KOMUNIKASI KERJA yang EFEKTIF pada KARYAWAN TOKO BUSANA MUSLIM RABBANI CABANG BLITAR
-
Upload
kharis-khuseen -
Category
Documents
-
view
805 -
download
3
Transcript of KOMUNIKASI KERJA yang EFEKTIF pada KARYAWAN TOKO BUSANA MUSLIM RABBANI CABANG BLITAR
KHARIS KHUSEEN - 110810004
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
bahkan mungkin juga pada kehidupan hewan. Dengan berkomunikasi manusia
dapat bertukar informasi, menunjukkan perasaannya, dan kegiatan-kegiatan lain
yang berhubungan dengan dunia diluar dirinya. Dengan semakin berkembangnya
kebudayaan manusia seperti dewasa ini, kemampuan komunikasi semakin
dibutuhkan karena manusia dituntut untuk dapat interaksi dengan sesamanya pada
lingkup yang lebih luas.
Dalam sebuah perusahaan, komunikasi memegang peranan yang sangat penting.
Peranan tersebut dapat diumpamakan seperti ketika kita merespon suatu kejadian.
Misalnya suatu malam kita sedang tidur kemudian dikejutkan oleh gempa. Ketika
tubuh kita merasakan sebuah getaran –yang membuat kita terbangun−, alat indera
kita mengirimkan informasi tersebut ke otak, kemudian otak kita mulai bekerja
dan mencoba mengidentifikasikan apakah getaran tersebut berdasarkan
pengalaman yang pernah diperolehnya. Setelah memastikan bahwa itu gempa,
otak memerintahkan anggota tubuh kita untuk merespon kejadian tersebut untuk
keluar dari kamar dan mencoba menyelamatkan diri. Seandainya proses
pengiriman informasi dari otak untuk melarikan diri tidak direspon dengan tepat
oleh anggota tubuh kita maka kemungkinan besar kita akan tidur untuk
selamanya.
Demikian halnya ketika informasi dari dari satu bagian perusahaan, misalnya
bagian pemasaran yang melihat bahwa produknya tidak begitu menarik bagi
konsumen, tidak direspon dengan tepat oleh bagian yang lainnya perusahaan
tersebut tidak akan mencapai tujuannya, malah akan merugi. Bahkan bisa jadi
perusahaan tersebut tidak akan berdiri. Demikianlah betapa penting komunikasi
memegang peranan dalam sebuah perusahaan.
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Menurut Anoraga (1992, h. 144) komunikasi dalam manajemen meliputi dua
jenis, yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal
adalah komunikasi antara orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi.
Komunikasi ini meliputi tiga jalur, pertama, komunikasi vertikal adalah
komunikasi dari atas ke bawah dan komunikasi dari bawah ke atas. Kedua,
komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar antar karyawan dengan
karyawan. Ketiga, komunikasi diagonal adalah komunikasi dalam suatu organisasi
antara seseorang dengan orang lain dalam kedudukan dan dari bagian yang
berbeda. Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara manajer atau pejabat
lain yang mewakili organisasi dengan publik atau khalayak di luar organisasi.
Komunikasi disini berarti komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan.
Komunikasi horizontal biasanya mudah dilakukan antar karyawan karena mereka
memiliki perasaan senasib sehingga tidak begitu sungkan mengemukakan
perasaan misalnya ketika dimarahi atasannya, selain itu juga karena mereka sering
berinteraksi dalam mengerjakan tugasnya.
Tujuan
Observasi dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi
kerja yang efektif pada karyawan dalam satu level jabatan, yang ditentukan oleh
indijator-indikator sebagai berikut:
1. Adanya penerimaan pesan yang tepat oleh komunikate:
a. Komunikator mengangguk tanda mengerti
b. Komunikate melaksanakan pesan yang diterimanya sesuai
dengan maksud komunikator.
2. Adanya keakraban, dengan komunikasi fatis
a. Adanya fenomena saling menggosip
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
b. Karyawan saling menyapa ketika berjumpa
3. Adanya keadaan saling mempengaruhi antar karyawan.
a. Ada karyawan yang biasanya memotivasi temannya.
b. Saling mempengaruhi tentang pandangan mengenai suatu hal
c. Seorang karyawan meminta persetujuan/pertimbangan
temannya ketika akan memutuskan/memilih sesuatu.
