KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi...
Transcript of KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi...
KEGIATAN KEISLAMAN
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI RELIGIUS SISWA
(STUDI KASUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI
1 SAMBI TAHUN PELAJARAN 2018/2019)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Oleh :
MAHMUDAH ROHMANI
G000150075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
1
KEGIATAN KEISLAMAN
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI RELIGIUS SISWA
(STUDI KASUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 SAMBI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019)
Abstrak
Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan
nilai-nilai atau norma-norma Islam untuk menghubungkan penghambaannya kepada
Tuhan dengan tujuan untuk menjadikan seseorang beriman dan bertakwa kepada Allah
Swt. Nilai religius merupakan suatu usaha pendidikan untuk mempertinggi
kemampuan, prestasi, dan pembentukan watak dengan proses mengikat kembali tradisi
keimanan dan ibadah dalam kehidupannya sehari-hari. Tujuan penelitian skripsi ini
ialah untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan keislaman sebagai upaya
meningkatkan nilai religius siswa dan mengetahui nilai religius apa saja yang tertanam
melalui kegiatan keislaman. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan
pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan ialah analisis
deskriptif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan keislaman
sebagai upaya meningkatkan nilai religius siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri
1 Sambi meliputi: Pertama, tadarus Al-Qur’an dan tausyiah dilaksanakan setiap hari
selasa – kamis dengan menerapkan kegiatan metode ceramah dan membaca ayat suci
Al-Qur’an melalui pengeras suara. Kedua, shalat dhuha dilaksanakan setiap hari oleh
siswa beragama Islam pada jam istirahat pertama. ketiga, jama’ah shalat dzuhur
dilaksanakan setiap hari pada jam istirahat kedua dan wajib diikuti oleh seluruh siswa
beragama Islam. Keempat, shalat jum’at dilaksanakan setiap hari jum’at terjadwal dan
wajib diikuti oleh siswa beragama islam yang sudah dijadwalkan sesuai kelas masing-
masing. Kelima, jum’at kerohanian kegiatan yang terjadwal setiap 1 bulan sekali pada
pekan terakhir dan diikuti oleh siswa beragama Islam. Keenam, BTA dan SBA (Baca
Tulis Al-Qur’an dan Seni Baca Al-Qur’an) kegiatan yang dilaksanakan secara
kondisional dan terjadwal mengikuti guru Pendidikan Agama Islam. Ketujuh,
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dilaksanakan pada hari besar Islam saja, seperti
Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi SAW, Idul Adha, menyesuaikan keadaan sekolah. Namun
yang sering dilaksanakan ialah perayaan idul Adha dengan sholat berjamaah dan
memotong hewan qurban. Kedelapan, infaq secara sukarela dilaksanakan terjadwal dan
rutin pada pagi hari setelah kegiatan jumat kerohanian, setiap hari jumat. Kesembilan,
tahfidzul Qur’an dijadwalkan setiap hari selasa, namun pelaksanaannya kondisional
menyesuaikan waktu guru Pendidikan Agama Islam.
Kata Kunci : Kegiatan Keislaman, Nilai Religius, SMP Negeri 1 Sambi
2
Abstract
Islamic activity is the exercise of a series activities that use Islamic values or norms to
connect their bondage to the Lord in order to create a person become faithfull and
devotion to the almighty god. Religious value is an attempt at education to enhance
abilities, achievements, and the creation of character by rebinding religious traditions
and worship in their daily lives. The purpose of the research of this script was to
describe the performance of homegate activities as an effort to increase the students'
religious value and to know what religious value is rooted by the Islamic activity. It's
a kind of field research with a qualitative approach. Data collection utilizes interviews,
observation, and documentation. The data analysis method used is descriptive analysis.
