Kelompok V
-
Upload
dany-victory -
Category
Documents
-
view
9 -
download
3
description
Transcript of Kelompok V
TUGAS EKONOMI TEKNIK
FEASIBILITY STUDYINVESTASI PEMBANGUNAN KOS-KOSAN
PUTRI DI JALAN MANYAR SAKTI
DISUSUN OLEH :
1. Amalia Mastura2. Ferry Virgiawan3. Jaya Alexander4. M. Hari Bhakti5. Ratika Usman
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS RIAU
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata “Ekonomi” diambil dari bahasa Yunani kuno (Greek), yang maknanya
adalah “mengatur urusan rumah tangga”, dimana anggota keluaga yang mampu, ikut
terlibat dalam menghasilkan barang-barang berharga dan membantu memberikan
jasa, lalu seluruh anggota keluarga yang ada, ikut menikmati apa yang mereka
peroleh. Kemudian populasinya semakin banyak dalam rumah-rumah, lalu menjadi
suatu kelompok (community) yang diperintah oleh suatu negara.
Karena itu, yang dimaksud dengan kata “ekonomi” di sini bukanlah makna
bahasa, yang berarti hemat, juga bukan berarti kekayaan. Akan tetapi yang dimaksud
disini semata-mata adalah makna istilah untuk suatu sebutan tertentu, yaitu kegiatan
mengatur urusan harta kekayaan. Baik yang menyangkut kegiatan memperbanyak
jumlah kekayaan serta maupun menjaga pengadaannya.
Meskipun ilmu ekonomi dan sistem ekonomi masing-masing membahas tentang
ekonomi, akan tetapi ilmu ekonomi dan sistem ekonomi adalah dua hal yang sangat
berbeda sama sekali. Sistem ekonomi tidak dibedakan berdasarkan banyak dan
sedikitnya kekayaan, bahkan sama sekali tidak terpengaruh oleh kekayaan. Sebab
banyak dan sedikitnya kekayaan tersebut dari sisi manapun tidak akan mempengaruhi
bentuk system ekonomi.
Dewasa ini teknologi telah berkembang pesat sehingga dalam prakteknya untuk
mewujudkan suatu kebutuhan manusia akan dihadapkan dengan berbagai pilihan.
Pilihan tersebut biasa dalam bentuk desain atau rencana, prosedur, metode, material,
Ekonomi Teknik
waktu dan lainnya. Karena setiap pilihan alternatif akan berdampak langsung kepada
pemakaian sumber daya, dimana sumber daya itu sendiri semakin sulit dan mahal.
Maka seyogyanya pemilihan alternatif harus didasarkan pada prinsip-prinsip efisiensi
dan efektivitas dari pemanfaatan sumber daya itu sendiri. Prinsip ini akan lebih
menjadi penting lagi bila persoalannya berkaitan dengan penerapan kegiatan
keteknikan (engineering), dimana pada umumnya akan melibatkan biaya awal
(investasi) yang relatif besar dan berdampak langsung dalam kebutuhan biaya
operasional dan perawatan jangka panjangnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan suatu criteria dan indicator
penilaian yang tepat dan relevan sehingga jawaban yang dihasilkan objektif dan
rasional. Untuk pertanyaan yang bersifat teknis pada dasarnya perlu dijawab dengan
criteria dan indikator teknis melalui suatu evaluasi teknis, namun pada akhirnya
keputusan-keputusan teknis dapat dikonversikan menjadi criteria-kriteria ekonomis
melalui beberapa analisa-analisa.
1.2 Permasalahan
Dewasa ini teknologi telah berkembang pesat sehingga dalam prakteknya untuk
mewujudkan suatu kebutuhan manusia akan dihadapkan dengan berbagai pilihan.
Pilihan tersebut bias dalam bentuk desain atau rencana, prosedur, metode, material,
waktu dan lainnya. Karena setiap pilihan alternatif akan berdampak langsung kepada
pemakaian sumber daya, dimana sumber daya itu sendiri semakin sulit dan mahal.
