01 KLB FETP
-
Upload
muzaffar-kricik-kricik -
Category
Documents
-
view
169 -
download
1
Transcript of 01 KLB FETP
BUKU BACAAN
• EPIDEMIOLOGY IN MEDICAL PRACTICE – BARKER DJB 1979
• CONTROL IN COMMUNICABLE DISSEASE – BENENSOS, AS 2000
• INVESTIGATION OF DISSEASE OUTBREAKS – HOME COURSCE 3030 G – ATLANTA, GEORGIA
• PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI – FRIEDMAN 1986• PEDOMAN PENGAMATAN & PENANGGULANGAN
KLB DI INDONESIA – DEPKES RI, 1984• FIELD EPIDEMIOLOGY – MICHAEL B. GREGG• EPIDEMIOLOGICAL STUDIES : a. practical guide –
ALAN J. SILMAN• TINDAKAN DARURAT KESEHATAN MASYARAKAT
PADA KEJADIAN LUAR BIASA – P. BRES
PENGANTAR KLB
I
PENGERTIAN KLB
Istilah Kejadian Luar Biasa (An Outbreak), sering digunakan sebagai istilah lain dari Wabah (Epidemic), atau merupakan
bagian / letusan wabah yang terjadi secara luas (Last, 1983).
Wabah adalah kejadian yang melebihi keadaan biasa, pada satu / sekelompok masyarakat tertentu
(MacMahon and Pugh, 1970; Last, 1983, Benenson, 1990).
Atau
Wabah : peningkatan frekuensi penderita penyakit, pada populasi tertentu, pada tempat dan musim atau tahun yang
sama (Last, 1983).
PENGANTAR
DEFINISI KLBBERDASARKAN JENIS
PENYAKIT
Untuk penyakit-penyakit endemis : suatu peningkatan jumlah kasus yang melebihi keadaan biasa, pada waktu dan daerah tertentu.
Pada penyakit (non-endemis), :
suatu episode penyakit dan timbulnya penyakit pada dua atau lebih penderita yang berhubungan satu sama lain.
adanya satu kasus belum dapat dikatakan sebagai suatu KLB.
PENGERTIAN KLB DI INDONESIA
Undang-Undang Wabah, 1969 Wabah : adalah peningkatan kejadian kesakitan/kematian,
yang meluas secara cepat baik dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit, dan dapat menimbulkan malapetaka. Ditetapkan oleh MENKES
Kejadian Luar Biasa (KLB) : adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu
PETUNJUK PENETAPAN KLB
DASAR-2PENYIDIKAN KLB
PENGANTAR
VARIASI BATASAN KLB
Jumlah penderita, tergantung pada agent penyebab, besar dan tipe populasi yang terkena, pengalaman kejadian ini sebelumnya, pada waktu dan tempat yang sama (Last, 1983; Benenson, 1990 )
luas daerah , satu dusun, desa, kecamatan, kabupaten atau meluas satu propinsi, negara. Sangat tergantung dari cara penularan penyakit tersebut (Mausner and Kramer, 1985).
Waktu, beberapa jam (misalnya keracunan bahan kimia, keracunan makanan), beberapa hari atau minggu (hepatitis, campak, influensa) atau beberapa tahun (drug addiction). Tergantung masa inkubasi dan masa penularan (Mausner and Kramer,1985).
DASAR-2PENYIDIKAN KLB
PENGANTAR
LANGKAH-LANGKAH PENYIDIKAN KLB
1 Persiapan penelitian lapangan.2 Menetapkan apakah kejadian tersebut suatu KLB.3 Memastikan Diagnosis Etiologis4 Mengidentifikasikan dan menghitung kasus atau paparan5 Mendeskripsikan kasus berdasarkan orang, waktu dan
tempat. 6 Membuat cara penanggulangan sementara dng segera
(jika diperlukan).7 Mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran8 Mengidentifikasi keadaan penyebab KLB9 Merencanakan penelitian lain yang sistimatis
10 Menetapkan saran cara pencegahan atau penanggulangan.11 Menetapkan sistim penemuan kasus baru atau kasus
dengan komplikasi.12 Melaporkan hasil penyidikan kpd instansi kes. setempat
dan sistim yankes yang llebih tinggi.Sumber : CDC, 1979; Barker, 1979; Greg, 1985; Mausner and Kramer, 1985; Kelsey et al., 1986, Goodman et` al`, 1990.
