KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida...

12
KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI SUMBER MAKANAN Prof Fransiska Rungkat-Zakaria, PhD Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional Department of Food Science and Nutrition, Faculty of Agricultural Engineering, Bogor Agricultural University, Bogor, Indonesia. [email protected] ABSTRACT Plants can be devided into food plants and non food plants. Although plants are the source of nutrient and other bioactive compounds for all animals including human, many medicinal plants are not considered as food plants, i.e. some spices are considered food plants and medicinal plants but mostly are not normally consumed in large quantity. Food plants contain all nutrients in variable quantity such as protein, fat, carbohydrate, vitamins and minerals, and fibers, essential for human health and life. In addition, plants also carry ssubstantial non-nutrients phytochemicals important in maintaining human health such as phenolic acids, flavonoids, terpenoids, carotenoids, and chlorophyll. Some phytochemiclas compounds in plants such as phytic acids, alkaloids derivatives of flavonoids, polyphenols, fibers and trypsin inhibitors were considered as antinutrients due to their capacity of chelating minerals and vitamins and inhibiting protein digestion during intestinal food digestion thus lowering protein, vitamins and minerals bioavailability. due to their capacity in red blood cell haemolysis and producing adverse affects, some alkaloid compounds are considered toxic However, recent research results have shown that these non nutrient phytochemicals are bioactive compounds having antioxidant activity important in health maintenance and even reducing metabolic disease risk including diabetes, cancer and heart diseases. It is now clear that consuming the non nutrient bioactive compounds from plant foods are necessary in keeping normal metaboliism function in present human species. These bioactive compounds are beneficial when consumed as intact whole foods in normal quantity in the form of natural food. Purification of these bioactive compounds and its consumption may produce undesirable effect to the body. Plant foods can be contaminated with dangerous chemicals including pesticides, heavy metals, microbial toxins and emitions of industry and vehicle. TANAMAN PANGAN DAN REMPAH “Let food be your medicine and medicine be your food.”Hippocrates, ca. 460–ca. 370 BC Sumber zat gizi dan non gizi bagi hewan termasuk manusia adalah tanaman. Hewan memperoleh zat gizi dan non gizi bagi pertumbuhan dan hidupnya dari tanaman .Daya untuk meneruskan kelangsungan hidup terletak pada kemampuan hewan untuk memilih tanaman yang bermanfaat baginya dan menghindari tanaman yang membahayakan kesehatannya. Manusia purba disebut memiliki kemampuan yang sama dengan hewan, namun denga perkembangan otak dan emosi manusia, kemampuan instink manusia menjadi berkurang bahkan hilang samasekali. Sampai saat ini, hewan liar masih dapat memilih dengan baik tanaman yang akan

Transcript of KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida...

Page 1: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI SUMBER MAKANAN

Prof Fransiska Rungkat-Zakaria, PhD

Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional

Department of Food Science and Nutrition, Faculty of Agricultural Engineering, Bogor Agricultural University,

Bogor, Indonesia. [email protected]

ABSTRACT

Plants can be devided into food plants and non food plants. Although plants are the source of nutrient and other

bioactive compounds for all animals including human, many medicinal plants are not considered as food plants,

i.e. some spices are considered food plants and medicinal plants but mostly are not normally consumed in large

quantity. Food plants contain all nutrients in variable quantity such as protein, fat, carbohydrate, vitamins and

minerals, and fibers, essential for human health and life. In addition, plants also carry ssubstantial non-nutrients

phytochemicals important in maintaining human health such as phenolic acids, flavonoids, terpenoids,

carotenoids, and chlorophyll. Some phytochemiclas compounds in plants such as phytic acids, alkaloids

derivatives of flavonoids, polyphenols, fibers and trypsin inhibitors were considered as antinutrients due to their

capacity of chelating minerals and vitamins and inhibiting protein digestion during intestinal food digestion thus

lowering protein, vitamins and minerals bioavailability. due to their capacity in red blood cell haemolysis and

producing adverse affects, some alkaloid compounds are considered toxic However, recent research results

have shown that these non nutrient phytochemicals are bioactive compounds having antioxidant activity

important in health maintenance and even reducing metabolic disease risk including diabetes, cancer and heart

diseases. It is now clear that consuming the non nutrient bioactive compounds from plant foods are necessary in

keeping normal metaboliism function in present human species. These bioactive compounds are beneficial when

consumed as intact whole foods in normal quantity in the form of natural food. Purification of these bioactive

compounds and its consumption may produce undesirable effect to the body. Plant foods can be contaminated

with dangerous chemicals including pesticides, heavy metals, microbial toxins and emitions of industry and

vehicle.

