Kriteria Metode Ilmiah
-
Upload
mamank-berbudi-santoso -
Category
Documents
-
view
12.182 -
download
2
Transcript of Kriteria Metode Ilmiah
Kriteria Metode Ilmiah :
• Berdasarkan fakta
• Bebas dari prasangka
• Menggunakan prinsip analisa
• Menggunakan hipotesa
• Menggunakan ukuran obyektif
• Menggunakan teknik kuantifikasi
Peranan Metodologi Dalam Penelitian
1. Menambah kemampuan para ilmuwan untuk mengadakan atau
melaksanakan penelitian secara lebih baik.
2. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk meneliti hal-hal
yang belum diteliti.
3. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan
penelitian interdisipliner.
4. Memberikan pedoman untuk mengorganisasikan serta mengintegrasikan pengetahuan mengenai suatu gejala.
• Hakekat :
metodologi memberikan pedoman tentang cara-cara seorang ilmuwan mempelajari, menganalisis dan memahami gejala-gejala di lingkungan manusia.
Macam Penelitian
• * Berdasar Jenis / Tipe : -> Penelitian Kualitatif• -> Penelitian Kuantitatif• * Berdasar Sifat : -> Eksploratoris / Feasibility Study• (studi penjajakan)• -> Deskripsi (pemaparan)• -> Eksplanatories (menguji
• hipotesis)
* Berdasar Asal Data Diperoleh :• > Field Research• > Library Research•
Berdasar Bentuk : -> Diagnistik (untuk memperoleh • keterangan sebab terjadinya
suatu gejala)
-> Preskriptif (untukmendapatkan
saran guna mengatasi
masalah )• -> Evaluatif (untuk menilai program • kerja )
Berdasar Tujuan : -> Fact Finding • -> Problem Finding• -> Problem Identification• -> Problem Solution
Ciri Masalah Yang Baik :
1. Mempunyai Nilai Penelitian :
- Asli dan Up to date
- Harus menyatakan suatu hubungan
- Harus merupakan hal penting
- Harus dapat diuji kebenarannya
2. Mempunyai Fisibilitas :
- Data harus tersedia
- Metode untuk memecahkan masalah \
harus ada
- Biaya
- Waktu
- Hasil yang seimbang
- Tidak bertentangan dengan norma
3. Harus Sesuai Dengan Kualifikasi Peneliti :
- Menarik bagi peneliti
- Sesuai derajat ilmiah peneliti
Bagaimana Permasalahan Diperoleh ?
• Pengamatan terhadap kegiatan manusia / alam• Bacaan• Analisa bidang pengetahuan tertentu• Ulangan / perluasan penelitian• Cabang studi yang dipelajari / dikerjakan• Pengalaman dan catatan pribadi• Diskusi ilmiah• Konsultasi dengan pakar / orang yang dianggap
mengetahui
Data dan Sumber Data
• Data: adalah gejala-gejala yang dihadapi
atau sesuatu yang ingin diungkapkan
kebenarannya atau keberadaannya.
• Sumber Data : adalah subyek dari mana
data dapat diperoleh
Macam Data
Berdasar Sumbernya :
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber
pertama
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperleh dari sumber kedua dst.
Berdasar Tempat Data Diperoleh :
1. Data Internal, yaitu data yang diperoleh dari lokasi penelitian.
2. Data Eksternal, yaitu data yang diperoleh dari luar lokasi
penelitian.
• Ciri Umum Data Sekunder :
1. Data sekunder siap pakai.
2. Baik bentuk maupun isi data sekunder dibentuk dan diisi oleh peneliti terdahulu sehingga peneliti kemudian tidak dapat melakukan pengawasan terhadap pengumpulan, pengolahan dan analisa.
3.Tidak terbatas oleh waktu dan tempat.
• Tipe Data Sekunder :• • Bersifat Pribadi : - Data Pribadi• - Dokumen Pribadi• • Bersifat Publik : - Data Arsip • - Data Resmi dari Pemerintah• - Data lain yang dipublikasikan • (mis: Jurisprodensi)
Pengujian Data :
•
Komparasi :• Internal -> obyek yang sama dibandingkan pada situasi
yang berbeda• Eksternal -> obyek yang sama dibandingkan dengan
tempat lain•
Validitas :
- > data yang dikumpulkan jitu / valid• -> teknik pengumpulan data tepat atau tidak
•
Sumber DataContoh :
• Apabila menggunakan Kuesioner -> Responden
• Apabila menggunakan Interview -> Informan
• Apabila mengunakan Observasi -> benda, gerak/proses sesuatu
• Apabila menggunakan Dokumenter -> tulsan
Identifikasi Sumber Data : 3 P
1. P = Person -> berupa orang
Yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angkat.
