Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

20
REVIEW MIKROBIOLOGI KELOMPOK 1 “KLASIFIKASI MAKHLLUK HIDUP” Disusun Oleh: 1. Annisa Nurul Azzahra 1111102000029 2. Qadrina Sufy 1111102000030 3. Athiyah 1111102000031 4. Elsa Elfrida 1111102000032 5. Karimah Yulianti Andidha 1111102000033 6. Miyadah Samiyah 1111102000034 7. Rian Destiyani Putri 1111102000035 8. Ida Ayu Purnama 1111102000036 Prodi/Semester: Farmasi/II-B FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1

Transcript of Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

Page 1: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

REVIEW MIKROBIOLOGI KELOMPOK 1

“KLASIFIKASI MAKHLLUK HIDUP”

Disusun Oleh:

1. Annisa Nurul Azzahra 1111102000029

2. Qadrina Sufy 1111102000030

3. Athiyah 1111102000031

4. Elsa Elfrida 1111102000032

5. Karimah Yulianti Andidha 1111102000033

6. Miyadah Samiyah 1111102000034

7. Rian Destiyani Putri 1111102000035

8. Ida Ayu Purnama 1111102000036

Prodi/Semester: Farmasi/II-B

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2012

1

Page 2: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

DAFTAR ISI

Daftar Isi ………………………………………………………………………………... 2

A. Tujuan Klasifikasi …………………………………………………………………... 3

B. Manfaat Klasifikasi .………………………………………………………………… 3

C. Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup ………………………………………………… 4

D. Macam-macam Klasifikasi …………………………………………………………. 7

1. Klasifikasi Sistem Alami ……………………………………………………….. 7

2. Klasifikasi Sistem Buatan ………………………………………………………. 8

3. Klasifikasi Sistem Filogenetik ………………………………………………… 11

E. Perkembangan Klasifikasi Filogenetik .…………………………………………… 11

1. Sistem Dua Kingdom ………………………………………………………….. 11

2. Sistem Tiga Kingdom …………………………………………………………. 12

3. Sistem Empat Kingdom ……………………………………………………….. 13

4. Sistem Lima Kingdom ………………………………………………………… 13

5. Sistem Enam Kingdom ………………………………………………………... 14

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………… 15

2

Page 3: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

A. TUJUAN KLASIFIKASI

Tujuan klasifikasi adalah:

1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk mempermudah mengenali,

membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.

2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.

3. Melihat dan mengetahui hubungan kekerabatan antar anggota kelompok makhluk hidup

dalam klasifikasi tersebut. Makin banyak persamaan satu golongan dengan golongan lain

artinya kedua golongan tersebut memiliki hubungan  kekerabatan makin dekat.

4. Mengurutkan proses evolusi/ perkembangan suatu makhluk hidup berdasarkan hubungan

kekerabatan dengan golongan lain.

5. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk

hidup dari jenis lain

6. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama.

B. MANFAAT KLASIFIKASI

Selain memiliki tujuan, klasifikasi juga bermanfaat untuk kepentingan  manusia. Adapun

manfaat klasifikasi antara lain sebagai berikut :

1. Menyederhanakan objek studi untuk mempermudah kita dalam mempelajari makhluk

hidup yang sangat beraneka ragam.

Apabila kita akan mempelajari sesuatu tidak perlu semua makhluk hidup yang ada di muka

bumi diteliti satu persatu, tetapi cukup dengan sampel atau perwakilan dari objek tersebut yang

dianggap sudah mewakili semua. Misalnya untuk mempelajari serangga atau lebah dengan

karekteristik yang mewakili serangga tersebut.

2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis makhluk hidup.

Dengan melihat hubungan pengelompokkan\klasifikasi tersebut dapat diketahui hubungan

kekerabatannya. Misalnya, ayam lebih dekat hubungan kekerabatannya dengan bebek daripada

dengan ular.

3. Klasifikasi mempermudah untuk berkomunikasi.

3

Page 4: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

C. SEJARAH KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Klasifikasi makhluk hidup terbagi menjadi 3 macam yaitu:

1. Klasifikasi sistem alami

2. Klasifikasi sistem buatan

3. Klasifikasi filogenetik

KLASIFIKASI SISTEM ALAMI

Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Philippus Aureolus Theophrastus Bombastus von

Hohenheim ("Paracelsus", 1490 - 1541). Pengelompokan berdasarkan ciri morfologi, anatomi,

dan fisiologinya. Theophrastus membagi klasifikasi sistem alami menjadi 2 bagian yaitu

tumbuhan dan hewan. Lalu tumbuhan dibedakan lagi menjadi 4 kelompok yaitu pohon,

semak/perdu, setengah semak atau setengah perdu, dan herba/terna. Sedangkan hewan dibagi

menjadi kelompok-kelompok.

