LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc
-
Upload
milha-swan -
Category
Documents
-
view
67 -
download
0
description
Transcript of LAPORAN 6 Pratikum Jarkom.doc
LAPORAN 6
PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER
“Sharing Koneksi Internet”
Oleh:
YUMN JAMILAH
1102637/2011
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
1
TUJUAN
1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan
memahami NAT, ICS dan DHCP.
2. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada jaringan local
menggunakan fasilitas NAT.
3. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada LAN menggunakan
fasilitas ICS.
4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client.
A. ALAT DAN BAHAN
1. PC Router yang telah terinstall Windows Server.
2. PC Client.
3. Switch atau Hub.
4. Kabel UTP.
5. Layanan Internet.
B. TEORI SINGKAT
Protokol IP yang banyak digunakan saat ini adalah IP versi 4 (IPv4). Dengan
panjang alamat 4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang
tersedia. Jumlah ini secara teoritis adalah jumlah komputer yang dapat langsung
koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service
Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini
bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user
melakukan koneksi ke internet.
Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi
mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi
lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa
terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode Sharing Koneksi Internet.
Dengan fasilitas sharing koneksi yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP
tersebut dapat dibagi ke beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan
koneksi ke internet secara bersamaan.
Di lingkungan sistem operasi Windows, sharing koneksi internet dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
2
1. Network Address Translation (NAT)
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah
suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet
dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini
disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan
keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Alamat yang biasa sebagai alamat jaringan private atau yang disebut private
address space (RFC 1918), yaitu:
10.0.0.0 - 10.255.255.255 (10/8 prefix)
172.16.0.0 - 172.31.255.255 (172.16/12 prefix)
192.168.0.0 - 192.168.255.255 (192.168/16 prefix)
Karena alamat tersebut adalah private address yang dipakai untuk jaringan
local tentunya tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan lain di Internet, karena
semua host yang ingin terkoneksi di Internet harus menggunakan alamat global atau
public IP address. Untuk itu perlu men-translate IP address private menjadi public IP
address.
Alasan lain untuk menggunakan NAT adalah security. Seluruh alamat jaringan
private/lokal (misal 254 PC), bisa di-translate menjadi 1 public IP. Teknik ini disebut
many-to-one NAT atau biasa disebut Port Address Translation (PAT). Teknik ini
sangat bermanfaat jika diinginginkan seluruh user di jaringan private meng-inisiasi
koneksi ke Internet (browsing internet atau mengirim email misalnya), tapi sebaliknya
tidak diinginkan host dari Internet untuk meng-inisiasi koneksi ke PC user di jaringan
private. Host dari Internet tidak bisa meng-inisiasi koneksi ke internal host jaringan
private karena hanya ada 1 public IP address yang terlihat di jaringan private,
sedangkan jumlah PC yg sebenarnya lebih dari satu. Untuk kasus one-to-one NAT,
dimana 1 private IP akan di-translate menjadi 1 Public IP.
2. Internet Connection Sharing (ICS)
Internet Connection Sharing adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk
menghubungkan beberapa komputer pada sebuah jaringan lokal (LAN) sehingga
bisa melakukan akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft
Windows. Penerapan atau penginstallan Internet Connection Sharing (ICS) hanya
3
dilakukan/dipasang di PC Router ber-sistem operasi Windows, sedangkan Client-
nya mengikuti standard setting network biasa.
Kemampuan Internet Connection Sharing (ICS), antara lain :
1. Mampu melakukan koneksi beberapa komputer sekaligus melalui jaringan
LAN dengan akses internet hanya pada satu Internet Service Provider (ISP).
2. Perlengkapan koneksi jaringan menggunakan Directory and Naming
Service dan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).
3. Tidak memerlukan adanya penambahan software untuk client, baik client
windows maupun non windows untuk bisa terkoneksi ke internet.
4. Mampunyai support protocol yang meliputi banyak hal. Misalnya, Point-to-
Point Tunneling Protocol (pPTP) dan Virtual Private Network (VPN).
3. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan layanan yang secara
otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang
memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang
meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator
jaringan tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat
konfigurasi TCP/IP di setiap client, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada
DHCP Server. Pada saat DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut
melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP Server
menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP
Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP
yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar POOL. Nomor
IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi
nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP,
dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut
dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka
nomor IP tersebut ikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan
nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat
ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased
period.
4
Kelebihan DHCP :
Memudahkan dalam transfer data kepada PC client atau PC server lain.
DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis. DHCP ini didesain
untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang
kompleks.
DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang
reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika
client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk
jangka waktu tertentu dari server. DHCP akan memberikan satu alamat IP
dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.
Di jaringan komputer, dikenal dua macam IP yang digunakan, yaitu IP Private
dan IP Public. IP Private adalah IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak
terhubung ke internet misalnya untuk LAN dan biasanya yang digunakan private
address space (RFC 1918). Sedangkan IP Public adalah IP yang digunakan oleh
jaringan yang terhubung ke internet misalnya saat komputer kita terhubung ke
internet akan mendapat IP publik dari ISP yang berupa IP dinamis dan jika diganti
dengan IP private maka kita tidak bisa terhubung ke internet.
5
C. LANGKAH KERJA
Dalam prakteknya, sharing koneksi internet pada system yang berbasis
Microsoft, bisa menggunakan salah satu metode NAT atau ICS. Apabila sharing
koneksi internet dilakukan dengan NAT, maka ICS tidak digunakan, atau sebaliknya.
1. Sharing Koneksi Internet dengan ICS
Selain dengan dengan NAT, sharing koneksi internet di windows bisa juga dengan
Internet Connection Sharing. Dalam proses konfigurasi, ICS bahkan lebih mudah
dibandingkan NAT, hanya saja NAT menyediakan fitur yang lebih bagus. Tapi yang
harus diperhatikan NAT dan ICS tidak bisa dipakai dalam waktu yang bersamaan.
Berikut adalah langkah-langkah mengaktifkan ICS :
a. Bangun sebuah jaringan LAN dan hubungkan dengan jaringan Lokal
Elektronika yang terhubung ke internet via Jaringan UNP, seperti gambar
berikut :
6
b. Pastikan PC yang digunakan sebagai router untuk menghubungkan jaringan LAN ke
jaringan local Elektronika telah terpasang 2 buah NIC dan telah terinstall Windows
2003 Server (atau Windows Server versi lain).
c. Untuk mempermudah mengenali kedua NIC yang digunakan, ubah nama koneksinya
sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilakukan melalui : Start | Control Panel | Network
Connections > klik. Kemudian tampil jendela Network Connections seperti gambar
berikut :
NIC yang dipakai untuk terhubung ke jaringan local Elektronika berikan nama WAN,
sedangkan NIC yang dipakai untuk menghubungkan ke jaringan LAN yang akan
dibangun beri nama LAN.
b. Non-aktifkan NAT yang telah dikonfigurasi.
7
Klik kanan pada nama Server, lalu pilih Disable Routing and Remote Access.
Tunggu sampai proses pe-nonaktifan selesai, ditandai dengan perubahan
warna biru pada icon Server menjadi merah.
b. Setelah NAT di disable, baru ICS bisa diaktifkan.
c. Buka jendela Network Connections, klik kanan pada ikon WAN lalu pilih
Properties.
d. Kemudian akan muncul jendela WAN Properties. Pada tab Advanced, centang
pilihan
“Allow other network users to connect through this computer’s Internet
connection”
8
e. Apabila sukses, ikon WAN akan ditandai dengan ikon sharing.
e. Lakukan koneksi internet dari masing-masing host.
f. Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi IP Address untuk masing-masing NIC.
