KPSP sipp.doc

48
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP TUBUH KEMBANG 1) Pengertian Pertumbuhan a. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat ( gram, kilogram, pound ), ukuran panjang, umum tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh ). ( Sutjiningsih, 1994 ) b. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ fisik disebabkan oleh karena peningkatan ukuran dari masing- masing sel dalam kesatuan yang membentuk organ tubuh atau pertambahan, jumlah keseluruhan sel atau keduanya. ( Suryanah, 1996 ) Perkembangan a. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang komplek dalam pola yang teratur dan

Transcript of KPSP sipp.doc

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP TUBUH KEMBANG

1) Pengertian

Pertumbuhan

a. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam

besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun

individu yang bisa diukur dengan ukuran berat ( gram, kilogram,

pound ), ukuran panjang, umum tulang dan keseimbangan

metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh ).

( Sutjiningsih, 1994 )

b. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ

fisik disebabkan oleh karena peningkatan ukuran dari masing-

masing sel dalam kesatuan yang membentuk organ tubuh atau

pertambahan, jumlah keseluruhan sel atau keduanya.

( Suryanah, 1996 )

Perkembangan

a. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan skill dalam

struktur dan fungsi tubuh yang komplek dalam pola yang teratur

dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.

( Sutjiningsih, 1994 )

b. Perkembangan adalah proses pematanagan majemuk yang

berhubungan dengan aspek deferensiasi bentuk atau fungsi

termasuk perubahan sosial dan emosi. Jadi proses perkembangan

berhubungan dengan aspek non fisik seperti kecerdasan, tingkah

laku, dll.

(Suryanah, 1996 )

Perkembangan adalah proses menuju ke tingkat pematangan atau

kedewasaan yang berlangsung sistematis, progresif dan

berkesinambungan.

1) Sistematis : Saling mempengaruhi antara bagian-bagian

organisme dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.

2) Progresif : Perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan

mendalam baik psikis maupun fisik.

3) Berkesinambungan : Perubahan pada bagian atau fungsi

organisme berlangsung secara beraturan/ berurutan.

2. Ciri-ciri Perkembangan Secara Umum

a. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik dan aspek psikis.

1) Aspek fisik : Perubahan tinggi dan berat badan.

2) Aspek psikis : Bertambahnya pebendaharaan kata dan

matangnya kemampuan berfikir, mengingat dan berkreatif.

b. Terjadinya perubahan dalam proporasi

1) Aspek fisik : Proporasi tubuh anak berubah sesuai dengan fase

perkembangan.

2) Aspek psikis : Perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas.

c. Lenyapnya tanda-tanda lama

1) Tanda fisik : Lenyapnya kelenjar tymus, rambut halus dan gigi

susu.

2) Tanda psikis : Lenyapnya masa-masa mengoceh dan

merangkak.

d. Diperoleh tanda-tanda baru

1) Tanda fisik : Perubahan gigi dan status sex.

2) Tanda psikis : Perkembangan rasa ingin tahu

3. Prinsip Tumbuh Kembang

a. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti.

Manusia terus berkembang yang dipengaruhi pengalaman belajar

semasa hidupnya. Perkembangan berlangsung terus sejak konsepsi

sampai mencapai kematangan.

b. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi.

Jika anak terganggu pertumbuhan fisiknya maka perkembangn

aspek lain juga terganggu.

c. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu.

Setiap tahapan perkembangan merupakan hasil dari tahap

sebelumnya dan merupakan syarat perkembangan selanjutnya.

d. Perkembamgan terjadi pada tempo berlainan.

Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangan dalam waktu

yang berbeda :

1) Otak mencapai bentuk ukuran sempurna pada umur 6-8 tahun.

2) Tangan, kaki dan hidung mencapai kematangan maksimal pada

masa remaja.

e. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.

1) Sampai usia 2 tahun anak memusatkan untuk mengenal

lingkungannya, gerak-gerik fisik dan belajar bicara.

2) Pada usia 3-6 tahun perkembangan dipusatkan untuk menjadi

manusia sosial.

f. Setiap individu normal akan mengalami tahapan atau fase

perkembangan. Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya

yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-

fase perkembangan yaitu : bayi, kanak-kanak, remaja dan dewasa.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

a. Hereditas

Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh

kembang anak. Penurunan sifat mengikuti prinsip sebagai berikut :

1) Reproduksi : Berarti penurunan sifat

berlangsung melalui sel benih.

2) Konformitas ( keseragaman ) : Proses

penurunan sifat meliputi generasi sebelumnya.

3) Variasi : Penurunan antara kakak dan adik

bervariasi.

4) Regresi filial : Penurunan sifat

kecenderumgam ke arah rata-rata.

b. Lingkungan

Faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi

bawaan. Lingkungan yang baik akan menimbulkan tercapainya

potensi bawaan, sedang lingkungan yang kurang baik akan

menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-

fisisko psikososial yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai

dari konsepsi sampai akhir hayatnya.

Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi :

1) Faktor pranatal

Adalah faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang janin mulai dari

konsepsi sampai lahir.

Faktor lingkungan dibagi menjadi dua, yakni :

a). Gizi ibu saat hamil

Gizi ibu saat hamil atau sebelum hamil jelek akan berakibat

BBLR, lahir mati, cacat bawaan, pertumbuhan janin

terhambat, anemia, abortus dan hambatan tumbuh kembang.

b). Mekanis

Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan

kelainan bawaan pada bayi. Posisi janin juga bisa

menyebabkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis

kongenital, palsi fasialis atau kranio tabek.

c). Toksin atau zat kimia

Obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, metadnion dan

obat anti kanker dapat menyebabkan kelainan bawaan.

