KONSTRUKSI PEMAKNAAN RITUAL KEMATIAN ...eprints.umm.ac.id/53838/1/Pendahuluan.pdfKONSTRUKSI...

35
KONSTRUKSI PEMAKNAAN RITUAL KEMATIAN SEBAGAI PERWUJUDAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF BERGERIAN Diajukan Oleh: SUYOTO NIM: 201220450111006 PROGRAM DOKTOR ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SEPTEMBER 2017

Transcript of KONSTRUKSI PEMAKNAAN RITUAL KEMATIAN ...eprints.umm.ac.id/53838/1/Pendahuluan.pdfKONSTRUKSI...

  • KONSTRUKSI PEMAKNAAN RITUAL KEMATIAN SEBAGAI

    PERWUJUDAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN SOSIAL DALAM

    PERSPEKTIF BERGERIAN

    Diajukan Oleh: SUYOTO

    NIM: 201220450111006

    PROGRAM DOKTOR ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    SEPTEMBER 2017

  • DISERTASI

    KONSTRUKSI PEMAKNAAN RITUAL KEMATIAN SEBAGAI

    PERWUJUDAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN SOSIAL DALAM

    PERSPEKTIF BERGERIAN

    Diajukan Oleh: SUYOTO

    NIM: 201220450111006

    Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Doktor pada

    Program Doktor (S3) Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    PROGRAM DOKTOR ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SEPTEMBER 2017

  • i

  • ii

    SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

    Nama : Suyoto

    NIM : 201220450111006

    Program Studi : Program Doktor (S3) Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

    1. Disertasi dengan judul KONSTRUKSI PEMAKNAAN RITUAL KEMATIAN SEBAGAI PERWUJUDAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN

    SOSIAL DALAM PERSPEKTIF BERGERIAN adalah hasil karya saya

    dan dalam Disertasi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

    orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan

    tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

    orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis

    dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sum ber kutipan dan daftar

    pustaka.

    2. Apabila ternyata di dalam naskah Disertasi ini dapat dibuktikan terdapat

    unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia DISERTASI ini DIGUGURKAN dan

    GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN,

    serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

    3. Disertasi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS

    ROYALTY NON EKSKLUSIF.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan

    sebagaimana mestinya.

    Malang,

    Yang menyatakan,

    Materai Rp. 6000

    …………………………………..

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SW T, karena atas kasih

    sayang dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan disertasi ini. Disertasi ini

    dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan akademik guna

    memperoleh gelar Doktor pada Program Doktor Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

    Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menyadari, bahwa tanpa

    bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit rasanya bisa

    menyelesaikan disertasi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih

    kepada:

    1. Bapak Profesor Dr. Hotman Siahaan, yang telah bertindak sebagai pengajar

    dan sekaligus promotor, yang dengan kesabaran, ketekunan dan

    kebijaksanaannya telah membimbing saya mulai dari proses penyusunan

    usulan penelitian hingga selesainya disertasi dan studi saya.

    2. Bapak Profesor Dr. Ishomuddin, M.Si, dan Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, yang

    telah bertindak sebagai co-promotor, serta Bapak Dr. Rinekso Kartono, M.Si,

    yang telah dengan sabar menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

    mengarahkan penyusunan disertasi ini menjadi lebih sempurna.

    3. Bapak Rektor beserta Pembantu Rektor Universitas Muhammadiyah Malang,

    yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan

    program doktor di Universitas Muhammadiyah Malang.

    4. Sahabat-sahabat yang telah membantu penelitian yakni, Mas Rahmat Junaidi,

    Mas Antonius Adhi Raghuttama, dan Mas Rian Harjanta yang telah sepenuh

    hati membantu mengumpulkan data-data lapangan.

    5. Kepada seluruh narasumber yang tidak saya tuliskan namanya satu persatu,

    yang telah dengan rela menyediakan waktu untuk memberi data yang

    diperlukan peneliti.

    6. Istriku tercinta Mahfudhoh Suyoto, yang dengan sabar memberikan dukungan

    dan doa untuk kelancaran menyelesaikan pendidikan Doktor.

    7. Anak-anakku tersayang, Ashfa Abid, Imad Kifakhul Haq, dan Rosikh

  • iv

    Najiyullah yang banyak memberi semangat, dan inspirasi.

    Semoga Allah SW T berkenan membalas segala kebaikan semua pihak

    yang telah membantu. Tiada gading yang tidak akan retak, bahwa disertasi ini

    masih banyak kelemahan-kelemahan. Namun semoga disertasi ini membawa

    manfaat bagi pengembangan ilm u dan menjadi rujukan bagi para pengambil dan

    pelaksana kebijakan serta pemimpin masyarakat desa dalam memfasilitasi proses

    pembaharuan sosial budaya di wilayah perdesaan.

    Bojonegoro, September 2017

    Peneliti

  • v

    ABSTRAK

    Nama : Suyoto NIM : 201220450111006 Judul : KONSTRUKSI PEMAKNAAN RITUAL KEMATIAN

    SEBAGAI PERWUJUDAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF BERGERIAN

    Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pajeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro. Tujuan penelitian ini adalah mengelaborasi konstruksi makna ritual kematian sebagai kebajikan sosial; mengidentifikasi proses dan implikasi pelembagaan Rukun Kematian dan implikasinya terhadap inisiatif-inisiatif lokal dalam pembangunan desa; dan mengelaborasi tindakan komunikatif para penggagas Rukun Kematian serta ragam pelembagaan Rukun Kematian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualita tif dengan metode fenomenologi. Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan FGD (Focus Group Discussion). Teknik penentuan informan kunci mengkom binasikan teknik theoretical sampling dan purposive sampling, serta snowball sampling untuk menentukan informan kunci yang memiliki kedalaman informasi. Metode analisis data dilakukan dengan prosedur bracketing, reduksi dan eliminasi, klaster tematik, validasi dan Individual Textural Description (ITD). Tiga kesimpulan sebagai hasil dari penelitian adalah :1) Nilai-nilai kebajikan sosial dikonstruksi melalui konfigurasi dan interpolasi antara makna-makna yang berdimensi personal-transendental dan sosial-resiprokal, kualitas representasi, intensi bersama (collective intention) untuk mencapai kemanfaatan sosial dan ekonom i, dan hadirnya dialog generatif; 2) Proses konstruksi pelembagaan nilai-nilai kebajikan sosial ditentukan oleh jenis klaim kesahihan yang diperbincangkan dalam ruang publik. Klaim-klaim itu akan mewarnai model kelembagaannya. Derivasi (turunan) model pelembagaan akan berpengaruh terhadap corak-ragam inisiatif lokal dan bentuk-bentuk inovasinya warga dalam berkontribusi terhadap pembangunan desa; 3) Tindakan komunikatif para penggagas Rukun Kematian terhadap warga dalam membangun pemahaman bersama (mutual understanding) tidak semata-mata dialaskan pada rasionalitas dua arah dan kompetensi komunikatif. Lebih penting dari itu adalah kemampuan untuk menghadirkan dialog generatif dalam ruang publik, menumbuhkan proses diskursif nilai-nilai kebajikan sosial, serta merajut intensi bersama untuk mencapai kemafaatan sosial ekonomi .Penelitian ini juga menghasilkan ”Model Analisis Konstruksionis-Komunikatif untuk Masyarakat Perdesaan“, serta formulasi matematis untuk mengidentifikasi model Generative Self Governance pada masyarakat perdesaan. Kata kunci: Nilai-nilai kebajikan sosial, personal-transendental, sosial-resiprokal, dialog generatif, kemanfaatan sosial ekonomi, klaim kesahihan, kompetensi komunikatif, proses diskursif, kualitas representasi, ruang publik.

  • vi

    ABSTRACT

    Name : Suyoto NIM : 201220450111006 Title : THE CONSTRUCTION OF DEATH RITUAL

    INTERPRETATION AS THE MANIFESTATION OF SOCIAL VIRTUE VALUES IN BERGERIAN

    PERSPECTIVE This research was conducted in Pajeng Village, Gondang District, Bojonegoro Regency. The purpose of this research is to elaborate the interpretation of Death Ritual as the values of social virtue; identifying the processes and implications of the institutionalization of the Rukun Kematian and its implications for local initiatives in rural development; and to elaborate the communicative actions of the founders of Rukun Kematian and the institutionalization of the Rukun Kematian. This research uses qualitative approach with phenomenology method. The data collection techniques used in this study are documentation, participatory observation, in-depth interviews, and FGD (Focus Group Discussion). Key informant determination techniques combine theoretical sampling and purposive sampling techniques, as well as snowball sampling to determine key informants with depth of information. Data analysis methode are done by bracketing, reduction and elimination procedure, thematic cluster, validation and Individual Textural Description (ITD). Three conclusions as a result of the research are: 1) The values of social virtue are constructed through the configuration and interpolation between interpretations from personal transcendental and social-reciprocal dimensions, the quality of representation, the collective intention to achieve social and economic benefits, and the presence of generative dialogue; 2) The construction process of social virtues institutionalization is determined by the type of validity claim discussed within the public sphere. These claims will color the institutional model. Institutional model derivation will influence the variation of local initiatives and citizen innovation forms in contributing to rural development; 3) The communicative action of the founders of Rukun Kematian on village citizens in building mutual understanding is not merely based on two-way rationality and communicative competence. More important than that, is the ability to present generative dialogue in the public sphere, grow the discursive process of social virtue values, and also knitting shared intentions to achieve socioeconomic benefits. This research also produced a "Constructive-Communicative Model for Communities in Rural Communities", as well as mathematical formulations to identify generative self-governance models in rural communities. Keywords: Values of social virtue, personal-transcendental, social-reciprocal, generative dialogue, socio-economic benefits, claims of validity, communicative competence, discursive process, representation quality, public sphere.

  • vii

    DAFTAR ISI Halaman

    Lembar Persetujuan ..................................................................................... i

    Surat Pernyataan .......................................................................................... ii

    Kata Pengantar ............................................................................................ iii

    Abstrak ....................................................................................................... v

    Daftar Isi ..................................................................................................... vii

    Daftar Tabel ................................................................................................ xi

    Daftar Gambar ............................................................................................. xii

    Daftar Istilah ............................................................................................... xiii

    Daftar Singkatan .......................................................................................... xviii

    BAB I Pendahuluan ................................................................................ 1

    A. Latar Belakang ...................................................................... 1

    B. Masalah Penelitian ................................................................ 11

    C. Tujuan Penelitian .................................................................. 12

    D. Manfaat Penelitian ................................................................ 12

    BAB II Kajian Pustaka ............................................................................. 14

    A. Penelitian Terdahulu ............................................................. 14

    B. Kerangka Berfikir ................................................................. 17

    C. Perspektif Teoritik ................................................................ 19

    1. Perspektif Teori Konstruksi Sosial ................................. 19

    2. Perspektif Teori Tindakan Komunikatif .......................... 27

    D. Kerangka Konseptual ............................................................ 30

    1. Konsep Kematian menurut Orang Jawa .......................... 31

    2. Kebajikan Sosial ............................................................ 31

    3. Kebajikan Sosial Jawa .................................................... 35

    a. Kaidah Kerukunan ................................................. 35

    b. Prinsip Hormat ......................................................... 41

    c. Keselarasan Sosial Masyarakat Jawa ......................... 44

    d. Ajining Diri (Martabat).............................................. 46

    4. Konsensus ...................................................................... 50

  • viii

    5. Ruang Publik ................................................................. 54

    6. Governance ................................................................... 57

    7. Inovasi ........................................................................... 58

    8. Dialog Generatif ............................................................ 64

    BAB III Metodologi Penelitian .................................................................. 66

    A. Memilih Pendekatan Kualitatif .............................................. 66

    B. Menentukan Metode Pilihan .................................................. 67

    C. Penelitian Lapangan .............................................................. 70

    1. Memasuki Lapangan: Penelitian Pendahuluan ................ 70

    2. Menemukan Data Lapangan ........................................... 70

    a. Observasi Partisipatif (Participative Observation) .... 70

    b. Wawancara Mendalam (Depth Interview) ................. 71

    c. Dokumentasi ........................................................ 72

    d. Focus Group Discussion (FGD) ................................ 72

    D. Lokasi Penelitian .................................................................. 73

    E. Waktu Penelitian ................................................................... 73

    F. Informan Kunci ..................................................................... 74

    G. Profil Informan Kunci ........................................................... 76

    H. Penulisan Laporan ................................................................. 80

    I. Keabsahan Data .................................................................... 81

    J. Refleksi Peneliti .................................................................... 82

    BAB IV Dunia Kehidupan dan Ruang Publik Desa Pajeng ........................ 88

    A. Sandyakalaning Pajeng : Keyakinan, Tragedi Politik dan Kepemimpinan....................................................................... 88

    B. Tradisi yang Merajut Integrasi................................................ 97

    1. Tradisi Nyadran .............................................................. 97

    2. Lumbung Kemakmuran ................................................... 102

    3. Ritual Kematian .............................................................. 104

    BAB V Makna Ritual Kematian ............................................................... 110

    A. Uborampe dan Tata Cara Ritual Kematian ............................. 110

    B. Makna Ritual Kematian ......................................................... 120

  • ix

    1. Ritual Kematian sebagai Wujud Kecintaan dan Penghargaan .................................................................... 120

    2. Ritual Kematian sebagai Wujud Ketaatan kepada Tuhan . 123

    3. Ritual Kematian sebagai Ruang Kepedulian Sosial .......... 126

    4. Pergeseran Makna Ritual Kematian .................................. 128

    C. Menyingkap Nilai-nilai Kebajikan Sosial ............................... 133

    1. Kepedulian, Non-diskriminatif dan Keguyuban ............... 134

    2. Tanggung Jawab Kolektif dan Harmoni ........................... 135

    3. Penghormatan terhadap Ajaran Leluhur, Kepedulian, dan Kegotongroyongan .................................................. 138

    BAB VI Rukun Kematian: Kebajikan Sosial dan Ruang Publik ................... 143

    A. Diskursus Kebajikan Sosial ................................................... 143

    1. Proses Pembentukan Rukun Kematian ............................ 143

    2. Pro-kontra Pembentukan Rukun Kematian ..................... 152

    B. Jejak-Jejak Dialektika Konstruksi Sosial Rukun Kematian ..... 157

    1. Eksternalisasi: Pencurahan Diri dengan Sosio Kultural .... 157

    2. Objektivasi: Interaksi Diri dengan Sosio Kultural ........... 158

    3. Internalisasi: Identifikasi Diri dengan Sosio Kultural ....... 161

    C. Menghadirkan Ruang Publik: Rukun Kematian ...................... 162

    D. Pelembagaan dan Implikasi Rukun Kematian ......................... 168

    1. Pelembagaan Rukun Kematian ....................................... 168

    2. Implikasi Rukun Kematian ............................................. 172

    BAB VII Konstruksi Rukun Kematian sebagai Ruang Publik ...................... 180

    A. Makna Ritual Kematian ........................................................ 180

    1. Dimensi Makna Personal -Transendental ........................ 182

    2. Dimensi Makna Sosial-Resiprokal .................................. 184

    3. Tafsir Ulang Makna Ritual Kematian ............................. 189

    4. Nilai-nilai Kebajikan Rukun Kematian ........................... 191

    B. Tindakan Komunikatif Para Penggagas Rukun Kematian ....... 193

    C. Dinamika Konsensus dan Pelembagaan Rukun Kematian ...... 203

    D. Interpolasi Konstruksi Sosial dan Tindakan Komunikatif........ 207

  • x

    BAB VIII Kesimpulan .................................................................................. 211

    A. Kesimpulan ........................................................................... 211

    B. Implikasi Teoritik ................................................................. 216

    C. Refleksi Teoritik .................................................................... 245

    D. Implikasi Praktis ................................................................... 250

    E. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 253

    F. Saran-saran ........................................................................... 254

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 257

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Daftar Informan Kunci ................................................................ 75

    Tabel 5.1 Rincian Biaya Penyelenggaraan Tradisi Slametan Kematian .... 130

    Tabel 5.2 Formulasi Nilai Kebajikan Sosial ............................................. 141

    Tabel 6.1 Karakteristik Rukun Kematian Desa Pajeng ............................. 172

    Tabel 7.1 Tafsir Ulang Ritual Kematian ................................................... 191

    Tabel 7.2 Keterkaitan Internalisasi dengan Tindakan Komunikatif ........... 197

    Tabel 8.1 Kritik Teoritik, Perspektif Peneliti dan Alternatif Perbaikan ..... 242

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Peta Lokasi dan Periode Pembentukan Rukun Kematian ........ 5

    Gambar 3.1 Lokasi tempat Nggedabrus dan Kongkow............................... 85

    Gambar 4.1 Punden Mbah Suro Sentono di Dusun Dodol ......................... 100

    Gambar 4.2 Ubalan Senganten ................................................................. 100

    Gambar 4.3 Lokasi Sendang Berteliko ..................................................... 101

    Gambar 4.4 Area Makam Dukuh Bulu ..................................................... 101

    Gambar 4.5 Bangunan Lum bung Kemakmuran ........................................ 103

    Gambar 4.6 Kegiatan di Lumbung Kemakmuran Desa Pajeng .................. 103

    Gambar 4.7 Gotong Royong Warga dalam Pembuatan Penduso ................ 105

    Gambar 4.8 Gorong Royong Warga dalam Prosesi Pemakaman ................ 107

    Gambar 5.1 Penduso ................................................................................ 114

    Gambar 5.2 Ambeng ................................................................................ 116

    Gambar 5.3 Pembuatan Kembar Mayang ................................................. 117

    Gambar 5.4 Kepyur, Alu, Lumpang, dan Ayam Penguripan ...................... 118

    Gambar 5.5 Kembang Setaman ................................................................ 118

    Gambar 5.6 Kendi .................................................................................... 119

    Gambar 6.1 Konfigurasi Relasi Antar Inisiator RK ................................... 150

    Gambar 6.2 Tokoh pemegang tradisi Kejawen Desa Pajeng....................... 155

    Gambar 6.3 Dinamika yang Membentuk Karakteristik Rukun Kematian ... 169

    Gambar 6.4 Pencatatan Sumbangan Takziah oleh Rukun Kematian .......... 170

    Gambar 6.5 Pemberian Dana Sumbangan Takziah oleh Rukun Kematian .. 170

    Gambar 6.6 Ilustrasi Hilangnya Tradisi Seren ........................................... 175

    Gambar 7.1 Karakteristik Tindakan Sosial, Kom petensi Komunikatif ........ 206

    Gambar 7.2 Interpolasi Konstruksi Sosial dan Tindakan Komunikatif RK . 208

    Gambar 8.1 Ilustrasi Tahapan Komunikasi Dialog Generatif RK ............... 215

    Gambar 8.2 Model Analisis Konstruksionis-Komunikatif untuk Masyarakat

    Perdesaan .............................................................................. 247

  • xiii

    DAFTAR ISTILAH

    Ambeng : Hidangan yang disajikan dalam selamatan di Desa

    Pajeng

    Blabak : Kayu yang digunakan untuk menutup jenazah di liang

    lahat sebelum dilakukan pengurugan tanah makam

    Bubak Bumi : Proses penentuan lokasi makam yang biasanya

    dipim pin oleh sesepuh kampung

    Danyang : Roh halus tertinggi yang berada di pohon, sumber

    mata air, desa, mata angin, gunung dan bukit

    Diskursus : Bentuk komunikasi yang mengandung klaim-klaim

    kesahihan sebagai objek problematisasinya

    Diskursus pragmatis : Diskursus yang mempersoalkan masalah teknis

    sehingga diperlukan pengetahuan ahli

    Diskursus elit-politis : Diskursus yang mulai mempersoalkan masalah value

    dimana aktornya sudah meluas tidak saja para ahli,

    tetapi juga warga secara keseluruhan

    Diskursus moral : Diskursus yang memproblematisasi konsensus etis,

    karena para partisipan berharap mencapai suatu

    konsensus di dalam horison kemanusiaan, bukan

    horison kelompok

    Eksternalisasi : Penyesuaian diri dengan dunia sosio-kultural sebagai

    produk manusia

    Gapulo : Istilah khusus merujuk kepada orang-orang

    konservatif pemegang tradisi yang menolak

    pembentukan Rukun Kematian di Desa Pajeng

    Golongan Pamong : Golongan para inisiator yang berlatar belakang

    sebagai dan mantan perangkat/aparatur desa yang

    memiliki jabatan dan kewenangan di Desa Pajeng

  • xiv

    Golongan Islam Puritan : Golongan para inisiator yang berlatar belakang

    sebagai tokoh agama, takmir masjid, dan penggiat

    kegiatan keislaman

    Golongan Kejawen : Golongan para tokoh yang memiliki keyakinan kuat

    terhadap nilai-nilai tradisi kejawen dalam melakukan

    tradisi slametan kematian

    Internalisasi : Individu mengidentifikasi diri di tengah lembaga-

    lembaga sosial atau organisasi sosial di mana individu

    tersebut menjadi anggotanya

    Kamituo : Gelar/jabatan bagi seorang kepala dukuh atau

    kampung pada sistem pemerintahan tingkat desa,

    terutama di daerah yang masih berlaku sistem

    tingkatan jabatan dalam tradisi Jawa.

    Kebajikan Sosial : Sebuah konsep yang menegaskan tentang sebuah

    gerakan moral dalam komunitas sebagai respon dari

    terjadinya kemerosotan nilai kolektif

    Kepyur : Campuran dari beras kuning (beras yang dibubuhi

    dengan air perasan kunyit) dan uang logam

    (Rp200,00,- Rp500,00,- dan Rp1.000,-) yang

    ditaburkan sepanjang perjalanan menuju ke makam

    Klaim Kesahihan : Kritik maupun diskursus mengarah kepada sebuah

    kerangka objektif tertentu

    Klaim Kebenaran : Klaim kesahihan ketika sepakat tentang dunia alamiah

    dan subjektif

    Klaim Ketepatan : Klaim kesahihan ketika sepakat tentang pelaksanaan

    norma-norma dalam dunia sosial

    Klaim Ketulusan : Klaim kesahihan ketika sepakat tentang kesesuaian

    antara dunia batiniah dan ekspresi seseorang

  • xv

    Klaim Komprehensibilitas : Klaim kesahihan ketika sepakat dengan ketiga klaim,

    yakni: klaim kebenaran, klaim ketepatan, dan klaim

    ketulusan

    Kolaborasi : Suatu bentuk proses sosial, di mana didalamnya

    terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk

    mencapai tujuan bersama dengan cara saling

    membantu dan saling memahami aktivitas masing-

    masing

    Kompetensi Komunikatif : Kemampuan melakukan komunikasi yang efektif

    untuk mencapai keempat klaim kesahihan

    Model Integrasi Hegemonik : Implikasi kombinasi pendekatan Golongan Pamong

    dan Golongan Islam Puritan dalam pembentukan

    Rukun Kematian

    Model Integrasi Volunteeristik : Implikasi kombinasi pendekatan Golongan Pamong

    dan Golongan Kejawen dalam pembentukan Rukun

    Kematian

    Model Integrasi Koeksistensi : Implikasi kombinasi pendekatan Golongan Islam

    Puritan dan Golongan Kejawen dalam pembentukan

    Rukun Kematian

    Mori : Kain kafan untuk menutupi tubuh jenazah

    Mendak Pisan : Selamatan yang dilakukan pada tahun pertama setelah

    kematian

    Mendak Pindho : Selamatan yang dilakukan pada tahun kedua setelah

    kematian

    Nduduk Kuburan : Proses penggalian makam

    Nelung Dina : Selamatan yang dilakukan pada hari ketiga setelah

    kematian

  • xvi

    Ngalup : Tindakan dan atau perkataan yang terkesan

    mengharapkan terjadinya musibah (kematian /

    kecelakaan)

    Nyatus Dina : Selamatan yang dilakukan pada hari keseratus setelah

    kematian

    Nyewu : Selamatan yang dilakukan pada hari keseribu setelah

    kematian

    Nyuceni : Proses memandikan jenazah

    Objektivasi : Interaksi sosial dalam dunia intersubjektif yang

    dilembagakan atau mengalami institusionalisasi

    Patang Puluh Dina : Selamatan yang dilakukan pada hari keempat puluh

    setelah kematian

    Penduso : Keranda yang terbuat dari bambu untuk mengusung

    jenazah

    Sajen : Sejenis persembahan kepada arwah leluhur pada

    upacara adat di kalangan penganut kepercayaan di

    Indonesia

    Sangu : Bekal yang dibawa oleh individu biasanya dalam

    bentuk uang

    Seren : Uang yang dibungkus dengan daun, diberikan oleh

    keluarga orang yang meninggal kepada para pelayat

    Tindakan komunikatif : Tindakan yang menunjuk komunikasi interpersonal

    yang diorientasikan pada pemahaman bersama

    dimana masing-masing partisipan menjadi dirinya

    sendiri dan bukan sebagai objek manipulatif

    Tradisi Slametan Kematian : Tradisi ritual yang dilakukan dalam peristiwa

    kematian

    Ubo Rampe : Perlengkapan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi

    dalam melaksanakan prosesi kematian

  • xvii

    Wajib : Uang yang diberikan oleh keluarga orang yang

    meninggal kepada para pendoa (modin, ta’mir dan

    rombongan pendoa) bagi jenazah

  • xviii

    DAFTAR SINGKATAN

    BPS Badan Pusat Statistik

    BPD Badan Permusyawaratan Desa

    BUMDes Badan Usaha Milik Desa

    DG Dialog Generatif

    FGD Focus Group Discussion

    G30S Gerakan 30 September

    GP Golongan Pamong

    GIP Golongan Islam Puritan

    GK Golongan Kejawen

    Golkar Golongan Karya

    HIPPAM Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum

    ISIP Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    IRE Institut For Research and Empowerment

    Kadus Kepala Dusun

    KR Kualitas Representasi

    KUD Koperasi Unit Desa

    LMDH Lembaga Masyarakat Desa Hutan

    MK Moda Komunikasi

    NKS Nilai-nilai Kebajikan Sosial

    NU Nadhlatul Ulama

    PD Proses Diskursif

    Pemilu Pemilihan Umum

    Pilkades Pemilihan Kepala Desa

    Pileg Pemilu Legislatif

    PNI Partai Nasional Indonesia

    PKI Partai Komunis Indonesia

    PNS Pegawai Negeri Sipil

    PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate

    RK Rukun Kematian

  • xix

    RP Ruang Publik

    RT Rukun Tetangga

    SD Sekolah Dasar

    SMP Sekolah Menengah Pertama

    TB Tindakan Bahasa

    WB World Bank

  • 20

    DAFTAR PUSTAKA

    Afifuddin & Beni Ahmad Saebani. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

    Annas, Julia . (2002). My Station and its Duties: Ideals and the Social Embeddedness of Virtue. Proceedings of the Aristotelian Society, vol 31. 23-48.

    Anthony Elliott . (2010). The Routledge Companion to Social Theory.London: Routledge.

    Ashfa.,dkk. (2016). Jejak-jejak Praktik Pancasila di Bojonegoro, Persembahan untuk Indonesia. Bojonegoro.

    Ayu, Rezza. (2017). Etika Bisnis. Dilihat tanggal 6 Mei 2017, http://ayurezhap.blogspot.co.id/2017/03

    Ban, R., Gilligan, M. J., & Rieger, M. (2015). Self-help groups, savings and social capital: evidence from a field experiment in Cambodia.

    Barro, & Mccleary. (2003): Religion and Economic Growth across Countries. American Sociological Review, vol 68), 760-781.

    Berger Peter, L., & Luckmann, T. (1966). The social construction of reality: A treatise in the sociology of knowledge. Garden City, NY: First Anchor.

    Berger Peter, L., & Luckmann. (2012). Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan, Peterj. Hasan Basri. Jakarta: LP3ES

    Berger, Peter, L. (1963). Invitation to Sociology. London: Pelican.

    Berkowitz, A. D. (2004). The social norms approach: Theory, research, and annotated bibliography.

    Bertens, K. (1999). Sejarah Filsafat Yunani: Dari Thales ke Aristoteles. Kanisius.

    Bohm, D. (2013). On dialogue. Routledge.

    Boyd-Barrett, O. (1995). Approaches to “new audience research”. BOYD-BARRET, O.; NEW BOLD, C. Approaches to media, a reader. Londres: Arnold, 498-504.

    Bryan Magee. (2005). Memoar Seorang Filosof: Pengembaraan di Belantara

    http://ayurezhap.blogspot.co.id/2017/03

  • 21

    Filsafat, Peterj.: Eko Prastyo. Bandung: Mizan.

    Bryan S. Turner (Editor). (2006).The Cambridge Dictionary of Sociology. Cambridge: Cambridge University Press.

    Bryan S. Turner. (1999).Classical Sociology. London: Sage Publications.

    Burhan Bungin (Editor). (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press.

    Bykvist, K. (2007).The benefits of coming into existence. Philosophical Studies vol 135: 335- 362.

    Chhotray, V., & Stoker, G. (2009). Governance: From Theory to Practice. In Governance Theory and Practice. Palgrave Macmillan UK.

    Creswell, John W. (1994). Research design: qualitative & quantitative approaches. London: Sage Publication

    Damsar. (1997). Sosiologi Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

    Daradjat, Zakiah. (1990). Kesehatan Mental. Jakarta: CV. Haji Masagung

    Dario Castiglione, dkk. (Editor). (2008). Handbook of Social Capital.Oxford: Oxford University Press.

    Deddy Mulyana. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

    Demartoto, Argyo. (2013). Teori Konstruksi Sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Dilihat tanggal 17 Oktober 2016, http://argyo.staff.uns.ac.id/2013/04/10/teori-konstruksi-sosial-dari-peter-l-berger-dan-thomas-luckman

    Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosda Karya.

    Diekmann, A. (2001). Cooperation: Sociological Aspects, In: N. Smelser and P. Baltes (editors). International encyclopedia of the social and behavioral sciences. Amsterdam: Elsevier

    Djam’an Satori & Aan Komariah. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

    Edi Suharto, Ph.D., dkk. (2010). Pendidikan & Praktik Pekerjaan Sosial di Indonesia: Melacak Masa Lalu, Merajut Masa Depan. Bandung: STKS

    http://argyo.staff.uns.ac.id/2013/04/10/teori-konstruksi-sosial-dari-peter-l-berger-dan-thomas-luckmanhttp://argyo.staff.uns.ac.id/2013/04/10/teori-konstruksi-sosial-dari-peter-l-berger-dan-thomas-luckman

  • 22

    Press.

    Eryanto. (2002).Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta: LKIS.

    Eva Etzioni-Halevy & Amitai Etzioni (Editor). (1974). Social Change: Sources, Patterns, and Sequences. New York: Basic Books.

    Evans. (2004). The Environment Of Childhood Poverty. American Psychology.Vol 59: 77–92.

    Farrell, T. (2014). Exploring the Potential of Comic Improvisation as a Means of Understanding Generative Dialogue (Doctoral dissertation, Education).

    Forum Rapat Kerja ke-3 dan Koordinasi Pelaksanaan Deliberative Forum "Program Pemberdayaan Masyarakat Sipil dalam Proses Otonomi Daerah. (2005). ""Demokrasi Deliberatif: Teori, Prinsip, dan Praktik. di Yogyakarta

    Francis Fukuyama. (1999). The Great Disruption: Human Nature and the Reconstitution of Social Order. USA: Free Press.

    Fukuyama, F. (2002). Trust: Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran, Peterj.: Ruslani. Yogyakarta: Qalam.

    Fukuyama, F. (2002). Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran terjemahan dari Trust the Social Virtues and The Creation of Prosperity oleh Francis. (Diterjemahkan oleh Ruslani). Yogyakarta: Penerbit Qalam.

    Geertz, Clifford. (1976). Religion as a Cultural System. In Anthropological Approaches to the Study of Religion. London: Tavistock Publications.

    Geertz, C. (1976). The religion of Java. University of Chicago Press.

    Geertz, Clifford. (1976). Involusi pertanian, proses perubahan ekologi di Indonesia (Agriculture involution), (Supomo, Trans.). Jakarta: Bhratara K.A.

    Geertz, Clifford. (1983). Local Knowledge; Further Essays In Interpretive Anthropology. London: Fontana Press.

    Geertz, Hildred. (1983). Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Pers.

    Gert Tinggaard Svendsen & Gunnar Lind Haase Svendsen (Editor). (2009).Handbook of Social Capital: The Troika of Sociology, Political Science and Economics. Massachusetts: Edward Elgar Publishing, Inc.

  • 23

    Gillian Ruch, dkk. (2010). Relationship-Based Practice Social Work: Getting to the Heart of Practice. London: Jessica Kingley Publishers.

    Giri, Wahyana MC. (2009). Sajen dan Ritual Orang Jawa. Yogyakarta: Penerbit Narasi

    Glasersfeld, E. von, (2001) The radical constructivist view of science. In: A. Riegler (Ed.). Foundations of Science, vol.6, no. 1–3: 31–43.

    Gufron, Rajabul. (2016). Analisa Tindakan Komunikatif. Dilihat 12 Januari 2017, https://rajabulgufron.wordpress.com/2016/11/16/analisa-tindakan-komunikatif/

    Gunawan, Daddi H. (2014). Perubahan Sosial di Pedesaan Bali. Jakarta: Marjin Kiri

    Habermas, J, (1984). The Theory of Communicative Action (Volume 1) translated by Thomas McCarthy. Boston: Beacon Press.

    Habermas, J., & Habermas, J. (1985). The Theory of Communicative Action (Vol.2). Boston: Beacon Press.

    Habermas, Jürgen. (2000). On the Pragmatics of Communication. MIT Press.

    Hamid Patilima. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

    Hardiman, F. B. (2009). Demokrasi Deliberatif: Menimbang Negara Hukum dan Ruang Publik dalam Teori Diskursus Jurgen Habermas. Yogyakarta : Kanisius.

    Hardiman, F. Budi (1993). Menuju Masyarakat Komunikatif. Yogyakarta: Kanisius.

    Hardiman, F. Budi (2008). Teori Diskursus dan Demokrasi. Diskursus, 1-25.

    Hardiman, F. Budi. (2008). "Teori Diskursus dan Demokrasi: Peralihan Habermas ke Dalam Filsafat Politik." Diskursus. Vol 7.

    Hardjowirogo, Marbangun.(1983). Manusia Jawa. Jakarta: Yayasan Idayu.

    Haris Herdiansyah. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

    Hariyadi. (2013). Anatomi Teori Jürgen Habermas. Dilihat tanggal 15 Oktober 2016, http://harriadisoz.blogspot.co.id

    https://rajabulgufron.wordpress.com/2016/11/16/analisa-tindakan-komunikatif/https://rajabulgufron.wordpress.com/2016/11/16/analisa-tindakan-komunikatif/http://harriadisoz.blogspot.co.id/

  • 24

    Hartman, H., Spalter-Roth, R., Sills, M. & Yi, M. (2003). Survival at the Bottom: The Income Packages of Low-Income Families with Children. Washington D.C.: Institute for Women's Policy Research.

    Hasan, Kawaguci. (2014). Teori Kebajikan (Virtue Theory), dilihat tanggal 17 Oktober 2016, http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2014/09/teori-kebajikan-virtue-theory.htm l

    Hentschel & Waters. (2002). Rural poverty in Equador: assessing local realities for the development of anti-poverty programs. World Development, vol (30)1, 33-47.

    Hermaji, Bowo. ((2013). "Tindak tutur Penerimaan Dan Penolakan Dalam Bahasa Indonesia." CAKRAWALA Jurnal Pendidikan 7.11

    Hidir, Ahmad. (2012). Sekilas Tentang Pemikiran Jurgen Habermas, dilihat 15 Oktober 2016, http://achmadhidir.blogspot.co.id/2012/05/sekilas-tentang-pemikiran-jurgen.html

    Howard S. Becker. (1998).Tricks of the Trade: How To Think about Your Research While You’re Doing It. Chicago: The University Chichago Press.

    Ian Robertson. (1983).Sosiology.New York: Worth Publisher.

    Irwanto. (1998). Focus Group Discussion (FGD), Sebuah Pengantar Praktis, Pusat Kajian Pembangunan Masyarakat. Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya

    Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif: Aplikasi Untuk Penelitian Pendidikan, Hukum, Ekonomi & Manajemen, Sosial, Humaniora, Politik, Agama& Filsafat. Jakarta: Gunung Persada Press.

    Jacob Peniel Ninu. (2012). Perubahan Sosial di Pinggiran Kota Kupang,Disertasi Dipublikasikan.Depok: Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

    James A. Black & Dean J. Champion. (2001).Metode dan M asalah Penelitian Sosial, Peterj.: E. Koswara dkk.Bandung: Refika Aditama.

    James S. Coleman. (2011). Dasar-Dasar Teori Sosial: Foundations of Social Theory, Peterj.: Imam Mutaqien, dkk.Bandung: Nusa Media.

    Jan Van Dept, dkk (Editor). (1999). Social Capital and European Democracy. London: Routledge.

    Janet M. Ruane. (2013). Dasar-Dasar Metode Penelitian: Paduan Riset Ilmu

    http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2014/09/teori-kebajikan-virtue-theory.htmlhttp://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2014/09/teori-kebajikan-virtue-theory.htmlhttp://achmadhidir.blogspot.co.id/2012/05/sekilas-tentang-pemikiran-jurgen.htmlhttp://achmadhidir.blogspot.co.id/2012/05/sekilas-tentang-pemikiran-jurgen.html

  • 25

    Sosial, Peterj.: M. Shodiq Mustika. Bandung: Nusa Media.

    John Field. (2008). Social Capital.London: Routledge.

    John Scott (Editor). (2011). Sosiologi: The Key Concept, Peterj.: Tim Penerjemah Labsos Fisip Unsoed. Jakarta: Rajawali Pers.

    Julia Hauberer. (2011).Social Capital Theory: Towards a Methodological Foundation. Germany: Spinger Fachmedien.

    Karen Amstrong. (2006). The Great Transformation: The World in the Time of Buddha, Socrates, Confucius and Jeremiah. London: Atlantic Books.

    Kathy S. Stolley. (2005).The Basics of Sociology. London: Greenwood Press.

    Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan, mentalitet, dan pembangunan: bungarampai. Jakarta: Gramedia.

    Koswara, E. (1991). Teori-Teori Kepribadian Psikoanalisis, Behaviorisme, Humanistik. Bandung: Eresco.

    Layungkuning, Bendung. (2013), Sangkan Paraning Dumadi. Orang Jawa dan Rahasia Kematian. Yogyakarta : Penerbit Narasi

    Lefèvre, C. (1998). Metropolitan government and governance in western countries: a critical review. International journal of urban and regional research.Agustus 2005)

    Leudar, Ivan. (1991). "Sociogenesis, coordination and mutualism.” Journal for the theory of social behaviour

    Lewis, Oscar (1969). "Culture of Poverty". In Moynihan, Daniel P. On Understanding Poverty: Perspectives from the Social Sciences. New York: Basic Books.

    Lewis, Oscar. (1983). Kebudayaan Kemiskinan; d Dalam Kemiskinan di Perkotaan . Parsudi Suparlan (Edt), Jakarta: Yayasan Obor.

    Lexy J. Moleong. (2007).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

    M. Ismail MH. (2009).Politisasi Birokrasi. Malang: Ash-Shiddiqy Press.

    Magnis-Suseno, F. (1984). Etika Jawa: sebuah analisa filsafi tentang kebijaksanaan hidup Jawa. Jakarta: Gramedia.

  • 26

    Makinuddin & Tri Hadiyanto Sasongko. (2006).Analisis Sosial: Bersaksi dalam Advokasi Irigasi. Bandung: Yayasan Akatiga.

    Marc Hooghe & Dietlind Stolle (Editor). (2003). Generating Social Capital: Civil Society and Institutions in Comparative Perspective.New York: Palgrave Macmillan.

    Marleen Huysman & Volker Wulf (Editor). (2004). Social Capital and Information Technology.Massachusetts: The MIT Press.

    Martin Albrow. (2003). Sociology: The Basics. London: Routledge.

    Maulana, Desta. (2016). Proses Adopsi Dan Inovasi. Makalah. Diunduh pada tanggal 18 Mei 2017, https://zu0needm.blogspot.com/2016/09/makalah-proses-adopsi-dan-inovasi.htm l

    Max Weber. (2001).The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalisme.London: Routledge.

    McCarthy, T. (1982). Rationality and Relativism: Habermas’s ‘Overcoming’of Hermeneutics. In Habermas. Macmillan Education UK.

    Michael Bloor & Fiona Wood. (2006).Keywords in Qualitative Methodes: A Vocabulary of Research Concepts. London: Sage Publications.

    Michael Grenfell (Editor). (2008).Pierre Bourdieu: Key Concepts. Stocksfield: Acumen Publishing Limitid.

    Michael Novak. (1969).A Theology for Radical Politics.New York: Herder and Herder.

    Michael Rush & Phillip Althoff. (2011).Pengantar Sosiologi Politik, Peterj.: Kartini Kartono. Jakarta: Rajawali Pers.

    Moustakas, C. (1994). Phenomenological Research Methods. London: Sage Publication.

    Mubyarto, Loekman Soetrisno, dan Michael Dove. (1984). Nelayan dan Kemiskinan. Studi Ekonomi Antropologi di Desa Pantai. Jakarta: Rajawali.

    Muhaimin, Y. A., & MacAndrews, C. (1982). Masalah-masalah Pembangunan Politik. Gadjah Mada University Press.

    Mulyadi, dkk. 1984). Upacara Tradisional Sebagai Kegiatan Sosialisasi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Departemen Pendidikan dan

    https://zu0needm.blogspot.com/2016/09/makalah-proses-adopsi-dan-inovasi.htmlhttps://zu0needm.blogspot.com/2016/09/makalah-proses-adopsi-dan-inovasi.html

  • 27

    Kebudayaan.

    Murnane. (2007). Improving the education of children living in poverty. Future child vol 17: 161–182.

    Nan Lin, dkk (Editor). (2001).Social Capital: Theory and Research. New York: Aldine de Gruyter.

    Nanang Martono. (2011). Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif K lasik, Modern, Posmodern, dan Poskolonial.Jakarta: Rajawali Pers.

    Nasikun. (1984). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: CV Rajawali.

    Nasution, A., Rustiadi, E., Juanda, B., & Hadi, S. (2015). Two-Way Causality between Social Capital and Poverty in Rural Indonesia. Asian Social Science, 11(13), 139.

    Nasution. (2003).Metode Reseach.Jakarta: Bumi Aksara.

    Natasha Mack, dkk. (2005). Qualitative Research Methods: A Data Collector’s Field Guide. North Carolina: USAID.

    Neong Muhadjir. (2000).Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

    Ninu, Jacob Peniel, (2012). Perubahan Sosial di Pinggiran Kota Kupang. Disertasi Fakultas Ilmu Politik Universitas Indonesia. Tidak diterbitkan

    Nurdiaman, Trisna.(2015) Peter L. Berger – Konstruksi (Pembentukan Realitas Secara Sosial : Sintesa Strukturalisme dan Interaksionisme), dilihat 17 Oktober 2016, http://esensialisme.blogspot.co.id/2015/04/peter-l-berger-konstruksi-sosial.html

    Nuris, Anwar. (2016). "Tindakan Komunikatif: Sekilas tentang Pemikiran Jürgen Habermas." al-Balagh: Jurnal Dakwah dan Komunikasi.

    Nusa Putra. (2011). Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi.Jakarta: PT. Indeks.

    Nyerere, Julius. (2000). Rural Development, diunduh tanggal 15 Juli 2017, http://www.ibe.unesco.org/International/Publications/Thinkers/ThinkersPdf/ nyereree.pdf

    O'Donoghue, T., & Punch, K. (Eds.). (2003). Qualitative educational research in action: Doing and reflecting. Routledge.

    Okenews. (2016), Dana Desa Untuk Pembangunan & Pemberdayaan

    http://esensialisme.blogspot.co.id/2015/04/peter-l-berger-konstruksi-sosial.htmlhttp://esensialisme.blogspot.co.id/2015/04/peter-l-berger-konstruksi-sosial.htmlhttp://www.ibe.unesco.org/International/Publications/Thinkers/ThinkersPdf/%20nyereree.pdfhttp://www.ibe.unesco.org/International/Publications/Thinkers/ThinkersPdf/%20nyereree.pdf

  • 28

    Masyarakat, dilihat tanggal 18 Mei 2017, http://news.okezone.com/read/2015/06/19/337/1168394/dana-desa-untuk-pembangunan-.html

    Oscar Lewis, (1959) Five Families: Mexican Case Studies in the Culture of Poverty

    Partha Dasgupta & Ismail Serageldin (Editor). (2000). Social Capital: A Multifaceted Perspective. Washington, D.C.: The World Bank.

    Paul B. Horton & Chester L. Hunt. (1987).Sosiologi, Peterj.: Aminuddin Ram & Tita Sobari. Jakarta: Erlangga.

    Penders, C.L.M.. (1984). Bojonegoro 1900-1942: Kisah Kemiskinan Endemik di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.Jakarta: PT. Inti Idayu Press.

    Peter Wagner. (2003). A Sociology of Modernity: Liberty and Discipline.London: Routledge.

    Pierre, J., & Peters, G. B. (2000). Governance, Politics and The State. New York : St Martin Press.

    Piotr Sztompka. (2011).Sosiologi Perubahan Sosial.Jakarta: Prenada.

    Pip Jones. (2010).Pengantar Teori-Teori Sosial: dari Teori Fungsionalisme hingga Post-modernisme, Peterj.: Achmad Fedyani Saifuddin. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

    Prabowo, Dhanu Priyo. 2003. Pengaruh Islam Dalam Karya-Karya Raden Ngabehi Ranggawarsita. Yogyakarta: Narasi Press

    Pranoto. Tjaroko Hp Teguh AKK (2009). Tata Upacara Adat Jawa. Yogyakarta: Kuntul Press.

    Purwadi. (2006). Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual. Jakarta: Buku Kompas.

    PUSKAPOL UI. (2016). Grand Design Tata Kelola Desa Yang Partisipatif, Adil Dan Setara, diunduh tanggal 16 Juli 2017, http://www.puskapol.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/GRAND-DESIGN-TATA-KELOLA

    Rhodes, R. A. W. (1996). The new governance: governing without government. Political studies, 44(4), 652-667.

    Richard Brislin. (2009). Understanding Culture’s Influence On Behavior.New York: Harcourt Brace College Publishers.

    http://news.okezone.com/read/2015/06/19/337/1168394/dana-desa-untuk-pembangunan-.htmlhttp://news.okezone.com/read/2015/06/19/337/1168394/dana-desa-untuk-pembangunan-.htmlhttp://www.puskapol.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/GRAND-DESIGN-TATA-KELOLAhttp://www.puskapol.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/GRAND-DESIGN-TATA-KELOLA

  • 29

    Richard T. Schaefer. (2013). Sociology: A Brief Introduction. New York: McGraw-Hill.

    Rienstra, B., & Hook, D. (2006). Weakening Habermas: The Undoing of Communicative Rationality. Politikon, 33(3), 313-339.

    Ritzer & Goodman, J. (2011).Teori Sosiologi Modern, Peterj: Alimandan. Jakarta: Prenada.

    Ritzer, George. (2011).Sociological Theory. New York: McGraw-Hill.

    Ritzer, George & Barry Smart (Editor). (2003). Handbook of Social Theory. London: Sage Publications.

    Ritzer, George. (2001).Explorations in Social Theory: From Metatheorizing to Rationalization. London: Sage Publications.

    Robert D. Putnam. (1993).Making Democracy Work: Civic Traditions in M odern Italy. Princeton: Princeton University Press.

    Robert D. Putnam.(2000). Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community. New York: Simon & Schuster.

    Robert H. Lauer. (2003). Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Renika Cipta.

    Rogers, E. M. (1993). The diffusion of innovations model. Nato Asi Series D Behavioural And Social Sciences, 70, 9-9.

    Rogers, Everett M. (1983). Diffusion of Innovation. Third Edition. The Free Press. New York.Ryan, Bryce

    Rogers, Everett M., Shoemaker, F1oyd F, Communication of Innovations, The Free Press: A Division of Mc Mil1an Publishing Co., Inc., New York.

    Rosenberg, S., & Sedlak, A. (1972). Structural representations of implicit personality theory. Advances in Experimental Social Psychology, vol 6, 235–297

    S. Margono. (2003).Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta.

    S. Nasution. (2007).Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

    Sahlins, M. D., (1972) Economics, S. A. Chicago–New York: Aldine-Atherton. Inc.

  • 30

    Santoso, Anang. (2007). "Ilmu Bahasa dalam Perspektif Kajian Budaya." Bahasa dan Seni, Tahun 35, Nomor 1, Februari 2007.

    Scharmer, C. O., & Kauefer, K. (2013). Emerging Future: From Ego-System to Eco-System Economies.

    Scharmer, C. O., & Senge, P. M. (2009). Theory U: Leading from the future as it emerges.

    Scott, James C. (1983). Moral Ekonomi Petani. Jakarta: LP3S.

    Seligman, Adam. (1997).The Problem of Trust. Princeton: Princeton University Press

    Sihombing, Bachtiar. (2011). Etika Jawa, dilihat tanggal 18 Mei 2017, http://bachtiarsihombing.blogspot.com/2011/04/etika-jawa.html

    Silber, J. (2006). Economic Studies in Inequality, Social Exclusion and Well-being. Springer.

    Simbolon, Sastra Harmy Yunita. (2008). Hubungan Harga Diri Dengan Asertifitas Pada Remaja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. (Versi Elektronik). Diakses pada tanggal 07 februari 2013, http://repository.usu.ac.idbitstream123456789234747.pdf.

    Simon Susen & Bryan S. Turner (Editor). (2011). The Legacy of Pierre Bourdieu: Critical Essays. London: Anthem Press.

    Smith, R. M. (1984). 'Modernization'and the Corporate Medieval Village Community in England: Some Sceptical Reflections. Explorations in historical geography, 140-79.

    Smith, Theodore M. (1984). Kepala Desa: Pelopor Pembaharuan ? Dalam Koentjaraningrat. Masalah-masalah Pembangunan: Bunga Rampai Antropologi Terapan. LP3ES. Jakarta.

