Laporan 6

download Laporan 6

If you can't read please download the document

description

laporan fisika dasar

Transcript of Laporan 6

BAB IBAB IPENDAHULUANLatar BelakangKekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai gesekan antara satu bagian dengan bagian lain di dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita perlu gaya untuk menggeser satu bagian fluida terhadap yang lainnya. Dalam membahas aliran kental kita dapat memandang persoalan seperti halnya tegangan dan regangan geser di dalam bahan padat. Pada kenyataannya, setiap fluida baik gas maupun zat cair mempunyai sifat kekentalan, karena partikel-partikel di dalamnya bertumbukan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencontohkan penggunaan meteri koefisien kekentalan zat cair ini. Seperti kita ketahui bahwa viskositas bergantung pada temperature. Semakin besar temperature, viskositas suatu zat cair akan berkurang. Maka, pada iklim yang dingin, minyak dengan derajat yang lebih encer lebih banyak digunakan untuk melumasi mesin mobil di musim dingin dibandingkan di musim panas. Selain itu, kita dapat mencarii resistansi aliran darah yang mengalir dari pembuluh darah utama melalui pembuluh besar, pembuluh kapiler, dan pembuluh halus di kanan atrium dengan mengetahui tekanan dan lajualiran darah. Dengan demikian, sangat jelaslah bahwa untuk banyak bidang ilmu fisika, pengetahuan mengenai koefisien kekentalan zat cair ini amat penting untuk dipelajari. 1.2 Tujuan PraktikumTujuan penulisan laporan praktikum ini yaitu untuk menentukan percepatan gravitasii dengan menggunakan osilasi cairan yang berada pada pipa U.BAB IITINJAUAN PUSTAKAUntuk mendefinisikan koefisien viskositas fluida, kita perhatikan dua fluida yang dibatasi dua pelat sejajar, masing-masing dengan luas A dan dipisahkan dengan jarak L. Pelat atas ditarik dengan kecepatan konstan v oleh gaya F sedangkan pelat dibawah ditahan diam. Dengan demikian, diperoleh F/A yang merupakan tegangan geser yang bekerja pada zat cair.Jika pada bahan padat bekerja suatu tegangan geser, maka akan terjadi suatu pergeseran. Hasil bagi pergeseran ini dengan ukuran transversal benda L, kita sebut regangan geser. Dalam batas-batas elastisitas bahan, regangan geser yang terjadi adalah sebanding dengan tegangan geser. Untuk zat cair, regangan geser ini berubah terus karena gerak zat cair dibawah pengaruh tegangan geser. Dari eksperimen,didapatkan bahwa untuk zat cair kental tegangan geser berbanding lurus dengan laju perubahan regangan geser. Jadi kita dapat menuliskan:= Akibatnya kita peroleh hubunganF = Dengan adalah suatu konstanta pembanding yang disebut koefisien viskositas atau koefisien kekentalan.Zat cair yang mudah mengalir, misalnya minyak tanah, mempunyai koefisien kekentalan yang kecil, sedangkan gliserin mempunyai koefisien kekentalan yang besar.Satuan atau dimensi dari koefisien kekentalan zat cair dalam CGS adalah dyne.detik/cm2 atau poise. Sedangkan satuan SI viskositas adalah N.s/m2 yang setara dengan Pa.s. Kekentalan yang kecil dinyatakan dalam centipoise (1 cp = 10-2 poise) atau dalam mikropoise ( 1p = 10-6 poise). Air pada 200C mempunyai kekentalan sebesar 1.005 cp, sedang air mendidih pada 1000C mempunyai kekentalan 0,284 cp. Udara pada 00C mempunyai kekentakan 171 p, sedang pada temperatur 1000C kekentalan udara menjadi 218 p. Tampak bahwa harga koefisien berubah dengan temperatur, jika temperatur bertambah koefisien kekentalan zat cair turun, sedang untuk gas naik. Untuk mengetahui berbagai nilai koefisien kekentalan beberapa zat cair dan udara, perhatikan tabel berikut:FluidaT (0C) ( mPa.s)Air020601,81,000,65Darah374,0Minyak mesin (SAE 10)30200Gliserin0206010.0001.41081Udara200,018BAB IIIMETODE PRAKTIKUM3.1 Alat dan BahanAlat dan bahan yang diperlukan pada praktikum kali