4. Adanya hubungan yang semakin baik
a. Tidak ada pertengkaran yang disebabkan kesalahpahaman
komunikasi
b. Antar karyawan saling mempercayai
c. Karyawan saling bercanda dengan sesamanya
d. Tidak adanya kekakuan dalam berbicara dengan temannya
sesama karyawan
5. Adanya tindakan yang dilakukan komunikate karena persuasi
komunikator
a. Saling membantu dalam pekerjaan
b. Saling menjaga nama baik
c. Komunikate melaksanakan pesan yang diterimanya sesuai
dengan maksud komunikator
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
BAB II
Landasan Teori
Teori Umum
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara
keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi dengan bahasa nonverbal (Wikipedia.com)
Bagaimanakah komunikasi yang efektif? Komunikasi disebut efektif
apabila kita menyampaikan pesan kepada orang lain, pesan tersebut dapat diterima
dengan baik oleh orang tersebut. Tidak hanya itu, komunikasi disebut efektif jika
ada jalinan pengertian antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sehingga
apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan, dan dilaksanakan.
Menurut Stewart L dan Sylvia Moss (1974:9-13), komunikasi yang efektif paling
tidak menimbulkan:
1. Pengertian
Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli yang dimaksud oleh
pihak pertama (komunikator). Jadi adanya kesepahaman akan isi dari pesan antara
komunikator dan komunikate.
2. Kesenangan
Disebut juga komunikasi fatis (phatic communication), komunikasi disini
dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi bentuk ini dapat
membuat kita semakin akrab dengan komunikate.
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
3. Pengaruh pada sikap
Komunikasi disini dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap orang lain, lazim
disebut komunikasi persuasive. Menurut Hovland dan Weiss seseorang yang ingin
mempengaruhi orang lain harus memiliki kredibilitas yang baik dimata
komunikate, kredibilitas terdiri dari dua unsur yaitu keahlian (expertise) dan dapat
dipercaya (trustworthiness). Kita mempercayai nasihat mengenai kesehatan dari
dokter karena mereka mempunyai keahlian dibidangnya,tetapi kita sulit
mempercayai pedagang yang meragukan pedagang yang memuji barang
dagangannya.
4. Hubungan yang semakin baik
Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan social yang baik
karena manusia adalah makhluk social. Menurut William Schutz (1966) Manusia
mempunyai kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan
yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion),
pengendalian dan kekuasaan (power), dan cinta serta kasih sayang (affection).
Kebutuhan ini dapat terpenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efekif.
5. Tindakan
Dengan komunikasi yang efektif kita dapat mendorong orang lain untuk
melakukan tindakan yang kita inginkan. Tindakan erat kaitannya dengan
komunikasi persuasive. Iklan sebuah sabun mandi dinilai efektif apabila banyak
konsumen yang membeli produk sabun mandi tersebut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi kerja efektif pada
karyawan yang berada pada tingkatan/level yang sama dapat terjadi ketika kelima
syarat di atas terpenuhi.
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Definisi Operasional
komunikasi antar karyawan selevel adalah penyampaian dan penerimaan
pesan yang dilakukan oleh karyawan yang setara atau dalam level yang sama,
yang menimbulkan kesepahaman antar keduanya, kesenangan bagi keduanya,
perubahan sikap antar kedua pihak (komunikator dan komunikate) hubungan yang
semakin baik antar keduanya, serta tindakan.
Indikator perilaku
1. Adanya penerimaan pesan yang tepat oleh komunikate
2. Adanya keakraban, dengan komunikasi fatis
3. Adanya keadaan saling mempengaruhi antar karyawan.
4. Adanya hubungan yang semakin baik
5. Adanya tindakan yang dilakukan komunikate karena persuasi komunikator
no Indicator perilaku Target behavior
1 Adanya penerimaan pesan
yang tepat oleh komunikate
Subject mengangguk tanda mengerti
Subject mengulangi pesan yang
diterimannya dengan bahasanya sendiri
2 Adanya keakraban, dengan
komunikasi fatis
Subject biasa mengucapkan salam pada
karyawan lain
Tidak adanya kekakuan dalam berbicara
dengan temannya sesama karyawan
Subject menyapa ketika bertemu temannya
3 Adanya saling
mempengaruhi antar
Subject biasanya memotivasi temannya
Seorang karyawan meminta
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
karyawan. persetujuan/pertimbangan temannya ketika
akan memutuskan/memilih sesuatu.
4 Adanya hubungan yang
semakin baik
Subject biasa bercanda dengan temannya
Tidak adanya kekakuan dalam berbicara
dengan temannya sesama karyawan
Subjek menggosip dengan temannya
5 Adanya tindakan yang
dilakukan komunikate karena
persuasi komunikator
Subject biasa membantu temannya dalam
bekerja, begitu pula sebaliknya.
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
BAB III
INSTRUMENT
Definisi Operasional
komunikasi antar karyawan selevel adalah penyampaian dan penerimaan
pesan yang dilakukan oleh karyawan yang setara atau dalam level yang sama,
yang menimbulkan kesepahaman antar keduanya, kesenangan bagi keduanya,
perubahan sikap antar kedua pihak (komunikator dan komunikate) hubungan yang
semakin baik antar keduanya, serta tindakan.
