Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

download Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

of 10

Transcript of Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

  • 7/24/2019 Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

    1/10

    I. Tonsilitis

    Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin

    Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga

    mulut. Cincin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga

    mulut, yaitu : tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina (tonsil faucial), tonsil lingual (tonsil

    pangkal lidah), tonsil tuba Eustachius (lateral band dinding faring !erlach"s tonsil).

    #enyebaran infeksi melalui udara (air borne droplets), tangan dan ciuman. $apat

    terjadi pada semua umur terutama pada anak.

    %. Tonsilitis %kut

    &. Tonsilitis 'iral

    !ejala tonsilitis 'iral lebih menyerupai common coldyang disertai rasa nyeri

    tenggorok. #enyebab yang paling sering adalah 'irus Epstein Barr. Haemofilus

    influenzae merupakan penyebab tonsilitis akut supuratif. ika terjadi infeksi 'irus

    coxschakie, maka pada pemeriksaan rongga mulut akan tampak lukaluka kecil pada

    palatum dan tonsil yang sangat nyeri dirasakan pasien.

    Terapi

    *stirahat, minum cukup, analgetika, dan anti'irus diberikan jika gejala berat.

    +. Tonsilitis bakterial

    adang akut tonsil dapat disebabkan kuman grup % Streptokokus

    hemolitikusyang dikenal sebagaistrept throat, Pneumokokus, Streptokokus viridans

    dan -treptokokus piogenes. *nfiltrasi bakteri pada lapisan epitel jaringan tonsil akan

    menimbulkan reaksi radang berupa keluarnya leukosit polimorfonuklear sehingga

    terbentuk detritus. $etritus ini merupakan kumpulan leukosit, bakteri yang mati dan

    epitel yang lepas. -ecara klinis detritus ini mengisi kriptus tonsil dan tampak seperti

    bercak kuning.

    1

  • 7/24/2019 Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

    2/10

    entuk tonsilitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsilitis folikularis.

    ila bercakbercak detritus ini menjadi satu, membentuk aluralur maka akan terjadi

    tonsilitis lakunaris. ercak detritus ini juga dapat melebar sehingga terbentuk

    semacam membran semu (pseudomembrane) yang menutupi tonsil.

    e!ala dan tanda

    /asa inkubasi +0 hari. !ejala dan tanda yang sering ditemukan adalah nyeri

    tenggorok dan nyeri 1aktu menelan, demam dengan suhu tubuh yang tinggi, rasa

    lesu, rasa nyeri di sendisendi, tidak nafsu makan, dan rasa nyeri di telinga (otalgia).

    asa nyeri ditelinga ini karena nyeri alih (referred pain) melalui saraf n.

    glosofaringeus (n.*2). #ada pemeriksaan tampak tonsil membengkak, hiperemis dan

    terdapat detritus berbentuk folikel, lakuna atau tertutup oleh membentuk oleh

    membran semu. 3elenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan.

    Terapi

    %ntibiotika spektrum lebar penisilin, eritromisin. %nti piretik dan obat kumur

    mengandung desinfektan.

    "omplikasi

    #ada anak sering menimbulkan komplikasi otitis media akut, sinusitis, abses

    peritonsil (#uinc$ throat), abses parafaring, bronkitis, glomerulonefritis akut,

    miokarditis, artritis serta septikimia akibat infeksi '. ugularis interna (sindrom

    4emierre).

    %kibat hipertro tonsil akan menyebabkan pasien bernafas melalui mulut, tidur

    mendengkur (ngorok), gangguan tidur karena terjadinya sleep apnea yang dikenal

    sebagai %bstructive Sleep &pnea S$ndrome (5-%-).

    2

  • 7/24/2019 Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

    3/10

    . Tonsilitis 3ronis

    6aktor predisposisi timbulnya tonsillitis kronik ialah rangsangan yang

    menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, hegiene mulut yang buruk, pengaruh

    cuaca, kelelahan fisik dan pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat. 3uman

    penyebabnya sama dengan tonsillitis akut tetapi kadangkadang kuman berubah

    menjadi kuman !ram negatif.