METODA PENYIDIKAN KLB
PERSIAPAN PENELITIAN LAPANGAN
II
TUJUAN PENANGGULANGAN
PENGENDALIAN
SUMBER & CARA PENULARAN
ETIOLOGI PENYAKIT
(Dx)DESKRIPSI WAKTU
CURVE EPIDEMIK
DESKRIPSI TEMPAT
PETA / SPOT MAP
DESKRIPSI ORANG
ATTACK RATE
DEFINISI OPERASIONA
L KASUS
FREQUENSI GEJALA KLINISIDENTIFIKASI KASUS
INFORMASI YANG DICARI PADA PENYIDIKAN KLB
NO
INFORMASI YG DIPERLUKAN
PROSEDUR
1. PERJALANAN PENYAKIT
Pelacakan Kasus Pemeriksaan klinik Pemeriksaan Lab Penyusunan daftar Kasus
2. KELUASAN KLB & KELOMPOK POPULASI YG TERKENA
Pembuatan kurve Epidemik Pembuatan peta kasus Pembuatan laju insidensi kelompok populasi Survai Retrospektif Survai Serologik Surveilens Prospektif
3. SUMBER INFEKSI DAN CARA PENULARAN
Pelacakan Kontak Pem. Lab. Bahan sumber infeksi
4. WILAYAH ORANG YANG TERUS TERANCAM (BERESIKO)
Informasi KLB sebelumnya Status Imunisasi Survai Kekebalan
PERSIAPAN PENELITIAN LAPANGAN
KONFIRMASI INFORMASI
PENYUSUNAN PROPOSAL
PERSIAPAN PENELITIAN LAPANGAN
KONFIRMASI INFORMASI PERSIAPAN PENELITIAN LAPANGAN
• W1• Analisis W2• Hasil Lab.• Lap. RS• Lap. Masy
• Gejala Klinis• Pemeriksaan yg telah dilakukan• Komplikasi
• Transportasi
1. ASAL INFORMASI
2. GAMBARAN PENYAKIT
3. KEADAAN GEOGRAFI
PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Tinjauan Pustaka Definisi Kasus Awal Hipotesis Awal
METODE Strategi Penemuan Kasus, Macam Dan Sumber Data Yang Diperlukan Sarana Dan Tenaga Yang Diperlukan
PERSIAPAN PENYIDIKAN KLB
PENYUSUNAN PROPOSAL
Definisi Kasus :
Definisi kasus berisi gejala klinis dari kasus KLB (berasal dari informasi awal), Waktu (periode kasus) dan Tempat (meliputi daerah KLB)
Sifatnya masih kasar, sensitifitas tinggi dan spesifisitas rendah
tentukan kriteria kasus berdasarkan tingkat kepastian diagnosis, atau hubungan epidemiologisnya
Penting diingat bahwa definisi kasus ini dapat berubah selama proses penyidikan (Bres, 1986).
Tipe Kasus
Kriteria
1. Kepastian diagnosis :
Kasus pasti Ada kepastian pemeriksaan laboratorium serologi, bakteriologi, virologi, para -sitologi) dengan atau tanpa gejala klinis
Kasus mungkin Tanda / gejala sesuai penyakitnya, tanpa dukungan laboratorium
Kasus tersangka Tanda / gejala sesuai dengan penyakitnya, pemeriksaan laboratorium negatif
2. Hubungan epidemiologi :
Kasus primer Kasus yang sakit karena paparan pertama
Kasus sekunder
Kasus yang sakit oleh karena adanya kontak dengan kasus primer.
Kasus tak ada hubungan
Terjadinya sakit bukan karena paparan pertama ataupun kontak dengan kasus.
Hipotesis awal meliputi, penyakit penyebab KLB sumber dan
cara penularan.
Untuk membuat hipotesis awal ini dapat dengan mempelajari gejala klinis, ciri dan pola epidemiologis penyakit tersangka.
Hipotesis awal ini dapat berubah atau lebih spesifik dan dibuktikan pada waktu penyidikan (Bres, 1986).
Tujuan Penyidikan KLB tujuan utama :
Untuk penanggulangan dan pengendalian KLB.
tujuan khusus yaitu :
memastikan diagnosis penyakit, menetapkan KLB menentukan sumber dan cara
penularan.
Strategi Penemuan Kasus penetapan strategi, didasarkan pada :
bagaimana memperoleh informasi yang akurat, Sumber daya yang ada (Dana, Sarana dan Tenaga) Luas wilayah KLB Asal KLB diketahui Sifat penyakitnya
Dari pertimbangan tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa penentuan strategi ini sangat bervariasi, artinya pada KLB
dengan penyakit yang sama belum tentu strategi yang diterapkan sama. Pengalaman dan pengetahuan tentang situasi dan kondisi KLB saat itu akan membantu untuk
penetapan strategi penyidikan.
