KUANTITAS MIKROBA DAFI017
-
Upload
dafi-kalonk-acosta -
Category
Documents
-
view
2.181 -
download
0
Transcript of KUANTITAS MIKROBA DAFI017
MAHFUZ IDAFIH1E107017
KUANTITASI MIKROBIA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
OLEH :
NAMA : MAHFUZ IDAFI
NIM : H1E107017
KELOMPOK : 2
ASISTEN : HENDI YUDHA W.
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU
OKTOBER, 2009
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuantitasi mikroba menunjukkan jumlah koloni yang mampu dibentuk
oleh mikroba tertentu. Beberapa koloni bakteri ini, bagi tubuh manusia akan
menyebabkan penyakit. Steril dari bakteri untuk makanan terutama minuman,
sangat perlu diketahui demi menjaga kesehatan. Air minum dari berbagai tempat
mempunyai jenis-jenis bakteri yang tidak sama. Untuk air minum hasil
penyulingan diharapkan sudah terbebas dari bakteri (Fardiaz, 1996).
Pertumbuhan seringkali dinyatakan secara singkat sebagai kemampuan
untuk menghasilkan 2 sel baru dan hidup. Sel dikatakan hidup bila dapat
menghasilkan sel baru. Bila tidak mempunyai kemampuan ini lagi , maka sel
dinyatakan tidak hidup lagi atau mati. Analisis pertumbuhan bakteri dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu membandingkan jumlah sel, berat kering,
konsentrasi protein atau nitrogen dan kekeruhan (Lay & Hastowo, 1992).
Perhitungan jumlah mikroba dapat dilakukan dengan perhitungan
langsung maupun tidak langsung. Perhitungan secara langsung dapat mengetahui
beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan pada suatu saat tertentu tanpa
memberikan perlakuan terlebih dahulu, sedangkan jumlah organisme yang
diketahui dari cara tidak langsung terlebih dahulu harus memberikan perlakuan
tertentu sebelum dilakukan perhitungan. Perhitungan secara langsung, dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara lain adalah dengan membuat preparat dari
suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan
ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih
hidup saja (viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu :
perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui
pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan
kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri) (Dwidjoseputro, 1994)
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa terhadap metode-
metode perhitungan populasi mikrobia.
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perhitungan secara tidak langsung ada beberapa cara yaitu : perhitungan
pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui pengenceran,
perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan kalorimeter (cara
kekeruhan atau turbidimetri). Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji
pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan
(completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam
tingkat probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat
fermentatif coliform dalam sampel. Metode perhitungan MPN sering digunakan
dalam pengamatan untuk menghitung jumlah bakteri yang terdapat di dalam tanah
seperti Nitrosomonas dan Nitrobacter. Kedua jenis bakteri ini memegang peranan
penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, sehubungan
dengan kemampuannya dalam mengikat N2 dari udara dan mengubah amonium
menjadi nitrat (Lim, 1998).
Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan
jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-forming
unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai
perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL
atau per gram. Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada
setiap nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi
(Hadioetomo, 1993).
Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam
saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fecal adalah
bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fecal
menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi
positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi coliform jauh
lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain
(Lim, 1998).
Salah satu anggota kelompok coliform adalah E.coli. Karena E.coli adalah
bakteri coliform yang ada pada kotoran manusia, maka E.coli sering disebut
sebagai coliform fekal. Pengujian coliform jauh lebih cepat jika dibandingkan
dengan uji E.coli karena hanya memerlukan uji penduga yang merupakan tahap
pertama uji E.coli (Fardiaz, 1996).
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 Oktober 2009 pukul
09.00-11.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarbaru.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet steril 1-10 ml, cawan
petri, colony counter, botol contoh yang akan diuji, tabung durham, lampu spritus,
lampu bunsen, inkubator, lup inokulasi dan gelas objek.
Bahan-bahan yang digunakan adalah bahan sampel daging segar dan
daging kaleng (cornet), medium NA, medium LB kekuatan ganda 5 ml, medium
LB kekuatan tunggal 0,1 ml dan 1 ml
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Hitungan Cawan (Standar Plate Count)
1. Disiapkan seri pengenceran dalam tabung reaksi berisi NaCl fisiologis,
mempipet sampel sebanyak 1 ml dan masukan kedalam 9 ml NaCl fisiologis
sebagai pengenceran 10-1
2. Diencerkan larutan hingga 10-4, diinokulasikan 1 ml larutan 10-2, 10-3, dan 10-4
ke dalam cawan petri steril (duplo)
3. Ditungkan medium NA yang bersuhu ke dalam cawan petri yang berisi
suspensi sampel
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
4. Dibiarkan hingga memadat dan diinkubasi terbalik selama 24 jam dengan suhu
35oC.
