lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas...
-
Upload
william-omar -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas 74lapkas...
Laporan Kasus
STROKE ISKEMIK
Fakultas KedokteranUniversitas Sumatera Utara
Medan2015
LAPORAN KASUS
STROKE ISKEMIK
Oleh :
Ikrar Rananta 110100353
Jesslyn Felix 110100148
Eurika Lawrence 110100219
M. Ihsan Nst 110100253
William Omar 110100321
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
PENDAHULUAN
Stroke adalah tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala(-)gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak.
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Razali Yusuf
Jenis kelamin : Laki (-) laki
Usia : 49 tahun
Suku bangsa : Indonesia
Agama :Islam
Alamat :Dusun Kuta Asan Desa Menasah Krueng
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Tanggal masuk : 27 Juli 2015
Tanggal keluar : 1 Agustus 2015
Riwayat Perjalanan Penyakit
KELUHAN UTAMA : Lemah lengan dan tungkai kiri
TELAAH :
Hal ini dialami os ±4 hari SMRS dirasakan secara tiba(-)tiba saat OS sedang istirahat. Nyeri kepala (-), muntah menyembur (-), kejang (-). Bicara celat (-), mulut merot (-).
Riwayat hipertensi (+) sejak 2 tahun sebelumnnya dan tidak terkontrol. Riw. DM, hiperkolesterolemia dan penyakit jantung disangkal. Merokok (+) sejak ± 20 tahun yang lalu sebanyak ± 1 bungkus perhari. Riwayat trauma (-), riwayat demam (-). Riwayat stroke sebelumnya (-).
RPT : Hipertensi,
RPO : tidak jelas
ANAMNESA TRAKTUS
Traktus Sirkulatorius : jantung berdebar debar (-),
nyeri dada (-)
Traktus Respiratorius : Sesak napas (-) , batuk (-)
Traktus Digestivus : BAB (+), Normal
Traktus Urogenitalis : BAK (+), Normal
Penyakit Terdahulu dan Kecelakaan : Hipertensi,
Intoksikasi dan obat(-)obatan : Tidak ada
Anamnesis keluarga
Faktor Herediter : (-) Faktor Familier : (-) Lain(-)lain : (-)
Anamnesis Sosial
Kelahiran dan Pertumbuhan : Tidak Jelas
Imunisasi: Tidak Jelas
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: Petani
Perkawinan: Menikah
*Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Frekuensi Nafas : 20 x/menit
Temperatur : 36.0 oC
Kulit dan Selaput Lendir : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kelenjar dan Getah Bening : Tidak ada pembesaran
Persendian : Dalam batas normal
Kepala dan Leher
Bentuk dan Posisi : Bulat dan Medial Pergerakan : Bebas Kelainan Panca Indera : (-) Rongga Mulut dan Gigi : Dalam batas normal Kelenjar Parotis : Tidak ada
pembesaran Desah :
(-) Dan lain(-)lain : (-)
Rongga Dada dan Abdomen
Rongga dadaRongga abdomen
Inspeksi : Simetris Fusiformis Simetris
Palpasi : SF kanan=kiri Soepel
Perkusi : SonorTimpani
Auskultasi : SP: Vesikuler, Peristaltik (+) N
ST: (-), Cor S1S2(+)
normal, Murmur (-)
*Pemeriksaan Neurologis
Sensorium
Compos Mentis
Kranium
Bentuk : Bulat Fontanella : Tertutup Palpasi : A. Carotis & A.