The result of the discussion shows that the performance of Islamic activity as an attempt
to increase the religious value of the students in the Public Junior High School of
Sambi, its covered: first, the Qur 'an and tausyiah are performed every tuesday,
Thursday by applying the method of talk activity and reading the Koran verse over
speakers. Second, the dhuha prayer was carried out daily by muslim students at the first
break. Third, jama'ah dzuhur prayer is performed daily at the second break time and is
required to be followed by all muslim students. Fourth, friday prayers are scheduled
every friday and are required to be followed by Islamist students who are already
scheduled to meet their classes. Fifth, a friday spirituality of activities scheduled every
1 month in the last week and followed by the muslim students. Sixth, BTA and SBA
(read the Qur 'an and the art of reading the Koran) the activities that are carried out are
conditional and scheduled for Islamic education teachers. Seventh, the observance of
the great day of Islam (PHBI) was carried on the great day of Islam, like Isra' Mi 'raj,
Birthday of Prophet, Eid Adha, adjusting the school circumstances. But frequently held
was the Eid Adha with praying pilgrims and cut up animal. Eighth, the infaq is
voluntarily scheduled and routinely performed in the morning after a spiritual friday
activity, every Friday. Ninth, Qur 'an tahfidzul is scheduled every tuesday, but the
execution is conditional in adapting to the Islamic teaching teacher's time.
Keyword : Islamic Activities, and Religious Values, Public Junior Hogh School 1
Sambi
1. PENDAHULUAN
Upaya meningkatkan nilai religius merupakan salah satu bentuk proses untuk
mewujudkan manusia bertakwa kepada Allah Swt dan berakhlak mulia. Hal itu di
terapkan dengan mengimpelementasikan dalam dunia pendidikan, yang berisi
kegiatan keislaman. Implementasi sangat penting untuk memberikan suatu ide,
gagasan, konsep kebijakan atau inovasi. Maka dengan adanya penerapan
implementasi, sesuatu yang diharapkan akan tercapai.
3
Retno didalam bukunya mengatakan, nilai religius merupakan proses mengikat
kembali atau dikatakan dengan tradisi, sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan yang maha kuasa.1 Adanya nilai
religius ini bisa dijadikan sebuah konsep pegangan seseorang untuk dijadikan
pedoman hidup di dunia dengan melaksanakan tradisi yang sudah diajarkan dalam
agama. Definisi nilai religius ini lebih luas dibanding agama, agama terbatas pada
aturan-aturan atau ajaran-ajaran. Namun penulis lebih mengerucut pada agama
tertentu yakni agama Islam. Dalam menanamkan nilai religius, sekolah merupakan
salah satu tempat atau lembaga penting, dimana sekolah memberikan pelajaran
tentang agama dan kegiatan agama, seperti penanaman pendidikan akhlak, ibadah,
dan lain sebagainya.
Hukum Islam tidak akan dihayati dan direalisasikan orang lain jika hanya
diajarkan saja, tapi harus dididik melalui proses pendidikan. Rasul mengajak orang
untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai dengan ajaran Islam
melalui berbagai metode dan pendekatan. Dari satu sisi dapat dilihat bahwa
pendidikan Islam lebih kearah perbaikan sikap mental yang terwujud dalam amal
perbuatan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. di sisi lain, pendidikan Islam
tidak hanya bersifat teoritis , tapi juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan
antara iman dan amal soleh. Ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah
laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama-
sama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan
masyarakat.
Periode SMP, siswa adalah manusia dengan segala fitrahnya mempunyai
perasaan, pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan
dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi
1 Retno Listyarti, “Pendidikan Karakter dalam Aktif, Inovatif, dan Kreatif” (Jakarta: PT
Erlangga Group, 2012). 5.
4
dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya). Siswa dalam tahap
perkembangannya yang sangat pesat dari segala aspek yakni perkembangan aspek
kognitif, psikomotorik, dan afektif.2 Lingkungan sekitar memiliki pengaruh dan
dampak besar akan pribadi anak. Maka pendidikan dan penanaman nilai religius
sangat berperan penting untuk menghindari anak dari perbuatan menyimpang.
