan meminta

persetujuan mengenai

kartu kontrol gigi

kepada kepala

Puskesmas

4) Mencetak kartu

kontrol gigi

5) Memberikan kartu

kontrol ke pasien

disertai penjelasan

tindakan yang telah

diberikan

6) Distribusi kartu

kontrol

dengan sila ke 4

Pembuatan kartu kontrol

poli gigi dilakukan dengan

menerapkan

kerjasamaantara sesama

petugas poli dan saling

menghargaipendapat

serta masukan mengenai

format kartu kontrol yang

akan dibuat.

Etika Publik :Membuat

Kartu kontrol dengan

menggunakan bahasa dan

gambar yangsopan dan

santun, mudah dibaca

dan dimnegerti oleh pasien

Komitmen Mutu:

Membuat kartu kontrol

dengan ukuran yang

sedang dan dapat disimpan

dalam dompet sehingga

efektif untuk senantiasa di

bawa oleh pasien tanpa

sering terlupa.

Anti Korupsi: Bersikap

jujur saat mencetak kartu

kontrol yaitu tidak

untuk

mendukung

“Smart City”

Meningkatkan

kesadaran

masyarakat

untuk

berperilaku

sehat untuk

mendukung

“Creatif City”

Mengimplem

entasikan

sistem

managemen

mutu dan

keselamatan

pasien

Menghargai

Page 41: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

27

menyalahgunakan

anggaran yang seharusnya

diperuntukkan untuk

mencetak.

4 Membuat Aplikasi

Database pasien

poli gigi

1) Melakukan diskusi

dengan semua petugas

poli gigi mengenai hal-

hal yang perlu ada

dalam aplikasi

database pasien poli

gigi

2) Menyusun dan

membuat desain

aplikasi database

pasien

3) Melakukan konsultasi

dan meminta

persetujuan mengenai

aplikasi database

pasien poli gigi kepada

kepala Puskesmas

4) Melakukan sosialisasi

kepada seluruh

petugas poli gigi

mengenai cara

penginputan data

pasien melalui aplikasi

yang dibuat

5) Menginput data pasien

poli gigi

Aplikasi

Database

pasien poli

gigi

Data pasien

poli Gigi

Akuntabilitas:

Bertanggungjawab

melakukan penginputan

data pasien dengan tepat

dan sesuai dengan

identitas pada KTP dan

Kartu BPJS.

Nasionalisme :Sesuai

dengan sila ke 4

Dalam proses pembuatan

aplikasi database pasien

poli gigi menerapkan

koordinasi dan

musyawarah dengan

pihak yang terkait (Mentor

dan semua petugas poli

gigi).

Etika Publik:Penginputan

database pasien poli gigi

dilakukan secara

profesionaldi luar jam

pelayanan pasien agar

tidak menggangu

pelayanan.

Mendukung misi

Puskesmas

Bontang Utara 1

butir ke-1 yaitu:

Meningkatkan

Sumber Daya

Manusia

untuk

mendukung

“Smart City”

Dengan adanya

kegiatan ini dapat

memperkuat nilai

organisasi

yaituKerjasama,

Disiplin,

Tanggungjawab,

Menghargai

Page 42: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

28

6) Menentukan jadwal

kontrol pasien

berdasarkan data pada

database pasien poli

gigi

Komitmen Mutu:

Data pasien poli gigi

dibuat dalam bentuk

database yang terdapat

dalam google drive

sehingga lebihefektif dan

efisien dalam pencatatan

serta pencarian riwayat

kunjungan pasien poli

gigi.

Anti Korupsi:

Disiplin waktu dalam

penginputan data pasien

poli gigi tiap habis

pelayanan

5 Membuat layanan

notifikasi kontrol

gigi.

1) Membuat format

notifikasikontrolperaw

atan saluran akar gigi

pasien

2) Melakukan konsultasi

dan meminta

persetujuan mengenai

format notifikasi

kepada kepala

Puskesmas

3) Menginformasikan

kepada pasien tentang

waktu kontrol sesuai

jadwal yang telah

Sms/

WhatsApp

Notifikasi

Data kontrol

pasien

Akuntabilitas:

Bertanggungjawabmengiri

mkan notifikasi berupa

sms atau whatsApp untuk

melakukan kontrol

perawatan saluran akar

gigi kepada pasien yang

wajib kontrol sesuai

jadwal yang telah

ditentukan

Nasionalisme:Sesuai

dengan sila ke 5

Jadwal kontrol pasien

dilakukan secara adil

Mendukung visi

Puskesmas

Bontang Utara 1

yaitu menjadi

Puskesmas yang

bermutu untuk

mewujudkan

masyarakat yang

sehat dan mandiri

Mendukung misi

Puskesmas

Bontang Utara 1

butir ke-1, 3 dan 4

yaitu:

Dengan adanya

kegiatan ini dapat

memperkuat nilai

organisasi

yaituJujur,

Kerjasama,

Tanggungjawab,

Disiplin,

Menghargai

Page 43: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

29

ditentukan melalui via

sms/ WhatsApp

tanpa ada diskriminasi

pasien baik itu pasien

BPJS maupun pasien

Umum.

Etika

Publik:Mengirimkan sms

ke pasien setiap hari

dilakukan

denganmenggunakan

bahasa yang sopan dan

santun.

Komitmen Mutu:Sms

yang dikirimkan kepada

setiap pasien yang wajib

kontrol efektif sebagai

pengingat (remainder)

pasien untuk rajin

melakukan kontrol

terhadap perawatan yang

diberikan.

Anti Korupsi:Tidak

meminta/menerima upah

untuk biaya layanan sms

kepada pasien (tidak

dipungut biaya)

Meningkatkan

Sumber Daya

Manusia untuk

mendukung

“Smart

City”Meningkat

kan kesadaran

masyarakat

untuk

berperilaku

sehat untuk

mendukung

“Creatif City”

Mengimplemen

tasikan sistem

managemen

mutu dan

keselamatan

pasien

Page 44: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

30

4.4 JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Bontang Utara 1 pada tanggal 11 September 2019 sampai dengan 27

Oktober 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan sebagai berikut:

Tabel 4.5JadwalPelaksanaan Aktualisasi

No Kegiatan September Oktober Bukti

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Membuat no antrian Edukasi Poli Gigi Foto, Video, No antrian

Edukasi Gigi

2. Membuat Media Promosi Kesehatan

Gigi dan Mulut

Foto, Banner

3. Membuat Kartu Kontrol Gigi Foto, Video, Kartu Kontrol

Gigi

4. Membuat Aplikasi Database pasien

poli gigi

Foto, Aplikasi Database

5. Membuat layanan notifikasi kontrol

gigi.

Notifikasi berupa

sms/WhatsApp, Data

kontrol Pasien

Keterangan: Pelaksanaan aktualisasi

Page 45: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

31

BAB V

HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai Dokter Gigi Ahli Pertama di

Puskesmas Bontang Utara 1 dilaksanakan selama off campus terhitung mulai tanggal

11 September 2019 sampai dengan 27 Oktober 2019. Implementasi kegiatan yang

dilakukan yaitu Peningkatan Kepatuhan Pasien untuk Melakukan Kontrol Perawatan

Saluran Akar di Puskesmas Bontang Utara 1. Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari lima

kegiatan dimana sumber kegiatan merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan

kesadaran pasien untuk dapat lebih patuh dalam melakukan kontrol perawatan saluran

akar gigi. Kegiatan ini juga memberikan banyak informasi mengenai kesehatan gigi

dan mulut sehingga kegiatan ini dapat menambah pengetahuan masyarakat khususnya

pasien. Salah satu kegiatan ini memanfaatkan lembar di balik no antrian yang

digunakan di Puskesmas Bontang Utara 1 menjadi no antrian yang edukatif yang bisa

di baca pasien sambil menunggu panggilan dari petugas pendaftaran. Sehingga pasien

tidak merasa jenuh dalam menunggu dan sembari menunggu mereka mendapatkan

informasi yang menarik mengenai kesehatan gigi dan mulut.

Adapun keenam kegiatan aktualisasi Nilai Dasar Aparatur Sipil adalah sebagai

berikut:

1. Membuat No Antrian Edukasi Gigi

2. Membuat Media Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Membuat Kartu Kontrol Gigi

4. Membuat Aplikasi Database Pasien Poli Gigi

5. Membuat Layanan Notifikasi Kontrol Gigi

5.1. MEMBUAT NO ANTRIAN EDUKASI GIGI

Kegiatan yang pertama yaitu kegiatan membuat no antrian edukasi gigi.

