LAP. KIMIA SIFAT SIFAT UNSUR ADJI.doc
-
Upload
slamet-wibowo -
Category
Documents
-
view
1.764 -
download
163
description
Transcript of LAP. KIMIA SIFAT SIFAT UNSUR ADJI.doc
LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA DASAR I
PERCOBAAN IV SIFAT-SIFAT UNSUR
NAMA : ADJI PERMATASARI H
NIM : H31113508
GOL/KLP : H5 / 16
HARI/TGL : SELASA/26 OKTOBER 2013
ASSISTEN : HAFILUDIN ULI
LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga unsur-
unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa
golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan
transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur
logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia.Beberapa usur logam dan nonlogam,
dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan
sehari-hari.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari
diantaranya adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat
logam. Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita
temui dalam bentuk senyawanya. Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat
melipah. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya
(tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas
(Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun
unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Mineral-mineral
tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan
sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam
mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas
oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan sifat-sifat unsur kimia adalah untuk mengetahui
dan mempelajari beberapa sifat unsur golongan alkali(IA) dan alkali tanah(IIA)
1.2.2 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Mempelajari reaktifitas unsur golongan alkali(IA) dan golongan alkali tanah
(IIA) dengan air.
2. Mempelajari kelarutan golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah (IIA)
dalam garam sulfat (H2SO4).
3. Mempelajari kelarutan golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah (IIA)
dalam garam hidroksida (NaOH).
1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip pada percobaan ini adalah mereaksikan logam alkali dan alkali
tanah dengan air dingin, pemanasan dan penambahan indikator PP
(phenolptalein). Mereaksikan larutan alkali tanah dengan asam sulfat(H2SO4) dan
natrium hidroksida (NaOH), kemudian diperhatikan reaksi yang terjadi.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Golongan logam alkali merupakan golongan dari logam yang aktif (paling
aktif). Logam tersebut menunjukkan energi ionisasi yang rendah, potensi
elektrodenya besar dan negatif.. Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang
besar dan energy ionisasi yang kecil. Berarti unsure-unsur logam alkali tanah
mudah melepaskan electron. Mudah melepaskan electron artinya mudah
mengalami oksidasi sehingga unsure ini bersifat pereduksi kuat akan tetapi karena
electron valensinya terdiri dari dua electron, sifat pereduksinya tidak sekuat
golongan alkali yang memiliki satu electron valensi. Hal ini dapat dilihat dari
gejala reaksinya dengan air yang tidak sehebat unsur golongan alkali (Sutresna,
2006).
Unsur-unsur yang terdapat pada golongan IA disebut juga unsur alkali
karena sifat logam ini membentuk basa-basa yang kuat. Dalam sistem periodik
terletak pada lajur paling kiri. Unsur-unsur alkali merupakan unsur-unsur logam
dengan satu elektron pada elektron terluarnya sehingga merupakan reduktor kuat.
Unsur-unsur yang terletak dalam logam alkali adalah Litium (Li), Natrium (Na),
Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr). Reaktivitas unsur-
unsur tersebut bertambah dari atas ke bawah, hal ini dapat pada reaksinya dengan
air (H2O). Litium (Li) dalam golongan IA terletak paling atas bereaksi lambat
dengan air (H2O), sedangkan logam alkali lainnya bereaksi sangat cepat dan
eksoterm (Basir,2013)
Dalam sistem periodik panjang unsur-unsur alkali tanah terletak pada
golongan II A, yaitu satu lajur disebelah kanan golongan logam alkali. Unsur
golongan II A berisi Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calsium (Ca), Stronsium
(Sr), Barium (Ba) dan Radium. Unsur ini bersifat logam karena cenderung
melepaskan elektron. Unsur ini disebut logam alkali tanah karena oksidasinya
bersifat biasa (alkalis) dan senyawa banyak terdapat pada kerak bumi. Seperti
halnya dengan unsur alkali, unsur alkali tanah sangat reaktif walaupun tidak
sereaktif unsur alkali. Unsur alkali tanah dengan dua elektron valensinya yang
sangat mudah dilepaskan menandakan bahwa unsur alkali tanah sangat bersifat
elektropositif, karena unsur golongan ini mudah melepaskan elektron valensinya.
Maka unsur alkali tanah merupakan pereduksi yang baik, walaupun tidak sebaik
sifat pereduksi unsur alkali yang seperiode. Sesuai dengan sifat keperiodikan
unsur-unsur dalam golongannya maka unsur-unsur alkali tanah makin ke bawah
letaknya dalam susuan berkala makin elektropositif. Karena makin ke bawah
letaknya makin banyak pula jumlah lintasannya sehingga jari-jarinya makin besar
pula. Sifat pereduksi logam alkali tanah lebih kecil dari logam alkali dan jari-jari
ion logam tanah lebih kecil dari alkali (Surakkiti, 1989).