STRATEGI KEUNTUNGAN KERUGIAN
Penggunaan Data Fasilitas Kesehatan
- Cepat - Terjadi bias seleksi kasus
Kunjungan ke RS atau fasilitas kesehatan
- Lebih mudah untuk mengetahui kasus dan kontak
- Hanya kasus-kasus yang berat
Penyebaran kuesioner pada daerah yang terkena
- Cepat, tak ada bias menaksir populasi
- Kesalahan Interpretasi pertanyaan
Kunjungan ke tempat yang diduga sebagai sumber penularan
- Mudah untuk mengetahui hubungan kasus dan kontak
- Terjadi bias seleksi dan keadaan sudah spesifik
Survai Masyarakat (Survai Rumah Tangga Total Survai)
- Dapat dilihat keadaan yang sebenarnya
- Memerlukan waktu lama
- Memerlukan organisasi tim dengan baik
Survai pada penderita
- Jika diketahui kasus dengan pasti
- Memerlukan waktu lama hasil hanya terbatas pada kasus yang diketahui
Survai agen dengan isolasi atau serologi
- Kepastian tinggi- Digunakan pada
penyakit dengan carier
- Mahal- pemeriksaan lab dapat
dikerjakan.
STRATEGI PENEMUAN KASUS
PEMASTIAN DIAGNOSA
dan PENETAPAN KLB
III
PEMASTIAN DIAGNOSIS PENYAKIT Cara diagnosis penyakit pada KLB dapat dilakukan
dengan mencocokkan gejala/tanda penyakit yang terjadi pada individu, kemudian disusun distribusi frekuensi gejala klinisnya.
Cara menghitung distribusi frekuensi dari tanda-tanda dan gejala-gejala yang ada pada kasus adalah sebagai berikut :
Buat daftar gejala yang ada pada kasus Hitung persen kasus yang mempunyai gejala tersebut Susun ke bawah menurut urutan frekuensinya
Contoh Pemastian Dx Klinis :
KLB dengan jumlah kasus 50 Orang, diketahui kasus dengan gejala panas 50 Orang, nyeri sendi 48 orang, diare 45 Orang.
Distribusi Gejala Klinis adalah sebgai berikut :
No. Gejala Klinis Jum. Kasus(n = 50)
Frekuensi (%)
1. Panas 50 100
2. Nyeri sendi 48 96
3. Diare 45 90
PENETAPAN KLB Penetapan KLB dilakukan dengan membandingkan
insidensi penyakit yang tengah berjalan dengan insidensi penyakit dalam keadaan biasa (endemik), pada populasi yang dianggap beresiko, pada tempat dan waktu tertentu.
Dalam membandingkan insidensi penyakit berdasarkan waktu harus diingat bahwa beberapa penyakit dalam keadaan biasa (endemis) dapat bervariasi menurut waktu (pola temporal penyakit) pola musiman penyakit (periode 12 (bulan) dan kecenderungan jangka panjang (periode tahunan – pola maksimun dan minimum penyakit).
Untuk melihat kenaikan frekuensi penyakit harus dibandingkan dengan frekuensi penyakit pada tahun yang sama bulan berbeda atau bulan yang sama tahun berbeda (CDC, 1979).
KLB Tersembunyi sering terjadi pada penyakit yang belum
dikenal atau penyakit yang tidak mendapat perhatian karena dampaknya belum diketahui.
contoh : KLB penyakit Fog di London. Kejadian penyakit tersebut telah dimulai pada tahun 1952, tetapi tidak mendapat perhatian karena dampak penyakit tersebut belum diketahui. Perhatian terhadap penyakit ini baru dimulai setelah adanya informasi peningkatan jumlah kematian di suatu masyarakat. Hasil penyidikan KLB mengungkapkan bahwa peningkatan tersebut karena penyakit Fog (Mausner and Kramer, 1985).
