L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di...
Transcript of L aporan Kinerja - diperpautkan.bantulkab.go.id · Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di...
Laporan
Kinerja
DINAS PERTANIAN PANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
2018
LAPORAN KINERJA
TAHUN 2018
DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
i
Kata Pengantar
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terlaksananya semua tugas-tugas Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2018 sebagai
bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2018.
Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, dengan
semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara
transparan dan akuntabel atas kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2018.
Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 sebagaimana
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021.
Menindaklanjuti RPJMD tersebut, maka disusunlah Rencana Strategis Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.
Secara keseluruhan penyelenggaran tugas pokok dan fungsi di Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah banyak
membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang
belum tercapai. Dengan adanya laporan ini dapat digunakan sebagai sarana
evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih lebih produktif, efektif dan efisien, baik
dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun
koordinasi pelaksanaannya.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
ii
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan Laporan
Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun
2018.
Bantul, Februari 2019
Kepala,
Ir. Pulung Haryadi, M.Sc Pembina Utama Muda, IV/c
NIP. 19640819 199003 1010
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
iii
Ikht isar Eksekuti f
Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi
pemerintah, melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses
penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi
organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga
kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan Kinerja Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul tahun 2017 ini merupakan amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan
Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan
Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan
akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.
Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul tahun 2018 telah berpedoman
kepada RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2016–2021. Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan telah menetapkan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul.
Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul No. 115 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja
Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan .
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
iv
Tugas pokok Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan adalah
membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan memiliki fungsi yang cukup
luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :
a. perumusan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pertanian, pangan, serta
kelautan dan perikanan;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas
dan fungsinya.
Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan
bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang
ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul yang telah
mendapatkan bimbingan dan arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 9 (sembilan) IKU, disimpulkan
bahwa seluruh indikator berkriteria Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian
sebesar 117,17 %. Iku tersebut adalah :
1. Ketersediaan Energi
2. Ketersediaan Protein
3. Skor Pola Pangan Harapan
4. Produksi tanaman pangan
5. Produksi tanaman hortikultura
6. Produksi tanaman perkebunan
7. Produksi daging
8. Produksi perikanan
9. Nilai Tukar Petani (NTP)
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
v
Sebagai bagian dari perbaikan kinerja Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan yang menjadi tujuan dari penyusunan Laporan
Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan untuk
perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang
akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik
untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
vi
Daftar Is i
Kata Pengantar ........................................................................................... i
Ikhtisar Eksekutif ......................................................................................... iii
Daftar Isi ..................................................................................................... vi
Daftar Tabel ................................................................................................ viii
Daftar Gambar ............................................................................................ x
Bab I Pendahuluan .................................................................................. 2
A. Latar Belakang ............................................................................... 2
B. Pembentukan OPD ........................................................................ 2
C. Susunan Organisasi ....................................................................... 3
D. Keragaman SDM ............................................................................ 9
E. Isu Strategis ................................................................................... 12
Bab II Perencanaan Kinerja ...................................................................... 13
A. Rencana Strategis .......................................................................... 13
1. Visi dan Misi ............................................................................. 13
2. Tujuan dan Sasaran ................................................................. 14
3. Kebijakan, Strategi dan Program .............................................. 15
B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 ............................................... 18
C. Program untuk Pencapaian Sasaran .............................................. 21
Bab III Akuntabilitas Kinerja ....................................................................... 22
A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 ................................ 23
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ........................................... 23
1. Sasaran Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan
Secara Berkelanjutan ............................................................... 24
2. Sasaran Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani 36
3. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya
Peternakan............................................................................... 45
4. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan ............................. 51
5. Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan
Perikanan……………………………………………………………. 58
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
vii
C. Akuntabilitas Anggaran................................................................... 60
D. Efisiensi Sumber Daya ................................................................... 62
E. Kinerja Lain-lain.............................................................................. 65
Bab IV Penutup .......................................................................................... 68
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
viii
Daftar Tabel
Tabel I. 1 Data Pegawai Berdasar Jenis Kelamin .................................. 9
Tabel I. 2 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia.………. 9
Tabel II. 1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ............................ 15
Tabel II. 2 Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan………………………………………………………….. 16
Tabel II. 3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama ...................... 18
Tabel II. 4 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2018 ................. 21
Tabel III. 1 Skala Nilai Peringkat Kinerja .................................................. 22
Tabel III. 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 ........................ 23
Tabel III. 3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya
Ketersediaan dan Keragaman Pangan secara Berkelanjutan 24
Tabel III. 4 Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten
Bantul Tahun 2014-2018 ........................................................ 27
Tabel III. 5 Desa Mandiri Pangan Tahun 2013-2018………………………. 28
Tabel III. 6 Daftar Gapoktan Pelaksana Program LDPM………………….. 29
Tabel III. 7 Daftar Kelompok Lumbung Pangan Kabupaten Bantul ……... 31
Tabel III. 8 PPH Aktual Kabupaten Bantul Tahun 2018 ............................ 34
Tabel III. 9 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Sasaran
Meningkatnya Ketersediaan Dan Keberagaman Pangan
Berkelanjutan……………………………………………………… 35
Tabel III. 10 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Intensifikasi dan
Diversifikasi Usaha Tani…………………………………………. 36
Tabel III. 11 Produksi Benih Padi UPT BBP Tahun 2018 ……………………………… 38
Tabel III. 12 Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi………………………. 38
Tabel III. 13 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman
Pangan .................................................................................. 39
Tabel III. 14 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman
Hortikultura ……………………………………………………….. 40
Tabel III. 15 Luas Panen Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan..42
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
ix
Tabel III. 16 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Sasaran
Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani……. 44
Tabel III. 17 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas
dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan……………………….. 45
Tabel III. 18 Produksi Daging, Telur, dan Susu Tahun 2017-2018 ............. 50
Tabel III. 19 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Produksi
Perikanan …………………………………………………………. 51
Tabel III. 20 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2017-
2018………………………………………………………………… 53
Tabel III. 21 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2017-
2018………………………………………………………………… 56
Tabel III. 22 Produksi Benih Ikan dan Nilai Produksi benih UPTD BBI
………………………………………………………………………. 57
Tabel III. 23 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Sasaran
Meningkatnya Produksi Perikanan………………………………. 57
Tabel III. 24 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya
Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan Perikanan ............. 58
Tabel III. 25 Alokasi Anggaran Belanja Langsung untuk Pencapaian Sasaran
Strategis ................................................................................. 61
Tabel III. 26 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018...……………. 62
Tabel III. 27 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2018……. 63
Tabel III. 28 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ...................................... 64
Tabel III. 29 Target dan Capaian Pendapatan Asli Daerah pada Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2018
……………………………………………………………………… 65
Tabel III. 30 Nilai Rata-Rata Tiap Unsur Pelayanan pada Survey IKM Tahun
2018 ....................................................................................... 66
Tabel III. 31 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM,Mutu
Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan .................................. 67
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
x
Daftar Gambar
Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul ............................................. 5
Gambar I. 2 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 9
Gambar I. 3 Proporsi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........... 11
Gambar I. 4 Perkembangan Pegawai Berdasar Golongan .................... 12
Gambar III. 1 Peluncuran Beras Bantul dan Festival Pisang yang
dilaksanakan di Kebun Buah Mangunan……………………. 30
Gambar III. 2 Gerakan Panen Padi di Lanteng, Selopamioro, Imogiri
dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi……….37
Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan,
Selopamioro,Imogiri………………………………………………41
Gambar III. 4 Launching Promosi Produk Peternakan Guna Mendorong
Peningkatan Konsumsi Hasil Peternakan……………………...48
Gambar III. 5 Kegiatan Sarasehan Pelaku Utama Perikanan dan Penyerahan
Bantuan Alat Penangkapan Ikan bagi Nelayan Kabupaten
Bantul……………………………………………………………....55
2
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Laporan Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
dalam menjalankan proses pembangunan, baik untuk keberhasilan maupun
kegagalan pelaksanaannya. Laporan kinerja ini juga merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi, memberikan informasi kinerja
yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dicapai dan sebagai
upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjanya.
Selain keberhasilan instansi dilihat dari anggaran pemerintah yang terserap
100% maka saat ini pengukuran kinerja (keberhasilan dan kegagalan) juga
berdasarkan pada pencapaian target kinerja yang tertera pada Dokumen
Penetapan Kinerja dan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul. Tahun 2017 merupakan tahun kedua dalam upaya
pencapaian tujuan dan sasaran Renstra 2016-2021. Pencapaian visi, misi,
tujuan, dan sasaran tersebut dijabarkan dalam 16 program 43 kegiatan pada
tahun 2017 ini. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan
membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap indikator dalam
pencapaian sasaran instansi.
Keberhasilan, permasalahan dan solusi menjadi sumber untuk perbaikan
perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan
pendekatan ini, Laporan Kinerja sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk
meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.
B. Pembentukan OPD
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun
2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
3
Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul No. 115
Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan.
Tugas pokok Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan adalah
membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang pertanian, pangan, serta
kelautan dan perikanan.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan memiliki fungsi yang
cukup luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :
a. perumusan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pertanian, pangan, serta
kelautan dan perikanan;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
C. Susunan Organisasi
Struktur organisasi pada Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul sesuai Peraturan Bupati Bantul No. 115 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja
Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri atas :
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
- Sub Bagian Program Keuangan dan Aset.
3. Bidang Ketahanan Pangan, terdiri atas :
- Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;
- Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan;
- Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.
4
4. Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan, terdiri atas :
- Seksi Lahan, Irigasi dan Pembiayaan;
- Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan
- Seksi Penyuluhan
5. Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan terdiri atas :
- Seksi Perbenihan dan Perlindungan;
- Seksi Produksi;
- Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
6. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri atas :
- Seksi Perbibitan dan Produksi;
- Seksi Kesehatan Hewan;
- Seksi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran.
7. Bidang Kelautan dan Perikanan
- Seksi Pengembangan Usaha dan Kelembagaan Perikanan
- Seksi Pengendalian Perikanan dan Sarana Prasarana Perikanan
Tangkap
- Seksi Perikanan Budidaya
8. Unit Pelaksana Teknis Daerah
- UPTD Balai Pelaksana Penyuluhan
- UPTD Pusat Kesehatan Hewan
- UPTD Balai Benih Pertanian
- UPTD Rumah Pemotongan Hewan
- UPTD Balai Budidaya Ikan
9. Kelompok Jabatan Fungsional.
.
Bagan struktur organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Gambar I.1
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
5
Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
Rincian Tugas Pokok dan fungsi organisasi di Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul
Nomor 115 Tahun 2016 tentang Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Bantul. Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di
bawah Kepala Dinas, sebagai berikut:
a) Sekretariat, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Sekretariat;
- perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
- pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,
ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum,
organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kearsipan, dan
dokumentasi;
- pengelolaan barang milik daerah;
- pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan
Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan;
6
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dan fungsi Sekretariat; dan
- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
b) Bidang Ketahanan Pangan, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Bidang;
- perumusan kebijakan bidang ketersediaan pangan, kerawanan
pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman
konsumsi dan keamanan pangan;
- pelaksanaan kebijakan bidang ketersediaan pangan, kerawanan
pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman
konsumsi dan keamanan pangan;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang ketersediaan
pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang ketersediaan
pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c) Bidang Prasarana, Sarana, dan Penyuluhan, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Bidang;
- perumusan kebijakan bidang prasarana, sarana dan penyuluhan;
- pelaksanaan kebijakan bidang prasarana, sarana dan penyuluhan;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang prasarana, sarana
dan penyuluhan;
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
7
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang prasarana,
sarana dan penyuluhan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
d) Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Bidang;
- perumusan kebijakan bidang perbenihan dan perlindungan, produksi,
serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan
perkebunan;
- pelaksanaan kebijakan bidang perbenihan dan perlindungan, produksi,
serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan
perkebunan;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perbenihan dan
perlindungan, produksi, serta pengolahan dan pemasaran tanaman
pangan, holtikultura, dan perkebunan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perbenihan
dan perlindungan, produksi, serta pengolahan dan pemasaran
tanaman pangan, holtikultura, dan perkebunan;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
e) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Bidang;
- perumusan kebijakan bidang perbibitan dan produksi, kesehatan
hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;
- pelaksanaan kebijakan bidang perbibitan dan produksi, kesehatan
hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;
8
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perbibitan dan
produksi, kesehatan hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perbibitan
dan produksi, kesehatan hewan, kesmavet, pengolahan dan
pemasaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
f) Bidang Kelautan dan Perikanan, mempunyai tugas:
- penyusunan rencana kerja Bidang;
- perumusan kebijakan bidang pengembangan usaha dan kelembagaan
perikanan, pengendalian perikanan dan sarana prasarana perikanan
tangkap, serta perikanan budidaya;
- pelaksanaan kebijakan bidang pengembangan usaha dan
kelembagaan perikanan, pengendalian perikanan dan sarana
prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pengembangan
usaha dan kelembagaan perikanan, pengendalian perikanan dan
sarana prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
pengembangan usaha dan kelembagaan perikanan, pengendalian
perikanan dan sarana prasarana perikanan tangkap, serta perikanan
budidaya;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
9
D. Keragaman SDM
Kualitas dan kuantitas SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan
suatu organisasi. Sumber daya manusia dalam penyelenggaraan urusan
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dapat dilihat pada
Tabel I.1
Tabel I. 1 Data Pegawai Berdasar Jenis Kelamin
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Proporsi pegawai berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar
I.2.
Gambar I. 2 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Sebaran pegawai apabila dianalisis berdasarkan usia dapat dilihat pada
Tabel I.2.
Tabel I. 2 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia
No Usia Pegawai Jumlah
1 ≤ 25 tahun 0
2 26 tahun - 35 tahun 27
3 36 tahun - 45 tahun 56
4 46 tahun - 56 tahun 91
5 > 56 tahun 50
Total 224 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-Laki 145
2 Perempuan 79
Total 224
10
Kualitas SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam suatu
organisasi. Ukuran dalam melihat kualitas SDM salah satunya dengan
menggunakan data pendidikan formal pegawai. Keadaan pegawai di lingkungan
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul berdasar
pendidikan dapat dilihat pada Tabel I.3.