Temporalis teraba Perkusi : Tidak dilakukan
pemeriksaan Auskultasi : Tidak dilakukan
pemeriksaan Transiluminasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Perangsangan meningeal
Kaku kuduk : (-) Kerniq : (-) Tanda brudzinski I : (-) Tanda brudzinski II : (-)
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Muntah : (-) Sakit kepala : (-) Kejang : (-)
*Saraf otak/Saraf Kranialis
Nervus I
Meatus Meatus
Nasi Dekstra Nasi Sinistra
Normosmia : (+) (+) Anosmia : (-) (-) Parosmia : (-) (-) Hiposmia : (-) (-)
Nervus II
Okuli Dekstra Okuli Sinistra Visus : 6/6
6/6
Lapangan Pandang Normal : (+)
(+) Menyempit : (-)
(-) Hernianopsia : (-)
(-) Scotoma : (-)
(-) Refleks ancaman : (+)
(+)
Nervus II
Fundus okuli
Warna : Tidak dilakukan pemeriksaan Batas : Tidak dilakukan pemeriksaan Ekskavasio : Tidak dilakukan pemeriksaan Arteri : Tidak dilakukan pemeriksaan Vena : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nervus III IV VI
OD OS
Gerakan bola mata : (+) (+)
Nistagmus : (-) (-)
Nervus III IV VI
Pupil OD OS
Lebar : 3 mm 3 mm
Bentuk : bulat bulat
Reflex cahaya langsung : (+) (+)
Reflex cahaya tidak langsung : (+) (+)
Rima palpebra :7 mm 7 mm
Deviasi conjugate : (-) (-)
Fenomena doll’s eye : tdp tdp
Strabismus : (-) (-)
Nervus V
Motorik Membuka dan menutup mulut :
(+) Palpasi otot masseter & temporalis : (+) Kekuatan gigitan
: (+)
Nervus V
Sensorik kanan kiri Kulit : dalam batas
normal Selaput lendir : dalam batas
normal
Reflex kornea Langsung : (+)
(+) Tidak Langsung : (+)
(+) Reflex masseter : Tdp Reflex bersin : Tdp
Nervus VII
Motorik
Kanan Kiri
Mimik : Sudut mulut simetris
Kerut kening : (+) (+)
Menutup mata : (+)(+)
Meniup sekuatnya : (+)(+)
Memperlihatkan gigi : (+) (+)
Tertawa : (+)(+)
Nervus VII
Sensorik Pengecapan 2/3 Depan Lidah : Tdp Produksi kelenjar ludah : Dalam batas
normal Hiperakusis :
(-) Refleks stapedial : Tidak
dilakukan pemeriksaan
Nervus VIII
Auditorius KananKiri
Pendengaran : (+)(+)
Tes rinne : tdp tdp
Tes weber : tdp tdp
Tes schwabach : tdptdp
Nervus VIII
Vestibularis Nistagmus : (-) Reaksi kalori : tdp Vertigo : (-) Tinnitus : Tidak dilakukan
pemeriksaan
Nervus IX, X
Pallatum molle : Terangkat Uvula : Medial Disfagia : (-) Disartria : (-) Disfonia : (-) Refleks Muntah : Tidak dilakukan
pemeriksaan Pengecapan 1/3 belakang lidah : (+)
Nervus XI
kanan kiri
Mengangkat bahu : (+)(+)
Fungsi otot : (+)(+)
Sternocleidomastoideus
Nervus XII
Lidah Tremor : (-) Atrofi : (-) Fasikulasi : (-) Ujung lidah sewaktu istirahat :
medial Ujung lidah sewaktu dijulurkan :
medial
*Sistem motorik
Trofi : Eutrofi Tonus Otot : Normotonus Kekuatan Otot :
ESD: 55555/55555ESS: 44444/44444
EID: 55555/55555EIS: 44444/44444
Sikap (Duduk-Berdiri-Berbaring) :Duduk-Berbaring
Gerakan spontan abnormal
Tremor : (-)
Khorea : (-)
Ballismus : (-)
Mioklonus : (-)
Atetosis : (-)
Distonia : (-)
Spasme : (-)
Tic : (-)
Dan lain(-)lain : (-)
*Tes Sensibilitas
Eksteroseptif : Dalam batas normal Proprioseptif : Dalam batas normal
Fungsi kortikal untuk sensibilitas Stereognosis : Dalam batas normal Pengenalan dua titik : Dalam batas normal Grafestesia : Dalam batas normal
*Refleks
Reflex Fisiologis
kanan kiri Biceps : (++)
(++) Tricep : (++) (++) Radioperiost : (++) (++) APR : (++) (++) KPR : (++) (++) Strumple : (+) (+)