Perokok berat dan peminum alkohol sering melahirkan bayi

dengan BB rendah, lahir mati, cacat atau retardasi mental.

d). Endokrin

Hormon yang berfungsi untuk pertumbuhan salah satunya

adalah somatotropin yang disekresi oleh kelenjar hipofisis

janin sekitar minggu ke-9. Hormon yang lain diantaranya

hormon plasenta, hormon tiroid seperti TRH, T3, T4 dan

insulin.

e). Radiasi

Radiasi pada janin sebelum umur 18 minggu dapat

menyebabkan kematian janin, Kerusakan otak, mikrosefali

atau cacat lainnya.

f). Infeksi

Infeksi intrauterine yang menyebabkan cacat bawaan adalah

TORCH. Sedang yang dapat menyebabkan penyakit pada

janin adalah Varisela, Malaria, lues HIV, polio, campak,

virus influenza dan virus hepatitis.

g). Stress

Stress dapat mengaktifkan sistem syaraf autonomic ibu

untuk mengeluarkan zat kimia tertentu seperti asetilkolin

dan epineprin ke dalam aliran darah. Hal ini dapat

mengakibatkan kelenjar endokrin khususnya adrenal

menghasilkan hormon. Dengan berubahnya komposisi

darah, zat kimia baru diteruskan melewati plasenta, sehingga

menghasilkan perubahan dalam sistem peredaran darah

janin. Peredaran darah ini mengganggu janin, yaitu

pergerakan janin menjadi meningkat. Bayi baru lahir dari

ibu yang mempunyai keadaan emosi yang tidak stabil,

memungkinkan bayi lahir dengan hiperaktif, rewel, dan

mungkin BBLR.

h. Imunitas

Pada rhesus dan ABO antagonis sering menyebabkan

hidrops foetalis dan kematian janin

i. Anoksia

Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada

plasenta dan tali pusat dapat menyebabkan kerusakan

batang otak dan mungkin menyebabkan cacat motorik,

kelumpuhan pada tangan atau anggota gerak.

2) Lingkungn postnatal

Adalah faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah

lahir

Perbedaan lingkungan sebelum dan sesudah anak lahir :

FAKTOR SEBELUM LAHIR SESUDAH LAHIR

Ling. Fisik

Suhu Luar

Stim. Sensoris

Gizi

Penyediaan O2

Pengeluaran

Hasil

Metabolisme

Cairan

Umumnya tetap

Terutama kinestetik / vibrasi

Tergantung zat gizi yang ada

pada darah ibu

Berasal dari ibu ke janin

melalui tali plasenta

Dikeluarkan ke sistem

peredaran darah ibu

Udara

Berubah-ubah

Bermacam-macam

stimulasi

Tergantung tersedianya

bahan makanan dan

kemampuan saluran cerna

Berasal dari paru-paru ke

pembuluh darah paru-paru

Dikeluarakan melalui paru-

paru, kulit, ginjal dan

saluran cerna

Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang secara

umum digolongkan menjadi :

a. Lingkungan biologis

1) Suku bangsa

Bangsa kulit putih mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi

daripada bangsa asia.

2) Jenis kelamin

Anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan dengan anak

perempuan.

3) Umur

Umur yang paling rawan adalah balita. Pda masa itu anak mudah

sakit dan mudah terjadi kekurangan gizi.

4) Gizi

Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang

anak, kebutuhan anak dan orang dewasa berbeda.

5) Perawatan kesehatan

Dengan imunisasi diharapkan anak terhindar dari penyakit yang

berakibat cacat atau kematian.

6) Penyakit kronis

Anak dengan penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembang

dan pendidikannya.

7) Fungsi metabolisme

Fungsi metabolisme untuk berbagai umur berbeda maka kebutuhan

berbagai nutrien harus didasarkan atas perhitungan yang benar.

8) Hormon

Hormon yang berpengaruh pada tumbuh kembang adalah Growth

hormon, hormon tyroid, hormrn sex, insulin, IGF5 dan hormon

yang lain.

b. Faktor fisik

1 ) Cuaca,musim dan keadan geografis

Lingkungan yang buruk akan memperburuk proses tumbuh

kembang karena kurang gizi.

2 ) Sanitasi

Lingkungan berperan untuk mendukung keseshatan anak.

3 ) Keadaan rumah

Keadaan perumahan yang layak dan nyaman akan menjamin

kesehatan penghuninya.

c. Faktor psikososial

1) Stimulasi

2) Stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang

dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat stimulasi.

3) Motivasi belajar

4) Dapat ditimbulkan sejak dini sehingga memberi lingkungan

yang kondusif untuk belajar.

5) Ganjaran atau hukuman yang wajar

6) Ganjaran dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada anak.

Bisa juga berupa pujian atau ciuman jika anak berbuat benar,

jika salah memberikan hukuman yang obyektif disertai

pengertian dan maksud dari hukuman tersebut bukan untuk

membuat anak jengkel.

7) Kelompok sebaya

8) Proses sosialisasi dengan lingkungan, anak butuh teman

sebayanya.

9) Stress

10) Dapat mengakibatkan anak minder, rendah diri sehingga

tumbuh kembangnya terganggu.

11) Sekolah

12) Pendidikan yang baik dapat meningkatkan taraf hidup anak.