Maka seyogyanya pemilihan alternatif harus didasarkan pada prinsip-prinsip efisiensi
dan efektivitas dari pemanfaatan sumber daya itu sendiri dan harus dilakukan analisa-
analisa untuk memperoleh efisiensi ekonomis.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melakukan analisa-
analisa pada suatu kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan teknik yang meliputi:
1. Analisis Sensitivitas
2. Analisis Break-Even Point Investasi
3. Analisis Resiko
Ekonomi Teknik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dibutuhkan dalam rangka mengetahui sejauh mana dampak
parameter-parameter investasi yang telah ditetapkan sebelumnya boleh berubah
karena adanya faktor situasi dan kondisi selama umur investasi, sehingga perubahan
tersebut hasilnya akan berpengaruh secara signifikan pada keputusan yang telah
diambil. Contoh perhitungan biaya investasi: Biaya ini telah diperoleh melalui
pengumpulan dan pengolahan data-data yang relevan untuk itu (tentu saja
berdasarkan hasil prediksi normal terhadap trend pertumbuhan biaya), namun selama
proses evaluasi sampai implementasi fisik silaksanakan kemungkinan terjadinya
perubahan kondisi dan fluktuasi harga yang besar diluar perkiraan dapat saja terjadi.
Pertanyaan yang muncul setalah itu adalah seberapa besar perubahan dan fluktuasi
harga tersebut dapat diabaikan dan tidak akan mengubah hasil keputusan evaluasi
yang telah diambil sebelumnya? Batasan nilai-nilai perubahan/fluktuasi tersebut yang
akan mampu mengubah kembali keputusan sebelumnya disebut dengan tingkat
sensitivitas dari suatu parameter benda uji. Oleh karena itu, dengan diketahuinya
nilai-nilai sensitivitas dari masing-masing parameter suatu investasi memungkinkan
dilakukannya tindakan-tindakan antisipatif dilapangan dengan tepat.
Parameter-parameter investasi yang memerlukan analisis sensitivitas anatara
lain:
Investasi
Benefit/Pendapatan
Biaya/Pengeluaran
Suku Bunga (i)
Analisa sensitivitas umumnya mengandung asumsi bahwa hanya satu parameter
saja yang berubah (variabel), sedangkan parameter yang lainnya diasumsikan relative
tetap dalam satu persamaan analisis. Untuk mengetahui sensitivitas parameter yang
lainnya, maka diperlukan persamaan kedua, ketiga dan seterusnya.
Ekonomi Teknik
Jika analisis sensitivitas dikenakan pada dua atau lebih parameter sekaligus,
dimana akan terdapat dua atau lebih variabel, penyelesaiannya dapat dilakukan
dengan metode persamaan dinamis, mungkin dalam bentuk program dinamis atau
program simulasi komputer. Sementara itu jika parameter yang ditinjau dalam bentuk
variabel satu demi satu dengan asumsi parameter yang lain bersifat konstan, maka
masalahnya dapat diselesaikan dengan persamaan sederhana biasa.
Analisis sensitivitas dapat ditinjau atas dua perspektif, berikut.
a. Sensitivitas terhadap dirinya sendiri, yaitu sensitivitas pada kondisi break
even point (titik pulang pokok), yaitu saat NPV = 0, atau AE = 0, atau
b. Sensitivitas terhadap alternatif lain, biasanya ditemukan jika terdapat n
alternatif yang harus dipilih salah satunya untuk dilaksanakan.
2.2 Analisis Break-Even Point Investasi
Pembangunan fasilitas sebenarnya tidak perlu dilakukan sekaligus dalam
kapasitas maksimum (full capacity), mungkin saja dapat dilakukan seiring dengan
kebutuhan aktual dari produksi. Dimana kebutuhan produksi aktual biasanya akan
mengikuti perilaku pertumbuhan pasar (product life cycle). Pada awalnya kebutuhan
aktual produksi masih relatif kecil yang kemudian akan meningkat secara bertahap
sampai ditemukan kebutuhan maksimal. Jika peningkatan kebutuhan aktual yang
maksimum akan dicapai dalam waktu yang relatif singkat, pilihan untuk membangun
fasilitas produksi full capacity tentu menjadi pilihan terbaik. Namun, jika kejadian
sebaliknya, kebutuhan akan full capacity masih cukup lama mempertimbangkan
pembangunan fisik, fasilitas secara bertahap tentu dapat dijadikan salah satu
pertimbangan yang rasional. Hal ini tentu dapat meningkatkan produktivitas dari
investasi itu sendiri, dimana akan berkurang jumlah investasi yang harus ditanamkan
dari awal kegiatan, berkurang biaya operasional dan perawatan vasilitas, dan biaya
tidak akan produktif lainnya.