Refleks Patologis
Babinski : (-)(-)
Oppenheim : (-)(-)
Chaddock : (-)(-)
Gordon : (-)(-)
Schaefer : (-)(-)
Hoffman-Trommer : (-)(-)
Klonus lutut : (-)(-)
Klonus kaki : (-)(-)
Reflex primitive : (-)(-)
Koordinasi
Lenggang : Sulit dinilai
Bicara : Dalam batas normal
Menulis : Dalam batas normal
Percobaan Apraksia : Dalam batas normal
Mimik : Dalam batas normal
Tes telunjuk - telunjuk : Sulit dinilai
Tes telunjuk - hidung : Sulit dinilai
Diadokhinesia : Sulit dinilai
Test Tumit - Lutut : Sulit dinilai
Test Romberg : Sulit dinilai
Vegetatif
Vasomotorik : normal Sudomotorik : normal Pilo(-)erektor : normal Miksi : BAK (+) normal Defekasi : BAB (+) normal Potens dan libido : Tidak dilakukan pemeriksaan
Vertebra
Bentuk Normal : (+) Scoliosis : (-) Hiperlordosis : (-)
Pergerakan Leher : Bebas Pinggang : Bebas
Tanda Perangsangan Radikuler
Laseque : (-) Cross Laseque : (-) Tes Lhermitte : (-) Tes Naffziger : (-)
Gejala-gejala Serebellar
Ataksia : (-) Disartria : (-) Tremor
: (-) Nistagmus : (-) Fenomena rebound : (-) Vertigo : (-) Dan lain(-)lain : (-)
Gejala-gejala Ekstrapiramidal
Tremor : (-) Rigiditas : (-) Bradikinesia : (-) Dan lain-lain : (-)
Fungsi Luhur
Kesadaran Kualitatif : Compos mentis
Ingatan baru : Baik
Ingatan lama : Baik
Oritentasi Diri : Baik
Tempat : Baik
Waktu : Baik
Situasi : Baik
Intelegensia : Baik
Daya pertimbangan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Reaksi Emosi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Fungsi Luhur
Afasia Ekspresif : (-) Represif : (-) Apraksia : (-)
Agnosia Agnosia Visual : (-) Agnosia Jari-jari : (-) Akalkulia
: (-) Disorientasi Kanan-kiri : (-)
*Kesimpulan Pemeriksaan
Keluhan Utama : Lemah lengan dan tungkai kiri
Hal ini dialami os ±4 hari SMRS dirasakan secara tiba-tiba saat OS sedang istirahat. Nyeri kepala (-), muntah menyembur (-), kejang (-). Bicara celat (-), mulut merot (-).
Riwayat hipertensi (+) sejak 2 tahun sebelumnnya dan tidak terkontrol. Riw. DM, hiperkolesterolemia dan penyakit jantung disangkal. Merokok (+) sejak ± 20 tahun yang lalu sebanyak ± 1 bungkus perhari. Riwayat trauma (-), riwayat demam (-). Riwayat stroke sebelumnya (-).
STATUS PRESENS Sensorium : Compos mentis
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 80x/ menit
Frekuensi Nafas : 20 x/menit
Temperatur : 36.0’C
STATUS NEUROLOGIS Perangsangan Meningeal : (-)
Peningkatan Tekanan Intrakranial : (-)
Nervus Kranialis
NERVUS I : Normosmia NERVUS II : RC+/+, pupil isokor, diameter kanan = kiri
±3mm NERVUS III,IV,VI : Gerak bola mata (+) NERVUS V : Membuka dan menutup mulut normal NERVUS VII : Sudut mulut simetris NERVUS VIII : Pendengaran normal NERVUS IX,X : Uvula medial NERVUS XI : Angkat bahu (+) NERVUS XII : Lidah sewaktu istirahat medial
Kekuatan Otot : kesan lateralisasi ke kiri
Refleks Fisiologis KananKiri
Biceps :(++) (++)
Tricep :(++) (++)
APR :(++) (++)
KPR :(++) (++)
Refleks Patologis Babinski :
(-) (-) Hoffman-Tromner : (-)
(-) Schaefer :
(-) (-) Gordon :
(-) (-)
Kekuatan motorikkesan lateralisasi ke kiri
ESD: 55555/55555 ESS: 44444/44444
EID: 55555/55555 EIS: 44444/44444
Diagnosa
DIAGNOSA FUNGSIONAL : Hemiparese sinistra
DIAGNOSA ETIOLOGIK : Trombus
DIAGNOSA ANATOMIK : Subkorteks
DIAGNOSA BANDING : 1. Stroke Iskemik
2. Stroke Hemoragik
