L LAPORAN DATA UTAMA (ESSENTIAL FACT APORAN …kppi.kemendag.go.id/asset/direktori/produk/Essential...
Transcript of L LAPORAN DATA UTAMA (ESSENTIAL FACT APORAN …kppi.kemendag.go.id/asset/direktori/produk/Essential...
-
TIDAK RAHASIA
ii
L
APORAN DATA UTAMA (ESSENTIAL FACT)HASIL PENYELIDIKAN (SAFEGUARDS)
TERHADAP IMPOR
STEEL WIRE ROD, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM(HS.): 7213.91.10.00, 7213.91.20.00, 7213.91.90.00,
7213.99.10.00, 7213.99.20.00, 7213.99.90.00,dan 7227.90.00.00
Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia
(KPPI)
LAPORAN DATA UTAMA (ESSENTIAL FACT)HASIL PENYELIDIKAN (SAFEGUARDS)
TERHADAP IMPOR
STEEL WIRE ROD, DENGAN NOMOR HARMONIZED SYSTEM(HS.): 7213.91.10.00, 7213.91.20.00, 7213.91.90.00,
7213.99.10.00, 7213.99.20.00, 7213.99.90.00,dan 7227.90.00.00
Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia
(KPPI)
-
TIDAK RAHASIA
iii
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A.1. Latar Belakang....................................................................................................... ..1
A.2. Identitas Pemohon ................................................................................... .2
A.3. Barang Yang Diproduksi Pemohon......................................................... .3
A.4. Proporsi Produksi Pemohon ................................................................... .3
A.5. Periode Penyelidikan ............................................................................... .3
A.6. Pihak Yang Berkepentingan ................................................................................... 3
A.7. Prosedur .................................................................................................................. 5
B. PENYELIDIKAN........................................................................................................ 6
B.1. Barang Yang Diproduksi Pemohon...................................................................... ..6
B.2. Barang Yang Diselidiki........................................................................................ ..10
B.3. Impor .................................................................................................................... ..15
B.3.1. Impor Absolut ...................................................................................................... ..15
B.3.2. Pangsa Pasar Negara Asal Impor Utama........................................................... ..15
B.3.3. Pangsa Pasar Negara Asal Impor Lainnya ........................................................ ..16
B.4. Perkembangan Tidak Terduga............................................................................ ..16
B.5. Kinerja Pemohon................................................................................................. ..18
B.6. Dampak Harga ..................................................................................................... ..22
B.7. Faktor Lain........................................................................................................... ..23
B.8. Hubungan Sebab-Akibat ..................................................................................... ..25
-
TIDAK RAHASIA
1
ESSENTIAL FACT
A. PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang
1. Pada tanggal 23 Desember 2014, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia
(KPPI) menerima surat permohonan dari industri dalam negeri yaitu PT. Ispat
Indo dan PT. Krakatau Steel Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut sebagai
Pemohon, untuk melakukan penyelidikan terjadinya lonjakan impor, produk
wire rod dengan No. HS. 7213.91.10.00, 7213.91.20.00, 7213.91.90.00,
7213.99.10.00, 7213.99.20.00, 7213.99.90.00, dan 7227.90.00.00. Permohonan
tersebut diajukan berdasarkan klaim bahwa impor produk wire rod telah
mengalami lonjakan secara signifikan dan memberikan dampak kerugian atau
ancaman kerugian serius bagi Pemohon.
2. Setelah melakukan analisa terhadap bukti-bukti yang disampaikan Pemohon,
KPPI menemukan adanya bukti awal yang cukup untuk dimulainya penyelidikan.
Berdasarkan hal tersebut, pada tanggal 17 Januari 2014 KPPI memutuskan
untuk melakukan inisiasi penyelidikan terhadap adanya lonjakan impor barang
wire rod yang menyebabkan kerugian serius atau ancaman kerugian serius yang
dialami Pemohon.
3. Pada tanggal 17 Januari 2014, KPPI mengumumkan mengenai dimulainya
penyelidikan melalui surat kabar Koran Bisnis Indonesia, dan website
Kementerian Perdagangan dan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis
tentang dimulainya penyelidikan kepada Pemohon dan pihak-pihak terkait
lainnya. KPPI juga mengirimkan Kuesioner kepada Pemohon dan kepada
importir untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penyelidikan.
4. Pada tanggal 23 Januari 2014, Pemerintah Republik Indonesia mengirim
Notifikasi terkait Article 12.1(a) kepada Committee on Safeguards di WTO dan
-
TIDAK RAHASIA
2
pada tanggal 24 Januari 2014, Notifikasi tersebut telah disirkulasi oleh WTO
dengan nomor dokumen G/SG/N/6/IDN/24.
5. Pada tanggal 12 Februari 2014, Pemerintah Republik Indonesia mengirim
Suplemen Notifikasi terkait Article 12.1(a) kepada Committee on Safeguards-
WTO, yang memberitahukan akan diadakannya dengar pendapat pada tanggal
21 Februari 2014, dan Suplemen Notifikasi tersebut telah disirkulasi oleh WTO
pada tanggal 13 Februari 2014 dengan nomor dokumen
G/SG/N/6/IDN/24/Suppl.1.
6. Pada bulan Mei 2014, KPPI telah melakukan verifikasi lapangan ke
Pemohon.
A.2 Identitas Pemohon
7. PT Ispat Indo
Alamat : Desa Kedungturi, Taman, Sidoarjo, P.O. Box 1083
Surabaya, Indonesia
Telp./Faks. : 031- 7887000
E-mail : [email protected]
8. PT. Krakatau Steel Tbk.
Alamat : Jl. Industri No. 5, P.O. Box 14
Cilegon, Banten 42435
Telp./Faks. : 0254 392159/392003
E-mail : [email protected]
-
TIDAK RAHASIA
3
A.3 Barang Yang Diproduksi Pemohon9. Pemohon memproduksi Barang Sejenis dan Secara Langsung Bersaing dengan
Barang Yang Diselidiki sebagaimana diuraikan dalam Bab B.1. Selain itu,
Pemohon juga dapat memproduksi barang wire rod dan baja lainnya, yaitu hot
rolled coil/plate, colled rolled coil/plate, cold heading quality steel wire rod,
medium/high carbon steel wire rod, plain/deform bars, angles, wire gauges,
dan paku.