13) Cinta dan kasih sayang

14) Kualitas interaksi ana-orangtua

15) Interaksi timbal balik antara anak dan orangtua akan

menimbulkan keakraban anak dan orangtua.

d. Faktor keluarga

1) Pekerjaan/ pendapatan keluarga

2) Pendapatan yang memadai dapat menunjang tumbuh kembang

anak

3) Pendidikan orangtua

4) Pendidikan yang diterima orangtua merupakan faktor penting

untuk tumbuh kembang anak.

5) Jumlah saudara

6) Jika jumlah anak dalam keluarga banyak, sedangkan

perekonomian kurang dapat mengakibatkan kurangnya kasih

sayang yang diterima anak.

7) Jenis kelamin dalam keluarga

8) Masyarakat tradisional menganggap wanita mempunyai status

lebih rendah daripada laki-laki.

9) Stabilitas rumah tangga

10) Tumbuh kembang pada keluarga harmonis berbeda dengan

yang kurang harmonis.

11) Kepribadian ayah/ibu

12) Kepribadian orangtua berpenharuh pada tumbuh kembang anak,

mereka cenderung meniru apa yang diperbuat oleh orangtuanya.

13) Adat istiadat dan norma

14) Agama

15) Pengajaran pada anak hendaknya ditanamkan sedini mungkin

sehingga anak lebih mudah dituntun.

5. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Directional Trends, meliputi :

1) Chepalocaudal atau Head To Toe Directional ( dari arah kepala ke

kaki ). Misalnya : mengangkat kepala dahulu kemudian

mengangkat dada dan menggerakkan ekstremitas bagian bawah.

2) Proximadistal atau Near To Far Direction

Menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat dan

pada anggota gerak yang lebih jauh dari pusat. Misalnya bahu dulu

baru jari-jari.

3) Mass To Specific atau Sample To Complet

Yaitu menggerakkan daerah yang lebih sederhana dahulu baru

kemudian daerah yang lebih komplet. Misal : mengangkat bahu dulu

kemudian jari-jari yang lebih sulit, atau melambaikan tangan baru

bisa menggerakkan jarinya.

b. Masa sensitif

1) Masa krtis yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang

maka hal ini tidak akan digantikan oleh masa berikutnya.

2) Masa sensitife yaitu mengarah pada perkembangan dan

mikroorganisme.

3) Masa optimal yaitu masa diberikan rangsangan secara optimal maka

akan mencapai puncaknya. Misal : anak usia 3 tahun dirangsang

dengan bacaan-bacaan/gizi yang ditingkatkan maka anak dapat

mencapai perkembangan yang optimal.

6. Tahap-tahap Penilaian Perkembangan Anak

a. Anamnesa

b. Skrinning gangguan perkembangan anak

c. Evaluasi lingkungan anak

d. Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak

e. Evaluasi bicara dan bahasa anak

f. Pemeriksaan fisik

g. Pemeriksaan neurologi

h. Evaluasi penyakit metabolik

i. Integrasi dari hasil temuan

7. Anamnesa Tumbuh Kembang Pada Anak

Meliputi :

a. Anamnesa faktor prenatal dan perinatal

Anamnesa harus menyangkut semua faktor resiko untuk

terjadinya gangguan perkenbangan mental anak termasuk

faktor resiko untuk terjadinya tuli, buta, serebral palsi. Penyakit

keturunan yang diderita oleh keluarga

b. Kelahiran Premature

Bayi kecil sesuai masa kehamilan, pertumbuhan intra uterin

yang tidak sempat dilaluinya tidak boleh diperhitungkan. Jadi

tidak boleh di bandingkan pada anak dengan umur yang sama

dengan bayi BB yang normal serta usia kehamilan yang aterm

Pada bayi kecil sesuai masa kehamilan, keterlambatan mungkin

disebabkan karena insufisiensi plasenta

c. Faktor Lingkungan

Faktor internal, seperti BB yang erat sekali hubungan dengan

kemampuan motorik

Faktor Eksternal, kesempatan dan stimulus yang diberikan oleh

orang tua dan pola asuh dari orang tua

d. Penyakit yang memepengaruhi Tumbang

Seperti penyakit yang diderita ibu sebelum kehamilan (

TORCH, cacar air, hepatitis, PMS, dll ) dapat menyebabkan

cacat tubuh atau organ ( cacat jantung, tuli, buta ) dan retardasi

mental.

e. Kecepatan Perkembangan Anak

Dengan mengkaji bagaimana kecepatan perkembangan anak

maka tingkat perkembangan anak tersebut dapat diprediksikan.

Faktor yang mempengaruhinya bisa karena penyakit.

f. Pola Perkembangan Anak dalam Keluarga

Apakah dalam keluarga ada pola perkembangannya ada yang

mengalami keterlambatan.

8. Perkembanagn Anak Berdasarkan Pada Usia

Berdasarkan skala Yaumil Mimi ( Perkembangan Mental, Gerakan-

gerakan Kasar dan halus, Emosi , Sosial, Perilaku, dan Bicara )

