Sifat Dasar Unsur Kimia 2
-
Upload
sri-lasmini -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
description
Transcript of Sifat Dasar Unsur Kimia 2
Sifat–sifat unsur kimia penyusun baja karbo rendah
1. Fe(Ferrum)
a. Sifat Fisika
1) Pada suhu kamar berwujud padat, mengkilap dan berwarna keabu-abuan.
2) Merupakan logam feromagnetik karena memiliki empat elektron tidak berpasangan
pada orbitan d.
3) Merupakan penghantar panas yang baik.
4) Kation logam besi berwarna hijau (Fe2+) dan jingga (Fe3+). Hal ini disebabkan oleh
adanya elektron tidak berpasangan dan tingkat energi orbital tidak berbeda jauh.
Akibatnya, elektron mudah tereksitasi ke tingkat energi lebih tinggi menimbulkan
warna tertentu.
5) Besi bersifat keras dan kuat.
6) Sifa-sifat besi yang lain :
a) Nomor Atom : 26
b) Nomor Massa : 57
c) Massa Atom : 55,85 g/mol
d) Kepadatan : 7,8 g/cm 3 pada 20 °C
e) Titik Lebur : 1536 °C
f) Titik Didih : 2861 °C
g) Isotop : 8
h) Energi Ionisasi Pertama : 761 kJ/mol
i) Energi Ionisasi Kedua : 1556,5 kJ/mol
j) Energi Ionisasi Ketiga : 2951 kJ/mol
b. Sifat Kimia
1) Unsur besi bersifat elektropositif yaitu mudah melepaskan elektron. Karena sifat
inilah bilangan oksidasi besi bertanda positif.
2) Besi dapat memiliki biloks 2, 3, 4 dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energi
elekktron pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d
juga terlepas ketika terjadi ionisasi selain elektron pada subkulit 4s.
3) Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di
udara yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu.
4) Besi memiliki bentuk allotroik ferit yaitu alfa, beta, gamma dan omega dengan suhu
transisi 700oC, 928oC, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika
berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul
tidak berubah.
5) Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti sulfur, fosfor, boron, karbon
dan silikon.
6) Larut dalam asam-asam mineral encer.
7) Oksidanya bersifat amfoter yaitu oksida yang menunjukkan sifat-sifat asam
sekaligus basa.
2. Mn (Mangan)
a. Sifat Fisika
Mangan merupakan unsur yang dalam keadaan normal memiliki bentuk padat.
Massa jenis mangan pada suhu kamar yaitu sekitar 7,21 g/cm3, sedangkan massa jenis cair
pada titik lebur sekitar 5,95 g/cm3. Titik lebur mangan sekitar 1519oC, sedangkan titik didih
mangan ada pada suhu 2061oC. Kapasitas kalor pada suhu ruang adalah sekitar 26,32
J/mol.K.
