Kelumpuhan Umn Dan Lmn
-
Upload
doctorkawaii -
Category
Documents
-
view
191 -
download
2
description
Transcript of Kelumpuhan Umn Dan Lmn
-
HEMIPLEGIA AKIBAT HEMILESI DI KORTEKS MOTORIK PRIMER
Kerusakan pada bagian Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. tambahan
Korteks piramidalis
sesisi
Belahan tubuh
sisi kontralateral
Hemiparesi
s/hemipleg
ia
Perbedaan derajat
kelumpuhan lengan dan
tungkai bila lesi
vaskular di korteks.
Tidak ada perbedaan
bila lesi vaskular di
kapsula interna.
N. Vagus dan N.
glosofaringeus
Otot yang
dipersarafinya
Kesukaran menelan
Penyumbatan cabang
kortikal a. serebri
media
Bagian wajah sisi
kontralateral,
lidah belahan
kontralateral,
otot-otot leher
dan lengan sisi
kontralateral
Tumor pada falks
serebri yang menekan
korteks piramidalis
Kedua daerah
somatotopik
kedua tungkai
Paraplegia
-
Lesi yang merusak
korteks piramidalis
Hemiplegia; gejala pengiring:
(dekstra) afasia motorik
dan afasia sensorik
Gejala tambahan:
hypertonia spastik,
forced crying, forced
laughing, deviation
conjugee
HEMIPLEGIA AKIBAT HEMILESI DI KAPSULA INTERNA
Kerusakan pada bagian Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. tambahan
Kapsula interna Hipertonia spastisitas Hanya ditemukan pada
sekelompok otot
tertentu yang lumpuh
saja. Ex: mengepal
lancar, tp tidak bisa
dibuka.
Lesi kapsular: radiasio
optika: nucleus
kaudatus dan putamen
Rigiditas, atetosis,
dystonia, tremor,
hemianopia
Gerakan sekutu patologik:
tes duduk di tepi tempat
tidur lalu badannya
direbahkan.
Tidak ada gangguan
berbahasa, yang ada
gangguan artikulasi
karena lidah mengalami
hemiparesis:
pelo/disartria
-
SINDROM HEMIPLEGIA ALTERNANS DI MESENSEFALON
Kerusakan pada bagian Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
Pedunkulus serebri
dibagian mesensefalon;
N. Okulomotor (III)
Otot-otot lidah
(N. XII), otot-otot
penelan (N. IX &
X)
Sindrom
Weber
Strabismus divergens:
paralisis m. rektus internus
(medialis), m. rektus sup, m.
rektus inf, m. oblikus inf,
m, levator palpebrae sup
Midriasis: paralisis m.
sfingter pupilae
Diplopia bila melihat
keseluruh jurusan dan
ptosis
Rami perforantes
paramedialis a.
basilaris tersumbat
2/3 lateral
pedunkulus serebri
dan daerah
nucleus ruber
Sindrom
Benedikt
Gerakan involuntar
pada lengan dan tungkai
yang paresis ringan.
SINDROM HEMIPLEGIA ALTERNANS DI PONS
Kerusakan pada bagian Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
Lesi paramedian akibat
rami perforantes
medialis a. basilaris
Jaras kortiko-
bulbar dengan inti
pes pontis serta
serabut-serabut
pontoserebelar
Hemiplegia kontralateral:
pada lengan lebih berat
ketimbang tungkai
Jika lesi paramedian
bersifat unilateral dan
luas
-
Lesi lateral, akibat
perdarahan di cabang
sirkumferens yg pendek
Lesi di tegmentum
bagian rostral pons
akibat a. serebeli
superior
Lesi di tegmentum bag
kaudal pons, akibat
perdarahan di cabang
sirkumferens yg
panjang
m. rektus
lateralis
Sindrom
hemiplegia
alternans
nervus
abdusen
Strabismus konvergens
ipsilateral
Kelumpuhan UMN yang
mencakup lengan tungkai
sisi kontralateral dengan
otot yang disarafi n.VII, n.IX,
n.X, n.XI dan n.XII
Lesi unilateral di pes
pontis yang meluas
kesamping
n. fasialis dan n.
abdusens
Sindrom
Millard
Gubler
Jika serabut
kortikobulbar untuk
nucleus n.VI ikut terlibat
dalam lesi, ada
deviation conjugee.