A.4 Proporsi Produksi Pemohon10. Berdasarkan hasil verifikasi KPPI, total produksi Pemohon adalah sebesar
66,8% dari total produksi nasional sebesar xxx Ton pada tahun 2013, sehingga
Pemohon telah memenuhi syarat untuk mewakili Industri Dalam Negeri.
A.5 Periode Penyelidikan11. Periode Penyelidikan adalah dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.
A.6 Pihak Yang Berkepentingan12. Pihak Yang Berkepentingan yang memberikan tanggapan dan mengikuti Dengar
Pendapat selama proses penyelidikan, adalah sebagai berikut:
a. Industri Dalam Negeri Pemohon:
1) PT. Ispat Indo;
2) PT. Krakatau Steel.
b. Industri Dalam Negeri Lainnya yaitu
1) PT. Garuda Rajapaksi.
c. Instansi Terkait:
1) Direktorat Material Dasar Logam, Direktorat Jenderal Basis Industri
Manufaktur, Kementerian Perindustrian RI;
2) Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI.
-
TIDAK RAHASIA
4
d. Asosiasi produsen, importir, dan pengguna di Indonesia:
1) Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA);
2) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI);
3) Forum Koordinasi Wire Product Indonesia (FKWPI);
4) Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM).
e. Importir
1) PT. Surabaya Wire;
2) PT. Sumiden Serasi Wire Products;
3) PT. Bekaert Indonesia;
4) PT. Walsin Lippo Industries;
5) PT. Chunpao Steel Indonesia;
6) PT. Sepanjang Baut Sejahtera;
7) PT. Timur Megah Steel;
8) PT. Kingdom Indah;
9) PT. Insastama;
10) PT. Unison Indonesia Industrial;
11) PT. Jawa Metalindo Prima Industries;
12) PT. Iron Wire Works Products;
13) PT. Honda Trading Indonesia;
f. Asosiasi Eksportir Produsen:
1) China Iron And Steel Association (CISA);
2) Japan Iron and Steel Federation (JISF).
g. Eksportir Produsen:
1) Angang Group Hong Kong Co., Ltd;
2) Baotou Steel International Economic and Trading Co., Ltd;
3) Benxi Beijing Iron And Steel Group Imp. And Exp. Corp., Ltd;
4) Hunan Valin Xiangtan Iron And Steel Co.,Ltd;
5) Jiangsu Yonggang Group Co., Ltd;
6) Jiangsu Shagang International Trade Co. Ltd;
7) Tangshan Iron and Steel Group Co.Ltd;
8) Xuanhua Iron & Steel Group Corp. Ltd.
-
TIDAK RAHASIA
5
h. Perwakilan Negara Eksportir:
1) Republik Rakyat Tiongkok (RRT);
2) Singapura;
3) Korea Selatan;
4) Malaysia;
5) Thailand;
6) Belgia;
7) Uni Eropa;
8) Jepang.
A.7 Prosedur
13. Pada tanggal 17 Januari 2014, sesuai dengan Pasal 73 Peraturan Pemerintah
Nomor 34 Tahun 2011 (PP 34/2011), KPPI menetapkan bahwa Permohonan
telah memenuhi persyaratan bukti awal mengenai adanya kerugian serius atau
ancaman kerugian serius yang dialami oleh Pemohon akibat lonjakan jumlah
impor barang dimaksud dan pada tanggal yang sama menetapkan dimulainya
penyelidikan.
14. Sesuai dengan Article 12.1(a) WTO Agreement on Safeguards KPPI melakukan
Pengumunan dan Notifikasi sebagaimana telah dijelaskan pada recital A.1 Butir
3 dan pada tanggal yang sama mengirimkan Kuesioner kepada Pemohon.
15. Sesuai Article 3.1 WTO Agreement on Safeguards pada tanggal 21 Februari
2014, KPPI telah menyelenggarakan Dengar Pendapat.
16. Sesuai dengan Pasal 78 Ayat (1) PP 34/2011, selama proses penyelidikan, KPPI
juga telah mengirimkan Kuesioner kepada Importir sebanyak 31 perusahaan.
Sampai dengan waktu yang ditentukan, Kuesioner yang dikembalikan kepada
KPPI sebanyak 12.
-
TIDAK RAHASIA
6
B. PENYELIDIKAN
B.1. Barang Yang Diproduksi Pemohon
17. Barang Yang Diproduksi Pemohon adalah low carbon steel wire rod berupa
batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam bentuk gulungan (coil) menengah
(intermediate circular), dengan putaran yang tidak beraturan (Wire Rod Bukan
Baja Paduan), dengan ukuran diameter penampang silang minimal 5,5 mm
sampai dengan maksimal 20 mm, yang dipergunakan untuk penarikan kawat,
pembuatan paku, wire mesh, dan pembuatan kawat las.
18. Karateristik Barang Yang Diproduksi Pemohon
Karateristik Barang Yang Diproduksi Pemohon adalah berbentuk gulungan (coil)
menengah (intermediate circular), dengan putaran yang tidak beraturan, yang
memiliki ukuran diameter penampang silangnya adalah 5,5 mm 20 mm.
Contoh Barang Yang Diproduksi Pemohon
19. Barang Yang Diproduksi Pemohon memiliki standarisasi, grade/jenis, kegunaan,
dan aplikasi tertentu seperti tertera pada Tabel 1.
Tabel 1.Standarisasi, Grade dan Ekuivalensi, Kegunaan, dan Aplikasi
Pengguna Akhir
Standarisasi dan Grade, danEkuivalensinya Kegunaan
JIS: 3505: AISI/SAE Binding wire, annealed wire, nails,
-
TIDAK RAHASIA
7
Standarisasi dan Grade, danEkuivalensinya Kegunaan
SWRM 6SWRM 8SWRM 10SWRM 12SWRM 15SWRM 17SWRM 20
SAE 1006SAE 1008SAE 1010SAE 1012SAE 1015SAE 1017SAE 1020
galvanized wire, wire nails, staple wire,concrete nail, wire rod for straigtening,mesh, dan wire mesh
JIS: 3503:SWRY 11
Welding electrode/soldering sticks, mildsteel electrodes termasuk stickelectrodes, stick welding electrodes oflow carbon-low silicon variety, metalinert gas welding copper coated wires,dan wire rods for covered electrode
Sumber: Hasil Verifikasi KPPI
Dari Tabel 1 diatas, Barang Yang Diproduksi Pemohon dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a. Standarisasi dan grade
Jenis atau grade Barang Yang Diproduksi Pemohon telah sesuai dengan
standarisasi Japan industrial Standard (JIS), Standard American for
Automotive Engineering (SAE), dan American Iron and Steel Institute (AISI).