KLB Palsu (pseudo-epidemic)
terjadi oleh karena : Perubahan cara mendiagnosis penyakit, Perubahan perhatian terhadap penyakit tersebut, Perubahan organisasi pelayanan kesehatan, Perhatian yang berlebihan
IDENTIFIKASI KASUS DAN PAPARAN
IV
IDENTIFIKASI KASUS ATAU PAPARAN
Identifikasi kasus penting dilakukan untuk membuat perhitungan kasus dengan teliti deskripsi KLB berdasarkan waktu, tempat dan orang dengan lebih teliti. Cara Identifikasi Kasus Dasar : pemastian diagnosis penyakit frekuensi gejala klinis DEFINISI OPERASIONAL KASUS
Identifikasi paparan arahan untuk identifikasi sumber penularan teori cara penularan penyakit tersebut penanggulangan sementara dengan segera.
pada KLB penyakit dengan carrier identifikasi kasus awal perlu dilakukan untuk akan membantu pencarian orang yang diduga (kontak) sebagai sumber penularan (carrier).
DEKRIPSI KASUS BERDASARKAN
WAKTU TEMPAT DAN
ORANG
V
1. MENENTUKAN/MEMPRAKIRAKAN : a. Sumber b. Cara Penularan (tipe kurve)
2. MENGIDENTIFIKASIKAN : a. Paparan b. Kasus Awal / Indeks Kasus (Masa Inkubasi rata-rata / Maks - Min)
DESKRIPSI KASUS BERDASARKAN WAKTU
(KURVE EPIDEMIK)
DIGUNAKAN
COMMON SOURCE
0
5
10
15
20
25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
JAM MULAI SAKIT
JU
ML
AH
KA
SU
S
Kasus-kasus keracunan stapilokok menurut masa inkubasi, Tennesse, 25 Mei 1969 (dikutip dari CDC, 1979)
PROPAGATED
0
2
4
6
8
10
12
14
Tanggal Mulai Sakit (minggu)JUMLAH KASUS
Distribusi kasus Hepatitis Infeksiosa menurut minggu mulai sakitdi Kota Baren Kentucky, Juni 1971 - April 1972 (dikutip dari Carman et al., 1979)
Common Source and Propagated
0
5
10
15
20
25
30
35
3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
JAM MULAI SAKIT
JU
M. K
AS
US
SEKUNDER
PRIMER
Distribusi kasus Salmonelosis menurut hari mulai sakit,Clarkville, Tennesse, 4-15 Juli 1970 (dikutip dari CDC, 1979)
CONTOH : CARA IDENTIFIKASI PAPARAN / SUMBER PENULARAN
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
TANGGAL MULAI SAKIT
JUM
LA
H K
AS
US 18 hari
(masa inkubasi rata-rata)
Distribusi kasus Rubella menurut hari mulai sakitdi Sun City 21-19 Juni (dikutip dari CDC, 1979)
SUMBER DAN CARA PENULARAN
ETIOLOGI
TAHU TIDAK
TAHU
Penyidikan +Penanggulangan +++
Penyidikan +++Penanggulangan +
TIDAK
Penyidikan + ++Penanggulangan +++
Penyidikan +++Penanggulangan +
PENANGGULANGAN SEMENTARA
MENGIDENTIFIKASIKAN SUMBER PENULARAN
DESKRIPSI KASUS
BERDASARKAN TEMPAT
PELAYANAN AIR
JUMLAH ORANG ATTACK RATE (%)
SAKIT SEHAT TOTAL
Masyarakat A 98 57 155 63,23
Masyarakat B 31 158 187 16,58
Masyarakat B Yang tidak terpapar air
masyarakat A Yang terpapar air
Masyarakat A
9 132 141 6,4
22 24 46 47,83
Masyarakat B yang terpapar air Masy. A
Yang Minum Air A Yang tidak Minum Air A
22 18 40 55
0 6 6 0
ANALISIS KLB BERDASARKAN TEMPAT
MERUMUSKAN HIPOTESIS: SUMBER PENULARAN, ETIOLOGI PENYAKIT
PENGGUNAAN DESKRIPSI KASUS BERDASARKAN
ORANG
GOL UMUR
JUMLAH PENDERITA
JUMLAH POPULASI
A. R. (%)
TOTAL
ANALISIS KLB BERDASARKAN UMUR
IDENTIFIKASI SUMBER
DAN CARA PENULARAN
V
UJI HIPOTESIS SUMBER & CARA PENULARAN :
• MEMBUKTIKAN ADANYA AGENT PD SUMBER PENULARAN, SECARA LABORATORIS
• ADANYA HUBUNGAN SECARA STATISTIK ANTARA KASUS & PEMAPARAN
