KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

8
KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS DENGAN IRADIASI GAMMA E. G. Siagian ABSTRAK - ABSTRACT KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS DENGAN IRADIASI GAMMA. Mortalitaa akibat penyakit Salmonellosis pada ternak ayam dapat mencapai 90% pada anak ayam umur 3 minggu, 80% merupakan kasus yang berat dan 10 - 20% sebagai kasus yang ringan. Suatu penelitian laIijutan dalam upaya penanggulangan Salmonellosis dengan iradiasi telah dilakukan dengan dosis 0; 1,0; 1,5; 2,0; 3,0; 4,0; dan 5,0· kGy dengan basil yang cukup memuaskan, yaitu dosis 5 kGy sudah dapat mencegah pertumbuhan Salmonella puUo- rum baik dalam daging ayam maupun dalam pakan unggas. Pengaruh inokulum S. puUorum pada pertumbuhan dalam media Selenit. Borth juga dite1iti dan ternyata kepekatan sel 2 x 108 per ml memberikan kesuburan yang baik. mE POSSIBILITY OF SALMONELLOSIS ERADICATION BY GAMMA IRRADIATION. Studies on the elimination of Salmonella pullorum from chicken feed and meat were con.!inued. The mortality caused by the bacillary white diarrhea on Salmonelosis is up to 90% for 3 weeks old chicken, 80% of the cases are of heavy infections and 10 - 20% are of light infections. An attempts has been made for elimination of S. puUorum from cbicken feed and meat by using gamma irradiation. Doses of OJ 1.0; 1.5; 2.0; 3.0; 4.0; and 5.0 kGy were used. The results showed that 5.0 kGy seemed to be sufficient for killing S. pullorum in the chicken feed and meat. A study on the growth capacity of the strain as affected by inoculum size was also carried out. It was found that inoculum of 2 x 108 cells per m1 gives tbe best growth rate stimulation in Selenite Broth medium. PENDAHULUAN Dalam petemakan ayam peranan unsur pakan merupakan faktor yang penting. Selain itu faktor penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum banyak merugikan. peternak. Gejalanya ditandai dengan diarrhea putih pada anak ayam dan banyak mematikan anak ayam umur 3 minggu. Penyakit Salmonellosis sudah sejak lama diketahui dan tersebar diseluruh dunia terutama di daerah petemakan ayam. Pada ayam dewasa serangan dapat berbentuk akut dan kronis. Penularan dapat terjadi tanpa terlihat adanya gejala sakit dalam suatu kelompok ayam yang menye- babkan produksi telur dan daging menurun. Penularan Salmonellosis umurnnya terjadi meIalui rantai pakan oleh sebab itu eliminasi salmonella dari pakan ayam perlu diteliti. Dengan dosis 3 dan 4 kGy sudah dapat membunuh Salmonella yang diinokulasikan dalam pakan temak berbentuk larutan sedangkan dosis 5 dan 6.kGy dapat membunuh Salmonella dalam pakan ternak berbentuk padat/pellet. (1). • Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN 583

Transcript of KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

Page 1: KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · buhannya dalam media S-S Agar (Difco) dan Brilliant Green Agar

KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS DENGANIRADIASI GAMMA

E. G. Siagian

ABSTRAK - ABSTRACT

KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS DENGAN IRADIASI

GAMMA. Mortalitaa akibat penyakit Salmonellosis pada ternak ayam dapat mencapai 90% padaanak ayam umur 3 minggu, 80% merupakan kasus yang berat dan 10 - 20% sebagai kasusyang ringan. Suatu penelitian laIijutan dalam upaya penanggulangan Salmonellosis denganiradiasi telah dilakukan dengan dosis 0; 1,0; 1,5; 2,0; 3,0; 4,0; dan 5,0· kGy dengan basil yangcukup memuaskan, yaitu dosis 5 kGy sudah dapat mencegah pertumbuhan Salmonella puUo­rum baik dalam daging ayam maupun dalam pakan unggas. Pengaruh inokulum S. puUorumpada pertumbuhan dalam media Selenit. Borth juga dite1iti dan ternyata kepekatan sel 2 x 108per ml memberikan kesuburan yang baik.

mE POSSIBILITY OF SALMONELLOSIS ERADICATION BY GAMMA IRRADIATION.

