un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

11
un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria rene/fa) BERDASARKAN PARAMETER KLINIS DAN NISBAH ALBUMIN/ GLOBULIN P. Ronohardjo* I S. Partoutomo* I S. Partodihardjo**, Suhardono*, A. Husein*, Mumihati I. **, dan M. Arifin** ABSTRAK - ABSTRACT UJI KEKEBALAN RADIOVAKSIN KOKSIDIA (Eimeria tene/la) BERDASARKAN PARAMETER KLINIS DAN NISBAH ALBUMIN/GLOBULIN. Uji daya proteksi suatu radio- vaksin koksidia telah dilakukan terhadap infeksi tantangan pada anak ayam petelur. Untuk keperluan tersebutsejumlah anak ayam dibagi menjadi tiga kelompok, yakni keiompok divaksin, keiompok divaksin kemudian ditantang dan kdompok ditantang. Parameter yang digunakan untuk menilainya, ialah tingkat kematian, pertambahan bobot badan, jumlah ookista per gram feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara elektroforesis. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tingkat kematian pada anak ayam divaksin sebesar 2,8% dan keiompok ditantang 15,8%. Rata-rata pertarnbahan bobot badan per minggu pada kelompok divaksin 74,1 gram, kelompok divaksin kemudian ditantang 70,7 gram dan kelompok ditantang 62,5 gram. Hasil rata-rata perhitungan ookista per gram feses masing-masing kelompok ialah 4.300, 1.300 dan 20.600. Jumlah anak ayam yang kebal berdasarkan evaluasi nilai nisbah albumin/ globulin masing-masing kdompok ialah 81%,69,20% dan 30,70%. IMMUNOGENIC TEST OF COCCIDIA RADIOVACCINE (Eimeria tenella) BASED ON ~E CLINICAL PARAMETERS AND THE ALBUMIN/GLOBULIN RATIO. Protective effect of attenuated radiovaccine of coccidia was tested on layer chickens challenged by infec- tive coccidia. For this study a number of chickens were divided into three groups those were a vaccinated group, a group which was vaccinated and then challenged, and a challenged group. The parameters used in this research were mortality rates, weight gain, number of oocysts per gram faeces, and albumin/globulin ratio analyzed by electrophoresis. Result of this observation showed that the mortality rate of the vaccinated group was 2.8% while the challenged group was 15.8%. The average weight gain per week of the vaccinated group, the vaccinated and challenged group, and the challenged group were 74.1, 70.7, and 62.5 gram respectively. While the average count of oocyst! per gram faeces in those groups were 4.300, 1.300 and 20.600 respectively. The number of chickens with showed immunologic response based on the eva- luation by albumin/globulin ratio value of each group were 81%.69.20% and 30,70% respecti- vdy. PENDAHULUAN Koksidiosis bersifat menular dan sangat memgikan para petemak ayam, selain dari itu dapat menimbulkan hal yang sangat berbahaya. yaitu timbulnya strain koksidia yang resisten serta biaya pencegahan yang hams dikeluarkan untuk pem- belian koksidiostat yang relatif mahal. *) Balai penelitian Veteriner, Bogar **) Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN. 517

Transcript of un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

Page 1: un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara

un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria rene/fa)BERDASARKAN PARAMETER KLINIS DAN NISBAH ALBUMIN/GLOBULIN

P. Ronohardjo* I S. Partoutomo* I S. Partodihardjo**, Suhardono*,A. Husein*, Mumihati I. **, dan M. Arifin**

ABSTRAK - ABSTRACT

UJI KEKEBALAN RADIOVAKSIN KOKSIDIA (Eimeria tene/la) BERDASARKANPARAMETER KLINIS DAN NISBAH ALBUMIN/GLOBULIN. Uji daya proteksi suatu radio­vaksin koksidia telah dilakukan terhadap infeksi tantangan pada anak ayam petelur. Untukkeperluan tersebutsejumlah anak ayam dibagi menjadi tiga kelompok, yakni keiompok divaksin,keiompok divaksin kemudian ditantang dan kdompok ditantang. Parameter yang digunakanuntuk menilainya, ialah tingkat kematian, pertambahan bobot badan, jumlah ookista per gramfeses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara elektroforesis. Hasil pengamatanmenunjukkan bahwa tingkat kematian pada anak ayam divaksin sebesar 2,8% dan keiompokditantang 15,8%. Rata-rata pertarnbahan bobot badan per minggu pada kelompok divaksin74,1 gram, kelompok divaksin kemudian ditantang 70,7 gram dan kelompok ditantang 62,5gram. Hasil rata-rata perhitungan ookista per gram feses masing-masing kelompok ialah 4.300,1.300 dan 20.600. Jumlah anak ayam yang kebal berdasarkan evaluasi nilai nisbah albumin/globulin masing-masing kdompok ialah 81%,69,20% dan 30,70%.

IMMUNOGENIC TEST OF COCCIDIA RADIOVACCINE (Eimeria tenella) BASED

ON ~E CLINICAL PARAMETERS AND THE ALBUMIN/GLOBULIN RATIO. Protectiveeffect of attenuated radiovaccine of coccidia was tested on layer chickens challenged by infec­tive coccidia. For this study a number of chickens were divided into three groups those werea vaccinated group, a group which was vaccinated and then challenged, and a challenged group.The parameters used in this research were mortality rates, weight gain, number of oocysts pergram faeces, and albumin/globulin ratio analyzed by electrophoresis. Result of this observationshowed that the mortality rate of the vaccinated group was 2.8% while the challenged groupwas 15.8%. The average weight gain per week of the vaccinated group, the vaccinated andchallenged group, and the challenged group were 74.1, 70.7, and 62.5 gram respectively. Whilethe average count of oocyst! per gram faeces in those groups were 4.300, 1.300 and 20.600respectively. The number of chickens with showed immunologic response based on the eva­luation by albumin/globulin ratio value of each group were 81%.69.20% and 30,70% respecti­vdy.

PENDAHULUAN

Koksidiosis bersifat menular dan sangat memgikan para petemak ayam, selaindari itu dapat menimbulkan hal yang sangat berbahaya. yaitu timbulnya strainkoksidia yang resisten serta biaya pencegahan yang hams dikeluarkan untuk pem­belian koksidiostat yang relatif mahal.

*) Balai penelitian Veteriner, Bogar**) Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN.

517

Page 2: un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara

Menurut RYLEY (1) usaha pengendalian dapat dilakukan antara lain dengan

KGffiOprof1lilk3idiln pGnXCndilliiln~e\iilrilimmunolo~, NilffiUndcngan kctidak tentu'an dalam penemuan obat anti koksidia, maka ROSE (2) memandang bahwabeberapa bentuk vaksinasi koksidiosis merupakan hal yang sangat menarik. Untukitu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengontrol infeksi koksidia

strain ganas atau mengembangkan strain yang dilemahkan. Misalnya pemberianCoccivac, merupakan campuran ookista hidup dari strain ganas normal, pada ayammuda yang diikuti dengan pemberian anti koksidia. Dapat juga dengan pemberiankoksidia yang dilemahkan dengan cara diiradiasi yang keduanya berguna sebagaivaksin.

Penggunaan radiasi sinar X yang pertama pada tahun 1937 oleh ALBANESE

dan SMETANA (3), kemudian oleh WAXLER (4), HEIN (5) dan SIBALIC ~ al (6).Dan akhir-akhir ini lebih populer digunakan sinar gamma seperti SIBALIC et ~(6), juga ABU ALl, N (7). Kemudian SUKARDn dkk (8) dengan menggunakanradiasi sinar gamma dosis 125 Gy untuk pembuatan vaksin, ternyata juga menim­bulkan kekebalan yang cukup. Namun yang menjadi masalah dari vaksin hasilpenelitian terakhir adalah pelarut yang digunakan sebagai pelarut vaksin tersebutdiketahui bersifat toksik pada ayam. Maka penggunaan vaksin tersebut di lapanganharus dicuci terlebih dahulu sebelum diberikan lewat air minum. Cara aplikasivaksin yang demikian itu dianggap tidak praktis.