Theophrastus

KLASIFIKASI SISTEM BUATAN

Klasifikasi sistem buatan diperkenalkan oleh Carl Vonn Linne (1707-1778), ahli ilmu

pengetahuan alam dari Swedia yang namanya dilatinkan menjadi Carolus linnaeus. Karya

penting Linnaeus adalah menyusun sistem klasifikasi yang lebih mudah dipahami daripada

4

Page 5: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

sistem sebelumnya. Sistem yang telah disusun yaitu sistem klasifikasi buatan. Maksudnya,

kategori organisme didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang

kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekerabatan. Klasifikasi sistem buatan ini

antara lain mengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, masa bunga, bentuk daun,

jumlah benangsari, putik dan lain-lain. Sistem klasifikasi buatan menggunakan sistem binominal

nomenklatur.

Carolus Linnaeus

Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan

struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut :

a. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun

ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.

b. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok,

adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.

c. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak

sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.

Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut :

5

Page 6: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan

Filum/Divisio : bagian/keluarga besar

Klassis : kelas

Ordo : bangsa

Familia : suku

Genus : marga

Species : jenis

Jika kita perhatikan klasifikasi tersebut terdiri atas beberapa tingkatan, mulai dari

kelompok besar, kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Selanjutnya, kelompok

kecil dibagi menjadi beberapa kelompok kecil lagi sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok

yang lebih kecil yang hanya mempunyai anggota satu jenis makhluk hidup.

Tiap tingkatan kelompok inilah yang disebut takson . Takson disusun dari tingkat tinggi ke

tingkat rendah. Dengan demikian, semakin tinggi tingkatan takson, maka semakin umum

persamaan ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu makhluk hidup. Sebaliknya, semakin rendah

tingkatan takson, maka semakin khusus persamaan ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu makhluk

hidup. Biasanya tingkatan ini memiliki jumlah makhluk hidup yang sedikit.

KLASIFIKASI SISTEM FILOGENETIK

Klasifikasi ini muncul karena ada pandangan baru Darwin tentang makhluk hidup.

Sebelum Darwin menyatakan tentang teori evolusinya yang menggemparkan, ada anggapan

bahwa makhluk hidup sekarang sama dengan makhluk yang ada pada zaman dahulu. Namun

Darwin menyangkal hal ini dengan teori evolusinya, menurutnya makhluk hidup dulunya tidak

seperti yang ada saat ini.

Pandangannya itu dimasukkan dalam bukunya yang diberi judul The Origin pada tahun

1859. Pendapatnya mendapatkan tentangan dari para pemuka agama, karenanya dinyatakan

menyalahi aturan Tuhan. Namun toh, teorinya ini makin berkembang dan meluas.

Karena para ahli Biologi menganggap kalau teori Darwin adalah benar (karena disertai juga

dengan bukti-bukti yang tidak/belum terbantahkan), mereka menggunakan teori evolusi Darwin

6

Page 7: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

ini sebagai dasar pengklasifikasian yang baru. Bentuk klasifikasi ini disebut dengan Klasifikasi

berdasarkan filogeni yaitu klasifikasi yang didasarkan dengan memperhatikan keturunan dan

hubungan kekerabatan, sehingga dapat disimpulkan klasifikasi ini mengelompokkan makhluk

hidup berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan. Hal-hal yang umum diperhatikan dalam

pengklasifikasian bentuk ini adalah:morfologi, anatomi, fisiologi dan tingkah laku.

Charles Darwin

D. MACAM-MACAM KLASIFIKASI

Klasifikasi dibagi menjadi 3 macam :

1. Klasifikasi Sistem Alami

Klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini dapat diketahui dengan

mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, mengamati binatang kucing, anjing, sapi,

kuda, dan harimau. Jika dilihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu

mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang dikehendaki alam,

yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa

klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup

secara alami.Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani

pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan

dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan

7

Page 8: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. kingdom

tumbuhan dibagi menjadi 3 divisi yaitu herba, semak, dan pohon.Herba adalah bagian tumbuhan

yang di atas tanah,perdu atau semak adalah suatu kategori tumbuhan berkayu yang dibedakan

dengan pohon karena cabangnya yang banyak dan tingginya yang lebi rendah,biasanya kurang

dari 6-5 meter dan pohon adalah tumbuhan dengan batang dan cabang yang berkayu. Sedangkan

semak adalah tumbuhan dengan berbatang berkayu tapi tidak berdiri tegak.

