KOLERA

8
KOLERA DEFINISI Colera merupakan penyakit yang disebabkan Vibrio Cholerae dengan manifestasi klinis diare disertai muntah yang akut dan hebat akibat enterotoksin yang dihasilkan bakteri tersebut ETIOLOGI Vibrio Cholerae adalah kuman anaerob, gram negative dengan ukuran 0,2-0,4 mm x 1,5-4,0 mm. V.Cholerae dapat dikenal dari sediaan tinja dengan pewarnaan gram dengan bentuk batang yang sedikit bengkok (vibrio) Vibrio Cholerae terbagi menjadi 2 biotipe berdasarkan struktur kimia dan parameter laboratorium lainnya 1. Classic 2. El Tor Masing-masing biotipe ini terbagi lagi menjadi 2 serotipe yaitu Inaba dan Ogawa Vibrio Cholerae tumbuh dengan cepat dalam berbagai macam media selektif: 1. Agar Garam Empedu 2. Agar-Gliserin-Telurit-Taurokolat 3. Agar Thiosulfate-Citrate-Bile Salt-Sucrose (TCBS) Kelebihan dari TCBS adalah tidak memerlukan sterilisasi Dalam medium ini V.Cholerae tampak berwarna kekuning-kungingan suram.

Transcript of KOLERA

Page 1: KOLERA

KOLERA

DEFINISI

Colera merupakan penyakit yang disebabkan Vibrio Cholerae dengan manifestasi

klinis diare disertai muntah yang akut dan hebat akibat enterotoksin yang dihasilkan

bakteri tersebut

ETIOLOGI

Vibrio Cholerae adalah kuman anaerob, gram negative dengan ukuran 0,2-0,4 mm x

1,5-4,0 mm. V.Cholerae dapat dikenal dari sediaan tinja dengan pewarnaan gram

dengan bentuk batang yang sedikit bengkok (vibrio)

Vibrio Cholerae terbagi menjadi 2 biotipe berdasarkan struktur kimia dan parameter

laboratorium lainnya

1. Classic

2. El Tor

Masing-masing biotipe ini terbagi lagi menjadi 2 serotipe yaitu Inaba dan Ogawa

Vibrio Cholerae tumbuh dengan cepat dalam berbagai macam media selektif:

1. Agar Garam Empedu

2. Agar-Gliserin-Telurit-Taurokolat

3. Agar Thiosulfate-Citrate-Bile Salt-Sucrose (TCBS)

Kelebihan dari TCBS adalah tidak memerlukan sterilisasi

Dalam medium ini V.Cholerae tampak berwarna kekuning-kungingan suram.

Page 2: KOLERA

EPIDEMIOLOGI

- Tahun 1917 dikenal sebagai 7 pandemi yang penyebaran sudah mencapai

Eropa yanang diakibatkan Vibrio Cholerae O1 biotipe El Tor

- Pandemik ke-7 baru dimulai pada tahun 1961 ketika Vibrio menyebabkan

epidemic di Sulawesi, Indonesia

- Tahun 1971 cholera menyebar di Afrika Barat, menyebar dengan cepat dan

menjadi endemic di beberapa benua

- Tahun 1992, segrup kolera menyebabkan kasus namun tidak epidemic,

barulah terjadi epidemic di India akibat adanya Vibrio Cholerae yang tidak

teridentifikasi yaitu Vibrio Cholerae O139

TRANSMISI

- Air dan makanan yang terkontaminasi merupakan penyebab utama penularan

cholera

- Bakteri Cholera El Tor dapat bertahan selama beberapa bulan di air sehingga

air menjadi terkontaminasi

- Perbandingan penderita asimptomatik dengan simptomatik adalah 4:1 untuk

Colera Asiatika sementara 10:1 untuk Colera El Tor

- Angka Carrier sehat mencapai 3%

- Prevalensi Colera untuk anak dibandingkan dengan orang dewasa adalah 10:1

Page 3: KOLERA
Page 4: KOLERA

PATOGENESIS

- Cholera masuk melalui oral lewat makanan atau air yang terkontaminasi

- Apabila lolos dari pertahanan primer mulut masuk ke lambung

- Di lambung ada HCl, apabila jumlah vibrio cholera banyak maka akan lolos

dan masuk ke usus halus

- Vibrio Cholerae menempel pada mukosa usus karena ada membran terluar dan

adhesion flagella

- Pelepasan enterotoksin dari V.Cholera Peningkatan produk cAMP

menyebabkan kehilangan air, NaCl, Kalium, dan bikarbonat dalam jumlah

yang massif, selain itu juga merangsang ekskresi Cl

Merangsang

eksresi Cl

Peningkatan

Produk cAMP

Kehilangan Air,

NaCl, Kalium, dan

bikarbonat

Infeksi Usus

Makanan yang

terkontaminasi

dimakan

Pelepasan

enterotoksin dari

V.Cholerae

Lolos dari

pertahan primer

di mulut

Vibrio Cholerae

menempel pada

mukosa usus

Lolos dari Asam

Lambung menuju

usus halus

Page 5: KOLERA

Enterotoksin

- Merupakan suatu protein dengan berat molekul 84.000 Dalon

- Tahan panas, tahan asam, resisten terhadap tripsin, namun dapat dirusak

protease

- Toksin mengandung 2 sub unit yaitu B (Binding) dan A (Active)