    Patolo'i

    3arena proses radang berulang yang timbul maka selain epitel mukossa juga

    jaringan limfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti

    oleh jaringan parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripti melebar. -ecara

    klinik kripti ini tampak diisi oleh detritus. #roses berjalan terus sehingga menembus

    kapsul tonsil dan akhirnya menimbulkan perlekatan dengan jaringan di sekitar fosa

    tonsilaris. #ada anak proses ini disertai dengan pembesaran kelenjar limfa

    submandibula.

    e!ala dan tanda

    #ada pemeriksaan tanpak tonsil membesar dengan permukaan yang tidak rata,

    kriptus melebar dan beberapa kripti terisi oleh detritus. asa mengganjal ditenggorok,

    dan nafas berbau.

    Terapi

    Terapi lokal ditujukan pada hygiene mulut dengan berkumur atau obat hisap.

    "omplikasi

    3

  • 7/24/2019 Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

    4/10

    adang kronik tonsil dapat menimbulkan komplikasi kedaerah sekitarnya

    berupa rhinitis kronik, sinusitis atau otitis media secara pekontinuitatum. 3omplikasi

    jauh terjadi secara hematogen atau limfogen dan dapat timbul endokarditis, artitis,

    myositis, nefritis, u'eitis, iridosiklitis, dermatitis, pruritus, urtikaria dn furunkulosis.

    Tonsilektomi dilakukan bila terjadi infeksi yang berulang atau kronik, gejala

    sumbatan serta kecurigaan neoplasma.

    ndikasi tonsilektomi

    The &merican &cadem$ of %tolar$n'olo'$ Head and neck Sur'er$ *linical

    ndicators *ompendiumtahun &778 menetapkan:

    &. -erangan tonsil lebih dari 9 kali pertahun 1alaupun telah mendapatkan

    terapi yang adekuat.

    +. Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan

    gangguan pertumbuhan orofasial.

    9. -umbatan jalan nafas yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan

    nafas, sleep apnea+ gangguan menelan, gangguan berbicara dan cor

    pulmonale,

    0. hinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil yang tidak

    berhasil hilang dengan pengobatan.

    8. apas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan.

    ;. Tonsillitis berulang yang disebabkan oleh bakteri 'rup & streptococcus b

    hemoliticus.

    . 5titis media efusa otitis media supuratif.

    Prosedur Tonsilektomi

    $i *ndonesia teknik tonsilektomi yang terbanyak digunakan saat ini adalah teknik

    !uillotine dan diseksi.

    4

  • 7/24/2019 Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

    5/10

    1. Guillotine

    Tonsilektomi cara guillotine dikerjakan secara luas sejak akhir abad ke &7, dan

    dikenal sebagai teknik yang cepat dan praktis untuk mengangkat tonsil. Tonsilotom modern

    atau guillotine dan berbagai modifikasinya merupakan pengembangan dari sebuah alat yang

    dinamakan u'ulotome. ?'ulotome merupakan alat yang dirancang untuk memotong u'ula

    yang edematosa atau elongasi.

    egaranegara maju sudah jarang yang melakukan cara ini, namun dibeberapa rumah

    sakit masih tetap dikerjakan. $i *ndonesia, terutama di daerah masih la@im dilakukan cara ini

    dibandingkan cara diseksi. 3epustakaan lama menyebutkan beberapa keuntungan teknik ini

    yaitu cepat, komplikasi anestesi kecil, biaya kecil (=ermani, ., +AA0).

    +. Diseksi

    3ebanyakan tonsilektomi saat ini dilakukan dengan metode diseksi. $i negaranegara

    arat, terutama sejak para pakar bedah mengenal anestesi umum dengan endotrakeal pada

    posisi ose yang mempergunakan alat pembuka mulut $a'is, mereka lebih banyak

    mengerjakan tonsilektomi dengan cara diseksi. Cara ini juga banyak digunakan pada pasien

    anak.