(Foville-Millard-Gubler)
-
SINDROM HEMIPLEGIA ALTERNANS AKIBAT LESI DI MEDULA OBLONGATA
Kerusakan pada bagian Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
Kawasan piramis sesisi
yang dilintasi radiks
nervus hipoglosus
Belahan tubuh
kontralateral yang
berada dibawah
tingkat leher
Belahan lidah sisi
ipsilateral
Sindrom
hemiplegia
alternans
nervus
hipoglosus
/sindrom
medular
medial
Sindrom
medular
lateral/sin
drom
Wallenberg
Hemihipestesia alternans,
yaitu hipestesia pada
belahan tubuh sisi
kontralateral yang
berkombinasi dengan
hipestesia pada belahan
wajah sisi ipsilateral
TETRAPLEGIA/KUADRIPLEGIA DAN PARAPLEGIA AKIBAT LESI DI MEDULA SPINALIS
Kerusakan pada bagian Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
Hemilesi di medula
spinalis
Setinggi lesi:
kelumpuhan LMN
ipsilateral pada
otot-otot yang
Sindrom
Brown
Sequard
Dibawah tingkat lesi: pada
sisi ipsilateral defisit
sensorik proprioseptif
(tidak dapat merasakan
Awalnya sindrom brown
sequard lalu jadi
kuadriplegia/paraplegia
dikenal sbg sindrom
-
disarafi oleh
kelompok
motoneuron
getaran, gerakan, dan posisi
bagian tubuh)
Sedangkan pada sisi
kontralateral nya, defisit
sensorik protopatik (tidak
dapat merasakan nyeri,
suhu, dan perabaan)
kompresi medula
spinalis. Penyebab: jaras
kortikospinalis yang
paling dini mengalami
gangguan karena
desakan (hidromielia)
KELUMPUHAN LMN AKIBAT LESI DI MOTONEURON
SINDROM LESI DI KORNU ANTERIUS
Kerusakan pada bagian Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
Kelompok motoneuron
di segmen-segmen
intumesensia
servikalis/lumbalis
Ekstremitas, yang
pada masa
sebelum timbul
gejala prodromal,
paling giat
bergerak
Polio
mielitis
anterior
akut
Demam, lesu, sakit kepala,
berkeringat banyak,
anoreksia, sedikit sakit
kerongkongan, muntah diare,
dan nyeri otot.
Disebabkan oleh virus
(tipe I: brunhilde. II:
Lansing, III: Leon)
KELUMPUHAN LMN AKIBAT LESI DI MOTONEURON
SINDROM LESI YANG SELEKTIF MERUSAK MOTONEURON DAN JARAS KORTIKOSPINAL
Kerusakan pada bagian Lumpuh pada Nama lain Gejala/pathogenesis Ket. Tambahan
Motoneuron trunkus
serebri dan medulla
a. poliomielitiss yang kronik
b. penyakit keturunan
-
spinalis dalam
kombinasi dengan
serabut kortikospinal
degenerasi
c. slow viral infection
d. akibat toksin yang
berlokasi di substansia
grisea sentralis
Kornu anterius-jaras
kortikospinal
Atrofi dan
fasikulasi pada
otot-otot tenar,
hipotenar dan
interosea
berkombinasi
dengan
hiperefleksi dan
adanya reflex
patologis.
Atrofi dan fasikulasi pada
lidah, refleks masseter
dapat meninggi dan forced
crying dan forced laughing.
Di batang otak, inti-inti
saraf otak motorik
terkena proses
degeneratif. Sehingga
lidah dan otot-otot
penelan lumpuh secara
bilateral.