Sebagaimana tertera pada Tabel 1, standarisasi JIS memiliki jenis atau grade
dengan ekuivalen atau setara terhadap standarisasi AISI dan SAE.
b. Kegunaan dan aplikasi kegunaan akhir
Kegunaan Barang Yang Diproduksi Pemohon adalah dipergunakan untuk
penarikan kawat, pembuatan paku, wire mesh, dan pembuatan kawat las,
dengan aplikasi kegunaan sebagaimana tertera pada Tabel 1.
20. Komposisi atau kandungan Barang Yang Diproduksi Pemohon
Secara umum komposisi atau kandungan Barang Yang Diproduksi Pemohon
telah sesuai dengan standarisasi JIS atau AISI atau SAE, yang memiliki
komposisi atau kandungan karbon (C), mangan (Mn), fosfor (P), sulfur (S),
-
TIDAK RAHASIA
8
silicon (Si), dan unsur lainnya, dengan besaran komposisi atau kandungan
tertentu sesuai standarisasi tersebut.
21. Barang Yang Diproduksi Pemohon memiliki proses produksi yang secara umum
dimulai dari proses reheating furnace, proses reduksi, proses pendinginan, dan
proses penyelesaian akhir. Dalam setiap tahapan proses produksi tersebut
dilakukan proses inspeksi atau pengecekan termasuk menggunakan sample
produk dengan cara inspeksi untuk control setiap tahapan proses, inspeksi untuk
pengecekan dimensi, pengujian mechanical properties, pengujian makro,
inspeksi untuk quality control.
22. Penjabaran tahapan proses produksi Pemohon secara umum adalah sebagai
berikut:
Flow-chart Proses Produksi Wire Rod
a. Proses reheating furnace:
1) Billet sebagai baku utama Barang Yang Diproduksi Pemohon dipanaskan
di reheating furnace sampai temperatur 1200 C.
2) Billet kemudian dibersihkan dengan air bertekanan 180 bar yang berfungsi
menghilangkan kerak pada permukaan dengan cara disemprotkan hal ini
dilakukan untuk menghindari cacat permukaan akibat kerak yang tergilas
setelah selesai di bersihkan billet tersebut masuk ke tahap reduksi.
b. Proses reduksi:
1) Tahap awal reduksi dengan pre-roughing mill yang berfungsi mereduksi
billet dari ukuran yang lebih besar menjadi yang lebih kecil.
2) Reduksi tahap kedua dilakukan di roughing mill yang berfungsi merubah
square bar menjadi round, yang selanjutnya ujung kepala bar dipotong di
pendulum shear.
-
TIDAK RAHASIA
9
3) Reduksi tahap ketiga dilakukan di intermediate mill yang terdiri dari
beberapa roll stand yang telah disusung berfungsi mereduksi bar.
Canilever Intermediate Mill adalah perantara antara Roughing Mill dan
Finishing Mill untuk mereduksi kawat dan bertugas mengontrol tegangan
billet sebelum masuk ke finishing.
4) Selanjutnya masuk ke pre-finishing block untuk mereduksi bar dari
intermediate, terdiri dari beberapa set roll dimana setiap set roll diatur
agar diperoleh kondisi no-twist.
5) Tahap akhir reduksi dilakukan di No-Twist Finishing (NTM) terdiri dari
beberapa set roll yang berfungsi mereduksi bar menjadi produk akhir.
Seperti Pre-Finishing, setiap set roll terpasang dengan sudut tertentu
pada mill line dan saling tegak lurus dengan set roll sebelumnya. Finishing
mill terdiri dari beberapa stand. Selanjutnya dilakukan tahap transformasi
melalui proses pendinginan.
c. Proses Pendinginan, terdiri dari 3 tahap:
1) Transformasi fase tahap 1 dilakukan dengan menggunakan air,
temperatur dapat diatur untuk mendapatkan sifat mekanik yang
diinginkan.
2) Kemudian masuk ke laying head yang terletak setelah pinch roll berfungsi
untuk merubah rod dari bentuk linear menjadi bentuk circular (ring) dan
menempatkannya diatas stelmor conveyor yang berfungsi sebagai
transport rod ring dari laying head ke reforming station.
d. Proses finishing:
Rod ring ditransfer ke hook conveyor yang, berfungsi untuk dibawa ke area
inspeksi, dilakukan pengecekan sesuai standarisasi yang berlaku.
Selanjutnya coil diikat kemudian dibawa ke area penyimpanan untuk proses
labelling.
