Kel 3 Variabilitas

22
VARIABILITAS Oleh : Kelompok 3 Juwandoko NIM 140341808620 Nur Susanti NIM 140341808633

description

variasi gen, variabilitas, variasi genetik, evolusi

Transcript of Kel 3 Variabilitas

Page 1: Kel 3 Variabilitas

VARIABILITAS

Oleh : Kelompok 3

 Juwandoko NIM 140341808620 Nur Susanti NIM 140341808633

Page 2: Kel 3 Variabilitas

• Karakter/sifat yang diwariskan kepada generasi berikutnya cenderung mempunyai kemampuan untuk bervariasi yang dikendalikan secara genetik yang dikenal dengan variabilitas genetik.

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Page 3: Kel 3 Variabilitas

Variabilitas genetik adalah ukuran bagi kecenderungan berbagai individu dalam suatu populasi untuk memiliki genotipe yang berbeda-beda.

Variabilitas dalam suatu sifat (karakter) tertentu menggambarkan bagaimana sifat itu mampu berubah-ubah untuk menanggapi pengaruh lingkungan dan genetik

Latar BelakangLatar Belakang

Page 4: Kel 3 Variabilitas

Suatu populasi terdiri dari sejumlah individu, namun dalam populasi itu tidak ada dua individu yang serupa.

Pada populasi manusia dapat kita lihat perbedaan-perbedaan itu dari ciri-ciri anatomi, fisiologi dan perilaku. Perbedaan ini akan tampak dengan nyata atau tidak nyata

.

Latar BelakangLatar Belakang

Page 5: Kel 3 Variabilitas

• Faktor apakah yang dapat menyebabkan keanekaragaman?

• Bagaimanakah faktor-faktor tersebut menyebabkan keanekaragaman?

• Bagaimanakah mekanisme mutasi substitusi, rekombinasi, delesi, dan insersi?

• Bagaimanakah akibat mutasi bagi suatu organisme?

Rumusan MasalahRumusan Masalah

Page 6: Kel 3 Variabilitas

Teori Evolusi Modern Berpendapat Bahwa :

• Sifat-sifat benda hidup berubah dengan bertambahnya waktu;

• Perubahan diarahkan oleh seleksi alam

PEMBAHASANPEMBAHASAN

Page 7: Kel 3 Variabilitas

Perubahan yang diamati adalah menyangkut suatu populasi dalam beberapa generasi perubahan dalam ekspresi dari potensi pertumbuhan yang dikandung gen pada tiap individu.

PEMBAHASANPEMBAHASAN

Di dalam populasi baik komposisi maupun ekspresi dari potensi pertumbuhan dapat mengalami pertumbuhan. Perubahan komposisi genetis inilah yang disebut evolusi.

Page 8: Kel 3 Variabilitas

Variasi individu adalah sebuah fenomena yang menyolok ketika organisme-organisme dalam satu spesies diteliti lebih detail. Sebagai contoh populasi manusia menunjukkan variasi dalam raut muka, pigmentasi kulit, warna rambut dan bentuk rambut, bentuk tubuh (lekuk tubuh), tinggi dan berat badan, golongan darah dan lain sebagainya.

PEMBAHASANPEMBAHASAN

Page 9: Kel 3 Variabilitas

• Faktor penyebab keanekaragaman• Faktor yang bekerja untuk

mempertahankan keutuhan suatu jenis

Faktor-faktor Timbulnya Keanekaragaman

Page 10: Kel 3 Variabilitas

• Suatu populasi terdiri dari sejumlah individu, namun dalam populasi itu tidak ada dua individu yang serupa. Pada populasi manusia dapat kita lihat perbedaan-perbedaan itu dari ciri-ciri fisiologi dan perilaku

Variasi Genetik sebagai Bahan Dasar Evolusi

Variasi fenotip Variasi genotip

Page 11: Kel 3 Variabilitas

Variasi Genetik sebagai Bahan Dasar Evolusi

Variasi fenotip Variasi fenotip dalam populasi dapat

menyebabkan adanya seleksi (reproduksi diferensial) antar individu

Suatu variasi yang benar-benar fenotipik bukanlah suatu bahan baku bagi terjadinya evolusi. Dapat dimengerti secara pengertian genetik, dimana bentuk tubuh yang atletis karena efek dari latihan-latihan keras yang sudah dilakukan oleh seseorang

Page 12: Kel 3 Variabilitas

Variasi Genetik sebagai Bahan Dasar Evolusi

Variasi genotip Perbedaan yang disebabkan oleh variasi DNA di

dalam sel organisme Variasi genetik pada suatu populasi akan

meningkatkan potensi individu untuk bertahan hidup (survive) Banyak spesies yang punah, namun beberapa spesies lain SURVIVE

Variasi genetik adalah satu-satunya kcmungkinan yang dapat menerangkan proses evolusi. Secara genetis, variasi dapat timbul akibat rekombinasi dan mutasi

Page 13: Kel 3 Variabilitas

VARIASI GENETIK DISEBABKAN OLEH BEBERAPA FAKTOR

• Rekombinasi akan membentuk kombinasi alel baru (dari beberapa alel yang terlibat)

– Biasanya terjadi selama meiosis – Alel-alel induk disusun/ ditata dengan model baru di dalam sel gamet

• Mutasi: perubahan yang terjadi secara random pada sekuens DNA suatu gen tertentu

– Dapat membentuk alel baru– Dapat diturunkan apabila terjadi pada sel gamet

Page 14: Kel 3 Variabilitas

Faktor-faktor yang Menimbulkan Keanekaragaman atau Variasi Genetik

1. REKOMBINASI

2. MUTASI

3. DELESI/INSERSI

Page 15: Kel 3 Variabilitas

• Rekombinasi diartikan sebagai peristiwa pembentukan suatu asosiasi baru dari molekul DNA atau kromosom (Ayala, dkk.,1984)

• Rekombinasi adalah proses yang berakibat terbentuknya kombinasi-kombinasi gen yang baru pada kromosom

• Rekombinasi terjadi melalui tahap pemotongan untaian DNA yang kemudian di ikuti dengan proses penggabungan kembali.

Rekombinasi

Page 16: Kel 3 Variabilitas

Ada dua jenis rekombinasi homolog

• Melibatkan pertukaran sekuens homolog antar kromosom homolog, yang menghasilkan kombinasi baru dari sekuens bersebelahan dan pada waktu yang sama kedua varian terlibat peristiwa rekombinasi

Rekombinasi

Pindah silang (reciprocal recombination)

Konversi gen (nonreciprocal recombination)

• Melibatkan penggantian yang tidak seimbang satu sekuens oleh yang lain.

Page 17: Kel 3 Variabilitas

Model mengenai mekanisme rekombinasi yang sekarang banyak diterima adalah model yang diajukan oleh Robin Holliday (Holliday model).

Terbentuknya percabangan pindah silang menghasilan suatu Heteroduplex

Page 18: Kel 3 Variabilitas

Gambar Skema Rekombinasi menurut Holliday. Rekombinasi dimulai dengan adanya pemotongan pada salah satu dari dua untaian DNA homolog (langkah 3) yang diikuti oleh invasi pada untaian DNA homolog (langkah 4-6), sampai akhirnya terbentuk persimpangan Holliday (Langkah 7) (Weaver, 2003).

Page 19: Kel 3 Variabilitas

Gambar . Penguraian Struktur Holliday menjadi rekombinan (Yuwono, 2005)

Page 20: Kel 3 Variabilitas

Jika suatu fungi mengalami sporulasi, misalnya pada Neurospora crassa, maka akan terjadi proses fusi (peleburan) dua inti haploid menjadi inti diploid. Ini diploid tersebut jika mengalami meiosis akan menghasilkan empat inti haploid lagi. Jika keempat inti itu mengalami pembelaha mitosis, maka akan dihasilkan delapan inti haploid pada spora fungi. Secara teoritis, hasil mitosis tersebut akan menghasilkan jumlah alel yang sama jika kedua alel tersebut berbeda. Sebagai contoh, jika salah satu alel adalah A dan alel lainnya adalah a, maka seharusnya alel A akan berjumlah empat, demikian pula alel a. hasil eksperimen menujukkan bahwa hal semacam ini tidak selalu terjadi karena seringkali terdapat jumlah alel A dan a yang tidak sama, misalnya lima alel A dan tiga alel a. Fenomena tersebut terjadi karena adanya perubahan (konversi) dari alel a menjadi alel A sehingga nisbah (rasio) kedua alel tersebut tidak 1:1. Fenomena perubahan alel (urutan nukleotida) inilah yang disebut sebagai konversi gen (Yuwono, 2005).

Konversi gen

Page 21: Kel 3 Variabilitas
Page 22: Kel 3 Variabilitas

Dilanjut mutasi.....