Energi hidrasi ion alkali tanah lebih besar dari alkali. Karena energi itu
bergantung pada jari-jari ion dan besarnya muatan. Muatan ion alkali tanah lebih
besar dari ion alkali, maka daya tarik tersebut lebih kuat pada logam alkali tanah
dibandingkan dengan logam alkali (Syukri, 1999).
Unsur-unsur golongan alkali hanya mempunyai satu elektron valensi yang
terlibat dalam pembentukan ikatan logam.Oleh karena itu, logam ini mempunyai
energi kohesi yang kecil yang menjadikan logam golongan ini lunak.Contohnya
logam natrium yang lunak sehingga dapat diiris dengan pisau. Hal ini juga
mengakibatkan makin berkurangnya titik leleh dan titik didih unsur-unsur alkali.
Unsur-unsur alkali adalah reduktor kuat.Kekuatan reduktor dapat dilihat dari
potensial elektrode.Unsur-unsur alkali dapat melarut dalam cairan amonia.Larutan
encer logam alkali dalam amonia cair berwarna biru.Larutan ini adalah penghantar
listrik yang lebih baik daripada larutan garam. Daya hantarnya hampir sama
dengan daya hantar logam murni(Sri, 2010).
Pada saat unsur-unsur alkali di panaskan (diberi energy), electron dalam
atom alkali dan alkali tanah akan mengalami eksitasi, dan pada saat kembali ke
keadaan stabil, setiap electron akan melepas energy radiasi elektromagnetik
berupa pancaran cahaya. Nyala setiap atom berbeda-beda dan sangat khas pada
setiap unsur (James, 2002).
Logam alkali tanah terdiri atas berilium, magnesium, kalsium, stronsium,
barium, dan radium.Unsur-unsur dalam golongan alkali tanah mempunyai banyak
kemiripan sifat dengan golongan alkali, yaitu sama-sama dapat membentuk
basa.Namun, basa yang dihasilkan oleh logam alkali tanah lebih lemah
dibandingkan dengan basa dari logam alkali (Rufaidah, 2010).
Anggota unsur alkali tanah yang terdiri dari berelium (Be), magnesium
(Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan unsur radioaktif radium
(Ra). Di antara unsur-unsur ini Mg dan Ca yang terbanyak terdapat di kerak bumi.
Atom-atom golongan ini memiliki konfigurasi elektron np6(n + 1)s2 kecuali Be.
Kerapatan unsur-unsur golongan ini lebih besar dari unsur alkali dalam satu
periode.Unsur-unsur ini mempunyai dua elektron valensi yang terlibat dalam
ikatan logam. Oleh karena itu dibandingkan dengan unsur golongan IA,
unsurunsur ini lebih keras, energi kohesinya lebih besar, dan titik lelehnya lebih
tinggi.Titik leleh unsur-unsur alkali tanah tidak berubah secara teratur karena
mempunyai struktur kristal yang berbeda. Misal unsur Be dan Mg memiliki
struktur kristal heksagonal terjejal, sedangkan struktur kristal unsur Sr berbentuk
kubus berpusat muka dan struktur kristal unsur Ba berbentuk kubus berpusat
badan(Sri, 2010).
Kecenderungan tiap unsur dalam menarik electron berbeda-beda.Besarnya
kecenderungan suatu atom untuk menarik electron disebut dengan
keelektronegatifan. Nilai keelektronegatifan berkaitan dengan afinitas electron
dan energy ionisasi (Charles, 2009).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Bahan Percobaaan.
Bahan-bahan yang digunakandalam percobaan ini antara lain logamMg
dan Ca, larutan MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2 masing-masing 0,5 M, 1 mL H2SO4, 1
mL NaOH dan indikator phenolptalein (PP).
3.2 Alat Percobaan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini, antara lain tabung reaksi, gelas
kimia, cawan penguap, pipet tetes,pinset, penjepit gegep, rak tabung, sikat tabung,
dan pemanas(bunsen dan kaki tiga).
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Reaktifitas Unsur
Prosedur kerja dalam percobaan reaktifitas unsur yaitu dimasukkan
masing-masing air sebanyak 2 mL ke dalam dua tabung reaksi, dimasukkan logam
Ca pada tabung pertama dengan menggunakan sendok tandu, dan diberi label
pada tabung, dimasukkan logam Mg pada tabung kedua dengan menggunakan
sendok tandu, diamati reaksi yang terjadi diantara keduanya. Dimasukkan air ke
dalam gelas reaksi, dan di masak dengan menggunakan kaki tiga dan bunsen.
