Konkeb Pert 8
-
Upload
intan-puspitasari -
Category
Documents
-
view
225 -
download
2
Transcript of Konkeb Pert 8
-
8/14/2019 Konkeb Pert 8
1/11
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANGB.RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan manajemen kebidanan? Bagaimana standar asuhan kebidanan? Apa yang dimaksud dengan reflektif praktik?
C.TUJUAN Memahami manajemen kebidanan Memahami standar asuhan kebidanan Mengetahui apa yang dimaksud reflektif praktik
-
8/14/2019 Konkeb Pert 8
2/11
BAB II
PEMBAHASAN
A.MANAJEMEN KEBIDANAN1. KONSEP DAN PRINSIP MANAJEMEN SECARA UMUMManajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done). Manajemen
adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian
menyelesaikannya. Manajemen adalah menentukan tujuan dahulu secara pasti
(yakni menyatakan dengan rinci apa yang hendak dituju) dan mencapainya.
Prinsip-prinsip manajemen:
a. EfisiensiEfisiensi adalah bagaimana mencapai akhir dengan hanya menggunakan sarana
yang perlu, atau dengan menggunakan sarana sesedikit mungkin. Efisiensi adalah
ukuran mengenai hubungan antara hasil yang dicapai dan usaha yang telah di
keluarkan (misalnya oleh seorang tenaga kesehatan).
b. EfektivitasEfektivitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang, atau telah tercapai,
efektivitas merupakan sesuatu yang hendak ditingkatkan oleh manajemen.
c. Rasional dalam mengambil keputusanPengambilan keputusan yang rasional sangat diperlukan dalam proses
manajemen. Keputusan merupakan suatu pilihan dari dua atau lebih tindakan.
Dalam istilah manajemen, pengambilan keputusan merupakan jawaban atas
pertanyaan tentang perkembangan suatu kegiatan.
2. MANAJEMEN KEBIDANANBuku 50 tahun IBI, 2007, manajemen kebidanan adalah pendekatan yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara
sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
-
8/14/2019 Konkeb Pert 8
3/11
Depkes RI, 2005, manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan
pemecahan masalah ibu dan khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada individu, keluarga dan masyarakat.
Helen Varney, 1997, manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuanpenemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau
tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh
ACNM (1999) terdiri atas:
a)
Mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan secarasistematis melalui pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap
klien, termasuk mengkaji riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.
b) Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdasar interpretasi datadasar.
c) Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikanmasalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien.
d) Memberi informasi dan dukungan kepada klien sehingga mampu membuatkeputusan dan bertanggungjawab terhadap kesehatannya.
e) Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.f) Secara pribadi, bertanggungjawab terhadap implementasi rencana individual.g) Melakukan konsultasi perencanaan, melaksanakan manajemen dengan
berkolaborasi, dan merujuk klien untuk mendapat asuhan selanjutnya.
h) Merencanakan manajemen terhadap komplikasi dalam situasi darurat jikaterdapat penyimpangan dari keadaan normal.
i) Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan danmerevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.
3. LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN KEBIDANANLangkah I : Pengumpulan Data Dasar
Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dasar:
Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi
Langkah II : interpretasi Data Dasar
-
8/14/2019 Konkeb Pert 8
4/11
Standar nomenklatur diagnosis kebidanan :
Diakui dan telah disahkan oleh profesi Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan Memiliki ciri khas kebidanan Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosis atau masalah potensial
Dalam langkah ini bidan dituntut untuk dapat mengidentifikasi masalah dan
diagnosa potensial terlebih dahulu baru setelah itu menentukan antisipasi yang
dapat dilakukan.
Langkah IV
Dari data yang ada mengidentifikasi keadaan yang ada perlu atau tidak
tindakan segera ditangani sendiri/dikonsultasikan (dokter, tim kesehatan, pekerja
sosial, ahli gizi)/kolaborasi.
Langkah V
Tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien, tapi juga
dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien (apakah dibutuhkan penyuluhan,
konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang
berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural/masalah psikologis. Dalam
perencanaan ini apa yang direncanakan harus disepakati klien, harus rasional,
benarbenar valid berdasar pengetahuan dan teori yang up to date.