Kegiatan ini dilakukan karena pasien banyak yang merasa bosan saat menunggu

panggilan untuk dilakukan pendaftaran di poli gigi. Pada saat menunggu mereka tidak

melakukan apapun sehingga hal tersebut menimbulkan rasa bosan dan rasa malas

pasien saat berkunjung ke poli gigi. Edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut

pasien sangat penting untuk dilakukan karena masih banyak masyarakat yang belum

mengerti dan belum sadar untuk menjaga kebesihan gigi dan mulutnya.

Page 46: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

32

Tahapan Kegiatan

1) Mengumpulkan data-data

Mengumpulkan data-data tekait no antrian ini dimulai pada tanggal 11

September 2019. Data-data yang dimaksud yaitu jumlah kunjungan pasien

setiap hari di poli gigi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah no antrian

edukasi yang akan dibuat.

2) Menggali Ide Inovasi

Setelah mengumpulkan data-data selanjutnya dilakukan penggalian ide

inovasi mengenai no antrian edukasi baik ukuran dan bentuk agar dapat

digunakan secara efektif dan dapat digunakan kembali.

3) Konsultasi ke mentor

Pada tanggal 13 September 2019, hasil dari ide inovasi dikonsultasikan ke

mentor dan meminta persetujuan untuk memulai melakukan kegiatan.

4) Melakukan Koordinasi dengan petugas pendaftaran

Setelah kegiatan disetujui oleh mentor, besoknya tanggal 14 September 2019

dilakukan Koordinasi ke petugas pendaftaran agar petugas pendaftaran

mengerti dan bisa mendistribusikan no antrian edukasi dengan baik. Hal ini

juga bertujuan agar no antrian edukasi dapat dipantau langsung dan dapat

dilakukan pemeliharaan agar dapat digunakan kembali.

Gambar 5.1.1 Koordinasi dengan petugas pendaftaran

5) Mencari materi yang akan dijadikan informasi kesehatan gigi dan mulut

Pada tahap ini dilakukan pencarian materi mengenai kesehatan gigi dan mulut

melalui internet. Kegiatan ini dimulai tanggal 16 September 2019.

Page 47: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

33

Gambar 5.1.2 Mencari Materi Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut

6) Menyusun dan memilah informasi yang telah didapatkan

Informasi edukasi yang telah didapat disusun dan dipilih berdasarkan materi

yang menarik untuk dijadikan edukasi di balik no antrian

Gambar 5.1.3 Menyusun dan memilah informasi edukasi

7) Membuat desain no antrian Edukasi yang menarik

Desain no antrian dibuat sekitar 2 hari yaitu mulai tanggal 17-18 September

2019. No antrian edukasi ini dibuat menggunakan photoshop. Desainnya

dibuat semenarik mungkin ditambah gambar-gambar yang dapat menarik

perhatian pasien untuk membaca.

Page 48: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

34

Gambar 5.1.4 Desain No antrian Edukasi

8) Meminta masukan mentor

Setelah desain no antrian dibuat, selanjutnya meminta masukan mentor

mengenai desain no antrian edukasi yang telah dibuat sebelum dicetak dan

layak untuk di aplikasikan. Tahapan ini dilakukan pada tanggal 19 September

2019.

Gambar 5.1.5 Meminta masukan mentor

9) Mencetak no antrian edukasi

No antrian ini dicetak setelah ada persetujuan dari mentor. Proses pencetakan

memerlukan waktu 3 hari yaitu mulai tanggal 20-22 September 2019. Untuk

menjaga no antrian edukasi poli gigi tetap aman, dilakukan laminating pada

seluruh no antrian agar tidak mudah rusak dan tahan lama.

Gambar 5.1.6 Mencetak no antrian edukasi

Page 49: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

35

Hasil Kegiatan

Setelah semua tahapan kegiatan telah dilakukan, menghasilkan no antrian edukasi

yang sangat menarik, edukatif serta sangat bermanfaat. No antrian edukasi ini

mulai digunakan oleh petugas pendaftaran tanggal 23 September 2019. No antrian

edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan mutu Puskesmas Bontang Utara 1.

Gambar 5.1.7 Pembagian no antrian edukasi ke pasien

Analisis Dampak

Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :

1. Akuntabilitas (Informatif)

Mencari materi yang edukatif dan informatif mengenai kesehatan gigi dan

mulut dari referensi yang benar, baik dari internet, jurnal, buku, serta dari

majalah kesehatan gigi dan mulut. Dengan adanya Materi yang edukatif dan

informatif masyarakat dapat lebih tertarik untuk membaca dan hal ini penting

untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan gigi dan

mulut.

2. Nasionalisme (Sila ke 5)

Memberikan no antrian edukasi gigi ke setiap pasien tanpa membeda-

bedakan pasien umum dan pasien BPJS. No antrian yang dibuat tidak ada

perbedaan antara pasien umum dan pasien BPJS. Hal ini bertujuan agar setiap

pasien mendapatkan hak yang sama untuk berobat ke poli gigi. Dengan

adanya no antrian ini, masyarakat tidak dibeda-bedakan untuk berobat ke poli

gigi dan mendapatkan informasi yang sama mengenai kesehatan gigi dan

mulut sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan

perawatan di poli gigi

Page 50: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

36

3. Etika Publik (sopan dan santun)

Menyusun materi yang akan di masukkan dalam no antrian, dilakukan dengan

menggunakan bahasa yang sopan dan santun. Bahasa yang digunakan dalam

no antrian edukasi ini menggunakan bahasa yang sopan dan dapat di mengerti

oleh pasien sehingga dengan adanya no antrian edukasi ini, informasi yang

disampaikan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan

mulut pasien.

4. Komitmen mutu (efisien)

Desain no antrian edukasi gigi dibuat semenarik mungkin, mudah dipahami

dan bisa digunakan kembali. Desain no antrian ini dibuat semenarik mungkin

agar pasien dapat tertarik untuk membaca dan di dukung dengan bahasa yang

mudah dipahami sehingga dengan adanya no antrian edukasi tersebut dapat

meningkatkan kunjungan pasien dan meningkatkan mutu pelayanan

Puskesmas Bontang Utara 1.

5. Anti Korupsi (jujur)

Pembuatan no antrian edukasi gigi dilakukan dengan melaporkan setiap dana

yang digunakan secara jujur dan disertai bukti penggunaan dana (nota).

Setiap dana yang digunakan dalam proses pembuatan no antrian edukasi ini

selalu dilaporkan ke atasan baik dari biaya cetak maupun biaya untuk

laminating no antrian edukasi poli gigi. Dengan adanya kegiatan ini dapat

meningkatkan kejujuran dan melatih pegawai untuk melaporkan setiap

penggunaan dana sehingga laporan keuangan Puskesmas Bontang Utara 1

jelas dan terkontrol dengan adanya bukti berupa nota dll.

Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi

Dengan membuat no antrian edukasi poli gigi ini dapat mendukung Visi

Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu “Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk

mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta mendukung Misi

Puskesmas Bontang Utara 1 butir ke- 3 dan 4 yaitu:

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat untuk

mendukung “Creatif City”

Mengimplementasikan sistem managemen mutu dan keselamatan pasien

Page 51: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

37

Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai

Terhadap langkah -angkah yang dilakukan dalam kegiatan ini, terlihat bahwa

adanyaNilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Anti Korupsi akan memperkuat Nilai-nilai Jujur, Kerjasama, Tanggungjawab,

Menghargai dalam pelayanan pasien di Puskesmas Bontang Utara 1.

Dampak jika Nilai ANEKA tidak diimplementasikan :

Kegiatan ini dapat memberikan informasi kepada pasien mengenai kesehatan gigi

dan mulut sehingga pasien dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan

jika telah membaca edukasi yang telah dibuat. Dengan demikian pasien dapat lebih

peduli untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Namun bila kegiatan ini tidak

dilakukan maka:

1. Apabila materi pada no antrian edukasi tidak edukatif dan informatif, maka

pasien tidak tertarik untuk membaca, sehingga materi edukasi di balik no

antrian tidak tersampaikan ke pasien dan berdampak pada tidak meningkatnya

pengetahuan pasien mengenai kesehatan gigi dan mulut sehingga upaya untuk

menjaga, mencegah dan mengobati kesehatan gigi dan mulut rendah.

2. Jika no antrian edukasi ini di bedakan antara pasien umum dan pasien bpjs,

maka setiap pasien tidak dapat mendapatkan hak yang sama untuk

memperoleh informasi edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut sehingga

akan berdampak pada adanya protes yang dilakukan pasien.

3. Jika materi yang disampaikan dalam no antrian edukasi tidak menggunakan

bahasa yang sopan dan santun, maka pasien kemungkinan tidak dapat

memahami materi edukasi yang dituliskan di balik no antrian tersebut.

4. Jika materi edukasi ini tidak menarik dan tidak mudah dipahami, maka pasien

tidak akan tertarik untuk membaca sehingga upaya sehingga dapat berdampak

pada masyarakat semakin malas untuk membaca. Sehingga dapat

meningkatkan resiko ternyadinya penyakit gigi dan mulut karena kurangnya

pengetahuan pasien mengenai Kesehatan Gigi dan Mulut.

