Kontribusi Kampus Unhas Penyerapan Karbon (LINGK.hiduP)
-
Upload
yusran-yusuf -
Category
Documents
-
view
46 -
download
7
description
Transcript of Kontribusi Kampus Unhas Penyerapan Karbon (LINGK.hiduP)
KONTRIBUSI KAMPUS UNHAS TAMALANREA DALAM PENYERAPAN KARBON
(A.Muh.Rafii)
Pendahuluan
Samanea saman yang dikenal sebagai Ki hujan merupakan kelompok
dalam keluarga Fabaceae dan kayunya termasuk kedalam kelas kuat III dan
kelas awet III – IV.
Ki hujan yang lebih dikenal dengan trembessi banyak dipergunakan
untuk tanaman pelindung atau penghijauan kota karena ciri khas tajuknya yang
rindang dan hijau sepanjang tahun serta pertumbuhannya yang sangat cepat.
Kayunyapun banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan peti kemas,
kotak dan batangan korek api dan lain sebagainya.
Sebagai tanaman peneduh, maka Ki hujan banyak ditanam pada areal
perkantoran, sekolah, kampus ataupun di tepi jalan. Universitas Hasanuddin
Kampus Tamalanrea yang berada di Km. 10 jalan poros Makassar-Maros telah
lama menetapkan tanaman ini sebagai tanaman peneduh pada Kampus Baru
Universitas Hasanuddin di Tamalanrea Makassar. Areal parkir, tepi danau, tepi
jalan kampus telah ditanami dengan berbagai jenis tanaman yang didominasi
oleh tanaman Ki hujan. Tanaman Ki hujan pada Kampus Universitas Hasanuddin
kini rata-rata berdiameter kurang lebih 60- 100 cm dan telah berusia kurang
lebih 30 tahun.
Ki hujan ditanam sebagai peneduh arel parkir kampus
Tanaman Ki hujan ini telah memberi manfaat kepada manusia
khususnya masyarakat kampus Universitas Hasanuddin dalam hal kesejukan
dalam kampus dan secara tidak langsung tanaman ini juga memberi kontribusi
dalam upaya menurunkan suhu global permukaan bumi dengan menyerap
karbon.
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tanaman Ki hujan ini bagi
kehidupan manusia, maka nilai tidak langsungnya berupa penyerapan karbon
perlu dihitung.
Nilai Penyerapan Karbon Kampus Unhas.
Tanaman Ki hujan mempunyai nilai langsung berupa nilai kayu yang
dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya bahan baku pembuatan
peti kemas, kotak dan batangan korek api, papan serta kayu bakar, sedangkan
nilai tidak langsungnya berupa peneduh dan pnyerapan karbon (C).
Khusus untuk perhitungan penyerapan karbon dari tanaman Ki hujan ini
dapat didekati dengan formula rumus mengalikan luasan tempat tumbuh
tanaman tersebut dengan kemampuan tegakan tersebut dalam menyerap karbon
menurut Brown dan Pearce, 1994, kemudian nilai tersebut dikonversi ke dalam
harga karbon menurut ITTO dan Frim, 1994.
Tanaman peneduh jalan kampus juga ditanami Ki hujan
Luas Kampus Universitas Hasanuddin Tamalanrea Makassar adalah
220 ha terdiri dari bangunan perkantoran, ruang kuliah, asrama mahasiswa,
lapangan olah raga, danau penyerapan air, kolam renang, jalanan kampus serta
ruang hijau berupa tanaman pohon-pohonan. Tanaman pohon-pohonan terdiri
dari berbagai jenis dengan tanaman utama diantaranya Jati ( Tectona grandis),
Mahoni (Swietenia mahagoni), Angsana (Pterocarpus indicus), Ki hujan
(Samanea saman), Tanjung (Mimusops elengii), Mangga (Mangifera indica),
Kalumpang (Sterculia foetida), Flamboyan (Delonix regea), Johar ( Cassea
siamea), Ketapang (Terminalia catappa).
Khusus untuk tanaman Ki hujan telah ditanam secara sporadis di
berbagai penjuru kampus seperti sepanjang jalan dari pintu dua sampai di
Politehnik, lapangan parkir Fakultas Kedokteran, lapangan parkir Fakultas
Peternakan, halaman work shop Unhas, di samping PKM, lapangan parkir
gedung Rektorat dan di pinggir danau yang jika dihitung luasannya mencapai
10,09 hekar.
Terdapat beberapa pendapat ahli tentang kemampuan hutan menyerap
karbon yang dihitung dengan satuan ton per hektar dan harga karbon.
a. Menurut Brown dan Pearce, 1994.
Hutan alam primer sebesar 283 ton/ ha
Hutan sekunder sebesar 194 ton/ ha
Hutan terbuka sebesar 115 ton/ ha
b. Menurut Scherr, 2002.
Hutan alam primer sebesar 300 ton/ ha
Hutan bekas tebangan sebesar 95 – 225 ton/ ha
c. Menurut ITTO dan FRIM, 1994.
Harga karbon sebesar $ 10 US/ ton
d. Menurut Otto Sumarwoto, 2001.
Harga karbon sebesar $ 1 – 28 US / ton
Tehnik Perhitungan :
- Rata-rata penyerapan karbon hutan sekunder menurut Brown dan Pearce
(1994) yang disamakan dengan tegakan Ki hujan pada Kampus Unhas = 194
ton / ha
- Harga / nilai 1 ton karbon menurut ITTO dan FRIM (1994) = $ 10 atau
Rp. 100.000,-
- Luas areal Tegakan Ki hujan pada Kampus Unhas Makassar = 10,09 ha
Rumus :
Nilai Ek.Penyer.C = Luas areal teg.x Kemamp.penyer.per. ha x Nilai 1 ton C
= 10,09 x 200 x 100.000
= 201.800.000
Jadi Nilai Ekonomi Tegakan Ki hujan pada Kampus Universitas Hasanuddin
Makassar dalam menyerap karbon = Rp. 201.800.000
Penutup.
Dengan mengetahui nilai ekonomi tanaman Ki hujan yang berada pada
areal Kampus yang diresmikan oleh Suharto tahun 1981 ini baik nilai langsung
berupa penggunaan kayu berbagai keperluan dan nilai tidak langsung berupa
peneduh dan penyerapan karbon, maka keberadaan tanaman Ki hujan ini dalam
Kampus Universitas Hasanuddin Tamalanrea Makassar ternyata sangat penting
bagi kehidupan manusia khusunya masyarakat kampus Universitas Hasanuddin
dan masyarakat dunia umumnya.
Kontribusi tanaman Ki hujan dalam menyerap karbon dapat pula
diketahui yakni sebesar Rp. 201.800.000,-, sehingga kontribusi pihak Universitas
Hasanuddin dalam upaya menurunkan suhu global permukaan bumi merupakan
suatu kenyataan yang dapat dipertanggung jawabkan, baru dari satu jenis
tanaman saja. Padahal di Kampus Universitas Hasanuddin Makassar dihijaukan
dengan berbagai tanaman pohon-pohonan lainnya seperti Flamboyan ( Delonix
regea), Mahoni (Swietenia mahagoni) yang umurnya rata-rata sekitar 30 tahun
dan sejumlah tanaman koleksi lainnya seperti Jati Super, Eboni, Nyatoh, Dao,
Suren, Uru, Gaharu dan lainnya.