• TIDAK ADA CARA LAIN PADA SEMUA KASUS / CARA PENULARAN LAIN TIDAK DAPAT MENERANGKAN DISTRIBUSI UMUR , WAKTU DAN GEOGRAFIS PADA SEMUA KASUS
METODA PENYIDIKAN KLB
IDENTIFIKASI SUMBER PENULARAN
IDENTIFIKASI SUMBER PENULARAN
INTERVENSI
V
• ETIOLOGIS • SUMBER & CARA PENANGGULANGAN
METODA PENYIDIKAN KLB
PENYUSUNAN REKOMENDASI
DASAR TINDAKAN PENANGGULANGAN
• ETIOLOGIS • SUMBER & CARA PENANGGULANGAN • KEADAAN PENYEBAB KLB• KECENDERUNGAN JANGKA PANJANG PENYAKIT• DAERAH YG BERESIKO• POPULASI YG BERESIKO
DASAR TINDAKAN PENGENDALIAN
1. MENGHILANGKAN SUMBER PENULARAN
METODA PENYIDIKAN KLB
PENYUSUNAN REKOMENDASI CARA PENANGGULANGAN
• Menjauhkan sumber penularan dari Orang• Membunuh bakteri pd sumber penularan • Pengobatan / isolasi orang yg diduga sbg sumber penularan
2. MEMUTUS RANTAI PENULARAN
• Sterilisasi sumber penularan • Mengendalikan vektor • Peningkatan Higiene Perorangan
3. MERUBAH RESPON ORANG THD PENYAKIT • Melakukan Imunisasi • Mengadakan pengobatan
PERENCANAAN PENELITIAN LAIN YG
SISTEMATIS
VI
• EVALUASI PROGRAM KESEHATAN
• PENERAPAN ILMU EPIDEMIOLOGI DI LAPANGAN
• EVALUASI SISTEM SURVEILENS
• PARTISIPASI MASYARAKAT
• SUMBER YG TEPAT UNTUK PERENCANAAN PROG.
• KEPATUHAN PETUGAS
• PELATIHAN EPIDEMIOLOGI
METODA PENYIDIKAN KLBPERENCANAAN
PENELITIAN LAIN YG SISTEMATIS
PERENCANAAN PENELITIAN LAIN YG SISTEMATIS
SISTEM SURVEILENS
VII
1 47
TUJUAN :
• EVALUASI THD TINDAKAN PENANGGULANGAN
METODA PENYIDIKAN KLB
SISTIM SURVEILENS SISTIM SURVEILENS
MACAM :
• PENEMUAN KASUS BARU
• PENEMUAN KASUS KOMPLIKASI
WAKTU :
• PERIODE KLB
• PERIODE DUGAAN KOMPLIKASI
TENAGA :
• EVALUASI THD TINDAKAN PENCEGAHAN
LAPORAN
VII
PENYUSUNAN LAPORAN
• Latar Belakang, yang meliputi analisis keadaan geografis, kondisi alam, kependudukan, status sosial ekonomi, pelayanan kesehatan, sistem kewaspadaan dini yang berlaku, insidens penyakit dalam keadaan biasa.
• Tinjauan Pustaka, berisi riwayat kejadian KLB pada penyakit yang sama didaerah setempat atau didaerah yang lain, Teori mengenai DD Klinis dan Epidemiologis
• Metoda penyidikan KLB, yang meliputi definisi kasus, alat yang digunakan (kuestioner), perjalanan penyakit, cara survai (pelayanan kesehatan, Rumah Sakit, survai rumah tangga), rancangan penelitian, cara pengumpulan spesimen, tehnik pemeriksaan laboratorium, kuantitas dan kualitas tenaga yang dipakai.
• Hasil (Analisis data), meliputi :– Data klinis (frekuensi gejala / tanda, perjalanan penyakit, diagnosis banding,
komplikasi penyakit, Case Fatality Rate, frekuensi komplikasi yang terjadi)– Data epidemiologi, deskripsi kejadian menurut waktu, tempat dan orang.– Analisis cara dan sumber penularan (sumber infeksi, tempat dan cara
masuknya agent penyebab ke penjamu, faktor-faktor yang mempengaruhi penularan).
– Data laboratorium (pemeriksaan agent penyebab, konfirmasi serologi, reliabilitas dan validitas hasil pemeriksaan)
• Pembahasan, yaitu interpretasi dari analisis data, perumusan hipotesis mengenai penyebab, sumber dan cara penularan, analisa statistik dari uji hipotesis.
• Kesimpulan, mengenai diagnosis penyakit, keadaan KLB, sumber dan cara penularan, keadaan penyebab KLB.
• Rekomendasi cara penanggulangan dan pengendalian KLB, meliputi dasar-dasar pengambilan keputusan dan deskripsi cara penanggulangan dan pengendalian KLB.