-
TIDAK RAHASIA
10
B.2. Barang Yang Diselidiki
23. Berdasarkan permohonan pada recital 1, uraian Barang Yang Diselidiki pada
petisi adalah:
Batang dan batang kecil, dicanai panas dalam gulungan yang putarannya tidak
beraturan,
a. dari besi atau baja bukan paduan, selain:
1) mengandung lekukan, rusuk, alur atau deformasi lainnya yang dihasilkan
selama proses pencanaian;
2) dari baja free-cutting; atau
3) yang mengandung aluminium min 0.02% atau silikon min 0.10% atau
sulfur max 0.010
b. dari baja paduan lainnya, selain:
1) dari baja high speed
2) dari baja silikonmangan; atau
3) yang mengandung chrome min 0.9%
(selanjutnya disebut Wire Rod)
Yang terdiri dari:
a. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya
tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter
penampang silang lingkarannya kurang dari 14 mm, dari jenis yang biasa
digunakan dalam pembuatan soldering stick dengan pos tarif 7213.91.10.00;
b. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya
tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter
penampang silang lingkarannya kurang dari 14 mm, dari jenis yang biasa
digunakan untuk penguatan beton (rebar) dengan pos tarif 7213.91.20.00;
c. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya
tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter
penampang silang lingkarannya kurang dari 14 mm, selain dari jenis yang
biasa digunakan dalam pembuatan soldering stick atau untuk penguatan
-
TIDAK RAHASIA
11
beton (rebar) atau yang mengandung aluminium min. 0.02% atau yang
mengandung sulfur max. 0.010%, dengan pos tarif 7213.91.90.00;
d. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya
tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter
penampang silang lingkarannya selain yang kurang dari 14 mm, dari jenis
yang biasa digunakan dalam pembuatan soldering stick dengan pos tarif
7213.99.10.00;
e. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya
tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter
penampang silang lingkarannya selain yang kurang dari 14 mm, dari jenis
yang biasa digunakan untuk penguatan Beton (rebar) dengan pos tarif
7213.99.20.00;
f. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya
tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, dengan ukuran diameter
penampang silang lingkarannya selain yang kurang dari 14 mm, selain darijenis yang biasa digunakan dalam pembuatan soldering stick atau untuk
penguatan beton (rebar) atau yang mengandung silicon min. 0.10% atau
yang mengandung aluminium min.0.02% atau yang mengandung sulfur max.
0.010%, dengan pos tarif 7213.99.90.00;
g. Batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang putarannya
tidak beraturan, dari baja paduan lainnya, selain dari baja high speed ataubaja silikon-mangan atau yang mengandung chrome min. 0.9%, dengan pos
tarif 7227.90.00.00.
24. Setelah dilakukan penyelidikan, dan mempertimbangkan bukti-bukti hasil
verifikasi, dan tanggapan dari Pihak Yang Berkepentingan, maka uraian Barang
Yang Diselidiki menjadi:
Wire rod berupa batang dan batang kecil, dicanai panas, dalam gulungan yang
putarannya tidak beraturan, dari besi atau baja bukan paduan, atau dari baja
paduan lainnya, yang memiliki diameter 5.5 mm sampai dengan 20 mm dengan
-
TIDAK RAHASIA
12
No. HS 7213.91.10.00, 7213.91.20.00, 7213.91.90.00, 7213.99.10.00,
7213.99.22.00, 7213.99.90.00, dan 7227.90.00.00, dengan
komposisi/kandungan/unsur kimia sebagai berikut:
a. Wire rod bukan baja paduan1) Yang mengandung karbon (C) maksimal 0.25%; dan2) Yang mengandung aluminium (Al) maksimal 0.02% dan boron (B)
minimal 0.0004% dan kromium (Cr) minimal 0.20%; dan3) Yang mengandung mangan (Mn) maksimal 0.60%; dan4) Yang mengandung sulfur (S) maksimal 0.40%; dan5) Yang mengandung fosfor (P) maksimal 0.40%; dan6) Yang mengandung tembaga (Cu) maksimal 0.20%.
b. Wire rod bukan baja paduan1) Yang mengandung karbon (C) maksimal 0.17%; dan2) Yang mengandung silikon (Si) maksimal 0.10% dan boron (B) minimal
0.0004%; dan3) Yang mengandung mangan (Mn) maksimal 0.60%; dan4) Yang mengandung sulfur (S) maksimal 0.40%; dan5) Yang mengandung fosfor (P) maksimal 0.40%; dan6) Yang mengandung tembaga (Cu) maksimal 0.20%.
c. Wire Rod baja paduan1) Yang mengandung karbon (C) maksimal 0.17%; dan2) Yang mengandung boron (B) minimal 0.0008%; dan3) Yang mengandung maksimal (Mn) maksimal 0.60%; dan4) Yang mengandung sulfur (S) maksimal 0.40%; dan5) Yang mengandung fosfor (P) maksimal 0.40%; dan6) Yang mengandung tembaga (Cu) maksimal 0.20%; dan7) Yang mengandung kromium (Cr) maksimal 0.20%.
25. Pembuktian Barang Sejenis atau Barang Secara Langsung Bersaing
Barang Yang Diselidiki merupakan barang sejenis atau barang secara langsung
bersaing dengan Barang Yang Diproduksi Pemohon, sebagaimana tertera pada
-
TIDAK RAHASIA
13
recital 18 dan 19, berdasarkan karateristik fisik, jenis atau grade, kegunaan, dan
komposisi/kandungan baja.
a. Karakteristik fisik Barang Yang Diselidiki
Karakteristik Barang Yang Diselidiki memiliki bentuk gulungan (coil)
menengah (intermediate circular), dengan putaran yang tidak beraturan, yang
memiliki ukuran diameter penampang silangnya adalah 5,5 mm 20 mm.
Contoh Gambar Barang Yang Diselidiki
Tabel 2.Standarisasi, Grade dan Ekuivalensi, Kegunaan, dan Aplikasi
Pengguna Akhir
Standarisasi dan Grade, dan Ekuivalensinya KegunaanJIS: 3505:SWRM 6SWRM 8SWRM 10SWRM 12SWRM 15SWRM 17SWRM 20
AISI/SAE:SAE 1006SAE 1008SAE 1010SAE 1012SAE 1015SAE 1017SAE 1020
AISI/SAE:SAE 1006BSAE 1008BSAE 1010BSAE 1012BSAE 1015BSAE 1017BSAE 1020B
Binding wire, annealed wire, nails,galvanized wire, wire nails, staple wire,concrete nail, wire rod for straigtening,mesh, dan wire mesh
JIS: 3503:SWRY 11
Welding electrode/soldering sticks, mildsteel electrodes termasuk stickelectrodes, stick welding electrodes oflow carbon-low silicon variety, metalinert gas welding copper coated wires,dan wire rods for covered electrode
Sumber: Hasil Jawaban dari Kuesioner Importir dan Eksportir
b. Barang Yang Diselidiki memiliki memiliki standarisasi, grade/jenis, kegunaan,
dan aplikasi tertentu seperti tertera pada Tabel 2 diatas.
-
TIDAK RAHASIA
14
1) Standarisasi dan grade
Standarisasi Barang Yang Diselidiki sesuai dengan JIS, SAE, dan AISI.