2. Klasifikasi Sistem Buatan

Carolus Linnaeus (1707-1778) sarjana kedokteran dari Swedia yang sangat besar

perhatiannya terhadap bidang botani. Bapak Taksonomi ini mengklasifikasikan makhluk hidup

berdasarkan :

Adanya beberapa persamaan ciri morfologi

Alat reproduksi

Lingkungan tempat tumbuh

Daerah penyebarannya tanpa memperhatikan kesamaan struktur yang mungkin

memperlihatkan hubungan kekerabatan.

Carolus Linneaus menamakan sistem klasifikasinya dengan “Binomial Nomenklatur”

(menetapkan nama makhluk hidup dengan dua kata saja). Linnaeus juga membagi tumbuhan

menjadi 2 yaitu tumbuhan tidak berbunga dan tumbuhan berbunga (berdasarkan alat

reproduksinya) :

1. Tumbuhan tidak berbunga

Tumbuhan ini tidak memiliki putik dan benang sari. Contohnya Alga, Lumut, dan Paku.

2. Tumbuhan berbunga

Tumbuhan yang termasuk dalam kelompok ini memiliki putik dan benang sari.

Linnaeus menyatakan bahwa makhluk hidup yang memiliki persamaan paling banyak

digolongkan dalam tingkatan yang sama, mengenal adanya tingkatan pengelompokan makhluk

hidup yang disebut takson. Anggota-anggota dalam tingkatan takson yang semakin tinggi

mempunyai persamaan semakin sedikit. Sebaliknya, makin rendah tingkatan takson, maka

semakin banyak persamaannya. Umumnya kelompok (takson) dari tinggi ke rendah adalah

sebagai berikut:

8

Page 9: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

1.       Kingdom (Dunia)

2.       Phylum (Filum) atauDivision (Divisi)

3.       Classis (Kelas)

4.       Ordo (Bangsa)

5.       Familia (Suku)

6.       Genus (Marga)

7.       Species (Spesies/Jenis)

Sistem Tata Nama Ganda (Binominal Nomenclature)

Sebelum digunakan nama baku yang diakui dalam dunia ilmu pengetahuan, makhluk hidup

diberi nama sesuai dengan nama daerah masing-masing, sehingga terjadi lebih dari satu nama untuk

menyebut satu makhluk hidup. Misalnya, mangga ada yang menyebut poah, ada yang menyebut

pauh, dan ada pula yang menyebut pelem. Nama pisang, di daerah Jawa tengah disebut dengan

gedang, sedangkan di daerah Sunda gedang berarti pepaya. Karena adanya perbedaan penyebutan ini

maka akan mengakibatkan salah pengertian sehingga informasi tidak tersampaikan dengan tepat

ataupun informasi tidak dapat tersebar luas ke daerah-daerah lain atau pun negara lain. Carollus

Linnaeus seorang sarjana kedokteran dan ahli botani dari Swedia berhasil membua tsistem klasifikasi

makhluk hidup. Untuk menyebut nama makhluk hidup, Carolus Linneaus menggunakan system tata

nama ganda, yang aturannya sebagai berikut.

a. Untuk menulis nama Species (jenis)

1) Terdiri dari dua kata, dalam bahasa latin.

2) Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk spesies.

3) Cara penulisan kata pertama diawali dengan huruf besar, sedangkan nama penunjuk spesies

dengan huruf kecil.

4) Apabila ditulis dengan cetak tegak maka harus digaris bawahi secara terpisah antar kata,

sedangkan jika ditulis dengan cetak miring maka tidak digaris bawahi. Contohnya: nama jenis

tumbuhan Oryza sativa atau dapat juga ditulis Oryza sativa (padi) dan Zea mays dapat juga

ditulis Zea mays (jagung).

9

Page 10: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

5) Apabila nama spesies tumbuhan terdiri lebih dari dua kata maka kata kedua dan seterusnya

harus disatukan atau ditulis dengan tanda penghubung. Misalnya, nama bunga sepatu, yaitu

Hibiscus rosa sinensis ditulis Hibiscus rosa-sinensis. Sedangkan jenis hewan yang terdiri atas

tiga suku kata seperti Felis manuculata domestica (kucing jinak) tidak dirangkai dengan tanda

penghubung. Penulisan untuk varietas ditulis seperti berikut ini yaitu, Hibiscus sabdari

favaralba (rosella varietas putih).

6) Apabila nama jenis tersebut untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama

penemu dapat dicantumkan pada kata kedua dengan menambah huruf (i) di belakangnya.