a. Lahir sampai usia 3 bulan

1) Belajar mengangkat kepala

2) Belajar mengikuti objek dengan matanya

3) Melihat ke muka orang dengan tersenyum

4) Bereaksi terhadap suara dan bunyi

5) Mengenal ibunya, dengan penglihatan, penciuman,

pendengaran dengan kontak

6) Menahan barang yang dipegangnya

7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

b. 3 bulan – 6 bulan

1) Mengangkat kepala 90 dan mengangkat dada dengan

bertopang tangan

2) Mulai meraih benda-benda yang ada di dalam atau di luar

jangkauannya

3) Menaruh benda-benda di mulutnya

4) Berusaha memperluas lapang pandang

5) Tertawa dan menjerit karena gembira bila di ajak bermain

6) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

c. 6 bulan – 9 bulan

1) Dapat duduk tanpa dibantu

2) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri

3) Dapat merangkak meraih benda atau mendekayti

seseorang

4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain

5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk

6) Bergembira dengan melempar benda-benda

7) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti

8) Mengenal wajah anggota keluarga dan takut pada orang

lain

9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan

sembunyi-sembunyian

d. 9 bulan – 12 bulan

1) Dapat berdiri sendiri tanapa dibantu

2) Dapat berjalan dengan dituntun

3) Menirukan suara

4) Mengulang bunyi yang didengarnya

5) Belajar menyatakan satu / dua patah kata

6) Mengerti perintah sederhana dan larangan

7) Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi

sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan

memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya

8) Berpartisipasi dalam permainan

e. 12 bulan – 18 bulan

1) Berjalan dan mengeksplorasi rumah dan sekeliling rumah

2) Menyusun dua s.d tiga kotak

3) Dapat mengatakan 5 – 10 kata

4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

f. 18 bulan – 24 bulan

1) Naik turun tangga

2) Menyusun enam kotak

3) Menunjuk mata dan hidungnya

4) Menyusun dua kata

5) Belajar makan sendiri

6) Menggambar garis di atas kertas dan pasir

7) Mulai belajar mengontrol BAB dan BAK

8) Menaruh minat kepada anak lain atau bermain0main

dengan mereka

g. 2 tahun – 3 tahun

1) Belaj

ar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki

2) Mem

buat jembatan dengan tiga kotak

3) Ma

mpu menyusun kalimat

4) Men

ggambar lingkaran

5) Berm

ain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan

lain di luar keluarga

h. 3 tahun – 4 tahun

1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi

tetangganya

2) Berjalan pada jari kaki

3) Mulai berpakaian dan memnbuka pakaian

sendiri

4) Menggambar garis silang

5) Menggambar orang hanya kepala dan

badan

6) Mengenal dua atau tiga warna

7) Bicara dengan baik

8) Menyebut namanya, jenis kelamin dan

umurnya

9) Banyak bertanya

i. 4 tahun – 5 tahun

1) Melompat dan menari

2) Menggambar orang terdiri dari tiga bagian yakni kepala,

lengan dan badan

3) Menggambar segitiga dan kotak

4) Pandai bicara

5) Dapat menghitung jari-jarinya

6) Dapat menyebut hari-hari dalam satu minggu

7) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita

8) Minat kepada kata baru dan artinya

9) Mengenal empat warna

10) Memperkirakan bentuk dan besarnya benda

( Bag Psikologi Anak UI & UKK Pediatri Sosial IDAI )

Pendidikan dan stimulasi yang perlu diberikan untuk mendukung

perkembangan anak, antara lain :

a. Akademik sederhana, seperti pengenalan uang, bentuk, warna,

persiapan berhitung

b. Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan

masyarakat

c. Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan

memperkaya pengalaman

d. Menyanyi , menggambar

e. Bahasa, misalnya bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita,

mengucapkan syair sederhana

f. Melatih daya ingat dengan bermain jualan, menyampaikan

berita

g. Membuat permainan dari kertas

h. Mengenal tugas dan larangan-larangan

i. Aktifitas sehari-hari ( makan, minum sendiri, kontrol Bak 7

BAB )

j. Pemberian pujian ( reward )

9. Penilaian Tumbuh Kembang Anak

PERTUMBUHAN

a. Tergantung Umur

1) BB terhadap umur

2) TB terhadap umur

3) LK terhadap umur

4) LLA terhadap umur

b. Tidak Tergantung Umur

1) BB terhadap TB, LLA terhadap TB, dll.

2) Gejala / Tanda Pemeriksaan Fisik

a). Keseluruhan fisik

b). Jaringan otot

c). Jaringan lemak

d). Rambut

e). Gigi geligi

f). Gejala / tanda pemeriksaan Lab / Radiologi

PERKEMBANGAN

a. Test Intelegensi Stanford – binet

b. Skala Intelegensi Wechsler untuk anak pra sekolah & sekolah

c. Skala Perkemnbangan Menurut Gesell

d. Skala Bayley

e. Test Skrinning Perkembangan Menurut Denver ( DDST )

f. Diagnostik perkembangan fungsi Muncen tahun pertama

g. Test bentuk geometric

h. Test motor visual Bender Gestalt

i. Test menggambar orang

j. Test perkembangan adaptasi sosial

10. Tujuan Penilaian Tumbuh Kembang

a. Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang

merupakan kelainan perkembangan tersebut

b. Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan

pengobatan / konseling genetis

c. Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke tempat / pusat yang

lebih tinggi

(Sutjiningsih, 1994)

B. KUISIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN

Kuisioner pra skrining perkembangan ( KPSP ) adalah suatu daftar

pertanyaan yang ditujukan kepada orangtua dan digunakan sebagai alat

untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan ank usia 3 bulan

sampai dengan 6 tahun.

1. Kegunaan KPSP

KPSP dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hambatan

perkembangan anak. Namun hasil positif tidak selalu berarti bahwa

perkembangan anak tersebut normal, tetapi hal ini menunjukkan anak

tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

2. Cara penggunaan KPSP

Petugas kesehatan dilapangan membaca KPSP terlebih dahulu dan

kemudian memberi kesempatan kepada orangtua untuk menjawab

kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia anak. Hasil dicatat di

dalam kartu Data Tumbuh Kembang.