b. Sifat Kimia
1. Reaksi dengan air
Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gas
hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi:
Mn(s) + 2H2O → Mn(OH)2 +H2
2. Reaksi dengan udara
Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi:
3Mn(s) + 2O2 → Mn3O4(s)
3Mn(s) + N2 → Mn3N2(s)
3. Reaksi dengan halogen
Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi:
Mn(s) +Cl2 → MnCl2
Mn(s) + Br2 → MnBr2
Mn(s) + I2 → MnI2
Mn(s) + F2 → MnF2
Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan
mangan (III) flourida sesuai reaksi:
2Mn(s) + 3F2 → 2MnF3(s)
4. Reaksi dengan asam
Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas
hidrogen sesuai reaksi:
Mn(s) + H2SO4 → Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)
3. Nikel
a. Sifat Fisik
1. Lambang : Ni
2. Nomor Atom : 28
3. Deret Kimia : Logam Transisi
4. Golongan : VIII B
5. Periode : 4
6. Blok : d
7. Penampilan : Kemilau, Metalik
8. Massa : 58.6934(2) g/mol
9. Konfigurasi Elektron [Ar] : 3d8 4s2
10. Jumlah Elektron Tiap Kulit : 2, 8, 16, 2
11. Fase : Padat
12. Massa Jenis (sekitar suhu kamar) : 8,908 g/cm³
13. Massa Jenis cair pada titik lebur : 7,81 g/cm³
14. Titik Lebur : 1728 K (1455 °C, 2651 °F)
Titik Didih : 3186 K (2913 °C, 5275 °F)
15. Kalor Peleburan : 17,48 kJ/mol
16. Kalor Penguapan : 377,5 kJ/mol
17. Kapasitas Kalor : (25 °C) 26,07 J/(mol•K)
18. logam putih keperak-perakan yang berkilat, keras
19. dapat ditempa dan ditarik
20. feromagnetik
b. Sifat Kimia
1) Pada suhu kamar nikel bereaksi lambat dengan udara
2) Jika dibakar, reaksi berlangsung cepat membentuk oksida NiO
3) Bereaksi dengan Cl2 membentuk Klorida (NiCl2)
4) Bereaksi dengan steam H2O membentuk Oksida NiO
5) Bereaksi dengan HCl encer dan asam sulfat encer, yang reaksinya berlangsung lambat
6) Bereaksi dengan asam nitrat dan aquaregia, Ni segera larut
7) Ni + HNO3 → Ni(NO3)2 + NO + H2O
8) Tidak beraksi dengan basa alkali
9) Bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam
4. C (Karbon)
Sifat Fisika
Fasa pada suhu kamar : padat
Bentuk kristalin : intan dan grafit
Massa jenis : 2,267 g/cm³ (grafit) dan 3,513 g/cm³ (diamond)
Titik leleh : 4300-4700 K
Titik didih : 4000 K
Densitas : 2,267 g/cm3 (grafit) 3,515 g/cm3 (diamond)
Kalor lebur : 100 kJ/mol (grafit ) dan 120 kJ/mol (diamond)
Kalor uap : 355,8 kJ/mol
Kalor jenis : 8,517 J/molK (grafit) dan 6,115 J/molK (diamond)
b. Sifat Kimia
Bilangan oksidasi : 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4
Elektronegatifitas : 2,55 (skala pauli)
Energi ionisasi : 1086 kJ/mol
Energi ionisasi ke-2 : 2352,6 kJ/mol
Energi ionisasi ke-3 : 4620,5 kJ/mol
Jari-jati atom : 70 pm
Jari-jari kovalen : 77 pm
Jari-jari Vander Waals : 170 pm
konduktifitas termal : 119-165 (grafit) 900-2300 (diamond) W/mK
Struktur Kristal : heksagonal
5. Cr (Kromium)
a. Sifat Fisik
1) Merupakan logam pasif berwarna putih perak dan lembek jika dalam keadaan
murninya.
2) Tahan terhadap korosi karena reaksi dengan udara menghasilkan Cr2O3 yang bersifat
nonpori.
3) Warna oksidanya berbeda – beda tergantung jenis dan jumlah atom yang diikatnya.
4) Titik leleh : 1900 C dan Titik didih : 2690 C
5) Berat jenis 7,20 pada 280C
6) Mempunyai tingkat oksidasi +3, +2, +6
7) CrO2 bersifat konduktor dan magnetic
8) Tahan terhadap panas
b. Sifat Kimia
1) Kromium tidak larut dalam air dan asam nitrat, larut dalam asam sulfat encer dan asam
klorida.
2) Kromium tidak dapat bercampur dengan basa, oksidator, peroksida dan logam – logam.
3) Ketika dipanaskan, kromium membentuk oksida kromat hijau. Logam ini tidak stabil
pada oksigen dan segera menghasilkan lapisan oksida tipis.
4) Hindarkan dari panas, nyala api, percikan api dan sumber – sumber kebakaran yang lain,
hindari terjadinya debu kronium, karena kromium dapat menyala atau mudah menyala
dan dapat terbakar secara spontan.