Contohnya antara lain tanaman pinus yang diketemukan oleh Merkus, nama tanaman tersebut

menjadi Pinus merkusii.

b. Untuk menulis Genus (marga)

Nama genus tumbuhan maupun hewan terdiri atas satu kata tunggal yang dapat diambil dari

kata apa saja, dapat dari nama hewan, tumbuhan, zat kandungan dan sebagainya yang

merupakan karakteristik organism tersebut. Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar,

contoh genus pada tumbuhan, yaitu Solanum (terung-terungan), genus pada hewan, misalkan

Canis (anjing), Felis (kucing).

c. Untuk menulis nama Familia (suku)

Nama familia diambil dari nama genus organism bersangkutan ditambah akhiran –aceae untuk

organism tumbuhan, sedangkan untuk hewan diberi akhiran -idea. Contoh nama familia untuk

terung-terungan adalah Solanaceae, sedangkan contoh untuk familia anjing adalah Canidae.

d. Untuk menulis nama Ordo (bangsa)

Nama ordo diambil dari nama genus ditambah akhiran ales, contoh ordo Zingiberales berasal

dari genus Zingiber + akhiran ales.

e. Untuk menulis nama Classis (kelas)

Nama classis diambil dari nama genus ditambah dengan akhiran -nae, contoh untuk genus

Equisetum maka classisnya menjadi Equisetinae. Ataupun juga dapat diambil dari cirri khas

organism tersebut, missal Chlorophyta (ganggang hijau), Mycotina (jamur).

10

Page 11: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

3. Klasifikasi Sistem Filogenetik

LINNAEUS

Sistem 2

kingdom

(1735)

HAECKEL

Sistem 3

kingdom

(1866)

COPELAND

Sistem 4

kingdom

(1938)

WHITTAKER

Sistem 5 kingdom

(1969)

WOESE

Sistem 6

kingdom

(1977)

Belum

dikenal

Protista

Monera Monera Eubacteria

Archaebacteria

Protista Protista Protista

Fungi Fungi

Plantae Plantae Plantae Plantae Plantae

Animalia Animalia Animalia Animalia Animalia

E. PERKEMBANGAN KLASIFIKASI FILOGENETIK

1. Sistem Dua kingdom

Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

Ciri : tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofil dan mampu bergerak bebas

Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

Ciri : memiliki dinding sel, berklorofil dan mampu berfotosintesis

Klasifikasi makhluk hidup menjadi hewan dan tumbuhan adalah klasifikasi paling kuno.

Aristoteles (384 SM – 322 SM) mengelompokkan hewan dalam bukunya Sejarah Hewan, dan

muridnya Theophrastus (sekitar 371 – sekitar 287 SM) secara bersamaan menulis tentang

klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus (1707 – 1778) meletakkan dasar nomenclature biologi

modern, dia mengklasifikasi makhluk hidup menjadi dua kingdom: Animalia untuk hewan dan

Plantae untuk tumbuhan. Jadi, Sistem ini di temukan oleh Aristoteles, dan kemudian

dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun.

Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar

mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan dan kedua

kingdom ini merupakan kunci atau pengarah untuk model-model kingdom lainnya.

11

Page 12: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga

terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam kedua kingdom

ini.

2. Sistem Tiga kingdom

Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

Ciri: Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri), eukariotik (memiliki membrane

inti) dan multiseluler (bersel banyak).

Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

Ciri: Autotrof (dapat membuat makanan sendiri), eukariotik, multiseluler, dan

berreproduksi dengan spora.

Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)

Ciri: uniseluler (bersel tunggal) atau multiseluler.

Pada tahun 1674, Antonie van Leeuwenhoek, yaitu "bapak mikroskopi", mengirim kopi

dari pengamatan perdananya tentang organisme mikroskopik bersel tunggal kepada Royal

Society di London. Hingga saat ini, keberadaan organisme mikroskopik tersebut tidak diketahui.

Pada awalnya organisme-organisme ini diklasifikasikan menjadi hewan dan tumbuhan. Lalu, di

pertengahan tahun 1800-an dikotomi kingdom tumbuhan dan hewan semakin buram batasannya

dan ketinggalan zaman. Pada tahun 1866, setelah proposal yang diajukan Richard Owen dan

John Hogg, Ernst Haeckel mengajukan kingdom ketiga. Haeckel merevisi kandungan kingdom

ini berkali-kali sebelum akhirnya memutuskan dasar klasifikasinya, yaitu apakah bersel tunggal

(Protista) atau bersel banyak (hewan dan tumbuhan).

Kelebihan sistem ini adalah organisme mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana

dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya

karena secara fisiologis, morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari

kedua kingdom lainnya.

Kelemahannya, bakteri tidak dapat digolongkan ke dalam kingdom protista, karena bakteri

adalah organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom

ini kurang sempurna.

12

Page 13: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

3. Sistem Empat kingdom

Sistem klasifikasi ini dicetuskan oleh ahli biologiAmerika Serikat, Herbert Copeland pada

tahun 1956. Pada klasifikasi ini kingdom terbagi menjadi 4, yaitu:

Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

Ciri : terdiri dari hewan kelas vertebrata hingga chordata

Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

Ciri : terdiri dari jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji

Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)

Ciri : terdiri dari organism yang multiseluler dan uniseluler

Kingdom Monera

Ciri : prokariotik (tanpa membran inti)

Kelebihan sistem ini adalah menyempurnakan sistem klasifikasi sebelumnya, yaitu dengan

mengelompokkan monera sebagai kingdom tersendiri karena organisme mikroskopik ini tidak

mempunyai membran inti (prokariotik), berbeda dengan protista, plantae, dan animalia yang

adalah eukariotik.

Kelemahan sistem ini adalah masih terdapat makhluk hidup yang tidak bias digolongkan

dalam sistem ini, yaitu fungi (mycota). Fungi memiliki perbedaan karakter yang cukup unik,

ukurannya bervariasi. Ada yang menyerupai protista, tetapi bukan protista. Cara makan dan

sistem pencernaannya pun berbeda dengan plantae dan animalia. Kelemahan lainnya terdapat

pada kingdom monera, sebab masih terdapat perbedaan-perbedaan yang penting juga dalam

kingdom ini.

4. Sistem Lima Kingdom

Pencetus sistem klasifikasi 5 kingdom ini adalah Robert H. Whittaker pada tahun 1969.

Pada sistem ini terdiri dari kingdom monera, protista, fungi, plantae dan animalia. Berikut ini

adalah perbedaan mendasar dari masing-masing kingdom.

13

Page 14: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

Kingdo

m

Ciri-Ciri

Monera Protista Fungi Plantae Animalia

Jenis sel prokariotik eukariotik eukariotik eukariotik Eukariotik

Cara

memperoleh

makanan

Autotrof dan

heterotrof

Autorof dan

heterotrof

hetrotrof autotrof Heterotrof

Jumlah sel Uniseluler

dan

multiseluler

Uniseluler

dan

multiseluler

Uniseluler

dan

multiseluler

multiseluler multiseluler

Kelebihan sistem ini adalah telah dikelompokkannya fungi ke dalam kingdom tersendiri.

Kelemahan dari sistem pengklasifikasian ini adalah masih terdapatnya perbedaan dalam kingdom

monera yang belum terselesaikan. Meskipun demikian, sistem pengklasifikasian yang

seringdipakai adalah sistem klasifikasi 5 kingdom ini.

5. Sistem Enam Kingdom

Sistem klasifikasi ini dicetuskan oleh Carl Woese pada tahun 1977. Pada sistem ini,

kingdom dibagi menjadi 6, yaitu:

1. Kingdom archaebacteria (prokariot)

2. Kingdom eubacteria (bakteri)

3. Kingdom protista (protozoa dan eukariotik lain yang bersel satu)

4. Kingdom fungi (jamur)

5. Kingdom plantae (tumbuhan)

6. Kingdom animalia (avertebrata dan vertebrata)

Pada sistem ini kingdom monera telah dipisahkan menjadi 2 kingdom, yaitu archaebacteria

dan eubacteria. Pembagian ini didasarkan pada proses transkripsi dan translasinya yang berbeda.

Serta perbedaan susunan rARN dan susunan kimia pada dinding dan membrane selnya.

14

Page 15: Klasifikasi Makhluk Hidup Kelompok 1

DAFTAR PUSTAKA

Campbell dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Sudjadi Bagod, Siti Laila. 2006. Biologi Sains dalam Kehidupan. Surabaya: Yudhistira

Pelczar, Michael J. & E.C.S. Chan. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit

Universitas Indonesia (UI-Press)

Pratiwi, Silvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga

http://biologysays.blogspot.com/2010/01/sistem-klasifikasi-makhluk-hidup.html

Sumber: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Sistem-Klasifikasi-5-Kingdom.htm

http://biohikmah.blogspot.com/2010/10/klasifikasi-4-kingdom.html

http://syakir-berbagiilmu.blogspot.com/2012/03/sistem-klasifikasi-5-kingdom-robert-h.html

15