5. Diamati hasilnya dan dihitung dengan colony counter per ml sampel, mulai
dengan jumlah 25-250 atau 30-300 koloni yang tumbuh dihitung, jumlahnya
dikalikan dengan pengenceran.
3.3.2 Jumlah Perkiraan Terdekat
Uji Penduga
1. Diinokulasi 10 ml contoh ke dalam 5 tabung medium LB seri ganda.
2. Diinokulasi 10 ml contoh ke dalam 5 tabung medium LB seri tunggal.
3. Diinokulasi 0,1 ml contoh ke dalam 5 tabung medium LB seri tunggal.
4. Diinkubasi semua tabung pada suhu 35˚C selama 24 jam, bila terbentuk
asam dan gas maka hasilnya dinyatakan positf.
5. Tabung-tabung yang belum menunjukkan adanya gas diinkubasi kembali
pada suhu 35˚C selama 24 jam lagi.
6. Dicatat hasilnya, dihitung dengan tabel MPN. Hasil tersebut dinyatakan
MPN coliform
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil hitungan cawan (Standart Plate Count)
Jenis Sampel Pengenceran Ke- Jumlah Koloni Gambar
Daging Segar
10-2 a 41. 10-2
10-2 b 30. 10-2
10-3 a 1132. 10-3
10-3 b 563. 10-3
10-4 a 272. 10-4
10-4 b 167. 10-4
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
Daging Kaleng
10-2 a 684. 10-2
10-2 b 170. 10-2
10-3 a 65. 10-3
10-3 b 72. 10-3
10-4 a 4. 10-4
10-4 b 17. 10-4
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
Tabel 2. Hasil uji penduga (Presumtive Test)
Jenis Sampel
Medium Lactose Broth
Jumlah Tabung Positif
MPN coliform
Gambar
Daging Kaleng
Double Strength (DS) 1,0 ml
5
920Single Strength (SS) 1,0 ml
5
Single Strength (SS) 0,1 ml
3
Daging Segar
Double Strength (DS) 1,0 ml
5
2400Single Strength (SS) 1,0 ml
5
Single Strength (SS) 0,1 ml
5
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
4.2. Pembahasan
Analisis kuantitasi mikrobia dalam praktikum ini menggunakan
perhitungan tidak langsung yaitu metode Total Plate Count dan metode Most
Probable Number (MPN). Metode TPC merupakan salah satu jenis metode yang
digunakan untuk menghitung jumlah populasi mikrobia dengan memakai cawan
petri. Perlakuan yang diberikan adalah terlebih dahulu mengadakan pengenceran
dan inkubasi. Pengenceran dilakukan hingga 10-4, perlakuan pengenceran 10-2,10-3,
dan 10-4 sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri dan dituang medium NA. Inkubasi
selama 1 hari dan dilihat keadaan medium.
Hasil pengamatan untuk daging segar pada pengenceran 10-2(1) ditemukan
jumlah koloni sebanyak 41.102, 10-2(2) sebanyak 30.102, 10-3
(1) sebanyak 1132.103
(TBUD), 10-3(2) sebanyak 563.103 (TBUD), 10-4
(1) sebanyak 272.104 (TBUD) dan
10-4(2) sebanyak 167.104 (TBUD). Sedangkan pada daging kalengpada
pengenceran 10-2(1) ditemukan jumlah koloni sebanyak 684.102 (TBUD), 10-2
(2)
sebanyak 170.102, 10-3(1) sebanyak 65.103, 10-3
(2) sebanyak 72.103, 10-4(1) sebanyak
4.104 dan 10-4(2) sebanyak 17.104.
