Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

27
KONDISI EKONOMI INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN ANGGOTA : BANU ADHIE T (06) CLARA RIA D (09) FARADESYTA D (11) WIJAYANTI H. P (27) XI M I A 2 KELOMPOK 1

Transcript of Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

Page 1: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

KONDISI EKONOMI INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN

ANGGOTA :

BANU ADHIE T (06)

CLARA RIA D (09)

FARADESYTA D (11)

WIJAYANTI H. P (27)

XIMIA2

KELOMPOK 1

Page 2: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

MIND MAP

1•KEHIDUPAN EKONOMI AWAL KEMERDEKAAN

2•FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MEMBURUKNYA KEADAAN EKONOMI INDONESIA

3•USAHA MENEMBUS BLOKADE BELANDA

4•UPAYA PEMERINTAH MENGATASI KESULITAN MONETER

Page 3: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

KEHIDUPAN EKONOMI AWAL KEMERDEKAAN

Page 4: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang dan pada awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau dan sulit.

Page 5: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MEMBURUKNYA KEADAAN EKONOMI INDONESIA

Page 6: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

1. Terjadi Inflasi yang Sangat Tinggi

Inflasi terjadi karena peredaran uang yang dikeluarkan pemerintah Jepang tidak terkendali dan sangat banyak, sedangkan ketersediaan barang menipis dan susah ditemukan, serta kemampuan ekonomi untuk menyerap uang tersebut sangat rendah. Faktor terjdinya inflasi :

Beredarnya mata uang Jepang di masyarakat dalam jumlah yang tak terkendali (pada bulan Agustus 1945 mencapai 1,6 Milyar yang beredar di Jawa sedangkan secara umum uang yang beredar di masyarakat mencapai 4 milyar).

Beredarnya mata uang cadangan yang dikeluarkan oleh pasukan Sekutu dari bank-bank yang berhasil dikuasainya untuk biaya operasi dan gaji pegawai yang jumlahnya mencapai 2,3 milyar.

Republik Indonesia sendiri belum memiliki mata uang sendiri sehingga pemerintah tidak dapat menyatakan bahwa mata uang pendudukan Jepang tidak berlaku. Sehingga untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu : mata uang yang beredar pada saat itu adalah mata uang Dejavasche Bank, Mata uang ORI, dan Mata uang Jepang. 

Page 7: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

1. Terjadi Inflasi yang Sangat Tinggi

Panglima AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang diduduki Sekutu, tetapi menuai kritikan. Oleh karena itulah pada bulan Oktober 1946 Pemerintah RI, juga melakukan hal yang sama yaitu mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti uang Jepang.

Page 8: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

3 Mata Uang di Indonesia

Page 9: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

3 Mata Uang di Indonesia

Page 10: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

3 Mata Uang di Indonesia

Page 11: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

2. Adanya Blokade Ekonomi

Blokade laut ini dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah :

Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia

Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya

Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan Indonesia.

Namun padahal tujuan asli blokade tersebut adalah untuk menjatuhkan Republik Indonesia yang baru berdiri dengan senjata ekonomi.

Page 12: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

USAHA MENEMBUS BLOKADE BELANDA

Page 13: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

1. Usaha Bersifat Politis

Diplomasi Beras ke IndiaUsaha ini lebih bersifat politis daripada ekonomis.

Ketika terdengar berita bahwa rakyat India sedang ditimpa bahaya kelaparan, pemerintah RI segera menyatakan kesediaannya untuk membantu pemerintah India dengan mengirimkan 500.000 ton beras, dengan harga sangat rendah. Pemerintah bersedia melakukan hal ini karena diperkirakan pada musim panen tahun 1946 akan diperoleh surplus sebesar 200.000 sampai 400.000 ton.

Sebagai imbalannya pemerintah India menjanjikan akan mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Keuntungan politik yang diperoleh oleh pemerintah RI adalah dalam forum internasional India adalah negara Asia yang paling aktif membantu perjuangan kemerdekaan RI.

Page 14: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

2. Usaha Bersifat Ekonomis

Mengadakan Hubungan Dagang Dengan Pihak Luar NegeriHubungan dagang ini dirintis oleh badan semi Pemerintah dibawah

pimpinan SumitroJoyohadikusomo yang bernama Banking and Trading Corporation (BTC) dan berhasil mengadakan transaksi dagang dengan perusahaan swasta Amerika Serikat. Barang yang diekspor adalah gula, karet dan teh.

Membuka Perwakilan Dagang di SingapuraIndonesia melalui perwakilan dagang resmi bernama Indonedian

Office (Indoff) membuka perwakilan dagan di Singapura pada tahun 1947.  Tujuannya adalah untuk berusaha menembus blokade ekonomi Belanda dengan melakukan barter.

Membentuk Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri (KPULN)KPULN ini dipimpin oleh Ali Jayengprawiro. Bertugas membeli senjata

dan perlengakapan perang lainnya dan berusaha untuk memasukkannya ke Indonesia.. salah satu tokoh yang berhasil memasukkan senjata adalah Laksamana Muda Yahya Daniel Dharma atau John Lie.  John Lie rutin melakukan operasi menembus blokade Belanda dengan membawa karet atau hasil bumi ke Singapura untuk dibarter dengan senjata.