5. Jika pembuatan no antrian edukasi ini tidak dilakukan secara jujur, maka

pengeluaran Puskesmas akan meningkat melebihi perkiraan dan akan

berdampak pada laporan keuangan Puskesmas yang tidak jelas karena tidak

adanya bukti pengeluaran.

Page 52: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

38

Manfaat

Bagi diri sendiri dan Puskesmas Bontang Utara 1

Dengan adanya kegiatan ini dapat memperkaya diri dengan kreasi dalam

pembuatan no antrian edukasi khususnya meingkatkan kemampuan diri dalam

mengoprasikan photoshop. Selain itu dengan adanya kegiatan ini lebih membantu

mereview materi-materi mengenai kesehatan gigi dan mulut yang up to date

sehingga menambah wawasan. Bagi Puskesmas sendiri, kegiatan ini dapat

meningkatkan mutu Puskesmas Bontang Utara 1.

Bagi Pasien

1) Dapat menambah pengetahuan pasien mengenai kesehataan gigi dan mulut

2) Pasien tidak jenuh menunggu karena ada bahan bacaan di balik no antrian

Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala

Kendala

1) Tidak menguasai aplikasi photoshop sehingga kesulitan dalam pembuatan

desain no antrian poli gigi

Strategi

1) Meminta bantuan teman yang menguasai dan mahir dalam mengoprasikan

aplikasi photoshop dalam pembuatan no antrian poli gigi

Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi

1) Hasil pembuatan no antrian poli gigi

2) Foto kegiatan

3) Video kegiatan

5.2.MEMBUAT MEDIA PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Media promosi Kesehatan gigi dan mulut yang dimaksud dalam kegiatan ini

adalah Banner. Banner ini memuat informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut

khususnya mengenai gigi berlubang. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat

dapat memperoleh informasi saat lagi menunggu giliran untuk melakukan

perawatan di poli gigi. Kegiatan di poli gigi khususnya untuk perawatan saluran

akar biasanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit, sehingga dengan adanya

Page 53: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

39

banner ini, pasien bisa menunggu dengan nyaman dan mendapatkan informasi

tambahan khususnya informasi mengenai gigi berlubang.

Tahapan Kegiatan

1) Mencari referensi mengenai “Karies Gigi (Gigi Berlubang)”

Tahapan kegiatan ini dimulai pada tanggal 18 September 2019. Pada tahap

ini dilakukan pencarian materi mengenai gigi berlubang dari buku, jurnal

maupun gambar-gambar yang menarik dari internet.

Gambar 5.2.1 Mencari referensi mengenai Karies Gigi

2) Menyusun referensi yang telah didapatkan untuk dibuatkan banner

Setelah mencari referensi, pada tanggal 19 September 2019 dilakukan

penggabungan materi yang telah didapatkan dari buku, jurnal, serta

gambar-gambar yang menarik dari internet. Setalah digabung, materi

kemudian disusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu konsep

banner yang menarik.

Gambar 5.2.2 Menyusun referensi yang telah didapatkan

Page 54: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

40

3) Membuat desain banner yang menarik

Setelah penyusunan banner, tahap selanjutnya yaitu membuat desain yang

menarik. Pembuatan desain banner membutuhkan waktu yang agak lama

karena harus bekerjasama dengan teman yang ahli dalam pembuatan

desain banner. Kegiatan ini setidaknya membutuhkan waktu 3 hari yaitu

mulai tanggal 21-23 September 2019. Desain banner ini dibuat melalui

photoshop. Dalam pembuatan desain ini, dimasukkan berbagai gambar-

gambar yang dapat menarik perhatian pasien untuk membaca. Selain itu

ditambahkan juga logo puskesmas yang dapat menambah kelengkapan

banner ini.

Gambar 5.2.3 Desain Banner

4) Meminta masukan mentor

Setelah desain banner selesai, pada tanggal 24 September 2019 dilakukan

koordinasi dengan mentor yaitu meminta masukan mentor mengenai

desain yang telah dibuat. Pada tahap ini, mentor memberikan masukan

mengenai hal-hal yang perlu ditambahkan pada banner agar banner dapat

lebih menarik.

Page 55: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

41

Gambar 5.2.4 Meminta masukan mentor

5) Mencetak banner

Setelah mentor menyetujui desain yang telah dibuat, tahap selanjutnya

yaitu mencetak banner sesuai ukuran yang telah ditetapkan. Proses

pencetakan banner membutuhkan waktu yang cukup lama karena stand

roll banner yang kebetulan susah di cari sehingga harus dilakukan

pengiriman dari luar kota Bontang.

6) Publikasi

Setelah banner selesai dicetak, selanjutnya banner di publikasikan dengan

memasang banner di depan poli gigi. pemasangan banner dilakukan mulai

tanggal 02 Oktober 2019 yang seharusnya akhir minggu ke empat bulan

September. Banner ini terlambat dipasang karena pengiriman roll banner

yang dilakukan diluar Kota Bontang. Banner ini di pasang di depan poli

gigi agar pasien pada saat menunggu untuk melakukan perawatan gigi,

dapat sambil membaca sehingga pasien tidak mudah bosan dan jenuh

menunggu giliran untuk dilakukan perawatan di dalam poli gigi.

Gambar 5.2.5 Pemasangan roll banner di depan poli gigi

Page 56: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

42

Hasil kegiatan

Semua tahapan pembuatan media promosi kesehatan gigi dan mulut berupa

banner telah dilakukan dan menghasilkan banner dengan tema “Karies Gigi”.

Kegiatan ini sangat bermanfaat yang dibuktikan dengan antusias pasien yang

tertarik untuk membaca sembari menunggu giliran untuk dilakukan perawatan

di Poli Gigi.

Gambar 5.2.6 Hasil pembuatan banner

Analisis Dampak

Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :

1. Akuntabilitas (Kesesuaian, dapat dipertanggungjawabkan)

Membuat banner berdasarkan referensi yang sesuai dengan buku, jurnal,

artikel kesehatan gigi dan mulut agar informasi yang disampaikan dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan adanya informasi yang

sesuai dengan referensi yang benar, maka seluruh informasi yang

dituliskan di banner dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan

pasien dapat mendapatkan informasi yang benar.

2. Nasionalisme (Sila ke 4)

Proses pembuatan banner dilakukan dengan menerapkan koordinasi dan

musyawarah dengan pihak yang terkait (petugas poli gigi dan mentor).

Dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatkan rasa saling menghargai

antar sesama khususnya antara petugas poli gigi dan mentor sehingga

terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik.

Page 57: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

43

3. Etika Publik (santun)

Dalam membuat desain banner dilakukan dengan memperhatikan standar

etika yaitu menggunakan bahasa dan gambar yang santun serta menarik

untuk dibaca. Dengan menggunakan bahasa dan menampilkan gambar-

gambar yang santun yang sesuai dengan etika dapat lebih memudahkan

pasien memahami materi yang disajikan.

4. Komitmen Mutu (efektif)

Banner ini dibuat dengan desain yang menarik, mudah dibaca dan

dimengerti oleh pasien sehingga efektif digunakan oleh pasien saat

menunggu sebelum mendapat giliran untuk dilakukan perawatan. Dengan

desain yang menarik dari banner ini, pasien akan lebih tertarik untuk

membaca sembari menunggu giliran untuk dilakukan perawatan di poli

gigi dan efektif untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Bontang

Utara 1.

5. Anti Korupsi (jujur dan transparan)

Membuat media promosi kesehatan dalam bentuk banner, dilakukan

secara jujur dan transparan dengan menggunakan anggaran dari

puskesmas, dan dilaporkan setiap penggunakan dana dalam bentuk SPJ

serta dibuktikan dengan adanya kwitansi pembelian barang. Dengan

adanya kegiatan ini, meningkatkan kejujuran dan sifat transparansi

petugas dalam penggunaan dana dari Puskesmas sehingga terbentuk SDM

yang unggul.

Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi

Dengan membuat no antrian edukasi poli gigi ini dapat mendukung Visi

Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu “Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk

mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta mendukung Misi

Puskesmas Bontang Utara 1 butir ke- 3 dan 4 yaitu:

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat untuk

mendukung “Creatif City”

Mengimplementasikan sistem managemen mutu dan keselamatan pasien

Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai

Terhadap langkah -angkah yang dilakukan dalam kegiatan ini, terlihat bahwa

Page 58: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

44

adanya Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Anti Korupsi akan memperkuat Nilai-nilai Jujur, Kerjasama, Tanggungjawab,

Menghargai dalam pelayanan pasien di Puskesmas Bontang Utara 1.

Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:

Kegiatan ini dapat memberikan informasi kepada pasien mengenai karies gigi (gigi

berlubang), mekanisme terjadinya gigi berlubang, tanda dan gejala gigi berlubang,

perawatan gigi berlubang serta cara mencegah terjadinya gigi berlubang. Informasi

ini disusun secara kompleks dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti

serta dipadukan dengan gambar-gambar yang menarik sehingga menarik perhatian

pasien untuk membaca. Melalui kegiatan ini, pasien dapat menunggu giliran untuk

dilakukan perawatan dengan betah dan tidak bosan sehingga dapat meningkatkan

kepatuhan untuk melakukan perawatan gigi dan mulut. Namun apabila kegiatan ini

tidak dilakukan, maka akan berdampak:

1. Jika baner yang disajikan tidak sesuai dengan materi dari buku, jurnal,

dan artikel kesehatan gigi, maka informasi edukasi pada banner tidak

dapat dipertanggungjawabkan, sehingga akan berdampak pada

masyakarat akan merasa ragu terhadap edukasi pada banner karena

adanya perbedaan dan ketidaksesuaian dengan referensi yang ada.

2. Jika dalam pembuatan banner ini tidak ada koordinasi dan musyawarah

antara dokter gigi dan mentor, maka kemungkinan tidak terjalin

komunikasi yang jelas dan efektif sehingga kegiatan tidak dapat

terlaksana dengan baik.

3. Jika desain banner ini tidak meggunakan bahasa dan gambar yang santun,

maka pasien kemungkinan tidak dapat tertarik dan tidak dapat memahami

materi yang disajikan dalam banner.

4. Jika desain banner yang dibuat tidak menarik, sulit dibaca dan

dimengerti, akan berdampak pada kurang efektifnya waktu yang

digunakan oleh pasien saat menunggu giliran untuk dilakukan perawatan

gigi. Sehingga pasien akan merasa bosan dan jenuh menunggu giliran

untuk melakukan perawatan gigi dan mulut yang terbilang cukup lama

(minimal 15 menit tiap pasien) karena tidak adanya kegiatan yang

dilakukan sembari menunggu. Oleh karena itu, akan berdampak pada

penurunan tingkat kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan

Page 59: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

45

gigi dan mulut. Dampak terburuk yang dapat terjadi jika tingkat

kepatuhan pasien menurun yaitu resiko sakit gigi dan gusi bengkak akan

semakin meningkat.

5. Jika pembuatan banner ini tidak dilakukan secara jujur dan transparan,

maka dapat merusak sistem tata kelola keuangan puskesmas dimana

pengeluaran Puskesmas akan meningkat melebihi perkiraan dan akan

berdampak pada laporan keuangan Puskesmas yang tidak jelas karena

tidak adanya bukti pengeluaran. Sehingga dapat menjadi temuan BPK

dikemudian hari.

Manfaat

Bagi diri sendiri dan Puskesmas Bontang Utara 1

Dengan adanya kegiatan ini, menambah pengetahuan penulis mengenai kesehatan

gigi dan mulut yang up to date. Selain itu dapat meningkatkan kreatifitas penulis

dalam membuat desain media promosi kesehatan berupa banner yang menarik.

Kegiatan ini belum pernah dilakukan di poli gigi sehingga dapat meningkatkan

mutu Puskesmas Bontang Utara 1.

Bagi Pasien

1) Dapat menambah pengetahuan pasien mengenai kesehataan gigi dan mulut

2) Pasien bisa lebih betah menunggu giliran untuk dilakukan perawatan gigi

karena ada bahan bacaan berupa banner yang dapat dibaca langsung di depan

poli gigi.

Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala

Kendala

1) Penulis tidak menguasai aplikasi photoshop sehingga kesulitan dalam

pembuatan desain banner yang menarik

2) Proses pengiriman stand roll banner yang membutuhkan waktu yang lama

Strategi

1) Meminta bantuan teman yang menguasai dan mahir dalam mengoprasikan

aplikasi photoshop dalam pembuatan no antrian poli gigi

Page 60: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

46

2) Melakukan koordinasi ke pihak penyedia pengiriman barang mengenai

estimasi waktu tercepat pengiriman stand roll banner sembari tetap memantau

keberadaan stand roll banner via online.

Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi

1) Banner

2) Foto kegiatan

3) Video kegiatan

5.3.MEMBUAT KARTU KONTROL GIGI

Kartu kontrol gigi ini merupakan kartu kontrol yang memuat informasi

mengenai data diri pasien serta edukasi mengenai perawatan saluran akar gigi.

Kartu kontrol ini juga memuat data mengenai tanggal kunjungan, diagnosis,

perawatan yang dilakukan serta jadwal kontrol pasien. Melalui kartu kontrol

ini, dokter gigi dapat memantau perawatan gigi pasien dan secara langsung

pasien dapat mengingat jadwal kontrol gigi karena adanya kartu kontrol yang

telah diberikan. Kartu kontrol ini dibuat dengan desain yang menarik dan

ukuran kecil (seukuran kartu BPJS) sehingga dapat disimpan di dompet dan

pasien dapat selalu mengingat jadwal kontrol tiap membuka dompet.

Tahapan Kegiatan

1) Melakukan diskusi dengan semua petugas poli gigi mengenai format kartu

kontrol gigi

Tahapan kegiatan ini dimulai pada tanggal 11 September 2019. Pada tahap ini

dilakukan diskusi bersama semua petugas poli gigi, baik dokter gigi dan

perawat. Diskusi ini membahas mengenai hal-hal yang perlu ada dalam kartu

kontrol misal nama, alamat, no hp dll agar seluruh petugas poli gigi mengetahui

isi kartu kontrol.

Page 61: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

47

Gambar 5.3.1 Diskusi dengan semua petugas poli gigi

2) Menyusun dan membuat desain kartu kontrol gigi yang menarik

Pada tahap ini dilakukan pembuatan desain kartu kontrol berdasarkan

kesepakatan yang telah di diskusikan bersama petugas poli gigi. Membuat

desain kartu kontrol ini dilakukan selama 2 hari yaitu mulai tanggal 12-13

September 2019. Desain kartu kontrol dibuat semenarik mungkin dengan

ukuran yang telah ditentukan bersama dengan menggunakan photoshop.

Gambar 5.3.2 Desain kartu kontrol gigi tampak depan dan belakang

3) Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan mengenai kartu kontrol gigi

kepada kepala Puskesmas

Pada tanggal 14 September 2019, desain kartu kontrol yang telah dibuat

diperlihatkan ke Kepala Puskesmas selaku mentor untuk dikomentari dan

sekaligus meminta persetujuan untuk mencetak dan memperbanyak kartu

kontrol jika telah disetujui.

Page 62: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

48

Gambar 5.3.3 Konsultasi ke mentor mengenai desain kartu kontrol

4) Mencetak kartu kontrol gigi

Kartu kontrol yang telah disetujui Kepala Puskesmas dilakukan pencetakan

menggunakan kertas karton dan printer Puskesmas bontang Utara 1. Setelah

dicetak, kemudikan digunting serta dilipat sesuai pola pada kartu kontrol yang

telah dibuat.

Gambar 5.3.4 Mencetak kartu kontrol

5) Memberikan kartu kontrol ke pasien disertai penjelasan tindakan yang telah

diberikan

Setelah dicetak, kartu kontrol diberikan ke pasien yang wajib kontrol disertai

penjelasan mengenai tindakan yang telah diberikan serta intruksi mengenai hal-

hal yang harus dilakukan selama perawatan gigi diberikan. Hal-hal yang harus

dilakukan salah satunya wajib kontrol sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh

dokter gigi yang merawat.

Page 63: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

49

Gambar 5.3.5 Pemberian penjelasan tindakan dan kartu kontrol kepada pasien

6) Distribusi kartu kontrol

Distribusi kartu kontrol ini sama halnya kegiatan sebelumnya. Kartu kontrol ini

mulai distribusikan kepada seluruh pasien yang wajib kontrol pada tanggal 16

September 2019. Pemberian kartu kontrol gigi disesuaikan dengan jadwal yang

telah ditentukan oleh dokter gigi yang merawat.

Gambar 5.3.6 Distribusi kartu kontrol ke semua pasien yang wajib kontrol

Hasil Kegiatan

Hasil dari tahapan kegiatan yang telah dilakukan yaitu adanya kartu kontrol gigi

yang dapat menjadi remainder (pengingat) pasien untuk datang kontrol perawatan

saluran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1. Pemberian kartu kontrol yang

mulai dilakukan pada tanggal 16 September 2019 sangat memberikan efek penting

bagi pasien untuk meningkatkan kepatuhan mereka dalam melakukan kontrol

perawatan saluran akar gigi. Hal ini terbukti dengan kunjungan kontrol perawatan

saluran akar gigi yang meningkat.