    #asien menjalani anestesi umum ('eneral endotracheal anesthesia). Teknik operasi

    meliputi: memegang tonsil, memba1anya ke garis tengah, insisi membran mukosa, mencari

    kapsul tonsil, mengangkat dasar tonsil dan mengangkatnya dari fossa dengan manipulasi hati

    hati. 4alu dilakukan hemostasis dengan elektokauter atau ikatan. -elanjutnya dilakukan

    irigasi pada daerah tersebut dengan salin(=ermani, ., +AA0).

    erbagai teknik diseksi baru telah ditemukan dan dikembangkan disamping teknik

    diseksi standar, yaitu:

    5

  • 7/24/2019 Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

    6/10

    9. Electrosurgery(Bedah listrik)

    #ada bedah listrik transfer energi berupa radiasi elektromagnetik (energi

    radiofrekuensi) untuk menghasilkan efek pada jaringan. 6rekuensi radio yang digunakan

    dalam spektrum elektromagnetik berkisar pada A.& hingga 0 /=@. #enggunaan gelombang

    pada frekuensi ini mencegah terjadinya gangguan konduksi saraf atau jantung. #ada teknik

    ini elektroda tidak menjadi panas, panas dalam jaringan terbentuk karena adanya aliran baru

    yang dibuat dari teknik ini. Teknik ini menggunakan listrik + arah (%C) dan pasien termasuk

    dalam jalur listrik (electrical path-a$).

    Tenaga listrik dipasang pada kisaran &A sampai 0A W untuk memotong, menyatukan

    atau untuk koagulasi. edah listrik merupakan satusatunya teknik yang dapat melakukan

    tindakan memotong dan hemostase dalamsatu prosedur (=ermani, ., +AA0).

    4. Radiofrekuensi

    #ada teknik radiofrekuensi, elektroda disisipkan langsung ke jaringan. $ensitas baru

    di sekitar ujung elektroda cukup tinggi untuk membuat kerusakan bagian jaringan melalui

    pembentukan panas. -elama periode 0; minggu, daerah jaringan yang rusak mengecil dan

    total 'olume jaringan berkurang.

    #engurangan jaringan juga dapat terjadi bila energi radiofrekuensi diberikan pada

    medium penghantar seperti larutan salin. #artikel yang terionisasi pada daerah ini dapat

    menerima cukup energi untuk memecah ikatan kimia di jaringan. 3arena proses ini terjadi

    pada suhu rendah (0AAC

  • 7/24/2019 Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

    7/10

    5. Skalpel harmonik

    -kalpel harmonik menggunakan teknologi ultrasonik untuk memotong dan

    mengkoagulasikan jaringan dengan kerusakan jaringan minimal. Teknik ini menggunakan

    suhu yang lebih rendah dibandingkan elektrokauter dan laser. -istim skalpel harmonik terdiri

    atas generator &&A Bolt, handpiecedengan kabel penyambung, pisau bedah dan pedal kaki.

    -kalpel harmonik memiliki beberapa keuntungan dibanding teknik bedah lain, yaitu

    kerusakan akibat panas minimal karena proses pemotongan dan koagulasi terjadi pada

    temperatur lebih rendah dan charrin'+ desiccation(pengeringan) dan asap juga lebih sedikit,

    lapangan bedah terlihat jelas karena lebih sedikit perdarahan, perdarahan dan nyeri pasca

    operasi juga minimal dan teknik ini juga menguntungkan bagi pasien terutama yang

    tidak bisa mentoleransi kehilangan darah (=ermani, ., +AA0).

    6. Coblation

    Teknik ini menggunakan bipolar electrical probe untuk menghasilkan listrik

    radiofrekuensi (radiofre.uenc$ electrical) baru melalui larutan natrium klorida. 3eadaan ini

    akan menghasilkan aliran ion sodium yang dapat merusak jaringan sekitar. Efikasi teknik

    coblationsama dengan teknik tonsilektomi standar tetapi teknik ini bermakna mengurangi

    rasa nyeri, tetapi komplikasi utama adalah perdarahan.