- Subunit B mengandung 5 polipeptida, dan terikat gangliosid monosialosil

yang spesifik, reseptor GM1 pada epitel usus halus

- Sub Unit A menembus epitel usus, dan menyebabkan ADP dari nictinamide-

adenine dinucleotide (NAD) ke sebuah guanosine triphospate (GTP) binding

protein yang mengatur adenilate siklase

- Zonula occludens toksin (Zot) meningkatkan permeailitas mukosa usus halus

dengan mempengaruhi struktur tight junction interselluler

- Accessory Cholera Toksin (ACT) diketahui meningkatkan transport ion

transmembran

Page 6: KOLERA

MANIFESTASI KLINIS

- Masa inkubasi Cholera 16-72 jam

- Gejala klinis bervariasi mulai dari asimptomatik hingga dehidrasi berat

- Manifestasi yang khas adalah diare yang encer dan banyak tanpa didahului

rasa mulas maupun tenesmus

- Tinja berubah menjadi cairan putih keruh, tidak berbau busuk maupun amis,

namun manis menusuk dan terdapat gumpalan putih

- Muntah timbul setelah diare dan tanpa didahului rasa mual

- Kejang otot dapat menyusul, baik dalam bentuk fibrilasi atau fasikulasi,

maupun kejang klonik yang nyeri dan mengganggu, biasanya menyerang otot

betis, biceps, triceps, pektoralis, dan dinding perut (disebabkan berkurangnya

kalium dan clorida pada sambungan neuromuscular)

- Dehidrasi berat ditandai dengan takipneu,

o Tachycardia

o Vox Cholerica (suara serak seperti bebek)

o Turgor kulit menurun (tulang pipi nampak, mata cekung)

o Mulut menyeringai karena bibit kering

o Perut cekung (skafoid) tanpa ada steifung maupun kontur usus

o Tangan dan kaki tampak kurus terutama jari keriput (wash-woman

hand)

- Diuresis berangsung-angsur berkurang dan berakhir dengan anuria

TANDA-TANDA GAGAL SIRKULASI

Bekurangnya volume cairan juga disertai dengan vikositas darah yang meningkat, dan

mengakibatkan kegagalan sirkulasi darah. Tanda-tanda utama yang khas

- Suhu tubuh yang rendah (34-24,5°C) sekalipun ada infeksi.

- Frekuensi nadi menjadi cepat dengan isi yang kurang akhirnya menjadi cepat

dan kecil (filiform)

- Denyut jantung cepat, suara jantung terdengar jauh, dan kadang-kadang hanya

suara sistolik yang terdengar namun dengan irama tetap

- Tekanan darah turun akibat renjatan hipovolumik, biasanya teraba dengan

palpasi

- Warna bibir, kulit, mukosa, serta kuku berwarna ungu akibat sianosis bersifat

perifer

- Asidosis metabolic terjadi akibat kehilangan bikarbonat dalam jumlah yang

besar, dan metabolisme anaerob akibat gagal sirkulasi

- Pernafasan cepat, regular-irreguler

Page 7: KOLERA

FAKTOR PENYULIT

- Penyakit Cholera dapat berakir dengan penyembuhan ad integrum (sehat

utuh), atau kematian

- Keterlambatan penanganan atau pertolongan tidak adekuat

- Abortis pada pasien dengan hamil muda

- Infeksi nosokomial

DIAGNOSIS

- Meliputi diagnosis klinis dan bakteriologis

- Pada kasus berat tidak sulit diidentifikasi namun pada kolera ringan dan

sedang cukup sulit

- Diagnosis dapat ditegakkan dari manifestasi klinis

DIAGNOSIS BANDING

Diare sekretorik yang diakibatkan berbagai pathogen seperti

Penyebab Diare Sekretorik lain

Vibrio Cholerae

Vibrio Cholerae non 0 grup 1

Eschericia Coli

Clostridium perfringens

Bacillus cereus

Staphylococcus aureus

PENATALAKSAAN

- Biasanya terapi simptomatik dan causal secara stimultan

- Rehidrasi dilaksanakan dalam dua tahap yaitu rehidrasi dan muatan. Perlu

diperhitungkan kebutuhan harian akan cairan dan nutrisi, terutama apabila

diare berlangsung lama

- Apabila pasien dehidrasi berat disertai syok hipovolumik maka rehidrasi

diberikan secara infuse intravena

- Pada dehidrasi ringan-sendang, terapi rehidrasi diberikan secara oral dengan

Oral Rehydration Solutio

- Pemberian terapi antibiotic

- Pemberian antimicrobial seperti tetracycline, doxycycilne, Furazodinazole,

atau Ciprofloxacin selama 3-5 hari

Page 8: KOLERA

Antibiotic Single Dose (PO) Multiple Dose (PO)

Doxycycline† 7 mg/kg; not to exceed 300 mg/dose‡

2 mg/kg bid on day 1; then 2 mg/kg qd on days 2 and 3; not to exceed 100 mg/dose

Tetracycline† 25 mg/kg; not to exceed 1 g/dose‡ 40 mg/kg/d divided qid for 3 d; not to exceed 2 g/d

Furazolidone 7 mg/kg; not to exceed 300 mg/dose 5 mg/kg/d divided qid for 3 d; not to exceed 400 mg/d

Trimethoprim and sulfamethoxazole

Not evaluated

<2 months: Contraindicated >2 months: 5-10 mg/kg/d (based on trimethoprim component) divided bid for 3 d; not to exceed 320 mg/d trimethoprim and 1.6 g/d of sulfamethoxazole

Ciprofloxacin§ 30 mg/kg; not to exceed 1 g/dose‡ 30 mg/kg/d divided q12h for 3 d; not to exceed 2 g/d

Ampicillin Not evaluated 50 mg/kg/d divided qid for 3 d; not to exceed 2 g/d

Erythromycin Not evaluated

40 mg/kg/d erythromycin base divided tid for 3 d; not to exceed 1 g/d

PENCEGAHAN

Immunisasi dengan vaksin komersial standar (cholera sec) yang mengandung 10

milyar Vibrio mati/ml. Memberikan proteksi 60-80%