Metode MPN untuk perhitungan mikroorganisme menggunakan medium
cair, di mana perhitungan yang dilakukan berdasarkan pada jumlah tabung yang
positif, yaitu yang ditumbuhi mikrobia setelah diinkubasi pada suhu dan waktu
tertentu. Pengamatan tabung yang positif dilihat dengan mengamati timbulnya
kekeruhan pada larutan medium yang digunakan dan terbentuknya gas di dalam
tabung Durham untuk mikrobia pembentuk gas. Pada umumnya setiap
pengenceran menggunakan 3 atau 5 seri tabung. Lebih banyak tabung yang
digunakan menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi, alat gelas yang digunakan
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi, dan alat gelas yang digunakan juga
lebih banyak (Fardiaz, 1996).
Metode penghitungan dengan MPN (Most Probable Number) dilakukan
dengan 2 seri (tahap) pengujian yaitu Uji Penduga (Presumtive test) dan Uji
penguat (Confirm test). Uji MPN yang dilakukan dalam praktikum kali ini adalah
uji penduga. Seri tabung yang dipakai adalah seri 7 (5:1:1). Hasil positif ini
ditunjukkan dengan melihat isi dari tabung durham yang ada pada tabung reaksi.
Apabila tabung durham ini berisi gas lebih dari atau sama dengan setengah dari
tabung durham berarti hasil yang didapat adalah positif dan apabila gas kurang
dari setengah tabung durham berarti hasilnya negatif. Banyaknya gas dalam
tabung durham menunjukkan bahwa pada tabung durham itu banyak terdapat
mikrobianya. Selain itu terjadi kekeruhan pada larutan medium yang digunakan
pada uji penduga dan uji penguat. Hal ini terjadi karena disebabkan terjadinya
aktivitas mikroba-mikroba tersebut dan terjadinya proses metabolisme dari
mikroba tersebut.
Dari hasil pengamatan dengam metode MPN pada uji dugaan dengan
waktu inkubasi 24 jam, jika timbul kekeruhan pada larutan medium yang
digunakan dan terbentuknya gas di dalam tarbung durham dinyatakan positif.
Pada sampel daging segar, 5 tabung reaksi double strength (DS) 5 ml menunjukan
hasil positif, 5 tabung reaksi single strength (SS) 1 ml menunjukan hasil positif, 5
tabung reaksi SS 0,1 ml juga menunjukan hasil yang positif. Yang berarti jumlah
MPN coliform ≥ 2400. Sedangkan pada daging kaleng dengan waktu inkubasi 24
jam terlihat 5 tabungreaksi DS 5 ml menunjukan positif, 5 tabung reaksi SS 1 ml
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
menunjukan hasil positif, 3 tabung reaksi SS 0,1 ml juga menunjukan hasil yang
positif. Yang berarti jumlah MPN coliform 920.
Dari kedua sampel daging ditemukan nilai MPN coliform yang sangat
tinggi yakni pada daging segar ≥2400 dan pada daging kaleng 920 yang tentunya
dapat menggagu kesehatan manusia yang mengkonsumsi. Sangat besar
kemungkinan daging tersebut terkontaminasi coliform pada saat pencucian yang
menggunakan air yang mengandung bakteri coliform. Pada daging kaleng nilai
MPN coliformnya lebih sedikit dari pada daging segar hal ini dikarenakan pada
proses pembuatannnya daging kaleng melalui tahapan sterilisasi yang tentunya
mengurangi jumlah mikrobia yang hidup didalam daging, selain itu kaleng yang
membungkusnya kedap udara sehingga tidak memungkinkan bakteri dari luar
untuk mengkontaminsasinya.
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kuantitasi suatu mikrobia dapat dihitung secara langsung dan tidak
langsung.
2. Pada medium tumbuh di tabung reaksi menunjukkan bakteri tumbuh jika
terjadi kekeruhan dan terbentuk gelembung-gelembung gas di dalam
tabung durham yang diakibatkan dari aktivitas dan proses metabolisme
yang terjadi dari bakteri tersebut.
5.2. Saran
Praktikum yang akan datang hendaknya dalam bekerja di ruang
mikrobiologi perlu hati-hati agar tidak terjadi kontaminasi.
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D.1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Fardiaz, S. 1996. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Radja Grafindo Persada, Jakarta.
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktik. PT Gramedia, Jakarta.
Lay, B.W. dan S. Hastowo. 1992. Microbiology. Rajawali Press, Jakarta.
Lim, D.1998. Microbioly,2nd Edition. Mc Graw – Hill Book, New York.
TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT