Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

38
KEMATIAN IBU DAN KEMATIAN BAYI DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Masalah kematian ibu dan kematian bayi di Indonesia merupakan masalah yang berkepanjangan dan sampai saat ini masih belum dapat diatasi, AKI di Indonesia masih menduduki urutan tertinggi di ASEAN. Indonesia masih belum mampu mengatasi tingginya angka kematian ibu (AKI). Berdasarkan survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 (AKI), 307 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia dan angka kematian bayi (AKB) 40 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2003, di propinsi Jawa Barat terdapat 321,15 per 100.000 kelahiran hidup http://pikiran_rakyat.com/cetak2006 . (diakses Tgl 07 Juli 2009 ) Upaya untuk mengendalikan AKI (Angka Kematian Ibu) lebih banyak berkait dengan faktor-faktor yang berkenaan dengan kemampuan petugas kesehatan (bidan) dan pelayanan kesehatan, serta faktor sosial yang ada dimasyarakat. Oleh karena itu bidan dimasyarakat bertindak sebagai

Transcript of Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

Page 1: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

KEMATIAN IBU DAN KEMATIAN BAYI DI INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

1.3 Latar Belakang

Masalah kematian ibu dan kematian bayi di Indonesia merupakan masalah

yang berkepanjangan dan sampai saat ini masih belum dapat diatasi, AKI di

Indonesia masih menduduki urutan tertinggi di ASEAN. Indonesia masih belum

mampu mengatasi tingginya angka kematian ibu (AKI). Berdasarkan survey

demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 (AKI), 307 per 100.000

kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia dan

angka kematian bayi (AKB) 40 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2003, di

propinsi Jawa Barat terdapat 321,15 per 100.000 kelahiran hidup

http://pikiran_rakyat.com/cetak2006 . (diakses Tgl 07 Juli 2009 )

Upaya untuk mengendalikan AKI (Angka Kematian Ibu) lebih banyak berkait

dengan faktor-faktor yang berkenaan dengan kemampuan petugas kesehatan (bidan)

dan pelayanan kesehatan, serta faktor sosial yang ada dimasyarakat. Oleh karena itu

bidan dimasyarakat bertindak sebagai pelaksana kesehatan, maka bidan harus bisa

menguasai pengetahuan dan teknologi serta kemampuan untuk melakukan kegiatan

sebagai berikut : Bimbingan terhadap kelompok remaja dan dewasa (WUS),

Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta menyusui, Pemeliharaan

kesehatan dalam proses pertolongan persalinan, Pemeliharaan kesehatan pada

PUS dalam penggunaan alat kontrasepsi, Pemeliharaan kesehatan pada bayi dan

balita.

Menurul Depkes RI, melakukan upaya untuk mempercepat penurunan AKI

menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu dengan cara meningkatkan

perkembangan sumber daya manusia melalui program pendidikan bidan. Akademi

Kebidanan STIKes Medistra Indonesia merupakan salah satu institusi yang ditunjuk

Page 2: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

untuk menyelenggarakan pendidikan kebidanan dalam kegiatan proses belajar

mengajar terhadap salah satu mata kuliah kebidanan komunitas. Mata kuliah ini

selain disajikan dalam bentuk teori juga mahasiswa diwajibkan memperoleh

pengalaman praktek nyata dimasyarakat dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh.

Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja misalnya :

karena terkejut cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh

tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius

seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya

dapat menimbulkan kemandulan. Prematureritas terjadi karena kurang matangnya

alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat

badan lahir rendah (BBLR ) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang. Ibu hamil pada

anak pertama biasanya pengetahuan akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat

kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan dengan demikian akan

mengakibatkan makin tingginya kelahiran premature, berat badan lahir rendah dan

cacat bawaan. Penyebab anemia pada saat hamil disebabkan kurang pengetahuan

akan pentingnya gizi pada saat hami. Karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu

mengalami anemia. Tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan

juga sel darah merah. Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena

perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga

cukup tinggi yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun).

http://www.hamilmuda.htm (diakses tanggal 07/07/2009).

Berdasarkan uraian diatas, penulis lertarik untuk melakukan asuhan keluarga

binaan, dimana ibu hamil memeriksakan kehamilan belum K4, masih kurangnya

pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya kesehatan ibu diantaranya pentingnya

ibu hamil bersalin ditolong oleh tenaga yang terlatih sehingga dapat menurunkan AKI

di Indonesia.

Page 3: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas kepada keluarga

Tn. S Rt 11/01 di Desa Pasir Angin Kecamatan Cilengsi.

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah mengadakan praktek asuhan kebidanan komunitas diharapkan

penulis mampu :

a. Melaksanakan pengkajian pada keluarga Tn. S dan Ny. A dengan

masalah pemeriksaan ANC belum K4.

b. Mampu menentukan masalah pada keluarga Tn. S dan Ny.A dengan

masalah pemerintah ANC belum K4.

c. Mampu menyusun atau menetapkan rencana tindakan kebidanan pada

keluarga Tn. S dan Ny. A dengan masalah pemerintah ANC belum K4

d. Mampu melaksanakan tindakan kebidanan pada keluarga Tn. S dan

Ny. A dengan masalah pemeriksaan ANC belum K4

e. Mampu melaksanakan evaluasi yang telah diberikan pada keluarga Tn.

S dan Ny. A dengan masalah pemeriksaan ANC belum K4

f. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang didapat antara teori dan

kasus

g. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat

serta dapat mencari pembenaran masalah

h. Mampu mendokumentasikan semua kegiatan kebidanan dalam bentuk

narasi.

1.3 Ruang Lingkup

Asuhan Kebidanan Komunitas ini merupakan praktek dan mata

kuliah kebidanan komunitas sesuai dengan bidang kebidanan komunitas ini

Page 4: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

penulis membatasi pada pengetahuan ibu khususnya tentang pentingnya

pemeriksaan kehamilan persiapan persalinan.

Asuhan kebidanan komunitas ini dilakukan dikelurahan pasir angin RT

11/10, Kecamatan Cilengsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai -tanggal 25 juni

2009 – 06 Juli 2009.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan adalah proses pendekatan pada asuhan kebidanan

mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Teknik yang di gunakan pada proses manejemen kebidanan komunitas

adalah wawancara, observasi, diskusi intervensi asuhan kebidanan dengan

menggunakan format survai kesehatan

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakan

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umura

1.2.2 TujuanKhusus

1.3 Ruang Lingkup Penulisan

1.4 Metode Penulisan

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN

2.1 Konsep Keluarga

2.1.1 Pengertian

2.1.2 Jenis/type keluarga

2.1.3 Struktur Keluarga

2.1.4 Peran Keluarga

2.1.5 Fungsi Keluarga

Page 5: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

2.1.6 Tugas Perkembangan Keluarga

2.2 Konsep Kasus/Masalah Kesehatan

2.2.1 Persalinan

2.3 Asuhan Kebidanan Pada Keluarga

2.3.1 Pengkajian

2.3.2 Interprestasi Data dan Skala Prioritas

2.3.3 Potensi Masalah

2.3.4 Tindakan Segera

2.3.5 Intervensi

2.3.6 Implementasi

2.3.7 Evaluasi

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Tn. S

3.1.1 Pengkajian Pada Keluarga Tn. S

3.1.2 Pendokumentasian

BAB IV PEMBAHASAN

5.1 Pengkajian

4.2 Interpretasi Data

4.3 Identifikasi Potensi Data

4.4 Tindakan Segera

4.5 Intervensi

4.6 Implementasi

4.7 Evaluasi

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran - Lampiran

Page 6: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Keluarga

2.1.1 Pengertian

Keluarga adalah dua orang atau Iebih yang disalukan oleh ikatan

kebersamaan dan keintiman (Friedman, M, 1998), Keluarga adalah lingkungan

sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang karakteristik dengan saling

kasih sayang, saling memperhatikan saling berkomitmen saling bertanggung

jawab dalam pertumbuhan, hubungan yang saling mendorong kesehatan dan

mempertahankan keutuhan dan system bila terjadi perubahan dalam individu,

keluarga dan sosial (Hithack, J, 1996).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri alas kepala

keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di

bawah suatu atap dalam sualu keadaan yang saling bergantungan (Departemen

Kesehatan Rl, 1998 didapat dari Nasrul Effendi, 1998).

Jadi keluarga adalah terdiri dari dua atau lebih individu yang terikat oleh

hubungan atau ikatan perkawinan, ikatan darah dan mempunyai karakteristik

saling kasih sayang, saling memperhatikan, saling berkomitmen, saling

bertanggung jawab dalam pertumbuhan dan saling ketergantungan serta

mempunyai tujuan untuk saling mendorong dalam individu keluarga dan sosial

juga merupakan dan sosial juga merupakan unit terkecil dan masyarakat.

2.1.2. Jenis/Tipe Keluarga

a. Tipe keluarga menurut Mamano dan Sossman 1991 (Hidcheck

1.1996)

a) Nuclear Family

Page 7: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak-anak (anak

kandung atau hasil adopsi)

b) Extended Family

Terdiri dari nuclear family dan orang lain yang masih ada ikatan

darah (nenek, kakek, bibi, paman, sepupu) atau anak hasil adopsi.

c) Binuclear Family

Gabungan dua keluarga (dua keluarga cerai kemudian menikah)

d) Single patent family

Satu orang dewasa dengan anak-anaknya (karena cerai).

e) Kin network

Jaringan persaudaraan, dua atau lebih rumah tangga yang diikat

oleh persaudaraan atau pernikahan.

b. Tipe menurut Fredman M (Nasrul E. 1998)

a) Keluarga inti (Nuclear Family)

b) Keluarga besar (Extended Family]

c) Keluarga berantai (Serial family}

d) Keluarga duda/janda (Single family)

e) Keluarga yang berkomposisi (Komposite)

2.1.3. Struktur Keluarga

Struktur keluarga berdasarkan kekuasaan (Fredman N, 1998}

a. Patrilokal yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga

adalah ayah.

b. Matrilokal yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga

adalah di pihak ibu.

c. Eqotarian

Yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.

Page 8: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

2.1.4 Struktur Keluarga Terdiri Dari Macam-Macam :

a. Matrilinial

Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa

generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.

b. Patrilineal

Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa

generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

c. Patrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

suami.

d. Keluarga Kawinan

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan dan karena

adanya hubungan dengan suami istri.

2.1.5 Peran Keluarga

Peran keluarga adalah tingkah laku yang diharapkan. Peran

keluarga dapat formal maupun informal, peran formal adalah peran yang

sangat diharapkan dan diakui seperti menjadi suami, istri, ibu, bapak dan

anak-anak. Dan peran informal adalah peran yang datang begitu saja

dalam keluarga seperti siapa yang merencanakan kegiatan sosial,

membuang sampah, yang membayar tagihan dan lain-lain dimana peran

individu dalam keluarga, kelompok masyarakat ayah, ibu, anak, suami

istri berbagai peran yang terdapat dalam keluarga sebagai berikut:

a. Peranan Ayah

Page 9: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan mencari nafkah,

pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,

sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota

masyarakat dari lingkungannya.

b. Fungsi Reprodiiksi

Menghasilkan untuk melanjutkan generasi.

c. Fungsi Ekonomi

Mengalokasikan sumber atau keuangan untuk kebutuhan keluarga.

d. Fungsi Keluarga Sehat

Adalah menjaga keschatan dan memenuhi kebutuhan fisik seperti

makan, pakaian rekreasi, olah raga dan tidur.

2.1.6 Tahap Perkembangan Keluarga

Dikenal juga dengan teori pendekatan melalui siklus kehidupan

artinya bahwa setiap keluarga berkurang dengan melalui tahap-tahap

perkembangan Doyall dan Miller memberikan rumusan bahwa setiap

tugas-tugas perkembangan harus dapat melalui sebelum maju ke tahap

berikutnya dengan demikian kemampuan keluarga menangani

permasalahan di tahap pertama.

a. Mulai berkeluarga / menikah

Berpisah dengan orang tua membina bimbingan yang selalu

memuaskan, membina hubungan dengan orang lain, keluarga

berencana, kapan hamil dan punya anak.

b. Melahirkan anak pertama

Persiapan menjadi orang tua, persiapan kelahiran adaptasi dengan

perubahan anggota keluarga, konsultasi keluarga berencana antisipasi

kritis.

c. Keluarga dengan anak pra sekolah

Page 10: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

pembagian waktu untuk individu dan anak pembagian tanggung jawab

keluarga peningkatan kerja sama pasangan kegiatan dan waktu untuk

stimulasi timbang anak.

d. Keluarga dengan anak sekolah

menurut sosiologi anak meningkatkan system komunikasi keluarga

mempertahankan kerja sama dan saling mendukung.

Tugas-tugas keluarga yang dilakukan oleh keluarga dalam

bidang kesehatan menurut Fredman M, 1981 (Nasrul, E, 1981)yaitu :

(fredman, M, 1981, Nasrul Efendi 1998)

a. Mampu mengenal masalah kesehatan

b. Mampu mengambil keputusan

c. Mampu memodifikasi lingkungan

d. Mampu memantaatkan fasilitas kesehatan

2.2 Konsep kasus

2.2.1 Pengertian

Kehamilan adalah suatu keadaan yang dimulai dengan konsepsi

( perubahan ) dan berakhir dengan permulaan persalinan (Dra Dini

Kusdu, 2005).

Faktor resiko kehamilan adalah suatu keadaan yang menambah

resiko kehamilan, tetapi tidak secara langsung meningkatkan resiko

kematian ibu. Resiko tinggi kehamilan adalah ibu hamil yang mengalami

resiko atau bahaya yang lebih besar saat kehamilan dan persalinan

(Depkes Rl, 2002 ).

2.2.2 Tanda dan gejala ( Mochtar, Rustam, 1998)

a. Tanda- tanda presumptive

a) Amenore (tidak dapat haid )

Page 11: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

b) Mual dan muntah

c) Mengidam (ingin makanan khusus )

d) Tidak talian suatu bau-bauan

e) Pingsan, bila berada ditempat-tempat keramaian akan sesak dan

pingsan

f) Tidak ada selera makan ( anoereksia )

g) Lelah

h) Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri disebabkan

pengaruh estrogen dan progesterone i) Miksi sering

i) Konstipasi/obstipasi karena tonus otot menurun

b. Tanda-tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar

c) Tanda hegar

d) Tanda Chadwick

e) Tanda piskacek

f) Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Brakxton hicks)

g) Teraba balotemen

h) Reaksi kehamilan positif.

c. Tanda pasti (Tanda positif)

a) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau di raba, juga

bagian-bagian janin

b) Denyut jantung janin : didengar dengan stetoskop atau monorel

leanec, dicatat atau didengar dengan alat dopier, dicatat dengan

feto-electro kardiogram, dan dilihat pada ultrasonograti

c) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto ronten.

2.2.3 faktor resiko dan resiko tinggi kehamilan

a. faktor resiko kehamilan adalah

Page 12: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

a) umur ibu < 20 tahun dan lebih dari >35 tahun.

b) Anak lebih dari 4 dan jarak kehamilan kurang dari 2 tahun

c) Berat badan < 38 kg

d) Bentuk panggul tidak normal

b. resiko tinggi kehamilan

a) ibu tampak kurus dan pucat atau anemia

b) tekanan darah tinggi atau hipertensi (> 140/90 mmhg)

c) bengkak pada kaki, tangan, muka, dan sakit kepala yang hebat

terus menerus.

d) Keluar darah dari kemaluan saat hamil

e) Keluar air ketuban pada waktu hamil

f) Adanya kesulitan pada kehamilan atau persalinan

g) Sering keguguran sebelumnya

h) Menderita penyakit menahun (batuk-batuk yang lama.)

2.2.4 upaya pencegahan (Dra.Dini.K.2005)

Upaya pencegahan untuk menghindari bahaya kehamilan resiko tinggi

a. Mengcnali tanda-tanda kehamilan resiko tinggi

b. Memeriksa kehamilan sedini mungkin dan teratur selama

kehamilan

c. Mendapatkan imunisasi TT 2 X

d. Bila ditemukan kelainan resiko tinggi, pemeriksaan kehamilan harus

lebih sering dan intensif

e. Segera ke posyandu, puskesmas, atau rumah sakit terdekat bila

ditemukan tanda-tanda bahaya resiko kehamilan

f. Makan-makanan bergizi yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna.

Page 13: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

BAB III

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BINAAN

Nama Mahasiswa : Dede May Sujarwati

NPM : 06.156.02.11.003

Pengkajian Tanggal : 31-06-2009

3.1 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Keluarga Binaan Pada Ny. E tentang

Kehamilan

I. Pengkajian

A. Identitas Keluarga

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Saing

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 25 Tahun

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sulawesi Selatan

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pelaut

Alamat : RT 11 RW 10 Desa Pasir Angin

Kec. Cilengsi

2. Anggota Keluarga

No Nama Hubungan

Keluarga

JK Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1. Ny. Asrah Istri P 22 tahun SMA IRT Sehat

Page 14: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan oleh Tn. S sendiri. Status

kesehatan keluarga 6 bulan terakhir baik dan tidak ada kemalian dalam 6 bulan

terakhir ini. Penghasilan keluarga perbulan Rp. 1.000.000 yang didapat hanya dari

penghasilan suami.

B. Data Kesehatan Wanita

1. Ibu Hamil

Subjektif

Ny. A (22 tahun) G1P0A0, saat ini sedang hamil 7 bulan. Ny. A mengatakan

hari pertama haid terakhir (HPHT) 02 Desember 2008 maka didapatkan taksiran

partusnya 09 September 2009. Pada saat ini Ny. A mengatakan sakit dibagian

bawah perut akhir-akhir ini, gerakan janin mulai dirasakan ibu sejak kehamilan 16

minggu dan hingga saat ini gerakan janinnya aktif dan sering.

Dalam sehari-hari Ny. A mengatakan makan 3 sehari sebanyak 1 porsi, jenis

makanan yang biasa dimakan nasi, ikan, telur, tahu, tempe, ayam, sayuran,

kadang-kadang buah, minuman yang biasa diminum air putih matang yang biasa

diambil dari sumur, tidak ada gangguan yang dirasakan, nafsu makan Ny. A biasa

tidak ada perubahan dan tidak ada makanan pantangan. Pola eliminasi Ny. A

tidak ada masalah, BAK 4 x sehari ( konsistensi urin tidak keruh), BAB Ny. A

normal ± 2 x sehari dengan konsistensi lunak. Aktifitas sehari-hari Ny. A hanya

pekerjaan rumah tangga dan aktifitas kesehariannya ringan. Tidur malam ibu 6

jam dan tidur siang ± 2 jam. Selama kehamilan Ny. A melakukan hubungan

sexual 1 x seminggu dan Ny. E merasa nyaman dengan posisi hubungan, Ny. A

tidak pernah merokok, minum jamu, ataupun minum alkohol, biasanya Ny. A

mengganti pakaian dalamnya 2x sehari.

Selama kehamilan ini Ny. A mengatakan tidak pernah melakukan 1x

pemeriksaan kehamilan ke puskesmas dan Bidan Praktek Swasta, Ny. A sudah

mendapatkan tablet Fe. Ny. A mengatakan sudah diimunisasi TT karena periksa

Page 15: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

hamil tenaga kesehatan setempat, dan sampai sekarang baru 1 x periksa

kehamilan Ny. A mengatakan tidak pernah menderita penyakit dan saat ini Ny. A

merasa sehat, serta Ny. A tidak pernah operasi dan tidak pernah terkena cedera

selama masa kehamilan.

Kehamilan ini sangat di harapkan karena Ny. A ingin memiliki keturunan dan

jenis kelamin yang diharapkan Ny. A apa saja. Ny. menerima kehamilan ini

dengan senang hati dan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari suami dan

keluarga. Saat ini Ny. A tidak memiliki beban pikiran ataupun masalah yang

mempengaruhi kehamilannya.

Ny. A berencana untuk melahirkan . di klinik Bidan Rina Martiana Alasan

Ny. A ingin bersalin di klinik agar lebih tenang dan dekat dari tempat tinggal

Rencana anggaran biaya persalinan yang direncanakan oleh ibu A ±

Rp. 500.000 dan sampai saat ini ibu belum tahu sumber dananya dari mana dan

sampai sekarang persiapannya belum ada.

Pengetahuan Ny. A tentang manfaat pemeriksaan ANC masih kurang dan Ny.

A belum mengetahui tentang imunisasi TT dan tablet zat besi, senam hamil,

tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan.

Kepercayaan yang dianut oleh Ny. A selama masa kehamilan yaitu Ny. A

dilarang untuk keluar rumah pada malam hari. Keluarga Ny. A sangat senang

dengan kahamilan ini. ibu dan keluarga pernah melangsungkan upacara yang

berhubungan dengan kehamilannya yang biasa di sebut tujuh bulanan.

Objektif

Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis. pcnampilan ibu rapih

dan bersih. Berdasarkan hasil pemeriksaan secara menyeluruh didapatkan bahwa

rambut hitam, bersih, tidak mudah rontok, dan tidak ada benjolan. Telinga bersih

dan tidak ada serumen, muka tidak ada odem dan tidak ada cloasma gravidarum.

Mata, selera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis. Reflek pupil (+). Hidung

Page 16: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

bersih tidak ada polip. Mulut dan gigi bersih, tidak ada sariawan, gigi tidak ada

cariaes serta utuh. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening.

Payudara, pembesaran normal, putting susu menonjol. areola hyperpigmentasi,

sudah ada pengeluaran kolostrum, tidak ada rasa nyeri dan tidak ada benjolan

pada payudara. Abdomen hyperpigmentasi linea alba, kulit abdomen bersih,

kosisitensi lunak, tidak ada bekas operasi. Dari hasil pemeriksaan abdomen di

dapatkan pada Leopold 1 TFU 21 cm, di atas fundus teraba lunak, tidak bulat.

Leopold II sebelah kanan ibu teraba bagian-bagian kecil dari janin. Leopold III

teraba bulat, keras, dan melenting. Leopold IV teraba bagian terbawah janin

belum masuk PAP ( konvergen ). DJJ 140 x/menit (teratur), TBJ ( 21-12 ) x 155 =

1359 gr. Posisi tulang belakang ibu normal, tidak ditemukan oedem pada tangan

ataupun kaki, tidak ada varises, reflek patella (+), tidak dilakukan pemeriksaan

anogenital karena tidak ada indikasi untuk dilakukan pemeriksaan tersebut, begitu

juga dengan pemeriksaan dalam, pemeriksaan penunjang belum dilakukan.

C. Data Kesehatan Wanita

Ny. A dan Tn. S telah menikah sejak satu tahun yang lalu, pernikahan Ny.A

dengan Tn. S merupakan pernikahan yang pertama kali. Status Ny. A dalam

keluarga adalah sebagai istri tunggal. Tn. S bekerja sebagai pelaut dan Ny. A

hanya menjadi ibu rumah tangga. Dalam mengambil keputusan .Tn. S yang

mengambil keputusan.

Ny. A berpenampilan sederhana dan tidak ada keluhan tentang gejala-gejala

IMS ( infeksi menular seksual ), dalam keluarga tidak ada riwayat kanker. Sampai

saat ini ibu tidak menderita kanker ataupun tumor. Sampai saat ini ibu belum

pernah melakukan pemeriksaan papsmear. Selama kehamilan ini ibu melakukan

hubungan sexual 1x dalam seminggu dan ibu tidak mengalami gangguan/

kesulitan saat melakukan hubungan seksual.

Page 17: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

Dalam kesehariannya ibu mandi 2x sehari dan ganti pakaian dalam 2x sehari.

Ibu mengatakan tidak pernah merokok dan minum jamu, namun ibu minum

suplemen penambah darah dari bidan. Ibu ganti pakaian 2-3 x sehari dan ibu tidak

memiliki keluhan pada system reproduksinya.

D. Gambaran Lokasi Rumah

Keluarga Tn. S tinggal dirumah kakak dimana bangunan rumahnya terdiri

dari atap yang terbuat dari genteng, dinding rumah dari batu bata dan lantai dari

keramik Keluarga Tn. S memiliki 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, dan 1

kamar mandi. Ventilasi dirumah cukup. Di dalam rumah keluarga Tn. S

mempunyai 6 buah lampu pijar dimana masing-masing terdapat diruang tamu

depan, dapur, 2 kamar tidur, kamar mandi, dan di teras depan.

Kebiasaan rumah keluarga Tn. S cukup A bersih, didepan rumah ada jalan

kompleks disamping kanan kiri rumah terdapat rumah tetangga. Keluarga Tn. S

mengambil air dengan keran (sumur bor) yang terdapat di kamar mandi. Tn. S

dan keluarga tidak memiliki hewan peliharaan.

Denah Rumah

Kamar

2

Dapur WC

Kamar

1 Pintu

R. Tamu

Pagar

Depan

Page 18: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

E. Kebiasaan Hidup Keluarga

Ny. A sebelum memasak bahan makanan biasanya dipotong-potong dahulu

baru dicuci dengan air keran yang dijaga kebersihannya, perlengkapan dimasak

seadanya yang penting bersih, makanan yang telah dimasak diletakan di meja dan

di tutupi dengan tudung saji, dan tempat yang digunakan untuk makanan telah di

cuci bersih dengan sabun dan air keran.

Kebiasaan makan keluarga sebelum makan cuci tangan terlebih dahulu,

makanan yang di makan tiap hari nasi, sayur, dan lauk pauk misalnya tahu,

tempe, ikan, atau ayam. Buah yang dimakan biasanya pisang. Dan minuman yang

di minum sehari-hari air putih matang yang diambil dari sumur bor. yang di

masak terlebih dahulu. Aggota keluarga yaitu Tn. S merokok tetapi tidak ada

yang mengkonsumsi minuman beralkohol atau makan sirih.

Pola tidur Tn. S malam 8 jam sedangkan Ny. A 8 jam dan tidur siang ± 2 jam

kalau tidur menggunakan lotion anti myamuk untuk perlindungan dari nyamuk.

Anggota keluarga tidak ada alergi terhadap suatu jenis makanan. Apabila ada

anggota yang sakit biasanya ibu memberikan obat warung saja.

Kebiasaan anggota keluarga mandi 2x sehari dikamar mandi dengan air

keran dan ganti pakaian dalam 2x sehari. Aggota keluarga kadang kala diajak

kepala keluarga jalan-jalan tetapi anggota keluarga tidak pernah olah raga.

F. Riwayat Sosial

Pernikahan Tn. S dan Ny. A sudah berlangsung satu tahun lamanya, Tn. S

menikah pada usia 30 tahun, sedangkan Ny. A pada usia 30 tahun dengan status

pernikahan syah dan l x pernikahan. Pendapatan dalam rumah tangga Tn. S yaitu,

Rp. 1.000.000 kelurga Tn. S tidak ada anggota keluarga yang terlibat sebagai kader,

Page 19: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

parat desa Keluaraga Tn. S tidak terdaftar sebagai peserta AsKesKin dikarenakan

persyaratan yang belum lengkap.

II. Assesment

Diagnosa : Ny. A (22 tahun) G1P0A0, hamil 29 minggu, janin hidup tunggal

intra uterin, teraba punggung kiri, belum masuk PAP.

Masalah : - Pemeriksaan ANC belum k4.

- Ibu belum mengetahui manfaat ANC

- Ibu belum mengetahui tentang senam hamil

- Ibu belum mengetahui tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan

persalinan.

Prioritas Masalah

No MasalahKesehatan

JumlahKasus

TingkatBahaya

PerhatianKeluarga

KemungkinanDikelola

TotalNilai

1.

2.

3.

4.

Pemeriksaan ANC ibu belum K4

Ibu belum mengetahui manfaat pemeriksaan kehamilan

Ibu belum mengetahui tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan

Ibu belum mengetahui

+++

+++

+++

+++

+++

++

++

+

+

+

+

+

+++

+++

+++

+++

27

18

18

9

Page 20: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

tentang senam hamil

III. Planning

Hari/Tanggal : Rabu, 01 Juli 2009

Pukul : 16.00 WIB

No Masalah Planning Evaluasi1.

2.

3.

Pemeriksaan ANC Ibu belum k4

Ibu belum mengetahui manfaat pemeriksaan kehamilan

Ibu belum mengetahui

Menginformasikan kepada ibu tentang pemeriksaan kehamilan minimal

4 x diantaranya 1x trimester ke-1 1x trimester ke-2 2x trimester ke-3

Menginformasikan kepada ibu tentang pentingnya memeriksa kehamilan ketenaga kesehatan agar dipantau keaadaan janin dan mendeteksi dini jika ada hal-hal yang diluar dari normal

Menginformasikan kepada ibu tentang manfaat pemeriksaan kehamilan salah satunya adalah memantau tumbuh kembang janin didalam kandungan setiap bulannya

Menginformasikan pinkes tentang tanda-

Ibu mengatakan sudah mengerti dan mengetahui tentang pemeriksaan ANC setiap bulan dan ibu mengatakan akan melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan anjuran bidan.

Ibu mengatakan sudah mengerti dan mengetahui tetang manfaat pemeriksaan kehamilan

Ibu mengatakan sudah mengerti dan mengetahui

Page 21: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

4.

tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan

Ibu belum mengetahui tentang senam hamil

tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan

Menginformasikan penkes tentang manfaat dari senam hamil

tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan

Ibu mengatakan sudah mengerti dan mengetahui tentang manfaat senam hamil

Page 22: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam proses asuhan kebidanan yang diberikan pada keluarga Tn. S

khususnya Ny. A dalam sasaran kebidanan ibu hamil tidak mendapat hambatan-

hambatan karena keluarga Tn. S cukup terbuka dengan pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan. Dalam masa kehamilan sebaiknya ibu hamil mengetahui perubahan-

perubahan apa saja yang terjadi didalam dirinya sehingga ibu bisa menerima

perubahan-perubahan tersebut dan dapat menikmati masa kehamilannya. Selain itu

sebaiknya ibu hamil juga mengetahui pentingnya pemeriksaan ANC, manfaat tablet

Fe, manfaat imunisasi, kebutuhan ibu hamil baik dari segi makanan, personal hygiene

dan lain-lain sehingga dengan informasi- informasi tersebut, ibu hamil punya

keinginan untuk memeriksakan kehamilannya dan menjaga kehamilannya. Hal ini

mempengaruhi tumbuh kembang janin, serta mempengaruhi kesehatan ibu sendiri.

Pada tanggal 31 Juni 2009 dilakukan pengkajian prioritas masalah tertinggi,

pada Ny. A tentang pemeriksaan ANC belum K4 Dari data subjektif didapatkan ibu

hamil dengan anak pertama, dengan usia 22 tahun, usia kehamilan 29 minggu.

Kemudian diberikan penyuluhan pada Ny. A tentang manfaat pemeriksaan kehamilan

diantaranya memantau tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu dan janin dari hasil

objektif yang didapat yaitu Ny. A berumur 31 tahun, TD : 110/70 mmhg, BB : 55 kg,

N : 80 x/I, Rr : 22x/I, Suhu : 36ºc dengan keadaan umum ibu baik dan ibu dalam

keadaan sehat.

Pada tanggal 01 Juni 2009 dilakukan pengkajian pada Ny. A dengan Masalah

ibu belum mengetahui manfaat pemeriksaan kehamilan dan senam hamil data

subjektif yang didapat ibu pemeriksaan kehamilan baru 1 k kepada tenaga kesehatan

Page 23: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

tentang kehamilan kemudian diberikan penyuluhan tanda bahaya dalam kehamilan

agar ibu lebih menjaga kehamilannya. Dimana Ny. A harus lebih menjaga

kehamilannya dengan rutin memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan dan

mengkonsumsi makanan yang bergizi, agar mendapatkan kebutuhan yang sesuai

dengan ibu hamil pada umumnya. Menurut (Mochtar, 1998) tanda bahaya kehamilan

adalah bila tekanan darah > 140/90 mmhg, bengkak pada kaki, tangan dan muka

disertai sakit kepala, Hb < 8 gr%, pcrdarahan pervaginam, kctuban pecah dini, ibu

yang mcnderita penyakit menahun seperti janlung, ginjal, paru, TBC.

Pada evaluasi didapatkan hasil yaitu pengetahuan ibu bertambah dimana ibu

dapat menjelaskan kembali secara sederhana tcntang penyuluhan yang diberikan. Ibu

akan memeriksakan kehamilannya secara teratur. Ibu

Page 24: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Beberapa faktor angka kematian ibu adalah kurangnya kesadaran ibu dan

masyarakat akan pentingnya pengetahuan tentang pemeriksaan ANC belum k4 pada

kehamilan sehingga derajat kesehatan keluarga dan masyarakat.

Dari asuhan kebidanan komunitas yang dilakukan di Desa Pasir

Angin penulis sudah menerapkan teori yang didapat sehingga dalam bab ini penulis

mencoba menyimpulkan bahwa pada data subjektif yang didapatkan, ternyata ibu

belum mengetahui tentang manfaat pemeriksaan kehamilan pada kehamilan.

Dari data objektif didapat tidak ada kesenjangan antara data data fokus dan

dasar. Kehamilan ibu merupakan kehamilan normal, umur kehamilan 29 minggu.

Dari data objektif, ternyata banyak informasi yang belum ibu dapat sehingga pada

saat planning kita melaksanakan penyuluhan memberikan informasi sesuai dengan

kebutuhan ibu misalnya tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan,

imunisasi TT, dengan diberikannya informasi tersebut ibu mengerti dan akan

melaksanakan.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Untuk Klien

1. Diharapkan ibu memperhatikan jadwal pemeriksaan ANC untuk

mengctahui keadaan dari janin.

2. Dibarapkan ibu bisa datang ke pelayanan kesehatan untuk memenuhi

kebutuhan ibu hamil.

Page 25: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

5.2.2 Saran Untuk Profcsi Bidan

Bagi para Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan agar lebih

memperhatikan Profesional bidan, karena seorang bukan hanya sebatas

memberikan pertolongan persalinan tetapi juga memberikan rasa tenang,

keamanan dan kenyamanan, bagi ibu agar jika ada komplikasi yang terjadi

bidan dapat bertindak dengari cepat.Maka dari itu seorang bidan harus mampu

menguasai teori standar pelayanan kebidanan yang telah diterapkan dan dapat

mengkaji pelatihan karena bidan merupakan ujung tombak untuk mencapai

Indonesia sehat 2010.

5.2.3 Bagi Penulis

Penulis berharap kiranya dapat melanjutkan kerjasama dengan

puskesmas Pasir Angin dalam melaksanakan asuhan kebidanan dan

komunitas sehingga kegiatan yang telah terlaksana selama kehadiran

mahasiswa STIKes Medistra Indonesia di desa Pasir Angin dapat tetap

berlanjut untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Page 26: Kematian Ibu Dan Kematian Bayi Di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Buku Kedokteran EGC. Paket Ibu dan Bayi. 2003

Datta, Monica 2005. Seputar Kehamilan dan Kelahiran . Jakarta : Book

Marks

Djoko Subinarto, 2004. Merawat Sikecil Usia 0-2 Tahun. Bandung Nexx

Media Inc

Kader Usaha Perbaikan Gizi Keluarga, 1999

Reproduksi Wanita, 1999

Steffanus S. 2004. 1001 Tentang Kehamilan. Bandung : Nexx Media Inc.

www.google.com diakses tanggal 07 Juli 2009.