    7. Intracapsular partial tonsillectomy

    ntracapsular tonsillectom$merupakan tonsilektomi parsial yang dilakukan dengan

    menggunakan mikrodebrider endoskopi. #ada tonsilektomi intrakapsular, kapsul tonsil

    disisakan untuk menghindari terlukanya otototot faring akibat tindakan operasi dan

    memberikan lapisan pelindung biologisD bagi otot dari sekret. =al ini akan mencegah

    terjadinya perlukaan jaringan dan mencegah terjadinya peradangan lokal yang menimbulkan

    7

  • 7/24/2019 Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

    8/10

    nyeri, sehingga mengurangi nyeri pasca operasi dan mempercepat 1aktu pemulihan.

    Tonsilitis kronis dikontraindikasikan untuk teknik ini.

    3euntungan teknik ini angka kejadian nyeri dan perdarahan pasca operasilebih rendah

    dibanding tonsilektomi standar (=ermani, ., +AA0).

    II. ipertofi !denoid

    %denoid adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid yang terletak pada

    dinding posterior nasofaring, termasuk dalam rangkaian cincin Waldeyer. -ecara

    fisiologik adenoid ini membesar pada anak usia 9 tahun dan kemudian akan mengecil

    dan hilang sama sekali pada umur &0 tahun. ila sering terjadi infeksi saluran nafas

    bagian atas makan akan dapat terjadi hipertrofi adenoid. %kibat dari hipertrofi ini

    akan timbul sumbatan koana dan sumbatan tuba Eustachius.

    %kibat sumbatan koana pasien akan bernafas melalui mulut sehingga terjadi

    (a) fasies adenoid taitu tamapak hidung kecil, gigi insisi'us ke depan (prominen),

    arkus faring tinggi yang menyebabkan kesan 1ajah pasien tampak seperti orang

    bodoh, (b) faringitis dan bronchitis, (c) gangguan 'entilasi dan dreinase sinus

    paranasal sehingga menimbulkan sinusitis kronik.

    %kibat sumbatan tuba Eustachius akan terjadi otitis media akut berulang,

    totitis media kronik dan akhirnya dapat terjadi otitis media supuratif kronik.

    %kibat dari hipertrofi adenoid juga akan menimbulkan gangguan tidur, tidur

    ngorok, retardasi mental dan pertumbuhan fisik berkurang.

    /ia'nosa

    $iagnosis ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala klinik, pemeriksaan

    rinoskopi anterior dengan melihat tertahannya gerakan 'elum palatum mole pada

    1aktu fonasi, pemeriksaan rinoskopi posterior (pada anak biasanya sulit),

    pemeriksaan digital untuk meraba adanya adenoid dan pemeriksaan radiologik dengan

    membuat fotolateral kepala (pemeriksaan ini lebih sering dilakukan pada anak).

    8

  • 7/24/2019 Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

    9/10

    Terapi

    #ada hipertrofi adenoid dilakukan terapi bedah adenoidektomi dengan cara

    kuretase memakai adenotom.

    ndikasi adenoidektomi

    (&) -umabatan

    (a) -umbatan hidung yang menyebabkan bernafas melalui mulut

    (b) Sleep &pnea

    (c) !angguan menelan

    (d) !angguan berbicara

    (e) 3elainan bentuk 1ajah

    (+) *nfeksi

    (a) %denoiditis berulang kronik

    (b) 5titis media efusi berulang kronik

    (c) 5titi media akut berulang

    (9) 3ecurigaan neoplasma jinak ganas

    "omplikasi

    3omplikasi tindakan adenoidektomi adalah perdarahan bila pengerokan

    adenoid kurang bersih. ila terlallu dalam menguretnya akan terjadi kerusakan dinding

    belakang faring. ila kuretase terlalu ke lateral maka torus tubarus akan rusak dan dapat

    mengakibatkan oklusi tuba Eustachius dan akan timbul tuli konsuktif.

    9

  • 7/24/2019 Lapkas Tugas Dr.moerseto Tonsilitis

    10/10

    $%6T% #?-T%3%

    &. http:repository.usu.ac.idbitstream&+908;7+9&