DIAGNOSA KERJA : Hemiparese sinistra ec Stroke Iskemik
PENATALAKSANAAN Bed rest, head up 30˚ IVFD R.Sol 20 gtt/menit makro Inj. Citicoline 250 mg/12 jam Aptor 1x300 mg B complex 3x1 tab
RENCANA PROSEDUR DIAGNOSTIK Cek darah rutin, AGDA, LFT, RFT, Lipid
profile, KGD Foto Thorax Head CT scan Cek EKG
HASIL PEMERIKSAAN LABDarah Lengkap (CBC)
Hemoglobin (HGB) g% 14.0 11.7 – 15.5
Leucosit (WBC) 103/mm3 6.81 4.5 – 11.0
Hematokrit % 42 38 – 44
Trombosit (PLT) 103/mm3 278 150 – 450
HATI
SGOT U/L 27 <38
SGPT U/L 34 <41
LEMAK
Cholesterol Total U/L 196 <200
HDL Cholesterol mg/dL 41 >40
LDL Cholesterol mg/dL 128 <100
Trigliserida mg/dL 134 <150
HITUNG JENIS
GINJAL
Ureum mg/dL 18.07 <50
Kreatinin mg/dL 1.08 0.7 – 1.2METABOLISME
KARBOHIDRAT
Glukosa Puasa mg/dL 89 70(-)110
Glukosa Puasamg/dL 121 <200
Glukosa Puasa mg/dL 91.69 <200
Elektrolit
Natrium mmol/L 138 135 -145
Kalium mmol/L 3,6 3,5 -5,5
Klorida mmol/L 105 56 -106
Follow Up 28 Juli 2015 S :Lemah lengan dan tungkai kiri (+) O :Sens : CM TD : 160/100 mmHg Nadi : 64 x/i
Frek.Nafas : 20 x/i Temp. : 36,5oC
• Peningkatan tek.intrakranial (-), R.meningeal (-)
• N. Kranialis:
I : normosomia
II, III : Rc +/+, pupil bulat, isokor ᴓ3mm
III, IV, VI : gerak bola mata (+) N
VII : sudut mulut simetris
VIII : pendengaran (+) N
IX, X : uvula medial
XI : angkat bahu (+)
XII : lidah dijulurkan medial
Follow Up 28 Juli 2015• R. fisiologis :
B / T : ++ / ++
APR / KPR : ++ / ++
• R. patologis :
H / T : - / -
Babinsky : -
• Kekuatan motorik ESD 55555/ 55555 ESS 44444/44444 EID 55555/ 55555 EIS 44444/44444
A : Hemiparese sinistra ec stroke iskemik P : Bed rest, head up 30˚
IVFD R.Sol 20 gtt/menit makro
Inj. Citicoline 250 mg/12 jam
Aptor 1x300 mg
B complex 3x1 tab
Follow Up 29 Juli 2015 S :Lemah lengan dan tungkai kiri (+) O :Sens : CM TD : 150/100 mmHg Nadi : 64 x/i
Frek.Nafas : 18 x/i Temp. : 36,7oC
• Peningkatan tek.intrakranial (-), R.meningeal (-)
• N. Kranialis: dalam batas normal
• R. fisiologis :
B / T : ++ / ++
APR / KPR : ++ / ++
• R. patologis :
H / T : - / -
Babinsky : -
Follow Up 29 Juli 2015 Kekuatan motorik
ESD 55555/ 55555 ESS 44444/44444 EID 55555/ 55555 EIS 44444/44444
A : Hemiparese sinistra ec stroke iskemik P : Bed rest, head up 30˚
IVFD R.Sol 20 gtt/menit makro
Inj. Citicoline 250 mg/12 jam
Aptor 1x300 mg
B complex 3x1 tab
Follow Up 30 Juli 2015 S :Lemah lengan dan tungkai kiri (+) O :Sens : CM TD : 120/90 mmHg Nadi : 72 x/i
Frek.Nafas : 20 x/i Temp. : 36,8oC
• Peningkatan tek.intrakranial (-), R.meningeal (-)
• N. Kranialis: dalam batas normal
• R. fisiologis :
B / T : ++ / ++
APR / KPR : ++ / ++
• R. patologis :
H / T : - / -
Babinsky : -
Follow Up 30 Juli 2015 Kekuatan motorik
ESD 55555/ 55555 ESS 44444/44444 EID 55555/ 55555 EIS 44444/44444
A : Hemiparese sinistra ec stroke iskemik P : Bed rest, head up 30˚
IVFD R.Sol 20 gtt/menit makro
Inj. Citicoline 250 mg/12 jam
Aptor 1x300 mg
B complex 3x1 tab
Follow Up 31 Juli 2015 S :Lemah lengan dan tungkai kiri (+) O :Sens : CM TD : 140/90 mmHg Nadi : 68 x/i
Frek.Nafas : 20 x/i Temp. : 36,7oC
• Peningkatan tek.intrakranial (-), R.meningeal (-)
• N. Kranialis: dalam batas normal
• R. fisiologis :
B / T : ++ / ++
APR / KPR : ++ / ++
• R. patologis :
H / T : - / -
Babinsky : -
Follow Up 31 Juli 2015 Kekuatan motorik