Kemudian dicoba pelarut lain, alhidrogel-vaksin dengan pelarut baru ini dapatdiberikan la_l!gs~l!gmelalui air minum tanpa pencucian terlebih dahulu.

Kadar albumin dalam sera yang dinyatakan dalam satuan mgfml telah diguna­kan oleh MUHAMMAD FARUQ (9) dalam analisis elektroforesis dan dibaca denganspektrofotometri untuk mengetahui kandungan zat kebal dalam sera. Metode yangsarna untuk uji total protein dan evaluasi nisbah albuminfglobulin telah digunakanoleh HAWK et al (10) kemudian oleh JATKAR et al (11) untuk Trypanosomaevansi pada unta.

BAHAN DAN METODE

Old3ID. Pada penelitian ini digunakan ookista bersporulasi dari Eimeria tenella

produksi PAIR - BATAN.[radiosi. Prosedur iradiasi ookista adalah sebagai berikut. Ookista dalam larutan

kalium bikromat 2% dicuci dengan air suUng tiga kali. Kemudian ookista dalam air

suling diradiasi dengan sinar gamma, cobalt 60, dengan laju dosis 962,334 Gyfjam.Dosis radiasi 125 Gy dengan menggunakan pelindung 10%.

Ayam, Pakan, dan Sekam. Sebanyak 300 ekor anak ayam jenis petelur, Star:.cross 288, digunakan sebagai hewan percobaan. Sebelum digunakan, pakan ayamdan sekam dikeringkan dalam oven terlebih dahulu selama 36 - 48 jam pada suhu600C. Pakan yang diberikan tidak ditambah obat-obatan atau non medicated feed.Sekam dalam kandang diganti dua kali seminggu.

Perlakuan. Anak ayam dibagi menjadi tiga kelompok yakni : kelompok divak­sin (V), kelompok divaksin kemudian ditantang (VC) dan kelompok ditantang (C).Tiap kelompok diadakan ulangan satu kali.

518

Page 3: un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara

Immunisasi. Ookista yang sudah diradiasi diberikan dengan dosis tungg<.Jmelalui air minum, sebelumnya anak ayam dipuasakan kira-kira 4 jam, dan anakayam diimunisasi pada umur 10 hari.

T4Tltangan. Uji tantangan dilakukan dua dan tiga minggu setelah imunisasi.Ookista E. tendla strain ganas diberikan sarna seperti waktu melakukan imunisasi

yaitu 100.000 ookista per ekor anak ayam ..Pengamatan KJinik. Uji proteksi ini berlangsung selama tiga bulan dari bulan

Agustus sampai dengan awal bulan Nopember 1984. Selama itu gejala koksidiosisdiamati dan kematian anak ayam dicatat. Penghitu!gan ookista dan penimbanganbobot badan dilakukan seminggu sekali.

Ufi Nisbah Albumin/Globulin. Pengambilan contoh anak ayam dibagi dalamdua periode yaitu dari tanggal 20 Agustus' sampai 19 September 1984 untukperiode pertama dan 10 Oktober hingga 1 Nopember 1984 untuk periode kedua.Pengambilan contoh darah pertama dimulai 15 hari pasca vaksinasi. Penentuanrespon kekebalan berdasarkan nisbah albumin/globulin, sedang nilai total proteinakan dilaporkan pada kesempatan lain. Albumin dan globulin dipisahkan denganelektroforesis dan nilai absorbsi ditentukan dengan spektrofotometer Backman

pada panjang gelombang 525 mm.

HASIL DAN PEMBAHASAN

lmunisasi diberikan pada masing-masing kelompok divaksin (V) dan kelompokdivaksin kemudian ditantang (VC). Tantangan diberikan pada VC dan C, seperti

terlihat pada Tabell.Kematian anak ayam sebagai imunisasi terjadi pad a kelompok V, kelompok VC

dan kelompok C, seperti dapat dilihat pada Tabel 2. Jumlah kematian pada kelom­pok V dan VC2 sebesar 1,4% sedang pada kelompok VC1 5,6%. Total kematianakibat imunisasi 2,8%. HasH penelitian SKOLlC (12) pemberian ookista dosis

tunggal per oral sebanyak 20.000 yang diradiasi 0,1 kGy cukup untuk memberikanproteksi tanpa diikuti kematian. Juga dari hasil penelitian SUKARDJI dkk (8)dosis vaksinasi 60.000 ookista yang diradiasi 0,125 kGy. Terlihat kecenderunganbahwa terjadinya kematian pada kelompok diimunisasi dapat disebabkan olehpenggunaan dosis vaksinasi yang lebih tinggi. Sedang ABU ALl, rt ~ (7) telah

menggunakan radiasi antara 91 - 137 Gy terhadap tenella dengan menggunakangamma chamber 900 dapat memberikan harapan untuk memproduksi vaksin kok­sidiosis dengan dosis inokulasi 100.000 ookista. Persentase kematian tersebut lebihrendah bila dibanding dengan hasil penelitian Sokolic (12), dengan dosis inokulasi25.000 ookista strain ganas terjadi kematian sebanyak 70%. Ada kemungkinanbahwa E. tenella strain ganas yang digunakan untuk penantang merupakan strainyang rendah virulensinya, hingga dalam kelompok C pun hanya menimbulkankematian 15,8% pada dosis infeksi 100.000 ookista. Sedangkan kelompok anakayam yang diimunisasi dan diberikan tantangan tidak terjadi kematian setelahtantangan terse but, walaupun masih terlihat adanya berak darah pada kelompokitu. Gambaran klinis yang terlihat setelah dilakukan imunisasi pad a kelompok Vdan VC, yaitu pada hari kelima setelah imunisasi kelompok tersebut mulai terlihat

519

Page 4: un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara

kelemahan, sayap menggantung, berak darah dan napsu makan menurun. Gejalatersebut terlihat selama empat hari yang mana pada hari kedua dan ketiga keadaan-

nya lebih parah. Gejala seperti tersebut juga terjadi pada kelompok C. Sedang padakelompok VC setelah diadakan penantangan gejala yang terlihat lebih ringan dantidak terjadi kematian. Ayam yang mati diseksi kemudian dilihat sekumnya,perubahan yang terlihat antara lain : lumen sekum meluas dengan dinding yanglebih tipis, lumen sekum berisi jendolan darah dan dinding sebelah dalam adaperdarahan. Sekum diawetkan dalam formalin untuk diadakan pemeriksaan histo­patologi. Setelah percobaan selesai beberapa ayam dibunuh dan diambil sekumnyauntuk pemeriksaan yang sarna. Hasil pemeriksaan histopatologi sekum tidakdimasukkan dalam laporan ini. Selama percobaan berlangsung ada beberapa ekorayam dari ketiga macam perlakuan mati akibat terserang penyakit Marek dan Snot(0,96%) tidak termasuk dalam hasil penelitian ini.

Rata-rata bobot awal dan pertambahan bobot badan dapat dilihat pada Tabel3. Penimbangan pertama dilakukan setelah ayam berumur 9 hari yang mana bobotrata-rata antar kelompok tidak berbeda nyata. Sedang rata-rata pertambahan bobotterlihat perbedaan pada beberapa kelompok perlakuan. Rata-rata pertambahanbobot badan perminggu pada kelompok divaksin 74,1 gram, 71,0 gram pada kelom­pok VC1, 57,4 gram pada kelompok VC2 dan 73,6 grampadakelompokC2·Padapemberian tantangan dua minggu setelah imunisasi terlihat perbedaan yang nyata(P<0,o5) antara kelompok VC1 dan kelompok C l' Pemberian tantangan tiga ming­gu pasca imunisasi tidak memperhatikan perbedaan yang nyata antara VC2 dan C2'Demikian juga kelompok V: kelompok VC 1 : kelompok VC2 : kelompok C2 tidakberbeda nyata (P> 0,05). Perlu diketahui bahwa pada kelompok C2 sudah terin­feksi secara alam seminggu sebelum dilakukan infeksi. Menurut RILEY (1) infeksiookista E. tenella dosis rendah yang berulang dapat merangsang kekebalan, sehinggabesar sekali kemungkinan tantangan yang diberikan pada kelompok C2 tidakbanyak berbeda pengaruhnya bila dibanding dengan kelompok yang diimunisasi,kemudian diuji tantang dengan koksidia strain ganas.

Rata-rata jumlah ookista per gram feses dapat dilihat pada Tabe14, yaitu padake10mpok C 1 sebesar 34.000 adalah yang tertinggi kemudian kelompok C2 sebanyak7.100, kelompok V sebanyak 4.300, kelompok VC2 sebanyak 2.300 dan akhirnyakelompok VC1 sebanyak 400 merupakan jumlah yang terkecil. Secara statistikperbedaan jumlah ookista dari masing-masing kelompok tersebut berbeda nyatasatu sarna lain (P<0,05). Hasil penelitian SINGH (13) menunjukkan bahwa iradiasimenurunkan jumlah ookista hidup. Imunitas yang ditimbulkan tidak lebih dariimunitas yang dihasilkan oleh infeksidosis rendah ookista yang tidak diradiasi.

Berdasarkan hasil evaluasi nisbah albumin/globulin tiap individu anak ayamdari kelompok vaksinasi (V) yang terdiri dari 42 contoh sera anak ayam selamaperiode I jumlah rata-rata nisbah albumin/globulin 0,278 dan periode II 0,609 ±.0,235 dimana 34 contoh (81%) memperlihatkan respon kekebalan, sedangkansisanya 8 contoh (19%) tidak kebal, nisbah albumin/globulin rata-rata periode I0,536 ~ 0,330 dan periode II 2,081 .!.. 0,879. Gambar 1 & 2. Menurut HAWK et al.(10), JATKAR et al. (11) dan SUKARDJI ~ al. (8), apabila fraksi globulin pada

520

Page 5: un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara

pengambilan seraperiode kedua menunjukkan nilai yang lebih tinggi daripada nilaipengambilan pertama, maka dapat dikatakan, individu anak ayam tersebut menun­jukkan respon kekebalan atau yang sebaliknyajika tidak ada respon kekebalan. Jadievaluasi nisbah albumin/globulin dari kedua periode contoh dari sera berbandingterbalik dengan kekebalan yang diperolelr dalam tubuh anak ayam (Tabel 5). Hasiltersebut ternyata diperkuat oleh basil uji sera anak ayam yang dilakukan di BalitvetBogor pada tahun 1978 - 1979 (8).

Hasil evaluasi nisbah albumin/globulin tiap individu anak ayam dari kelompokvaksinasi dan ditantang (VC) yang terdiri dari 52 contoh yang diuji menunjukkan,bahwa peri ode I nisbah albumin/globulin rata-rata 0,903 !.0,248 dan periode II0,605 + 0,232, yaitu 36 eontoh (69,2%) menghasilkan respon kekebalan, sedangsisany;-16 eontoh (30,80%) tidak kebal, nisbah albumin/globulin rata-rata dari

periode I 0,694.:!: 0,216 dan periode II 1,030:t 0,421, seperti terlihat pada Gambarl.Evaluasi nisbah albumin/globulin dari perlakuan yang diinfeksi dengan straiQ

ganas (C) yang terdiri dari 58 contoh sera yang diuji menunjukkan, bahwa jumlahrata-rata nisbah albumin/globulin periode 1 yang kebal 0,988 :!:.0,365 dan periodeII 0,562 ~ 0,214 yaitu dengan contoh menunjukkan respon kekebalan (39,70%)sisanya 35 eontoh (60,30%) tidak kebal, jumlah rata-rata nisbah albumin/globulinperiode I 0,642.! 0,335, periode II 0,926.! 0,499.

KESIMPULAN

Dari hasil dan diskusi pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan antara lain:

1. Disarankan bahwa dosis imunisasi perlu ditinjau kembali, untuk mencari dosisoptimal yang tepat.

2. Perlu dicari eara untuk memperoduksi strain ookista yang lebih patogen.3. Ada perbedaan jumlah ookista yang dihasilkan oleh E. tene/La yang diradiasi

sinar gamma eobalt-60 dengan yang tidak diradiasi.4. kelompok yang diberi vaksin semata-mata, memberikan respon yang cukup

jumlah rata-rata yaitu 81%, nisbah albumin/globulin pada periode I 0,927 ~0,277 dan periode II 0,609.!. 0,234.Kelompok divaksin yang kemudian ditantang respon menunjukkan kekebalanyang sedang 69,20% jumlah rata-rata nisbah albumin/globulin periode I 0,903.!. 0,238 dan periode II 0,605.!. 0,232.Ke1ompok yang diinfeksi atau ditantang menghasilkan kekebalan rendah39,70% jumlah rata-rata nisbah albumin/globulin periode I 0,988:!:. 0,365 danperiode II 0,562 ~ 0,214.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih kepada para pelaksana penelitian ini baikdari Balitvet Bogor maupun PAIR - BArAN Jakarta, yang telah memberikan

bantuannya sehingga penelitian ini dapat berlangsung sampai selesai.

521--3:' AT

." j ~l------------ j

Page 6: un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara

DAFTAR PUSTAKA

1. RYLEY, J .F., Drug resistance in Coccidia, Advance in Veterinary Science andComparative Medicine 24 (1980) 99.

2. ROSE, ME., "Immune Responses of Chickens to Coccidia and Coccidiosis",Avian Coccidiosis.

3. ALBANESE, A.A., and SMETANA, M., Studies on the effect of X-rays on

the pathogenicity of E. tenella, American Journal of Hygiene 26(1937)27.

4. WAXLER, SM., Immunization against Caecal Coccidiosis in chicken by theUse of X-ra y attenuated oocysts, Joumal of American Veterinary MedicineAssociation 5 (1941) 99.

5. HEIN, M.E., Observations on the pathogenicity and immunogenic potencialand X irradiated oocysts of Eimeria tenella in the domestic fowl (Gallusdomesticus), Ph.D. Thesis, Glasgow University, Glasgow (1964).

6. SIBALIC, S., TOMANOVIC, B. and MLADENOVIC, A., Safety, ImmunizingPotency and Serological Testing of Immunity After Vaccination byGamma Irradiated Oocyst of Eimeria tenella, Animal Institute, Beirut,Lebanon (1972).

7. ABU All, N., BINNERS, W.T., and. KLIMES, B., Immunization by irradicatedE. tenella, J oumal of Protozoology 19 (1972) 77.

8. PARTODIHARDJO, S., SOETEDJO, T., SRI ASMINAH, ISKANDAR, M.,dan DANIUS, J., "Pengaruh Radiasi Sinar Gamma dengan dosis OptimalTerhadap produksi dan daya kekebalan yang ditimbulkan oleh Eimeria

tennella", Seminar Penyakit Reproduksi dan Unggas (Risalah SeminarTugu, 1980), Lembaga Penelitian Penyakit Hewan, Bogor, (1980) 237.

9. FARUQ, M., "Pengamatan hippuran 1311 dalam darah dan ekresi ginjal padahewan percobaan", Aplikasi Teknik Nuklir Di Bidang Pertanian dan Biologi(Risalah Pertemuan Jakarta, 1982), Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi,Jakarta (1983) 329.

10. HAWK, P.B., OSER, B.L., and SOMERSON, W.H., Practical PhysiologicalChemistry, The Balackton Co., London (1954).

11. JATKAR, P.R., CHOSAL, AX., and SING, M., Pathogenesis of anaemia inTrypanosoma evansi, India Vet. J. 50 (1973) 634.

12. SOKOLlC, AM., MOYSESIJAN, M., TANIELIAN, Z., and ABU ALl, N.,Irradicated E. tenella, E. necatrix and E. brunetti in the Simultaneousimmunization of chickens, British Vet. Joumal132 (1976) 416.

13. SINGH, J., and GILL, B.s., Effect of gamma irradiation on oocysts of Eimeriamratrix, Parsitology 71 (1975) 117.

522

Page 7: un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara

Tabd 1. Rancangan percobaan imunisasi dan penantangan E. tenella pada ayam petelur

Kelompok ayamPerlakuan

Umur

(hari )

VVC1VC2C2C2

Jumlahayam (ekor)

DO3636363433

Vaksinasi (X 103/ekor)10100100100

Tantang (x103/ekor)24-100 -100

Tantang (x103/ekor)31

--100-100

v

:vaksinasi

vc :vaksinasi dan ditantang

C

:ditantang

Tabd 2. Kematian ayam sdama percobaan

Kelompok ayam

Waktu

Total%V VC1VC2C1C2

Pasca vaksinasi

1/724/721/72--6/216(2,8)

pre tantangan(1,4)(5,6)(1,4)

Pasca tantangan

---15/681/3316/101(15,8)(22,1)

(3,0)

Jumlah ayam mati/jumlah ayam percobaan

523

Page 8: un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara

VItv~

Tabel 3. Rata-rata pertambahan bobot badan per minggu (gram)

Kelompok VVClVC2ClC2

Hobot awal

74 ,8 .:!: 7,475,6.! 6,474,7.!6,776,7 ~.6,074,4~ 5,6

Pertambahan bobot per-

74,1 + 54,171,10+40,870,3 + 45,157,4 + 3 5,873,6 + 31 ,8minggu

Tabel 4. Rata-rata jumlah ookista per gram feses

Kelompok

Ookista ( X 103 )

V

4,3.±. 0,0012

VCl

0,4 ± 0,0014

VC2

2,3 ± 0,0012

Cl

34 ± 0,0011

C2

7,1 ± 0,0011

Page 9: un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara

Tabd 5. Kenaikan/penurunan nisbah albumin/globulin pada serum ayam percobaan yangkebal/tidak kebal terhadap E. tenella

Rata-rata nisbah albumin/globulin

pKelompok ayam

nserum ke 1serum ke 2

kebal

(V) 340,927.:!: 0,2780,609.± 0,235<0,01

(VC)

360,903!. 0,2480,605 ± 0,232<0,01

(C)

230,988.:!: 0,365O,562.:!:0,214"::0,01

tidak kebal (V)

80,536.:!: 0,3301,081.:!: 0,879"::0,01

(VC)

160,694!. 0,2161,030!. 0,421<0,01

(C)

350,642! 0,3550,9262 0,499<0,01

100

I I I I I I \o Tidak kebaJ

80 J~ 81\ I I III Kebal

I• ~69\ I

~

-;;- 60~•..."c..

40 J II II U.o

20

v VC c, Ke1ompok ayam

Gambar 1. Keadaan persentase kekebaJan ke1ompok ayam V, VC dan C

525

Page 10: un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara

DISKUSI

JOHN DANlUS :

Radiovaksin koksidiosis ini dibuat dari Eimeria tenella yaitu salah satu speciesnyayang terganas. Apakah radiovaksin koksidiosis ini sudah pasti dapat menjaminkekebalan terhadap species Eimeria lainnya, mengingat dalam percobaan ini hanyaE. tene/fa saja yang digunakan sebagai penantang?

PURNOMO RONOHARDJO :

Vaksin itu sifatnya sangat spesifik, kalau E. tenella, untuk E. tenella saja.

RlSTlANTO UTOMO :

Mohon penjelasan :1). Dari kelompok yang mengalami kematian berapa persen yang menimbulkan

gejala klinis, misalnya pada KI dan seqagainya.2. Mengapa parameter yang digunakan adalah kematian, bukan gejala klinis?

PURNOMO RONOHARDJO :

Dapat ditemukan pada makalah lengkap, dan persentase kematian, jumlah ookistaper gram feses adalah pendukung gejala klinis.

DESMAYATI Z.:

1. Apa latar belakangJpertimbangan-pertimbangan yang diambil mengenai jarakwaktu antara vaksinasi I --- tantangan I = 14 hari dan antara tantanganI ------ tantangan II = 7 hari?

2. Metode vaksinasi yang digunakan? oral atau intramusculer?

3. Apakah vaksin Cocci ini sudah diproduksi untuk dipasarkan dan sampai sejauhmana penerapannya di Indonesia? (Radiovaksin).

PURNOMO RONOHARDJO :

I. Kekebalan optimal pada vaksinasi umumnya pada 2 - 3 rninggu pasca vaksinasi.II. Metode vaksinasi yang dipakai ialah secara Oral.III. Belum, bam dalam taraf penelitian.

C.J. SOEGIARTO :

]. Apakah koksidia dalam air minum merata? Kalau tidak cara pemberian tidakterjarnin dosis yang dimaksud?

2. Kalau tidak ada cross - imunisasi, kalau begitu dengan memakili E. tene/fa

belum menjarnin kekebalan terhadap koksidiosis pad a umumnya.3. Challenge solid. Dalam praktek tidak dernikian. Apakah dosis radiovaksin tidak

terlalu tinggi.

526

Page 11: un KEKEBALAN RADIOV AKSIN KOKSIDIA (Eimeria …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · feses, dan nisbah albumin/globulin yang dianalisis secara

PURNOMO ROf\OHARDJO :

1. Memang benar semua vaksinasi tidak 100% sarna, pasti ada variasi.2. Memang bukan itu maksudnya. Tetapi khusus untukE. tenel/a (penyaldt berak

darah).

3. Sangat relatif. Tetapi perlu diadakan penentuan dosis infektif.

SRI ASMINAH:

Melihat dari hasil penelitian, radiovaksin koksidiosis mempunyai masa depan yangbaik. Pertanyaan :

Bagaimana bila ditinjau dari segi - ekonomi (bila dibandingkan dengan earakonvensional).penerapan lapangan karena dengan pem­berian tiap ekor, sedangkan peternakbiasanya mempunyai beribu ternak ung­gas.

Biasanya petemak (konsumen) selalu mempertimbangkan 3 M (Murah,menguntungkan, mudah).

PURNOMO RO!'OHARDJO :

Penelitian ini dimasa mendatang prospeknya eerah, dari hasil-hasil penelitian adalahdemikian, saya sudah lihat itu.Hanya harus diperhalus, begitu divaksinasi jangan ada side efek, tetapi memanglciUau dibandingkan dengan Vaksin ND pun hasilnya nol-nol sekian persen masihada gejala klinis.Dalam penelitian ini nilai ekonomi sudah dipelajari tetapi masih diam-diam. Sebabnilai radiasi dan lainnya >edang dipelajari mahal apa tidak. Pemakaian koksidiostat,apa ada efek resistensi stro.in, kalau mikroorganisme ada efek ressirensi strain, danmenurut saya kalau sudah divaksinasi tidak perlu memakai koksidiostat.Radiovaksin koksidiosis dapat diberikan dalam air minum, pada sejum1ah anakayam dalam kelompok-kelompok tertentu.

527