TANAMAN PANGAN DAN REMPAH

“Let food be your medicine and medicine be your food.”Hippocrates, ca. 460–ca. 370 BC

Sumber zat gizi dan non gizi bagi hewan termasuk manusia adalah tanaman. Hewan memperoleh zat

gizi dan non gizi bagi pertumbuhan dan hidupnya dari tanaman .Daya untuk meneruskan kelangsungan hidup

terletak pada kemampuan hewan untuk memilih tanaman yang bermanfaat baginya dan menghindari tanaman

yang membahayakan kesehatannya. Manusia purba disebut memiliki kemampuan yang sama dengan hewan,

namun denga perkembangan otak dan emosi manusia, kemampuan instink manusia menjadi berkurang bahkan

hilang samasekali. Sampai saat ini, hewan liar masih dapat memilih dengan baik tanaman yang akan

Page 2: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

dimakannya, sebaliknya manusia mempunyai pilihan yang hanya terbatas pada kelompok tanaman yang secara

ilmiah dan resmi dimasukkan ke dalam kelompok tanaman pangan. Tanaman pangan meliputi kelompok

tanaman sumber karbohidrat seperti padi2an contohnya padi, sorgum, jewawut, ketan dll. Kelompok biji2an

sumber karbohidrat adalah jagung, kacang hijau, kacang jogo dll. Kelompok umbi2an seperti singkong, talas, ubi

jalar, kentang dan beberapa jenis buah seperti pisang dan sukun. Kelompok tanaman sayuran daun umumnya

adalah tanaman pangan yang mempunyai daun hijau seperti kangkung, bayam, sawi. Kelompok pangan buah

misalnya rambutan, nangka, pepaya, pisang, sukun. Kelompok pangan sumber protein umumnya adalah

polong2an yang meliputi kacang kedele, kacang hijau, kacang tanah, kacang jogo, kacang bogor, dll. Kelompok

pangan sumber lemak seperti kelapa, kacang tanah, kacang kedele, jagung dan buah sawit. Semua tanaman

pangan mengandung vitamin, mineral, serat dan fitokimia yang bermanfaat bagi tubuh. Kandungan karbohidrat,

protein dan lemak pangan hasil tanaman pangan membawa energi bagi kelanjutan kehidupan manusia dan

dinyatakan dalam kalori. Tabel berikut ini memberikan informasi kandungan karbohidrat, protein, lemak dan

energi bahan pangan hasil tanaman (Tabel 1).

Tabel 1. Kandungam gizi makro karbohidrat, protein, lemak dan energi beberapa produk tanaman

Pangan (100g) Energy(kalori) Protein(g) Fat(g) Carbo(g)

Rice Brown Boiled 182 3.4 1.4 40.7

Almonds 560 17 54 4

Terong 15 0.7 0 3

Toge rebus 10 1.6 0 0.8

Alpukat 220 4 20 2

Kacang merah panggang 74 5 0.3 12.7

Pisang 80 1 0.3 20

Buncis rebus 90 6.6 0.5 17

Wortel 25 0.7 0 5

Bunga kol rebus 10 1.5 0 0.8

Rice white boiled 119 2.6 0.1 28

Page 3: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

Pangan (100g) Energy(kalori) Protein(g) Fat(g) Carbo(g)

Carrots boiled 20 0.6 0 4

Ketimun 10 0.6 0 2

Tepung jagung 350 0.6 0.7 92

Coconut 350 3 36 4

Terigu 340 11 1.2 75

Jeruk bali 20 0.5 0 5

Anggur hitam 50 0.5 0 13

madu 290 0 0 76

Mangga 60 0.5 0 15

Melon 22 0.5 0 5

Jamur segar 13.4 2 0.6 0

Jeruk 50 1 0 11

Kacang tanah 570 24 50 9

Paprika hijau 15 1 0.4 2

Keripik kentang 250 4 11 37

Kentang rebus 82 1.4 0.1 19.7

Gula pasir 390 0 0 100

Jagung manis 124 4.1 2.3 22.8

Tomat segar 15 1 0 3

Page 4: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

Hasil seleksi alam terhadap tanaman menghasilkan kelompok tanaman pangan dan non-pangan,

misalnya tanaman obat, yang telah digunakan secara tradisional sebagai tanaman penyembuh penyakit.