ESD 55555/ 55555 ESS 44444/44444 EID 55555/ 55555 EIS 44444/44444 A : Hemiparese sinistra ec stroke iskemik P : Bed rest, head up 30˚
IVFD R.Sol 20 gtt/menit makro
Inj. Citicoline 250 mg /12 jam
Aptor 1x100 mg
Valsartan 1x80 mg
B complex 3x1 tab
Follow Up 1 Agustus 2015
PBJ
*Diskusi Kasus
TEORI KASUSFaktor risiko yang memicu tingginya angka kejadian stroke iskemik adalah faktor yang tidak dapat dimodifikasi (non-modifiable risk factors) seperti usia, ras, gender, genetik, dan riwayat Transient Ischemic Attack atau stroke sebelumnya. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi (modifiable risk factors) berupa hipertensi, merokok, penyakit jantung, diabetes, obesitas, penggunaan oral kontrasepsi, alkohol, hiperkolesterolemia.
Pada kasus ini, Pada kasus OS berusia 49 tahun, laki laki, merokok, menderita penyakit hipertensi tidak terkontrol.. Hal ini sesuai dengan teori dimana pasien mempunyai faKtor resiko yaitu hipertensi, merokok selama ±20tahun.
Serangan stroke iskemik lebih banyak terjadi pada saat istirahat dibandingkan saat beraktivitas.
Keluhan utama pasien adalah lemah pada lengan dan tungkai kiri. Ini merupakan manifestasi klinis yang berkorelasi dengan daerah yang divaskularisasi oleh pembuluh darah otak yang tersumbat. Keluhan ini dialami pasien saat istirahat.
Pada stadium akut stroke iskemik, terapi dibagi atas terapi umum dan terapi khusus. Terapi umum yaitu : head up 30 derajat, bebaskan jalan nafas, oksigen 1(-)2 liter/menit sampai didapatkan hasil analisis gas darah, jika perlu, dilakukan intubasi, cairan isotonik, kristaloid atau koloid 1500(-)2000 ml dan elektrolit sesuai kebutuhan, hindari cairan mengandung glukosa atau salin isotonik. Tekanan darah tidak perlu segera diturunkan, kecuali bila tekanan sistolik ≥220 mmHg, diastolik ≥120 mmHg, MAP ≥130 mmHg, atau didapati infark miokard akut, gagal jantung kongestif serta gagal ginjal.
Pada kasus, pengobatan yang diberikan berupa:- Bed rest, head up 30˚ untuk mengurangi oxygen demand- IVFD R.Sol 20 gtt/menit makro- Inj Citicoline 250mg/12jam sebagai neuroprotektor- Valsartan 1x80mg untuk mengontrol hipertensi setelah lewat fase akut- Aptor 1x300 mg yaitu antiplatelet untuk melarutkan clot- B-complex 3x1 tab sebagai neurotropik
TEORI KASUSPenurunan tekanan darah maksimal adalah 20% dan obat yang direkomendasikan; natrium nitropusid, penyekat ACE, atau antagonis kalsium.Terapi khusus ditujukan untuk reperfusi dengan pemberian antiplatelet seperti aspirin dan antikoagulan, atau yang dianjurkan dengan trombolitik rt(-)PA (recombinant tissue Plasminogen Activator). Dapat juga diberi agen neuroproteksi yaitu sitikolin atau pirasetam (jika didapatkan afasia).
*Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Laki-laki, 49 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan lemah lengan dan tungkai kiri. Hal ini dialami os ±4 hari SMRS. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien di diagnosis dengan hemiparese sinistra ec stroke iskemik. Dilakukan tatalaksana dan terapi kepada pasien sesuai dengan keluhan dan penyakitnya.
Saran
Pasien yang mengalami stroke iskemik harus dilakukan anamnesa dan diagnosa yang sesuai guideline agar pasien mendapatkan pelayanan terbaik sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
THANK YOU