3. Cara menhitung usia anak

Usia anak ditetapkan menurut tahun dan bulan. Satu tahun sama dengan

12 bulan, satu bulan sama dengan 30 hari. Kelebihan 16 hari dibulatkan

menjadi 1 bulan.

4. Cara memilih pertanyaan KPSP

Pertanyaan ditujukan kepada orangtua dan dipilih kelompok pertanyaan

yang sesuai dengan usia anak.

5. Cara memilih KPSP

a. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab

b. Hitung jawaban “ Ya “

c. Apabila jumlah jawaban “ Ya “ 9 atau 10 berarti anak yang

diperiksa normal ( N )

d. Apabila jumlah jawaban “ Ya ” kurang dari 9 maka perlu diteliti

kembali mengenai :

Cara menghitung usia anak

Cara memilih pertanyaan KPSP, apakah sesuai dengan usia anak

Apakah jawaban orangtua/ pengasuh sesuai denagn usia yang

dimaksudkan

e. Apabila jumlah jawaban “ Ya “ kurang dari 7 atau 8 untuk

dilakukan pemeriksaan ulang 1 minggu kemudian ( U ). Apabila

hasilnya tetap maka anak tersebut perlu pemeriksaan lebih lanjut/

dirujuk ( TN ).

f. Apabila jumlah jawaban “ Ya “ sama dengan 6 atau kurang, maka

anak tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut atau dirujuk

( TN ).

6. Cara melakukan pemeriksaan ulang dengan KPSP

Pemeriksaan ulang dengan menggunakan KPSP dilaksanakan pada 3

keadaan di bawah ini :

a. Hasil KPSP negatif atau jumlah jawaban “ Ya “ sama dengan 9 atau

lebih , pemeriksaan ulang dapat dilakukan :

Tiap 3 bulan untuk usia dibawah 12 bulan

Tiap 6 bulan untuk usia 12-72 bulan

Walaupun demikian pemeriksaan lebih sering akan lebih akurat.

b. Hasil KPSP dengan jawaban “ Ya “ sama dengan 7 atau 8,

pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu kemudian setelah

pemeriksaan pertama.

c. Hasil KPSP dengan jawaban “ Ya “ kurang dari 7 atau pemeriksaan

ulang tetap 7-8, anak perlu dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan

yang lebih lengkap.

7. Cara mencatat hasil KPSP

Hasil KPSP dicatat dalam kartu Data Tumbuh Kembang Anak. Tulislah

jawaban “ Ya “ atau “ Tidak “ pada kotak yang disediakan untuk tiap

pertanyaan menurut golongan usia anak . Kemudian hitunglah jawaban

“ Ya “.

Apabila penilaian KPSP sama dengan 9 atau 10 jawaban “ Ya “

berarti perkembangan anak baik.

Apabila penilaian KPSP sama dengan 7 atau 9, berarti meragukan

dan anak perlu diperiksa ulang 1 minggu kemudian.

Apabila penilaian KPSP sama dengan kurang dari 7, berarti positif

anak perlu dirujuk ( TN )

(Depkes RI, 1995)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Alloh SWT, karena atas rahmat dan hidayah Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan asuhan yang berjudul “ Penilaian

perkembangan pada Bayi ” S ” usia 12 bulan dengan KPSP di Puskesmas

Kedungkandang Malang tanggal 18 April 2007.

Asuhan Kebidanan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas praktek

kebidanan di Puskesmas Karang Ploso Malang pada tanggal 16-28 April 2007.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :

1. Ibu Marjati Hamid, S. ST. selaku Ketua Prodi Kebidanan Malang

2. Kepala Puskesmas Kedungkandang Malang, Dr. Ratna, atas

kesempatan praktek di Puskesmas Kedungkandang Malang

3. Ibu Didien Ika S, S.ST, Bapak budi Suharno, S.Kp. selaku

pembimbing institusi

4. Ibu Luluk Ernawati, Amd. Keb., Ibu Sulistyawati selaku pembimbing

klinik

5. Serta semua fihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang

telah banayk membantu penyusunan asuhan ini

Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan asuhan

kebidanan ini namun penulis juga menyadari bahwa asuhan ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi pembuatan asuhan selanjutnya.

Semoga Asuhan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Malang, April 2007

Penulis

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1995. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.

Jakarta : Depkes RI

Pengurus Pusat IDAI. 2001. Buku Imunisasi di Indonesia. Jakarta :

Satgas Imunisasi IDAI

Soetjiningsih. 1994. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Suryanah. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta : EGC

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Tanggal 18 April 2007 pukul 08.45 WIB

1. Data Subjektif

a. Biodata

Bayi

Nama bayi : Bayi “ S “

Umur : 11,5 bulan

Jenis kelamin : perempuan

Anak ke : 2

Tanggal lahir : 30 April 2006

Orangtua

Nama ibu : Ny “ D “ Nama ayah : Tn “ A “

Umur : 27 tahun Umur : 29 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : - Pekerjaan : pedagang

Alamat : Kedungkandang

b. Alasan Datang

Klien datang ke Puskesmas dengan keluhan gatal-gatal dan diantar

ibunya

c. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan saat ini anak dalam keadaan sehat, tidak sedang sakit

batuk, pilek, panas, diare, hanya gatal-gatal pada tangan

d. Riwayat Kesehatan Dahulu

Ibu mengatakan anaknya pernah sakit batuk pilek dan sembuh setelah

di bawa ke puskesmas. Anak tidak pernah menderita sakit berat seperti

panas tinggi dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.

e. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

batuk menahun, penyakit kuning / hepatitis, asma, demam berdarah,

malaria, AIDS

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Anak yang dilakukan Pemeriksaan KPSP