Page 64: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

50

Gambar 5.3.7 Contoh hasil kartu kontrol pasien

Analisis Dampak

Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :

1. Akuntabilitas (Kesesuaian)

Membuat kartu kontrol gigi yang sesuai dengan format kartu kontrol yang

telahdi diskusikan bersama semua petugas poli gigi. Dengan membuat

kartu kontrol yang sesuai format yang telah didiskusikan bersama, maka

seluruh petugas di poli gigi dapat mengetahui cara pengisian kartu kontrol

karena sesuai dengan apa yang telah di diskusikan bersama.

2. Nasionalisme (Sila ke 4)

Pembuatan kartu kontrol poli gigi dilakukan dengan menerapkan

kerjasama antara sesama petugas poli dan saling menghargai pendapat

serta masukan mengenai format kartu kontrol yang akan dibuat. Dengan

adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kerjasama dan saling menghargai

antar sesasama petugas sehingga dapat tercipta kondisi poli gigi yang

kondusif.

3. Etika Publik (sopan dan santun)

Membuat Kartu kontrol dengan menggunakan bahasa dan gambar

yangsopan dan santun, mudah dibaca dan dimengerti oleh pasien. Dengan

adanya kartu kontrol ini pasien dapat lebih tertarik untuk membaca

sehingga dapat menambah pengetahuan pasien mengenai perawatan

saluran akar gigi.

Page 65: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

51

4. Komitmen Mutu (efektif)

Membuat kartu kontrol dengan ukuran yang sedang dan dapat disimpan

dalam dompet sehingga efektif untuk senantiasa di bawa tanpa sering

terlupa. Dengan adanya kegiatan ini, pasien bisa selalu mengingat jadwal

kontrol gigi sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien untuk

melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi.

5. Anti Korupsi (jujur)

Bersikap jujur saat mencetak kartu kontrolyaitu tidak menyalahgunakan

anggaran yang seharusnya diperuntukkan untuk mencetak. Dengan

bersikap jujur, pengeluaran dana puskesmas jelas dan sistem administrasi

pelaporan keungan juga tidak ada masalah.

Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi

Dengan membuat no antrian edukasi poli gigi ini dapat mendukung Visi

Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu “Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk

mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta mendukung Misi

Puskesmas Bontang Utara 1 butir ke- 1, 3 dan 4 yaitu:

Meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk mendukung “Smart City”

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat untuk

mendukung “Creatif City”

Mengimplementasikan sistem managemen mutu dan keselamatan pasien

Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai

Terhadap langkah -angkah yang dilakukan dalam kegiatan ini, terlihat bahwa

adanya Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Anti Korupsi akan memperkuat Nilai-nilai Jujur, Kerjasama, Tanggungjawab,

Disiplin, Menghargai dalam pelayanan pasien di Puskesmas Bontang Utara 1.

Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:

1. Jika kartu kontrol yang dibuat tidak sesuai dengan format kartu kontrol yang

telah didiskusikan, maka petugas poli gigi akan kebingungan dan kesulitan

dalam melakukan penginputan data pasien karna format kartu kontrol tidak

sesuai dengan format yang telah didiskusikan sebelumnya.

Page 66: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

52

2. Jika dalam pembuatan kartu kontrol tidak dilakukan kerjasama dan saling

menghargai antar sesama petugas poli gigi, kegiatan ini akan lebih lama

selesai dan tentunya tidak dapat berjalan dengan baik.

3. Jika kartu kontrol yang dibuat tidak menggunakan bahasa yang sopan dan

santun, serta sulit dimengerti, maka pasien tidak akan tertarik untuk membaca

materi edukasi yang terdapat dalam kartu kontrol tersebut karena penggunaan

bahasa yang tidak sopan akan membuat pasien merasa kartu kontrol tidak

edukatif. Selain itu, pasien juga tidak dapat memantau jadwal kontrol sesuai

instruksi dokter gigi karena desain kartu kontrol yang sulit dimengerti.

4. Jika kartu kontrol yang dibuat berukuran besar, maka pasien akan kesulitan

untuk menyimpan kartu kontrol karena tidak dapat disimpan di dompet dan

tidak dapat dibawa kapan saja. Jika hal tersebut terjadi, maka pasien

kemungkinan sering lupa untuk kontrol perawatan giginya sehingga

berpengaruh pada penurunan kepatuhan pasien untuk kontrol gigi dan mulut.

Jika hal ini dibiarkan akan berpengaruh pada tingginya angka karies (gigi

berlubang) dan terjadinya peningkatan sakit gigi dan gusi bengkak.

5. Jika dalam mencetak kartu kontrol tidak ada sikap jujur yakni

menyalahgunakan anggaran yang diperuntukkan untuk mencetak kartu

kontrol, maka akan berdampak pada penggunaan anggaran puskesmas

menjadi tidak tekontrol dan sistem pelaporan pengeluaran puskesmas menjadi

tidak jelas.

Manfaat

Bagi diri sendiri dan Puskesmas Bontang Utara 1

Dengan adanya kegiatanini, penulis dapat lebih mudah mengontrol perkembangan

riwayat pengobatan pasien. Selain itu, dapat meningkatkan kreatifitas penulis

dalam membuat desain kartu kontrol yang menarik dan minimalis yang dapat

meningkatkan mutu Puskesmas Bontang Utara 1.

Bagi Pasien

1) Dapat menjadi remainder (pengingat) pasien untuk melakukan kontrol

perawatan saluran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.

2) Pasien dapat lebih patuh untuk melakukan kontrol perawatan saluaran akar

gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.

Page 67: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

53

Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala

Kendala

1) Penulis tidak menguasai aplikasi photoshop sehingga kesulitan dalam

pembuatan desain kartu kontrol yang menarik

Strategi

1) Meminta bantuan teman yang menguasai dan mahir dalam mengoprasikan

aplikasi photoshop dalam pembuatan kartu kontrol yang menarik

Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi

1) Kartu Kontrol Poli Gigi

2) Foto kegiatan

3) Video kegiatan

5.4. MEMBUAT APLIKASI DATABASE PASIEN POLI GIGI

Database pasien poli gigi ini memuat informasi mengenai data pasien

mulai dari identitas pasien sampai jenis perawatan yang dilakukan. Database

ini sangat efektif digunakan untuk penginputan data pasien dan memudahkan

untuk melihat riwayat kunjungan pasien tanpa harus melihat rekam medis.

Tahapan Kegiatan

1) Melakukan diskusi dengan semua petugas poli gigi mengenai hal-hal yang

perlu ada dalam aplikasi database pasien poli gigi.

Pada tahap ini dilakukan pada tanggal 16 September 2019 yaitu diskusi awal

mengenai hal- hal yang yang perlu ada dalam aplikasi database pasien poli gigi

misalnya nama, alamat, usia, jenis perawatan yang dilakukan dll yang nantinya

dapat digunakan oleh seluruh petugas poli gigi.

Gambar 5.4.1 Diskusi dengan semua petugas mengenai database poli gigi

Page 68: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

54

2) Menyusun dan membuat desain aplikasi database pasien poli gigi

Setelah didiskusikan bersama seluruh petugas poli gigi, selanjutnya hasil

diskusi tersebut disusun dengan pembuatan suatu database yang mencakup

seluruh aspek yang telah di diskusikan. Pembuatan database ini memerlukan

waktu yang cukup lama yaitu sekitar satu minggu yang dimulai pada tanggal

17-23 September 2019.

Gambar 5.4.2 Desain database pasien poli gigi

3) Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan mengenai aplikasi database

pasien poli gigi kepada kepala Puskesmas

Setalah desain aplikasi database selesai dibuat, kemudian pada tanggal 23

September 2019 hasil dari pembuatan desain aplikasi database diperlihatkan

kepada kepala puskesmas dan meminta saran serta persetujuan mengenai hasil

desain database yang telah dibuat tersebut.

4) Melakukan sosialisasi kepada seluruh petugas poli gigi mengenai cara

penginputan data pasien melalui aplikasi yang dibuat

Setelah desain database telah disetujui oleh kepala puskesmas, selanjutnya pada

tanggal 25 September 2019 dilakukan sosialisasi kepada seluruh petugas poli

gigi mengenai tata cara penginputan data pasien poli gigi melalui aplikasi yang

telah dibuat agar seluruh petugas poli gigi paham dan masing-masing dapat

melakukan penginputan sesuai jadwal jaga yang telah ditentukan.

Page 69: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

55

Gambar 5.4.3 Sosialisasi database ke seluruh petugas poli gigi

5) Menginput data pasien poli gigi

Penginputan data pasien poli gigi mulai dilakukan oleh petugas poli gigi pada

tanggal 26 September 2019. Penginputan database pasien pada aplikasi

dilaksanakan sesuai jadwal jaga petugas poli gigi setiap hari kerja.

