Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

22
BAB 1 PENDAHULUAN Anak yang sehat, cerdas, berpenampilan menarik, dan berakhlak mulia merupakan dambaan setiap orang tua. Agar dapat mencapai hal tersebut terdapat berbagai criteria yang harus terpenuhi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya adalah faktor keturunan dan genetika. Namun, selain faktor keturunan masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi kualitas seorang anak. (1) Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Proses tumbuh kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik/keturunan adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari ayah dan ibu, sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis, dan sosial. (1) Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Perkembangan merupakan sederetan perubahan fungsi organ tubuh yang berkelanjutan, teratur dan saling berkaitan. Berbagai masalah perkembangan anak seperti keterlambatan motorik, berbahasa, perilaku, autisme, hiperaktif, dalam beberapa tahun terakhir ini semakin 1

description

PKMRS ANAK

Transcript of Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

BAB 1PENDAHULUAN

Anak yang sehat, cerdas, berpenampilan menarik, dan berakhlak mulia merupakan dambaan setiap orang tua. Agar dapat mencapai hal tersebut terdapat berbagai criteria yang harus terpenuhi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya adalah faktor keturunan dan genetika. Namun, selain faktor keturunan masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi kualitas seorang anak. (1)Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Proses tumbuh kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik/keturunan adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari ayah dan ibu, sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis, dan sosial. (1)Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Perkembangan merupakan sederetan perubahan fungsi organ tubuh yang berkelanjutan, teratur dan saling berkaitan. Berbagai masalah perkembangan anak seperti keterlambatan motorik, berbahasa, perilaku, autisme, hiperaktif, dalam beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat, angka kejadian di Amerika serikat berkisar 12-16%, Thailand 24%, dan Argentina 22%, di Indonesia antara 13%-18%. (2)Lima tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa kritis perkembangan karena pada masa ini terbentuknya dasar-dasar kepribadian manusia, kemampuan pengindraan, berpikir, keterampilan berbahasa, berbicara, bertingkahlaku, sosial dan sebagainya. Pemantauan tersebut harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan. Sedini mungkin pemantauan dapat dilakukan oleh orang tua. Selain itu pemantauan dapat dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan posyandu dan oleh guru di sekolah. Oleh karena itu, pengetahuan tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak perlu dimiliki oleh orang tua, guru, dan masyarakat. (1)Untuk mengurangi masalah perkembangan, perlu dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin yaitu dengan melakukan deteksi dini. Salah satu cara deteksi dini perkembangan yang sistematik, komprehensif, efektif, dan efisien adalah metode skrining yang dapat dilakukan secara informal maupun formal. Dokter maupun tenaga kesehatan adalah profesi yang paling mungkin melakukan deteksi dini keterlambatan perkembangan anak pada saat orangtua membawa anaknya untuk pemeriksaan rutin ataupun berobat karena sakit. Mereka akan selalu mendengarkan keluhan dan cerita orang tua pasien. Walaupun demikian hanya sebagian dokter yang melakukan skrining secara rutin di tempat praktek. Di Amerika hanya 30% dokter anak yang melakukan skrining secara formal. Hal ini mungkin disebabkan keterbatasan waktu, pengetahuan, dan keterampilan dalam melakukan skrining. (2)Untuk mengurangi pengeluaran biaya dan waktu yang tidak perlu, pada tahap awal skrining dapat dilakukan oleh perawat atau tenaga medis terlatih dengan menggunakan kuesioner praskrining bagi orang tua, kemudian ditentukan anak yang membutuhkan evaluasi formal. Kuesioner ini direkomendasikan oleh Depkes RI untuk digunakan di tingkat pelayanan kesehatan primer sebagai salah satu upaya deteksi dini tumbuh kembang anak. (2) KPSP sangat mudah digunakan baik oleh petugas kesehatan bahkan bagi guru TK (Taman Kanak-kanak), guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maupun orangtua untuk mendeteksi dini adanya kelainan perkembangan anak sejak usia 3 bulan sehingga dengan cepat dapat dilakukan intervensi dini.(3)

BAB IIISI

PERKEMBANGAN ANAK

1. Defenisi Perkembangan Perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.(4) Dimana terjadi pertambah kemampuan fungsi-fungsi individu antara lain: kemampuan gerak kasar dan halus, pendengaran, penglihatan, komunikasi, bicara, emosi- sosial, kemandirian, intelegensia bahkan perkembangan moral.(5)

2. Ciri-ciri PerkembanganMenurut (Depkes, 2011) ciri-ciri dari perkembangan adalah sebagai berikut (6) : a. Perkembangan menimbulkan perubahan.b. Perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.c. Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda beda. Seperti halnya pertumbuhan perkembangan yang berbedabeda.d. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan. Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan terjadi daya nalar, asosiasi mental dan lainlain.e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.f. Perkembangan memiliki tahap berurutan, tahap ini di lalui seseorang anak mengikuti pola teratur dan berurutan, tahap tahap tersebut tidak bisa berbalik misalnya anak terlebih dahulu mampau membuat lingkungan sebelum mampu membuat berdiri sebelum berjalan sebagainya.

3. Prinsip Perkembangan AnakMenurut (Depkes, 2011) prinsipprinsip dari perkembangan adalah sebagai berikut:a. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.Kematangan merupakan proses intristik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu.b. Pola perkembangan dapat diramalkan.Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi kesinambungan.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PerkembanganMenurut (Depkes,2011) pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang normal, dan ini hasil interaksi. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor faktor tersebut antara lain :(6)a. Faktor dalam (Internal) 1) Perbedaan ras/ etnik atau bangsa Bila seseorang anak yang dilahirkan sebagai ras / bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter / ras bangsa Indonesia atau sebaliknya. 2) Keluarga Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek gemuk atau kurus.3) Umur Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan pada masa remaja.

4) Jenis kelamin Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat dari pada anak laki laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas pertumbuhan anak laki laki akan lebih cepat.5) Genetik Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.6) Kelainan kromosom Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down dan sindrom turners.

b.Faktor Luar (Eksternal) 1) Faktor prenatal yaitu : a) Gizi Gizi ibu tidak waktu hamil, nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan. b) Mekanis Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan congenital seperti club foot. c) Toksin / Zat kimia Beberapa obat - obatan seperti aminopterin, thalidomide dapat menyebabkan kelainan congenital seperti palatoskisis. d) Endokrin Diabetes mellitus dapat menyebabkan makrosemia, kardiomegali, hyperplasia adrenal.e) Radiasi Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin. Seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan congenital mata, kelainan jantung. f) Infeksi Infeksi pada trimester pertama adan kedua oleh TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegaluvirus, Herpes Simplex). Dapat menyebabkan kelainan pada janin.g) Kelainan imunologi Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kern ikterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak. h) Anoksia embrio Anoksia embrio adalah menurunnya oksigen ke janin yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta dapat menyebabkan pertumbuhan terganggu. i) Psikologi ibu Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah / kekerasan mental pada ibu hamil dan lain lain.

2) Faktor persalinan Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.

3) Faktor pascasalin a) Gizi Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat b) Penyakit kronis / kelainan congenital Tuberculosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani. c) Lingkungan fisis dan kimia Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).d) Psikologis Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seseorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya. e) Endokrin Gangguan hormone, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.f) Sosio ekonomi Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktauan, akan menghambat pertumbuhan anak. g) Lingkungan pengasuh Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. h) Stimulasi Perkembangan memerlukan rangsangan / stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyedian alat mainan ,sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap anak.i) Obat obatan Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormone pertumbuhan.