Page 15: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

3. Kosongnya Kas Negara

Pajak dan bea masuk sangat berkurang, sehingga pendapatan pemeritah semakin tidak sebanding dengan pengeluarannya. Penghasilan pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian. Karena dukungan petani inilah pemerintah RI masih bertahan, sekali pun keadaan ekonomi sangat buruk.

Page 16: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

UPAYA PEMERINTAH MENGATASI KESULITAN MONETER

Page 17: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

1. Pinjaman Nasional

Program Pinjaman Nasional ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan. lr. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP. Pinjaman Nasional akan dibayar kembali selama jangka waktu 40 tahun. Besar pinjaman yang dilakukan pada bulan Juli 1946 sebesar Rp. 1.000.000.000,00. Pada tahun pertama berhasil dikumpulkan uang sejumlah Rp. 500.000.000,00. Sukses yang dicapai ini menunjukkan besarnya dukungan dan kepercayaan rakyat kepada Pemerintah RI.

Page 18: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

2. Konferensi Ekonomi

Konferensi Ekonomi ITujuan konferensi ini adalah untuk

memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, seperti : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, dan status dan administrasi perkebunan.

Page 19: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

2. Konferensi Ekonomi

Hasil Konferensi Ekonomi I :1. Sistem autarki lokal sebagai kelanjutan

dari sistem ekonomi perang Jepang, secara berangsur-angsur akan dihapuskan dan diganti dengan sistem desentralisasi.

2. Badan Pengawasan Makanan Rakyat diganti denganBadan Persediaan dan Pembagian Makanan (PPBM) sebagai awal dari terbentuknya Badan Urusan Logistik (Bulog).

Page 20: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

2. Konferensi Ekonomi

Konferensi Ekonomi IIDiadakan di Solo pada tanggal 6

Mei 1946. Konferensi kedua ini membahas masalah perekonomian yang lebih luas, seperti program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, pengendalian harga, distribusi dan alokasi tenaga manusia. Moh. Hatta menyampaikan saran terkait denga masalah rehabilitasi gula.

Page 21: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

2. Konferensi Ekonomi

Hasil Konferensi Ekonomi II :Pada tanggal 12 Mei 1946 dengan

dibentuknya Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara (BPPGN) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 3/1946. Peraturan tersebut disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1946, tanggal 6 Juni 1946 mengenai pembentukan Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).

Page 22: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

3. Pembentukan Planning Board

Pembentukan Badan ini atas inisiatif Menteri Kemakmuran, dr. A.K. Gani. Badan ini merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun. Sesudah Badan Perancang ini bersidang, A.K. Gani mengumumkan Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun. Untuk mendanai Rencana Pembangunan ini terbuka baik bagi pemodal dalam negeri maupun bagi pemodal asing. Untuk menampung dana pembangunan tersebut pemerintah akan membentuk Bank Pembangunan.

Page 23: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

4.Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA) tahun 1948

Program yang diprakarsai oleh Wapres Moh. Hatta ini, dimaksudkan untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi, disamping meningkatkan efesiensi. Rasionalisasi ini meliputi penyempurnaan administrasi negara, Angkatan Perang dan aparat ekonomi.  Sejumlah satuan Angkatan Perang dikurangi secara dratis. Selanjutnya tenaga-tenaga bekas Angkatan Perang ini disalurkan ke bidang-bidang produktif dan diurus oleh Kementerian Pembangunan dan Pemuda.

Page 24: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

5. Rencana Kasimo (Kasimo Plan)

Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan I.J. Kasimo. Pada dasarnya program ini berupa Rencana Produksi Tiga Tahun, 1948-1950 mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis.

Page 25: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

5. Rencana Kasimo (Kasimo Plan)

Untuk meningkatkan produksi bahan pangan dalam program ini, Kasimo menyarankan agar :

a. Menanami tanah-tanah kosong di Sumatera Timur seluas 281.277 ha

b. Di Jawa dilakkan intensifikasi dengan menanam bibit unggul

c. Pencegahan penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi produksi pangan

d. Disetiap desa dibentuk kebun-kebun bibite. Tranmigrasi

Page 26: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

6. Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE)

Organisasi yang  dipimpin B.R. Motik ini, bertujuan untuk menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta. Dengan dibentuknya PTE juga diharapkan dapat dan melenyapkan individualisasi di kalangan organisasi pedagang sehingga dapat memperkokoh ketahanan ekonomi bangsa Indonesia. Pemerintah pusat menganjurkan agar pemerintah daerah mendukung usaha-usaha yang dilakukan oleh PTE. Akan tetapi PTE tidak dapat berjalan dengan baik. PTE hanya mampu mendirikan Bank PTE di Yogyakarta dengan modal awal Rp. 5.000.000. Kegiatan PTE semakin mundur akibat dari Agresi Militer Belanda II.

Page 27: Kondisi Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan

TERIMA KASIH