Untuk mengetahui pada kondisi bagaimana pembangunan fasilitas investasi
perlu dilakukan sekaligus atau perlu dilakukan secara bertahap, dan kalau bertahap
Ekonomi Teknik
kapan tahap-tahapan tersebut sebaiknya dilakukan, sehingga akan menghasilkan suatu
investasi yang optimal dan produktif, maka melalui analisis break even investasi ini
sebagian dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dapat dijawab. Untuk itu, analisis
break even point menjadi penting untuk dipahami dalam rangka melakukan analisis
yang lebih mendalam terhadap suatu rencana investasi.
Ekonomi Teknik
BAB III
PERMASALAHAN
Contoh Kasus:
Suatu proyek investasi pembangunan kos-kosan putri di Jalan Manyar Sakti,
dengan satu tahap (full capacity) yang mempunyai luas tanah 400m2 . Harga tanah
permeternya adalah Rp.600.000,-. Biaya pembangunan gedung dan pagar
menghabiskan biaya sebesar Rp.600.000.000,-. Biaya pekerja dan keselamatan kerja
selama proses pengerjaan gedung adalah 90.000.000,-. Dan biaya penimbunan
halaman tanah, pemasangan listrik, sumur bor, terali besi, fasilitas kamar tidur dan
kamar mandi, IMB sebesar 150.000.000,-. Biaya operasi dan perawatan fasilitas
selama 10 tahun sebesar 70.000.000,-. Pemasukan yang diperoleh dari fasilitas yang
telah selesai perbulannya dengan pemakaian efisien kamar sebanyak 90% adalah
9.000.000,-.
Penyelesaian
3.1 Analisis Sensitivitas
Dari soal diatas, cash flow tahap pertama sebagai berikut:
Cash Flow
Investasi
Annual Benefit
Annual Cost
Nilai Sisa
Umur Investasi
Suku Bunga (i)
1,15 miliar
24 juta/bulan
70 juta
0
10 tahun
8 %
Jika yang akan dianalisis sensitivitas investasinya:
Sensitivitas Investasi saat NPV = 0 atau
NPV = -I + Ab(P/A,i,n) + S(P/F,i,n) – Ac(P/A,i,n)
0 = -I + 288(P/A,8,10) + 0(P/F,8,10) – 70(P/A,8,10)
Ekonomi Teknik
0 = -I + 288(6,710081) + 0(0,46319) – 70(6,710081)
0 = -I + 1194,39
I = Rp. 1,462,79 juta atau Rp. 1,46279 miliar
Artinya investasi sensitif pada nilai Rp. 1,46279 miliar, dimana jika biaya
investasi meningkat dari Rp. 1,15 miliar sampai Rp. 1,46 miliar investasinya
masih tetap layak, namun jika kenaikan telah melampaui range, maka
investasi dimaksud tidak layak lagi.
Jika yang akan dianalisis sensitivitas benefitnya:
Sensitivitas Investasi saat NPV = 0 atau
NPV = -I + Ab(P/A,i,n) + S(P/F,i,n) – Ac(P/A,i,n)
0 = -1462 + Ab(P/A,8,10) + 0(P/F,8,10) – 70(P/A,8,10)
0 = -1462 + Ab(6,710081) + 0(0,46319) – 70(6,710081)
0 = 6,710081 Ab – 1931,7
Ab = Rp. 287,88 juta
Artinya Annual Benefit akan sensitif pada angka Rp. 287,88 juta, jika
realisasi benefit lebih kecil dari angka tersebut, maka investasi menjadi
tidak feasibel lagi. Jadi, penurunan benefit hanya dibenarkan sampai angka
Rp. 287,88 juta tersebut.
Jika yang akan dianalisis sensitivitas operasional costnya:
Sensitivitas Investasi saat NPV = 0 atau
NPV = -I + Ab(P/A,i,n) + S(P/F,i,n) – Ac(P/A,i,n)
0 = -1462 + 288(P/A,8,10) + 0(P/F,8,10) – Ac(P/A,8,10)
0 = -1462 + 288(6,710081) + 0(0,46319) – Ac(6,710081)
0 = 470,5– 6,710081 Ac
Ac = Rp. 70 juta
Ekonomi Teknik
Artinya operasional cost akan sensitif pada nilai Rp. 70 juta, apabila
peningkatan biaya operasional melebihiangka diatas, investasi yang
sebelumnya feasible akan berubah menjadi tidak feasible lagi.