Orangtua yang mayoritas menjadi pekerja diluar kota, menimbulkan rasa
kegelisahan pihak sekolah, karena kurangnya didikan dan pengawasan dari
orangtua terhadap anak SMPN 1 Sambi.
Untuk menghindari perbuatan menyimpang dan kurangnya pendidikan
nilai religius pada anak, maka SMP Negeri 1 Sambi menerapkan kegiatan
keislamanan sebagai upaya untuk meningkatkan nilai religius siswa. SMP Negeri
1 Sambi memiliki karakteristik madrasah pada umumnya, yakni menonjolkan nilai
religiusitas yang tercermin pada aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di sekolah.
sedangkan sekolah umum pada umumnya lebih menonjol pada pendidikan model
barat.3 Ada beberapa program kegiatan keislaman yang diterapkan di SMP Negeri
1 Sambi yang menonjolkan aktivitas keislaman, yaitu tadarus Al-Qur’an dan
tausiyah, shalat dhuha, shalat dhuhur berjamaah, infaq secara sukarela, jum’at
kerohanian, Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) dan
Seni Baca Al-Qur’an (SBA), dan tahfidzul Qur’an.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan dua
rumusan masalah dalam penepitian ini, yaitu: 1. Apa saja kegiatan keIslaman
sekolah sebagai upaya meningkatkan nilai religius siswa di SMPN 1 Sambi tahun
pelajaran 2018/2019 ? 2. Bagaimana implementasi kegiatan keislaman sekolah
sebagai upaya meningkatkan nilai religius siswa di SMPN 1 Sambi tahun pelajaran
2018/2019 ?
2 Mgs. Nazarudi, “Manajemen Pembelajaran, Impelemntasi konsep, Karakterisitik, dan
metodologi pendidikan agama Islam di sekolah umum”, (Yogyakarta : Teras, 2010). 49. 3 Ara Hidayat dan Imam Machali, “Pengelolaan Pendidikan konsep, prinsip, dan aplikasi
dalam mengelola sekolah dan madrasah”, (Yogyakarta : kaukaba, 2012). 132.
5
Adapun tujuan penelitian dalam Skripsi ini adalah Mengidentifikasi
pelaksanaan kegiatan keislaman dalam meningkatkan nilai religius siswa di SMP
Negeri 1 Sambi tahun pelajaran 2018/2019.
Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitan lapangan (Field
Research).4 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif, penelitian yang di sajikan tanpa perhitungan angka. Dengan jenis
penelitian bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan
pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu. Dalam
penelitian macam ini landasan teori diperlukan tetapi bukan digunakan sebagai
landasan untuk menentukan kriteria pengukuran terhadap gejala yang diamati dan
akan diukur. 5
Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sambi. Subjek penelitian
penelitian adalah kegiatan keislaman dan nilai religius. Objek penelitian yang
dilakukan oleh penulis adalah guru Pendidikan Agama Islam dan Siswa yang
beragama Islam di SMP Negeri 1 Sambi tahun pelajaran 2018/2019.
Berawal dari judul penelitian Skripsi peneliti menggunakan tiga teknik
dalam pengumpulan data yaitu 1) metode wawancara 2) metode observasi 3)
metode dokumentasi.
Kemudian dalam analisis data, peneliti menggunakan alat anilis data
bersifat induktif yakni penerapan metode induktif dalam Skripsi ini, pertama
berangkat dari data yang dibangun sebagai landasan berfikir yang kemudian
diikuti oleh uraian teori dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Penelitian ini
menggunakan analisis data yang bersifat deskriptif analitik, yaitu data yang
diperoleh (berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk
4 Abdurrahman Fathoni, “Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi” (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006). 96 5 Abdurrahman Fathoni, “Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi” (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006). 97
6
bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentu kualitatif yang memiliki
arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi.6
2. METODE
Penelitian yang digunakan adalah penelitan lapangan (Field Research). Penelitian
lapangan yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan di lapangan atau di tempat
penelitian, tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif
sebagaimana terjadi di lokasi tersebut.7
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,
penelitian yang di sajikan tanpa perhitungan angka. Dengan jenis penelitian bersifat
deskriptif yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan
pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu. Dalam penelitian macam ini
landasan teori diperlukan tetapi bukan digunakan sebagai landasan untuk
menentukan kriteria pengukuran terhadap gejala yang diamati dan akan diukur. 8
2.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti untuk
mengumpulkan data di SMP Negeri 1 Sambi.9
Berawal dari judul penelitian Skripsi peneliti menggunakan tiga teknik dalam
pengumpulan data yaitu 1) metode wawancara 2) metode observasi 3) metode
dokumentasi. Dengan pemaparan sebagai berikut:
a. Metode wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi
verbal. Jadi semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh
6 6 Ibid., 39 7 Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006). 96 8 Ibid,..97 9 Ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-penelitian, 16.18 wib,
senin 08/10/2018
7
informasi.10 Di dalam pengertian lain menurut Nazir (1988) adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penenlitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara). Peneliti mendapat informasi melalui tanya jawab langsung
dengan guru Pendidikan Agama Islam, Wakil Kepala Sekolah II, Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, dan siswa SMP Negeri 1 Sambi
terkait dengan impelementasi kegiatan keislaman sebagai upaya
meningkatkan nilai religius siswa.
b. Metode Observasi, menurut Matthews and Ross bahwa observasi
merupakan metode pengumpulan data melalui indra manusia. Sedang
menurut Creswell observasi adalah sebagai sebuah proses penggalian
data yang dilakukan langsung oleh peneliti sendiri dengan cara
melakukan pengamatan mendetail terhadap manusia sebagai objek
observasi dan lingkungannya.11 Peneliti melakukan observasi dalam
peneletian ini langsung dengan melakukan pengamatan terhadap sumber
informasi, yakni melalui data dan kegiatan sekolah di SMP Negeri 1
Sambi tersebut. Waktu pengamatan yakni pada jam sekolah berlangsung.
c. Metode dokumentasi, metode dokumentasi adalah mencari data yang
berkaitan dengan hal-hal atau variabel berupa catatan, trankrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan
sebagainya.12 Peneliti rasa metode ini sangat diperlukan untuk
mendapatkan data berupa data administrasi sekolah yang berkaitan
10 S. Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah Usul Thesis, Disain Penelitian, Hipotesis,
Validalitas, Sampling, Populasi, Observasi, Wawancara, Angket, (Bandung : Penerbit Jemmars, 1991),
153. 11 Haris herdiansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai Instrumen
Penggalian Data Kualitatif, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada), 129-131 12 Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta : Kencana, 2012), 200.
8
dengan kegiatan keIslaman di SMP Negeri 1 Sambi dan data penunjang
lainnya.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil temuan mengenai impelementasi kegiatan keislaman sebagai upaya
meningkatkan nilai religius siswa peneliti menemukan berbagai informasi mengenai
inisiasi awal munculnya kegiatan keislaman yang bermula keinginan guru
Pendidikan Agama Islam untuk menjalankan syiar agama yang sebelumnya
kegiatan keislaman di SMP Negeri 1 Sambi belum menerapkan kegiatan keislaman,
namun setelah datang guru Pendidikan Agama Islam ke SMP Negeri 1 Sambi maka
dikembangkan kegiatan keislaman hingga saat ini. Selain itu juga, kurangnya
didikan orangtua dirumah kepada siswa , dikarenakan orangtua yang mayoritas
bekerja diluar kota membuat sekolah semakin kuat untuk melaksanakan kegiatan
keislaman di SMP Negeri 1 Sambi, dengan harapan sekolah memiliki lulusan yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan.