Sebagaimana tertera pada Tabel 2, standarisasi JIS memiliki jenis atau
grade yang ekuivalen atau setara dengan standarisasi AISI dan SAE.
2) Kegunaan dan aplikasi kegunaan akhir
Kegunaan Barang Yang Diselidiki memiliki aplikasi kegunaan yang sama
dengan Barang Yang Diproduksi Pemohon, yaitu digunakan untuk industri
untuk penarikan kawat, pembuatan paku, wire mesh, dan pembuatan
kawat las sebagaimana tertera pada Tabel 2.
c. Komposisi atau kandungan Barang Yang Diselidiki
Secara umum Barang Yang Diselidiki memiliki dengan komposisi atau
kandungan yaitu karbon (C), mangan (Mn), fosfor (P), sulfur (S), silicon (Si),
dan unsur lainnya sesuai standarisasi JIS atau SAE atau AISI.
Selain kandungan atau komposisi tersebut, terdapat kandungan atau
komposisi paduan lainnya yaitu boron (B) dengan besaran tertentu yang
dapat membedakan pengklasifikasian barang nomor HS. Namun demikian,
aplikasi kegunaan barang tersebut sama dengan Barang Yang Diproduksi
Pemohon yaitu penarikan kawat, pembuatan paku, wire mesh, dan
pembuatan kawat las, dan memiliki jenis atau grade yang menyerupai,
sebagaimana tertera pada Tabel 2.
d. Berdasarkan huruf a, b, dan c diatas, dapat disimpulkan bahwa Barang Yang
Diselidiki adalah barang sejenis dan barang secara langsung bersaing
dengan Barang Yang Diproduksi Pemohon dibuktikan dari karakteristik fisik
dan kegunaan yang sama, selain itu jenis atau grade dan
komposisi/kandungan yang menyerupai barang Pemohon sebagaimana
dijelaskan pada recital 17-21.
-
TIDAK RAHASIA
15
B.3. Impor
B.3.1 Impor Absolut
26. Tabel 3 menunjukkan volume impor untuk HS 7213.91.10.00, 7213.91.20.00,
7213.91.90.00, 7213.99.10.00, 7213.99.20.00, 7213.99.90.00, dan
7227.90.00.00.
Tabel 3. Volume Impor (2010-2013)(dalam Ton)
Nomor HS 2010 2011 2012 2013 Tren(%)7213.91.10.00,7213.91.20.00,7213.91.90.00,7213.99.10.00,7213.99.20.00,7213.99.90.00,7227.90.00.00
222.876 254.595 444.702 677.965 48
Sumber: BPS, diolah
Dari Tabel 3, terlihat bahwa telah terjadi lonjakan impor secara absolut selama
periode penyelidikan dari tahun 2010 2013 dengan tren pertumbuhan sebesar
48%. Bila dilihat pertumbuhan impor setiap tahunnya selama periode 2010
2013, terjadi lonjakan impor secara signifikan selama periode 2010 2013, yaitu
dari tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 14%, di tahun 2012 meningkat sebesar
75% dari tahun sebelumnya, dan di tahun 2013 kembali meningkat sebesar 52%
dari tahun sebelumnya.
B.3.2 Pangsa Pasar Negara Asal Impor Utama
Tabel 4. Pangsa Pasar Negara Asal Impor Utama(dalam %)
Negara Pangsa Impor 2010 Pangsa Impor 2013
Republik RakyatTiongkok (RRT) 28,3 79,7
Jepang 19,7 8,0
Malaysia 19,6 5,4
Jumlah 67,6 93,1
Sumber: BPS dan diolah
-
TIDAK RAHASIA
16
27. Berdasarkan Tabel 4, total pangsa pasar ketiga negara asal impor utama pada
tahun 2010 adalah sebesar 67,6% dan pada tahun 2013 pangsa pasar tersebut
meningkat tajam yaitu sebesar 93,1%. Peningkatan pangsa terbesar adalah
berasal dari RRT yang meningkat secara signifikan dari 28,3% menjadi 79,7%.
Sebaliknya, pangsa pasar impor Jepang menurun dari sebesar 19,7% menjadi
8,0%, dan pangsa impor Malaysia menurun dari sebesar 19,6% menjadi 5,4%.
B.3.3 Pangsa Pasar Negara Asal Impor Lainnya
Tabel 5: Pangsa Pasar Negara Asal Impor Lainnya(dalam %)
Negara Pangsa Impor 2010 Pangsa Impor 2013
Taiwan 13,4 2,6
Korea Selatan 2,2 2,1
Thailand 12,8 1,5
Inggris 2,1 0,3
Jerman 0,3 0,2
Singapore 0,1 0,1
Jumlah 30,9 6,8
Sumber: BPS dan diolah
28. Berdasarkan Tabel 5, pada tahun 2010, pangsa pasar impor dari negara lainnya
adalah sebesar 30,9%, sedangkan pada tahun 2013 sebesar 6,8% atau
turun sebesar 24,1%.
B.4. Perkembangan Tidak Terduga
29. Terjadinya lonjakan impor wire rod dari negara pengekspor tidak dapat
diprediksi sebelumnya (unforeseenable/unexpected) berdasarkan hal-hal
berikut:
a. Menurut World Steel Association, selama 3 tahun terakhir, kapasitas baja
wire rod di negara China mengalami peningkatan secara signifikan dari 160,9
juta Ton menjadi 172 juta Ton. Peningkatan kapasitas tersebut
menyebabkan overcapacity terhadap produk wire rod di negara tersebut.
-
TIDAK RAHASIA
17
b. Berdasarkan International Rebar Exporters and Producers Association
(IREPAS), pada tahun 2012-2013, terjadi pelemahan laju permintaan
terhadap produk wire rod di beberapa negara di benua Eropa dan Amerika.
Sedangkan konsumsi wire rod di negara Asia Tenggara dan Asia Timur
konsumsinya mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada tahun
2012-2013.
Grafik Pertumbuhan Konsumsi Wire Rod (2012-2013) dalam Wilayah diseluruh dunia (dalam %)
Sumber: IREPAS
c. Disamping kondisi huruf a dan b diatas, produk wire rod juga mendapatkan
pengenaan Trade Remedies (anti dumping) di Uni Eropa dan negara
Malaysia seperti tertera pada Tabel 6. Hal ini menyebabkan negara-negara
eksportir produsen yang terkena penerapan Trade Remedies tersebut
mengalihkan ekspornya ke negara lain yang salah satunya adalah Indonesia.