2. P = Paper - > berupa simbol• Yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda atau simbol yang
berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol lain ( bisan berupa kayu, batu, tulang, lontar dsb.)
3 . P = Place• Yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam
atau bergerak.
> Diam, misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna
> Bergerak misalnya aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme
nyanian, gerak tari, kegiatan beelajar mengajar dll.
Macam Sumber Data :
• Sumber Primer -> yaitu sumber /subyek pertama yang memberikan data
• Sumber Sekunder -> yaitu sumber /subyek kedua dst yang meberikan data
• Sumber Internal -> yaitu sumber yang berada di lokasi penelitian
• Sumber Eksternal -> yaitu sumber yang berada di luar lokasi penelitian
Variabel Penelitian
• Arti : - Konsep yang mempunyai variasi • nilai • - Konsep yang bervariasi
• Karakteristik nilai variabel dapat dibedakan dengan 4 skala:
• 1. Nominal 3. Interval• 2. Ordinal 4. Rasio
> Skala nominal : membedakan satu kategori dg kategori lain dalam
variabel
Contoh : Jenis kelamin : L dan P ; Agama dll
> Skala Ordinal : membedakan satu nilai dengan nilai lain dan menunjukkan adanya tingkatan
Contoh : pangkat, golongan dll
> Skala interval : Nilai suatu variabel selain menunjukkan perbedaan, juga mempunyai tingkatan dan mempunyai jarak yang pasti antara kategori satu dengan kategori lain. Nilai variabel tidak diukur dari titik nol yang sama. Contoh : Umur Ali 50 th, Amir 25 th. Dll.
Skala rasio : kategori variabel selain dibedakan, mempunyai tingkatan serta jarak antara suatu nilai dengan nilai yang lain, dan diukur dari suatu titik yang sama. Contoh : Berat badan Ali : 60 kg, Amir : 30 kg
Jadi dapat dibuat rasionya : berat badan Ali dua kali berat badan Amir. dsb
> Skala nominal : membedakan satu kategori dg kategori lain dalam variabel
Contoh : Jenis kelamin : L dan P
Agama dll
> Skala Ordinal : membedakan satu nilai dengan nilai lain dan menunjukkan adanya tingkatan
Contoh : pangkat, golongan dll
> Skala interval : Nilai suatu variabel selain menunjukkan perbedaan, juga mempunyai tingkatan dan mempunyai jarak yang pasti antara kategori satu dengan kategori lain. Nilai variabel tidak diukur dari titik nol yang sama. Contoh : Umur Ali 50 th, Amir 25 th. Dll.
Skala rasio : kategori variabel selain dibedakan, mempunyai tingkatan serta jarak antara suatu nilai dengan nilai yang lain, dan diukur dari suatu titik yang sama. Contoh : Berat badan Ali : 60 kg, Amir : 30 kg
Jadi dapat dibuat rasionya : berat badan Ali dua kali berat badan Amir. dsb
Jenis Variabel Variabel Independen : variabel yang
mempengaruhi munculnya variabel lain Variabel Dependen : variabel yang dipengruhi
oleh gejala lain Variabel Kontrol : variabel yang sengaja
dikendalikan sehingga tidak mempengaruhi variabel lain
Variabel Intervining : variabel yang tidak dapat dikontrol namun dapat diperhitungkan.
Variabel Extranious : variabel di luar yang tidak dikontrol dan tidak diperhitungkan
Cara Mengelompokan/Mengukur Variabel
Untuk Variabel bobot sama :
1. Summated Rating: yaitu suatu pengelompokan variabel dengan sekedar menjumlahkan skor dari nilai seperangkat variabel yang bersangkutan.
Contoh : untuk mengukur “sikap terhadap kelahiran”.
Kelemahan : Responeden mempunyai nilai/skor sama tetapi kemungkinan tidak mempunyai sikap yang sama
Contoh:1. Melahirkan anak adalah salah satu setuju / tdk setuju
pengalaman paling berarti dalam (1) (0)
kehidupan seorang wanita
2. Adalah kurang baik memiliki hanya setuju / tdk setuju
seorang anak, karena sebagai anak
tunggal ia akan kesepian dan sedih
tidak memiliki saudara
3. Kewajiban utama seorang wanita setuju / tdk setuju
adalah menjadi ibu dan tidak mengapa
bagi wanita untuk berkarier sepanjang
tidak mengganggu peranannya sebagai ibu.
