Konspirasi Busuk Kelompok Liberal dan Militer Bersama Media di Mesir

5
19/08/13 Koleksi Foto Kronologi https://m.facebook.com/photo.php?fbid=153652274837556&set=a.117346021801515.1073741828.113598835509567&type=1 1/5 Hizbut Tahrir Indonesia Konspirasi Busuk Kelompok Liberal dan Militer Bersama Media di Mesir Tragedi Mesir, Pentingnya Kesadaran Politik Umat Salah satu pelajaran penting dari tragedi Mesir adalah pentingnya membangun kesadaran politik umat. Harus diakui salah satu kunci sukses militer yang berkerjasama dengan kelompok liberal- sekuler untuk menggulingkan Mursi adalah keberhasilan mereka membangun opini penuh kebohongan bahwa pengikut Mursi, Ikhwanul Muslimin adalah teroris, ancaman buat Mesir dan julukan-julukan buruk lainnya. Militer juga berhasil membuat polarisasi bahwa yang terjadi seakan-akan adalah pertarungan antara masyarakat dan kelompok Ikhwan. Seakan-akan itu hanya urusan Ikhwan bukan kaum muslimin. Mereka juga melakukan politik adu domba di tengah-tengah umat. Sebuah tulisan di New York Times, mengungkap bagaimana kelompok liberal berkerjasama militer dan media massa membangun opini untuk memberangus pengikut al Ikhwan. Intinya militer dan kelompok liberal dengan menggunakan media massa liberal , menggambarkan pengikut Ikhwan sebagai teroris yang berbahaya. Opini inilah yang dibuat untuk memprovokasi masyarakat dan melegalkan pembantaian . Dalam tulisan yang dipublish pada (15/7) itu , penulisnya, David E. Kirkpatrick mengungkap beberapa trik yang dilakukan oleh militer, diantaranya : Para pembawa acara talk-show dari kaum liberal mencela Ikhwanul Muslimin sebagai ancaman asing dan anggotanya digambarkan sebagai “sadis, makhluk yang sangat kasar” yang tidak layak bagi kehidupan politik.”

description

Konspirasi Busuk Kelompok Liberal dan Militer Bersama Media di Mesir

Transcript of Konspirasi Busuk Kelompok Liberal dan Militer Bersama Media di Mesir

Page 1: Konspirasi Busuk Kelompok Liberal dan Militer Bersama Media di Mesir

19/08/13 Koleksi Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=153652274837556&set=a.117346021801515.1073741828.113598835509567&type=1 1/5

Hizbut Tahrir Indonesia

Konspirasi Busuk Kelompok Liberal dan Militer Bersama Media di Mesir

Tragedi Mesir, Pentingnya Kesadaran Politik Umat

Salah satu pelajaran penting dari tragedi Mesir adalah pentingnya membangun kesadaran politik

umat. Harus diakui salah satu kunci sukses militer yang berkerjasama dengan kelompok liberal-

sekuler untuk menggulingkan Mursi adalah keberhasilan mereka membangun opini penuh

kebohongan bahwa pengikut Mursi, Ikhwanul Muslimin adalah teroris, ancaman buat Mesir dan

julukan-julukan buruk lainnya.

Militer juga berhasil membuat polarisasi bahwa yang terjadi seakan-akan adalah pertarungan antara

masyarakat dan kelompok Ikhwan. Seakan-akan itu hanya urusan Ikhwan bukan kaum muslimin.

Mereka juga melakukan politik adu domba di tengah-tengah umat.

Sebuah tulisan di New York Times, mengungkap bagaimana kelompok liberal berkerjasama militer

dan media massa membangun opini untuk memberangus pengikut al Ikhwan. Intinya militer dan

kelompok liberal dengan menggunakan media massa liberal , menggambarkan pengikut Ikhwan

sebagai teroris yang berbahaya. Opini inilah yang dibuat untuk memprovokasi masyarakat dan

melegalkan pembantaian .

Dalam tulisan yang dipublish pada (15/7) itu , penulisnya, David E. Kirkpatrick mengungkap

beberapa trik yang dilakukan oleh militer, diantaranya :

Para pembawa acara talk-show dari kaum liberal mencela Ikhwanul Muslimin sebagai ancaman

asing dan anggotanya digambarkan sebagai “sadis, makhluk yang sangat kasar” yang tidak layak

bagi kehidupan politik.”

Page 2: Konspirasi Busuk Kelompok Liberal dan Militer Bersama Media di Mesir

19/08/13 Koleksi Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=153652274837556&set=a.117346021801515.1073741828.113598835509567&type=1 2/5

Pembela HAM menyalahkan para pemimpin Ikhwan sebagai “kotor” yang dianggap bertanggung

jawab atas kematian lebih dari 50 orang pendukung mereka sendiri dalam penembakan massal oleh

tentara dan polisi”

Mayoritas kaum liberal, kelompok sayap kiri dan kaum intelektual Mesir telah bergabung dalam

kegembiraan untuk merayakan kekalahan Ikhwanul Muslimin, dengan menganggapnya sebagai

kaum pembangkang.

“Khaled Montaser, seorang kolumnis liberal, menyatakan bahwa kelompok Islam lebih buruk

daripada “kelompok penjahat dan psikopat” karena mereka tidak pernah bisa melakukan reformasi.

“Pengkhianatan mereka, terorisme dan konspirasi mereka adalah seperti tato yang tidak bisa

dihapus,” tulis Montaser.

“Mereka tidak mengerti arti ‘tanah air’. Mereka hanya tahu arti ‘khilafah’ dan organisasi mereka

terlebih dahulu. ”

Esraa Abdel Fattah, seorang aktivis terkemuka menegaskan bahwa Ikhwanul Muslimin, partai politik

yang memenangkan pemilu pasca-Mubarak, sebagai kelompok teroris yang didukung asing.

“Ketika terorisme mencoba untuk mengambil alih Mesir dan campur tangan asing sedang mencoba

untuk masuk dalam urusan negeri kami, maka adalah keharusan bagi rakyat Mesir untuk

mendukung angkatan bersenjatanya untuk melawan bahaya asing,” tulis Abdel Fattah dalam

sebuah kolom surat kabar.

Kaum liberal tampaknya telah bergabung dalam amnesia masyarakat atas pelanggaran-pel

anggaran dan skandal-skandal di masa itu – tes keperawanan yang dipaksakan atas para

pengunjuk rasa perempuan; para demonstran Kristen Koptik yang ditembak oleh tentara atau

dilindas oleh kendaraan lapis baja; seorang demonstran perempuan yang ditelanjangi, ditendang

lalu direkam videonya.

Aktivis Hassan Shaheen ditangkap dalam video yang sama, dengan pendarahan dari kepala saat

seorang tentara menginjak-injak dadanya.

Namun, pada musim semi ini dia membantu memimpin petisi yang meminta militer untuk

menggulingkan Morsi. Dan dia bergabung untuk menolak Maher, karena mengatakan bahwa dia

(Maher) menyebut penggulingan Morsi sebagai “kudeta” dikarenakan “mengikuti retorika Ikhwanul

Muslimin.”

“Kami akan berdiri bersama-sama, rakyat beserta militer, dalam menghadapi terorisme,” tulis

Shaheen dalam pesan Twitternya, dengan beralasan bahwa partai politik Ikhwan “harus dibubarkan

dan semua pemimpinnya harus ditangkap.”

Media swasta telah bekerja selama berbulan-bulan untuk membangkitkan sentimen nasionalis untuk

melawan al Ikhwan, misalnya dengan mengedarkan desas-desus palsu bahwa mereka sedang

mempertimbangkan untuk memberikan Sinai atau menjual Terusan Suez.

Pembawa acara televisi bahkan menegaskan bahwa banyak pendukung demonstrasi pro-Morsi

sebenarnya penuh dengan orang-orang Suriah dan Palestina.

Page 3: Konspirasi Busuk Kelompok Liberal dan Militer Bersama Media di Mesir

19/08/13 Koleksi Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=153652274837556&set=a.117346021801515.1073741828.113598835509567&type=1 3/5

Pihak militer juga telah mengatur suasana hati. Sebelum pelengseran itu, disiarkan gambar-gambar

dari udara yang menunjukkan meningkatnya protes terhadap Morsi. Pada hari Minggu, stasiun itu

merilis siaran 30 menit yang menggambarkan tentara melindungi masyarakat.

Saluran televisi negara dan swasta juga menyiarkan gambar Jenderal Abdul Fattah-el-Sisi dalam

pakaian dengan baret hitam, yang sedang menjelaskan kewajiban militer untuk campur tangan bagi

kepentingan nasional. “Mesir adalah ibu dari dunia, dan Mesir akan sama besarnya dengan dunia,”

katanya.