Tabel 6.Daftar Negara yang mengenakan Tindakan Instrumen Trade Remedies
Negara YangMengenakan
Negara YangDikenakan
Produk JenisTindakan
Margin TanggalInisiasi
Berlaku
Malaysia R.R.T,Taiwan,Korea Selatan,Turki
SteelWire Rod
AntiDumping
3.03-25.20%
25 .06.2011 19.02.2013-19.02.2018
Uni Eropa RRT SteelWire Rod
AntiDumping
7,9%-24%
08 .05.2008 06.08.2009-06.08.2014
Sumber: European Commission dan Ministry of International Trade and Industry Malaysia
-
TIDAK RAHASIA
18
d. Berdasarkan pada huruf a, b, c diatas, dapat disimpulkan bahwa terjadinya
lonjakan impor adalah tidak dapat diprediksi dan tidak dapat diantisipasi
sebelumnya (unforeseenable/unexpected) menyebabkan kerugian serius
yang dialami oleh Pemohon.
B.5. Kinerja Pemohon
30. Tabel-tabel dibawah ini menunjukkan kinerja perusahaan yang diperoleh dari
hasil pengiriman kuesioner, dan telah dilakukan verifikasi oleh KPPI.
Tabel 7.Impor, Penjualan Domestik, Pangsa Impor, Pangsa Pemohon, Pangsa non-
Pemohon, dan Konsumsi Nasional(dalam indeks)
No. Uraian SatuanTahun Tren
10-132010 2011 2012 2013
1. Impor Ton 222.876 254.595 444.702 677.965 47,6
2. Penjualan domestik Indeks 100 101,0 102,6 94,7 (1,5)
3. Pangsa Impor Indeks 100 88,0 121,4 158,9 18,7
4. Pangsa Pemohon Indeks 100 82,2 64,2 49,8 (20,9)
5 Pangsa Non Pemohon Indeks 100 713,1 649,7 404,9 50,7
6. Konsumsi Nasional Indeks 100 129,7 164,3 191,5 24,4
31. Tabel 7 menunjukkan bahwa selama periode penyelidikan telah terjadi
penurunan volume penjualan domestik Pemohon dengan tren sebesar 1,5% poin
indeks, namun pada periode yang sama juga terjadi lonjakan volume impor
dengan tren sebesar 47,6% poin indeks. Bila dibandingkan pada tahun 2012 ke
2013, terjadi peningkatan volume impor yang cukup signifikan yaitu sebesar
52,5%, namun sebaliknya volume penjualan Domestik Pemohon mengalami
penurunan sebesar 7,7% poin indeks.
32. Selama periode penyelidikan 2010-2013, pangsa Pemohon mengalami tren
penurunan sebesar 20,9% poin indeks, sebaliknya pangsa impor mengalami tren
peningkatan sebesar 18,7% poin indeks. Pada periode yang sama pangsa non
Pemohon mengalami peningkatan tren sebesar 50,7% poin indeks, yang
-
TIDAK RAHASIA
19
disebabkan peningkatan pangsa yang cukup tinggi di tahun 2010 dari sebesar
100 poin indeks menjadi 713,1 poin indeks di tahun 2011. Namun demikian,
pada tahun 2012 dan 2013, pangsa non Pemohon mengalami penurunan
menjadi masing-masing sebesar 649,7 poin indeks dan 404,9 poin indeks.
Grafik Konsumsi Nasional Wire Rod Indonesia
Sumber: hasil verifikasi KPPI, diolah
33. Konsumsi nasional wire rod pada periode penyelidikan mengalami peningkatan
yang signifikan dengan tren sebesar 24,4% poin indeks, namun peningkatan
konsumsi nasional lebih banyak dinikmati oleh barang impor yang pangsanya
mengalami peningkatan yang signifikan hingga menjadi 158,9 poin indeks pada
tahun 2013. Sebaliknya pangsa Pemohon terus mengalami penurunan selama
periode penyelidikan dan pangsa non Pemohon juga mengalami penurunan
selama tahun 2011-2013. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadinya
peningkatan konsumsi nasional selama periode penyelidikan tidak dapat
dinikmati oleh Industri Dalam Negeri, namun terjadi lonjakan volume impor wire
rod secara signifikan yang telah menggerus pangsa Pemohon maupun non
Pemohon.
Tabel 8.Produksi, Kapasitas Terpasang, dan Kapasitas Terpakai
No. Uraian SatuanTahun Tren
10-132010 2011 2012 2013
1. Produksi Indeks 100 103,8 88,0 86,0 (6,0)
-
TIDAK RAHASIA
20
No. Uraian SatuanTahun Tren
10-132010 2011 2012 2013
2. Target Produksi Indeks 100 98,4 96,1 97,8 (6,5)
3. Kapasitas Terpasang Indeks 100 100 100 100 -
4. Kapasitas Terpakai Indeks 100 103,8 87,9 85,9 (6,0)
34. Selama periode penyelidikan, volume produksi mengalami tren penurunan
sebesar 6% poin indeks walaupun pada tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami
peningkatan. Sejalan dengan perkembangan volume produksi, kapasitas
terpakai mengalami penurunan dari 100 poin indeks pada tahun 2010 menjadi 86
poin indeks pada tahun 2013, walaupun pada tahun 2011 kapasitas terpakai
sedikit meningkat menjadi 103,8 poin indeks namun selanjutnya menurun terus.
Selama periode penyelidikan kapasitas terpakai Pemohon terus mengalami
penurunan sehingga tidak dapat digunakan secara optimal, dimana hanya
beroperasi tidak melebihi 50% dan tidak dapat mencapai kapasitas terpakai yang
diharapkan lebih dari 70%. Perkembangan negatif kapasitas terpakai dan
produksi tersebut terjadi di saat adanya lonjakan volume impor secara signifikan
dan terjadinya peningkatan konsumsi nasional selama periode penyelidikan.