Tabel I. 3 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1 Magister 29
2 Sarjana 107
3 Diploma 16
4 SLTA 67
5 SLTP 2
6 Sekolah Dasar 3
Total 224 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Kualitas SDM yang diukur dengan indikator tingkat pendidikan formal di
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
menunjukkan hasil yang positif. Pegawai berpendidikan magister sebesar 12,95
% dan untuk pegawai berpendidikan sarjana sebesar 47,77%. Peningkatan
kualitas pegawai terus dilakukan dengan memberikan kesempatan dan
dorongan untuk melanjutkan pendidikan melalui mekanisme ijin belajar maupun
tugas belajar. Gambar I.3 dapat memberikan gambaran yang lebih mudah dalam
melihat kualitas SDM di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul dari sisi tingkat pendidikan.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
11
Gambar I. 3 Proporsi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dilihat dari golongan, pada tahun 2018 pegawai di Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, sebagian besar merupakan
pegawai dengan golongan III, yaitu sebesar 64,73 %. Indikator karir pegawai
adalah golongan kepangkatan. Perkembangan komposisi pegawai berdasarkan
golongan dapat dilihat pada Tabel I.4.
Tabel I. 4 Keadaan Pegawai Berdasar Golongan
No Golongan Jumlah Pegawai
1 Golongan I 2
2 Golongan II 42
3 Golongan III 145
4 Golongan IV 35
Total 224 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Gambar I.4 memperlihatkan keadaan pegawai berdasarkan golongan.
12
Gambar I. 4 Perkembangan Pegawai Berdasar Golongan
E. Isu Strategis
Perencanaan tidak dapat dilepaskan dari isu strategis baik itu yang
bersifat lokal, regional, nasional, dan internasional. Suatu kondisi/kejadian yang
menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, apabila tidak
dimanfaatkan akan menghilangkan peluang di masa mendatang. Identifikasi isu
strategis di sektor pertanian dan perikanan akan memberikan panduan dalam
penyusunan perencanaan yang tanggap terhadap perubahan atau dinamika
lokal, regional, nasional, dan internasional. Hasil identifikasi isu strategis bidang
pertanian pangan kelautan dan perikanan dalam penyusunan dokumen
perencanaan ini meliputi:
1. Perubahan pola konsumsi dan keamanan pangan
2. Pengendalian laju alih fungsi lahan pertanian
3. Penanggulangan dampak perubahan iklim, serangan hama dan penyakit
4. Penanganan fluktuasi harga baik harga saprodi dan panen
5. Regenerasi pelaku usaha tani
6. Pengembangan sistem produksi pangan yang berkelanjutan
7. Optimalisasi pemadaran dan akses pelaku usaha terhadap modal
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
13
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL YANG SEHAT,
CERDAS, DAN SEJAHTERA, BERDASARKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN,
KEMANUSIAAN, DAN KEBANGSAAN DALAM WADAH NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA (NKRI)”
Bab I I Perencanaan Kinerja
A. Rencana Strategis
1. Visi dan Misi
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi
Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten
Bantul Tahun 2016-2021 adalah:
Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan
masyarakat Kabupaten Bantul yang:
1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan
jasmani, rohani dan sosial.
2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual.
3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri,
memiliki tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam
kehidupan sosial.
4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling
menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.
5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa
patriotisme cinta tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama
mewujudkan pembangunan.
6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman,
menjalankan ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
14
Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan
oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan langkah-langkah yang
harus ditempuh untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021, maka dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan
bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas,
terampil dan berkepribadian luhur.
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan
pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan.
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum,
pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana.
5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis,
nasionalis, aman, progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.
2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan
dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi
pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Sub bab ini menjelaskan keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan
sasaran Bupati Bantul seperti terlihat pada Tabel II.1.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
15
Tabel II. 1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul Yang Sehat, Cerdas, Dan Sejahtera, Berdasarkan Nilai-Nilai Keagamaan, Kemanusiaan, Dan
Kebangsaan Dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Misi Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran/ IKU
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat cerdas, terampil dan berkepribadian luhur
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan
Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
Ketersediaan Energi
Ketersediaan Protein
Skor Pola Pangan Harapan
Meningkatnya intensfikasi dan diversifikasi usaha tani
Produksi tanaman pangan
Produksi tanaman hortikultura
Produksi tanaman perkebunan
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
Produksi daging
Meningkatnya Produksi Perikanan
Produksi perikanan
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
Meningkatkan Kesejahteraan Pelaku Usaha Pertanian dan Perikanan
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
Nilai Tukar
Petani
3. Kebijakan, Strategi dan Program
Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran
dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan
sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah
menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Strategi adalah langkah-
langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
Sementara, kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh
pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Dalam kerangka tersebut, Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan merumuskan strategi dan arah
kebijakan perencanaan pembangunan daerah secara komprehensif untuk
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
16
mencapai tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif (berdaya guna) dan
efisien (berhasil guna), seperti pada Tabel II.2.
Tabel II.2 Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
MISI 2: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat cerdas, terampil dan berkepribadian luhur
Strategi Arah Kebijakan
Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan
- Peningkatan konsumsi pangan per kapita untuk memenuhi kecukupan energi minimal 2000 kkal/kapita/hari dan kecukupan protein sebesar 52 gram/kapita/hari dengan meningkatkan protein yang bersumber dari pangan hewani
- Penganekaragaman konsumsi non beras dengan peningkatan konsumsi pangan lokal sepertiumbi, pangan hewani, sayuran dan buah
- Peningkatankepedulian tentang keamanan pangan - Optimalisasi pemanfaatan pekarangan, lahan marjinal, dan
lahan pantai
Pemantauan Distribusi dan Pengembangan Cadangan Pangan
- Optimalisasi lembaga distribusi pangan untuk menjaga stabilitas hargadan penyediaan pangan
- Penyediaan data dan informasi hasil pemantauan, pengkajian, dan evaluasiuntuk bahan perumusan kebijakan distribusi, harga, dan cadangan pangan
Peningkatan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Daerah Rawan Pangan
- Peningkatan akurasi perhitungan ketersediaan pangan - Penanganan desa rawan pangan dan pemberdayaan desa
madiri pangan
- Peningkatan ketersediaan pangan melalui optimalisasi pendampingan oleh penyuluh
MISI 3: Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
Strategi Arah Kebijakan
Peningkatan sarana dan prasana pertanian
- Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPTD Balai Benih Pertanian (BBP)
- Pengembangan infrastruktur pertanian
Pengawasan dan pengendalian hama dan penyakit
- Peningkatan pengetahuan tentang sistem manajemen hama dan penyakit
- Pelaksanaan pemantauan, pencegahan, deteksi dini dan penanganan hama dan penyakit
Peningkatan produksi pertanian yang berkelanjutan
- Peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian
- Pelaksanaan kaji terap teknologi tepat guna - Peningkatan kompetisi inovasi
- Optimalisasi pengendalian alih fungsi lahan pertanian yang berkelanjutan
- Pengembangan Pertanian Organik
Peningkatan kualitas dan produktivitas pelaku usaha pertanian
- Penumbuhan pelaku usaha baru / optimalisasi regenerasi pelaku usaha
- Peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha dan kelembagaan - Sosialisasi dan penerapan peraturan perundangan serta
implementasi LP2B
- Fasilitasi perijinan - Optimalisasi peran lembaga keuangan mikro - Penyediaan informasi pasar yang cepat dan akurat
Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga teknis pertanian dan perikanan
- Peningkatan kapasitas aparatur tenaga teknis melalui diklat, magang, pelatihan, dll.
- Pengajuan penambahan aparatur teknis lapangan
- Optimalisasi peran penyuluh pertanian dan perikanan dan UPTD Balai Pelaksana Penyuluhan
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
17
Strategi Arah Kebijakan
Optimalisasi budidaya peternakan
- Optimalisasi dan Penataan kawasan budidaya peternakan - Pengembangan agribisnis - Optimalisasi UPTD - Puskeswan dan UPTD Rumah Potong Hewan
Penerapan sistem produksi pertanian dan perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
- Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPTD Balai Budidaya Ikan dan penyuluh perikanan
- Peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan - Sosialisasi dan penerapan CPIB dan CBIB dalam sistem
perbenihan dan budidaya ikan
Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut di atas maka
dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan. Program operasional yang
dimaksud merupakan proses penentuan atau penjabaran suatu kebijakan
dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
5. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
6. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
8. Program peningkatan produksi hasil peternakan
9. Program peningkatan produksi perikanan
10. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
11. Program peningkatan sarana dan prasarana pertanian
Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas
kemudian dirumuskan IKU yang merupakan ukuran keberhasilan Bupati
dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar Hasil (outcome) berbagai
program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.
Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari
pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan
untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Sasaran
strategis dan IKU disajikan pada Tabel II.3.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
18
Tabel II. 3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
Ketersediaan Energi
Ketersediaan Protein
Skor Pola Pangan Harapan
2 Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani
Produksi tanaman pangan
Produksi tanaman hortikultura
Produksi tanaman perkebunan
3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
Produksi daging
4 Meningkatnya produksi perikanan Produksi perikanan
5 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
Nilai Tukar Petani (NTP)
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018
Dokumen perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan. Indikator Kinerja
Utama (IKU) dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 yang disusun
sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Tahun 2016 – 2021.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan melakukan cascade
down Perjanjian Kinerja kepada eselon III dan IV. Adapun target dan realisasi
indikator kinerja program (cascading eselon III) serta target dan realisasi indikator
kinerja kegiatan (cascading eselon IV) dapat dilihat pada
https://esakip.bantulkab.go.id.
Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta
target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2018 dilakukan dengan
mengacu kepada RPJMD, Renstra, Renja 2018, IKU dan APBD. Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah menetapkan
PK Tahun 2018 sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
19
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
20
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
21
C. Program untuk Pencapaian Sasaran
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang
telah ditetapkan dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian
dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan. Adapun program-program
yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2018 tercantum pada Tabel II.4.
Tabel II. 4. Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2018
No Sasaran Strategis Program Pendukung
1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
2 Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Program Sarana dan Prasarana Pertanian
3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
4 Meningkatnya produksi perikanan Program peningkatan produksi perikanan
5 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
Sumber : Dinas Pertnian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
22
Bab I I I Akuntabi l i tas Kiner ja
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari
pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang
sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja
adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/kegiatan dan
sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan
perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah
satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah
instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan
layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena
itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian
penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik
telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini
adalah berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Reviu atas Laporan Kinerja. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang
kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel III.
1 berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga digunakan dalam
penyusunan Laporan Kinerja ini.
Tabel III. 1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
No Interval Nilai Realisasi
Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
Kode
1 ≥ 90,1 Sangat Tinggi
2 75,1 ≤ 90 Tinggi
3 65,1 ≤ 75 Sedang
4 50,1 ≤ 65 Rendah
5 ≤ 50 Sangat Rendah Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
23
A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018
Secara umum Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan
realisasi kinerja.
Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel III.2.
Tabel III. 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018
No Indikator Kinerja Utama
2018
Target Realisasi %
Realisasi
1 Ketersediaan Energi 3.085 3.121 101,16
2 Ketersediaan Protein 72,4 87,23 120,48
3 Skor Pola Pangan Harapan 93,40 91,7 98,18
4 Produksi tanaman pangan 231.560,21 216.152 93,34
5 Produksi tanaman hortikultura 6.553,93 15.635,30 238,50
6 Produksi tanaman perkebunan 14.524,09 14.525,581 100,01
7 Produksi daging 14.298,356 14.855,725 103,89
8 Produksi perikanan 13.398,44 13.059,44 97,46
9 Nilai Tukar Petani (NTP) 101,6 103,16 101,53
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 9 (sembilan) indikator
kinerja utama Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bantul Tahun 2017, disimpulkan bahwa seluruh indikator sasaran berkriteria
Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 117,17%.
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran
kinerja kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran. Beberapa sasaran
dapat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yang saling terkait untuk
mencapai sasaran tersebut. Hasil analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
24
2017 Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Sasaran Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan Secara Berkelanjutan
Ketersediaan pangan merupakan aspek penting dalam mewujudkan
ketahanan pangan. Penyediaan pangan diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pangan bagi masyarakat, rumah tangga, dan perseorangan secara
berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan
meningkatkan kuantitas serta kualitas konsumsi pangan, diperlukan target
pencapaian angka ketersediaan pangan per kapita per tahun sesuai dengan
angka kecukupan gizinya. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) X
tahun 2014 merekomendasikan kriteria ketersediaan pangan ditetapkan
minimal 2.400 kkal/kapita/hari untuk energi dan minimal 63gram/kapita/hari
untuk protein.
Kabupaten Bantul melalui Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan telah menetapkan indikator ketersediaan energi dan protein dalam
perencanaan pembangunan yang dituangkan pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupen Bantul Tahun 2016-2021 yang
diturunkan ke dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan 2016-2021. Indikator ini merupakan indikator pada sasaran
meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan.
Rencana dan realisasi capaian indikator sasaran meningkatnya
ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan seperti terlihat
pada Tabel III.3.
Tabel III. 3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran
Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan secara Berkelanjutan
No Indikator Kinerja
Utama
Capaian
2017
2018 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2018 terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1. Ketersediaan Energi
2.993 3.085 3.121 101,16 3.100 100,68
2. Ketersediaan Protein
78,36 72,4 87,23 120,48 73 119,49
3. Skor Pola Pangan Harapan
90,8 93,40 91,7 98,18 93,50 98,07
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
25
Tingkat ketersediaan energi Kabupaten Bantul pada tahun 2018
sebesar 3.121 kilo kalori per kapita per hari dari target tahun 2018 sebesar
3.085 kilo kalori per kapita per hari atau pencapaian sebesar 101,16%
Sementara itu, ketersediaan protein pada tahun 2018 sebesar 87,23 gram per
kapita per hari dari target tahun 2018 sebesar 72,4 gram per kapita per hari
atau pencapaian sebesar 120,48%. Skor pola pangan harapan pada tahun
2018 sebesar 90,8 dari target sebesar 93,4 atau mencapai 98,18%. Perlu
peningkatan konsumsi sayur, buah, umbi-umbian, minyak, dan lemak agar
skor PPH meningkat. Skor PPH semakin mendekati angka 100 menunjukkan
bahwa pola konsumsi pangan masyarakat semakin beragam.
Tabel III.3 menunjukkan bahwa ketiga indikator (ketersediaan energi,
ketersediaan protein dan Skor PPH) memiliki kinerja Sangat Tinggi, dimana
realisasi pada tahun 2018 menunjukkan peningkatan dibandingkan realisasi
ketiga indikator pada tahun 2017
Evaluasi dan capaian masing-masing indikator pada sasaran
meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
diuraian lebih lanjut sebagai berikut :
a) Ketersediaan Energi
Realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan Energi pada tahun
2018 sebesar 3.121 kilo kalori per kapita per hari telah mencapai target
yang ditetapkan. Realisasi pencapaian indikator kinerja ini menunjukkan
bahwa capaian kinerjanya Sangat Tinggi. Pencapaian ini juga sudah
melebihi standar yang ditetapkan yaitu 2.400 kilo kalori per kapita per
hari. Sedangkan bila dilihat dalam kaitannya dengan target akhir kinerja
periode Renstra, pencapaian ini telah mencapai 100,68 % dari rencana
akhir Renstra tahun 2021.