Kelompok tanaman obat ini mencakup berbagai jenis rempah-rempah sehingga rempah-rempah menjadi bagian

dari kelompok tanaman pangan dan tanaman obat. Perbedaan prinsipal antara tanaman pangan dan obat obat

disajikan secara ringkas pada Tabel 2 berikut ini. Tanaman pangan merupakan sumber utama zat-zat gizi tetapi

sedikit membawa senyawa bioaktif fitokimia yang bersifat sebagai obat. Senyawa bioaktif dalam tanaman

pangan terdapat dalam konsentrasi yang sangat kecil, jauh lebih kecil dari kandungan yang terdapat pada

tanaman obat dan tanaman non pangan lain. Oleh karena itu, jika tanaman pangan dikonsumsi dalam jumlah

normal secara utuh, misalnya sampai 3-4 kg tanaman pangan per hari, maka jumlah komponen bioaktif yang

juga bersifat sebagai obat masih cukup kecil dan bervariasi sehingga potensi menghasilkan efek negatif bagi

kesehatan sangat kecil atau dapat diabaikan. Setiap jenis tanaman mengandung komponen bioaktif dengan

jenis yang sangat banyak, sebagai contoh, karotenoid dalam tanaman terdapat lebih dari 700 jenis; flavonoid

lebih dari 5000 jenis.

Tabel 2. Perbedaan utama komponen tanaman pangan dan tanaman obat

.

Resiko cidera kesehatan karena kmponen bioaktif non gizi dalam tanaman pangan masih jauh lebih

kecil dibandingkan peranan tanaman pangan sebagai sumber energi dan nutrient. Disamping itu, komponen

bioaktif atau fitokimia dalam tanaman pangan bersifat sebagai antioksidan dan stimulan lemah yang bermanfaat

bagi penngkatan metabolisme tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit karena kesalahan

metabolisme seperti diabetes, jantung dan kanker. Dalam satu jenis buah atau sayur, bisa terdapat lebih dari

900 jenis komponen bioaktif yang meliputi ratusan flavonoid dan puluhan karotenoid serta asam-asam fenolat

dan terpenoid. Kompopnen bioaktif atau fitokimia tanaman umumnya mempunyai rasa yang pahit, sepat atau

Komponen Pangan Tanaman obat

Zat gizi:

protein,lemak, karbohidrat,

vitamin, mineral, serat

Sumber utama ----------------

Komponen fungsional/bioaktif

Non-gizi

Kadar rendah Kadar tinggi

Rasa, textur, volume,

Kemungkinan toksik

Penting

Sangat kecil

tidak penting

Besar

Page 5: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman

obat dapat dibedakan dari tanaman pangan berdasarkan rasa dan bau. Sebagai contoh, tanaman jahe dikenal

sebagai rempah-rempah dan sebagai tanaman obat. Rasa jahe yang kuat membuat sulit untuk mengkonsumsi

jahe dalam jumlah yang banyak. Komponen bioaktif jahe adalah senyawa flavonoid yang terdiri dari gingerol dan

shogaol, dan membuat jahe digunakan sebagai obat dalam jamu tradisional. Flavonoid gingerol dan shogaol

merupakan senyawa yang memberikan ciri khas rasa dan bau jahe dan terdapat dalam konsentrasi tinggi.

Secara ilmiah, jahe telah terbukti bersifat sebagai antioksidan kuat, dapat menurunkan inflamasi, mencegah

kanker dan meningkatkan sistim imun (Zakaria dkk, 2001).

KOMPONEN ANTINUTRISI DAN TOKSIK PADA TANAMAN PANGAN

Fitokimia atau komponen bioaktif dalam tanaman pangan juga diketahui dapat bersifat toksik dan

menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan dalam tubuh. Perlu dicatat bahwa efek negatif komponen pangan ini

diperoleh melalui pengujian dalam senyawa murni hasil isolasi dan dilakukan dalam jumlah atau dosis yang

tinggi. Contoh dari beberapa jenis senyawa ini dapat dilihat pada Tabel 3. Pada dasarnya, semua komponen

fiktokimia dalam tanaman pangan yang berjumlah ribuan jenisnya secara alamiah terdapat dalam dosis yang