Jika yang akan dianalisis sensitivitas suku bunga (i):
Dengan coba-coba masukkan nilai “i” dicari nilai NPV mendekati nol.
Sensitivitas Investasi saat NPV = 0 atau
NPV = -I + Ab(P/A,i,n) + S(P/F,i,n) – Ac(P/A,i,n)
i = 6%
NPV = -1462 + 288(P/A,6,10) + 0(P/F,6,10) – 70(P/A,6,10)
NPV = -1462 + 288(9,10123) + 0() – 70(9,10123)
NPV = Rp. 522,06 juta
i = 8%
NPV = -1462 + 288(P/A,8,10) + 0(P/F,8,10) – 70(P/A,8,10)
NPV = -1462 + 288(6,710081) + 0(6,710081) – 70(6,71081)
NPV = Rp. 0,7 juta
i = 10%
NPV = -1462 + 288(P/A,10,10) + 0(P/F,10,10) – 70(P/A,10,10)
NPV = -1462 + 288(6,144567) + 0(0,4665) – 70(6,144567)
NPV = - Rp. 122,484 juta
i = 8% + 0,01%
Ekonomi Teknik
i = 8,01%
Jadi, investasi akan sensitif pada kenaikan suku bunga melebihi nilai 8,01%.
3.2 Analisis Break-Even Point Investasi
Karena faktor yang lain diasumsikan relatif sama, maka yang perlu mendapat
perhatian cukup biaya investasi saja, yaitu:
PWCA dari metode satu tahap adalah 1,462 miliar rupiah.
PWCB dua tahap konstruksi adalah:
PWCB = I1 + I2 (P/F,i,n)
= 0,9 + 1,7 (P/F,8,n)
Jika n = 8 PWCB = 0,9 + 1,7 (0,5403) = Rp. 1,482 miliar
Jika n = 10 PWCB = 0,9 + 1,7 (0,4632) = Rp. 1,204 miliar
Jika n = 12 PWCB = 0,9 + 1,7 (0,3971) = Rp. 1,032 miliar
Jika n = 15 PWCB = 0,9 + 1,7 (0,3152) = Rp. 0,819 miliar
Metode A akan sensitif terhadap metode B, jika PWCA = PWCB, dimana PWCB akan
sama jika I2 berada antara n = 8 dan 10 tahun yang akan datang.
Jika diinterpolasikan akan diperoleh:
= 16,14 tahun = 16 tahun
Alternatif sensitif pada umur proyek 16 tahun.
Ekonomi Teknik
n
Rp.
BEPFull Capacity
Dua Tahap3
2,5
2
1,5
1
0,5
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
GRAFIK BEP
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Analisis sensitivitas dibutuhkan dalam rangka mengetahui sejauh mana
dampak parameter-parameter investasi yang telah ditetapkan sebelumnya
boleh berubah karena adanya faktor situasi dan kondisi selama umur
investasi, sehingga perubahan tersebut hasilnya akan berpengaruh secara
signifikan pada keputusan yang telah diambil.
2. Untuk mengetahui pada kondisi bahaimana pembangunan fasilitas investasi
perlu dilakukan sekaligus atau perlu dilakukan secara bertahap, dan kalau
bertahap kapan tahap-tahapan tersebut sebaiknya dilakukan, sehingga akan
menghasilkan suatu investasi yang optimal dan produktif, maka melalui
analisis break even investasi pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dapat
dijawab.
3. Analisa resiko dibutuhkan dalam mengukur nilai kemungkinan suatu
alternatif yang menyimpang dari nilai yang diharapkan.
4.2 Saran
Untuk mengatasi permasalahan dalam mencari alternatif suatu kegiatan
ekonomi dibutuhkan suatu kriteria dan indikator penilaian yang tepat dan relevan
sehingga jawaban yang dihasilkan objektif dan rasional. Untuk pertanyaan yang
bersifat teknis pada dasarnya perlu dijawab dengan criteria dan indikator teknis
melalui suati evaluasi teknis.
Ekonomi Teknik
DAFTAR PUSTAKA
Drs. M. Giatman, MSIE, 2006. EKONOMI TEKNIK, Jakarta; Raja Grafindo
Persada
Ekonomi Teknik
GAMBAR
Ekonomi Teknik