Langkah VI
Bisa dilakukan oleh bidan, klien, keluarga klien, maupun tenaga kesehatan yang
lain. Bidan bertanggungjawab untuk mengarahkan pelaksanaan asuhan bersama
yang menyeluruh.
Langkah VII
Evaluasi efektifitas dari asuhan yang telah dilakukan.
-
8/14/2019 Konkeb Pert 8
5/11
B.Standar Asuhan Kebidanan1. PENGERTIANStandar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan llmu dan kiat kebidanan. Mulai dari pengkajian,
perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi
evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan.
2. STANDAR ASUHAN KEBIDANAN MENURUT KEPMENKES NO. 398TAHUN 2007
STANDAR I : Pengkajian
Pernyataan Standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Kriteria Pengkajian
1. Data tepat, akurat dan lengkap2. Terdiri dari data subjektif (hasil anamnesa : Biodata, keluhan utama, riwayat
obstetri, riwayat kesehatan dan latar belakang sosial budaya)
STANDAR II : Perumusan Diagnosa dan/atau Masalah Kebidanan
Pernyataan Standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian, menginterpretasikannya
secara akurat dan logis untuk menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan yang
tepat.
Kriteria Perumusan Diagnosa dan/atau Masalah
1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien3. Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri, kolaborasi dan
rujukan
STANDAR III : Perencanaan
Pernyataan Standar
-
8/14/2019 Konkeb Pert 8
6/11
Bidan merencanakan suhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah yang
ditegakkan.
Kriteria Perencanaan
1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien,tindakan segera, tindakan antisipsi dan asuhan secara komprehensif.
2. Melibatkan klien / pasien dan keluarga.3. Mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya klien.4. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien berdasarkan
evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat
untuk klien.
5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumberdaya sertafasilitas yang ada.
STANDAR IV : Implementasi
Pernyataan Standar
Bidan melaksanakan rencan asuhan kebidanan secara komprehensif. Efektif,
efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaknsakan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan.
Kriteria Implementasi
1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial spiritualkultural
2. Setiap tindakan suhan harus mendapatkan persetujuan dari klien ataukeluarganya
3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based4. Melibatkan klien dalam setiap tindakan5. Menjaga privacy klien6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan8. Menggunakan sumberdaya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai9. Melakukan tindakan sesuai standar10.Mencatat semua tindakan yang telah dilakukanSTANDAR V : Evaluasi
Pernyataan Standar
-
8/14/2019 Konkeb Pert 8
7/11
Bidan melakukan evaluasi secara sistimatis dan berkesinambungan untuk melihat
kefektifan dari asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan perubahan
perkembangan kondisi klien.
Kriteria Evaluasi
1. Penilaian dilakukan segera setelh selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisiklien
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar4. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klienSTANDAR VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan
Pernyataan Standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap akurat, singkat, dan jelas mengenai
keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan
kebidanan.
Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan
1. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yangtersedia (rekam medis/KMS/status pasien/KIA)
2. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP3. S adalah data subyektif, mencatat hasil anamnesa4. O adalah data obyektif, mencatat hasil pemeriksaan5. A adalah data hasil analisa, mencatata diagnosa dan masalah kebidanan6. P adalah pentalaksanaan mencatat selutuh perencanaan dan penatalaksanaan
yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan
secara komprehensif : penyuluhan, dukungan, kolaborasi evaluasi / follow up
dan rujukan.
-
8/14/2019 Konkeb Pert 8
8/11
C.REFLEKTIF PRATIKReflektif praktik adalah cara mempelajari pengalaman sendiri untuk memperbaikicara bekerja. Hal ini sangat berguna bagi para profesional kesehatan yang ingin
melanjutkan belajar sepanjang hidup mereka.
Tindakan reflektif adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kepercayaan diri
dan menjadi seorang profesional yang lebih proaktif dan berkualitas.
Terlibat dalam reflektif parktik akan membantu meningkatkan kualitas pelayanan
yang diberikan dan menutup kesenjangan antara teori dan praktik.