ini di antaranya: 1. Tabung gelas yang dilengkapi dengan dua buah karet gelang 2. Tiga macam bola berbeda massa jenis 3. Fluida 4. Stopwatch 5. Mistar / mikrometer sekrup 6. Penyaring dengan batang pemegang yang agak panjang 7. Piknometer 8. Neraca Massa 9. Milimeterblock 10.Termometer3.2 Prosedur PraktikumIsi air secukupnya ke dalam pipa U yang kedua ujungnya terbuka. Setelah itu, ukur panjang kolom zat cair pada pipa U tsb.Buatlah kedudukan zat cair tidak sama tinggi kemudian lepaslah.Ukurlah T sebanyak 5 kali, adapun setiap t terdiri dari 5 ayunan. T = t/5Ulangi percobaan hingga sepuluh kali.Hitunglah g dari percobaan ini, lalu bandingkan hasil yang diperoleh dengan literatur (g= 9.78 m/s2). BAB IV HASIL PERCOBAANTabel 1BolaDiameter (m)Jari-jari (m)Massa (kg)Massa jenis (kg/m3)11,49 x 10-27,45 x 10-32,8 x 10-31615,97521,05 x 10-25,25 x 10-31,2 x 10-31979,21830,77 x 10-23,85 x 10-30,6 x 10-32509,410Massa jenis fluida = 1255 kg/m3Tabel 2d1 = 24,8 cmb = 34,264tBola 1Bola 2Bola 3t10,380,720,84t20,380,690,84t30,440,690,94t rata-rata SD0,4 0,020,7 0,010,873 0.033Tabel 3 (Bola 3)Diameter (d)t1t2t3t rata-rata SDd20,820,870,820,814 0,017d30,780,780,720,76 0,020d40,720,630,620,66 0,032b = 0,028BAB V PEMBAHASAN5.1. Pengolahan atau perhitungan dataStandar Deviasi pada tabel 2Bola 1 = = = (0,06) = 0,02Bola 2 = = = (0,03) = 0,01Bola 3 = = = (0,01) = 0,033Standar Deviasi pada Tabel 3Diameter 1 = = = (0,051) = 0,017Diameter 2 = = = (0,06) = 0,02Diameter 3 = = = (0,096) = 0,032 Koefisien kekentalan () fluida dari grafik dengan cara pertama b = 34,264 = 34,264 = 9 = 145,57 = 16,17 Ns/m2Koefisien kekentalan () fluida dari grafik dengan cara kedua b = 0,028 = 0,028 = 9 = 2,072 x 10-3 = 2,302 x 10-4 Ns/m25.2 Penjelasan Hasil DataPada praktikum kali ini, kita melaksanakan percobaan mengenai koefisien kekentalan zat cair. Berdasarkan hasil praktikum, kami mendapatkan nilai koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan dua cara pada grafik. Namun, hasil yang kami peroleh memiliki hasil yang berbeda dengan selisih yang cukup besar. Untuk cara pertama, kami memperoleh nilai 16,17 Ns/m2. Sedangkan bila menggunakan cara kedua, kami mendapatkan nilai koefisien kekentalan zatcair sebesar 2,302 x 10-4 Ns/m2. Ketidaksesuaian tersebut dapat disebabkan beberapa faktor, di antaranya:Kurang telitinya pengamat dalam menghitung waktu bola dari karet gelang pertama ke karet gelang kedua.Kurang telitinya pengamat dalam mengolah data.Lingkungan percobaan yang kurang mendukungPeralatan percobaan yang sudah sering dipakai sehingga mengurangi tingkat akurasinya.dan lain sebagainya.BAB VIPENUTUP6.1 KesimpulanDari praktikum mengenai koefisien kekentalan zat cair ini kita dapat menentukan besar koefisien viskositas suatu fluida, yaitu gliserin dengan mengetahui besaran-besaran yang berpengaruh. Pengolahan data ini dilakukan dengan dua cara. Adapun perbedaan nilai koefisien viskositas antara cara pertama dan cara kedua dapat depengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurang telitinya pengamat dalam mencari dan mengolah data.6.2 SaranBila kita ingin memperoleh hasil yang lebih akurat dalam pengukuran, sebaiknya dilakukan pengukuran berulang.Dibutuhkan ketelitian pada saat melakukan proses pengukuran karena hal tersebut dapat mempengaruhi perhitungan dari hasil percobaan.BAB VIIDAFTAR PUSTAKAAndoyo, Robi dan Zaida, Drs. M. Si. 2005-2006. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Universitas Padjadjaran, Bandung.Kanginan, Marthen. 1999. Fiska untuk SMU Kelas 1. Erlangga, Jakarta.Sukabdiyah, Sri. 1998. IPA Fisika untuk kelas VIII . Yudhsitira, Jakarta Wiladi, Hasan dan Kamajaya. 2003. Fisika jilid II1. Grafindo, Jakarta.Anonim. 2007. Gerak Harmonis Sederhana. Available at htttp://www.wikipedia.org (diakses tanggal 17 November 2007).