Walaupun ketersediaan energi sudah di atas dari standar
Nasional, namun ketersediaan per kapita per hari untuk beberapa jenis
bahan makanan seperti susu, ikan, buah-buahan masih perlu
ditingkatkan. Sementara ini untuk jenis bahan makanan susu hanya susu
sapi, padahal susu kambing juga ada dan perlu dihitung. Untuk jenis
bahan makanan buah-buahan, telur, dan ikan dapat ditingkatkan melalui
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
26
optimalisasi peningkatan pekarangan sesuai dengan Peraturan Bupati
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan dan Instruksi Bupati Bantul Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Optimalisasi pemanfaatan Pekarangan.
b) Ketersediaan Protein
Realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan Protein pada tahun
2018 sebesar 87,23 gram per kapita per hari telah melebihi target
(120,48%) dari target 72,4 gram per kapita per hari. Realisasi pencapaian
indikator kinerja ini menunjukkan bahwa capaian kinerjanya Sangat
Tinggi. Sedangkan bila dilihat dalam kaitannya dengan target akhir
kinerja periode Renstra, pencapaian ini telah mencapai 119,49% dari
target akhir Renstra sebesar 73 gram per kapita per hari.
c) Skor Pola Pangan Harapan
Tingkat ketersediaan pangan selain dilihat dari kecukupan gizinya,
baik energi dan protein, juga dinilai dari sisi keberagaman ketersediaan
gizi berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH). PPH tingkat ketersediaan
dihitung berdasarkan ketersediaan energi Neraca Bahan Makanan (NBM).
Keberagaman ketersediaan pangan akan mendukung pencapaian
keberagaman konsumsi pangan sehingga dapat dicapai sasaran
konsumsi pangan yang diharapkan.
Realisasi pencapaian indikator Pengukuran terhadap capaian
kinerja untuk indikator kinerja ini menunjukkan bahwa capaian
kinerjanya Sangat Tinggi meski hanya mencapai 98,18% dari target yang
dirumuskan. Pencapaian ini juga mencapai 98,87% dari rencana
target kinerja RPJMD pada tahun 2021 yaitu skor PPH sebesar 93,5.
Perkembangan Skor PPH Kabupaten Bantul Tahun 2013-2018 dapat
dilihat pada Tabel III.4.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
27
Tabel III. 4 Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Bantul Tahun 2014-2018
No. Kelompok Pangan Skor Pola Pangan Harapan
2014 2015 2016 2017 2018
1 Padi-padian 25,0 25,0 25,0 21,7 25
2 Umbi-umbian 1,5 1,6 1,5 1,7 1,4
3 Pangan hewani 24,0 24,0 24,0 24,0 24,0
4 Minyak dan lemak 1,2 1,2 2,8 3,1 1,5
5 Buah/biji berlemak 1,0 1,0 0,7 0,9 0,6
6 Kacang-kacangan 10,0 10,2 10,0 10,0 10,0
7 Gula 1,1 1,1 1,1 1,4 0,4
8 Sayur dan buah 29,0 29,0 27,5 28,1 28,8
9 Lain-lain - - - - 0,0
Total 92,1 92,8 93,10 90,8 91,7 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Hasil skor PPH tahun 2018 sebesar 91,7 meningkat sebesar
0,98% dibandingkan tahun 2017 sebesar 90,8. Peningkatan ini
disebabkan karena meningkatnya konsumsi kelompok bahan pangan
padi-padian, sayur dan buah. Walaupun begitu, konsumsi umbi - umbian,
minyak, lemak dan gula mengalami penurunan sehingga menggambarkan
kurangnya penerapan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman (B2SA) di masyarakat.
Pola Pangan Harapan (PPH) DIY pada tahun 2018 sebesar 89
(angka sementara), sedangkan di tingkat Nasional sebesar 90,1.
Capaian PPH di Kabupaten Bantul termasuk sangat baik dibanding
capaian PPH di tingkat Provinsi maupun Nasional atau 2,94% diatas
capaian PPH Provinsi DIY dan 1,74% diatas capaian PPH Nasional.
Untuk mewujudkan pencapaian indikator kinerja pada sasaran
meningkatnya ketersediaan dan keberagaman pangan secara berkelanjutan
ini, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan 3
Kegiatan yaitu :
a) Peningkatan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Daerah Rawan
Pangan
Dalam rangka meningkatkan ketersediaan pangan di daerah
rawan pangan, dilakukan intervensi dengan kegiatan desa mandiri pangan
untuk meningkatkan usaha produktif yang dikelola kelompok afinitas dan
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
28
masyarakat. Output kegiatan ini adalah terbinanya desa mandiri pangan
sebanyak 21 desa. Jumlah dana untuk kegiatan ini adalah sebesar
Rp.361.400.000,-. Lokasi desa mandiri pangan pada tahun 2018 sebanyak
21 desa. Adapun lokasi desa mandiri pangan dapat dilihat pada Tabel III.5
Tabel III.5 Desa Mandiri Pangan Tahun 2013-2018
No.
Nama Desa
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Munthuk Munthuk Munthuk Munthuk Munthuk Munthuk
2 Dlingo Dlingo Dlingo Dlingo Dlingo Dlingo
3 Mangunan Mangunan Mangunan Mangunan Mangunan Mangunan
4 Temuwuh Temuwuh Temuwuh Temuwuh Temuwuh Temuwuh
5 Jatimulyo Jatimulyo Jatimulyo Jatimulyo Jatimulyo Jatimulyo
6 Wukirsari Wukirsari Wukirsari Wukirsari Wukirsari Wukirsari
7 Girirejo Girirejo Girirejo Girirejo Girirejo Girirejo
8 Karangtengah Karangtengah Karangtengah Karangtengah Karangtengah Karangtengah
9 Sriharjo Sriharjo Sriharjo Sriharjo Sriharjo Sriharjo
10 Srihardono Srihardono Srihardono Srihardono Srihardono Srihardono
11 Bawuran Bawuran Bawuran Bawuran Bawuran Bawuran
12 Segoroyoso Segoroyoso Segoroyoso Segoroyoso Segoroyoso Segoroyoso
13 Wonolelo Wonolelo Wonolelo Wonolelo Wonolelo Wonolelo
14 Tamantirto Tamantirto Tamantirto Tamantirto Tamantirto Tamantirto
15 Bangunjiwo Bangunjiwo Bangunjiwo Bangunjiwo Bangunjiwo Bangunjiwo
16 Triwidadi Triwidadi Triwidadi Triwidadi Triwidadi Triwidadi
17 Argodadi Argodadi Argodadi Argodadi Argodadi Argodadi
18 Seloharjo Seloharjo Seloharjo Seloharjo Seloharjo Seloharjo
19 Jagalan Jagalan Jagalan Jagalan Jagalan Jagalan
20 Selopmioro Selopmioro Selopamioro Selopamioro Selopamioro Selopamioro
21 Argorejo Argorejo Argorejo Argorejo Argorejo Sumber: DPPKP, 2019
b) Pemantauan Distribusi dan Pengembangan Cadangan Pangan
Keluaran (output) dari Kegiatan Pemantauan Distribusi dan
Pengembangan Cadangan masyarakat adalah sebagai berikut :
- Terlaksananya pemantauan harga dan pasokan pangan di 17
kecamatan selama 12 bulan
- Terlaksananya workshop stabilisasi harga dan pasokan pangan
- Terlaksananya pembinaan/ pertemuan tingkat lapangan di 17 gapoktan
pelaksana Lembaga Distribusi Pangan masyarakat (LDPM)
- Terlaksananya Pelatihan LDPM (Lembaga Distribusi Pangan
Masyarakat)
- Terlaksananya pembinaan/ pertemuan lapangan di 4 gapoktan
pelaksana PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat)
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
29
- Terlaksananya pembinaan/ pertemuan tingkat lapangan di 20
kelompok lumbung pangan masyarakat.
- Terlaksananya pelatihan Teknis Lumbung Pangan
- Terlaksananya Analisis Cadangan Pangan Rumah Tangga 6
Kecamatan.
- Terlaksananya workshop analisis cadangan pangan rumah tangga
Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) telah
dikembangkan di Kabupaten Bantul sejak tahun 2009 dengan sumber
dana dari APBN ataupun APBD DIY serta dana pendampingan APBD
Kabupaten Bantul. Kegiatan LDPM bertujuan untuk stabilisasi harga
pangan pokok (gabah/ beras) di tingkat produsen/ petani. Sampai dengan
tahun 2018 di Kabupaten Bantul ada 17 Gapoktan pelaksana program
penguatan LDPM, sebagaimana tercantum pada Tabel III.6
Tabel III.6
Daftar Gapoktan Pelaksana Program LDPM
No. Gapoktan Alamat (Desa, Kecamatan) Ketua
Gapoktan LDPM dari dana APBD DIY (tahun 2015)
1 Gap. Tamanan Makmur Desa Tamanan, Kec. Banguntapan Suharno
2 Gap.Tani Makmur Desa Timbulharjo, Kec. Sewon H.M. Jaelani
3 Gap. Tani Mulyo Desa Sriharjo, Kec. Imogiri Waridjo
Gapoktan LDPM dari dana APBN
TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan tahun 2015)
1 Gap. Patalan Desa Patalan, Kec. Jetis Slamet HP
2 Gap. Argomulyo Desa Argomulyo, Kec. Sedayu Gito Paryatno
TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan tahun 2013)
1 Gap. Sumber Rejeki Desa Canden, Kec. Jetis Sumijan
TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan Tahun 2012)
1 Gap. Tri Manunggal Desa Karangtalun, Kec. Imogiri Ponidi
2 Gap. Tani Mulyo Desa Bangunharjo, Kec. Sewon Bejo Hadi Raharjo
3 Gap. Rukun Desa Srimulyo, Kec. Piyungan Hasroyo
TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan Tahun 2011)
1 Gap. Sumberagung Desa Sumberagung, Kec. Jetis Sujono
2 Gap. Tri Manunggal Sedyo
Desa Triharjo, Kec. Pandak Suwahyo
TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan Tahun 2009)
1 Gap. Mayar Desa Donotirto, Kec. Kretek Maryanta,
2 Gap. Intan Berseri Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro
Suwarji, SPd
3 Gap.Sumber Harapan Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro
Buang Haryanto
4 Gap. Mitra Usaha tani Desa Wijirejo, Kec. Pandak Sumarjana
5 Gap. Tri manunggal Desa Bantul. Kec. Bantul Rohadi
6 Gap. Gemah Ripah Desa Pendowoharjo, Kec. Sewon Mardiyo Sumber: Diperpautkan, 2019
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
30
Sejak tahun 2016, program stabilisasi harga pangan pokok
diubah dengan kegiatan PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Pokok)/
TTI (Toko Tani Indonesia). Kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan
LDPM, dimana tujuannya adalah untuk stabilisasi harga dan pasokan
pangan pokok baik di tingkat produsen maupun di tingkat konsumen.
Dalam kegiatan ini Gapoktan bekerjasama dengan Toko Tani Indonesia
(TTI) dalam menyalurkan pangan pokok (berasnya) kepada konsumen.
Harga beras yang disalurkan oleh TTI, harganya telah ditentukan oleh
pemerintah. Sejak tahun 2016 sampai dengan 2018, sudah ada 4
gapoktan yang telah menerima bantuan dana PUPM dari APBN.
Gapoktan pengelola PUPM tersebut selain mendapatkan bantuan dari
pemerintah pusat, juga difasilitasi oleh pemerintah kabupaten dengan
dana pembinaan/ pendampingan.
Gambar III. 1. Peluncuran Beras Bantul dan Festival Pisang yang dilaksanakan di Kebun Buah Mangunan
Cadangan pangan nasional merupakan persediaan pangan di
seluruh wilayah untuk konsumsi manusia, bahan baku xindustri, dan
untuk menghadapi keadaan darurat. Cadangan pangan nasional terdiri
dari : Cadangan pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat.
Cadangan pangan pemerintah terdiri dari cadangan pangan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah Kabupaten
dan Pemerintah Desa.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
31
Cadangan pangan pemerintah Kabupaten Bantul, dikelola oleh
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
bekerjasama dengan Koperasi Beras Sehat Makmur, Wijirejo, Pandak.
Jumlah cadangan pangan pemerintah Kabupaten Bantul sampai dengan
Desember tahun 2018 adalah 5,036 ton beras.
Cadangan pangan masyarakat merupakan cadangan pangan
yang dikelola masyarakat dan rumah tangga termasuk di dalamnya
petani, kelompok, pedagang/distributor. Secara umum cadangan
pangan masyarakat dibedakan menjadi a). cadangan pangan yang ada
di rumah tangga, b) cadangan pangan yang ada di pedagang/distributor,
dan c) cadangan pangan yang ada di kelompok lumbung /komunitas.
Lumbung pangan yang dikembangkan terdiri dari lumbung
pangan swadaya maupun lumbung pangan yang sudah pernah
mendapatkan fasilitasi bantuan dari pemerintah. Pada tahun 2018 ini
pemerintah Kabupaten Bantul mengembangkan/ menumbuhkan 4
lumbung swadaya dengan memberikan pelatihan teknis lumbung.