Konfigurasi WAN
:
IP Address : 192.168.189.13
Subnetmask
:
255.255.255.19
2
Default Gateway : 192.168.189.1
DNS Server : 10.1.1.1
10.1.1.5
9
Konfigurasi
LAN :
IP Address
:
192.168.13.1
Subetmask
:
255.255.255.0
Default Gateway : -
DNS Server : 10.1.1.1
10.1.1.5
g. Melalui Command Prompt, lihat konfigurasi IP Address router dengan perintah :
ipconfig /all
Amati informasi yang ditampilkan.
h. Lakukan test koneksi menggunakan perintah PING ke alamat-alamat berikut :
192.168.189.1
10.1.1.1
10
10.1.1.5
Google.co.id
Jika konfigurasi Router benar, test konekasi ke alamat-alamat tersebut akan
berhasil.
i. Selanjutnya kita menggunakan 2 buah PC sebagai client dan di hubungkan ke swicth
dan masing-masing IP pada PC tersebut adalah :
- PC1 = 192.168.13.2
- PC2 = 192.168.13.3
Dan jangan lupa mengisi settingan DNS server nya
j. Selanjutnya lakukan ping dan coba connect ke internet.
2. Sharing Koneksi Internet dengan NAT
a. Sebelumnya kita non aktifkan layanan ICS terlebih dahulu.
b. Selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Network Address Translation
(NAT). Klik Start | Administrative Tools | Routing and Remote Access.
11
c. Melalui jendela Routing and Remote Access, klik kanan pada root Routing
and Remote Access.
d. Kemudian klik Add Server.
e. Pada Jendela Add Server, pilih opsi This Computer.
f. Pada jendela Routing and remote Access akan muncul nama server yang
akan dijadikan Router NAT.
12
g. Klik kanan pada nama Server, pilih Configure and Enable Routing and
Remote Access.
h. Pada jendela Routing and Remote Access Setup Wizard, klik opsi Network
address translation (NAT).
13
i. Selanjutnya muncul jendela NAT Internet Connection, pilih interface WAN,
yaitu interface yang dipakai untuk menghubungkan router dengan jaringan
luar yakni ke jaringan local Elektronika. Klik Next.
j. Tunggu sampai proses Setup Wizard selesai.
14
k. Pada jendela Routing and Remote Access akan tampil konfigurasi router
NAT, seperti gambar berikut :
l. Proses konfigurasi NAT telah selesai.
m. Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi IP Address pada setiap
PC Client.
n. Lakukan koneksi internet melalui PC Client!
3. Konfigurasi DHCP Server
Agar proses kkonfigurasi PC Client menjadi lebih mudah, jadikan PC
Router sekaligus sebagai DHCP Server. Berikut langkah-langkah proses
konfigurasi DHCP Server:
a. Klik Start | Administrative Tools | Configure Your Server Wizard, klik.
15
b. Kemudian muncul jendela “Configure Your Server Wizard”, klik Next.
c. Selanjutnya muncul jendela Server Role, pilih DHCP server, lalu klik
Next.
d. Tunggu sampai proses installasi layanan DHCP Server selesai.
16
e. Muncul jendela New Scope Wizard, klik Next.
f. Melalui Jendela Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP
pada jaringan lokal.
Di sini, kami mengisi :
Name = LAN Kelompok 3
Description = -
g. Masukkan range alamat IP DHCP, misalnya 192.168.101 sampai
192.168.1.200. Alamat yang berada pada range tersebut akan diberikan secara
otomatis kepada PC Client yang me-request. Dan masukkan juga Prefix dan
Subnet mask alamat jaringan lokal. Lalu klik Next.
17
Start ip = 192.168.13.2
End ip = 192.168.13.15
Length = 24
Subnet mask = 255.255.255.224
h. Pada jendela Add Exclussions, masukkan range alamat yang akan dipakai untuk
kebutuhan khusus (jika tidak ada, abaikan saja). Klik next.
Di sini, kami mengabaikan pengaturannya.
18
i. Pada Jendela Lease Duration, setting waktu lease IP Address, yaitu masa
penggunaan IP oleh DHCP Client.
Masa penggunaan IP Address yang kami stting adalah 1jam.
j. Pada jendela Configure DHCP Options, pilih Opsi “Yes, I want to configure
these options now”. Lalu klik Next.
k. Pada Jendela Router (Default gateway), masukkan alamat Router Lokal yang
juga sekaligus menjadi Gateway bagi jaringan lokal, , klik Next.
19
IP Address yang kami gunakan adalah 192.168.13.1
l. Masukkan alamat DNS Server (di UNP alamat DNS Server yang dipakai adalah
10.1.1.1 dan 10.1.1.5)
m. Pada jendela Active Scope, pilih opsi “Yes, I want to activate this scope now”.
