KLB

8
A. Pengertian KLB Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1501/MENKES/PER/X/2010, Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. Selain itu, Mentri Kesehatan RI (2010) membatasi pengertian wabah sebagai berikut: “Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka”. Istilah wabah dan KLB memiliki persamaan, yaitu peningkatan kasus yang melebihi situasi yang lazim atau normal, namun wabah memiliki konotasi keadaan yang sudah kritis, gawat atau berbahaya, melibatkan populasi yang banyak pada wilayah yang lebih luas. B. Klasifikasi KLB Menurut Bustan (2002), Klasifikasi Kejadian Luar Biasa dibagi berdasarkan penyebab dan sumbernya, yakni sebagai berikut: 1. Berdasarkan Penyebab 1. Toxin o Entero toxin, misal yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus, Vibrio, Kholera, Eschorichia, Shigella

Transcript of KLB

A. Pengertian KLBMenurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1501/MENKES/PER/X/2010, Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.Selain itu, Mentri Kesehatan RI (2010) membatasi pengertian wabah sebagai berikut: Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.Istilah wabah dan KLB memiliki persamaan, yaitu peningkatan kasus yang melebihi situasi yang lazim atau normal, namun wabah memiliki konotasi keadaan yang sudah kritis, gawat atau berbahaya, melibatkan populasi yang banyak pada wilayah yang lebih luas.B. Klasifikasi KLB

Menurut Bustan (2002), Klasifikasi Kejadian Luar Biasa dibagi berdasarkan penyebab dan sumbernya, yakni sebagai berikut:1. Berdasarkan Penyebab1. Toxin Entero toxin, misal yang dihasilkan olehStaphylococcus aureus, Vibrio, Kholera,Eschorichia,Shigella Exotoxin (bakteri), misal yang dihasilkan olehClostridium botulinum, Clostridium perfringens Endotoxin2. Infeksi Virus Bakteri Protozoa Cacing3. Toxin Biologis Racun jamur Alfatoxin Plankton Racun ikan Racun tumbuh-tumbuhan4. Toxin Kimia Zat kimia organik: logam berat (seperti air raksa, timah), logam-logam lain cyanida,nitrit, pestisida. Gas-gas beracun: CO, CO2, HCN, dan sebagainya.2. Berdasarkan sumbera. Sumber dari manusiaMisalnya: jalan napas, tangan, tinja, air seni, muntahan seperti: Salmonella,Shigella, hepatitis.b. Bersumber dari kegiatan manusiaMisalnya: toxin dari pembuatan tempe bongkrek, penyemprotan pencemaran lingkungan.c. Bersumber dari binatangMisalnya: binatang peliharaan, rabies dan binatang mengerat.d. Bersumber pada serangga (lalat, kecoak)Misalnya:Salmonella, Staphylococcus, Streptococcuse. Bersumber dari udaraMisalnya:Staphylococcus, Streptococcusvirusf. Bersumber dari permukaan benda-benda atau alat-alatMisalnya:Salmonellag. Bersumber dari makanan dan minumanMisalnya: keracunan singkong, jamur, makanan dalam kaleng.C. Penyebab KLB

Menurut Notoatmojo (2003), faktor yang mempengaruhi timbulnya Kejadian Luar Biasa adalah:1. Herd Immunityyang rendahSalah satu faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya KLB/ wabah adalahherd immunity. Secara umum dapat dikatakan bahwaherd immunityialah kekebalan yang dimiliki oleh sebagian penduduk yang dapat menghalangi penyebaran. Hal ini dapat disamakan dengan tingkat kekebalan individu. Makin tinggi tingkat kekebalan seseorang, makin sulit terkena penyakit tersebut.2. PatogenesitasPatogenesitas merupakan kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada pejamu sehingga timbul sakit.3. Lingkungan Yang BurukSeluruh kondisi yang terdapat di sekitar organism, tetapi mempengaruhi kehidupan ataupun perkembangan organisme tersebut.D. Penanganan KLB

Penanggulangan KLB adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk menangani penderita, mencegah perluasan KLB, mencegah timbulnya penderita atau kematian baru pada suatu KLB yang sedang terjadi.Penanggulangan KLB dikenal dengan nama Sistem Kewaspadaan Dini (SKD-KLB), yang dapat diartikan sebagai suatu upaya pencegahan dan penanggulangan KLB secara dini dengan melakukan kegiatan untuk mengantisipasi KLB. Kegiatan yang dilakukan berupa pengamatan yang sistematis dan terus-menerus yang mendukung sikap tanggap/waspada yang cepat dan tepat terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan masyarakat.