Tabel 9.Laba/Rugi, Margin kerugian, Impor, Biaya Produksi, Harga Jual, dan
Penjualan Domestik
No. Uraian SatuanTahun Tren
10-132010 2011 2012 2013
1. Laba/Rugi Indeks (100) (253.9) (174.5) (315.6) (36.0)
2. Margin kerugian Indeks (100) (228.6) (142.9) (300.0) (32.7)
3. Laba/Rugi Indeks (100) (251.4) (170.1) (333.3) (38.0)
4. Biaya Produksi Pemohon Indeks 100 111.6 115.9 116.2 5.0
5. Harga Pemohon Indeks 100 113.4 117.8 115.7 4.9
6. Harga Impor Indeks 100 120.0 108.8 109.9 1.9
35. Pemohon mengalami kerugian pada tahun 2010-2013 dengan tren pertumbuhan
negatif 36% poin indeks. Kerugian yang terbesar terjadi pada tahun 2013, oleh
karena Pemohon harus menjual di bawah biaya produksi agar dapat bersaing
-
TIDAK RAHASIA
21
dengan barang impor yang mengalami lonjakan impor selama periode tersebut.
Biaya produksi Pemohon selama periode penyelidikan mengalami peningkatan
dengan tren sebesar 5% poin indeks, namun peningkatan harga jual Pemohon
lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan biaya produksi. Hal ini berdampak
negatif karena Pemohon tidak dapat menutup biaya produksi dan kerugian
Pemohon semakin besar.
Tabel 10.Tenaga Kerja, Produktivitas, Produktivitas yang diharapkan, Produksi,
dan Target Produksi
No. Uraian SatuanTahun Tren
10-132010 2011 2012 2013
1. Tenaga Kerja Indeks 100 97,7 102,3 105,9 2,2
2. Produktivitas Indeks 100 106,2 86,0 81,1 (8,0)
3. Target Produktivitas Indeks 100 100,7 94,0 92,3 (3,0)
4. Produksi Indeks 100 103,8 88,0 86,0 (6,0)
5. Target Produksi Indeks 100 98,4 96,1 97,8 (6,5)
36. Tahun 2010-2011 tenaga kerja Pemohon berkurang dari 100 poin indeks
menjadi 97,7 poin indeks, sedangkan tahun 2011-2013 tenaga kerja mengalami
peningkatan dari 97,7 poin indeks menjadi 105,9 poin indeks. Peningkatan
tenaga kerja yang terjadi tahun 2011-2013, disebabkan karena pada tahun 2012
Pemohon memiliki rencana target produksi yang harus dicapai, sehingga
perusahaan memperkerjakan sejumlah tenaga kerja baru. Namun sejak tahun
2012 jumlah impor wire rod meningkat pesat, sehingga walaupun jumlah tenaga
kerja bertambah namun produksi, kapasitas terpakai, dan penjualan menurun
karena produk Pemohon tidak dapat bersaing dengan barang impor.
37. Kondisi tersebut diatas membuktikan bahwa walaupun pemohon mengalami
kerugian sebagai akibat persaingan barang impor namun Pemohon tetap
berupaya memenuhi permintaan pasar dengan memiliki target produksi sekitar
70% dari kapasitas terpakai.
-
TIDAK RAHASIA
22
38. Dalam rangka pencapaian target produksi dan peningkatan kualitas barang,
Pemohon melakukan penambahan tenaga kerja sehingga ada tren peningkatan
sebesar 2,2% poin indeks. Meskipun demikian, target produksi yang telah
ditetapkan tidak tercapai, sehingga dari tahun 2011-2013 produktivitas aktual
selalu terealisasi dibawah target produksi dan terus mengalami penurunan
dengan tren penurunan 8% poin indeks pada periode yang sama.
B.6. Dampak Harga
39. Price UndercuttingTabel 11.
Price Undercutting(dalam indeks)
NO. UraianTahun
2011 2012 2013
1. Harga Pemohon 100.0 100.0 100.0
2. Harga Impor 98.7 83.8 87.9
3. Price Undercutting (0.001) (0.003) (0.002)
Sumber: Hasil verifikasi KPPI, dan Hasil Jawaban dari Kuesioner Importir
Dari Tabel 11, selama tahun 2011-2013 terjadi price undercutting dimana harga
impor lebih rendah dibandingkan harga Pemohon.
40. Price SuppressionTabel 12.
Price Suppression(dalam indeks)
NO. UraianTahun Tren
11-132011 2012 2013
1. Harga Pemohon 100.0 100.0 100.0 0,9
2. Harga Impor 98.7 83.8 87.9 (4,7)
3. Biaya Produksi Pemohon 102.1 102.0 104.1 (24,4)
Sumber: Hasil verifikasi KPPI, dan Hasil Jawaban dari Kuesioner Importir
Dari Tabel 12 terlihat bahwa telah terjadi price suppression, dimana selama
periode 2011-2013 harga Pemohon selalu dibawah biaya produksi dikarenakan
adanya harga impor yang lebih rendah dari harga Pemohon.
-
TIDAK RAHASIA
23
B.7. Faktor Lain
41. Selain faktor-faktor kerugian diatas, KPPI juga menganalisa apakah ada faktor
lain yang menyebabkan kerugian Pemohon selain oleh lonjakan impor, yaitu
sebagai berikut:
a. Dampak peningkatan kapasitas terpasang
KPPI juga melakukan analisa apakah peningkatan kapasitas terpasang
berdampak terhadap kerugian yang dialami Pemohon. Penambahan
kapasitas terpasang mempunyai dampak terhadap perubahan struktur biaya
dan perolehan laba/rugi secara jangka pendek, dikarenakan adanya biaya
investasi dan Return On Investment (ROI) yang diharapkan dari investasi
penambahan kapasitas tersebut yang dapat diperoleh dalam jangka periode
tertentu.
Dari hasil verifikasi ke Pemohon, seperti tertera pada Tabel 13 selama
periode penyelidikan Pemohon tidak melakukan penambahan kapasitas
terpasang terhadap lini produk wire rod, dimana kapasitas terpasang
tersebut tetap sebesar 100 poin indeks. Sehingga tidak ada dampak
kerugian yang disebabkan oleh penambahan kapasitas terpasang.