sangat kecil dan jika dikonsumsi dalam bentuk pangan utuh tanpa mengalami pemurnian atau ekstraksi

memberikan dampak sinergis sebagai antioksidan atau sebagai komponen bioaktif pemicu berbagai reaksi

metabolik yang bermanfaat (Tabel 4). Disamping itu, kebanyakan komponen toksik ini tidak stabil dan mudah

terurai, misalnya sianoglikosida, yang mudah terurai menjadi HCN lalu menguap selama proses persiapan

pemasakan. Dengan demikian, singkong yang telah di potong-potong, dicuci lalu dikukus telah bebas dari

sianida yang mengalami peruraian selama proses penyiapan sajian. Singkong yang mengandung sianida,

secara tradisional tidak dimakan karena terasa pahit dan digunakan untuk pengobatan kanker.

Tabel 3. Beberapa contoh komponen bioaktif yang dapat menimbulkan reaksi negatif bagi tubuh

Jenis fitokimia Sumber Reaksi

Oksalat Rubarb, teh, kokoa, bayam, bit Pengendapan kalsium

Glikoalkaloid solanin Kentang Inhibitor kolinesterase

Sianoglikosida Kacang merah, singkong Inhibitor transport elektron

Fitohemaglutinin Kacang merah, polong2an Aglutinasi eritrosit

Alergen Protein seledri, tomat, stroberi,

pepaya

Alergi

Kafein Kopi Kontraksi otot polos

Kumarin Kulit Jeruk Karsinogen

Safrol Merica hitam Karsinogen

Asam fitat Bekatul biji2an Anti nutrisi

Serat Bekatul biji2an, buah, sayuran Anti nutrisi

Page 6: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

Asam fitat merupakan senyawa yang dapat mengkelat mineral seperti Fe, Ca dan Zn. Dilain pihak,

asam fitat juga merupakan antioksidan yang kuat dan kemampuannya mengikat Fe dan Zn pada kolon

merupakan sifat penting dalam mekanisme pencegahan kanker kolon yang terjadi melalui reaksi oksidasi yang

menghasilkan radikal bebas. Serat juga diketahu dapat menurunkan bioavailabilitas mineral dan beberapa jenis

zat gizi seperti protein dan lemak. Sama seperti asam fitat, serat juga sekarang ini bahkan telah menjadi zat gizi

karena peranan positif dalam pencegahan penyakit kronis karena memelihara kesehatan saluran pencernaan.

Dalam pencegahan penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes dan jantung, serat berperan sebagai prebiotik

yang menghidupkan probiotik dan menghasilkan asam-asam organik yang menyehatkan kolon dan kesehatan

tubuh pada umumnya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa tanaman pangan dalam bentuk alami bukan

bentuk ekstrak murni merupakan sumber zat-zat gizi yang esensial serta senyawa antioksidan dan stimulator

metabolik yang manfaatnya melampaui beberapa senyawa yang mungkin menyebakan gangguan metabolik.

Senyawa protein pada beberapa jenis tanaman pangan telah dilaporkan dapat menyebabkan reaksi

alergi. Namun potensi protein alergen dalam tanaman pangan ini sama beratnya dengan potensi protein dari

semua bahan pangan. Kejadian alergi oleh protein tanaman masih lebih rendah dari kejadian alergi oleh protein

pangan hewani seperti susu, telur, ikan dan kerang.

TANAMAN PANGAN UNTUK DIET SEHAT

Seperti terlihat pada Tabel 4, jenis dan fungsi biologis komponen bioaktif dalam tanaman pangan amat

beragam. Banyak sekali hasil-hasil penelitian yang melaporkan manfaat tanaman pangan bagi kesehatan, jauh

lebih banyka dibandingkan dengan laporan tentang sifat toksik atau antinutrisi. Tim WHO semenjak tahun 1987

sampai sekarang, telah mempelajari hubungan antara pangan, nutrisi dan penyakit kanker serta penyakit

degeneratif lainnya seperti diabetes dan jantung. Dari hampir sejuta artikel yang diulas secara berlanjut selama

30 tahun, mereka menyimpulkan bahwa pangan asal tanaman atau nabati merupakan pangan yang paling

sesuai dengan kapasitas genetika manusia sekarang. Kesimpulan ini diumumkan antara lain setelah

mempelajari ribuan artikel tentang manfaat komponen bioaktif tanaman pangan serta serat yang dikandungnya.