5. Kebutuhan Dasar Perkembangan Anak Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum dibagi menjadi 3 kebutuhan dasar yaitu: (7)1. Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)Meliputi:- Pangan/gizi.-Perawatan kesehatan dasar: imunisasi, pemberian ASI, penimbangan yang teratur, pengobatan.- Pemukiman yang layak.- Kebersihan perseorangan, sanitasi lingkungan.- Pakaian.- Rekreasi, kesegaran jasmani.2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental, atau psikososial.3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya.

Anak yang mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang memadai akan mengalami tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya.(7)

6. Tahapan Perkembangan Anak Menurut Hurlock dalam bukunya yang berjudul Child Development, perkembangan anak dibagi menjadi 5 periode, yaitu : (8)a. Periode pra lahir yang dimulai dari saat pembuahan sampai lahir. Pada periode ini terjadi perkembangan fisiologis yang sangat cepat yaitu pertumbuhan seluruh tubuh secara utuh. b. Periode neonatus adalah masa bayi yang baru lahir. Masa ini terhitung mulai 0 sampai dengan 14 hari. Pada periode ini bayi mengadakan adaptasi terhadap lingkungan yang sama sekali baru untuk bayi tersebut yaitu lingkungan di luar rahim ibu. c. Masa bayi adalah masa bayi berumur 2 minggu sampai 2 tahun. Pada masa ini bayi belajar mengendalikan ototnya sendiri sampai bayi tersebut mempunyai keinginan untuk mandiri. d. Masa kanak-kanak terdiri dari 2 bagian yaitu masa kanak-kanak dini dan akhir masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak dini adalah masa anak berusia 2 sampai 6 tahun, masa ini disebut juga masa pra sekolah yaitu masa anak menyesuaikan diri secara sosial. Akhir masa kanak-kanak adalah anak usia 6 sampai 13 tahun, biasa disebut sebagai usia sekolah. e. Masa puber adalah masa anak berusia 11 sampai 16 tahun. Masa ini termasuk periode yang tumpang tindih karena merupakan 2 tahun masa kanak-kanak akhir dan 2 tahun masa awal remaja. Secara fisik tubuh anak pada periode ini berubah menjadi tubuh orang dewasa.

Menurut Dowshen (2002), tahapan perkembangan motorik kasar anak berdasarkan usia adalah sebagai berikut :(6)a. Anak usia 0 12 bulan1) Menghisap, menggenggam 2) Melatih kerja sama mata dengan tangan 3) Melatih mencari objek yang ada tetapi tidak kelihatan 4) Melatih mengenal sumber asal suara b. Anak usia 12 24 bulan 1) Mencari sumber suara / mengikuti sumber suara. 2) Memperkenalkan sumber suara 3) Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik 4) Melatih imajinasinya 5) Melatih anak melakukan kegiatan sehari hari semuanya dalam bentuk yang menarik. c. Anak usia 3 4 tahun 1) Anak mampu berjalan jinjit 2) Meloncat dengan satu kaki dan berdiri selama 3 4 detik 3) Naik turun tanga tanpa berpegangan 4) Menangkap bola yang di pantulkan ke lantai 5) Bergerak ke muka dan kebelakang dengan mudah d. Anak usia 4 5 tahun 1) Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik atau lebih 2) Melompat ke muka dengan dua kaki 3) Berguling ke muka (senersault). 4) Bergantung , berayun dan memanjat 5) Melompat lompat keciil di tempat.

Pada usia 5 tahun anak sudah bisa berdiri satu kaki selama 6 detik, melompat-melompat satu kaki, sudah bisa berjalan lurus (Depkes 2011). Anak 5 tahun mempunyai kemampuan pada aspek motorik kasar yang terdiri dari : berdiri diatas kaki yang lainnya selama 10 detik, berjalan diatas besi keseimbangan ke depan, ke belakang dan ke samping, melompat ke belakang dengan dua kali berturut- turut, melompat dua meter dengan salah satu kaki, mengambil satu atau dua langkah yang teratur sebelum menendang bola, menangkap bola tenis dengan ke dua tangan, melempar bola dengan memutar badan dan melangkah kedepan, mengayun tanpa bantuan, menangkap dengan mantap. Sedangkan menurut (Admin, 2010) adalah Usia 5 tahun anak sudah bisa menuruni tangga dengan cepat, seimbang saat berjalan mundur, melompati rintangan, melempar dan menangkap bola, dan melambungkan bola.(6)

KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN

1. Defenisi Kuesioner Pra Skrining Perkembangan adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun. Bagi tiap golongan umur terdapat 10 pertanyaan untuk orang tua atau pengasuh anak. Untuk memudahkan, selanjutnya Kuesioner Pra Skrining Perkembangan disebut KPSP.(9)

2. Tujuan KPSP dipakai untuk mengetahui perkembangan anak normal atauada penyimpangan.(9)

3. Interpretasi KPSPa. Hitunglah berapa jumlah jawaban Yab. Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai (S) dengan tahap perkembangannya.c. Apabila jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M), tentukan jadwal untuk dilakukan pemeriksaan ulang dua minggu kemudian.d. Apabila jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P) maka anak tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut atau dirujuk.(9)

FLOW CHART

4. Cara Melakukan Pemeriksaan Ulang dengan KPSP Pemeriksaan ulang dengan menggunakan KPSP dilaksanakan pada tiga keadaan dibawah ini:(9)Hasil KPSP negatif atau jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, pemeriksaan ulang dapat dilakukan1) Tiap 3 bulan untuk usia dibawah 24 bulan2) Tiap 6 bulan untuk usia 25 sampai 72 bulanWalaupun demikian pemeriksaan yang lebih sering akan lebih baik.Hasil KPSP dengan jawaban Ya = 7 atau 8, pemeriksaan ulang dilakukan dua minggu kemudian setelah pemeriksaan pertama.Hasil KPSP dengan jawaban Ya = kurang dari 7 atau pemeriksaan ulang tetap 7-8, anak perlu dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.

5. Alat Atau Instrumen Yang Digunakana. Formulir KPSP menurut umur. Formulir ini berisi 910 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak umur 072 bulan.b. Alat bantu pemeriksaan berupa pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,51 cm.(9)

6. Hal Yang Harus Dilakukan Apabila Terjadi Penyimpangan PerkembanganYaitu dengan melakukan rujukan ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (Gerak kasar, Gerak halus, Bicara dan Bahasa, Sosialisasi dan Kemandirian). (9)

7. Petugas Yang Dapat Melakukan Pemeriksaan Yaitu :(9)1) Tenaga kesehatan2) Guru TK, dan3) Petugas PAUD terlatih

8. Jadwal Pemeriksaan Atau Skrining KPSP RutinJadwal pemeriksaan atau skrining KPSP rutin adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan, jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah perkembangan sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda.(9)

DAFTAR PUSTAKA

1.Chamidah AN. Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jurnal Pendidikan Khusus. 2009;5(2):83.2.Dhamayanti M. Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP) Anak. Sari Pediatri. 2006;8(1):9-15.3.Ariani, Yosoprawoto M. Usia Anak dan Pendidikan Ibu sebagai Faktor Risiko Gangguan Perkembangan Anak. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2012;27(2):118-21.4.Syamsussabri M. Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik. Jurnal Perkembangan Peserta Didik. 2013;1(1):1-8.5.Soedjamiko. Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita. Sari Pediatri. 2001;3(3):175-88.6.Safitri M. Gambaran Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Usia 3-5 tahun di Desa Matang Karieng Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara. 2012.7.Kania N. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai Tumbuh Kembang yang Optimal. 2006.8.Hurlock EB, Achir JA. Tinjauan tentang Anak, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini, IQ, EQ, CQ dan Konsep Ruang Bagi Anak.9.Umiyah A. Hubungan Penggunaan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Balita Usia 13-59 Bulan.

15