3.1 Bentuk Kegiatan Keislaman Sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Religius
Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Sambi Tahun Pelajaran 2018/2019)
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi di SMP Negeri 1 Sambi,
peneliti menemukan ada 9 kegiatan keislaman yang diterapkan, yakni tadarus
Al-Qur’an dan tausyiah, shalat dhuha, jamaah shalat dzuhur, shalat jumat,
jumat kerohanian, Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) dan Seni Baca Al-Qur’an
(SBA), Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), infaq secara sukarela, dan
tahfidzul Qur’an.
3.1.1 Tadarus Al-Qur’an & Tausyiah
Pada kegiatan tadarus Al-Qur’an dan tausyiah merupakan
kegiatan yang dilaksanakan setiap hari selasa, rabu, kamis, dan sabtu.
Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap pagi mulai pukul 07.00-07.30
WIB. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan dalam
rangka untuk menambah pengetahuan siswa serta membentuk sikap,
perilaku dan pengalaman keagamaan siswa SMP Negeri 1 Sambi.
9
Kegiatan ini sesuai pada bentuk-bentuk kegiatan keislaman yang
terdapat pada teori Bab III yaitu kegiatan keagamaan/keislaman rutin.
Pada kegiatan rutin terdapat membaca Al-Qur’an dan siraman rohani
(tausyiah). Selain itu, kegiatan tadarus Al-qur’an dan tausyiah
menciptakan lingkungan sekolah sebagai sarana menyampaikan
pendidikan agama Islam yang tidak hanya terpaku pada jam pelajaran
khusus saja namun diluar jam pelajaran.
3.1.2 Shalat Dhuha
Pada kegiatan shalat dhuha merupakan kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari pada jam istirahat pertama. kegiatan ini
merupakan kegiatan yang rutin dan wajib diikuti oleh siswa setiap hari
di SMP Negeri 1 Sambi. Kegiatan ini terapkan agar siswa memiliki
pengalaman keagamaan mengenai shalat dhuha, tidak terbatas pada
pengalaman saja namun juga pada tingkat keimanannya. Bentuk
kegiatan shalat dhuha termasuk pada kegiatan keislaman rutin pada teori
Bab II. Selain itu, kegiatan shalat dhuha ini termasuk pada kegiatan
keislaman yang menciptakan lingkungan sekolah sebagai sarana
penyampaian pendidikan agama Islam, sehingga sekolah dapat
mempengaruhi siswa dengan nilai-nilai keislaman yang disampaikan
melalui kegiatan. Disisi lain, kegiatan ini dapat menjadikan siswa
disiplin dan meningkat kualitas hidupnya, terlihat ketika memasuki
istirahat jam pertama siswa langsung bergegas pergi ke mushola sekolah
untuk menunaikan shalat dhuha.
3.1.3 Jama’ah Shalat Dzuhur
Pada kegiatan jama’ah shalat dzuhur merupakan kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari pada waktu istirahat kedua, kecuali hari jum’at.
SMP Negeri 1 Sambi mewajibkan kepada seluruh siswa beragama Islam
untuk mengikuti jama’ah shalat dzuhur. Jama’ah shalat dzuhur
10
termasuk kegiatan rutin yang sudah terprogram oleh pihak sekolah serta
dapat membentuk kedisplinan siswa.
3.1.4 Shalat Jum’at
Pada kegiatan shalat jum’at merupakan kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari jum’at dengan jadwal bergilir setiap kelasnya.
kegiatan yang mewajibkan kelas yang terjadwal untuk mengikuti shalat
jum’at merupakan kegiatan wajib. Kegiatan ini termasuk kegiatan
keagamaan/keislaman rutin dilaksanakan seperti adanya kegiatan
gerakan shalat berjamaah. Kemudian kegiatan rutin ini dilaksanakan
agar membentuk sikap, perilaku dan pengalaman keagamaan siswa.
Selain itu, kegiatan shalat jum’at yang diterapkan oleh sekolah dapat
membentuk kedisplinan siswa.