Lalu klik
Next.
n. Configurasi DHCP Server telah selesai.
o. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan DHCP Client pada PC Client,
20
p. Pilih properties pada Ethernet Adapter
q. Muncul jendela Internet Protocol v4 (TCP/IP) Properties, pilih opsi “Optain an IP
Address Automatically” dan pilih juga opsi “Optain DNS Server address
Automatically”, lalu klik OK.
r. Tunggu proses request oleh PC Client ke server DHCP selesai.
s. Apabila berhasil, maka PC Client akan memperoleh IP Dinamik.
21
t. Untuk menguji koneksi internet dari PC Client, test Ping ke salah satu alamat
site, atau coba melakukan browsing.
E. EVALUASI dan PENUGASAN
1. Apa yang dimaksud dengan :
- IP Private
IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP Private
hanya bisa diakses di linkup intranet saja.
- IP Public
IP address yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network ID
yang dijamin unik yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan IP
public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara
langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT).
- Network Address Translation
Suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet
dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini 22
disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan
keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
- Internet Connection Sharing
Penggunaan perangkat dengan akses internet seperti layanan seluler 3G, broadband
melalui Ethernet, atau gateway internet lainnya sebagai jalur akses untuk perangkat
lainnya. Hal ini dilaksanakan oleh Microsoft sebagai fitur yang sistem operasi
Windows (seperti Windows 98 Second Edition dan kemudian) untuk berbagi satu
Internet koneksi pada satu komputer antara komputer lain pada yang sama jaringan
area lokal . Itu membuat penggunaan DHCP dan Network Address Translation
(NAT). ICS menawarkan konfigurasi untuk layanan standar lainnya dan beberapa
konfigurasi NAT.
Internet Connection Sharing yang biasa disingkat ICS adalah penggunaan perangkat
(laptop, mobile phone, komputer, dll) dengan akses internet seperti layanan 3G, Wi-
fi, dan internet gateway yang lainnya sebagai jalur akses internet untuk perangkat
yang lainnya. Untuk menggunakan Internet Connection Sharing komputer host harus
memiliki adapter jaringan yang dikonfigurasi untuk menyambungkan ke jaringan
internal dan satu adapter jaringan atau modem dikonfigurasi untuk menyambungkan
ke Internet. Jadi, komputer host harus sudah terkoneksi oleh internet dan memiliki
adapter jaringan.
- DHCP Server
Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur
client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu
jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan
alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan
lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat
IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan
yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat
"menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang
memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server,
Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan
seperti ini.
23
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk
didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien
kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan
oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP
tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan
alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
- DHCP Client
DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP
yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server.
Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows
2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki
perangkat lunak seperti ini. DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan
"penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah
berikut:
DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk
mencari DHCP Server yang aktif.
DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client,
DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari
salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang
bersangkutan.
DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan
mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan
sebuah alamat (dan konfigurasiTCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui
basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding
dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun
dapat memulai komunikasi jaringan.
2. Jelaskan proses konfigurasi NAT dan DHCP Server pada sistem operasi
yang lain, misalnya Linux. (Soal No. 2 dikerjakan dalam bentuk makalah).
- Konfigurasi Network Address Translation (NAT) Menggunakan Linux
Redhat
24
PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric Digital
Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC router
dapat digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), bagi
mereka yang tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana
disarankan untuk menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama
ditujukan bagi mereka yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system
yang lebih kompleks, terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.
Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan
menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk
digunakan sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64
Mbyte, tapi cukup berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar
seperti redhat atau fedora.
Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah :
Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak diizinkan ke /
dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall yang digunakan biasanya
sudah ada di system operasi dan dapat diakses menggunakan perintah iptables.
Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari
fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer di LAN membagi
(sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu buah / beberapa buah.
Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux.
Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN yang ingin
tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu buah jaringan LAN yang
ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang kompleks tidak dibutuhkan. Pada system
operasi lunix apalikasi routing yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi
dapat diakses
menggunakan router.
DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada work-station
di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.
25