: Satu Rumah

f. Riwayat Prenatal

Selama hamil ibu mengatakan tidak pernah ada keluhan apapun. Ibu

memeriksakan kehamilannya di bidan, sudah mendapatkan imunisasi

TT 2x, tablet tambah darah dan calc. Ibu mengatakan meminum habis

90 tablet besi yang diberikan bidan

g. Riwayat natal

55 th

3 th

29 th 20 th

50 th

25 th

20 th

12 bl

25 th

18 th

45 th

40 th

27 th

Ibu mengatakan melahirkan di Puskesmas, dengan kehamilan genap

sembilan bulan pada tanggal 30 April 2006. Persalinannya normal,

tidak ada gangguan, jenis kelamin perempuan. Berat badan lahir 2750

gram, panjang badan 48 cm.

h. Riwayat Postnatal

Ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Ibu mengatakan tidak ada keluhan,

tidak mengalami perdarahan yang banyak dan tidak demam. ASI keluar

pada hari kedua dengan lancar dan langsung diberikan kepada bayi. Ibu

klien mengatakan isapan bayi kuat sehingga berta badan bayi cepat

naik.

i. Riwayat Imunisasi

BCG

DPT

Campak

Polio

Hepatitis B

j. Data Pemberian Makanan Tambahan

Anak diberi susu formula mulai bayi tapi tetap diberi ASI karena ASI

ibu kurang. Pada usia 6 bulan anak diberi bubur susu. Pada usia 9

bulan anak diberi makanan lunak sampai sekarang.

k. Riwayat Tumbuh Kembang

Pada usia 3 bulan : anak sudah mulai mengoceh, dapat mengangkat

kepala.

Pada usia 7 bulan : anak tengkurap dan berbalik sendiri, serta duduk

Pada usia 11 bulan : anak belajat berjalan dan berdiri sendiri tanpa

dibantu

l. Riwayat Psikososial

Ibu mengatakan anak adalah anak kedua. Di rumah anak di asuh oleh

ibunya sendiri kadang dibantu oleh nenek ( ibu dari ibunya anak ). Ibu

sangat senang dengan kehadiran si kecil. Jika anak sakit biasanya

diperiksakan di Puskesmas.

2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : baik

Kesadaran : composmentis

Nadi : 90x / menit

Pernafasan : 24x / menit

BB : 10 kg

b. Pemeriksaan Fisik

Kepala : Bentuk normal, kulit kepala dan rambut bersih, rambut

hitam, ubun-ubun belum menutup

Muka : Tidak pucat, tidak kuning.

Mata : Simetris, konjunctiva tidak pucat ( merah ), sklera tidak

kuning ( putih )

Hidung : Bersih, simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan

cuping hidung

Mulut : Bibir tidak kering, tidak sianosis, tidak ada labio palato

scysis, tidak ada moniliasis

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid/ vena jugularis

Dada : Bentuk normal, simetris, tidak ada retraksi dada, tidak

ada ronchi/ wheezing

Abdomen : Tidak buncit

Ekstrimitas : Tidak oedem, pergerakan normal dan aktif untuk

ekstrimitas atas dan bawah

Integument : pada lengan kanan atas terdapat bintik-bintik merah

B. Penilaian Perkembangan Dengan KPSP

1. Menetapkan Umur

Tanggal Periksa : 18 April 2007

Tanggal Lahir : 30 April 2006

Jadi umur anak 11 bulan 18 hari 12 bulan

2. Mencari pertanyaan sesuai usia anak dalam KPSP

Daftar Pertanyaan KPSP Sesuai Usia 12 Bulan dan Jawaban KPSP

PERTANYAAN JAWABAN

1. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu / di pojok,

kemudian muncul dan menghilang secara berulang-ulang di

hadapan anak, apakah anak akan mencari anda atau

mengharapkan anda muncul kembali?

Ya

2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil

pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda

mendapatkan pensil itu kembali ?

Ya

3. Apakah anka dapat berdiri selama 30 detik atau lebih

dengan berpegangan pada kursi/meja ?

Ya

4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama,

misalnya : “ma-ma“,“da-da“, atau “pa-pa“. Jawab YA bila

ia mengeluarkan salah satu suara tadi

Ya

5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi

berdiri tanpa bantuan anda ?

Ya

6. apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang

belum kenal ? Ia akan menunjukkan sikap malu-malu atau

ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang

belum dikenalnya.

Ya

7. Apakah anak dapat mengambil

benda kecil seperti kacang atau

kismis, dengan meremas diantara

ibu jarinya seperti pada gambar ?

Ya

8. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan ? Ya

9. Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu

kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru

menyebutkan kata-kata tadi ?

Ya

10. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua

kubus kecil yang ia pegang ? Kerincingan bertangkai dan

tutup panci tidak ikut dinilai

Tidak

3. Kesimpulan Hasil Penilaian KPSP

Dari hasil penilaian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa anak

dalam keadaan sehat dan perkembangan bayi dalam katergori “normal“.