3.1.5 Jum’at Kerohanian
Pada kegiatan jum’at kerohanian merupakan kegiatan yang
dilaksanakan 1 bulan sekali, setiap hari jum’at pekan ke-4 pukul 07.00-
08.00 WIB. SMP Negeri 1 Sambi mewajibkan seluruh siswa beragama
Islam untuk mengikuti kegiatan jum’at kerohanian. Jum’at kerohanian
termasuk kegiatan rutin yang sudah terprogram dilaksanakan oleh
sekolah. Disisi lain, selain mendapat siraman rohani dan sebagai sarana
penyampaian pendidikan agama Islam, melalui kegiatan ini siswa
terbentuk menjadi siswa disiplin artinya tidak terlambat dalam hal
waktu ketika kegiatan dilaksanakan. Kegiatan jum’at kerohanian di
SMP Negeri 1 Sambi juga memberikan kesempatan pada siswanya
untuk memberikan tausyiah atau ceramah agama yang termasuk pada
keterampilannya berbicara didepan umum serta membentuk mental dan
keberaniannya.
3.1.6 Baca Tulis AL-Qur’an (BTA) & Seni Baca Al-Qur’an (SBA)
Pada kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) dan Seni Baca Al-
Qur’an (SBA) merupakan kegiatan yang dilaksanakan rutin. Waktu
11
kegiatan ini menyesuaikan guru Pendidikan Agama Islam yang
mengampu. Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) dan Seni Baca Al-
Qur’an (SBA) wajib diikuti oleh siswa yang beragama Islam dan sudah
terprogram oleh sekolah. Pendidikan dalam kegiatan ini mengajarkan
siswa dalam memberikan pengalaman keagamaan. Selain itu, melalui
kegiatan ini sekolah menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat
untuk menyampaikan pendidikan agama Islam. Disisi lain, pada
kegiatan Seni Baca Al-Qur’an (SBA), sekolah memberikan kesempatan
pada siswa untuk mengekspresikan dirinya dibidang seni yaitu dengan
mengajarkan tilawatil Qur’an atau Seni Baca Al-Qur’an.
3.1.7 Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
Pada kegiatan PHBI merupakan kegiatan yang dilaksanakan
pada hari-hari besar Islam saja. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang
menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat penyampaian
pendidikan agama Islam melalui ceramah yang diadakan, sholat idul
Adha dan penyembelihan hewan Qurban.
3.1.8 Infaq Secara Sukarela
Pada kegiatan infaq sukarela merupakan kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari jum’at. Kegiatan ini termasuk kegiatan rutin
yang dilaksanakan oleh sekolah dengan memberikan pengalaman
keagamaan kepada siswa. Selain itu melalui kegiatan infaq sukarela
siswa diajarkan untuk peduli sosial dengan menyisihkan sedikit uang
sakunya untuk diinfaqkan. Pada kegiatan infaq secara sukarela sesuai
dengan kegiatan keagama/keislaman yang menciptakan lingkungan
sekolah sebagai penyampaian pendidikan agama Islam.
3.1.9 Tahfidzul Qur’an
Kegiatan tahfidzul Qur’an merupakan kegiatan yang
dilaksanakan oleh sekolah fokus pada siswa kelas 7 dan 8 saja. Kegiatan
ini belum efektif karena guru yang mengampu memiliki kesibukan lain.
12
Pada kegiatan ini terdapat pengalaman keagamaan dan pengetahuan
siswa. Selain itu siswa diajarkan untuk disiplin dengan menyetorkan
hafalan setiap minggunya.