Studies on the elimination of Salmonella pullorum from chicken feed and meat were con.!inued.The mortality caused by the bacillary white diarrhea on Salmonelosis is up to 90% for 3 weeksold chicken, 80% of the cases are of heavy infections and 10 - 20% are of light infections.An attempts has been made for elimination of S. puUorum from cbicken feed and meat byusing gamma irradiation. Doses of OJ 1.0; 1.5; 2.0; 3.0; 4.0; and 5.0 kGy were used. The resultsshowed that 5.0 kGy seemed to be sufficient for killing S. pullorum in the chicken feed andmeat. A study on the growth capacity of the strain as affected by inoculum size was also carriedout. It was found that inoculum of 2 x 108 cells per m1gives tbe best growth rate stimulationin Selenite Broth medium.

PENDAHULUAN

Dalam petemakan ayam peranan unsur pakan merupakan faktor yang penting.Selain itu faktor penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum banyakmerugikan. peternak. Gejalanya ditandai dengan diarrhea putih pada anak ayam danbanyak mematikan anak ayam umur 3 minggu. Penyakit Salmonellosis sudah sejaklama diketahui dan tersebar diseluruh dunia terutama di daerah petemakan ayam.Pada ayam dewasa serangan dapat berbentuk akut dan kronis. Penularan dapatterjadi tanpa terlihat adanya gejala sakit dalam suatu kelompok ayam yang menye­babkan produksi telur dan daging menurun.

Penularan Salmonellosis umurnnya terjadi meIalui rantai pakan oleh sebab itueliminasi salmonella dari pakan ayam perlu diteliti. Dengan dosis 3 dan 4 kGy sudahdapat membunuh Salmonella yang diinokulasikan dalam pakan temak berbentuklarutan sedangkan dosis 5 dan 6.kGy dapat membunuh Salmonella dalam pakanternak berbentuk padat/pellet. (1).

• Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN

583

Page 2: KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · buhannya dalam media S-S Agar (Difco) dan Brilliant Green Agar

BAHAN DAN TAT A KERJA

Percobaan ini menggunakan 120 g bahan pakan unggas dan 120 g daging ayam

segar yang maslng-maslng dllnokulasl dengan 10 m1 kultur Salmonella pullorumbasil isolasi sendiri dengan konsentrasi 2 x 108 sel per ml dalam media Selenit Broth.

Kemudian dipindahkan ke dalam 12 tabung steril tertutup masing-masing berlsi109 dalam 150 ml media Tetrationate Broth (Difco), selanjutnya diiradiasi memakaidosis 0; 1; 1,5; 2; 3;4; dan 5 kGy. Laju dosis pesawat Cobalt 60, Gamma Cell-220ialah 3,38 x 103 Gy per jam.

Setelah itu diinkubasikan dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 370C.Perlakuan ini'dibuat rangkap tiga dengan dua kali' ulangan. Setelah itu diuji pertum­buhannya dalam media S-S Agar (Difco) dan Brilliant Green Agar (Difco).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh radiasi pada S. puOorum dalam media daging ayam dan pakan unggasyang diisolasi dari penanaman langsung pada Tetrationate Broth terlihat pada Tabel1. Percobaan radiasi ini temyata dapat mengurangi jumlah bakteri sampai 5 logcycle (1). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dosis 5 kGy dapat mematikanS. pullorum baik pada pakan unggas dan S. pullorum di dalam daging ayam. Hal inisesuai dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa dosis 5-6 kGy dapatmembunuh semua jenis bakteri Enterobacteriacet1e dan jamur pengontaminasibahan pakan temak (1). Jenis Salmonella yang diisolasi dari pakan ternak tersebutyaitu : S. paratyphi AlC, S. typhi, S. paratyphiBB, S. heidelberg dan S. pu/lorum