    Soehadha, Moh. (2014). Wedi Isin (Takut Malu); Ajining Diri (Harga Diri) Orang Jawa dalam Perspektif Wong Cilik (Rakyat Jelata), diunduh pada 13 Juni 2017, http://digilib.uin-suka.ac.id/18604/1/MOH%20SOEHADHA%20-%20WEDI%20ISIN% 20% 28TAKUT% 20MALU%29%20AJINING%20DIRI%20%28HARGA%20DIRI%29% 20ORANG%20JAWA%20DALAM%20PERSP

    Soeharto, Edi, Et. All, Pendidikan dan Praktik Pekerja Sosial di Indonesia, STKS Press, Bandung,

    http://bachtiarsihombing.blogspot.com/2011/04/etika-jawa.htmlhttp://repository.usu.ac.idbitstream123456789234747.pdf./http://digilib.uin-suka.ac.id/18604/1/MOH%20SOEHADHA%20-%20WEDI%20ISIN%20%28TAKUT%20MALU%29%20AJINING%20DIRI%20%28HARGA%20DIRI%29%20ORANG%20JAWA%20DALAM%20PERSPhttp://digilib.uin-suka.ac.id/18604/1/MOH%20SOEHADHA%20-%20WEDI%20ISIN%20%28TAKUT%20MALU%29%20AJINING%20DIRI%20%28HARGA%20DIRI%29%20ORANG%20JAWA%20DALAM%20PERSPhttp://digilib.uin-suka.ac.id/18604/1/MOH%20SOEHADHA%20-%20WEDI%20ISIN%20%28TAKUT%20MALU%29%20AJINING%20DIRI%20%28HARGA%20DIRI%29%20ORANG%20JAWA%20DALAM%20PERSPhttp://digilib.uin-suka.ac.id/18604/1/MOH%20SOEHADHA%20-%20WEDI%20ISIN%20%28TAKUT%20MALU%29%20AJINING%20DIRI%20%28HARGA%20DIRI%29%20ORANG%20JAWA%20DALAM%20PERSP

  • 31

    Soerjono Soekanto. (2007) Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

    Sreenivasan, Gopal, (2002), Errors about Errors: Virtue Theory and Trait Attribution. Mind vol 111, 47-68

    Sri Hidayati. (2010). Perubahan Modal Sosial sebagai Dampak Jembatan Suramadu: Studi Pada Masyarakat Madura Pekerja Petani Beralih ke Sektor Informal di Kawasan Suramadu, Disertasi Tidak Dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya.

    Sri Minarti. (2011).Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan secara Mandiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

    Stephen Baron, dkk. (Editor).Social Capital: Critical Perspectives.Oxford: Oxford University Press.

    Stephen Kalberg (Editor). (2005). Max Weber: Readings and Commentary on Modernity. Oxford: Blackwell Publishing.

    Strauss Anselm & Corbin Juliet.(2009). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Tehnik-Tehnik Teoritisasi Data, Peterj.: Muhammad Shodiq & Imam Mutaqien. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Sudarsyah, A. (2016). Kerangka Analisis Data Fenomenologi (contoh analisis teks sebuah catatan harian). Jurnal Penelitian Pendidikan. Diunduh tangal 18 Mei 2017, http://ejournal.upi.edu/index.php/JER/article/view/3475

    Sugiono. (2005).Memahami Penelitian Kualitatif: Dilengkapi Contoh Proposal dan Laporan Penelitian. Bandung: Alfabeta.

    Sugiyono, M. P. P. (2007). Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

    Suhaimi. (2016). Dimensi Kebajikan – Jejak Pemikiran Dan Refleksi. Dilihat tanggal 18 Mei 2017, https://uzairsuhaimi.blog/2016/10/22/dimensi-kebajikan.html

    Sukidin, B. (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif M ikro. Surabaya: Insan Cendekia.

    Suparno. (1997).Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan.Yogyakarta: Kanisius.

    Surya, Hendra. (2006). Kiat Membina Anak Agar Senang Berkawan. Jakarta: Gramedia.

    http://ejournal.upi.edu/index.php/JER/article/view/3475https://uzairsuhaimi.blog/2016/10/22/dimensi-kebajikan.htmlhttps://uzairsuhaimi.blog/2016/10/22/dimensi-kebajikan.html

  • 32

    Suseno, F.M. (1984). Etika Jawa: Sebuah Analisa Filsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta : Gramedia.

    Suseno, F.M. (2005). Pijar-pijar filsafat: dari Gatholoco ke filsafat perempuan, dari Adam M üller ke Postmodernisme. Yogyakarta : Kanisius.

    Susilo, Edi, dkk. (2010). Kajian Struktur Sosial Masyarakat Nelayan di Ekosistem Pesisir.Wacana Vol. 13, No. 2 April 2010.

    Syaukani & Ryaas Rasyid. (2003). Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Tilly, C. (2007). Poverty and the politics of exclusion. In Moving Out of Poverty Volume 1: Cross-Disciplinary Perspectives on Mobility. Palgrave MacMillian and The World Bank. Washington, DC.

    Tyas, Alif Dian Cahyaning. (2010). Hubungan Pola Attachment Dengan Self Esteem Remaja Pada Mahasiswa Psikologi Semester IV Di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Skripsi. Fakutas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahin Malang.

    Umiarso & Imam Gojali. (2010).Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan: “Menjual” Mutu Pendidikan dengan Pendekatan Quality Control bagi Pelaku Lembaga Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD.

    Uwe Flick, dkk. (Editor). (2004). A Companion to Qualitative Research, Peterj.: Bryan Jenner. London: Sage Publications.

    W. Lawrence Neuman. (2007). Basics of Sosial Research: Qualitiative and Quantitative Approaches. New York: Pearson Educations, Inc.

    Wahyana Giri MC (2010). Sajen & Ritual Orang Jawa. Yogyakarta: Penerbit Narasi

    Wahyu, (2015). Dimensi Metodologis Dalam Teori Tindakan Komunikatif. Dilihat tanggal 18 Mei 2017, https://bambangwahyu72.wordpress.com/2015/04/14/dimensi-metodologis-dalam-teori.html

    Waters, M. (1994). Modern sociological theory. London : Sage Publication.

    Willig, Carla. 2008. Introducing Qualitative Research In Psychology. New York: Open University Press.

    Yahya, Afif. (2015). Analisis Sistem Pertukaran (resiprositas) Masyarakat,

    https://bambangwahyu72.wordpress.com/2015/04/14/dimensi-metodologis-dalam-teori.htmlhttps://bambangwahyu72.wordpress.com/2015/04/14/dimensi-metodologis-dalam-teori.html

  • 33

    dilihat tanggal 18 Mei 2017, http://blog.unnes.ac.id/yahya1/2015/11/17/analisis-sistem-pertukaran-resiprosita.html

    Yvonna S. Lincoln & Egon G. Guba. (1985).Naturalistic Inquiry. Beverly Hills: SAGE Publications.

    Yvonne Darlington & Dorothy Scott. (2002). Qualitative Research in Practice Stories From the Field. Australia: Allen & Unwin.

    http://blog.unnes.ac.id/yahya1/2015/11/17/analisis-sistem-pertukaran-resiprosita.htmlhttp://blog.unnes.ac.id/yahya1/2015/11/17/analisis-sistem-pertukaran-resiprosita.html

    Diajukan Oleh:DISERTASIDiajukan Oleh:Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Doktor padaSURAT PERNYATAANBojonegoro, September 2017HalamanDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR ISTILAHModel IntegrasiModel IntegrasiDAFTAR SINGKATAN