4. Lebih baik mempunyai sekurang-kurangnya setuju / tdk setuju
seorang anak laki-laki dan seorang anak
perempuan dariu pada salah satunya saja.
2. Skala Likert :yaitu mengeluarkan pertanyaan / variavel yang tidak kompak dengan pertanyaan lain dalam mengukur suatu konsep.
> Kemungkinan Jawaban :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak setuju
STS : Sangat Tidak Setuju Langkah Skala Likert :
1. Membuat kuesioner sesuai permasalahan
2. Dikirim ke responden untuk dijawab
3. Hasil jawaban diberi skor, dan dibuat skor total
4. Mencek kekompakan di antara pertanyaan.
Cara Membuat Skor Skala Likert
Untuk bentuk kalimat positif, jawaban yang paling mendukung diberi skor tertinggi.
Contoh : Punya dua anak sudah cukupUntuk bentuk kalimat negatif, jawaban
yang paling tidak mendukung diberi skor tertinggi
Contoh : Punya dua anak tidak cukup
Untuk Variabel Bobot Beda
Dengan Skala Guttman :
Tujuan skala ini adalah untuk memperoleh
ukuran gabungan yang bersifat unidimensional. Dalam arti suatu skala sebaiknya hanya. mengukur satu dimensi saja dari suatu gejala.
Contoh : apabila seorang menyejutujui suatu pernyataan/pertanyaan yang berbobot lebih berat, maka diharapkan ia juga menyetujui pernyataan/pertanyaan yang berbobot lebih rendah.
Misal : meneliti kepemilikan barang
1. Apakah anda memiliki mobil ya / tdk
2. Apakah anda memiliki spd motor ya / tdk
3. Apakah anda memiliki Sepeda ya / tdk
4. Apakah anda memiliki televisi ya / tdk
Hubungan Variabel1. Analisa per variabel2. Analisa hubungan antar variabel
Macam Hubungan Variabel :- Hub Simetris : X Y adalah hub timbal balik antar dua var- Hub Asimetris : X Y adalah hub dua variabel dimana salah satu
variabel mempengaruhi variabel lain dan tidak sebaliknya.
Hub Linier : hub dua variabel atau lebih dimana jika terjadi perubahan nilai satuan pada variabel independen diikuti perubahan nilai satuan yang sama pada variabel dependen.
Hub Tidak Linier : hub antar variabel dimana jika terjadi perubahan nilai satuan tertentu pada variabel independen, akan diikuti perubahan nilai dalam jumlah berbeda atau tidak sebanding pada variabel dependen.
Hubungan Positif : jika terjadi perubahan satuan nilai pada variabel independen diikuti dengan perubahan satuan nilai yang sama pada variabel dependen pada arah yang sama.
>Hubungan Negatif : jika terjadi perubahan satuan nilai pada variabel independen diikuti dengan perubahan satuan nilai yang sama pada variabel dependen pada arah yang berlawanan.
Hub Positif dan Siginifikan?
HipotesisArti :
1.Jawaban sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya
2. Trelease : suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang diamati
3. Kerlinger : pernyataan yang bersifat terkaan dari hub antar dua variabel atau lebih
Ciri Hipotesis Yang Baik
1. Hipotesis harus menyatakan hubungan
2. Harus sesuai dengan fakta
3. Harus bersifat spesifik
4. Harus dapat diuji
5. Harus sederhana
6. Harus dapat menerangkan fakta
Hipotesis berbeda dengan Asumsi
• Hipotesis : dugaan yang perlu pembuktian
• Asumsi : dugaan yang tidak perlu pembuktian karena sudah menyangkut sesuatu yang benar.
Contoh :
Asumsi : “bahwa lampu dapat menyala karena ada aliran listrik”
Hipotesis : “bahwa lampu tdk menyala akibat dari : …………..”
PopulasiArti :
1. Adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian
2. Atau merupakan himpunan semua hal yang ingin diketahui
Wujud :
Individu, lembaga, kelompok, dokumen, jenis barang dll.
Cara menentukan populasi :
Faktor penentu :
1. Isi
2. Satuan
3. Cakupan
4. Waktu
Contoh : Bila ingin meneliti tentang prestasi
Kepala Desa di Kab. Ngawi tahun 2010
1. Isi : semua kepala pemerintahan setingkat desa
2. Satuan : Semua Kepala Desa
3. Cakupan : di seluruh wilayah kab. Ngawi
4. Waktu : 2010
Contoh lain:
Jika ingin meneliti partisipasi masyarakat terhadap program KB di Kab. Ngawi tahun 2011
1. Isi : PUS
2. Satuan : Akseptor KB
3. Cakupan : seluruh wil kab. Ngawi
4. Waktu : 2011
Apakah mungkin semua populasi diteliti?