(1) dengan harga 010 yang berkisar antara 0,59 dan 0,73 kGy.Pengaruh besamya inokulum S. pullorum terhadap pertumbuhannya di dalam

mediaSelenit Broth, menunjukkan bahwa kepekatan 2 x 108 sel per nil memberi·kan kesuburan yang optimum (Grafik 1) oleh sebab itu untuk mendeteksi Salmo­nellosis, enrichment atau pengkayaan dalam Selenit Broth atau Tetrationate Brothdengan diinkubasi selama 18 jam pada suhu 370C perlu dilakukan untuk menghin­dari hasH deteksi Salmonella yang meragukan.

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1. Daging ayam dan pakan unggas dapat dibebaskan dari kontaminasi S. pullorum

apabila diiradiasi dengan dosis 5 kGy sinar gamma.

2. Besamya inokulum 2 x 108 sel per ml S. pul/orum memberikan kesuburanoptimum dalam media Selenit Broth.

DAFT AR PUST AKA

1. SIAGIAN, R.G., dan SUSIANA, "Radiasi makanan temak", Aplikasi TeknikNuklir Di Bidang Pertanian dan Biologi, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi­BATAN, Jakarta (1983) 540.

2. HOFSTAD, M.s., Disease of Poultry, 6th Ed., The Iowa State University Press,

Ames (1972).

584

Page 3: KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · buhannya dalam media S-S Agar (Difco) dan Brilliant Green Agar

Tabel1. PengaIUh iradiasi pada SalmoneUa pullorum pada media daging ayam dan pakan ayam.

Dosis (kGy) Jumlah sel S. puIlorum yang hidup per ml darimedia yang diinokulasi*

o1,01,52,03,04,04,0

453435322

553010o

4004002504022

7o

*Diisolasi dengan penanaman langsung 1-2 gr sampel padat pada Tetrathionate Broth,inkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam. --

585

Page 4: KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · buhannya dalam media S-S Agar (Difco) dan Brilliant Green Agar

VI000\

10 o

D

A

o

----- --

15 jam inkubaJi pada suhu 370e

--- .....•• _--- ---"'-----------0

o

Grafik 1. Pengaruh banyaknya inokulum S. pullorum pada pertumbuhan bakteri ini dalammedia Sdenite Broth.--- ---o = 2 x 108 sel per ml0= 1 x 101 sel perml~ = 0,5 x 108 sel per ml0= 0,25 x 108 sd per ml0," dari 2 x 108 sd per mI

Page 5: KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · buhannya dalam media S-S Agar (Difco) dan Brilliant Green Agar

DISKUSI

RASlNTA:

Bagaimanakah seandainya daging ayam yang telah diiradiasi dengan dosis 5 kGydikonsumsi manusia, apakah tidak ada efek sampingnya? Mohon penjelasan.

E.G. SlAGlAN :

Tidak' ada efek sam ping bila memakan daging ayam yang diiradiasi 5 kGy sebabdosisnya masih keci1, yaitu di bawah dosis yang diperkenankan (10 kGy).

DARMAWAN;

Dengan dosis 5 kGy ini apakah nilai gizi daging ayam dan pakan tidak berubah?

E.G. SlAGlAN :

Dengan dosis 5 kGy nilai gizi daging ayam dan pakan tidak berubah.

ABU BAKAR :

1. Bagaimana earanya untuk menentukan daging ayam tersebut tereemar Salmo­nella.

2. Mengapa pad a dosis radiasi yang sarna terjadi jumlah Salmonella yang berbedapada daging ayam dan pakan ayam?

E.G. SlAGIAN :

1. Dengan mengambil sampel daging ayam seeara random dari baeth ayam yang

telah dipotong dan dibersihkan, kemudian sampel tersebut dianalisis seearamikrobiologis apakah tercemar Salmonella skemanya sudah ada, saya sudahsebutkan tadi metodenya.

2. Dari analisis ternyata pada media daging ayam lebih baik pertumbuhan salmo'

nella daripada media pakan ayamfunggas, sebab daging mengandung kaldu yangmenyuburkan Salmonella.

MARGARE1HA OKA :

Dalam makalah Anda telah disebutkan eara mendeteksi dan mengeliminasi S. puller

rum dari pakan dan daging ayam, apakah tidak dilakukan doteksi S. pull arum jugapada telur, mengingat telur dapat juga sebagai media penyebaran penyakit tersebut.Bagaimana nilai ekonomi iradiasi pakan ayam? Apakah tidak mahal mengingatmasih banyak peternak keeil.

E.G. SlAGlAN :

Denar, telur dapat pula sebagai media pertumbuhan S. putlorum. Dalam penelitianterdahulu sudah dilakukan, temyata bahwa te1ur sering terkontaminasi oleh Sal­monella.

587

Page 6: KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · buhannya dalam media S-S Agar (Difco) dan Brilliant Green Agar

Nilai ekonomi iradiasi pakan memang masih terlalu mahal apalagi kalau pemakaianirad¥lsi pada pakan ayam dalam jumlah yang keci1, tetapi kalau dalam jumlah yang

besar, temyata ekonomis dan caranya lebih praktis dapat mengawetkan sekallgusdalam jumlah yang besar. Kalau iradiator dapat dipakai secara kontinu maka hargaproses pengawetan ini makin berkurang b3hkan dapat menjadi lebih murah diban­ding dengan konvensional.

MANGKU:

Apakah pengawetan makanan dengan iradiasi gamma sudah diperbolehkan menu rutpera turan ?

E.G. SlAGIAN :

Di Indonesia masih belum, baru dalam taraf permohonan izin, sedang diproses o1ehPengawasan Obat dan Makanan (POM), Depkes.

JOHN DANIUS :

1. Pemberantasan Salmonella itu perl u pencegahan dari mulai perala tan pengeram­anjpenetasan telur, jadi sanitasinya perlu sejak dari parent-stock, betulkahdemikian?

2. Kalau tidak salah dengar, untuk pengawetan daging ayam agar bebas S. pu1lo­rum maka daging ayam dicelupkan (direndam) dalam larutan tetrasiklin.Apakah ha1 ini merupakan pemakaian antibiotika secara berlebihan?

E.G. SlAGIAN :

1. Ya betul, bahkan sanitasi lingkungan mulai dari saat' pemeliharaan sampaidengan pemotongan perlu dipertahankan.

2. Tidak, karena ada takaran yang diperbolehkan, yaitu 2,5 Lu per ml dan hanyadicelupkan sebentar dan kemudian "ditiriskan". Setelah itu daging ayatndibungkus dengan kantong plastik baru dibekukan.

ZUBAlDAH :

Apakah juga dilakukan uji organoleptik pada daging ayam yang diiradiasi dengandosis 5 kGy dan bebas dari Salmonella pulIorum?

E.G. SlAGlAN :

Tidak dilakukan uji organoleptik assessment pada daging ayam yang diiradiasidengan dosis 5 kGy, sebab tujuan penelitian ini adalah memberantas SaImone1la

pulIorum (!!! vitro) dalam daging ayam segar dan pakan unggas dan bukan sebagaipengawetan makanan.

SUKARDJI :

Ada peISamaan dosis radiasi antara penelitian yang dilakukan Saudara Harsono danAnda, yaitu dosis 5 kGy dapat mematikan Salmonella pada pakan ayam. Apakah ini

588

Page 7: KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · buhannya dalam media S-S Agar (Difco) dan Brilliant Green Agar

dapat diaplikasikan pada penyakit Salmone1losis pada anak ayam, sebab kasuspenyakit ini sullt diputuskan siklus hidupnya, sampai sekarang masih diberantasdengan antibiotika.

E.G. SIAGIAN :

Dosis eliminasi SalmoneOa in vitro adalah 5 kGy, ini sesuai pula dengan penelitianSaudara Harsono pada pakan ayam ras, tetapi belum tentu dapat diaplikasikan padapenyakit Salmonellosis pada anak ayam, (m voivo), oleh sebab itu diperlukanpenelitian lanjutan in vivo.