5) Larut dalam asam-asam mineral (HCl, H2SO4)
6) Pada temperatur yang terkontrol kromium dapat bereaksi dengan unsur, belerang, silikon,
boron, nitrogen, karbon dan oksigen.
6. Si (Silicon)
a. Sifat Fisika
1) Konfigurasi [Ne] : 3S23P2
2) Fase : Solid
3) Titik leleh (K) : 1687
4) Titik didih (K) : 3538
5) Distribusi Elektron : 8,2
6) Energi Pengionan (eV/atm) : 8,2
7) Jari-jari kovalen atom (Å) : 1,17
8) Jari-jari ion : 0,41 (Si4+)
9) Keelektronegatifan : 1,8
10) Berat atom standar (g.mol-1) : 28,085
11) Bahan beku (KJ.mol-1) : 50,21
12) Kapasitas bahan / 25oC (J.mol.K-1) : 19,789
13) Bahan penguapan (KJ mol¬¬-1) : 359
14) Energi ikat diri (KJ mol¬¬-1) : 210-250
b. Sifat Kimia
a. Sifat-sifat kimia unsur-unsur utama golongan IA dan IIA dari atas ke bawah dalam
tabel periodik adalah sangat reaktif, sifat logamnya bertambah (dari atas ke bawah
dalam tabel periodik); bereaksi dengan oksigen, unsur halogen, air,asam encer,dan
amonia.
b. Unsur-unsur golongan IIIA tidak sereaktif golongan IA dan IIA. Boron dapat
bereaksi dengan unsur halogen, membentuk asam oksi, larut dalam air dan
membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen. Adapun garam
aluminium akan mengkristal dalam larutannya sebagai hidrat.
c. Karbon dan silikon tidak reaktif pada suhu biasa. Karbon bereaksi langsung dengan
fluor. Jika karbon dibakardalam udara yang terbatas menghasilkan karbon
monoksida. Karbon dapat membentuk ikatan kovalen tunggal, dan rangkap untuk
membentuk senyawa organik.
d. Silikon bereaksi dengan halogen; jika dipanaskan membentuk oksida; membentuk
garam dari asam oksi dan membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa dengan
atom oksigen
7. S (Sulfur)
a. Sifat Fisika
Unsur belerang bentuknya non-metal yang tidak berasa dan tidak berbau. pada
umumnya berbentuk padatan kuning dengan titik leleh 112,8o C. Bila belerang
dipanaskan akan mencair dan saat didinginkan menjadi seperti karet . Belerang juga
berbentuk molekuler, larut dalam CS2. MOlekul S2 dan S3 ada dalam fasa gas. Unsur
khalkogen dalam asam sulfat menunjukkan warna biru, merah, dan kuning. Spesi
polikation S42+, S6
4+,S42+ memberikan warna ini. Masa jenis pada suhu kamar adalah
α=2.07 g/cm3, β=1.96 g/cm3, ɣ=1.92 g/cm3, titik didih= 717,8 K
b. Sifat Kimia
Belerang merupakan unsur khalkogen. Keelektronegativannya lebih rendah dari
keelektronegativan oksigen, senyawa ini menunjukkan derajat ion yang lebih rendah dan
kenaikan derajat kekovalenan ikatan dan akibatnya derajat ikatan hydrogennya menjadi
lebih kecil. Unsur belerang mempunyai banyak alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9,
S10, S11, S12, S18, dan S… yang menecerminkan kemampuan katenasi atom belerang.
Elektronegativitas atom belerang = 2.58 (skala pauling) dan jari-jari atomnya = 100 pm
8. Mo (Molibdenum)
a. Sifat fisik dan mekanik Molibdenum
1) Warna : Putih perak
2) Fasa : Solid
3) Massa Atom Rata-rata : 95,94
4) Koefisien lineal termal expansion/K-1 : 5.43E-6
5) Konduktivitas
6) Listrik : 0,187 106/cm Ω
7) Thermal : 1,38 W / cmK
8) Kepadatan : 10.22g/cc @ 300K
9) Modulus elastik :
a) Massal : 261.2/GPa
b) Kekakuan : 125.6/GPa
c) Youngs : 324.8/Gpa
10) Entalpi atomisasi : 653 kJ / mol @ 25 ° C
11) Entalpi Fusion : 27,61 kJ / mol
12) Entalpi Penguapan : 594,1 kJ / mol
13) Skala Kekerasan
a) Brinell : 1500 m MN-2
b) Mohs : 5,5
c) Vickers : 1530 MN m-2
14) Panas Penguapan : 598kJ/mol
15) Titik Leleh : 2890K 2617 °C 4743 °F
16) Molar Volume : 9,41 cm3/mole
17) Bentuk (pada 20 ° C & 1atm) : Solid
18) Spesifik Panas : 0.25J/gK
19) Tekanan Uap : 3.47Pa @ 2617 ° C
b. Sifat Kimia
1) Kesetimbangan Elektrokimia : 0.8949g/amp-h
2) Elektron Fungsi Kerja : 4.6 eV
3) Elektronegativitas : 2.16 (Pauling); 1.3 (Rochow Allrod)
4) Energi Ionisasi
a) Pertama : 7,099
b) Kedua : 16,461
c) Ketiga : 27,16
5) Potensi Elektron Valensi (-eV) : 88,6
9. Nb(Niobium)
Sifat – sifat
a) Nomor atom : 41
b) Massa atom : 92,91 g/mol
c) Kepadatan : 8,4 g/cm3 pada 20 °C
d) Titik lebur : 2410 °C
e) Titik didih : 5100 °C
f) Radius Vanderwaals : 0,143 nm
g) Radius ionik : 0,070 nm (+5); 0,069 nm (+4)
h) Isotop : 14
i) Energi ionisasi pertama : 652 kJ/mol
j) Bilangan oksidasi : +5, +4, +3, +2, -1,
k) Niobium adalah logam langka, lunak, bisa ditempa, dan berwarna putih abu-abu.
l) Unsur ini memiliki struktur kristal kubus dengan sifat fisik dan kimia menyerupai
tantalum.
m) Niobium mudah bereaksi dengan oksigen, karbon, halogen, nitrogen, dan sulfur,
bahkan pada suhu ruang.
n) Logam ini inert terhadap asam, bahkan aqua regia pada suhu kamar, tetapi bereaksi
dengan panas, asam pekat, dan terutama oleh basa dan oksidator.
10.V(Vanadium)
Sifat-sifat unsur vanadium
a) Nomor atom: 23
b) Massa atom: 50,9414 g/mol
c) Elektronegativitas menurut Pauling: 1,6
d) Densitas: 6,1 g/cm pada 20°C
e) Titik lebur: 1910 °C
f) Titik didih: 3407 °C
g) Radius Vanderwaals: 0,134 nm
h) Radius ionik: 0,074 nm (+3); 0,059 (+5)
i) Isotop: 5
j) Energi ionisasi pertama: 649,1 kJ/mol
k) Energi ionisasi kedua: 1414 kJ/mol
l) Energi ionisasi ketiga: 2830 kJ/mol
m) Energi ionisasi keempat: 4652 kJ/mol
n) Ditemukan oleh: Nils Sefstrom pada tahun 1830
Sifat Kimia dan Fisika Vanadium
a) Vanadium adalah unsur langka, lunak, dan berwarna abu-abu putih yang ditemukan
dalam mineral tertentu dan digunakan terutama untuk menghasilkan paduan logam.
b) Vanadium tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan pelindung oksida di
permukaannya.
c) Vanadium tidak pernah ditemukan secara murni di alam, melainkan terdapat
bersenyawa pada sekitar 65 mineral yang berbeda seperti patronite, vanadinite, carnotite
dan bauksit.
d) Vanadium terbentuk pada endapan mengandung karbon seperti minyak mentah,
batubara, dan pasir tar.
e) Cadangan besar vanadium dapat ditemukan di Afrika Selatan dan di Rusia. Produksi
bijih vanadium dunia sekitar 45.000 ton per tahun.
f) Vanadium umumnya terdapat di sebagian besar tanah dalam jumlah bervariasi dan
diserap oleh tanaman.
g) Dalam biologi, atom vanadium merupakan komponen penting beberapa enzim, terutama
nitrogenase vanadium yang digunakan oleh beberapa mikroorganisme nitrogen.
11.W (Wolfarm)
Sifat-sifat
a) Tahan terhadap asam
b) Tahan terhadap panas, 34100C
c) Tahan terhadap oksigen
d) Reaktif dengan flourin membentuk heksaflourida
e) Simbol W
f) Nomor atom 74
g) Konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d4 6s2 (keadaan dasar)
h) Massa atom 183,84 gr/mol
i) Golongan VI B (golongan transisi)
j) Periode 6
k) BentukPadat pada 298 K
l) Warna Putih keabu-abuan dan berkilauan
m) Klasifikasi Logam
n) Titik didih 5828 K atau 5555ᴼC
o) Titik lebur 3695 K atau 3422ᴼC
p) Densitas 19,25 gr/cm3
q) Afinitas elektron -119 kJ/mol
r) Radius atom 1,41 Å
s) Volume atom 9,53 cm3/mol
t) Radius kovalensi 1,3 Å
u) Struktur kristal Bcc
v) Elektronegatifitas 1,7
w) Potensial ionisasi 7,98 V
x) Bilangan oksidasi +6, +5, +4, +3, dan +2
y) Entalpi penguapan 422,58 kJ/mol
z) Entalpi pembentukan 35,4 kj/mol
12. P (Fosfor)
Sifat-sifat unsur Fosfor
a) Nomor atom: 15
b) Massa atom: 30,9738 g/mol
c) Elektronegativitas menurut Pauling: 2,1
d) Densitas: 1,82 g/ml pada 20 °C
e) Titik lebur: 44,2 °C
f) Titik didih: 280 °C
g) Radius Vanderwaals: 1,04 Å
h) Radius ionik: 0,34 Å
i) Radius atom: 1,28 Å
j) Energi ionisasi pertama: 10.118 eV
k) Energi ionisasi kedua: 19.725 eV
l) Energi ionisasi ketiga: 29.141 eV
m) Ditemukan oleh: Hennig Brandt pada tahun 1669
Sifat Kimia dan Fisika Fosfor
a) Fosfor adalah unsur bukan logam multivalen dari kelompok nitrogen.
b) Unsur ini ditemukan di alam dalam beberapa bentuk alotropik dan merupakan elemen
penting bagi kehidupan organisme.
c) Terdapat beberapa bentuk fosfor yaitu fosfor putih, merah, dan hitam.
d) Fosfor putih adalah jenis yang lazim diproduksi industri. Fosfor putih bersinar dalam
gelap, terbakar secara spontan bila terkena udara, dan merupakan racun mematikan.
e) Fosfor merah bervariasi dalam warna dari oranye ke ungu karena variasi kecil dalam
struktur kimianya.
f) Bentuk ketiga, fosfor hitam, dibuat di bawah tekanan tinggi, berwujud seperti grafit
serta mampu menghantarkan listrik.
g) Di alam, fosfor tidak pernah ditemui dalam bentuk murni, tetapi hanya sebagai fosfat
yang terdiri dari atom fosfor yang terikat pada empat atom oksigen.
h) Fosfor juga hadir sebagai ion fosfat bermuatan negatif (PO43-) yang terbentuk dalam
mineral atau sebagai organofosfat di mana terdapat molekul organik yang melekat pada
satu, dua, atau tiga atom oksigen.
i) Fosfor juga terdapat dalam berbagai makanan. Makanan yang kaya fosfor termasuk
tuna, salmon, sarden, hati, kalkun, ayam, telur dan keju (200 mg/100 g).
j) Di alam, terdapat banyak mineral fosfat dengan bentuk yang paling berlimpah adalah
apatit.
13.Cu (Tembaga)
a) Sifat fisika
1) Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning seperti emas kuning seperti pada
gambar dan keras bila tidak murni.
2) Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa,
lembaran tipis dan kawat.
3) Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.
b) Sifat kimia
1) Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi.
Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna
hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
2) Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapat bereaksi
dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang
lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang
berwarna merah.
3) Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer
seperti HCl encer dan H2SO4 encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih
menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan oleh
terbentuknya ion kompleks CuCl2¯(aq) yang mendorong reaksi kesetimbangan
bergeser ke arah produk.Asam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga
4) Asam nitrat encer dan pekat dapat menyerang tembaga
5) Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara
membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+.
6) Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan
belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi
dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan
tembaga(II) klorida.
14.Alumunium (Al)
a) Sifat Fisika
1) Volume atom 10 cm/gr.atm
2) Density (660oC) 2,368 gr/cm3
3) Density ( 20oC) 2,6989 gr/cm3
4) Potensial elektroda (25oC) -1,67 volt
5) Kapasitas panas (25oC) 5,38 cal/mol oC
6) Panas pembakaran 399 cal/gr mol
7) Tensile strength 700 MPa
8) Kekerasan brinnel 12-16 skala mehs
9) Hantaran panas (25oC) 0,49 cal/det oC
10) Valensi 3
11) Kekentalan (700oC) 0,0127 poise
12) Panas peleburan 94,6 cal/gr
13) Panas uap 200 cal/gr
14) Massa atom 26,98
15) Titik lebur 660oC
16) Titik didih 2452oC
17) Tegangan permukaan 900 dyne/cm
18) Tegangan tarik 4,76 kg/mm
b) Sifat Kimia
Aluminium mempunyai nomor atom 13, dan massa atom relatif 26,98. Aluminium
juga bersifat amfoter. Ini dapat ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut:
1) Al2O3 + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2O
2) Al2O3 + 6NaOH 2Na3AlO2 + 6H2O
Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi.
Karena sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk
unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida Alumina maupun
Silikon.
Sifat-sifat Aluminium yang lebih unggul bila dibandingkan dengan logam lain
adalah sebagai berikut:
1) Ringan
Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3.
2) Kuat
Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm3, tetapi daya ini dapat berubah
menjadi lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan proses
pencairan atau roling. Aluminium juga menjadi lebih kuat dengan ditambahkan
unsur-unsur lain seperti Mg, Zn, Mn, Si.
3) Ketahanan Terhadap Korosi
Aluminium mengalami korosi dengan membentuk lapisan oksida yang tipis
dimana sangat keras dan pada lapisan ini dapat mencegah karat pada Aluminium
yang berada di bawahnya. Dengan demikian logam Aluminium adalah logam
yang mempunyai daya tahan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan besi
dan baja lainnya.
4) Daya Hantar Listrik Yang Baik
Aluminium adalah logam yang paling ekonomis sebagai penghantar listrik
karena massa jenisnya dari massa jenis tembaga, dimana kapasitas arus dari
Aluminium kira-kira dua kali lipat dari kapasitas arus pada tembaga.
5) Anti Magnetis
Aluminium adalah logam yang anti magnetis.
6) Toksifitas
Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak berbau.
7) Kemudahan dalam proses
Aluminium mempunyai sifat yang baik untuk proses mekanik dari kemampuan
perpanjangannya, hal ini dapat dilihat dari proses penuangan, pemotongan,
pembengkokan, ekstrusi dan penempaan Aluminium
8) Sifat dapat dipakai kembali
Aluminium mempunyai titik lebur yang rendah, oleh karena itu kita dapat
memperoleh kembali logam Aluminium dari scrap.