Indicator Perilaku
1. Adanya penerimaan pesan yang tepat oleh komunikate:
a. Komunikate mengangguk tanda mengerti
b. Komunikate dapat mengulangi pesan komunikator dengan
bahasanya sendiri
2. Adanya keakraban, dengan komunikasi fatis:
a. Adanya kebiasaan mengucapkan salam pada sesama karyawan
b. Tidak adanya kekakuan dalam berbicara dengan temannya
sesama karyawan
c. Adanya kebiasaan saling menyapa ketika bertemu
3. Adanya saling mempengaruhi antar karyawan.
a. Ada karyawan yang biasanya memotivasi temannya
b. Saling mempengaruhi tentang pandangan mengenai suatu hal
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
c. Seorang karyawan meminta persetujuan/pertimbangan
temannya ketika akan memutuskan/memilih sesuatu.
4. Adanya hubungan yang semakin baik
a. Karyawan saling bercanda dengan sesamanya
b. Tidak adanya kekakuan dalam berbicara dengan temannya
sesama karyawan
5. Adanya tindakan yang dilakukan komunikate karena persuasi
komunikator
a. Karyawan saling membantu dalam bekerja
Subjek
Subjek adalah dua karyawan dari perusahaan yang sama. Subjek observasi
dan wawancara adalah karyawan toko busana muslim Rabbani cabang Blitar.
Dalam hal ini kedua subjek berada pada level jabatan yang sama.
Instrument observasi
Metode Observasi
Observasi ini dilakukan dengan metode naturalistic dimana observer
mengamati dan merekam perilaku subjek saat terjadi di lingkungan alami atau
sebenarnya dengan intervensi seminimal mungkin. Hal ini dilakukan untuk
menghindari adanya manipulasi perilaku oleh subjek observasi.
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Teknik pencatatan
Teknik pencatatan yang digunakan disini adalah Partial-interval time
sampling dimana setiap perilaku dicatat setiap kali muncul selama interval.
Teknik pencatatan Partial-interval time sampling digunakan untuk mencatat
kemunculan indikator-indikator perilaku telah ditentukan sebelumnya. Sehingga
semua target perilaku yang muncul akan dicatat di lembar pencatatan observasi
yang telah disiapkan. Periode observasi yang akan dilakukan oleh observer adalah
selama 6 jam, yang dibagi menjadi 6 interval dengan panjang masing-masing
interval 1 jam.
Form pencatatan
No Indicator perilaku Target behavior I I
I
II
I
I
V
V V
I
1 Adanya penerimaan
pesan yang tepat
oleh komunikate
Komunikate
mengangguk tanda
mengerti
Komunikate dapat
mengulangi pesan
komunikator
dengan bahasanya
sendiri
2 Adanya keakraban,
dengan komunikasi
fatis
Adanya kebiasaan
mengucapkan
salam pada sesama
karyawan
Tidak adanya
kekakuan dalam
berbicara dengan
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
temannya sesama
karyawan
Adanya kebiasaan
saling menyapa
ketika bertemu
3 Adanya saling
mempengaruhi antar
karyawan.
Ada karyawan yang
biasanya
memotivasi
temannya
4 Adanya hubungan
yang semakin baik
Karyawan saling
bercanda dengan
sesamanya
Tidak adanya
kekakuan dalam
berbicara dengan
temannya sesama
karyawan
5 Adanya tindakan
yang dilakukan
komunikate karena
persuasi
komunikator
Karyawan saling
membantu dalam
bekerja
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Instrument Wawancara
Tujuan Wawancara
Tujuan dari kegiatan wawancara ini adalah untuk mendukung data hasil
observasi terhadap perilaku komunikasi efektif yang dilakukan oleh subjek
observasi.
Panduan wawancara
a. Tahap awal
Memperkenalkan diri
Menanyakan kabar
b. Tahap isi wawancara
Bagaimana sikap anda ketika bertemu dengan karyawan lain?
Apakah anda dan teman-teman disini senang mengikuti gossip
terbaru?
Apakah anda sering membicarakan mengenai gossip-gosip artis
yang terbaru ketika sedang tidak ada pelanggan?
Pernahkan anda meminta saran teman-teman disini ketika memilih
barang, atau pasangan?
Misalnya mau memilih baju yang menurutmu menarik..
Kalau dimintai pendapat, pernah?
apakah anda sering curhat masalah pribadi dengan teman-teman
disini?
Seberapa sering?
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Seberapa pribadi?
Apabila anda terkena masalah dengan customer, bagaimana
tanggapan teman-teman anda?
c. Penutup
Menyampaikan bahwa informasi yang didapat sudah cukup
Mengakhiri wawancara dan membangun hubungan lebih lanjut
Salam penutup.
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Validitas dan Reliabilitas
Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur yang ada benar-benar
mengukur apa yang ingin di ukur. Dalam observasi ini digunakan validitas
konstruk.
Validitas Konstruk
Validitas konstruk menunjukkan apakah perilaku – perilaku yang di
rumuskan ke dalam indikator perilaku telah sesuai dengan konstruk teoritis
yang mendasarinya. Dalam penjelasan teoritisnya telah disebutkan bahwa
komunikasi efektif merupakan komunikasi yang menimbulkan
kesepahaman antar keduanya, kesenangan bagi keduanya, perubahan sikap
antar kedua pihak (komunikator dan komunikate), hubungan yang semakin
baik antar keduanya, serta tindakan. Dalam hal ini pihak-pihak tersebut
merupakan karyawan yang setara kedudukannya.
Dari penjelasan tentang definisi tersebut kemudian dirumuskan menjadi
beberapa indikator yang sesuai dengan definisi tersebut. Dengan demikian
indikator perilaku yang dibuat telah merefleksikan konstruk teoritis yang
mendasarinya.
Reliabilitas
Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas yang digunakan observer dalam proses observasi adalah inter-
observer reliability karena memungkinkan untuk diterapkan dalam metode
interval recording. Inter-observer reliability diperoleh dari hasil rekaman
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
sepanjang observasi yang dilakukan oleh dua orang observer pada waktu dan
tempat yang sama
Metode Pengujian Reliabilitas
Metode dari pengujian reliabilitas observasi ialah dengan Percentage
Agreement yang terdiri dari :
a. Agreement on Total Observations (kesepakatan
observasi perilaku total)
Rumus :
Keterangan :
%AIRtot : interval recording percentage agreement untuk
keseluruhan interval
Atot : jumlah interval dimana terdapat kesepakatan antar
observer
D : jumlah interval dimana tidak terdapat kesepakatan
b. Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang muncul)
Rumus :
Keterangan :
%OCC : interval recording percentage agreement
untuk interval dimana perilaku yang muncul di-skor
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
occ : jumlah interval dimana terdapat kesepakatan
perilaku yang
muncul antar observer
D : jumlah interval dimana tidak terdapat
kesepakatan
c. Agreement on Non-occurance Observations
(kesepakatan observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus :
Keterangan :
%non : interval recording percentage agreement untuk
interval dimana perilaku yang tidak muncul di-skor
non : jumlah interval dimana terdapat kesepakatan
perilaku yang tidak muncul antar observer
D : jumlah interval dimana tidak terdapat kesepakatan
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
BAB IV
PENGAMBILAN DATA
1. Identitas observer
Observer 1 :
Nama : kharis khuseen
Nim : 110810004
Jenis kelamin : laki-laki
Fakultas : Psikologi Universitas Airlangga
Observer 2 :
Nama : ahmad yusuf saefullah
Nim : 110810032
Jenis kelamin : laki-laki
Fakultas : Psikologi Universitas Airlangga
2. Identitas Subjek
Subjek 1 :
Nama : ELF
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Jabatan : penanggung jawab stok barang
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Subjek 2 :
Nama : M
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : penanggung jawab pelayanan kosumen (customer
` care)
3. Jadwal Pelaksanaan
Observasi dan wawancara dilaksanakan pada hari sabtu, 4 desember 2010.
Observasi dilakukan mulai pukul 07. 00 – 13.00 dengan jarak interval 1
jam.
Observasi dilakukan di tempat kerja yaitu toko busana muslim
robbani cabang Blitar. Sedangkan untuk wawancara dilakukan di
tempat kerja dan via telpon.
observasi dilakukan pada tanggal 4 desember 2010 dalam enam
sesi. Sesi pertama dilakukan pada pukul 07.00 – 08.00 WIB, sesi
kedua dilakukan pada pukul 08.00 – 09.00 WIB, begitu seterusnya
sampai sesi ke enam pada pukul 12.00 – 13.00
pada subjek yang pertama (ena) wawancara dilakukan pada tanggal
4 desember 2010 pada pukul 13.25 – 13.30 WIB. Wawancara
dilakukan saat subjek tidak sedang dalam waktunya bekerja, akan
tetapi subjek masih berada di dalam toko busana muslim tersebut.
Sedangkan pada subjek kedua, wawancara dilakukan via telpon
pada tanggal 5 desember 2010 pukul 12.30 – 12.35. Subjek kedua
tidak bisa diwawancarai bersamaan dengan subyek pertama Karena
pada saat gilirannya, banyak pelanggan yang datang.
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
3. Tempat pengambilan data
Pada observasi dan wawancara ini, pengambilan data dilakukan di toko
busana muslim Rabbani cabang blitar, jalan Ir Soekarno no 104 Blitar.
BAB V
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
HASIL KEGIATAN
A. Observasi dan wawancara pada subjek I
1. Observasi
Observer I (kharis khuseen)
no Indicator
perilaku
Target behavior Sesi
I
Sesi
II
Sesi
III
Sesi
IV
Sesi
V
Sesi
IV
1 Adanya
penerimaan
pesan yang tepat
oleh komunikate
Subject
mengangguk
tanda mengerti
√ √ √ √ − √
Subject
mengulangi
pesan temanny
dengan
bahasanya
sendiri
− √ − √ √ √
2 Adanya
keakraban,
dengan
komunikasi fatis
Subject biasa
mengucapkan
salam pada
karyawan
− √ √ √ √ √
Tidak adanya
kekakuan dalam
berbicara dengan
temannya
sesama
karyawan
√ √ √ √ √ √
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Subject
menyapa ketika
bertemu
temannya
√ √ − √ √ √
3 Adanya saling
mempengaruhi
antar karyawan.
Subject
biasanya
memotivasi
temannya
− − − − √ −
4 Adanya
hubungan yang
semakin baik
Subject biasa
bercanda dengan
temannya
√ √ √ √ − √
Tidak adanya
kekakuan dalam
berbicara dengan
temannya
sesama
karyawan
√ √ √ √ √ √
5 Adanya tindakan
yang dilakukan
komunikate
karena persuasi
komunikator
Subject biasa
membantu
temannya dalam
bekerja, begitu
pula sebaliknya
√ √ √ − √ √
Observer II (ahmad yusuf S. )
no Indicator
perilaku
Target behavior Sesi
I
Sesi
II
Sesi
III
Sesi
IV
Sesi
V
Sesi
IV
1 Adanya Subject √ √ √ √ − √
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
penerimaan
pesan yang tepat
oleh komunikate
mengangguk
tanda mengerti
Subject
mengulangi
pesan temannya
dengan
bahasanya
sendiri
− √ − √ √ √
2 Adanya
keakraban,
dengan
komunikasi fatis
Subject biasa
mengucapkan
salam pada
karyawan lain
− √ √ √ √ √
Tidak adanya
kekakuan dalam
berbicara dengan
temannya
sesama
karyawan
√ √ √ √ √ √
Subject
menyapa ketika
bertemu
temannya
√ √ − √ √ √
3 Adanya saling
mempengaruhi
antar karyawan.
Subject
biasanya
memotivasi
temannya
− − − √ √ −
4 Adanya
hubungan yang
Subject biasa
bercanda dengan
√ √ √ √ − √
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
semakin baik temannya
Tidak adanya
kekakuan dalam
berbicara dengan
temannya
sesama
karyawan
√ √ √ √ √ √
5 Adanya tindakan
yang dilakukan
komunikate
karena persuasi
komunikator
Subject biasa
membantu
temannya dalam
bekerja, begitu
pula sebaliknya
√ √ √ − √ √
Penghitungan reliabilitas tiap indikator pada subjek 1
1. Subject mengangguk tanda mengerti
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X X X X O X
Observer 2 X X X X O X
Keterangan :
X : target perilaku muncul
O : target perilaku tidak muncul
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus `%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
%10001
1X
= 100%
2. Subject dapat mengulangi pesan temannya dengan bahasanya sendiri
Observer Interval
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
1 2 3 4 5 6
Observer 1 O X O X X X
Observer 2 O X O X X X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
=
= 100%
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
3. Subject biasa mengucapkan salam pada karyawan lain
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 O X X X X X
Observer 2 O X X X X X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
=
= 100%
4. Tidak adanya kekakuan dalam berbicara dengan temannya sesama
karyawan
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X X X X X X
Observer 2 X X X X X X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
%10000
0X
= 0
5. Subject menyapa ketika bertemu temannya
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X X O X X X
Observer 2 X X O X X X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
%10001
1X
= 100%
6. Subject biasanya memotivasi temannya
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 O O O O X O
Observer 2 O O O X X O
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 83,34%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 50 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
=
= 83,33%
7. Subject biasa bercanda dengan sesamanya
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X X X X O X
Observer 2 X X X X O X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
%10001
1X
= 100%
8. Tidak adanya kekakuan dalam berbicara dengan temannya sesama
karyawan
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X X X X X X
Observer 2 X X X X X X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
%10000
0X
= 0
9. Subject biasa membantu temannya dalam bekerja, begitu pula sebaliknya
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X X X O X X
Observer 2 X X X O X X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
%10001
1X
= 100%
2. Wawancara
Verbatim
Identitas Uraian wawancara indikator
Tahap Awal
R selamat siang mbak
E selamat siang mas
R oh ya, perkenalkan nama saya kharis, nama
embak?
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
E Ena
R ena, ee mbak ena sudah lama kerja disini?
E ee lumayan lama, dah setahun lebih
R setahun lebih ya, e berarti sudah lumayan
kenal sama karyawan sini ya
E sudah, sangat dekat malahan.
Tahap Isi
R e ketika bertemu dengan temen anda, temen
sesama karyawan sini waktu di jalan
gimana reaksinya embak?
E ya sering nyapa Subjek menyapa
temannya ketika bertemu
di jalan (Komunikasi
fatis)
R istilah bahasa jawanya “aruh-aruh” ya?
E Ya
R trus biasanya kalo lagi nganggur sama
temen karyawan tu biasanya ngapain?
Ngobrol-ngobrol masalah apa?
E e masalah kerjaan, ya kadang cerita-cerita.
Kalo sama cewek kan biasanya ngomongin
baju, ngomongin cowok (sambil tertawa)
Subjek biasanya
mengobrol dengan
kawannya sesama
karyawan ketika tidak
ada kegiatan (hubungan
yang semakin baik)
R o gitu
E kalo sama temen cowok ya lebih ke
pekerjaan sama becanda-becanda aja.
Subjek biasanya
mengobrol dengan
kawannya sesama
karyawan ketika tidak
ada kegiatan (hubungan
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
yang semakin baik)
R emm,pernah gak membicarakan atasan atau
istilahnya menggosipkan atasan?
E pernah (sambil agak tertawa)
R pernah?
E Sering
R mbaknya kan kenal deket dengan temen-
temen, mungkin ketika pernah nggak
mbaknya meminta saran kepada temen-
temen ketika memilih baju atau gimana?
E pernah Subjek dan kawan-
kawannya saling
memberi saran ketika
akan memilih sesuatu
(persuasi)
R Ya
E sama temen cewek pernah
R kalau dimintai pendapat sama temennya?
E ya pernah, waktu itu temenku lagi hamil.
R he’eh
E dimintai pendapat anu soal baju orang
hamil gitu`
R o ya . Trus pernah gak mbak itu curhat
masalah pribadi dengan temen-temen?
Subjek mencurahkan ini
hatinya kepada
kawannya sesama
karyawan (hubungan
yang semakin baik)
E ee sering.
R sering ya, biasanya masalah apa?
E yaa macem-macem, masalah kerjaan,
mungkin masalah sama temen, bisa
masalah sama pacar juga.
R o gitu ya.
R oh ya, ini pertanyaan terakhir ya. Ketika
anda terkena masalah dengan misalnya
atasan disini ya, bagaimana reaksi
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
tanggapan temen-temen?
E ya temen lain kadang e diem aja tapii lebih
sering membantu
Ketika mempunyai
masalah terkait
pekerjaan, biasanya
subjek dibantu oleh
kawannya (tindakan)
Tahap Akhir
R terima kasih mbak sudah menyempatkan
waktu
E sama-sama.
Kesimpulan subjek I
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, komunikasi subjek dengan
rekan-rekannya sesama karyawan efektif. Hal ini berdasarkan indicator yang ada,
antara lain subjek dapat memahami pesan yang disampaikan rekannya (100%),
subjek memiliki keakraban dengan rekan-rekannya sesama karyawan (100%),
mampu mempengaruhi sikap rekannya (83,33%), memiliki hubungan yang baik
dengan rekannya (100%), serta dapat membuat rekannya melakukan apa yang dia
inginkan (100%). Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara yang
menegaskan bahwa subjek memiliki keterdekatan dengan rekan-rekannya.
B. Observasi dan wawancara pada subjek II
1. Observasi
Observer I (kharis khuseen)
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
no Indicator
perilaku
Target behavior Sesi
I
Sesi
II
Sesi
III
Sesi
IV
Sesi
V
Sesi
IV
1 Adanya
penerimaan
pesan yang tepat
oleh komunikate
Subject
mengangguk
tanda mengerti
√ √ √ √ √ √
Subject
mengulangi
pesan yang
diterimannya
dengan
bahasanya
sendiri
− − − √ − −
2 Adanya
keakraban,
dengan
komunikasi fatis
Subject biasa
mengucapkan
salam pada
karyawan lain
√ − √ √ √ −
Tidak adanya
kekakuan dalam
berbicara dengan
temannya
sesama
karyawan
√ √ √ √ √ √
Subject
menyapa ketika
bertemu
temannya
√ √ √ √ √ √
3 Adanya saling
mempengaruhi
Subject
biasanya
√ √ √ √ − √
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
antar karyawan. memotivasi
temannya
4 Adanya
hubungan yang
semakin baik
Subject biasa
bercanda dengan
temannya
√ √ √ √ √ √
Tidak adanya
kekakuan dalam
berbicara dengan
temannya
sesama
karyawan
√ √ √ √ √ √
5 Adanya tindakan
yang dilakukan
komunikate
karena persuasi
komunikator
Subject biasa
membantu
temannya dalam
bekerja, begitu
pula sebaliknya
− √ √ √ √ √
Observer II (ahmad yusuf S.)
no Indicator
perilaku
Target behavior Sesi
I
Sesi
II
Sesi
III
Sesi
IV
Sesi
V
Sesi
IV
1 Adanya
penerimaan
pesan yang tepat
oleh komunikate
Subject
mengangguk
tanda mengerti
√ √ √ √ √ √
Subject
mengulangi
pesan yang
diterimannya
− − − √ − −
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
dengan
bahasanya
sendiri
2 Adanya
keakraban,
dengan
komunikasi fatis
Subject biasa
mengucapkan
salam pada
karyawan lain
√ − √ √ √ −
Tidak adanya
kekakuan dalam
berbicara dengan
temannya
sesama
karyawan
√ √ √ √ √ √
Subject
menyapa ketika
bertemu
temannya
√ √ √ √ √ √
3 Adanya saling
mempengaruhi
antar karyawan.
Subject
biasanya
memotivasi
temannya
√ √ √ √ − √
4 Adanya
hubungan yang
semakin baik
Subject biasa
bercanda dengan
temannya
√ √ √ √ √ √
Tidak adanya
kekakuan dalam
berbicara dengan
temannya
√ √ √ √ √ √
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
sesama
karyawan
5 Adanya tindakan
yang dilakukan
komunikate
karena persuasi
komunikator
Subject biasa
membantu
temannya dalam
bekerja, begitu
pula sebaliknya.
√ − √ √ √ √
Penghitungan reliabilitas tiap indikator pada subjek 1
1. Subject mengangguk tanda mengerti
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X X X X X X
Observer 2 X X X X X X
Keterangan :
X : target perilaku muncul
O :target perilaku tidak muncul
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
%10000
0X
= 0
2. Subject dapat mengulangi pesan temannya dengan bahasanya sendiri
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 O O O X O O
Observer 2 O O O X O O
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
=
= 100%
3. Subject biasa mengucapkan salam pada karyawan lain
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X O X X X O
Observer 2 X O X X X O
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
=
= 100%
4. Tidak adanya kekakuan dalam berbicara dengan temannya sesama
karyawan
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X X X X X X
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Observer 2 X X X X X X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
%10000
0X
= 0
5. Subject menyapa ketika bertemu temannya
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Observer 1 X X X X X X
Observer 2 X X X X X X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
%10000
0X
= 0
6. Subject biasanya memotivasi temannya
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X X X X O X
Observer 2 X X X X O X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
=
= 100%
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
7. Subject biasa bercanda dengan sesamanya
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X X X X X X
Observer 2 X X X X X X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
%10000
0X
= 0
8. Tidak adanya kekakuan dalam berbicara dengan temannya sesama
karyawan
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 X X X X X X
Observer 2 X X X X X X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 100%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
=
= 100 %
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
%10000
0X
= 0
9. Subject biasa membantu temannya dalam bekerja, begitu pula sebaliknya
ObserverInterval
1 2 3 4 5 6
Observer 1 0 X X X X X
Observer 2 X O X X X X
Agreement on Total Observations (kesepakatan observasi perilaku
total)
Rumus :%100% X
DAtot
AtotAIRtot
=
= 66,66%
Agreement on Occurrence Observations (kesepakatan observasi
perilaku yang muncul)
Rumus : %100% XDocc
occocc
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
=
= 66,66 %
Agreement on Non-occurance Observations (kesepakatan
observasi perilaku yang tidak muncul)
Rumus : %100% XDnon
nonnon
%10020
0X
= 0
2. Wawancara
verbatim wawancara
identita
s
Uraian wawancara indikator
Tahap awal
R Halo
E Halo
R Oke, ee selamat siang
E Ya siang
R Oh ya nama saya kharis, nama anda?
E Nama saya muna
R O ya, ee mbak muna sudah lama kerja di
situ?
E Emm belum, belum ada satu tahun.
R Kira-kira berapa bulan?
E Emm enam bulanan
Tahap Isi
R O enam bulan, tapi sudah deket ya,
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
maksudnya udah kenal deket sama temen-
temen disitu sesama karyawan?
E Seperti saudara sendiri malahan Subjek merasakan
keterdekatan dengan
teman-temannya
walaupun belum begitu
lama bekerja di toko
tersebut (hubungan
social yang baik)
R Apa?