Adapun keempat kelompok lumbung swadaya tersebut adalah sebagai
berikut :
a. KWT Lestari Makmur, Depok Gilangharjo, Pandak
b. Kel. Ngudi Rejeki, Klatak, Gadingsari, Sanden
c. KWT Rukun, Japuhan, Sidomulyo, Bambanglipuro
d. KWT Mekarjaya, Kembaran, Tamantirto, Kasihan
Selain mengembangkan lumbung swadaya, pada tahun 2018 ini
pemerintah Kabupaten juga memberikan pembinaan/ pendampingan
pada kelompok-kelompok lumbung yang pernah mendapatkan bantuan
dana dari pemerintah baik dari APBN maupun dari APBD DIY. Adapun
kelompok - kelompok lumbung tersebut diantaranya adalah :
Tabel III.7 Daftar Kelompok Lumbung Pangan Kabupaten Bantul
No. Kelompok Lumbung
Alamat (Desa, Kecamatan) Ketua
1 Lestari Boga Muntuk, Dlingo Sarjiman
2 Botokan Botokan, Argosari, Sedayu Subandi
3 Makaryo Jatimulyo, Sedayu Sukardi
4 KWT Sekarmulyo Nawungan I, Selopamioro, Imogiri Srikandi
5 KWT Lestari Maju Siluk II, Selopamioro, Imogiri Ngatiyah
6 Makmur Agung Kebonagung, Imogiri Tris Haryanto/ Suradi
7 Bawuran Bawuran, Pleret Krisdiyanto/ Parini
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
32
No. Kelompok Lumbung
Alamat (Desa, Kecamatan) Ketua
8 Trimulyo Trimulyo, Jetis Tihar
9 Harapan Makmur Serut, Palbapang, Bantul Wartono
10 KWT Sampar Jaya Samparan, Caturharjo, Pandak Wardini
11 Ngudi Rahayu Tangkilan, Sumbermulyo, Bambanglipuro
Sudarmono
12 KWT Melati Benyo, Sendangsari, Pajangan Supriyah
13 Wiyatasari Tapen, Argosari, Sedayu Ritawatii, SPd
14 KWT Sukasari Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan Sudarsih
15 KWT Kencana Bandut Lor, Argorejo, Sedayu Kasiyah
16 KWT Sekar Arum Gunugcilik, Muntuk, Dlingo Sukamti
17 Sedyo Maju Dronco, Girirejo, Imogiri Mujimin
18 Ngudi Mulyo Sono, Parangtritis, Kretek Narso
19 KWT Langensari Piring, Murtigading, Sanden Inti Rahayu
20 Sido Makmur III Derman, Sumbermulyo, Bambanglipuro
Pardiman
Sumber: Diperpautkan Bantul 2019
Pemerintah Kabupaten Bantul pada tahun 2018 ini juga melakukan
analisis terhadap cadangan pangan rumah tangga yang ada di Kabupaten
Bantul. Hal ini bertujuan untuk mengetahui situasi ketahanan pangan,
terutama di tingkat rumah tangga, maupun tingkat kabupaten/ wilayah.
Selama ini informasi yang relatif bisa diperoleh dengan mudah baru
hanya data cadangan pangan pemerintah karena penyelenggaranya
adalah pemerintah, sedangkan data cadangan pangan yang ada di
masyarakat lebih sulit diperoleh dan tidak tersedia secara rutin. Di sisi lain
data cadangan / stok pangan ini sangat dibutuhkan dalam penentuan
kebijakan sector pertanian karena menyangkut ketersediaan pangan di
suatu wilayah. Oleh karena itulah di tahun 2018 ini dilakukan analisis
cadangan pangan rumah tangga. Analisis dilakukan di 6 (enam)
kecamatan yaitu Kec. Bambanglipuro, Kec. Bantul, Kec. Kasihan,
Kec.Imogiri, Kec. Srandakan dan Kec. Pleret.
Secara umum hasil analisis cadangan Pangan untuk 6 kecamatan
(Bambanglipuro, Bantul, Imogiri, Srandakan, Kasihan dan Pleret ) adalah
sebagai berikut : Jumlah stok cadangan pangan rumah tangga masing-
masing di Kec. Bantul 17,29%, Bambanglipuro, 12,20%, Srandakan
9,34%, Kasihan 6,32%, Pleret 5,44% dan Imogiri 5.08%. Sedangkan
jumlah rata - rata cadangan pangan rumah tangga di 6 kecamatan
tersebut adalah 9,28%.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
33
c) Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.
Output dari kegiatan ini adalah (a) pelaksanaan Sekolah Lapangan
(SL) di Kelompok Wanita Tani (KWT); (b) pendampingan dan
pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT); (c) Uji sampel bahan
pangan segar, sosialisasi dan workshop keamanan pangan; serta (d)
penyusunan Pola Pangan harapan (PPH).
Sekolah lapang (SL) dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan agar berhasil untuk budidaya tanaman buah-buahan, sayuran,
budidaya ternak (ayam), Budidaya ikan (lele). SL dilaksanakan dengan
materi yang mendukung pemanfaatan pekarangan antara lain pembuatan
media tanam; pengetahuan pembuatan pupuk organik; penanaman
sayuran, buah-buahan, tanaman toga dalam polibag; Budidaya ayam
buras; Budidaya tanaman buah-buahan, budidaya tanaman sayuran di
pekarangan; Budidaya ikan lele; Pelatihan Olahan hasil pertanian; serta
Pengetahuan Pola Pangan B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman).
Untuk mendukung pengembangan pangan lokal dilakukan
pembinaan dan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman
pangan lokal dalam bentuk Pelatihan olahan Pangan Lokal serta
pelaksanaan Lomba Olahan Pangan Lokal yang diikuti oleh Kelompok
Wanita Tani (KWT) dengan bahan baku non beras non terigu. Peserta
Pelatihan terdiri dari perwakilan KWT penerima kegiatan KRPL sebanyak
5 KWT dan penerima kegiatan SDMKWT sebanyak 10 KWT, 2 Kelompok
penerima kegiaan Program Lumbung Mataram, dan 3 Kelompok Penerima
Program KRPL APBD I tahun 2018. Setelah selesai pelatihan diharapakan
dapat dikembangkan di lingkungan dan keanggota kelompok yang lain dan
diharapkan dapat meningkatkan kreativitas mutu pangan lokal untuk lebih
banyak dikonsumsi dan mengurangi konsumsi beras dan terigu. Lomba
olahan pangan lokal tingkat Kabupaten Bantul yang diikuti oleh seluruh
peserta pelatihan sebanyak 20 peserta lomba.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat akan
pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman
(B2SA), mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam
mengembangkan dan menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya
lokal perlu dilakukan kegiatan yang mendukung kreativitas
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
34
penganekaragaman konsumsi pangan guna mengurangi konsumsi beras
dan terigu, yaitu dengan melaksanakan Lomba Cipta Menu, Gerakan
makan B2SA, dan Sosialisasi Pola Konsumsi B2SA.
Lomba Cipta Menu dilaksanakan dengan tujuan untuk menciptakan
menu beragam, bergizi, seimbang dan aman. Pada tingkat kabupaten,
lomba diikuti sebanyak 16 peserta dari perwakilan Kecamatan-Kecamatan
se-Kabupaten Bantul. Gerakan makan B2SA di dua tempat yaitu KWT
Bersemi, Dukuh, Imogiri, Imogiri dan KWT Mekar Sari, Santan, Guwosari,
Pajangan. Sosialisasi Pola Konsumsi B2SA adalah kegiatan untuk
memsosialisasikan konsumsi menu B2SA dilingkup rumah tangga dengan
memanfaatkan bahan pangan di lingkungan sekitar dengan optimalisasi
lahan pekarangan yang dimiliki. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi B2SA di
laksanakan di 12 lokasi di Kabupaten bantul.
Penyusunan dan analisis Skor Pola Pangan Harapan (PPH).,
dengan hasil pada table III. 8.
Tabel III.8
PPH Aktual Kabupaten Bantul Tahun 2018
No Kelompok Pangan
Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Kalori % % AKE*) bobot Skor
Aktual Skor AKE
Skor Maks
Skor PPH
1. Padi-padian 1104.8 58.0 55.2 0.5 29.0 27.6 25.0 25.0
2. Umbi-umbian 54.5 2.9 2.7 0.5 1.4 1.4 2.5 1.4
3. Pangan Hewani 311.2 16.3 15.6 2.0 32.7 31.1 24.0 24.0
4. Minyak dan Lemak 59.1 3.1 3.0 0.5 1.6 1.5 5.0 1.5
5. Buah/Biji Berminyak 23.0 1.2 1.2 0.5 0.6 0.6 1.0 0.6
6. Kacang-kacangan 199.2 10.5 10.0 2.0 20.9 19.9 10.0 10.0
7. Gula 17.9 0.9 0.9 0.5 0.5 0.4 2.5 0.4
8. Sayur dan Buah 115.2 6.0 5.8 5.0 30.2 28.8 30.0 28.8
9. Lain-lain 19.9 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
Total 1904.9 100.0 95.2 11.5 116.9 111.3 100.0 91,7
Sumber: Diperpautkan, 2019
Terkait dengan Keamanan Pangan, dilaksanakan : (a) Sosialisasi
Keamanan Pangan, (b) Uji laboratorium untuk bahan pangan segar, serta
(c) workshop keamanan pangan.
Sosialisasi diikuti oleh pengurus dan anggota PKK Desa sebanyak
17 desa. Materi yang disampaikan terdiri dari pemanfaatan pekarangan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga menunjang konsumsi B2SA,
Pangan sehat sesuai dengan pola konsumsi B2SA, Kewaspadaan
terhadap pangan yang mengandung bahan berbahaya, peran ibu rumah
tangga dalam menyediakan konsumsi bagi keluarga.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
35
Uji laboratorium dilakukan terhadap beberapa pangan segar yang
sampelnya diambil secara langsung dari pasar, kemudian sampel ini
diujikan ke Balai Laboratorium Kesehatan di Yogyakarta. Adapun untuk
jenis uji khususnya untuk kandungan : formalin, Borax, Pemanis,
pewarna, karbamat, organoklorin dan organofosfat. Sementara itu,
Workshop Keamanan Pangan merupakan tindak lanjut hasil uji
laboraturium beberapa jajanan anak sekolah dari beberapa kantin
Sekolah Dasar di Kabupaten Bantul.
Workshop Keamanan Pangan diselenggarakan di Rumah makan
Parangtritis, Sewon, Bantul. Peserta workshop sebanyak 30 peserta yang
terdiri dari Nara sumber, Dinas Instansi terkait, Koordinator Penyuluh
Kecamatan, Perwakilan SD dan Pedagang yang diambil sampelnya,
petugas dari DPPKP Kab Bantul
Dalam pencapaian sasaran meningkatnya ketersediaan dan
keberagaman pangan berkelanjutan dapat dilihat pada Tabel III. 9
Tabel III. 9 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Sasaran Meningkatnya Ketersediaan Dan Keberagaman Pangan
Berkelanjutan
No Permasalahan Solusi
1 Belum semua Pekarangan dimanfaatkan secara baik
1. Penigkatan pemanfaatan pekarangan untuk mendukung pola konsumsi B2SA
2
1. Pengetahuan IT (ilmu Teknologi) Gapoktan/ Kelompok Tani/ Kelompok Wanita Tani yang masih terbatas / belum bisa mengimbangi kemajuan Teknologi
1. Perlu pelatihan akses pasar dengan memanfaatkan teknologi informasi
1.
3 1. Belum optimalnya cadangan
pangan pemerintah dan masyarakat
2. Pemberdayaan dan pengembangan lumbung pangan masyarakat
4 1. Komoditas lokal masih kalah
bersaing;
1. Fasilitasi pengembangan pangan bernasis sumber daya lokal
2. Pelatihan inovasi pengolahan pangan berbasis sumberdaya lokal sehingga bisa meningkatkan nilai jual
5 1. Belum beragamnya pola
konsumsi pangan saat masih terfokus pada beras
3. Mendorong diversifikasi pangan dengan pangan lokal
1.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
36
2. Sasaran Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani
Indikator kinerja dari sasaran meningkatnya intensifikasi dan
diversifikasi usaha tani adalah produksi tanaman pangan, produksi
tanaman hortikultura dan produksi tanaman perkebunan.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap ketiga indikator kinerja
dapat dilihat bahwa capaian indikator masuk kategori kinerja “SANGAT
TINGGI”. Capaian dari masing-masing indikator yang dilaksanakan Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diuraikan
pada Tabel III.10.
Tabel III. 10 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani
No Indikator Kinerja Utama
Capaian 2017
2018 Target Akhir Renstra (2021)
Capaian s/d 2018 terhadap 2021 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1. Produksi tanaman pangan
215.867 231.560,21 216.152 93,34 232.272,99 93,05
2. Produksi tanaman hortikultura
32.551,49 6.553,93 15.635,30 238,5 6.772,60 230,86
3. Produksi tanaman perkebunan
14.490,70 14.524,09 14.525,58 100,01 14.655,19 99,12
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Capaian kinerja sasaran intensifikasi dan diversifikasi usaha tani pada
indikator produksi tanaman pangan, tanaman hortikultura dan tanaman
perkebunan menunjukkan hasil yang baik. Produksi tanaman pangan sebesar
216.152 ton dapat mencapai 93,34% dari target yang ditetapkan yaitu
231.560,21 ton. Capaian IKU produksi tanaman hortikultura sebesar 238,5%
dapat tercapai sebesar 15.635,30 dari target sebesar 6.553,93. Sedangkan
IKU produksi tanaman perkebunan tercapai sebesar 14.525,581 ton dari
target 14.524,09 ton atau tercapai sebesar 100,01%. Capaian ketiga IKU
pada sasaran intensifikasi dan diversifikasi usaha tani ini masuk pada kategori
SANGAT TINGGI. Capaian tahun 2018 ini, IKU produksi tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan masing-masing telah menyumbangkan capaian
sebesar 93,05%, 230,86% dan 99,12% dari pencapaian terhadap target akhir
RPJMD pada tahun 2021.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
37
Dalam mencapai sasaran meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi
usahatani, dicapai melalui Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan dan Program Sarana dan Prasarana Pertanian.
a) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan dilaksanakan
dengan tujuan untuk mendapatkan produksi pertanian/perkebunan yang
optimal, dengan produktivitas yang tinggi sehingga pendapatan yang
diperoleh petani semakin tinggi dengan cara menyediakan berbagai
prasarana dan sarana pertanian serta pelatihan dan pendampingan/
pembinaan pada kelompok petani.
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah tercapainya peningkatan
produksi maupun produktivitas pertanian/ perkebunan baik pada tanaman
pangan, hortikultura maupun tanaman perkebunan dengan data-data sebagai
berikut:
(a) Produksi tanaman pangan
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021, produksi tanaman pangan
merupakan penjumlahan dari produksi padi, jagung, kedelai yang
merupakan tanaman pangan utama yang ada di Kabupaten Bantul.
Meskipun terdapat produksi tanaman pangan lain seperti kacang tanah
dan ubi.
Gambar III. 2. Gerakan Panen Padi di Lanteng, Selopamioro, Imogiri dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
38
Upaya yang dilakukan demi peningkatan produktivitas
diantaranya dengan penyediaan berbagai prasarana dan sarana
pertanian, pelatihan dan pendampingan kepada kelompok tani mulai dari
on farm sampai dengan off farm, pengawasan peredaran pupuk dan
pestisida serta pengendalian hama dan Organisme Penggangu Tanaman
(OPT).
Selain itu, dukungan terhadap penyediaan benih berkualitas
senantiasa dilakukan oleh UPT Balai Benih Pertanian (BBP). Pada tahun
2018, UPT BBP mampu memproduksi benih padi sebanyak 14,460 ton
terdiri dari benih dasar (BD) dan benih pokok (BP), benih yang siap
dipasarkan dapat dilihat pada Tabel III.11.
Tabel III. 11 Produksi Benih Padi UPT BBP Tahun 2018
No. Varietas Jumlah Produksi (Ton) Total
(Ton) Bd Bp
1 Situ Bagendit 685 3,400 4,085
2 Mekongga 280 - 280
3 Ciherang 430 3,285 3,715
4 Pepe - 2,300 2,300
5 Inpari 30 345 - 345
6 Inpari 23 - 3,390 3,390
7 Inpari 24 - 345 345 Total ( Ton ) 1,740 1,2720 14,460
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Pada tahun 2018 terdapat sebelas kelompok penangkar benih
padi, Kelompok penangkar benih padi disajikan pada Tabel III.12
Tabel III.12 Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi
No Nama Kelompok Penangkar Alamat Luas (ha)
1 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Makmur
KBD, Sumberagung 3,5
2 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Rejeki
Sumber, Sumberagung 3,5
3 Kel. Agribisnis Penangkaran Ngudyo Makmur
Ponggok, Trimulyo 1,5
4 Kel. Agribisnis Tri Tunggal Bulus, Sumberagung 1
5 Kel. Agribisnis Penangkaran Paker
Paker, Mulyodadi 2,2
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
39
No Nama Kelompok Penangkar Alamat Luas (ha)
6 Kel. Agribisnis Penangkaran Sido Rukun
Banyakan,Sitimulyo 2
7 Kel. Agribisnis Penangkaran Ngudi Makmur
Gulon, Srihardono 2
8 Kel. Agribisnis Penangkaran Ngudi Lestari
Pangkah, Tirtosari 0,5
9 Kel. Agribisnis Penangkaran Tani Mulyo
Stanggen, Timbulharjo 1,5
10 Kel. Agribisnis Penangkaran Rukun Makmur
Ngentak, Sumberagung 6,5
11 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Harapan
Mejing, Mulyodadi 1,5
Jumlah 25,7 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Total luasan yang dikelola oleh kelompok penangkar tersebut
merupakan total luasan dalam satu kali musim tanam. Kelompok
agribisnis penangkar yang bekerjasama dengan UPT Balai Benih
Pertanian melakukan tanam benih padi tiga kali dalam setahun.
Secara lengkap, data luas panen, produktivitas dan produksi
tanaman pangan pada tahun 2015-2017 tertera pada Tabel III.13.
Tabel III. 13
Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan
No. Komoditas Uraian Tahun
Ket. 2017 2018**
1 Padi Sawah Luas Panen 29.981 31.182,3 ha
Produktivitas (GKG) 60,85 60,06 ku/ha Produksi (GKG ) 190.144
187.285 ton
Produksi beras 119.296,3 119.899,857
ton 2 Padi Ladang Luas Panen 45 197 ha
Produktivitas (GKG) 35,75 45,56 ku/ha Produksi (GKG ) 176 898 ton Produksi beras 110 575 ton
3 Padi Luas Panen 30.026 31.379,3 ha Produktivitas (GKG) 63,39 59,97 ku/ha Produksi (GKG ) 190.320 188.183 ton Produksi beras 119.407 120.474,7
57 ton
4 Jagung Luas Panen 3.283 3.565,1 ha Produksi (pipilan)
kering) 24.222 26.086 ton
Produktivitas 73,78 73,17 ku/ha 5 Kacang tanah Luas Panen 2.195 2.586,4 ha Produksi (wose kering) 3.556 4.068 ton Produktivitas 16,20 15,73 ku/ha
6 Kedelai Luas Panen 969 1213,6 ha Produksi (wose kering) 1.325 1.883 ton Produktivitas 13,67 15,52 ku/ha
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018 (**Angka Sementara)
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
40
Pada tahun 2018 terjadi penurunan produksi padi sebesar 8.37%
atau turun sebesar 2.137 ton dibandingkan tahun 2017. Produksi jagung
pada tahun 2018 adalah 26.086 ton sedangkan tahun 2017 adalah 24.222
sehingga bisa dikatakan produksi jagung mengalami kenaikan yaitu
sebesar 7,15 % atau naik sebesar 1864 ton dibandingkan tahun 2017.
Pada tahun 2018 produksi kacang tanah mengalami kenaikan sebesar
14.39 % atau 512 ton dibandingkan tahun 2017. Kenaikan produksi
,sebanding dengan kenaikan luas panen yaitu sebesar 17.83 % atau
282.1 ha . Produksi kedelai, pada tahun 2018 ini juga mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2017. Kenaikan produksi kedelai mencapai 29,23 %
atau 558 ton. Kenaikan ini sebanding juga dengan kenaikan luas panen
sebesar 20,15 %. Selain itu, produktivitas kedelai juga mengalami
peningkatan sebesar 11,87 % di tahun 2018.
(b) Produksi tanaman hortikultura
Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman sayuran dan buah-
buahan. Tanaman sayuran yang banyak ditanam di Kabupaten Bantul
antara lain bawang merah, cabai merah, dan jamur. Produksi tanaman
hortikultura pada indikator ini merupakan penjumlahan dari produksi
bawang merah, cabai merah dan pisang sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021. Data luas
panen, produksi dan produktivitas tanaman hortikultura tersaji pada Tabel
III.14.
Tabel III. 14 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Hortikultura
No. Komoditas Uraian Tahun Ket 2017 2018**
1 Bawang
MMerahahMerah
Luas Panen 830 835 Ha
Produksi 7.910,2 7.979,8 Ton
Produktivitas 9,53 9,61 ton/ha
2 Cabai Merah Luas Panen 366 402 Ha
Produksi 1.497,6 7.979,8 Ton
Produktivitas 4,09 4,79 Ton/ha
3 Pisang Produksi 6.095,9 5.902,90 ton Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
41
Bawang merah mengalami peningkatan produksi sebesar 0,87%
atau 69,6 ton. Kenaikan produksi ini terjadi karena terdapat peningkatan
produktifitas sebesar 0,8%. Produksi cabai merah mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yaitu 14,54% dari 1497,6 ton pada
tahun 2017 menjadi 1752,6 ton pada tahun 2018. Peningkatan produksi
ini disebabkan peningkatan produktifitas sebesar 14,54%. Peningkatan
produksi ini karena adanya bantuan benih dan pupuk serta penerapan
sistem tata tanam tepat. Akan tetapi, terjadi penurunan produksi pisang
yang diakibatkan oleh cuaca iklim yang tidak mendukung produksi dimana
pada tahun 2018 bulan kering lebih panjang dari bulan basah sehingga
mengganggu pertumbuhan pohon pisang. Kemarau panjang
mengakibatkan pohon pisang kekurangan air sehingga mengganggu
pertumbuhan dan pemasakan buah. Akibatnya produksi pisang juga ikut
menurun.
Gambar III. 3 Panen Bawang Merah Organik di Nawungan, Selopamioro,Imogiri
(c) Produksi perkebunan
Komoditas perkebunan yang menjadi andalan di Kabupaten
Bantul antara lain: tembakau, mete, tebu dan kelapa. Sesuai Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-
202, indikator produksi tanaman perkebunan menrupakan penjumlahan
dari produksi tanaman tebu, tembakau dan kepala.
Pada tahun 2018 produksi tembakau mengalami penurunan
sebesar 5 % atau 151 ku, dengan penurunan produktivitas sebesar 0,14
ku/ha dibanding tahun 2017. Produksi maupun produktivitas mete pada
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
42
tahun 2018 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2017. Produksi
mete menurun sebesar 51,45 ku dikarenakan luas panen mengalami
penurunan sebesar 1,3 ha. Sementara itu, produksi kelapa juga
mengalami penurunan sebesar 8.745,2 ku. Turunnya produksi disebabkan
oleh turunnya luas panen pada tahun 2018 yaitu sebesar 3.414,7 ha.
Produksi tebu tahun 2018 meningkat 24,05 % atau 9.243,25 ku dibanding
tahun 2017 sehingga produktifitas juga meningkat 28,77 % dari 26,76
ku/ha menjadi 37,57 ku/ha. Peningkatan produksi ini didukung oleh
adanya program Rawat Ratoon yang lebih intensif. Rawat ratoon adalah
pemeliharaan tanaman tebu keprasan secara intensif. Dengan adanya
program ini terjadi peningkatan rendemen tebu sehingga produksi tebu
juga meningkat. Selain itu, cuaca kemarau yang lebih panjang pada tahun
2018 juga mendukung peningkatan produksi. Tananam tebu
membutuhkan sinar matahari selama masa tumbuh dan pemasakannya
sehingga masa kemarau yang panjang sangat mendukung pertumbuhan
tebu yang pada akhirnya meningkatkan produksinya juga. Data luas
panen, produksi dan produktivitas tanaman perkebunan seperti pada
Tabel III.15.
Tabel III. 15 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan
No. Komoditas Uraian Tahun
Ket. 2017 2018
1 Tembakau Rakyat Luas Panen 316,00 305,00 ha
Produksi 3.044,00 2.893,00 ku (rajang kering)
Produktivitas 9,63 9,49 ku/ha (rajang kering)
2 Mete Luas Panen 119,80 118,50 ha
Produksi 134,40 82,95 ku (glondong krg)
Produktivitas 0,76 0,70 ku/ha (glondong krg)
3 Tebu Luas Panen 1.207,69 1.022,89 ha
Produksi 29.186,75 38.430,00 ku (hablur )
Produktivitas 26,76 37,57 ku/ha (hablur )
4 Kelapa Luas Panen 10.464,73 7.050,03 ha
Produksi 112.677,00 103.931,80 ku (kopra)
Produktivitas 15,87 14,74 ku/ha (kopra)
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
43
b) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pertanian;
Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan sarana
dan prasarana pertanian guna mendukung produksi pertanian. Dalam
mencapai tujuan program ini memanfaatkan beberapa input berupa SDM,
sarana dan prasarana pertanian serta dukungan anggaran untuk tahun 2018
sebesar Rp 3.186.958.750,00. Kegiatan yang dilakukan melalui program ini
meliputi kegiatan Peningkatan Sarana dan Teknologi Pertanian, kegiatan
Peningkatan Kapasitas Pengelolaan UPT Pengolahan Pupuk Organik, dan
Kegiatan Peningkatan Prasarana Pertanian.
Kegiatan Peningkatan Prasarana Pertanian bertujuan untuk
menyediakan prasarana pertanian guna mendapatkan produktivitas yang
optimal. Adapun keluaran kegiatan meliputi Pemberian bantuan DAK
Swakelola, Renovasi Bangunan Kantor Puskeswan, Pelatihan Pembuatan
Pupuk Organik WISMP, Sosialisasi Asuransi Pertanian Evaluasi LKMA PUAP,
Uji Publik Hasil Pemetaan LP2B, Pelatihan Penguatan Kelembagaan P3A,
dan Sekolah Lapang Iklim.
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Teknologi Pertanian dialokasikan
untuk pelatihan operasional Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Kegiatan
Pelatihan Alat Mesin Pertanian dilaksanakan dengan jumlah peserta
kelompok 30 orang. Selama kegiatan pelatihan terdapat pendampingan
pelaksanaan kegiatan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia disertai
penerimaan bantuan Alsintan.
Selain itu juga dilaksanakan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk
Organik untuk 1 angkatan dengan jumlah peserta 30 orang. Kegiatan
Workshop Pengawasan Peredaran Pupuk dan Pestisida dilaksanakan dengan
peserta terdiri dari PPL Koordinator 17 Kecamatan, Analis Data 17
Kecamatan, Distributor Pupuk, Produsen Pupuk, Komisi Pengawasan Pupuk
Pestisida dan Perwakilan Gapoktan/Kelompok Tani. Tujuan diadakannya
Workshop Pengawasan Peredaran Pupuk dan Pestisida adalah untuk
melakukan evaluasi pengawasan peredaran pupuk dan pestisida di
Kabupaten Bantul. Pengadaan pestisida terdiri dari pestisida hayati sebanyak
125 kg dan pestisida kimia sebanyak 100 liter dilaksanakan pada bulan Maret
2018. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung pengendalian hama dan
penyakit tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Bantul.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
44
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan UPT Pengolahan
Pupuk Organik (UPT PPO) dilaksanakan untuk mendukung operasional UPT.
UPT PPO dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati N0.39 tahun 2016.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati N0. 139 tahun 2016 tugas dan fungsi
UPT PPO adalah melaksanakan Pengolahan Pupuk Organik sehingga
mampu menjadi pusat informasi dan konsultasi pembuatan pupuk organik.
Pabrik pengolahannya sendiri berdiri pada tahun 2009 di Dusun Karanganyar,
Gadingharjo, Sanden, bantul. Dalam hal pemasaran pupuk organik, UPT PPO
telah menjalin kerjasama dengan Koperasi Tani “SIDO MAKMUR”. Bahan
baku pupuk organik produksi UPT PPO berasal dari campuran kototran ayam,
kotoran sapi, kapur dan mixtro. Demi menjamin kualitas pupuk petroganik
agar sesuai dengan permentan No. 7 Tahun 2011, maka pupuk organik telah
diujikan ke laboratorium independen seperti Laboratorium Tanah Universitas
Pajajaran Bandung dan Balai Penelitian Tanah di Bogor. Pada tahun 2018,
UPT PPO berhasil memproduksi pupuk sebanyak 392.375 kg.
Tabel III. 16 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian
Sasaran Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani
Sumber: Diperpautkan, 2019
No. Permasalahan Solusi
1 Lambatnya aplikasi teknologi oleh petani
Perbanyakan demplot dan pelatihan sehingga bisa meningkatkan pengetahuan dan minat petani untuk menerapkan teknologi baru
2 Regenerasi petani yang lambat
2. Sosialisasi, pembentukan dan pelatihan taruna tani
3. Perlu kaderisasi di Gapoktan/ kelompok tani
3 Akses pasar belum mantap dan skala masih kecil
1. Pelatihan tentang pemasaran sehingga meningkatkan pengetahuan tentang strategi menembus pasar
2. Dukungan terhadap terciptanya akses pasar dengan menjalin kemitraan
4 Alih fungsi lahan pertanian. Percepatan Perda LP2B dan Sertipikasi gratis lahan pertanian
5 Belum optimalnya penanganan pasca panen.
2. Pelatihan penanganan pasca panen 3. Dukungan terhadap inovasi baru
dalam pengolahan hasil panen
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
45
3. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan
Sasaran ketiga yang diampu oleh Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas
sumberdaya peternakan, dengan indikator kinerja produksi daging. Rencana
dan realisasi pencapaian sasaran ini tercantum pada Tabel III.17.
Tabel III. 17 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan
No Indikator Kinerja Utama
Capaian 2017
2018 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2018 terhadap 2021 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1. Produksi daging
14.751 14.298,356 14.855,725 103,89 14.790,70 100,44
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Capaian kinerja indikator ini menunjukkan hasil yang baik. Dari
target yang ditetapkan tahun 2018 sebesar 14.298,356 ton dapat terealisasi
sebanyak 14.855,725 atau tercapai 103,89% atau bernilai kinerja Sangat
Tinggi. Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 14.751 ton
maka capaian tahun 2017 meningkat sebesar 0,7%. Dilihat dari target
capaian tahun 2021 (akhir RPJMD), capaian tahun 2018 ini telah
menyumbangkan 100,44% dari target akhir RPJMD tahun 2021 sebesar
14.790,70 ton.
Peningkatan produksi hasil peternakan menjadi sebuah tuntutan
seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Peningkatan produksi harus
diikuti dengan peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas dan kuantitas
sumberdaya peternakan dilakukan antara lain melalui program sebagai
berikut:
a) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Program ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya sebaran
penyakit ternak. Output yang dicapai adalah terlaksananya pelayanan
kesehatan ternak melalui UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan),
terlaksananya pemotongan hewan sesuai kaidah yang benar melalui UPT
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
46
Rumah Pemotongan Hewan (RPH), peningkatan status kesehatan ternak.
Outcome program adalah peningkatan status kesehatan hewan ternak.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pendukung Kegiatan UPT Poskeswan
Keluaran kegiatan ini digunakan untuk operasional UPT Puskeswan
adalah:
(a) Penanganan kasus penyakit oleh UPT Puskeswan sebanyak
10.374 kasus, dari penanganan kasus tersebut dapat diketahui
bahwa di Kabupaten Bantul terdapat tiga kasus penyakit terbanyak
yang secara berurutan disebabkan oleh cacing (helminthosis),
avitaminosis, dan scabies.
(b) Pengadaan obat-obatan medis dan alat perlengkapan pelayanan
kesehatan hewan.
2) Pendukung kegiatan UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH)
UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH) merupakan Unit pelayanan
masyarakat dalam menyediakan daging yang aman, sehat, utuh dan
halal serta berfungsi sebagai sarana untuk melaksanakan:
(a) Pemotongan hewan secara benar, (sesuai dengan persyaratan
kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan dan syariah
agama).
(b) Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong (ante-
morteminspection) dan pemeriksaan karkas,dan jeroan (pose-
mortem inspection) untuk mencegah penularan penyakit zoonotik
ke manusia.
(c) Pemantauan dan surveilans penyakit hewan dan zoonosis yang
ditemukan pada pemeriksaan ante-mortem dan pemeriksaan post-
mortem guna pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan
penyakit hewan menular dan zoonosis di daerah asal hewan.
(d) Syarat-syarat rumah pemotongan hewan, pekerja, cara
pemeriksaan kesehatan, pelaksanaan pemotongan dan
pemotongan harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada.
Pada tahun 2018, UPT RPH mampu memberikan pelayanan
pemotongan dengan jumlah pemotongan sebanyak 2.824 ekor.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
47
3) Peningkatan Kesehatan Ternak
Keluaran dari kegiatan ini adalah:
(a) Terlaksananya 15 kali sosialisasi penyakit hewan menular (Avian
Influenza (AI), leptospirosis, anthrax, dan rabies),
(b) Desinfeksi dan pendistribusian desinfektan ke
masyarakat/Puskeswan,
(c) Vaksinasi avian influensa dan ND di 17 kecamatan sebanyak
127.000 dosis dan ND sebanyak 18.000 dosis,
(d) Pemeriksaan gangguan reproduksi dan ATR pada sapi sebanyak
1.100 ekor serta pemeriksaan parasitologi sejumlah 134 sampel
feses,
(e) Pemrosesan surat ijin praktik dokter hewan praktisi terhadap 11
permohanan ijin praktek,
(f) Monitoring peredaran obat hewan,
(g) Kegiatan ko-asistensi reproduksi bagi mahasiswa FKH UGM.
b) Program Peningkatan Produksi Peternakan;
Peternakan merupakan sektor yang ikut andil dalam meningkatkan
taraf hidup masyarakat Kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul menjadi
pemasok utama kebutuhan daging di Daerah Istimewa Yogyakarta. Akan
tetapi ternak yang disembelih masih ada yang diambil dari daerah lain.
Dari tahun ke tahun, populasi ternak yang ada di Kabupaten Bantul
diharapkan semakin meningkat. Outcome program berupa peningkatan
produksi hasil peternakan dan dilakukan antara lain melalui:
1) Pelatihan Peternakan
Kegiatan pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas
SDM yang ada di Kabupaten Bantul terutama dalam hal peternakan.
Pelatihan yang dilakukan selama tahun 2018 meliputi peltihan
peternakan dan pelatihan pakan. Peserta pelatihan khususnya peternak
dan kelompok ternak. Selain pelatihan juga dilaksanakan kegiatan
promosi produk peternakan dan sosialisasi izin usaha peternakan.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
48
Gambar III. 4. Launching Promosi Produk Peternakan Guna Mendorong Peningkatan Konsumsi Hasil Peternakan
Promosi produk peternakan pada tahun 2018 memiliki target
peserta sejumlah 3.450 orang. Peserta meliputi siswa TK, PAUD, SD,
PKK, dan masyarakat pada umumnya yang menjadi konsumen produk
peternakan. Dari kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin gemar
mengkonsumsi produk peternakan asli Bantul sehingga tujuan Bantul
sehat, cerdas, sejahtera dapat direalisasikan. Sosialisasi izin usaha
peternakan ditujukan kepada peternak, kelompok ternak, pelaku usaha,
dan masyarakat pada umumnya.
2) Evaluasi kelompok dan petugas peternakan
Sebagai wujud penghargaan dan dalam upaya peningkatan
semangat beternak, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
melaksanakan program evaluasi petugas dan kelompok ternak.
Kategori yang dilombakan meliputi: kelompok kambing dan domba,
kelompok sapi, petugas IB, dan dokter hewan. Dengan adanya program
ini diharapkan peternak dan kelompok semakin terpacu dalam
meningkatkan budidaya peternakannya. Untuk petugas peternakan
diharapkan semakin berupaya meningkatkan kualitas SDM dalam
pelayanan kepada masyarakat.
(a) Pelaksanaan program UPSUS SIWAB
(b) Dalam rangka peningkatan populasi ternak guna mendukung
swasembada daging pemerintah Pusat mengadakan program
UPSUS SIWAB (upaya khusus sapi indukan wajib bunting).
Program ini berlangsung dari tahun 2017 dan akan selesai pada
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
49
tahun 2019. Di tahun 2018, Kabupaten Bantul memperoleh target
akseptor sebanyak 23.000, target bunting 16.310, dan lahir 12.448.
Dari target tersebut diperoleh realisasi akseptor sebanyak 34.612,
bunting 11.354, dan lahir 11.500.
(c) Penetasan
(d) Tujuan dari kegiatan ini meningkatkan mutu bibit ayam buras
melalui kegiatan penetasan ayam buras menggunakan mesin tetas
untuk menghasilkan Day Old Chicken (DOC) yang berada di
Bakulan Wetan, Patalan, Jetis.
(e) Pengawasan dan pengujian terhadap sampel pakan ternak yang
beredar di Kabupaten Bantul.
c) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Kesmavet,
Pengolahan dan Pemasaran. Keluaran dari kegiatan ini adalah:
1) Pengawasan peredaran dan pemeriksaan daging meliputi pemeriksaan
daging sapi, daging kambing, dan daging ayam;
2) Pemeriksaan laboratorium terhadap 240 sampel daging dengan hasil
pemeriksaan kategori baik sebanyak 224 sampel, kategori cukup 16
sampel, dan kategori jelek sebanyak 0 sampel;
3) Pengawasan peredaran dan pemeriksaan susu pada 13 peternak sapi
perah;
4) Pengawasan produk pangan asal hewan, yang meliputi pengambilan
sampel dan pemeriksaan laboratorium terhadap bakso, sosis, nugget,
dan produk asal hewan lainnya. Pengawasan ini ditujukan untuk
mencegah terjadinya pemalsuan bahan yang menyebabkan pangan
tersebut kehilangan keutuhannya. Dari 60 sampel yang diambil
terdapat 10 sampel bakso yang dinyatakan positif pemalsuan
berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium di BBVet. Selanjutnya,
oknum penjual bakso positif pemalsuan dimohon untuk hadir ke dinas
dan diberikan bimbingan serta peringatan.
5) Sosialisasi peduli ASUH, dilaksanakan sebanyak 12 kali dengan total
peserta 300 orang dari pelaku usaha pangan asal hewan, peternak,
dan ibu rumah tangga yang terlibat langsung dalam penyediaan
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
50
pangan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih
produk pangan asal hewan. (ASUH akronim dari Aman, Sehat, Utuh,
dan Halal).
6) Bimbingan teknis pemotongan hewan kurban bagi takmir merupakan
agenda tahunan yang sangat penting untuk mendukung kelancaran
Hari Raya Idhul Adha 1437 H, diikuti oleh 200 orang peserta.
7) Koordinasi petugas pemantau dan pemeriksa hewan qurban demi
kelancaran pelaksanaan pemantauan dan pemeriksaan terhadap
hewan qurban.
Hasil yang diharapkan dari tercapainya indikator ini adalah
peningkatan produksi daging. Pada tahun 2018 terjadi kenaikan produksi
daging dan telur dari tahun 2017. Kenaikan produksi daging tersebut
dipengaruhi oleh kenaikan kebutuhan daging di wilayah Kabupaten Bantul.
Akan tetapi, produksi susu mengalami penurunan dari tahun 2017 yang
disebabkan karena penurunan populasi sapi perah.
Tabel III.18 Produksi Daging, Telur, dan Susu Tahun 2017-2018 No Komoditas 2017 (kg) 2018 (kg)
1 Daging 14.751.000 14.855.725
2 Telur 7.184.368 7.329.945
3 Susu 184.777 102.484 Sumber: Diperpautkan, 2019
Hambatan atau permasalahan yang dihadapi pada upaya
pencapaian peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya peternakan
adalah sebagai berikut :
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
produk daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan hewan dan kebersihan lingkungan dalam peningkatan
produktivitas dan pengendalian penyakit.
3. Masih rendahnya kesadaran untuk melakukan pengujian
laboratorium oleh pemilik depot/pedagang daging dan susu atas
produk yang dijualnya
4. Kurangnya Sumber Daya Manusia di bidang Kesmavet untuk
melaksanakan tugas pengawasan kesmavet secara optimal.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
51
5. Sedikitnya tindak lanjut yang dilakukan para pedagang/pemilik
usaha atas teguran dan peringatan yang disampaikan oleh Dinas
tentang produk yang tidak ASUH.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengatasi permasalahan
yang dihadapi seperti tersebut di atas antara lain :
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat baik produsen maupun
konsumen akan pentingnya produk hewan yang ASUH
2. Masih perlunya bimbingan kepada masyarakat tentang arti
pentingnya kesehatan ternak dan kebersihan lingkungan.
3. Perlunya sosialisasi dan fasilitasi Dinas dalam hal pengujian
laboratorium.
4. Meningkatkan kualitas dan kwantitas sumber daya manusia (SDM)
dengan melakukan peningkatan pengetahuan melalui pelatihan-
pelatihan serta penambahan pegawai yang profesional di bidang
Kesmavet.
5. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral /Instansi dalam
pengawasan produk pangan asal hewan serta dalam penindakan
pelanggaran yang terjadi.
4. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan
Sasaran meningkatnya produksi perikanan menggunakan produksi
perikanan sebagai indikatornya. IKU produksi perikanan diakumulasi dari
produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap baik laut maupun
perairan umum. Rencana dan realisasi capaian indikator produksi perikanan
seperti tercantum pada Tabel III.19.
Tabel III. 19 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan
No Indikator Kinerja Utama
Capaian 2017
2018 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 terhadap 2021 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1. Produksi perikanan
12.912,41 13.398,44 13.059,44 97,46 13.634 95,79
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
52
Capaian kinerja IKU produksi perikanan Tahun 2018 menunjukkan
hasil yang baik, yaitu mencapai 97,46% dari target sebesar 13.398,44 ton
tercapai 13.059,44 ton atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Dibandingkan
dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 12.912,41 ton maka capaian
tahun 2017 meningkat sebesar 1,14%. Dibandingkan dengan target capaian
tahun 2021 (akhir RPJMD) sebesar 13.634 ton, capaian tahun 2018 ini telah
menyumbangkan 95,79% dari target akhir RPJMD tahun 2021.
Peningkatan produksi perikanan diupayakan melalui beberapa
kegiatan yaitu :
1) Peningkatan Sarana Prasarana Perikanan Budidaya
Guna mencapai peningkatan sarana dan prasarana perikanan
budidaya, peningkatan kualitas SDM pembudidaya, Peningkatan
kualitas dan kuantitas ikan, serta Peningkatan penerapan Cara
Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan penerapan Cara Pembenihan Ikan
yang baik (CPIB), Pemerintah Kabupaten Bantul memberikan fasilitasi
sarana dan prasarana perikanan budidaya.
Peningkatan sarana dan prasarana perikanan budidaya dilakukan
dengan dukungan pembangunan kolam dan saluran outlet di Balai benih
Ikan Gesikan yang berlokasi di Gesikan, Wijirejo, Pandak. Pengawasan
dan pemantauan penyakit dan kesehatan ikan dilakukan dengan
mendatangi pembudidaya ikan yang ada di kabupaten Bantul. Sifatnya
bisa insidental apabila ada laporan dari pembudidaya ikan ataupun
secara rutin. Laporan indikasi penyakit dari Pokdakan yang telah masuk
akan ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi pembudidaya ikan yang
mengalami kasus penyakit. Tim akan mengecek kondisi air dan juga
kondisi ikan yang sakit. Apabila diperlukan akan dilakukan tindak lanjut
dengan pengambilan sampel sebagai objek uji laboratorium di BPTPB
Cangkringan Dislautkan DIY guna mengetahui penyebab dan jenis
penyakitnya. Selain itu dinas juga akan memfasilitasi obat-obatan atau
probiotik untuk diberikan pada pembudidaya sebagai contoh obat yang
direkomendasikan yang bagus dan aman untuk mencegah atau
mengobati ikan yang sakit.