Pentingnya Kesadaran Politik

Ketiadaan atau ketidakutuhan kesadaran politik yang shohih yang berdasarkan Islam pada rakyat

Mesir , bisa jadi merupakan penyebab kenapa militer dan kelompok liberal melalui media masa

mampu memprovokasi sebagian masyarakat untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka.

Tentu saja provokasi ini berhasil karena memang ada fakta-fakta yang bisa digunakan oleh militer ,

lepas dari apakah hal itu perkara yang bisa diperdebatkan benar atau tidaknya, seperti kegagalan

ekonomi Mesir, ikhwanisasi di Mesir dan sebagainya.

Hal yang sama sangat mungkin akan dilakukan oleh kelompok liberal-sekuler dan media-media

massa mainstream yang mereka kuasai, ketika perjuangan untuk menegakkan Khilafah semakin

menguat.

Mereka akan berupaya keras melakukan stigmatisasi negatif, label-label buruk, terhadap ide

khilafah dan kelompok atau pejuang yang ingin menegakkan Khilafah. Secara sistematis media

masa mereka akan menggunakan julukan teroris, ancaman nasional, antek asing, pemecahbelah,

penghasut, dan lain-lain untuk memalingkan masyarakat dari jalan kebenaran.

Mereka juga akan berupaya untuk menggunakan politik adu domba, untuk membenturkan kelompok

yang memperjuangkan Khilafah dengan kelompok Islam lainnya . Termasuk berusaha

membenturkan dengan masyarakat. Karena itu kedasaran politik masyarakat menjadi modal yang

sangat penting yang harus dibangun sejak sekarang.

Beberapa kesadaran politik Islam yang harus ditanamkan sejak sekarang adalah: Pertama,

kesadaran tentang kewajiban penegakan Khilafah adalah kewajiban hukum syara’, kewajiban

agama yang diperintah oleh Islam. Penegakan khilafah bukanlah agenda politik kelompok tertentu,

tapi merupakan kewajiban seluruh umat berdasarkan al Qur’an dan as Sunnah dan merupakan

konsekuensi dari aqidah Islam. Kesadaran yang didasarkan pada aqidah Islam yang satu ini akan

menyatukan umat dari kelompok manapun mereka.

Kesadaran ini akan mencegah musuh-musuh Islam untuk mengecilkan dan membenturkan

perjuangan khilafah yang seakan-akan merupakan agenda politik kelompok tertentu yang minoritas

, haus kekuasaan dan julukan-julukan jelek lainnya.

Kedua, kesadaran bahwa Khilafah akan menerapkan syariah Islam yang akan memberikan

kebaikan kepada siapapun , kelompok manapun, bahkan non muslim. Harus dijelaskan secara

gamblang, bagaimana syariah Islam yang berasal dari Allah SWT menjadi rahmatan lil ‘alamin yang

memberikan kebaikan kepada siapapun. Termasuk diungkap fakta-fakta historis bagaimana non

muslim hidup sejahtera dibawah naungan Khilafah.

Page 4: Konspirasi Busuk Kelompok Liberal dan Militer Bersama Media di Mesir

19/08/13 Koleksi Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=153652274837556&set=a.117346021801515.1073741828.113598835509567&type=1 4/5

Penting juga dijelaskan bahwa berdasarkan syariah Islam, ketika seorang Kholifah diangkat sebagai

kepala negara, dia bukanlah mewakili kelompok tertentu. Kholifah merupakan kepala negara bagi

seluruh warga negara daulah Khilafah, tanpa memandang apapun madzhab atau aliran politiknya

selama masih dalam koridor Islam. Kholifah juga merupakan kepala negara bagi ahlul dzimmah,

warga non muslim yang dilindungi dalam sistem Khilafah.

Hal ini penting mengingat propaganda yang kerap dilakukan oleh kelompok liberal adalah

membangun ancaman bahwa Khilafah akan membahayakan kelompok Islam yang lain, masyarakat

minoritas, atau non muslim.

Ketiga, kesadaran politik tentang ide, kelompok, atau negara apa yang menjadi musuh Islam.

Secara gamblang harus digambarkan kepada masyarakat bahwa negara-negara penjajah seperti

Amerika Serikat, Inggris dan sekutu-sekutunya adalah musuh umat Islam. Status mereka adalah

sebagai negara muhariban fi’lan yang memusuhi umat Islam secara nyata, memerangi, membunuh,

dan membantai umat Islam. Mereka dibalik semua tragadi yang menimpa umat Islam langsung atau

tidak langsung. Karena itu diharamkan untuk melakukan kerjasama dengan negara-negara

muhariban fi’lan ini apapun bentuknya.

Dijelaskan pula keberadaan kelompok-kelompok liberal-sekuler merupakan antek-antek penjajah

Barat yang berkerjasama untuk memerangi umat Islam dan mencegah tegaknya syariah Islam.

Termasuk mengungkap kepalsuan dan pengkhianat penguasa-penguasa negeri Islam yang

bersekutu dengan negara-negara penjajah.

Kelompok liberal dan penguasa boneka yang seringkali berkoar-koar bekerja untuk kepentingan

rakyat, untuk kepentingan negara, sebenarnya merupakan penipu rakyat. Merekalah yang

menghancurkan negara dengan korupsi mereka, kerjasama mereka dengan negara penjajah

menjual kekayaan alam yang sesungguhnya milik rakyat, mereka juga adalah penguasa yang

membuat kebijakan yang membuat rakyat menderita.

Tidak kalah penting, umat perlu disadarkan bahwa ide-ide yang ditawarkan negara-negara penjajah

seperti demokrasi, HAM, nasionalisme, pluralisme, liberalisme adalah ide-ide kufur yang

bertentangan dengan Islam. Justru ide-ide inilah yang menjadi senjata ampuh negara-negara

penjajah untuk mengokohkan penjajahannya di dunia Islam. Ide-ide inilah (kapitalisme,sekuler,

demokrasi) yang menjadi pangkal penderitaan umat.

Perlu juga dijelaskan bagaimana cara-cara Barat untuk menjajah umat Islam baik thoriqoh (metode)

hingga teknis (uslub-uslub) yang mereka gunakan. Hingga umat akan peka dan tidak tertipu dengan

propaganda-propaganda yang dilakukan oleh mereka.

Kesadaran ini penting, agar bisa menutup celah sekecil apapun, bagi Barat untuk melakukan

intervensi dan provokasi. Dengan demikian umat akan menolak setiap tawaran-tawaran ide,

bantuan-bantuan politik, ekonomi, dari mereka. Karena semua itu merupakan racun politik yang

membahayakan.

Umat juga tidak akan terpengaruh dengan seruan-seruan kelompok liberal yang menjadi kaki

tangan penjajah. Meskipun mereka sangat mungkin menggunakan ulama-ulama bayaran ,

intelektual budak, ataupun media massa murahan untuk mendukung mereka. Umat akan sadar

menerima bantuan mereka adalah bunuh diri secara politik yang membahayakan.

Karena itu seruan-seruan kepada umat baik berupa lisan ataupun tulisan sangat penting untuk

Page 5: Konspirasi Busuk Kelompok Liberal dan Militer Bersama Media di Mesir

19/08/13 Koleksi Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=153652274837556&set=a.117346021801515.1073741828.113598835509567&type=1 5/5

membangun kesadaran umat ini. Seruan-seruan yang merupakan bagian dari dakwah mengajak

kepada Islam dan membangkitkan kesadaran politik umat ini bukanlah omong kosong tanpa arti.

Sebab pemikiran justru menjadi investasi penting bagi sebuah perubahan.

Walhasil dengan tiga kesadaran politik ini , negara-negara kafir penjajah Barat , kelompok liberal,

dan sekutu medianya akan gagal mempengaruhi umat apalagi memprovokasi umat untuk

menentang penegakan Khilafah. Bahkan umat akan bangkit melawan mereka dan siap

mengorbankan apapun untuk berjuang menegakkan khilafah dan mempertahankan khilafah ketika

berdiri. (Farid Wadjdi, Anggota Maktab I’lami Hizbut Tahrir Indonesia)

Sumber: http://hizbut-tahrir.or.id/2013/08/19/tragedi-mesir-pentingnya-kesadaran-politik-umat/

=========

Dukung opini islam penegakan syariah dan khilafah:

Official Website : http://www.hizbut-tahrir.or.id/

Like and share Page FB : http://www.fb.com/Htiinfokom

Follow Twitter : @HizbutTahrirID

Subcribe Youtube: http://www.youtube.com/htiinfokom

Koleksi Foto Kronologi · 20 menit yang lalu · Tampilkan Ukuran Penuh · Laporkan Foto

Suka · Komentari · Bagikan · Ikuti

22 orang menyukai ini.

Tulis komentar...