Gambar 5.4.4 Penginputan data pasien poli gigi ke aplikasi database

6) Menentukan jadwal kontrol pasien berdasarkan data pada database pasien poli

gigi

Setelah dilakukan penginputan data pasein, dilakukan penentuan jadwal kontrol

pasien berdasarkan database pasien. Kegiatan ini penting untuk memonitoring

jadwal kontrol pasien yang wajib kontrol.

Hasil Kegiatan

Pembuatan aplikasi database poli gigi ini telah dibuat dan berhasil diaplikasikan di

poli gigi. penginputan dilakukan setiap hari oleh petugas poli gigi berdasarkan

jadwal jaga yang telah ditentukan. Penginputan bisa dilakukan melalui

komputer/laptop dan boleh juga melalui android petugas. Tampilan database poli

gigi setelah dilakukan pengimputan data pasien sebagai berikut:

Page 70: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

56

Gambar 5.4.5 Gambar tampilan database poli gigi

Analisis Dampak

Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :

1. Akuntabilitas (Kesesuaian)

Bertanggung jawab melakukan penginputan data pasien dengan tepat dan

sesuai dengan identitas pada KTP dan Kartu BPJS. Dengan adanya kegiaan

ini dapat mencegah terjadinya kesalahan penginputan data pasien.

2. Nasionalisme (Sila ke 4)

Dalam proses pembuatan aplikasi database pasien poli gigi menerapkan

koordinasi dan musyawarah dengan pihak yang terkait (Mentor dan semua

petugas poli gigi). Dengan adanya kegiatan ini, pembuatan aplikasi dapat

berjalan lancar dan lebih mudah karena adanya koordinasi dari mentor secara

langsung sekaligus dapat menciptakan sikap saling menghargai antar petugas

poli gigi dan mentor.

3. Etika Publik (Profesional)

Penginputan database pasien poli gigi dilakukan secara profesional di luar

jam pelayanan pasien. Kegiatan ini dilakukan secara profesional diluar jam

pelayanan sehingga tidak menggangu jalannya pelayanan kepada pasien

sehingga tetap menjunjung tinggi nilai etika dalam melakukan pelayanan

kepada pasien

Page 71: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

57

4. Komitmen Mutu (Efektif dan efisien)

Data pasien poli gigi dibuat dalam bentuk database di exel sehingga lebih

efektif dan efisien dalam pencatatan serta pencarian riwayat kunjungan

pasien poli gigi. Dengan adanya aplikasi ini, dapat memudahkan petugas poli

gigi dalam melakukan pencatatan data riwayat perawatan gigi dan mulut

pasien. Selain itu, aplikasi ini dapat mempermudah perhitungan riwayat

perawatan saluran akar gigi yang merupakan indikator mutu pelayanan di poli

gigi.

5. Anti Korupsi (Disiplin)

Disiplin waktu dalam penginputan data pasien poli gigi tiap habis pelayanan.

Kegiatan ini dapat meningkatkan kedisiplinan petugas poli gigi dalam

melakukan penginputan data pasien yang berobat ke poli gigi.

Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi

Dengan membuat no antrian edukasi poli gigi ini dapat mendukung Visi

Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu “Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk

mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta mendukung Misi

Puskesmas Bontang Utara 1 butir ke 1 yaitu:

Meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk mendukung “Smart City”

Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai

Terhadap langkah -angkah yang dilakukan dalam kegiatan ini, terlihat bahwa

adanya Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Anti Korupsi akan memperkuat Nilai-nilai Kerjasama, Tanggungjawab,

Disiplin, Menghargai dalam pelayanan pasien di Puskesmas Bontang Utara 1.

Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:

1. Jika penginputan data pasien tidak sesuai dengan dengan identitas pada KTP

dan Kartu BPJS maka meningkatkan resiko terjadinya kesalahan identitas

pasien pada database sehingga berpengaruh pada kunjungan berikutnya.

2. Jika dalam pembuatan aplikasi tidak ada koordinasi antara petugas poli gigi

dan mentor, maka pembuatan aplikasi tidak dapat berjalan dengan baik.

Page 72: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

58

Konten yang terdapat dalam aplikasi kemungkinan kurang lengkap karena

tidak adanya saran dan masukan dari mentor.

3. Jika penginputan database tidak dilakukan secara profesional yaitu dikerjakan

pada saat jam pelayanan berlangsung, maka akan menyebabkan waktu

pelayanan bertambah setiap pasien sehingga pasien lebih lama menunggu

giliran untuk dilakukan perawatan.

4. Jika pembuatan aplikasi ini tidak dilakukan, maka petugas poli gigi dapat

mengalami kesulitan mencari riwayat pengobatan pasien sehingga hal ini

akan menghambat pelayanan pasien. Selain itu, pencatatan data pasien dan

riwayat pengobatannya akan sulit dilakukan. Serta jika masih menggunakan

pencatatan manual, meningkatkan resiko buku hilang, robek dan basah

sehingga kemungkinan jika terjadi hal tersebut, akan berdampak pada

kehilangan data.

5. Jika penginputan data tidak dilakukan secara disiplin tiap selesai pelayanan,

maka akan menyebabkan data yang ingin diinput menumpuk dikemudian hari

serta petugas poli gigi akan kesulitan melakukan pencarian riwayat

pengobatan pasien jika data pasien belum di input di dalam aplikasi.

Manfaat

Bagi diri sendiri dan Puskesmas Bontang Utara 1

Dengan adanya kegiatanini, dapat mempermudah penulis dan petugas poli gigi

dalam melakukan pencarian mengenai riwayat pengobatan pasien poli gigi

sehingga dapat meningkatkan kerjasama antara sesama petugas poli gigi. Selain

itu, dapat memudahkan penulis dalam perhitungan indikator mutu Poli Gigi

Puskesmas Bontang Utara 1 jika sewaktu-waktu diminta karena data pasien

tersimpan aman di aplikasi database.

Bagi Pasien

1) Dapat memudahkan pasien untuk mengetahui riwayat pengobatan yang telah

dilakukan

Page 73: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

59

Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala

Kendala

1) Penulis tidak menguasai cara membuat aplikasi yang menarik sehingga

kesulitan dalam pembuatan aplikasi database Poli Gigi

2) Proses pembuatan aplikasi yang membutuhkan waktu lama

3) Aplikasi awal agak susah dioprasikan

Strategi

1) Meminta bantuan teman yang menguasai dan mahir dalam membuat aplikasi

database yang menarik

2) Melakukan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan teman yang

menguasai pembuatan aplikasi database sehingga aplikasi dapat segera

dioprasikan.

3) Segera berkoordinasi dan menindaklanjuti masalah dengan memperbaiki

aplikasi database yang telah dibuat sebelumnya agar lebih mudah dioprasikan.

Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi

1) Aplikasi database

2) Foto kegiatan

3) Video kegiatan

5.5. MEMBUAT LAYANAN NOTIFIKASI KONTROL GIGI

Layanan notifikasi kontrol gigi ini berupa pengiriman notifikasi pengingat

(remainder) jadwal kontrol pasien perawatan saluran akar gigi melalui via

sms/whatsAPP sesuai jadwal yang telah dokter gigi tetapkan.

Tahapan Kegiatan

1) Membuat format notifikasi kontrol pasien perawatan saluran akar gigi

Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada tanggal 11 September 2019. Kegiatan ini

berupa membuat format sms notifikasi kontrol pasien perawatan saluran akar

gigi. Format ini dibuat terlebih dahulu sebelum di kirimkan ke pasien via

whatsApp ataupun sms. Format notifikasi ini dibuat menggunakan bahasa yang

sopan dan santun.

Page 74: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

60

Gambar 5.5.1 Format notifikasi kontrol perawatan saluran akar gigi

2) Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan mengenai format notifikasi

kepada kepala Puskesmas

Setelah membuat format sms, pada tanggal 14 September 2019 format yang

telah dibuat diperlihatkan kepada kepala Puskesmas sekaligus sebagai mentor

untuk dianalisis apakah format tersebut sudah sesuai dengan etika yang

seharusnya baik dari segi bahasa, dan pemilihan kata serta sesuai dengan tujuan

yaitu sebagai remainder (pengingat) pasien untuk datang kontrol perawatan

saluran akar gigi.

Gambar 5.5.2 Konsultasi ke mentor mengenai format notifikasi kontrol gigi

3) Menginformasikan kepada pasien tentang waktu kontrol sesuai jadwal yang

telah ditentukan melalui via sms/ WhatsApp

Setelah format notifikasi kontrol pasien disetujui oleh kepala Puskesmas,

selanjutnya pada tanggal 16 September 2019 sudah mulai dilakukan

pengiriman notifikasi jadwal kontrol pasien sesuai jadwal yang telah ditetapkan

oleh dokter gigi yang merawat berupa sms atau whatsApp.