Beberapa contoh hasil penelitian manfaat tanaman pangan disajikan pada Tabel 4. Inhibitor protease yang

bersifat antinutrisi karena dapat menurunkan daya cerna protein dalam saluran pencernaan ternyata bersifat

sebagai antikanker karena menghambat perkembangan anggiogenesis sel kanker. Saponin pada kacang2an

juga dapat menghambat perkembangan sel kanker antara karena kemampuannya melakukan aglutinasi sel.

Salah satu rekomendasi yang dikeluarkan oleh tim WHO pada tahun 2008 adalah mengkonsumsi

tanaman pangan dalam bentuk seutuh mungkin, artinya dikonsumsi dalam bentuk alami tanpa mengalami

pengolahan yang berlebihan seperti perubahan bentuk, pemurnian dan ekstraksi. Mengkonsumsi rempah-

rempah, buah, sayuran, serealia dan kacang2an dalam bentuk utuh berarti mengkonsumsi bukan dalam bentuk

produk hasil ekstraksi atau pemurnian. Contoh pangan yang mengalami pemurnian adalah pengolahan jagung

menjadi tepung maizena. Pada proses pengolahan jagung menjadi maizena, pati jagung diekstrak dari biji

jagung sehingga diperoleh hanya pati jagung murni. Komponen lain dalam jagung seperti serta, vitamin, mineral,

Page 7: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

antioksidan dan komponen bioaktif yang secara alamiah terdapat dalam jagung tidak lagi berada pada tepung

maizena, sehingga tepung maizena menjadi pangan murni tanpa zat gizi, serta dan komponen bioaktif dan

hanya menjadi pembawa kalori dan mempunyai index glisemik yang dua kali lebih besar dari pati yangmasih

terdapat dalam jagung.

Tabel 4. Komponen bioaktif berbagai jenis tanaman pangan serta manfaatnya bagi kesehatan

Komponen Jenis Fungsi Sumber

Thioallyl CH2=CH-CH2-X

X=struktur organik

Hypolipidemic

Antitrombotik

Anti kanker

Bawang putih

Protese inhibitor Kunitz Anti kanker Kedele,

kacang-

kacangan

Chlorophyllins Khlorofol tanaman Antikanker KhlorofIl

tanaman

Lignans Antikanker

Estrogen

Kedele,

gandum .

Beras coklat

PEITC

(Phenethyl

isothiocyanate)

Antikanker Cruciferous

(kubis2an)

Curcumin I, III Diferuroilmetan Antikanker Kunyit

Karotenoid Anti penyakit

degeneratif

Antioxidan

Sayuran, buah-

buahan, teh

Page 8: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

Komponen Jenis Fungsi Sumber

Gingerols,

shogaol

Antioxidan, anti

ateroskelosis,

Pencernaan, Anti

kanker

Jahe

Ubiquinones,

ubiquinols

Antioxidan

Imunomodulator (AIDS)

Minyak jagung,

kacang-

kacangan

Flavonoids Quercetin, galangin,Rutin,

diosmin

katekin

Antioxidan, anti kanker Tanaman

Teh

Fenol sederhana Khlorogenat,elagat,protokatecuat,

ferulat

Antioxidan, anti kanker Tanaman

Isotiosianat sulfofran antikanker brokoli

Actoxikavikol

asetat

Fenil propanoid Anti kanker Languas

galanga

Aurapten

(AURA)

D-limonen Anti kanker Sitrus

Resveratrol Trihidroxistilben Anti kanker Anggur merah

Laktoferin Protein Anti kanker Susu

Fitosterol B-sitosterol, kampesterol Anti kanker

Hipokholesterol

Sayruan, biji-

bijian

Saponin Glikosida Anti kanker Kedele

Page 9: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

Fitoestrogen,

lignan

isoflavon Antioxidan, Anti kanker Kedele,

sorgum,

Momordisin Anti kanker paria

Cucurbitasin Anti cacing Labu

Berdasarkan hasil ulasan dan rekomendasi tim WHO (2007), berbagai institusi dunia membuat

rekomendasi untuk mencegah berbagai jenis penyakit degeneratif. Misalnya, American Institute for Cancer

Research menyarankan suplementasi untuk penderita penyakit kanker seperti berikut ini:

- Supplementation of the diets of cancer patients undergoing active treatments with individual or

combined antioxidants above their Recommended Dietary Allowances (RDA) or Adequate Intakes (AI)

cannot be recommended as safe or effective.

- Use of high levels of antioxidants as the sole treatment protocol is not advisable because they might be

deleterious to normal cells via a prooxidant effect or may possibly confer an advantage to cancer cells.

- Evidence is not sufficiently strong to warrant routine use of vitamin E supplementation in patients

receiving chemotherapy or radiation therapy. Oversupplementation is not recommended during

traditional therapies.

- Cancer patients should follow a reasonable diet that provides vitamin C at the RDA or no more than

double that amount.

- Patients should not take large amounts of b-carotene.

- Evidence is not sufficient at this time for either broad or precise recommendations about selenium.

- The lack of information on antioxidant interactions raises concern about making recommendations for

the indiscriminate use of combinations of antioxidants.

- Information is not sufficient to make a recommendation about soy foods or soy products. Supplements

containing soy isoflavones are not recommended because the levels of the isoflavones contained are in

most cases much higher than can be obtained from the diet.

- Cancer patients and healthy people can consume the recommended AI for polyunsaturated fatty acids.

- Recommendations for vitamin D3 cannot be made for cancer patients.

- A daily multivitamin containing supplements at levels of the DRI can be used safely as part of a program

of healthy nutrition including 5–10 servings of fruits and vegetables daily.

Downloaded from jn.nutrition.org by on September 12, 2007

Dengan prinsip yang sama, American Heart Association (AHA) mengeluarkan rekomendasi diet untuk

anak-anak dan remaja sebagai usaha untuk mencegah penyakit jantung. Rekomendasi ini berlaku juga untuk

pencegahan penyakit diabetes. Rekomendasi ini menekankan kalori untuk diperhatikan agar tidak terjadi

Page 10: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

obesitas pada usia muda yang merupakan salah satu penyebab penyakit jantung dikala dewasa. Perhatian juga

diharapkan pada konsumsi bijia2an dan kacang2an yang disarankan untuk dikonsumsi secara utuh yaitu tanpa

penyosohan, yang berarti dikonsumsi bersama bekatulnya. Konsumsi biji2an bersama bekatul menurunkan

index glisemik karbohidrat biji2an.

Tabel 5. Estimasi kalori dan rekomendasi sajian untuk biji2an, buah, sayuran dan protein oleh American Heart

Association (AHA) berdasarkan umur dan jenis kelamin. Bijia2an dan polong2an yang disarankan adalah dalam

bentuk utuh.

Recommendation 1 year 2 to 3 years 4 to 8 years 9 to 13 years 14 to 18 years

Calories*† 900 calories 1,000

calories

Female 1,200

calories

1,600

calories

1,800

calories

Male 1,400

calories

1,800

calories

2,200

calories

Fat 30 to 40

percent of

calories

30 to 35

percent of

calories

25 to 35

percent of

calories

25 to 35

percent of

calories

25 to 35

percent of

calories

Milk and dairy‡ 2 cups§ 2 cups 2 cups 3 cups 3 cups

Lean meat and

beans

1.5 oz 2 oz 5 oz

Female 3 oz 5 oz

Male 4 oz 6 oz

Fruits|| 1 cup 1 cup 1.5 cups 1.5 cups

Female 1.5 cups

Male 2 cups

Vegetables|| 3/4 cup 1 cup

Female 1 cup 2 cups 2.5 cups

Male 1.5 cups 2.5 cups 3 cups

Grains¶ 2 oz 3 oz

Female 4 oz 5 oz 6 oz

Male 5 oz 6 oz 7 oz

*-Calorie estimates are based on a sedentary lifestyle. Persons with increased physical activity will require

additional calories zero to 200 additional calories per day for persons who are moderately physically active; 200

to 400 additional calories per day for persons who are very physically active).

†-Calorie recommendations for children two years and older adapted from Dietary Guidelines for Americans

(2005) (http://www.healthierus.gov/dietaryguidelines).

‡-Refers to fat-free milk (except for children younger than two year). Substituting 1 cup of 1 percent, 2 percent, or

whole milk uses 19, 39, or 63 discretionary calories, respectively, and adds 2.6, 5.1, or 9.0 g of total fat, of

Page 11: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

which 1.3, 2.6, or 4.6 g are saturated fat.