E Udah, seperti saudara sendiri malahan.
R Udah seperti saudara sendiri, ee trus
ketika ee pernahkah mbak muna ketika
dijalan ketemu sama temen-temen gitu
reaksinya gimana?
E … Subjek selalu menyapa
temannya ketika
bertemu di jalan
(keakraban)
R Sikap anda gimana ketika bertemu temen-
temen di jalan?
E Dijalan?
R Ya mungkin waktu keluar ketemu
temennya gitu?
E Ya disapa lah mas
R O gitu he’eh. Trus pernahkah mbak muna
itu misalnya membicarakan mungkin
pelanggan disitu atau atasan disitu dengan
temen-temen gitu? Istilahnya menggosip
lah.
E (ada suara temennya diseberang telpon)
R Mbak muna?
E Lak pas ada masalah gitu ya kita
rembugan, dimusyawarahkan gitu.
R O gitu
E He’eh
R Oke oke. Trus pernah keluar bareng ma
temen-temen disitu?
Subjek sering keluar
bersama-sama dengan
temannya sesama E Malah sering, itu malah jadi tugas kita.
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
karyawan (hubungan
social yang baik)
R O sering. Terus ketika misalnya belanja
lah, mungkin pernah ga’ meminta
pertimbangan, meminta saran temen gitu?
Eh ini bagus ga’? bagus ga? Gitu?
Subjek sering meminta
pendapat mengenai
sesuatu kepada
temannya sesama
karyawan (persuasi)E Sering malahan, pokonya gak pernah
sendiri-sendiri. Mesti gabung, kompak
R O gitu..
E Iya
R Terus pernah gak anu, curhat masalah
pribadi sama temen-temen disitu?
Sering mencurahkan isi
hati pada temannya
sesama karyawan
(hubungan social yang
baik)
E (diam sebentar)tergantung sih,
maksudnya gak mesti. Pernah tapi ya
tergantung orangnya mau curhat po gak
gitu.
R O gitu, tapi pernah ya?
E Pernah, (diam sebentar) kan malah deket
R Gimana?
E Kan malah deket, tambah deket to
R O ya ya he’eh. Trus pernah gak mbak
muna itu kena masalah dengan pelanggan
disitu? Mungkin gimana gitu
E Maksudnya?
R Mungkin ada pelanggan yang complain, e
kok kualitasnya kurang bagus atau
gimana gitu. Pernah?
E Alhamdulillah sampai sekarang belum
Tahap akhir
R O belum ya. Ee terima kasih mbak muna
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
ya sudah mau menyempatkan diri.
Kesimpulan subjek II
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, komunikasi subjek dengan
rekan-rekannya sesama karyawan efektif. Hal ini berdasarkan indicator yang ada,
antara lain subjek dapat memahami pesan yang disampaikan rekannya (100%),
subjek memiliki keakraban dengan rekan-rekannya sesama karyawan (100%),
mampu mempengaruhi sikap rekannya (100%%), memiliki hubungan yang baik
dengan rekannya (100%), serta dapat membuat rekannya melakukan apa yang dia
inginkan (66,66%). Didukung pula dengan hasil wawancara yang menunjukkan
bahwa subjek merasa sangat dekat dengan teman-temannya sesama karyawan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Stewart L dan Sylvia Moss (1974:9-13), komunikasi yang efektif paling tidak
menimbulkan kesepahaman antara komunikator dan komunikate, kesenangan
antara kedua belah pihak, adanya saling mempengaruhi sikap antar keduanya,
hubungan sosial yang semakin baik serta tindakan yang dilakukan oleh
komunikan.
Kedua subjek menunjukkan hasil yang signifikan terhadap indicator yang ada
sehingga kedua subjek tersebut sehingga dapat dikatakan kedua subjek dapat
menggunakan komunikasi yang efektif dalam pekerjaannya. Hal tersebut dapat
membantu subjek dalam menyelesaikan pekerjaannya. Seperti ketika pada subjek
yang pertama tadi yang dalam wawancara mengatakan “ya temen lain kadang e
diem aja tapii lebih sering membantu” ketika ditanya bagaimana reaksi temannya
ketika dia terkena masalah.
53
KHARIS KHUSEEN - 110810004
2. Saran
Dalam melakukan observasi,kita harus jeli dalam menentukan apakah suatu
perilaku merupakan target behavior yang kita tuju atau bukan. Selain itu kita juga
harus menyamakan persepsi dengan rater kita, karena hal itu sangat
mempengaruhi reliabilitas dan hasil observasi secara keseluruhan.
Daftar Pustaka
- Rakhmat, Jalaluddin. 2005.Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Penerbit PT
Remaja Rosdakarya. Jakarta
- Wikipedia.com
53