Page 75: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

61

Gambar 5.5.3 Contoh notifikasi kontrol gigi via sms dan WhatsApp

Hasil Kegiatan

Layanan Notifikasi kontrol gigi ini sudah mulai dilakukan sejak tanggal 16

September 2019. Dari pemberian notifiksi sms/whatsApp ke pasien yang wajib

kontrol, menunjukkan peningkatan kepatuhan pasien untuk kontrol perawatan

saluran akar gigi yang tadinya hanya sekitar 38,5%. Hal ini terbukti dari daftar

pasien yang wajib kontrol memperlihatkan jumlah yang terdaftar dari tanggal 16

September - 11 Oktober 2019 yaitu 30 orang. Dari 30 pasien, pasien yang rutin

kontrol perawatan saluran akar gigi sebanyak 23 orang (76,66%) dan tidak

melakukan kontrol sebanyak 7 orang (23,33%). Pasien yang tidak melakukan

kontrol diantaranya 3 orang karena tidak berdomisili di Bontang jadi mereka akan

melanjutkan perawatan saluran akar gigi di Tempat Domisilinya dengan surat

Keterangan Berobat dari Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1 dan 4 orang lainnya

tanpa keterangan.

Analisis Dampak

Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :

1. Akuntabilitas (Kesesuaian)

Bertanggungjawabmengirimkan notifikasi berupa sms atau whatsApp untuk

melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi kepada pasien yang wajib

kontrol sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dengan adanya kegiatan ini,

dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepedulian petugas poli gigi

dalam menginformasikan kepada pasien untuk melakukan kontrol perawatan

saluran akar gigi.

Page 76: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

62

2. Nasionalisme (Sila ke 5)

Jadwal kontrol pasien dilakukan secara adil tanpa ada diskriminasi pasien

baik itu pasien BPJS maupun pasien Umum. Dengan adanya kegiatan ini,

setiap pasien yang wajib kontrol mendapatkan hak yang sama yaitu

mendapatkan notifikasi pengingat jadwal kontrol perawatan saluran akar.

3. Etika Publik (sopan dan santun)

Mengirimkan notifikasi wajib kontrol berupa sms atau whatsApp ke pasien

dilakukan dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun. Dengan

menggunakan bahasa yang sopan dan santun, pasien dapat merasa dihargai

dan diperhatikan dan lebih tergerak hatinya untuk melakukan kontrol

perawatan saluran akar gigi.

4. Komitmen Mutu (Efektif)

Notifikasi berupa sms atau whatsApp yang dikirimkan kepada setiap pasien

yang wajib kontrol efektif sebagai pengingat (remainder) pasien untuk rajin

melakukan kontrol terhadap perawatan yang diberikan. Dengan adanya

kegiatan ini, dapat meningkatkan kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol

perawatan saluran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.

5. Anti Korupsi (Tidak meminta/menerima upah)

Tidak meminta/menerima upah untuk biaya layanan pengiriman notifikasi

berupa sms atau whatsApp kepada pasien (tidak dipungut biaya). Dengan

adanya kegiatan ini, masyarakat tidak dibebani biaya sehingga dapat

merasakan kemudahan dan dapat mendapatkan layanan notifikasi kontrol gigi

sehingga masyarakat dapat lebih sadar untuk kontrol perawatan saluran akar

gigi.

Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi

Dengan membuat no antrian edukasi poli gigi ini dapat mendukung Visi

Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu “Menjadi Puskesmas yang bermutu untuk

mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta mendukung Misi

Puskesmas Bontang Utara 1 butir ke- 1, 3 dan 4 yaitu:

Meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk mendukung “Smart City”

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat untuk

mendukung “Creatif City”

Mengimplementasikan sistem managemen mutu dan keselamatan pasien

Page 77: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

63

Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai

Terhadap langkah -angkah yang dilakukan dalam kegiatan ini, terlihat bahwa

adanya Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Anti Korupsi akan memperkuat Nilai-nilai Jujur, Tanggungjawab, Disiplin,

Kerjasama, Menghargai dalam pelayanan pasien di Puskesmas Bontang Utara 1.

Dampak jika Nilai ANEKA tidak diimplementasikan :

1. Jika notifikasi berupa sms atau whatsApp yang di kirimkan ke pasien yang

wajib kontrol tidak sesuai jadwal, maka pasien yang akan kontrol

kemungkinan akan menumpuk di satu hari sehingga petugas akan kewalahaan

dalam melakukan perawatan saluran akar yang terbilang cukup lama (15-20

menit / pasien). Selain itu, jika tidak sesuai jadwal maka perawatan saluran

akar menjadi kurang efektif.

2. Jika dalam penentuan jadwal kontrol pasien dilakukan secara tidak adil yaitu

mendahulukan pasien umum dibanding pasien bpjs, maka akan kerjadi

komplain di antara pasien karena setiap pasien seharusnya mendapatkan hak

yang sama untuk mendapatkan pengobatan.

3. Jika dalam pengiriman notifikasi wajib kontrol via sms atau whatsApp ke

pasien tidak meggunakan bahasa yang sopan dan santun, maka pasien

kemungkinan dapat tersinggung yang berdapak pada penurunan tingkat

kepercayaan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluaran akar gigi.

4. Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka tidak ada pengingat (remainder)

pasien untuk melakukan kontrol sehingga dapat menurunkan kepatuhan

pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran akar gigi di Puskesmas

Bontang Utara 1.

5. Jika layanan notifikasi sms atau whatsApp ini dipungut biaya, maka

masyarakat menengah ke bawah dapat terbebani dan pasien kemungkinan

akan protes terhadap adanya layanan ini karena termasuk pungli (pungutan

liar) karena aturan dalam pelayanan pasien di puskesmas seharusnya tidak

dibebankan biaya apapun.

Page 78: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

64

Manfaat

Bagi diri sendiri dan Puskesmas Bontang Utara 1

Dengan adanya kegiatanini, dapat meningkatkan kepedulian penulis kepada pasien

untuk lebih meningkatkan kesadaran melakukan kontrol perawatan saluran akar

gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.

Bagi Pasien

1) Pasien lebih mengetahui jadwal kontrol perawatan saluran akar gigi sesuai

jadwal yang telah ditentukan

2) Pasien dapat kontrol tepat waktu

Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala

Kendala

1) Pasien tidak datang untuk melakukan kontrol perawatan saluaran akar setelah

di sms/whatsApp

2) Pasien tidak berdomisili di bontang, sehingga tidak dapat melanjutkan

perawatan

Strategi

1) Mengirimkan notifikasi ulang berupa sms/whatsApp untuk melakukan kontrol

perawatan saluaran akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.

2) Memberikan surat rujukan mengenai perawatan terakhir yang telah diberikan

sehingga tetap dapat melanjutkan perawatan di tempat domisilinya.

Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi

1) Notifikasi berupa sms/whatsApp

2) Foto kegiatan

Page 79: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

65

BAB VI

PENUTUP

6.1. KESIMPULAN

Kegiatan aktualisasi yang telah diimplementasikan di Poli Gigi Puskesmas

Bontang Utara 1, penulis dapat mengambil kesimpulan:

1. Aktualisasi 5 nilai dasar ASN yaitu ANEKA di Poli Gigi Puskesmas Bontang

Utara 1 dilaksanakan melalui 5 kegiatan. Rincian kegiatan yang dilaksanakan

oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Membuat no antrian Edukasi Poli Gigi

b. Membuat Media Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut berupa banner

c. Membuat Kartu Kontrol Gigi

d. Membuat Aplikasi Database pasien poli gigi

e. Membuat layanan notifikasi kontrol gigi

2. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak semua berlangsung sesuai

dengan jadwal yang telah direncanakan. Salah satu kegiatan yang tidak sesuai

rencana yaitu pembuatan media promosi kesehatan gigi dan mulut berupa

banner karena proses pencetakan dan pengiriman stand banner roll yang

membutuhkan waktu lama. Akan tetapi, meskipun tidak sesuai dengan

rencana waktu pelaksanaan, kegiatan aktualisasi berlangsung dengan lancar

dan baik, serta pasien antusias dengan adanya kegiatan yang dilakukan.

3. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini menjadi salah satu penunjang dalam

mewujudkan pencapaian visi Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu Menjadi

Puskesmas yang Bemutu untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan

Mandiri.

Misi Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya

Manusia untuk mendukung Smart City, Meningkatkan pemberdayaan

masyarakat dalam memelihara lingkungan untuk mendukung Green City,

Meningkatkan kesadaran masyarakat Berperilaku Sehat untuk mendukung

Creatif City, Mengimplementasikan sistem Management Mutu dan

Keselamatan Pasien. Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut dilakukan

secara jujur, tanggung jawab, disiplin, kerjasama dan menghargai sesuai tata

nilai Puskesmas Bontang Utara 1.