Telah didapatkan jawaban Ya sebanyak 9 dari 10 pertanyaan yang

diajukan, ini berarti hasil dari penilaian perkembangan dengan

menggunakan KPSP adalah anak Normal ( N )

C. Intervensi

1. Lakukan penimbangan berat badan

2. Lakukan pemeriksaan pada gatal (oleh bidan)

3. Jelaskan pada ibu manfaat penilaian perkembangan menggunakan

KPSP

4. lakukan pemeriksaan bayi dengan KPSP

5. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan anak dengan

menggunakan KPSP

6. Beritahu ibu untuk tetap memberikan stimulus atau rangsangan

dengan perhatian dan kegiatan yang dapat mengembangnkan

kemampuan dasarnya

7. Beritahu ibu tentang tugas perkembangan selanjutnya dan kegiatan

yang dapat merangsang sebagai bentuk latihan

8. Beritahu ibu untuk segera membawa anak ke bidan, Puskesmas

Atau tenaga kesehatan terdekat bila anak mengalami diare, susah

BAB selama 3 hari berturut-turut, demam, kejang dan rewel

9. Beritahu ibu untuk segera membawa anaknya ke petugas kesehatan

jika mengalami keterlambatan pada petumbuhan dan perkembangan

pada anaknya

D. Implementasi

1. Melakukan penimbanagn berta badan yaitu 10 kg.

dikonsultasikan dan dilakukan penanganan yang tepat

2. Melakukan pemeriksaan pada gatalnya karena alergi dan mendapat

terapi : Dexametason (III) 3x1/3, CTM (III) 3x1/3, salep tetracyclin.

3. Menjelaskan pada ibu manfaat penilaian perkembangan menggunakan

KPSP yaitu untuk mengetahui ada atau tidak hambatan perkembangan.

Penilaian ini sangat penting karena apabila ada keterlambatan dapat

segera

4. Melakukan pemeriksaan KPSP

5. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan anak dengan

menggunakan KPSP sehingga ibu lebih mengerti akan kondisi bayinya

yakni dalam keadaan normal. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil

dari 10 pertanyaan, semua jawaban “ Ya “ yang berarti perkembangan

bayi ibu normal

6. Memberitahu ibu untuk tetap memberikan stimulus atau rangsangan

dengan perhatian dan kegiatan yang dapat mengembangkan

kemampuan dasar bayi terutama pada pertanyaan yang tadi dijawab

TIDAK

7. Memberitahukan pada ibu tentang tugas perkembangan anak

selanjutnya misalnya berjalan dan mengeksplorasi rumah dan sekeliling

rumah, menyusun dua - tiga kotak, dapat mengatakan 5 – 10 kata,

memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

8. Memberitahu ibu untuk segera mmbawa anak ke bidan, Puskesmas atau

tenaga kesehatan terdekat bila anak mengalami diare, susah BAB

selama 3 hari berturut-turut, demam, kejang dan rewel

9. memberitahu ibu untuk kontrol 3bulan lagi untuk mengetahui

perkembangan anak selanjutnya.

E. Evaluasi

Pada tanggal 18 April 2007, pukul 08.50 WIB

S : ibu mengatakan akan berusaha melakukan apa yang telah

disampaikan oleh petugas kesehatan dan akan rutin

menimbangkan bayinya teratur

O : Ibu mengangguk tanda mengerti saat diberikan penjelasan

A : Pertumbuhan dan perkembangan anak normal

P : - Ingatkan ibu untuk tetap memberikan rangsangan kepada

bayinya dan memberikan perhatian yang cukup untuk

bayinya

- Ingatkan ibu untuk pemberian makanan bergizi, dengan

menu seimbang

- Ingatkan ibu untuk periksakan anaknya jika mengalami

keterlambatan pada petumbuhan dan perkembangan

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL

PENILAIAN PERKEMBANGAN

PADA BAYI “ S “ UMUR 12 BULAN DENGAN KPSP

DI PUSKESMAS KEDUNGKANDANG MALANG

18 APRIL 2007

Mahasiswa

Ika Aprianis Sholihah

NIM. 0402100023

Mengetahui,

Pembimbing Institusi,

Budi Suharno, S. Kp.

Pembimbing Klinik,

Sulistyawati, Amd. Keb.

NIP. NIP.

PENILAIAN PERKEMBANGAN

PADA BAYI “ S “ UMUR 12 BULAN DENGAN KPSP

DI PUSKESMAS KEDUNGKANDANG MALANG

18 APRIL 2007

Disusun Oleh :

Ika Aprianis Sholihah

NIM. 0402100023

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN KEBIDANAN PRODI KEBIDANAN MALANG

2007

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi

saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, suatu kesatuan dan saling

berkesinambungan. Pertumbuhan mempunyai dampak trhadap aspek fisik

sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi dari organ atau

tubuh. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung dari

potensi genetic yang ada dan lingkungan yang menyertainya. Dan diperlukan

suatu penilaian tumbuh kembang.

Tujuan dari penilaian tumbuh kembang ini adalah untuk mempelajari

berbagai hal yang berhubungan dengan proses tumbuh kembang dan

mengoptimalisasikan tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan sosial juga.

Selain itu penilaian tumbuh kembang juga ditujukan untuk menegakkan

diagnosa dini terhadap kelainan tumbuh kembang, sehingga dapat dilakukan

dengan segera penanganan yang tepat. Dengan penilaian tumbuh kembang

dapat kita ketahui penyebab dan cara mencegah terjadinya keterlambatan

tumbuh kembang.

