Kelainan Kelenjar Limfe - JADI

8/11/2019 Kelainan Kelenjar Limfe - JADI

1/46

KELAINAN KELENJAR LIMF

Pembimbing : dr. Hj. Yanti Daryanti, Sp. B-KBD

Presentan :

Metta Satyani 2013-061-011

Elisia Atnil 2013-061-016


2/46

SISTEM LIMFATIK

Kelenjar limfe

Pembuluh limfe

Pembuluh aferen limfe

Pembuluh eferen limfe

Cairan limfe


3/46

KELENJAR LIMFE


4/46

SISTEM LIMFATIK

Drainase:

Superficial LV (jaringan subkutan)

Deep LV (arteri + organ interna)

Lymph nodes

Lymphatic trunk

Right lymphatic duct / Thoracic duct


5/46


6/46

FUNGSI SISTEM LIMFATIK

Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirk

darah

Mengangkut limfosit

Membawa lemak emulsi dari usus

Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untu

menghindarkan penyebaran

Menghasilkan zat antibodi


7/46

SISTEM LIMFATIK


8/46

LYMPHADENOPATHY

Kelenjar abnormal (ukuran, jumlah, konsistensi)

Diklasifikasikan menjadi:

Generalisata (lebih dari 2 area yang berbeda)

Lokal (Hanya satu area)


9/46

MNEMONIC

M : Malignancies

I : Infeksi

A : Autoimmune disorders

M : miscellaneous atau kondisi lain

I : iatrogenik


10/46

EPIDEMIOLOGI

0.6% populasi 10 % dirujuk ke spesialis3.2% memerluka1.1% keganasan

>40 tahun4% kemungkinan keganasan


11/46

ALUR

DIAGNOSA


12/46

ANAMNESA

Gejala lokal? Tanda-tanda infeksi? Benjolan di tempat la Pekembangan benjolan?

Gejala sistemik (demam, BB turun, keringat malam hari

mengarah ke Tuberkulosis, limfoma, infeksi, atau kegan

Keadaan lingkungan (Riwayat pekerjaan, riwayat beper

riwayat kebiasaan)

Obat-obatan?


13/46

PEMERIKSAAN FISIK

LOKASI DRAINASE LIMFATIK PENYEBAB

Submandibular Lidah, kelenjar submaxillary , Mulut,Konjungtiva

Infeksi pada kepala, leher, faring

Submental Bibir bawah, dasar mulut, ujung lidah,

kulit wajah

Mononucleosis syndromes

cytomegalovirus, toxoplasm

Jugular Lidah, tonsil, pinna, parotid Pharyngitis, rubella

Posterior cervical Dahi dan leher, kulit tangan danpectoralis, thoraks, kelenjar servikal dan

aksila

Tuberculosis, lymphoma, hmalignancy

Suboccipital Kulit kepala dan leher Infeksi lokal

Postauricular External auditory meatus, pinna, scalp Infeksi lokal

Preauricular Kelopak mata dan konjungtiva, temporal,

pinna

Infeksi telinga


14/46

PEMERIKSAAN FISIK

Kelenjar

supraclavicular

kanan

Mediastinum, paru-paru, esofagus Paru, retroperitoneal, GIT

Kelenjar

supraclavicular kiri

Thoraks, duktus thoracicus Limfoma, infeksi virus atau

pada regio paru dan abdom

Periksa:

1.Ukuran

2.Nyeri tekan

3.Konsistensi

4.Lobulasi

5.Lokasi


15/46

PEMERIKSAAN PENUNJANG

PENYAKIT GEJALA PENYERTA TEST

Mononucleosis-type

syndromes

Fatigue, malaise, demam,

limfositosis

Epstein-Barr virus* Splenomegali pada 50%

pasien

Monospot, IgM EA or VCA

Toxoplasmosis* Umumnya asimptomatik IgM toxoplasma antibody

Cytomegalovirus* Gejala sistemik ringan IgM CMV antibody, viral cultu

Cat-scratch disease Demam dan pembesaran

kelenjar servikal dan aksila

Biasa melalui gejala; biopsi

GABHS Demam, eksudat faringeal,

pembesaran kelenjar servikal

Throat culture on appropriate

Tuberculosis lymphadenitis* Tidak nyeri, pembesaran

kelenjar servikal

PPD, biopsy

Typhoid fever* Demam, sakit kepala, keluhanabdomen Blood culture, serology


16/46

Lymphoma* Demam, keringat malam, BB turun Biopsy

Leukemia* Kelainan darah, bruising Blood smea

Serum sickness* Demam, atralgia, urtikaria, riwayat konsumsi obat Clinical crite

assays


17/46

LYMPHADENOPATI E.C T


18/46

DEFINISI

Scrofula; bahasa Latinbrood sow

Tuberkulosis kelenjar limfe pada leher/ cervical tuberc

Tuberkulosis extrapulmoner paling sering

Scrofulodermabila menginfeksi sampai ke kulit


19/46


20/46

ETIOLOGI

Dewasa: 95% oleh Mycobacterium tuberculosis

Sisanya oleh atypical mycobacterium atau non-tuberc

mycobacterium (NTM)

Anak: 92% oleh atypical mycobacterium


21/46

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS


22/46

EPIDEMIOLOGI

pada pasien imunnocomprimised

Wanita : Pria = 2:1 utk M. Tuberculosisdan 1.3 : 1 utk

NTM mengenai pada anak2 usia 1-5 tahun


23/46

PATOFISIOLOGI

Penyebaran: respirasiinhalasi

Replikasi pada paru2menyebar scr limfogen ke jar

ekstrapulmoner kelenjar limfe servikal

Penyebaran NTM: not person to person, pada anak:

memasukan benda asing ke mulut


24/46

MANIFESTASI KLINIS

M. Tuberculosis

Tidak nyeri

Bertambah besar

Gejala sistemik: demam, penurunan BB, malaise (4

pasien)