§-Refers to 2 percent milk for children one year of age. Substituting whole milk uses 48 discretionary calories per

2 cups. The American Academy of Pediatrics recommends that low-fat or reduced-fat milk not be started before

two years of age.

||-Serving sizes are 1/4 cup for children one year of age, 1/3 cup for children two or three years of age, and 1/2

cup for children four years and older. A variety of vegetables should be selected.

¶-One half of all grains should be whole grains.

Reprinted with permission from American Heart Association. Dietary recommendations for children and

adolescents: a guide for practitioners. Consensus statement from the American Heart Association. Circulation

2005;112:2063.

SUMBER BACAAN

Erniati, Fransiska R. Zakaria, Bambang Pontjo Priosoeryanto2012. Efek Konsumsi Minuman Bubuk Kakao

(Theobroma cacao L.) Bebas Lemak Terhadap Sifat Antioksidatif Limfosit Subyek Perempuan. Jurnal Teknologi

& Industri Pangan. Dept. ITP. Bogor. Hal 81-85.

Fay, M. P., Freedman, L. S., Clifford, C. K. & Midthune, D. N. (1997) Effects of different types and amounts of fat

on the development of mammary tumors in rodents: a review. Cancer Res. 57: 3979–3988.

Germain, E., Chajes, V., Cognault, S., L’Huillary, C. & Bougnoux, P. (1998) Enhancement of doxorubicin

cytotoxicity by polyunsaturated fatty acids in the human breast tumor cell line MDA-MB-231: relationship to lipid

peroxidation.Int. J. Cancer 75: 578–583.

Hardman, W. E., Moyer, M. P. & Cameron, I. L. (1999) Fish oil supplementation enhanced CPT-11 irinotecan

efficacy against MCF7 breast carcinoma xenografts and ameliorated intestinal side-effects. Br. J. Cancer 81:

441–448.

Klein, V., Chajes, V., Germain, E., Schulgen, G., Pinault, M., Malvy, D.,Lefrancq, T., Fignon, A., Le Floch, O.,

Lhuillery, C. & Bougnoux, P. (2000) Low alpha-linolenic acid content of adipose breast tissue is associated with

an increased risk of breast cancer. Eur. J. Cancer 36: 335–340.

Messina, M. J., Persky, V. M., Setchell, K. D. R. & Barnes, S. (1994) Soy intake and cancer risk: a review of the

in vitro and in vivo data. Nutr. Cancer 21: 113–131.

Messina, M. J. & Loprinzi, C. L. (2001) Soy for breast cancer survivors: a critical review of the literature. J. Nutr.

131: 3095S–3108S.

Simopoulos, A. P. (2001) The Mediterranean diets: what is so special about the diet of Greece? The scientific

evidence. J. Nutr. 131: 3065S–3073S.

World Cancer Research Fund. American Institute for Cancer Research. (1997) Food, Nutrition and the

Prevention of Cancer: A Global Perspective. American Institute for Cancer Research, Washington, DC

World Cancer Research Fund / American Institute for Cancer Research. 2007. Food, nutrition, physical activity,

and the prevention of cancer: a global perspective. Washington, DC

World Health Organization. 2008. 2008-2013 Action Plan for the Global Strategy for the Prevention and Control

Noncommunicable Diseases. WHO Press, Geneva, Switzerland

Page 12: KONSUMEN CERDAS MEMILIH TANAMAN SEBAGAI … · asam. Beberapa jenis berasa manis seperti glikosida steviosida. Oleh karena itu, secara tradisional, tanaman obat dapat dibedakan dari

Zakaria-Rungkat Fransiska , Yusda Salimi and Bambang Ponco. 2013. Half polished sorghum has lower human

glycemic index and higher antioxidant activity on erythocyte and prevented colon cancer development in rats

induced with aom carcinogen. Abstract. 7th World Congress on Diabetes & Obesity, Riga, Latvia. October

Zakaria-Rungkat, F., Nurahman, Prangdimurti, E., Tejasari. 2003. Antioxidant and

Immunoenhancement Activities of Ginger (Zingiber officinale Roscoe) Extracts and Compounds in In

Vitro and In Vivo Mouse and Human System. Nutraceuticals and Foods.8; 96-104

Zakaria-Rungkat F. 2002. Possibility of Allergic Risks Induced by Genetically Modified Foods. Proceeding of

Ecology and Health Safety Aspects of Genetically Modified Products. .Eds: Umboh, MIJ et al. Lemlit, UNIMA,

Manado, Indonesia,