Salah satu dari bentuk penilaian perkembangan adalah dengan

menggunakan Kuesioner Pra skrinning Perkembangan ( KPSP ). KPSP adalah

suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua dan ipergunakan

sebagai alat untuk melakukan skrinning pendahuluan perkembangan anak usia

3 bulan sampai 6 tahun. Dengan KPSP dapat kita lihat secara garis besar,

bagaimana tumbuh kembang anak, apakah ada keterlambatan pada tugas-tugas

perkembangannya, apakah anak dalambagaimana tumbuh kembang anak,

apakah ada keterlambatan pada tugas-tugas perkembangannya, apakah anak

dalam keadaan perkembangan yang normal atau tidak. Karena itu penulis

tertarik untuk melakukan penilaian terhadap tumbuh kembang anak di

Puskesmas Kedungkandang Malang dengan KPSP, dan disini penulis

mengambil kasus bayi “ S “ Umur 12 Bulan dengan Pemeriksaan KPSP di

Puskesmas Kedungkandang Malang pada tanggal 18 April 2007.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktek penilaian perkembangan anak denga

menggunakan metode KPSP di Puskesmas Kedungkandang diharapkan

mahasiswa mampu :

a. Mengetahui tentang konsep dan proses tumbuh kembang anak

b. Membuat laporan tentang asuhan anak dengan penilaian KPSP

secara komprehensif

2. Tujuan Khusus

Setelah mengadaka penilaian perkembangan anak dengan

menggunakan KPSP, diharapkan mahasiswa mampu :

a. Menjelaskan konsep dan proses tumbuh kembang

b. Melakukan pengkajian data dalam hubungannya untuk deteksi dini

tumbuh kembang anak

c. Menentukan hasil penilaian dari KPSP

d. Menyimpulkan penilaian hasil KPSP

e. Membuat intervensi yang sesuai

f. Melaksanakan tindakan sesuai intervensi

g. Mengevaluasi hasil tindakan

C. METODE PENULISAN

1. Observasi

Melakukan pengamatan langsung kepada anak dan melakukan

pemeriksaan fisik.

3) Anamnesa

Mengadakan tanya jawab langsung kepada ibu dari anak atau bayi guna

mengetahui data-data tentang anak, mengetahui hasil dari penilaian

karena sebagian besar KPSP adalah berupa bentuk pertanyaan kepada

orang tua anak, mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan ibu

tentang anaknya sehingga dapat memeberikan intervensi yang tepat dan

benar sesuai dengan diagnosa dan masalahnya.

4) Praktek

Melakukan penilaian langsung pada anak dengan menggunakan KPSP

5) Study Pustaka

Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan

dan dapat membandingkan antara teori dan praktek.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Metode Penulisan

D. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Tumbuh Kembang dan KPSP

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

B. Hasil Penilaian KPSP

C. Kesimpulan Penilaian

D. Intervensi

E. Implementasi

F. Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan yang komprehensif pada bayi “ S “ Umur 12

bulan dengan penilaian perkembangan KPSP, didapatkan hasil bahwa

berdasarkan pengkajian data didapatkan perkembangan bayi “ S “ adalah

normal, dari 10 pertanyan yang ditanyakan kepada ibu dan dicoba pada anak di

dapatkan 9 pertanyaan dengan jawaban ya.

Setelah dikaji penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara

teori dan praktek. Menurut teori tugas-tugas perkembangan anak umur 9 – 12

bulan dalam hal ini Bayi “ S “ termasuk di dalamnya, dapat dilakukan oleh

Bayi “ S “. Pola pertumbuhan dan perkembangannya pun bertahap dan

mengikuti prinsip-prinsip pola pertumbuhan dan perkembangan seperti

Cephalocaudal ( Pola dari kepala sampai ke kaki yakni mengangkat kepala

dahulu kemudian dada dan ekstrimitas bawah, Proximodistal yakni

menggerakkan anggota gerak yang lebih jauh dari pusat, Pola sequental trends

dimana tumbuh kembang melalui tahap-tahap ini dan setiap tahap dipengaruhi

oleh tahap sebelumnya seperti tengkurap – duduk – merangkak – berdiri –

jalan.

Pola asuh pertumbuhan dan perkembangan yang sangat berperan

adalah orang tua, karena pola asuh yang paling banyak diberikan adalah dari

orang tua. Namun karena ke dua orang tua bayi ini bekerja, asuhan sedikit

banyak diberikan oleh ibu dan nenek dari bayi.

Untuk pemenuhan gizi terdapat kesenjangan dimana anak telah

diberikan makanan tambahan sebelum berusia 6 bulan ke atas. Hal ini

dikarenakan karena ibu dari anak ASInya keluarnya sedikit sehinga tidak bisa

memberikan ASI yang optimal, selain itu pada usia 6 bulan anak sudah diberi

makanan bubur susu lunak. Sejak usia 9 bulan anak diberi makanan lunak

sampai sekarang.

Mengenai keluhan yang diderita bayi “ S “ berupa gatal-gatal pada

tangan ini diarenakan alergi, akan tetapi sudah diberikan terpi obat oleh bidan.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengkajian data dan melakukan penilaian

perkembanagn bayi “ S “ dengan KPSP dapat diketahui bahwa pertumbuhan

dan perkembangan anak normal, tetapi perlu didukung oleh pemenuhan gizi

yang cukup dan stimulus yang intens untuk memacu tumbuh kembangnya,

terutama dari orang tua si bayi.

B. SARAN

Agar tumbuh kembang anak berjalan normal sesuia dengan usia, yang

perlu diperhatikan adalah selain pola asuh juga nutrisi dan tingkat pengetahuan

orang tua terhadap pencegahan dan perawatan terhadap penyakit.

Bagi petugas yang akan melakukan penilaian perkembangan yang perlu

diperhatikan adalah analisa yang lengkap tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi, selain itu penting juga untuk menginformasikan kepada ibu

atau orang tua dari anak untuk tugas perkembangan anak selanjutnya agar

orang tua daapt memeberikan stimulus yang tepat, sehingga tumbuh kembang

anak dapat berjalan normal sesuai dengan usia dan tugas-tugas

perkembangannya.