Tabel 13.Kapasitas Terpasang
(dalam indeks)
UraianTahun Tren
10-132010 2011 2012 2013
Kapasitas Terpasang 100 100 100 100 -
Sumber: Hasil Verifikasi KPPI
b. Dampak Persaingan dengan Industri Dalam Negeri Non-Pemohon
Tabel 14.Pangsa Impor, Pangsa Pemohon, dan Pangsa Non-Pemohon
(dalam indeks)
No. UraianTahun Tren
11-132010 2011 2012 2013
1. Pangsa Impor 100 88,0 121,4 158,9 34,3
-
TIDAK RAHASIA
24
No. UraianTahun Tren
11-132010 2011 2012 2013
2. Pangsa Pemohon 100 82,2 64,2 49,8 (22,2)
3. Pangsa Non-Pemohon 100 713,1 649,7 404,9 (24,6)
Sumber: Hasil Verifikasi KPPI
Dari data dalam Tabel 14 diatas, terlihat jelas bahwa meskipun pangsa non
Pemohon mengalami peningkatan pada tahun 2010-2011, namun pada
tahun 2011-2013 pangsa non Pemohon terus mengalami tren penurunan
sebesar 24,6% poin indeks, bahkan mengalami tren penurunan jauh
dibandingkan Pemohon yang sebesar 22,2% poin indeks pada periode yang
sama.
c. Teknologi dan permesinan
Dari hasil verifikasi diketahui bahwa Pemohon menggunakan teknologi
mesin Electric Arc Furnace (EAF) untuk memproduksi bahan baku wire rod
yaitu billet, sehingga dari hasil billet dapat mempengaruhi kualitas akhir wire
rod.
Teknologi EAF menggunakan bahan baku scrap/besi bekas, dipadukan
dengan sponge iron, dan Direct Reduced Iron (DRI). Hasil dari billet
langsung diproses ke dalam rolling mill untuk dilakukan proses pemanasan
dan pembentukan wire rod.
Teknologi dan permesinan yang dimiliki Pemohon untuk memproduksi dari
bahan baku billet hingga wire rod telah sesuai dengan standar kualitas untuk
memproduksi Barang Yang Diselidiki, yaitu Standar Nasional Indonesia
(SNI), Japan Industrial Standard (JIS), dan Standard American for
Automotive Engineering (SAE), dan American Iron and Steel Institute (AISI).
Ditambah dengan proses kontrol yang sangat ketat dari produksi billet
hingga wire rod, seperti kontrol terhadap scrap, chemical analysis sampling,
dan analisa metalurgi/logam, telah sesuai dengan standarisasi tersebut.
Dengan demikian teknologi dan permesinan yang dimiliki Pemohon bukan
merupakan faktor penyebab kerugian Pemohon.
-
TIDAK RAHASIA
25
d. Captive Market
KPPI juga melihat dampak penjualan Pemohon ke pihak anak perusahaan
terhadap kerugian Pemohon. Dari hasil verifikasi terbukti bahwa, walaupun
Pemohon memiliki penjualan wire rod low carbon ke pihak anak perusahaan,
namun volume penjualannya kecil, yaitu dibawah 1% dari total penjualan
wire rod low carbon Pemohon selama periode penyelidikan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa penjualan captive market tidak
berdampak terhadap kerugian yang dialami Pemohon.
42. Dari hal-hal tersebut yang diuraikan pada recital 41, terbukti bahwa tidak ada
faktor lain yang memberikan dampak terhadap kerugian yang dialami oleh
Pemohon.
B.8. Hubungan Sebab-Akibat
43. Berdasarkan penjelasan pada Bab B.3 sampai dengan Bab B.7, terbukti bahwa
telah terjadi lonjakan impor yang mengakibatkan kerugian serius bagi Pemohon,
dengan kesimpulan sebagai berikut:
a. Berdasarkan Bab B.3 telah terjadi lonjakan jumlah impor Barang Yang
Diselidiki secara absolut selama periode penyelidikan.
b. Seiring dengan lonjakan jumlah Impor tersebut, selama periode penyelidikan
juga terjadi peningkatan konsumsi nasional, namun peningkatan tersebut
tidak dapat dioptimalkan sepenuhnya oleh Pemohon dikarenakan adanya
lonjakan volume impor yang menyebabkan kerugian serius Pemohon.
c. Kerugian serius Pemohon tersebut terbukti disebabkan oleh peningkatan
pangsa impor selama periode penyelidikan, namun sebaliknya pangsa
Pemohon mengalami penurunan pada periode yang sama. Penyebab
penurunan tersebut dikarenakan tergerusnya pangsa Pemohon oleh pangsa
impor sebagaimana terlihat pada Tabel 7, sebagai akibat adanya lonjakan
jumlah impor Barang Yang Diselidiki secara absolut.
-
TIDAK RAHASIA
26
d. Dampak terhadap menurunnya pangsa Pemohon mengakibatkan penjualan
domestik dan produksi juga mengalami tren penurunan, sehingga kapasitas
terpasang tidak bisa dioptimalkan sepenuhnya, dimana kapasitas
terpakainya menjadi kurang dari 50%. Kapasitas terpakai ini terus mengalami
penurunan pada tahun 2011-2013 dari 103,8 poin indeks menjadi 85,9 poin
indeks pada tahun 2013. Penurunan kinerja tersebut menyebabkan
Pemohon mengalami kerugian finansial yang sangat signifikan pada tahun
2013 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya selama periode penyelidikan.
e. Sebagaimana diuraikan pada Bab B.6 terkait dampak harga, terdapat price
undercutting dan price suppression yang dialami oleh Pemohon sebagai
akibat lonjakan volume impor secara absolut. Hal ini terbukti memberikan
dampak terhadap kerugian serius yang dialami oleh Pemohon.
44. Sehubungan dengan kondisi yang telah dijelaskan pada Bab B.3 sampai dengan
B.8 di atas, setelah dilakukan analisa sesuai ketentuan dalam Article 4.1 dan 4.2
WTO Agreement on Safeguards, KPPI membuktikan bahwa terjadinya lonjakan
jumlah impor Barang Yang Diselidiki telah menyebabkan kerugian serius yang
dialami oleh Pemohon, dan bukan diakibatkan oleh faktor lain.