Page 80: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

66

6.2. SARAN

a. Diperlukan konsistensi dalam penerapan nilai-nilai ANEKA untuk

meningkatkan kualitas pelayanan dan membentuk ASN yang berkarakter.

b. Diperlukan tanggungjawab untuk memelihara semua hasil kegiatan yang telah

dibuat seperti no antrian edukasi, kartu kontrol dan banner agar tetap awet dan

dapat digunakan secara terus-menerus.

c. Diperlukan acuan baku dalam penyusunan laporan agar terwujud

kesepahaman dari semua pihak yang terlibat.

6.3. TINDAK LANJUT KEGIATAN AKTUALISASI

Rencana aksi dan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ANEKA

merupakan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk komitmen

penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA untuk menjalankan

fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan perekat pemersatu

bangsa diharapkan dapat terinternalisasi pada ASN.

Uraian rencana aksi secara rinci yaitu: 1. Membuat No Antrian Edukasi Poli Gigi

Rencana aksi pelaksanaan kegiatan:

Penerapan no antrian edukasi di poli gigi saat ini sangat memberikan manfaat

bagi pasien yang berobat karena mereka dapat menunggu panggilan di

pendaftaran sambil membaca. Selain itu, manfaat lain khususnya bagi

pendaftaran yaitu no antrian sudah tidak pernah tercecer karena ukurannya

yang sudah cukup besar, menghemat kertas dan paperclip karena sebelum no

antrian edukasi ini ada, no antrian ukurannya sangat kecil dan setiap hari di

buat dengan warna kertas yang berbeda karena sering hilang dan tercecer.

Oleh karena itu, kegiatan ini akan dilanjutkan karena banyak manfaat yang

diberikan dan meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Bontang Utara 1.

Waktu pelaksanaan kegiatan:

Setiap hari sesuai jadwal Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1

2. Membuat Media Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut

Rencana aksi pelaksanaan kegiatan:

Media Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut berupa banner yang dipasang di

Page 81: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

67

depan poli gigi Puskesmas Bontang Utara 1 ini sangat bermanfaat karena

pasien dapat menunggu sambil membaca sehingga dapat meningkatkan

pengetahuan serta membuat pasien tidak jenuh menunggu giliran untuk

melakukan perawatan gigi. Selain itu, sebelumnya belum pernah ada bahan

bacaan berupa banner yang di pasang di depan poli gigi, sehingga dengan

adanya kegiatan ini dapat menjadi salah satu media untuk meningkatkan

pengetahuan pasien. Oleh karena itu, pemasangan banner ini akan dilanjutkan

agar dapat meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Bontang Utara 1.

Waktu pelaksanaan kegiatan:

Setiap hari sesuai jadwal Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1

3. Membuat Kartu Kontrol Gigi

Rencana aksi pelaksanaan kegiatan:

Kartu Kontrol Gigi yang dibuat ini juga memberikan manfaat yaitu pasien

dapat mengetahui jadwal kontrol perawatan saluran akar gigi karena adanya

kartu kontrol yang mereka bawa pulang. Ukuran kartu kontrolnya kecil

sehingga dapat di simpan di dompet dan dapat di bawa-bawa tanpa tercecer.

Oleh karena itu, kegiatan ini akan terus dilanjutkan karena dapat

meningkatkan kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran

akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.

Waktu pelaksanaan kegiatan:

Setiap hari disesuaikan dengan data pasien yang wajib kontrol di Puskesmas

Bontang Utara 1

4. Membuat Aplikasi Database Pasien Poli Gigi

Rencana aksi pelaksanaan kegiatan:

Aplikasi yang dibuat berupa database pasien poli gigi ini, sangat bermanfaat

khususnya bagi petugas poli gigi, karena dengan adanya database ini dapat

memudahkan petugas untuk mencari data kunjungan pasien, sebagai media

penyimpanan yang aman dibanding dicatat menggunakan buku karena dapat

sobek dan hilang. Selain itu, database ini dapat mempermudah dalam

pencatatan indikator mutu pelayanan di poli gigi. Oleh karena itu,

penginputan data pasien melalui aplikasi ini harus terus dilanjutkan karena

Page 82: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

68

banyak manfaat yang dapat diperoleh terutama dapat meningkatkan mutu

pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1.

Waktu pelaksanaan kegiatan:

Setiap hari sesuai jadwal Poli Gigi Puskesmas Bontang Utara 1

5. Membuat Layanan Notifikasi Kontrol Gigi

Rencana aksi pelaksanaan kegiatan:

Layanan notifikasi kontrol gigi berupa sms/WhatsApp ini sangat bermanfaat

sebagai media pengingat pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluran

akar gigi sehingga tidak ada lagi alasan pasien tidak datang kontrol karena

lupa dll. Oleh karena itu, kegiatan ini akan terus dilanjutkan karena dapat

meningkatkan kepatuhan pasien untuk melakukan kontrol perawatan saluaran

akar gigi di Puskesmas Bontang Utara 1.

Waktu pelaksanaan kegiatan:

Setiap hari disesuaikan dengan data pasien yang wajib kontrol di Puskesmas

Bontang Utara 1

6.4. ROLE MODEL

Dalam era globalisasi yang sarat

dengan tantangan, agar dalam suatu

organisasi itu tetap survive, sangat

diperlukan sosok seorang pemimpin

yang dapat menjadi role model bagi

bawahannya, yang mampu menjadi

teladan atau contoh bagi yang

dipimpinnya. Teladan atau contoh ini

menjadi penting karena akan menjadi

daya tarik bagi bawahan yang

dipimpinnya untuk mengikuti dan

melaksanakan apa yang diinginkan oleh

pemimpinnya.. Dalam kegiatan aktualisasi, yang menjadi role model adalah Kepala

Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu drg. Erwin Wahyudiono. Alasannya yaitu karena

beliau adalah sosok pemimpin yang melakukan pendekatan pelayanan publik

Page 83: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

69

dengan menjunjung sikap tanggungjawab, peduli, integritas, attitude, amanah,

ikhlas dalam menjalankan tugasnya. dan selalu mengimplementasikan nilai dasar

ANEKA yang telah terinternalisasi dalam melaksanakan tugas. Beliau lahir di

Jombang pada tanggal 15 Juni 1978. Beliau telah menjadi seorang kepala

Puskesmas sejak bulan Mei tahun 2015. Tak hanya menjadi dokter gigi yang

dikenal sangat ramah dan baik hati, beliau juga merupakan sosok Kepala

puskesmas yang masih tergolong muda dan sangat bersemangat. Beliau sosok

Kepala Puskesmas yang menyukai tantangan, dari tantangan itu membuat motivasi

yang menghasilkan inovasi yang tentu bermanfaat untuk peningkatan mutu

Puskesmas Bontang Utara 1 dan masyarakat sekitar terbukti beliau merupakan

tenaga kesehatan teladan tahun 2013 dan saat ini beliau berhasil membuat inovasi

yaitu Penyebaran Pesan Informasi Kesehatan Pangan Aman dan Depot Air Minum

yang disingkat “PEPES IKAN PATIN” yang masuk nominasi 5 inovasi terbaik

tingkat nasional. Dari beliau kita dapat belajar bahwa sebagai tenaga kesehatan

yang merupakan pelayan publik kita harus selalu semangat, bertanggungjawab,

terus berinovasi dan menjalankan tugas dengan ikhlas dan sabar, selalu belajar

serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia

Kesehatan.

Page 84: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

70

DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Dasar Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur

Sipil Negara. Lembaran RI Tahun 2014 No. 5494. Jakarta: Sekretariat Negara.

Profil Kesehatan Puskesmas. 2018. Profil Kesehatan Puskesmas Bontang Utara 1 Tahun

2018. Bontang

Riset Kesehatan Dasar. 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Angka Karies

di Indonesia. Kementrian Kesehatan RI

Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III: Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil.

Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2015). ModulPendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III: Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2015). ModulPendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III: Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III: Etika Publik.Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III: Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III: Anti Korupsi. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III: Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III: Manajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara,

Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III: Whole of Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Page 85: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 86: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

KEGIATAN 1

NO ANTRIAN EDUKASI GIGI

Page 87: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …
Page 88: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

KEGIATAN 2

MEMBUAT MEDIA PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Page 89: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

KEGIATAN 3

MEMBUAT KARTU KONTROL GIGI

Page 90: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …
Page 91: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

KEGIATAN 4

MEMBUAT APLIKASI DATABASE PASIEN POLI GIGI

Page 92: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

KEGIATAN 5

MEMBUAT LAYANAN NOTIFIKASI KONTROL GIGI

Page 93: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …

KONSULTASI KE COACH

Page 94: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …
Page 95: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …
Page 96: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …
Page 97: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …
Page 98: LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN …