KONOSKOPS

download KONOSKOPS

If you can't read please download the document

Transcript of KONOSKOPS

KONOSKOP

Pada praktikum mineralogi optik dikenal istilah Konoskop. Konoskop adalah pengamatan mikroskopis yang mikroskopnya berfungsi sebagai teleskop yang digunakan untuk mengamati suatu titik tak terhingga melalui peraga.Dalam mikroskop yang terlihat adalah kenampakan gambar interferensi (isogire,isofase,dan melatope) dan dapat ditentukan : sumbu optik mineral, tanda optik mineral, sudut sumbu optik, dan arah sayatan.Dalam pengamatan konoskop lensa yang digunakan adalah Amici Bertrand dan lensa lainnya yaitu kondensor, polarisator dan analisator. Polarisator bekerja dengan pedoman memancarkan cahaya yang dipolarisasikan wahana ke dalam suatu mineral. Kemudian plat polaroid diposisikan ke yang gelap ketika ditunjukkan di bawah, mineral tersebut bias tunggal tidak akan berubah alur cahayanya , dan mineral akan tinggal gelap dalam semua posisi. Dengan ini kamu akan melihat cahaya yang berjalan yang menunjukan gambar interferensi . Cahaya dari arah yang berbeda diperoleh dengan cara menggambarkan noda kecil jika lensa disesuaikan yang benar dalam jarak pengukuran noda Ukuran kira-kira 5mm dalam garis tengah.

Definisi penjuru/sudut

Throuput sinar di lensa yang conoscopic

Kontras dihitung oleh divisi dari hasil dua serian yang merangkap ( memajang gelap dan terang) diperoleh menggunakan lensa yang

conoscopic. Kalkulasi bisa dilakukan dengan mudah menggunakan LMK 2000 Perangkat lunak. Contoh sedang mempertunjukkan hasil suatu pajangan x152f . Suatu pewarnaan pura-pura dan suatu logaritmis scaling digunakan.

Sectional views f(j) for q = const

Sectional views f(q) for j = const

Gambar/grafik juga mempertunjukkan bundel sinar akan mempunyai suatu ukuran spesifik di dalam obyek. Oleh karena itu, beberapa hal-hal penting harus dipertimbangkan jika lensa yang conoscopic digunakan: 1. Pengukuran dari area besar dengan keseragaman di dalam cahaya distribusi. 2. Pengukuran dari area besar dengan suatu straktur halus. 3. Pengukuran object untuk mencari distribusi intensitas