KELUMPUHAN LMN AKIBAT LESI DI MOTONEURON
SINDROM LESI YANG MERUSAK MOTONEURON DAN FUNIKULUS ANTEROLATERALIS
Kerusakan pada bagian Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
a. spinalis anterior
yang memvaskularisasi
bag. Ventral kedua
medulla spinalis
LMN bilateral
pada otot-otot
yang disarafi oleh
motoneuron yang
terkena lesi
Sindrom a.
spinalis
anterior
Hilangnya perasaan akan
nyeri, suhu dan perabaan
pada bag. Tubuh secara
bilateral dari tingkat lesi ke
bawah (Disosiasi
Tetapi kemampuan
untuk merasakan
rangsang gerak, getar
dan sikap dan posisi
bagian tubuh masih
-
sensibilitas) (perasaan
protopatik)
utuh. (perasaan
propioseptif)
KELUMPUHAN LMN AKIBAT LESI DI MOTONEURON
SINDROM LESI TUNGGAL DI PUSAT SUBSTANSIA GRISEA
Kerusakan pada Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
Pusat substansia
grisea sentralis
LMN (akibat
runtuhnya
motoneuron), yang
sering berlokasi
di intumesensia
seervikalis
kedua lengan
Siringo-
mielia
Disosiasi sensibilitas akibat
hancurnya serabut-serabut
spinotalamik di komisura
alba ventralis.
Hilangnya reaksi
neurovegetatif (akibat
musnahnya neuron di kornu
lateral)
Terdapat lubang yang
terjadi pada saat
kanalis sentralis
dibentuk, atau terjadi
penyusupan spongioblas
di kanalis sentralis pada
tahap embrional
KELUMPUHAN LMN AKIBAT LESI DI RADIKS VENTRALIS
KELUMPUHAN AKIBAT KERUSAKAN PADA SELURUH RADIKS VENTRALIS
Kerusakan pada Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
Radiks ventralis,
mostly at intumesensia
servikalis dan
intumesensia
lumbosakralis
Otot-otot
anggota gerak,
otot disekitar
persendian bahu
dan pingguul
Araknoiditi
s adhesif
Ciri khas: Fibrilasi.
Fenomena elektromiografik:
keadaan otot mengalami
denervasi.
Bisa disertai gangguan
miksi dan defekasi
Penyebab: tuberculosis.
Bisa terjadi radikulitis
yang kebanyakan terjadi
di int. lumbosacral, shg
kedua tungkai lumpuh
-
Radiks ventralis,
mostly at intumesensia
servikalis dan
intumesensia
lumbosakralis
Pada keempat
anggota gerak
dan pada
umumnya bermula
dibagian distal
tungkai dan
mengarah ke otot
tungkai proksimal
Sindrom
Guillain-
Barre
Diawali dengan paresthesia
di daerah yang dilanda
kelumpuhan asendens karena
keterlibatan radiks dorsalis.
Pada tahap permulaan,
gangguan miksi dan
defekasi dapat juga menjadi
ciri penyakit tersebut.
Bersifat reversible. Ciri
khas pada anamnesis:
riwayat infeksi traktus
respiratorius bagian
atas
Kelumpuhan dapat
meluas ke bagian tubuh
atas. Terutama otot
kedua lengan, leher,
wajah, dan otot penelan
(PARALISIS ASENDENS)
KELUMPUHAN LMN AKIBAT LESI DI RADIKS VENTRALIS
KELUMPUHAN AKIBAT KERUSAKAN PADA RADIKS VENTRALIS SETEMPAT
Kerusakan pada Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
Radiks ventralis C5
dan C6 (penekanan)
Penyusun otot
bahu:
m. supraspinatus,
m. teres minor,
m. deltoideus,
m. infraspinatus,
m. subskapularis,
m. teres mayor
Menimbulkan atrofia dan
kelemahan tenaga otot-otot
yang berasal dari miotoma
C5 dan C6
Lalu ikut membentuk
sebagian muskulatur
lengan atas (m. biseps
brakii dan m. brakialis)
dan ikut menyusun juga
sebagian dari otot-otot
tangan, terutama yang
menggerakkan ibu jari
dan jari telunjuk
-
KELUMPUHAN AKIBAT KERUSAKAN PADA PLEKSUS BRAKIALIS
Kerusakan pada Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
Erb-duchene: pleksus
brakhialis yang tertarik
Klumpe: serabut-
serabut radiks T.1 dan
C. 8
(Erb-duchenne)
m. supraspinatus
m. infraspinatus
m. subskapularis
m. teres mayor
m. biseps
brakialis
m. brakioradialis
(Klumpe)
Semua ekstensor
jari-jari tangan
lumpuh dan
tangan juga tidak
dapat ditekukkan
di sendi
pergelangan
tangan.
Lesi di
atas
pleksus
brakhialis :
Sindrom
kelumpuha
n Erb-
Duchenne
Dibawah:
sindrom
kelumpuha
n Klumpe
Fibrilasi, nyeri spontan,
dapat bergandengan dengan
hipalgesia atau dengan
parestesia
Dapat disebabkan oleh
proses degeneratif
herediter, toksik,
neoplasmatik atau
infeksi
Sindrom kelumpuhan
Erb-Duchenne diderita
oleh bayi, pada dewasa
biasanya akibat jatuh
pada bahu dengan
kepala terlampau
menekuk kesamping
KELUMPUHAN AKIBAT LESI DI PLEKSUS LUMBOSAKRALIS
Kerusakan pada Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
-
Dibahas lebih lanjut karena sukar dibedakan dari kelumpuhan akibat lesi di bag. Proksimal n. femoralis, n. obturatorius, dan n. isskiadikus; Manifestasi sensorik lebih menonjol dibanding manifestasi motorik
KELUMPUHAN AKIBAT LESI DI FASIKULUS
Kerusakan pada Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
Fasikulus lateralis LMN pada otot-
otot biseps
brakial,
korakobrakial, dan
otot-otot yang
disarafi oleh n.
medianus kecuali
otot-otot intrisik
tangan
Dapat terjadi karena
dislokasi humerus ke
lateral
Fasikulus posterior Jarang terjadi, bila
terjadi dapat dilihat
dikawasan n. radialis
Fasikulus medialis LMN dan defisit
sensorik
dikawasan
motoric dan
sensorik n. ulnaris
Sindrom
Horner
Miosis, endoftalmus, ptosis,
dan anhidrosis hemifasialis.
(berkorelasi dengan lesi di
pleksus brakialis karena
terputusnya hub.
Ortosimpatetik dari ganglion
servikale superius)
Dapat derjadi karena
dislokasi humerus kea
rah subaraknoid
-
KERUSAKAN AKIBAT LESI DI SARAF PERIFER
KELUMPUHAN AKIBAT LESI DI SARAF PERIFER YANG BERINDUK PADA PLEKSUS BRAKIALIS
Kerusakan pada Lumpuh pada Nama lain Gejala Ket. Tambahan
N. torakalis longus m. serratus
anterior
(yang bertugas
untuk mengikat
scapula pada
dinding belakang
thoraks, apabila
lengan melakukan
gerakan
mendorong
melawan suatu
tahanan)
Winging (margo vertebralis
dari tulang belikat
tersingkap)
Mendapat serabut-
serabut langsung dari
saraf spinal C.5 C6 dan
C.7 tanpa melalui
pembentukan fasikulus
N. aksilaris m. deltoideus
m. teres minor
Pasien mengeluh tentang
kelemahan otot deltoid yang
cepat menjadi atrofik,
kontur bahu mendatar dan
lengan tidak dapat
diabduksikan dan
dieksorotasikan.
Terdiri atas serabut
motoric dan sensorik
yang berinduk pada
fasikulus posterior.
Daerah sensorik:
terletak dibagian medial
lengan atas dari
-
Defisit sensorik mungkin
dapat dirasakan di daerah
kecil dibagian atas lateral
dari lengan
acromion sampai
pertengahan lengan atas
N. radialis m. triseps
m. ankoneus
m. brakioradialis
m. ekstensor
karpi radialis
longus
m. ekstensor
karpi radialis
brevis
m.supinator
m. digitorum
m. ekstensor
digiti kuinti
m. ekstensor
karpi ulnaris
m. ekstensor
polisis
m. ekstensor
indikis
Saturday night paralysis
Drop hand
Tangan tidak dapat
melakukan dorsofleksi pada
sendi pergelangan tangan
Semua jari tangan tidak
dapat di luruskan
Membawa serabut-
serabut radiks ventralis
dan dorsalis C5, C6, C7,
C8
Yg di bold tidak lumpuh
krn termasuk 1/3 atas
Penyebab satnight
paralysis: tidur sambil
duduk dikursi dengan
menempatkan ketiak
pada sandaran kursi
-
N. muskulokutaneus m. biseps dan
sebagian dari m.
brakialis
Merupakan cabang
fasikulus lateralis dan
tersusun oleh serabut-
serabut radiks ventralis
dan dorsalis
N. medianus Otot yang
melakukan
- pronasi lengan
bawah: m.
pronatus teres,
m. pronatus
kuadratus
- fleksi falang
paling ujung jari
telunjuk, jari
tengah dan ibu
jari: mm.
lumbikales sisi
radial
- fleksi jari
telunjuk, jari
tengah dan ibu
jari pada sendi
Tersusun dari belahan
fasikulus lateralis dan
belahan fasikulus
medialis. Membawa
serabut radiks ventralis
dan dorsalis C6, C7, C8,
dan T1
N. medianus sering
terjepit atau tertekan
dalam perjalanannya
melalui m. pronator
teres, siku dan
retinaculum pergelangan
tangan
-
metakarpofalange
al: mm. lumbikales
sisi radial
-fleksi jari sisi
radial disendi
interfalangeal:
mm. fleksor
digitorum
profundus sisi
radial
-oposisi dan
abduksi ibu jari:
m. oponens polisis
dan m. abductor
polisis brevis
N. ulnaris m. fleksor karpi
ulnaris
m. digitorum
profundus sisi
ulnar
m. palmaris
brevis
Khas: CLAWHAND, jari
kelingking dan jari manis
tidak dapat berfleksi di
persendian
metakarpofalangeal, seluruh
falangs jari-jari tersebut
bersikap menekuk
Menganung serabut-
serabut radiks ventral
dan dorsal C8 dan T1,
merupakan cabang
terbesar dari fasikulus
medialis
-
m. m. lumbrikalis
sisi ulnar
m. interosei
dorsalis sisi ulnar
m. aduktor
polisis, bagian
ulnar m. fleksor
polisis brevis
Ibu jari tidak dapat
melakukan aduksi dan atrofi
pada otot interosei sisi
ulnar
KERUSAKAN AKIBAT LESI DI SARAF PERIFER
KELUMPUHAN AKIBAT LESI DI SARAF PERIFER YANG BERINDUK PADA PLEKSUS LUMBOSAKRALIS
N. femoralis M. Sartorius dan
m. kuadriseps
feoris
Lutut tidak dapat diluruskan
dan atrofia cepat tampak.
Keluhan: tidak kuat
mengangkat badan untuk
berdiri dari sikap duduk dan
tidak kuat naik tangga
Dibentuk oleh serabut-
serabut radiks ventralis
dan dorsalis L2, L3, dan
L4
Diabetes melitus dapat
menyebabkan neuropatia
n. femoralis
Spondilosis yang
menyempitkan foramen
intervertebrale, yg
dilewati saraf spinal L2,
L3, L4 menimbulkan
-
gambaran penyakit
neuritis n. femoralis
N. obturatorius m. aduktor longus,
m. grasilis, m.
aduktor brevis
m. aduktor
magnus
m. obturatorius
eksternus
m. pektineus
Pada waktu px tidur
telentang dengan kedua
tungkai tertekuk di sendi
lutut. Tungkai dengan
kelumpuhan m. aduktor
longus/brevis dan m.
grasilis tidak dapat
mempertahankan, sehingga
jatuh ke samping
Disusun oleh serabut-
serabut saraf spinal L2,
L3 dan L4
N. iskiadikus m. semitendineus,
m.
semimembraneus,
kaput longus m.
biseps femoris
dan m. aduktor
magnus
N. tibialis
m. gastrocnemius,
m.popliteus, m.
soleus, m.
Khas: drop foot, talipes
kalkaneovalgus
Saraf perifer terbesar.
Terdiri dari serabut-
serabut saraf spinal L4,
L5, S1, S2, S3
Dapat terusak oleh
fraktur os pelvis, os
femur, atau kolum
femoris
-
plantaris, m.
tibialis posterior,
m. fleksor
digitorum longus,
dan m. fleksor
haluksis longus
N. peroneus
superfisialis m.
peroneus longus
dan brevis
N. peroneus
profundus m.
tibialis anterior,
m. ekstensor
digitorum longus,
m. ekstensor
haluksis longus,
m. ekstensor
digitorum brevis
m. peroneus
tertsius