E. Peran Perawat dalam KLB

Terdapat 2 peran perawat dalam mengatasi masalah kejadian luar biasa yaitu, peran perawat di puskesmas dan peran perawat di rumah sakit.

1. Peran perawat di puskesmasPeran perawat di Puskesmas dlm penaggulangan KLB Pemberi pelayanan kesehatan : memberikan yan kes kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berupa asuhan keperawatan kes masy utk menangani wabah. Penemu kasus : berperan dlm mendeteksi dan menemukan kasus sec aktif dan pasif, serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit maupun wabah KLB. Pendidik/ penyuluh kes: mengkaji kebutuhan pesien dg melakukan penyelidikan epidemiologi thd gejala yg dicurigai, didukung dg pems. Pengelola: melakukan koordinasi dlm sistem kewaspadaan dini dlm pelaksanaan penanggulangan KLB difokuskan pada 3 keg utama penyelidikan KLB, kolaborasi dg dokter dlm upaya pengobatan/ perawatan, pencegahan serta penegakan sistem survailance ketat selama periode KLB Konselor: Memberi pelayanan/ informasi utk menolong memecahkan masalah spesifik ttg pencegahan KLB, perawatan lingk, perawatan klg dan pemanfaatan sarana kesehatan.

2. Peran perawat di rumah sakitPeran perawat di RS dlm penaggulangan KLB Pelaksana: memberikan askep kpd individu dan klg. Pendidik: sbg instruktur pelatihan penanggulangan KLB, baik tenaga keperawatan di rawat inap dan atau rawat jalan Pengelola: mengkoordinasikan aktivitas yan kep sec komprehensif serta melakukan koordinasi lintas sektoral & lintas program Konselor: memberikan bimbingan konseling bagi pasien & klg thd masalah-masalah yg dihadapi.F. Kriteria KLB7 (tujuh) Kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB) Menurut Permenkes 1501 Tahun 2010 adalah :

1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak adaatau tidak dikenalpada suatu daerah.

2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktudalam jam,hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.

3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan denganperiodesebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya.

4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkankenaikan duakali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlahper bulan dalam tahunsebelumnya.

5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahunmenunjukkankenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan perbulan pada tahun sebelumnya.

6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu)kurun waktutertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan denganangka kematian kasus suatu penyakit periodesebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.G. Penyakit KLB

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1501/MENKES/PER/X/2010, penyakit menular tertentu yang menimbulkan wabah adalah:1. Kholera2. Pes3. Demam berdarah4. Campak5. Polio6. Difteri7. Pertusis8. Rabies9. Malaria10. Avian Influenza H5N111. Antraks12. Leptospirosis13. Hepatitis14. Influenza H1N115. Meningitis16. Yellow Fever17. ChikungunyaPenyakit-penyakit berpotensi Wabah/KLB:a. Penyakit karantina/penyakit wabah penting: kholera, pes, yellow fever.b. Penyakit potensi wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat/ mempunyai memerlukan tindakan segera: DHF, campak, rabies, tetanus neonatorum, diare, pertusis, poliomyelitis.c. Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa penyakit penting: malaria, frambosia, influenza, anthrax, hepatitis, typhus abdominalis,meningitis, keracunan, encephalitis, tetanus.d. Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi wabah dan atau KLB, tetapi masuk program: kecacingan, kusta, tuberkulosa, syphilis,gonorrhoe, filariasis, dan lain-lain.H. Diagnosa Kasus1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare.

2. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi skunder terhadap diare

3. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frekwensi diare.

Berikut ini adalah tabel perbedaan wabah dengan kejadian luar biasa (KLB):

NoPembedaWabahKejadian Luar Biasa (KLB)

1.Jumlah kasusBesar/banyakTidak selalu besar/banyak

2.DaerahCakupan daerah yang luasPada daerah populasi tertentu.

3.WaktuLamaDalam waktu tertentu

4.DampakLebih berat, karena mencakup daerah yang luas.Tidak lebih berat dari wabah