SOEWARSONO:

1. Menurut pemyataan Anda bahwa merebus daging ayam selama 5 menit sudahmematikan Salmonella. Menurut hemat saya iradiasi gamma (dosis 5 kGy)hanya menambah pembiayaan dalam masalah gizi (perubahan kandunganprotein).Bagaimana pengawetan dengan iradiasi apakah menguntungkan atau tidak?

2. Penambahan antibiotik untuk tujuan pengawetan daging ayam, apakah tidakmemberikan efek samping? .

3. Dikatakan bahwa Salmonella dapat mati karena proses pemanasan, yang manalebih eflsien antara cara pemanasan dan iradiasi?

E.G. SIAGlAN :

1. Pengawetan dengan iradiasi temyata menguntungkan kalau digunakan secarakomersial (besar-besaran) seperti pemakaian iradiator secara kontinu di luarnegeri.

2. Tidak, karena dosisnya sangat kecil, yaitu 2,5 Lu per ml cairan dan diceluphanya permukaannya saja seperti pada pengawetan frozen chicken (ayam beku).

3. Temyata pemakaian iradiasi lebih eflsien daripada proses pemanasan untukpemberantasan Salmonella dalam pengawetan makanan bila dilakukan secarabesar-besaran. Tetapi untuk tujuan sanitasi lingkungan kandang penyemprotanair panas sangat membantu menghilangkan Salmonella.

HARSOJO :

1. Dari basil penelitian yang diperoleh, semua sampel ditanam dalam mediapenyubur tetrathionate broth, apakah pernah digunakan media penyubur lainmisalnya selenit broth. Mohon penjelasan.

2. Berapa banyak SalmoneOa yang menyebabkan timbulnya penyakit "berakkapur" pada ayam?

3. Pada kesimpulan disarankan kombinasi perlakuan antara radiasi dan antibiotikatetrasiklin. Apakah perlakuan kombinasi tersebut atau perlakuan antibiotikasaja telah diizinkan cileh yang berwenang? Sebab pada makalah Saudara Harsonodikatakan pemakaianantibiotika dapat menyebabkan kekebalan.

-4. Tadi dikatakan inkubasi dilakukan pada suhu 70oC.Bagairnana pendapat Andaapabila inkubasi dilakukan pada suhu 4 2oC.

589

Page 8: KEMUNGKINAN PENANGGULANGAN SALMONELLOSIS …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · buhannya dalam media S-S Agar (Difco) dan Brilliant Green Agar

E.G. SIAGIAN :

1. Kebetulan rans tersedia dalam percobaan ini ialah media penyubur tetrathio­

nate broth, temyata hasilnya baik, tetapi media selenit broth dapat puladipakai.

2. Bergantung pada daya tahan tubuh ayam, ada yang akut, ada pula yang kronisbahkan gejala Salmonellosis tidak tampak biarpun sudah terse rang (==carrier).Pad a umumnya 1 - 2 x 108 bakterifgram dalam tinja ayam menunjukkansudah terserang penyakit.

3. Untuk tujuan pengawetan daging ayam kombinasi antibiotika dan iradiasidianjurkan untuk diteliti lebih lanjut, karena mempunyai efek sinergis, dengan

sendirinya dosis iradiasi dan dosis/Lu. antibiotika dapat diturunkan. Pengguna­an antibiotika di luar negeri sudah dibolehkan, dengan dosis tertentu untukbagian luar saja. Misalnya pada daging ayam (Whole-chicken).

4. Kalau inkubasi dilakukan pada suhu 42°C maka Salmonella spp. tersebuttumbuhnya tidak subur (optimal), menurut penelitian pertumbuhan optimaldicapai pada suhu 37°C, maka suhu 37oC-Iah yang dipakai. Pengaruh suhupada pertumbuhan bakteri Salmonella jelas ada : suhu minimum, optimum,dan maksimum.

590