Konsep Menua

4
Konsep Menua 1. Pengertian Menua Menua atau menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Darmojo, 2004). Menurut organisasai kesehatan dunia (WHO), yang termasuk lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas. Menurut Undang- undang No.4 tahun 1965 pasal 1, seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain (Mubarak, 2006). 2. Teori-Teori Proses Menua Menurut Stanley (2006), teori-teori proses menua terdiri dari : a. TeoriBiologis 1) Teori Genetic Clock Menurut teori ini menua telah terprogam secara genetik untuk spesies-spesies tertentu. Tiap spesies mempunyai di dalam inti sel nya suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar, jadi menurut konsep ini bila jam kita itu berhenti akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir (Darmojo, 2004). 2) Teori Wear and Tear

description

go older

Transcript of Konsep Menua

Konsep Menua 1.Pengertian MenuaMenua atau menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Darmojo,2004). Menurut organisasai kesehatan dunia (WHO), yang termasuk lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas. Menurut Undang- undang No.4 tahun 1965 pasal 1, seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain (Mubarak, 2006).2.Teori-Teori Proses Menua Menurut Stanley (2006), teori-teori proses menua terdiri dari :a. TeoriBiologis 1) Teori Genetic ClockMenurut teori ini menua telah terprogam secara genetik untuk spesies-spesies tertentu. Tiap spesies mempunyai di dalam inti sel nya suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar, jadi menurut konsep ini bila jam kita itu berhenti akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir (Darmojo, 2004).2) Teori Wear and TearTeori wear and tear (dipakai dan rusak) mengusulkan bahwa akumulasi sampah metabolik atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA, sehingga mendorong malfungsi organ tubuh. Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi O2 bahan-bahan organik seperti karbohidratdan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat melakukan regenerasi (Maryam, 2008).3) Riwayat lingkunganMenurut teori ini, faktor-faktor di dalam lingkungan (misalnya karsinogen dari industri, cahaya matahari, trauma dan infeksi) dapat membawa perubahan dalam proses penuaan. Walaupun faktor-fraktor ini diketahui dapat mempercepat proses penuaan, dampak dari lingkungan lebih merupakan dampak sekunder dan bukan merupakan faktor utama dalam penuaan.4) Teori ImunitasTeori imunitas menggambarkan suatu kemunduran dalam sistem imun yang berhubungan dengan penuaan. Ketika orang bertambah tua, pertahanan mereka terhadap organisme asing mengalami penurunan, sehingga mereka lebih rentan untuk menderita penyakit. Seiring dengan berkurangnya fungsi sistem imun, terjadilah peningkatan dalam respon autoimun tubuh.5) Teori NeuroendokrinPenuaan terjadi oleh karena adanya suatu perlambatan dalam sekresi hormon tertentu yang mempunyai suatu dampak pada reaksi yang diatur oleh sistem saraf. Hal ini lebih jelas ditunjukkan dalam kelenjar hipofisis, tiroid, adrenal, dan reproduksi.Salah satu area neurologi yang mengalami gangguan secara universal akibat penuaan adalah waktu reaksi yang diperlukan untuk menerima, memproses dan bereaksi terhadap perintah (Stanley, 2006). Seluruh reflek volunter menjadi lebih lambat sehingga kemampuan lanjut usia untuk berespon terhadap stimulus akan berkurang.b. Teori PsikososiologisTeori psikososial memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan perilaku yang menyertai peningkatan usia. Teori psikososiologis terdiri dari:1. Teori KepribadianTeori kepribadian menyebutkan aspek-aspek pertumbuhan psikologis Separuh kehidupan manusia berikutnya digambarkan dengan memiliki tujuanya sendiri, yaitu untuk mengembangkan kesadaran diri sendiri melalui aktivitas yang dapat merefleksikan dirinya sendiri.2. Teori tugas perkembanganHasil penelitian Erickson tugas perkembangan adalah aktifitas dan tantangan yang harus dipenuhi oleh seseorang pada tahap-tahap spesifik dalam hidupnya untuk mencapai penuaan yang sukses. Tugas utama lanjut usia adalah mampu melihat kehidupan seseorang sebagai kehidupan yang harus dijalani dengan integritas.3. Teori disengagementTeoridisengagement(teoripemutusanhubungan) menggambarkan proses penarikan diri ini dapat diprediksi, sistematis, tidak dapat dihindari, dan penting untuk fungsi yang tepat dari masyarakat yang sedang tumbuh. Lanjut usia dikatakan akan bahagia apabila kontak sosial telah berkurang dan tanggung jawab telah diambil oleh generasi yang lebih muda.4. Teori aktivitasPenuaan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif. Gagasan pemenuhan kebutuhan seseorang harus seimbang dengan pentingnya3.perasaan dibutuhkan oleh orang lain. Kesempatan untuk turut berperan dengan cara yang penuh arti bagi kehidupan seseorang yang penting bagi dirinya adalah suatu komponen kesejahteraan yang penting bagi lanjut usia.5. Teori kontinuitasTeori kontinuitas, juga dikenal sebagai suatu teori perkembangan, merupakan suatu kelanjutan dari kedua teori sebelumnya dan mencoba untuk menjelaskan dampak kepribadian pada kebutuhan untuk tetap aktif atau memisahkan diri agar mencapai kebahagiaan dan terpenuhinya kebutuhan di usia tua.Teori ini menekankan pada kemampuan koping individu sebelumnya dan kepribadian sebagai dasar untuk memprediksi bagaimana seseorang akan dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat menua. Ciri kepribadian dasar dikatakan tetap tidak berubah walaupun usianya telah lanjut.