Siklus Reflektif Gibb
Siklus reflektif Gibb adalah sebuah proses yang terdiri dari 6 langkah:
1. DescriptionApa yang terjadi?2. FeelingsApa yang kamu pikirkan dan rasakan tentang hal tersebut?3. EvaluationApa sisi positif dan negatifnya?4. AnalysisApa yang hikmah yang dapat kamu buat dari hal itu?5. ConclusionApa lagi hal lain yang dapat dilakukan?6. Action PlanApa yang akan kamu lakukan di lain waktu?
Metode ini dinamakan siklus karena tindakan yang kamu lakukan di tahap akhirakan kembali lagi ke tahap pertama, memulai proses dari awal lagi.
Model Jhons untuk Reflektif Terstruktur
Model Johns dapat digunakan sebagai panduan untuk menganalisis insiden kritis
atau reflekstif umum pada pengalaman.
Johns menganjurkan untuk menggunakan buku harian terstruktur. Ia menyarankan
agar kita harus menengok situasi, yang mencakup fokus pada diri sendiri dan
memperhatikan pikiran dan emosi. Ia kemudian menyarankan untuk melihat
keluar dari situasidan menulis deskripsi situasi di sekitar pikiran dan perasaan
kita , apa yang kita capai, mengapa kita melakukan tindakan dengan cara tersebut,
bagaimana perasaan orang lain, apakah yang kita lakukan merupakan jalan yang
terbaik, konsep-konsep etika, dll.
Kerangka Rolfe untuk Reflektif Praktik
Rolfe menggunakan tiga pertanyaan sederhana untuk merenungkan situasi : Apa?
Jadi apa yang? dan sekarang apa yang? Ia menganggap pertanyaan terakhir adalah
salah satu yang dapat membuat kontribusi terbesar untuk berlatih.
-
8/14/2019 Konkeb Pert 8
9/11
Apa - Masalahnya? Peran saya saat itu? Yang terjadi ? konsekuensinya?
Jadi apa yang Terpikirkan oleh saya? Harus saya lakukan ? Saya tahu tentangapa yang terjadi sekarang?
Sekarang apa yang - Harus dilakukan? Masalah yang muncul? Mungkin terjadi
sekarang?
-
8/14/2019 Konkeb Pert 8
10/11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULANManajemen secara umum adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done).
Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian
menyelesaikannya.
Sedangkan manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakanberdasarkan teori ilmiah, penemuanpenemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau
tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan llmu dan kiat kebidanan. Mulai dari pengkajian,
perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi
evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan.
Standar asuhan kebidanan diatur dalam Kepmenkes No. 398 tahun 2007 yangterdiri dari 6 standar yaitu pengkajian, perumusan diagnosa dan/atau masalah
kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pencatatan asuhan
kebidanan.
Reflektif praktik adalah cara mempelajari pengalaman sendiri untuk memperbaiki
cara bekerja. Hal ini sangat berguna bagi para profesional kesehatan yang ingin
melanjutkan belajar sepanjang hidup mereka.
B.SARAN
-
8/14/2019 Konkeb Pert 8
11/11
DAFTAR PUSTAKA
Kepmenkes No. 398 tahun 2007
http://www.brightknowledge.org/knowledge-bank/medicine-and-healthcare/spotlight-
on-medicine/what-is-reflective-practice
http://www.brightknowledge.org/knowledge-bank/medicine-and-healthcare/spotlight-on-medicine/what-is-reflective-practicehttp://www.brightknowledge.org/knowledge-bank/medicine-and-healthcare/spotlight-on-medicine/what-is-reflective-practicehttp://www.brightknowledge.org/knowledge-bank/medicine-and-healthcare/spotlight-on-medicine/what-is-reflective-practicehttp://www.brightknowledge.org/knowledge-bank/medicine-and-healthcare/spotlight-on-medicine/what-is-reflective-practicehttp://www.brightknowledge.org/knowledge-bank/medicine-and-healthcare/spotlight-on-medicine/what-is-reflective-practice