Immobil

Kenyal

Jarang: fluktuasi, multipel, bilateral


25/46

MANIFESTASI KLINIS

Non-tuberculous mycobacterium Kronik

Tidak ada gejala sistemik

Respon buruk thd antibiotik

Tdk ada riwayat paparan thd TBC sebelumnya

Tidak nyeri atau teraba hangat

Fluktuasi minimal

Lanjutmerekat dgn kulitruptursinus format


26/46

DIAGNOSA

Anamnesa

PF

PP:

FNAB Purified Protein Derivate (PPD)


27/46

TREATMENT

Medical care:

Regimen antibiotik: daily, twice weekly, thrice week

RHZE 6 bulan

Utk NTM: clarithromycin


28/46

TREATMENT

Surgery, utk M. tuberculosis

Dissapointing result

Insidens tinggi rekuren dan fistula

Indikasi utk diagnosis, persistent atau drain fistula

Surgery, utk NTM

Simple atau complete aspiration

Completelebih baik, namun risk >>


29/46

LIMFEDEMA


30/46

LIMFAEDEMA

DEFINISI

Pembengkakan ekstremitas yang disebabkan o

penurunan transportasi cairan limfe atau radang


31/46

ETIOLOGI

Anatomis

Hipoplasia limfe

Insufisiensi fungsional

Absens katup limfatik

Infeksi

Streptococcus Hemolitikus

Staphylococcus


32/46

KLASIFIKASI

Klasifikasi Allen menurut etiologi

Limfedema primer

Kongenital limfedema

Limfedema praecox

Limfedema tarda

Limfedema sekunder


33/46

DIAGNOSIS

Anamnesis

Rasa berat dan lelah pada ekstremitas yang terkena

Ukuran ekstremitas meningkat pada siang hari dan m

pada malam hari namun tidak pernah kembali ke no

Pembengkakan pada daerah dorsum pedis dan dap

mengenai jari kaki

Edema pittingnon pitting


34/46

TATALAKSANA

Tujuan utamakontrol pembengkakan dan cegah inf

rekuren

Compression garment

Tirah baring dan elevasi tungkai

Terapi antibiotik

Penisilin3-4 x 500mg PO


35/46

TATALAKSANA

Bedah

Eksisi sebagian atau seluruh jaringan yang edema

Anastomosis

Lymphaticolymphatic anastomosis

Lymphaticovenous anastomosis


36/46

LIMFOMA HODGKIN DAN

NON-HODGKIN


37/46

LIMFOMA HODGKIN

Berhubungan dengan infeksi EBV

GK: Pembesaran KGB yang tidak nyeri pada supracal

atau servikal, gejala sistemik (demam, keringat malam

turun, gatal)

PF: Kelenjar terfiksasi, kenyal dan berbatas jelas


38/46

PP:

Lab: Peningkatan trombosit, leukositosis, eosinofilia

peningkatan ESR dan alkalin fosfatase X-ray: massa di mediastinal

Biopsi (Reed sternberg cell owls eyes)


39/46

Tatalaksana:

Radiotherapy

Chemotherapy: doxorubicin, vinblastine, dacarbazin

mechlorethamine (ABVD) mechlorethamine, vincris

procarbazine, dan prednisone (MOPP)


40/46

LIMFOMA NON-HODGKIN

Tumor yang berasal dari jaringan limfoid terutama nod

limfatikus karena produksi terlalu banyak limfosit abno

Klasifikasi :

-low grade

- intermediate grade

- high grade


41/46

LIMFOMA NON-HODGKIN

Gejala low grade:

Adenopati perifer yang tidak nyeri

Progresifitas lambat

Regresi spontan

sitopenia

Intermediate dan high grade:

adenopati dengan progresifitas cepat

keterlibatan ekstranodus : saluran cerna, kulit, sistem saraf pusat

Gejala-B : temperatur >38C, keringat malam, penurunan BB >10%


42/46

Pemeriksaan Laboratorium

Darah lengkap Anemia,

trombositopenia/leukopenia/pa

nsitopenia, limfositosis,

trombositosis

Serum kimia Peningkatan LDH, level

kalsium dan tes fungsi hati

abnormal

Serum beta2-mikroglobulin meningkat


43/46

Pemeriksaan imaging

rontgen

CT-scan leher, dada, abdomen, pelvis

PET scanning

MRI otak/spinal cord

Konfirmasi patologik

bone narrow aspiration and biopsy

eksisi biopsi

TATALAKSANA


44/46

TATALAKSANA

kemoterapi

Terapi radiasi

Rituximab

Transplantasi sumsum tulang belakang

Radioimunoterapi

Transfusi produk darah

Antibiotik


45/46

Farmakoterapi

Agen sitotoksik : chlorambucil, cyclophosphamid

vincristine

Antibodi monoklonal : rituximab, ofatumumab

Immunomodulator : interferon alfa-2a atau 2b

Kortikosteroid: dexamethason, prednison

Pembedahan : terlokalisir, risiko perforasi, obstr

perdarahan hebat


46/46

TERIMA KASIH

Kelainan Kelenjar Limfe - JADI

Documents

Transcript of Kelainan Kelenjar Limfe - JADI