Peningkatan kualitas SDM pembudidaya dilakukan dengan
menyelenggarakan Workshop CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) dan
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
53
CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik) dengan tujuan untuk
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya CBIB dan CPIB. Selain itu
juga diberikan fasilitasi pengajuan permohonan sertifikat CBIB-CPIB
oleh pelaku utama perikanan budidaya baik pelaku pembesaran ikan
maupun pembenihan ikan. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas ikan dilaksanakan Ekspose Hasil Pemantauan Kesehatan Ikan
dan Lingkungan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran pelaku
utama perikanan budidaya akan pentingnya pengendalian kesehatan
ikan dan lingkungan secara dini; serta untuk meningkatkan pengetahuan
dan wawasan pelaku utama perikanan budidaya tentang penggunaan
obat-obatan perikanan baik herbal maupun kimia.
Data produksi perikanan budidaya Kabupaten Bantul Tahun
2017-2018 disajikan pada Tabel III.20.
Tabel III. 20 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2017-2018
No. Uraian Jumlah
2017 2018**
1 Gurami 2.028.830 2.164.370
2 Nila 2.114.000 2.567.437
3 Lele 7.094.430 7.028.122
4 Bawal 282.250 179.914
5 Patin 29.370 21.421
6 Mas 37.450 37.444
7 Udang vaname 440.890 292.292
8 Lain-lain - -
Jumlah 12.027.236 12.291.000 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
(** Angka Sementara)
Pada tahun 2018 produksi perikanan budidaya mengalami
kenaikan sebesar 263.780 kg atau 2,19 % dari 12.027.236 kg pada
tahun 2017 menjadi 12.291.000 kg pada tahun 2018. Kenaikan ini
disebabkan karena penggunaan teknologi budidaya ikan yang lebih
intensif melalui budidaya ikan lele padat tebar tinggi. Dengan lahan yang
terbatas dan padat tebar tinggi, mampu meningkatkan produksi
perikanan budidaya di Kabupaten Bantul.
Dukungan pemerintah Kabupaten Bantul terhadap peningkatan
produksi perikanan budidaya yaitu dengan melaksanakan pelatihan
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
54
perikanan budidaya, pembuatan pakan ikan, sosialisasi wirausaha
perikanan budidaya kepada beberapa kelompok perikanan serta para
pemuda dan pelajar. Pengembangan budidaya perikanan juga didukung
dengan pengembangan benih ikan melalui empat Balai Benih Ikan (BBI)
yang meliputi BBI Barongan, Sanden, Gesikan, dan Krapyak, dan
melalui Unit Pembenihan Rakyat (UPR). Beberapa upaya telah
dilakukan untuk meningkatkan produksi benih berkualitas, antara lain
dengan memberikan bantuan induk gurami, lele, nila, dan sarana
prasarana perbenihan. Selain itu juga dilaksanakan pembinaan dan
pengembangan perikanan serta pemberian bantuan sarana dan
prasarana produksi perikanan budidaya baik pembesaran maupun
pembenihan ikan.
2) Peningkatan Kapasitas Usaha dan Kelembagaan Perikanan
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Usaha dan Kelembagaan
Perikanan bertujuan untuk (1). Meningkatkan produksi perikanan melalui
pembinaan, pendampingan, dan fasilitasi terhadap pelaku utama
perikanan baik dari aspek teknis maupun kelembagaan, (2).
Meningkatkan peran dan partisipasi pelaku utama perikanan dan
stakeholder terkait dalam peningkatan produksi perikanan dan
pengembangan perikanan yang lestari dan berkelanjutan.
Fasilitasi terhadap pelaku perikanan diberikan melalui pelatihan –
pelatihan yang diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan pembudidaya ikan. Pelatihan yang diselenggarakan antara
lain Pelatihan budidaya ikan, Pelatihan teknis nelayan, Sekolah lapang
perikanan budidaya, dan Pelatihan budidaya lele di lahan pekarangan.
Dengan adanya pelatihan – pelatihan ini diharapkan dapat
meningkatkan kapasitas kelembagaan pokdakan dan KUB nelayan yang
menjadi peserta pelatihan. Selain itu, diharapkan akan terjadi
peningkatan pengetahuan dan keterampilan pembudidaya ikan dalam
teknis budidaya ikan, pengendalian dan penanggulangan hama penyakit
ikan, maupun kapasitas kelembagaan kelompok. Demi meningkatkan
kinerja kelompok pembudidaya, dilaksanakan pula Evaluasi kinerja
kelompok baik dari sisi teknis budidaya ikan, administrasi kelompok,
maupun kapasitas kelembagaan kelompok pasca evaluasi.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
55
Pembinaan dan Pendampingan dilaksanakan melalui Sarasehan
dengan tujuan untuk menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antar
stakeholder perikanan di Kabupaten Bantul. Selain itu, dilaksanakan
pula sosialisasi peraturan perundang-undangan yaitu (a) Permen KP
Nomor 56/PERMEN-KP/2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau
Pengeluaran Lobster (panulirus Spp.), Kepiting (scylla Spp.), dan
Rajungan (portunus Spp.) dari Wilayah Negara Republik Indonesia dan
(b) Permen KP Nomor 41/PERMEN-KP/2014 tentang Larangan
Pemasukan Jenis Ikan Berbahaya dari Luar Negeri ke dalam Wilayah
Negara Republik Indonesia.
Gambar III. 5. Kegiatan Sarasehan Pelaku Utama Perikanan dan Penyerahan Bantuan Alat Penangkapan Ikan bagi Nelayan Kabupaten
Bantul
3) Peningkatan Prasarana dan Sarana Perikanan Tangkap
Output kegiatan ini adalah peningkatan sarana dan prasarana
yang berhubungan dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sehingga
dapat meningkatkan kelancaran kinerja serta produksi perikanan
tangkap di Kabupaten Bantul, misalnya Pembangunan Tempat
Penampungan Air Tempat Pelelangan Ikan (TPI), penyediaan
operasional TPI, serta Studi Kelayakan TPI Kuwaru.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
56
Tabel III. 21 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2017-2018
No. Uraian Produksi (ton)
2017 2018**
1 Produksi tangkap laut 624,75 473,01
2 Produksi tangkap perairan umum
260,60 295,43
Jumlah 885,35 768,44
Sumber: Diperpautkan, 2019 (** Angka Sementara)
Pada tahun 2018 terjadi penurunan produksi ikan tangkap
dibanding periode tahun sebelumnya yaitu sebesar 116,91 ton atau
15,21 %. Hal ini dikarenakan sejak bulan Juli hingga September 2018,
kondisi gelombang tinggi di ring I 4 mil laut Kabupaten Bantul
menyebabkan nelayan tidak bisa melaut dan atau menangkap ikan di
laut. Selain itu, pada periode yang sama, debit air sungai yang
berkurang menyebabkan aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan
perairan umum mengalami penurunan.
Beberapa upaya yang akan dilakukan dalam rangka
meningkatkan produksi perikanan antara lain : (1). meningkatkan
produksi perikanan budidaya melalui penerapan dan sekolah lapang
perikanan budidaya metode MATLAIR (hemat lahan dan air), (2).
meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pelaku usaha bidang
kelautan dan perikanan, (3). Meningkatkan koordinasi dengan instansi
vertikal baik Pemerintah Daerah DIY maupun Kementerian Kelautan dan
Perikanan untuk dapat mengakses berbagai program/kegiatan maupun
bantuan yang disalurkan, (4). Meningkatkan sinergitas dengan penyuluh
perikanan baik PNS maupun Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) demi
pendampingan usaha kelautan dan perikanan pada kelompok binaan,
(5). Meningkatkan sarana prasarana usaha perikanan baik perikanan
budidaya maupun perikanan tangkap.
4) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan UPT Balai Benih Ikan
Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Budidaya Ikan (BBI)
merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan penunjang
tugas Dinas dalam bidang perikanan. UPT BBI dipimpin oleh seorang
Kepala UPTD yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
57
kepada Kepala Dinas.Susunan Organisasi UPTD BBI terdiri atas kepala
UPTD, Sub Bagian Tata Usaha; dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Output yang dihasilkan dalam pelaksanaan fungsi dan ketugasan
UPTD BBI antara lain adalah produksi benih yang secara nyata
memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
Kabupaten Bantul. Perkembangan produksi benih dan nilai produksi
dapat dilihat pada table III. 22
Tabel III.22 Produksi Benih Ikan dan Nilai Produksi benih
UPTD BBI
No Output Tahun
2017 2018
1 Produksi (ekor) 4.362.005 4.629.118
2 Nilai (Rupiah) 197.482.000 216.413.400 Sumber: UPTD Balai Budidaya Ikan (2019)
Selain itu, upaya pencapaian indikator kinerja produksi perikanan
tak lepas juga dari berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan
dan solusi dalam upaya peningkatan produksi perikanan di Kabupaten
Bantul dicantumkan pada Tabel III.23.
Tabel III. 23 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian
Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan No. Permasalahan Solusi
1 Rendahnya daya saing produk perikanan
Perlunya pelatihan tentang inovasi pengolahan hasil perikanan sehingga bisa meningkatkan nilai jualnya
Fasilitasi akses permodalan dan pemberian bantuan kepada pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan.
2 Rendahnya minat generasi muda dalam usaha di bidang kelautan dan perikanan
Pelatihan budidaya ikan yang menyasar generasi muda misalnya karangtaruna
Sosialisasi teknologi budidaya ikan padat tebar hemat lahan dan air (Matlair) dengan produksi tinggi sehingga dapat meningkatkan minat untuk melakukan budidaya ikan
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
58
5. Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan Perikanan
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
merupakan sasaran VI dengan indikator Nilai Tukar Petani (NTP). NTP
merupakan perbandingan antara Indeks harga yg diterima petani (It) dengan
Indeks harga yg dibayar petani (Ib). Nilai NTP > 100, berarti petani mengalami
surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya.
Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya.
Capaian nilai NTP Kabupaten Bantul pada tahun 2017 adalah
100,69% dan masuk Kategori “SANGAT TINGGI”. dengan realisasi 102,1
sedangkan target sebesar 101,4. Selengkapnya disajikan pada Tabel III.24.
Tabel III. 24 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan
Perikanan
No Indikator
Kinerja Utama Capaian
2017
2018 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017
terhadap 2021 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1. Nilai Tukar Petani (NTP)
102,1 101,6 103,16 101,53 102,00 101,13
Sumber : BPS Kabupaten Bantul, 2019
Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik.
Target yang ditetapkan tahun 2018 adalah 101,6 dan realisasi sebesar 103,16
tercapai 101,53% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Dibandingkan dengan
realisasi tahun sebelumnya sebesar 102,1 maka capaian tahun 2018
mengalami penurunan sebesar 1,03%.
Kenaikan NTP pada Desember 2018 dipengaruhi oleh peningkatan
subsektor tanaman pangan sebesar 0,75 persen dan peternakan 0,17 persen.
Sedangkan, subsektor hortikultura turun sebesar 0,02 persen, tanaman
perkebunan rakyat 1,16 persen, dan perikanan 0,04 persen. Selain itu, inflasi
pedesaan di Indonesia tercatat sebesar 0,58 persen disebabkan oleh naiknya
indeks di seluruh kelompok penyusunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga
(IKRT), terutama kelompok bahan makanan. Target capaian tahun 2021
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
59
(akhir Renstra) sebesar 102. Capaian tahun 2017 ini telah melebihi target
akhir Renstra tahun 2021 sebesar 101,13%.
Sasaran ini dicapai melalui program Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan. Dalam upaya memberdayakan
petani agar terjadi percepatan pencapaian kesejahteraan maka kegiatan
penyuluhan merupakan kegiatan yang sangat strategis guna mentransfer ilmu
pengetahuan teknologi untuk merubah sikap perilaku dan ketrampilan.
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan yaitu
1) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
Keluaran kegiatan peningkatan kapasitas tenaga penyuluh
pertanian/perkebunan adalah terlaksananya penyusunan program
penyuluhan tingkat kabupaten dan kecamatan, pelatihan penyuluh
swadaya, talk show media televisi, penyebaran informasi melalui media
radio, dan penerbitan bulletin Suluh Pangan.
Programa Penyuluhan adalah perencanaan kegiatan penyuluhan
untuk tingkat kecamatan dan kabupaten. Programa Penyuluhan tingkat
kabupaten dan kecamatan disusun berdasarkan Permentan RI No 47
tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan.
Penyusunan programa penyuluhan tingkat kabupaten diawali dari
penyusunan programa penyuluhan tingkat kecamatan. Pelatihan bagi
penyuluh swadaya dilaksanakan untuk meningkatkan peran penyuluh
dalam memberikan pelayanan dan percontohan agribisnis kepada
masyarakat. Materi pelatihan bagi penyuluh swadaya pertanian adalah
Kebijakan Penyuluhan Pertanian, Pemberdayaan Penyuluh Pertanian
Swadaya, Kelembagaan Ekonomi Petani dan Pendataan Penyuluh
Pertanian Swadaya, Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan
Hortikultura dan Perkebunan, Agribisnis Perbenihan dan Teknik Menyuluh,
Memandu dan Rencana Tindak Lanjut.
Untuk menyebarluaskan ilmu, pengetahuan, teknologi dan program
kerja kepada masyarakat, dilakukan penyebaran informasi melalui media
radio. Materi yang disampaikan di antaranya adalah Pemberdayaan
Pelaku Utama Dalam Perbanyakan Tanaman Menuju Bantul Sentra Bibit,
Budidaya Bawang Merah Asal Biji, Optimalisasi Pemanfaatan
Pekaranagan, Upaya Peningkatan Produksi Ikan Darat, Upaya
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
60
Peningkatan Produksi Unggas, Pelayanan Kesehatan Hewan,
Modernisasi Pertanian Melalui Pengelolaan Alsintan, Sertifikasi produk
pertanian, Lahan Pertanian Berkelanjutan, Penyediaan Pupuk Untuk
Program UPSUS PAJALE, Pengembangan Tanaman Perkebunan,
Pelayanan Benih Padi.
2) Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan
Selain itu, dengan adanya kegiatan penyuluhan diharapkan
petani mampu untuk memanfaatkan teknologi dan informasi pertanian
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan merubah
pola sikap dan pola tindak yang lebih responsif yang pada akhirnya akan
mampu meningkatkan produktifitas, produksi dan pendapatan petani yang
selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk itu
dilaksanakan kegiatan seperti Sekolah Lapang Agribisnis (SLA); Pelatihan
One Vilage One Product (OVOP); Sosialisasi, pembentukan dan pelatihan
petani muda/taruna tani; Klinik agribisnis keliling; Verifikasi
Kelompok/petani/petugas berprestasi tingkat kabupaten; dan Identifikasi
dan legalisasi kelompok tingkat kabupaten dan kecamatan.
C. Akuntabilitas Anggaran
Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan
dan Pembiayaan (pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang
dimungkinkan untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2018 di Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan sebesar Rp. 16.735.338.866 yang
digunakan untuk membiayai Belanja Langsung. Sedangkan realisasi belanja
langsung sebesar Rp. 16.155.615.004 atau sebesar 96,536%.
Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2018 yang dialokasikan
untuk membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung
pencapaian sasaran strategis seperti tercantum pada Tabel III.25.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
61
Tabel III. 25 Alokasi Anggaran Belanja Langsung untuk Pencapaian Sasaran Strategis
No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %
1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
899.590.000 5,37
2 Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani
7.252.632.620 43,34
3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
1.531.489.750 9,15
4 Meningkatnya produksi perikanan 2.623.174.850 15,67
5 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
477.294.500 2,85
Jumlah 12.784.181.720 76,39
Belanja Langsung Pendukung 3.941.157.146 23,61 Total Belanja Langsung 16.735.338.866 100,00
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk
penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja
langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggaran untuk
program/kegiatan utama sebesar Rp. 12.784.181.720,00 atau sebesar 76,39
% dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan
pendukung sebesar Rp. 3.941.157.146,00 atau sebesar 23,61 % dari total
belanja langsung.
Anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran strategis dengan
anggaran paling besar adalah sasaran Meningkatnya intensifikasi dan
diversifikasi usaha tani dengan besaran anggaran Rp. 7.252.632.620,00 atau
43,34 % dari total belanja langsung. Sementara itu, sasaran dengan anggaran
yang relative kecil adalah sasaran Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
pertanian dan perikanan dengan anggaran sebesar Rp. 477.294.500 atau
sebesar 2,85 % dari total anggaran belanja langsung.
Penyerapan belanja langsung pada tahun 2018 sebesar 96,536 %
dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan
bahwa akuntabilitas kinerja telah efektif jika dibandingkan dengan
penyerapan anggaran daerah. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan
utama sebesar 76,39 % sedangkan realisasi untuk program/kegiatan
pendukung sebesar 76,78 %.
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
62
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2018 yang
dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator
Kinerja Utama disajikan pada Tabel III.26.
Tabel III.26 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018
No Indikator Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi % Target (Rp) Realisasi
(Rp) %
1 Ketersediaan Energi
3.085 3.121 101,16 174.455.000 174.185.500 99,85
2 Ketersediaan Protein
72,4 87,23 120,48 361.400.000 360.240.000 99,68
3 Skor Pola Pangan Harapan
93,40 91,7 98,18 363.735.000 360.296.500 99,05
4 Produksi tanaman pangan
231.560,21 216.152 93,34 5.258.992.850 5.098.065.569 96,94
5 Produksi tanaman hortikultura
6.553,93 15.635,30 238,5 1.722.408.270 1.641.699.582 95,31
6 Produksi tanaman perkebunan
14.524,09 145.255,81 100,01 271.231.500 268.181.500 98,88
7 Produksi daging 14.298,356 14.855,725 103,89 1.531.489.750 1.470.909.378 96,04
8 Produksi perikanan
13.398,44 13.059,44 97,46 2.623.174.850 2.558.626.773 97,54
9 Nilai Tukar Petani (NTP)
101,6 103,16 101,53 477.984.500 472.604.500 98,87
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Jika dilihat dari realisasi anggaran per IKU, penyerapan anggaran
terbesar pada program/kegiatan yang mendukung pencapaian IKU
Ketersediaan Energi sebesar 99,46 % sedangkan penyerapan anggaran
terkecil pada program/kegiatan yang mendukung pencapaian IKU Produksi
Tanaman Hortikultura sebesar 95,31%. Jika dilihat dari penyerapan anggaran
per sasaran, maka sasaran Meningkatnya ketersediaan dan keragaman
pangan secara berkelanjutan menyerap anggaran paling besar yaitu 99,53 %
dari target. Sedangkan sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas
sumberdaya peternakan menyerap anggaran terkecil yaitu 96,04 % dari
target.
D. Efisiensi Sumber Daya
Efisiensi belanja langsung pada tahun 2018 sebesar 3,46 %, dari
total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi, yaitu
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
63
tercapainya target yang telah ditentukan akan tetapi terdapat penghematan
anggaran.
Efisiensi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 2,97 %,
sedangkan efisiensi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 5,07 %. Jika
dilihat dari efisiensi anggaran per IKU, efisiensi anggaran terbesar pada
program/kegiatan di IKU Produksi Tanaman Pangan sebesar 6,35 %,
sedangkan efisiensi anggaran terkecil pada program/kegiatan di IKU
Ketersediaan Energi sebesar 0,51 %. Jika dilihat dari efisiensi anggaran per
sasaran, maka sasaran Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha
tani, memiliki efisiensi anggarannya paling besar yaitu 4 % dari anggaran
target. Sedangkan sasaran Meningkatnya ketersediaan dan keragaman
pangan secara berkelanjutan, efisiensi anggarannya terkecil yaitu 0,46% dari
anggaran target.
Efisiensi belanja langsung tahun 2018 yang dialokasikan untuk
membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama
disajikan pada Tabel III.27.
Tabel III. 27 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2018
No Indikator Kinerja Anggaran
Target (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi %
1 Ketersediaan Energi
174.455.000 174.185.500 269.500 0,15
2 Ketersediaan Protein
361.400.000 360.240.000 1.160.000 0,32
3 Skor Pola Pangan Harapan
363.735.000 360.296.500 3.438.500 0,94
4 Produksi tanaman pangan
5.258.992.850 5.098.065.569 298.858.511 6,35
5 Produksi tanaman hortikultura
1.722.408.270 1.641.699.582 80.708.688 4,21
6 Produksi tanaman perkebunan
271.231.500 268.181.500 11.177.770 1,44
7 Produksi daging 1.531.489.750 1.470.909.378 60.580.372 3,96
8 Produksi perikanan 2.623.174.850 2.558.626.773 64.548.077 2,46
9 Nilai Tukar Petani (NTP)
477.984.500 472.604.500 4.690.000 0,98
Jumlah 12.784.191.720 12.404.809.302 379.382.418 2,97
Belanja Langsung Pendukung
3.951.157.146 3.750.805.702 200.351.444 5,07
Total Belanja langsung 16.735.338.866 16.155.615.004 579.723.862 3,46
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
64
Berdasarkan analisis capaian kinerja dan penyerapan anggaran
pada tiap sasaran, dapat dipotret tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya
dalam indikator sasaran. Semakin besar capaian kinerja dan semakin rendah
penyerapan anggaran, akan semakin tinggi tinkat efisiensi pencapaian suatu
sasaran. Sasaran dengan tingkat efisiensi tertinggi dicapai pada sasaran
Meningkatnya intensfikasi dan diversifikasi usaha tani dengan capaian
indikator Produksi tanaman pangan sebesar 93,34 % dan penyerapan
anggaran sebesar 96,94 % dengan tingkat efisiensi sebesar 6,35 %. Tingkat
efisiensi terendah pada sasaran meningkatnya ketersediaan dan
keberagaman pangan secara berkelanjutan, dengan capaian indikator
ketersediaan energi sebesar 101,16 % dan penyerapan anggaran 99,85 %
sehingga diperoleh tingkat efisiensi sebesar 0,15. Selengkapnya tingkat
efisiensi penggunaan sumber daya disajikan pada Tabel III.28.
Tabel III. 28 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
No. Sasaran Indikator %
Capaian Kinerja
% Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi
1
Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
Ketersediaan Energi
101,16 99,85 0,15
Ketersediaan Protein
120,48 99,68 0,32
Skor Pola Pangan Harapan
98,18 99,05 0,94
2
Meningkatnya intensfikasi dan diversifikasi usaha tani
Produksi tanaman pangan
93,34 96,94 6,35
Produksi tanaman hortikultura
238,5 95,31 4,21
Produksi tanaman perkebunan
100,01 98,88
1,44
3
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
Produksi daging 103,89 96,04 3,96
4 Meningkatnya Produksi Perikanan
Produksi perikanan
97,46 97,54 2,46
5
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
Nilai Tukar Petani (NTP)
101,53 98,87 0,98
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
65
E. Kinerja Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan mempunyai unit
ekonomi yang memberikan sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Bantul. Target dan capaian PAD pada Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan disajikan pada Tabel III.29.
Sembilan sumber PAD dengan total target sebesar Rp.
4.818.272.000,00 memberikan realisasi sebesar Rp. 3.920.352.397,00 atau
sebesar 81,36 %. Pendapatan hasil dari Retribusi Tempat Pelelangan Ikan
memberikan capaian realisasi yang paling besar yaitu 181,40% dari target Rp.
50.000.000,00 tercapai sebesar Rp. 90.700.497,00. Sedangkan capaian
terendah pada pendapatan dari Retribusi Rumah Potong Hewan yaitu 70,59%
dengan target Rp. 60.000.000, 00 tercapai sebesar Rp. 42.352.500,00.
Tabel III. 29 Target dan Capaian Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2018
No. Jenis Penerimaan Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan Hewan
125.000.000 213.973.500 171,18
2 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan
50.000.000 90.700.497 181,40
3 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
2.294.890.249 1.697.616.250 73,97
4 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
2.068.463.200 1.794.477.400 86,75
5 Retribusi Rumah Potong Hewan
60.000.000 42.352.500 70,59
6 Hasil dari pengelolaan dana bergulir
22.000.000 22.810.000 103,68
7 Lain-lain PAD yang Sah Lainnya
56.000.000 58.422.250 104,33
8 Pendapatan dari sewa kapal dan sewa kawasan BAT
141.918.551 - 0
Jumlah 4.818.272.000 3.920.352.397
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Indeks Kepuasan Masyarakat
Survey penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja aparatur Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dalam
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
66
memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus sebagai wahana
penyerap aspirasi masyarakat baik yang berupa saran, harapan, sekaligus
komplain terhadap pelayanan yang telah diberikan selama ini untuk dijadikan
pedoman kebijakan, program dan strategi guna peningkatan pelayanan.
Kegiatan survey penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat ini
dilakukan terbatas di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul, sebanyak 170 responden pada semester 1 dan 200
responden pada semester 2 yang diharapkan mampu memberikan gambaran
mengenai kualitas pelayanan yang diberikan oleh aparatur Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul kepada pelanggannya.
Adapun pertanyaan yang dimintakan pendapat kepada masyarakat
terdiri dari 14 unsur yang relevan, valid dan reliabel dengan harapan
masyarakat memberikan pendapatnya terhadap empat pilihan jawaban yang
tersedia. Kuesioner yang masuk akan diolah dalam data entri komputer untuk
mendapatkan nilai IKM. Nilai IKM dihitung dengan menggunakan “Nilai rata-
rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan.
Tabel III. 30 Nilai Rata-Rata Tiap Unsur Pelayanan pada Survey IKM Tahun 2018
No. Unsur Pelayanan Nilai Rata-Rata
Semester 1 Semester 2
U1 Prosedur pelayanan 3,306 3,395
U2 Persyaratan pelayanan 3,265 3,265
U3 Kejelasan petugas pelayanan 3,288 3,280
U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3,153 3,250
U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3,224 3,320
U6 Kemampuan petugas pelayanan 3,235 3,300
U7 Kecepatan pelayanan 3,212 3,310
U8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,200 3,305
U9 Kesopanan dan keramahan petugas 3,294 3,390
U10 Ketepatan Jadwal Kegiatan 3,553 3,775
U11 Kenyamanan lingkungan 3,665 3,635
U12 Keamanan pelayanan 3,482 2,290
U13 Penyelenggaraan Rapat, Pelatihan, dll 3,365 3,200
U14 Materi Rapat, Pelatihan, dll 3,394 3,185
Nilai IKM 82,778 83,248 Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Hasil analisis terhadap penilaian indeks kepuasan masyarakat
melalui kuesioner yang sudah disebar kepada 170 responden menunjukkan
bahwa nilai IKM Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Semester I
LAPORAN KINERJA DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018
67
Tahun 2018 adalah 82,778, sedang 200 responden pada semester II
memberikan respon sebesar 83,248 seperti tertera pada Tabel III.30.
Tabel III. 31 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Persepsi
Nilai Interval IKM
Nilai Interval Konversi IKM
Mutu Pelayanan
Kinerja Unit Pelayanan
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak baik
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat baik Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2019
Dengan nilai IKM (Nilai Interval Konversi IKM) sebesar 82,778 pada
Semester I dan 83,248 pada Semester II, apabila kita lihat Tabel III.31 maka
dapat dikatakan Kinerja Unit Pelayanan dan Mutu Pelayanan pada Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah
“SANGAT BAIK”.
68
Bab IV Penutup
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah
proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-
prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum,
kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan
demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis
yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja
pelayanan publik. Laporan ini memberikan gambaran tingkat pencapaian
sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan
strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan.
Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah memperlihatkan
pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya yaitu
sebanyak 5 (lima) sasaran, 9 (sepuluh) Indikator Kinerja Utama (IKU) seperti
yang tertuang dalam Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016 - 2021. Secara umum
realisasi masing-masing IKU telah tercapai sesuai dengan target, bahkan ada
yang melebihi target, atau rata-rata tercapai sebesar 117,17 % atau kinerja
kriteria Sangat Tinggi.
Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh
indikator yang dicantumkan dalam Perubahan Renstra Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 khususnya
untuk Tahun Anggaran 2018 dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat
indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, kami akui
semata-mata merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai
manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., namun
demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi
motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.
70
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran II Pemerintah Kabupaten Bantul Jalan Lingkar Timur Manding Bantul 55711 Telp / Fax 0274 – 6460182 / 6460236
Email : [email protected] | Website : www.diperpautkan.bantulkab.go.id
DiperpautkanBantul | diperpautkan_bantul
diperpautkanbtl | Diperpautkan Bantul