Sampel :
- adalah sebagian dari populasi
- atau kelompok yang mewakili populasi
Cara menentukan jumlah sampel dengan mengunakan rumus Taro Yamane atau Slovin
• N
• n =
• N.d2 + 1 • Dimana :• n = Jumlah sampel• N = Jumlah Populasi• d2 = Presisi
Contoh Penentuan Besarnya Sampel
• Misalnya kita akan menentukan 12,5 % dari jumlah populasi 78 orang, maka dapat dicari:
• N 78
• n = =
• N.d2 + 1 (78) 0,1252 + 1
•
• 78
• = = 35,155 = 35 responden
• 2,218•
Teknik pengambilan sampel :
1. Probabilita : teknik penarikan sampel dimana setiap elemen/anggota populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel
2 Non Probabilita : anggota populasi tdk diberi kesempatan yang sama sebagai sampel
Jenis Probabilitas
1. Simple Random Sampling (sampel random sederhana) :
adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel
Cara : - undian (arisan)
- daftar
- tabel
2. Systematic Random Sampling (sampel sistematis)
adalah suatu metode pengambilan sampel, dimana unsur atau anggota pertama saja dari sampel yang dipilih secara random, sedangkan anggota selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu.
Cara : - membuat daftar populasi
- membuat interval
- menentukan nomor berapa untuk
memulai menghitung.
Contoh : - Jumlah populasi : 1.000- Jumlah sampel : 100Langkah : - membuat daftar nama 1 – 1000 - menentukan interval : 1.000 / 100 = 10 - menentukan nomor pertama, misal : dilakukan secara acak yang diambil no. 5, maka sampel 5, 15, 25, 35, …… dst.* Bagaimana bila yang terpilih sebagai sampel
orangnya tidak ada, maka dapat diambil nama orang di bawah / di atas angka.
3. Stratified Random Sampling (sampel stratifikasi)
adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan strata populasi.
cara :
1. Proporsional : yaitu penarikan sampel yang berimbang untuk setiap strata.
2. Non proporsional : yaitu penarikan sampel yang tidak berimbang untuk setiap strata.
Contoh : Proporsional Populasi : strata I = 1.500
II = 500 30 : 10 : 1III = 50
seandainya kita menghendaki 82 sampel, maka strata I : 30/41 x 82 = 60 II : 10/41 x 82 = 20
III : 1/41 x 82 = 2Untuk non proporsional: peneliti dapat
menetapkan sendiri jumlah sampel yang akan diambil dari masing-masing strata, dengan alasan tertentu. Dalam hal ini penelitian harus memperhatikan heterogenitas populasi.
4. Cluster sampling (sampel berkelompok)
adalah sistem pengambilan sampel dengan terlebih dulu membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok (disebut cluster) (pengelompokan ini berbeda dengan strata).
Contoh : jika ingin meneliti “pendapatan rata-rata per bulan dari setiap keluarga pada suatu desa.
Langkah : menentukan cluster yaitu dukuh,
misal ada 7 dukuh, jml sampel 3 dukuh diambil secara random , maka seluruh KK dari ketiga dukuh tersebut dijadikan sampel.
Sampel Non ProbabilitasArti : pengambilan sampel yang tidak
memberikan kesempatan yang sama terhadap populasi.
Alasan penggunaan teknik non probabilita:- Tidak mungkin diperoleh daftar lengkap
dari populasi penelitian- Pada kondisi yang tidak memungkinkan
peneliti untuk memilih anggota populasi sebagai sampel dengan cara memberikan kesempatan yang sama.
Contoh : metode non probabilita
1. Purposive sampling : metode sampling dimana peneliti menggunakan pertimbangan sendiri.
2. Accidental sampling (sampel secara kebetulan), (biasa dipakai untuk populasi yang berupa kerumunan)
- menjadikan sampel kepada orang (populasi) yang kebetulan berdekatan.
- atau orang yang dijumpai pertama kali.
3. Covinience samples : yaitu sampel mudah
4. Quota sampling : teknik sampling dengan cara menetapkan kuota dari masing-masing strata yang sebelumnya belum diketahui jumlahnya.
5. Snowball sampling : metode penarikan sampel dilakukan melalui sistem jaringan karena populasi sulit diidentifikasi
6. Studi sensus: seluruh anggota populasi dijadikan sampel.