Dimasukkannya tabung reaksi yang berisi Ca dan Mg ke dala gelas reaksi yang
berisi air panas, secara bersamaan, diamati reaksi yang terjadi(Hal ini ditandai
dengan adanya gelembung-gelembung gas). Setelah itu diangkatnya tabung reaksi
yang sudah menunjukkan reaksi terhadap air panas, lalu dimasukkan pada masing-
masing kedua tabung reaksi tersebut 2 mL phenolphthalein, diamati perubahan
warna yangterjadi. Kemudian untuk logam Na diapungkan secarik kertas saring di
atas permukaan air dalam cawan petridish dengan menggunakan
pinset.Diletakkan sepotong logam Na di atas kertas.Dibiarkan hingga terjadi
ledakan kecil-kecil (jangan terlalu dekat)Diteteskan indicator PP dan dicatat
perubahan warna.
3.3.2 Kelarutan dalam garam sulfat
Prosedur kerja dalam percobaan kelarutan garam sulfat yatu disiapkan
tabung reaksi sebanyak 4 buah, dimasukkan ke dalam tabung reaksi pertama
dengan MgCl2, tabung reaksi kedua dengan CaCl2, tabung reaksi ketiga dengan
SrCl2, tabung reaksi keempat dengan BaCl2, masing-masing sebanyak 1 mL
dengan konsentrasi larutan 0,5 M. Ditambahkannya 1 mL H2SO40,5 M ke dalam
masing-masing tabung reaksi. Diamati endapan yang terbentuk pada
keempattabung tersebut.
3.3.3 Kelarutan dalam garam Hidroksida
Prosedur kerja dalam percobaan kelarutan dalam garam hidroksida yaitu
disiapkan tabung reaksi sebanyak 4 buah, dimasukkan ke dalam tabung reaksi
pertama dengan MgCl2, tabung reaksi kedua dengan CaCl2, tabung reaksi ketiga
dengan SrCl2, pada tabung reaksi keempat dengan BaCl2, masing-masing sebanyak
1 mL dengan konsentrasi larutan 0,5 M. Ditambahkannya 1 mL NaOH 0,5 M ke
dalam masing-masing tabung reaksi. Diamati endapan yang terbentuk pada
keempat tabung tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Tabel pengamatan reaktivitas unsur
Unsur Ditambah air dinginDitambah air
panas
Ditambah
phenolptalin (PP)
Mg Tidak bereaksi
Lambat
Menghasilkan
gelembung H2
Ungu
Ca Tidak bereaksi
Lebih cepat
Menghasilkan
gelembung H2
Ungu muda
4.1.2 Tabel pengamatan pengendapan garam sulfat
Larutan Ditambah H2SO4 0,5 M Keterangan
MgCl2 0,5 MTida Tidak mengendap -
CaCl2 0,5 M Terjadi sedikit pengendapan + +
SrCl2 0,5 M Terjadi lebih banyak pengendapan + + +
BaCl2 0,5 M Paling banyak terjadi pengendapan + + + +
4.1.3 Tabel pengamatan pengendapan garam hidroksida
Larutan Ditambah NaOH 0,5 M Keterangan
MgCl2 0,5 M Terdapat endapan cukup banyak +++
CaCl2 0,5 M Terdapat endapan berjumlah sedang + +
SrCl2 0,5 M Terdapat sedikit pengendapan +
BaCl2 0,5 M Paling banyak terjadi pengendapan + + + +
4.2 Reaksi
4.2.1 Reaksi reaktivitas unsur
1. Mg + H2OMg (OH)2 + H2
2. Ca + H2O Ca (OH)2 + H2
4.2.2 Reaksi dengan garam sulfat
1. MgCl2 + H2SO4 → MgSO4 + 2 HCl
2. CaCl2 + H2SO4 → CaSO4 + 2 HCl
3. BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 + 2 HCl
4. SrCl2 + H2SO4 → SrSO4 + 2 HCl
4.2.3 Reaksi dengan garam hidroksida
1. MgCl2 + 2NaOH→ Mg(OH)2 + 2NaCl
2. CaCl2 + 2NaOH → Ca(OH)2 + 2NaCl
3. BaCl2 + 2NaOH→ Ba(OH)2 + 2NaCl
4. SrCl2 + 2NaOH → Sr(OH)2 + 2NaCl
4.3 Pembahasan
Logam alkali tanah (golongan IIA) bersifat pereduksi kuat. Semakin
kebawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan
bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari berilium ke barium. Selain
dengan air, unsur logam alkali tanah juga dapat bereaksi dengan gas oksigen,
hidrogen, nitrogen. Senyawa logam alkali tanah kelarutannya meningkat dari
berilium ke barium.
Logam alkali (golongan IA) merupakan unsur yang sangat reaktif dan
mudah membentuk ion positif. Selain disebabkan oleh jumlah electron valensi
yang sedikit dan ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini juga disebabkan oleh
harga ionisasimnya lebih kecil dibandingkan unsure logam golongan lain.
Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air,
unsure-unsur halogen, hydrogen oksigen dan belerang, kereaktifan ini dipengaruhi
oleh electron valensi dari unsur-unsur dan energi ionisasinya.
Sifat fisik logam alkali tanah berwujud padat pada suhu ruangan, kerapatan
logam alkali tanah lebih besar dari kerapatan logam alkali sehingga logam alkali
tanah bersifat lebih keras dari logam alkali.
Apabila kita membandingkan kereaktifan antara golongan IA dan golongan
IIA, maka akan diperoleh bahwa golongan IA yang lebih reaktif. Hal ini
dikarenakan pada golongan IA memiliki jari-jari atom yang lebih besar
dibandingkan dengan golongan IIA, selain itu, karena golongan Ia melepas
elektron relatif lebih sedikit, sehingga daya reaktifnya semakin kuat, sednagkan
golongan IIA melepas dua elektron valensinya. Karena memiliki kereaktifan yang
kuat, maka tanpa dipanaskan logam kalium juga dapat bereaksi. Fungsi ditetesi
indikator PP yaitu untuk melihat perubahan warna larutan basa yang terbentuk
mengindikasikan tingkat kebasaan larutan tersebut. Dimana fungsi indikator PP
sendiri adalah untuk mengidentifikasi ion OH- pada larutan. Jika semakin tua
larutan, maka semakin kuat tingkat kebasaan larutan tersebut.
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan bahwa pada percobaan kelarutan
garam sulfat, apabila BaCl2 ditambahkan H2SO4 didapatkan endapan yang banyak
berwarna putih susu pekat, dan apabila CaCl2 ditambahkan H2SO4 didapatkan
endapat yang sedikit berwarna putih susu. Apabila MgCl2 ditambahkan
H2SO4maka tidak ada terjadi endapan karena H2SO4larut sempurna dalam MgCl2 .
Apabila SrCl2 ditambahkanH2SO4maka akan terbentuk lumayan banyak endapan.
Hal ini dikarenakan semakin kecil endapan, maka semakin besar kelarutan garam
tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa garam sulfat dalam satu golongan
semakin kebawah kelarutannya semakin kecil. Garam sulfat adalah hasil reaksi
dari asam sulfat dengan larutan basa. Jadi, endapan larutan BaCl2> SrCl2 >CaCl2>
MgCl2.
Percobaan kelarutan garam hidroksida, apabila BaCl2 ditambah NaOH
dihasilkan endapan yang banyak dan berwarna putih yang membentuk larutan
koloid, dan apabila CaCl2 ditambahkan NaOH didapatkan endapan yang banyak
berwarna putih susu yang membentuk larutan koloid. Apabila MgCl2 ditambah
NaOh dihasilkan endapan cukup banyak. Apabila SrCl2 ditambah NaOH
dihasilkan sedikit endapan. Jadi hasil kelarutannya, semakin besar dari atas
kebawah dalam satu golongan, garam hidroksida adalah hasil reaksi dari natrium
hidroksida dengan suatu asam lemah. Dengan kata lain, endapan larutan BaCl2 >
MgCl2 > CaCl2 > SrCl2.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kereaktifan untuk unsur logam alkali dan alkali tanah semua sama, yaitu
kereaktifan dari unsur-unsurnya bertambah dari atas ke bawah dan pada
dasarnya kereaktifan lagam alkali dan alkali tanah berkaitan dengan energi
ionisasinya yang rendah, sehingga mudah melepaskan elektron.
2. Kelarutan garam sulfat dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil,
sedangkan kelarutan garam hidroksida, dalam satu golongan dari atas
kebawah semakin besar.
3. Sifat unsur golongan alkali yaitu: konfigurasi elektron valensi adalah ns1,
energi ionisasi relatif rendah, serta dalam satu golongan energi ionisasi, titik
didih dan titik leleh, dari ats ke bawah semakin kecil. Sedangkan sifat unsur
golongan alkali tanah yaitu: jari-jari atom lebih kecil dari golongan alkali,
merupakan logam yang lunak dan dapat menghantarkan listrik dan panas yang
baik serta konfigurasi elektron valensinya ns2.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan harus lebih berhati-hati dalam menggunakan
alat dan bahan laboratorium agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja yang dapat
berdampak buruk bagi praktikan sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Basir,D.N., 2013, Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Makassar, UPT-MKUUniversitas Hasanuddin
Brady, E. J., 1998, Kimia Universitas Asas dan Struktur.Jakarta Barat,Binarupa Ak
Surakkiti. 1989. Kimia 3. Jakarta : Penerbit Intan Pariwara
Sutresna, N., 2006, Unsur Logam Alkali dan Alkali Tanah.(Online)http://www.anneahira.com/unsur-logam-alkali-dan-alkali tanah.htm.Diaksespada hari Rabu, 30 Oktober 2013, pukul 22.30 WITA
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung : Penerbit ITB
Wardhani, S., 2010, Unsur-Unsur Golongan IA dan IIA.(Online)http://kyoshiro67.files.wordpress.com/2010/04/gol-ia.pdf.Diakses pada tanggal 30 Oktober 2013 pukul 22:33 WITA
Wilcox, Charles F.,1995, Experimental Chemistry A Small- Scale Approach. New Jersey,Prentice- Hall A Simon & Schuster Company.
Logam alkali(Mg)
Hasil
BAGAN KERJA
A. Reaktifitas Unsur
- Dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi air 2 mL
- Dicatat dan diamati reaksi yang terjadi.
- Dipanaskan jika tidak terjadi reaksi(sampai terbentuk gelembung
gas).
- Diteteskan indikator PP.
- Diamati dan dicatat perubahan warna yang terjadi.
Logam Alkali(Ca)
Hasil
BAGAN KERJA
- Dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi air 2 mL
- Dicatat dan diamati reaksi yang terjadi.
- Dipanaskan jika tidak terjadi reaksi(sampai terbentuk gelembung
gas).
- Diteteskan indikator PP.
- Diamati dan dicatat perubahan warna yang terjadi.
Logam alkali(Na)
Hasil
BAGAN KERJA
- Diapungkan secarik kertas saring di atas permukaan air dalam
cawan petridish dengan menggunakan pinset.
- Diletakkan sepotong logam Na di atas kertas.
- Dibiarkan hingga terjadi ledakan kecil-kecil (jangan terlalu dekat)
- Diteteskan indicator PP
- Dicatat perubahan warna.
MgCl2
Hasil
BAGAN KERJA
B. Kelarutan dalam Garam Sulfat
- Disiapkan 1 tabung reaksi
- Diisi tabung dengan MgCl2
- Ditambahkan 1 mL H2SO4 0,5 M.
- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.
BaCl2
Hasil
BAGAN KERJA
- Disiapkan 1 tabung reaksi
- Diisi tabung dengan BaCl2
- Ditambahkan 1 mL H2SO4 0,5 M.
- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.
SrCl2
Hasil
BAGAN KERJA
- Disiapkan 1 tabung reaksi
- Diisi tabung dengan SrCl2
- Ditambahkan 1 mL H2SO4 0,5 M.
- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.
CaCl2
Hasil
BAGAN KERJA
- Disiapkan 1 tabung reaksi
- Diisi tabung dengan CaCl2
- Ditambahkan 1 mL H2SO4 0,5 M.
- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.
MgCl2
Hasil
BAGAN KERJA
C. Kelarutan dalam Garam Hidroksida
- Disiapkan 1 tabung reaksi
- Diisi tabung dengan MgCl2
- Ditambahkan 1 mL NaOH 0,5 M.
- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.
BaCl2
Hasil
BAGAN KERJA
- Disiapkan 1 tabung reaksi
- Diisi tabung dengan BaCl2
- Ditambahkan 1 mL NaOH 0,5 M.
- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.
SrCl2
Hasil
BAGAN KERJA
- Disiapkan 1 tabung reaksi
- Diisi tabung dengan SrCl2
- Ditambahkan 1 mL NaOH0,5 M.
- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.
CaCl2
Hasil
BAGAN KERJA
- Disiapkan 1 tabung reaksi
- Diisi tabung dengan CaCl2
- Ditambahkan 1 mLNaOH 0,5 M.
- Diperhatikan endapan yang terbentuk pada tabung.
LEMBAR PENGESAHAN
Makassar, 31 Oktober 2013
Asisten Praktikan
HAFILUDIN ULI ADJI PERMATASARI H H31110256 H31113508