3.2 Pelaksanaan Kegiatan Keislaman Sebagai Upaya Meningkatkan Nilai
Religius Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Sambi Tahun Pelajaran
2018/2019)
3.2.1 Tadarus Al-Qur’an & Tausyiah
Tadarus Al-Qur’an & Tausyiah dilaksanakan setiap hari selasa – kamis
dengan menerapkan kegiatan metode ceramah dan membaca ayat suci
Al-Qur’an melalui pengeras suara. Pada kegiatan tausyiah dapat
memberikan wawasan pengetahuan agama Islam untuk siswa dengan
melalui ceramah yang disampaikan Pada kegiatan ini termasuk pada
dimensi pengetahuan agama, dimensi pengahayatan, sesuai pada proses
implementasi nilai religus, dan komponen psikomotor.
3.2.2 Shalat Dhuha
Shalat dhuha dilaksanakan setiap hari oleh siswa beragama Islam pada
jam istirahat pertama. shalat dhuha menjadikan siswa memiliki nilai
kedisiplinan. Kemudian pada siswa terdapat dimensi keyakinan.
Melatih siswa dalam komponen psikomotor yaitu terbiasa dengan
gerakan dan bacaan shalat dhuha.
3.2.3 Jama’ah Shalat Dzuhur
Jama’ah shalat dzuhur dilaksanakan setiap hari pada jam istirahat kedua
dan wajib diikuti oleh seluruh siswa beragama Islam. Pada kegiatan ini
menjadikan siswa untuk mempraktekkan ritual keagamaan, sesuai
dengan teori dimensi praktek agama yaitu siswa mengerjakan
kewajiban-kewajiban peribadatan untuk umat Islam. Selain itu kegiatan
ini mengajarkan siswa untuk menjalankan perintah agama Islam, sesuai
dengan teori serta menunaikan perintah syariat atau ubudiyah.
Kemudian, kegiatan ini mengajarkan siswa agar memiliki kedisiplinan,
13
sesuai dengan teori nilai kedisiplinan.13 Selain itu, kegiatan jama’ah
shalat dzuhur melatih siswa dengan gerakan shalat dan bacaan shalat,
sesuai dengan teori komponen psikomotor.
3.2.4 Shalat Jum’at
SMP Negeri 1 Sambi dalam kegiatan ini bertujuan menjadikan siswa
beriman, bertakwa, memiliki akhlak dan kepribadian yang baik, serta
menumbuhkan kebiasaan shalat Jumat. Dalam kegiatan ini mengajarkan
siswa untuk disiplin, sesuai dengan teori nilai kedisiplinan. Selain itu,
kegiatan shalat jum’at sesuai dengan teori dimensi praktek agama.
Kemudian, kegiatan ini mengajarkan siswa untuk menjalankan perintah
agama Islam, sesuai dengan teori serta menunaikan perintah syariat atau
ubudiyah. Melatih siswa terbiasa dengan gerakan shalat dan bacaan
shalat, sesuai dengan teori komponen psikomotor.
3.2.5 Jum’at Kerohanian
Jum’at kerohanian kegiatan yang terjadwal setiap 1 bulan sekali pada
pekan terakhir dan diikuti oleh siswa beragama Islam. Pada kegiatan ini
memberikan pendidikan atau wawasan kepada siswa dalam bidang
agama Islam, sesuai dengan teori yang terdapat pada dimensi nilai
religius yaitu dimensi pengetahuan. Selain itu, mengajarkan siswa untuk
menjalankan perintah agama Islam, sesuai dengan teori serta
menunaikan perintah syariat atau ubudiyah. Dan mengajarkan siswa
agar memiliki kedisiplinan, sesuai dengan teori nilai kedisiplinan.
Kemudian, menjadikan siswa sadar akan akhlak, perilaku dan takut
akan dosa dengan melalui ceramah yang disampaikan menyadarkan
siswa untuk menghindari perbuatan yang dilarang sesuai dengan teori
nilai dasar moralitas.
3.2.6 Baca Tulis AL-Qur’an (BTA) & Seni Baca Al-Qur’an (SBA)
13 Lihat pada BAB II, 26-27.
14
BTA dan SBA (Baca Tulis Al-Qur’an dan Seni Baca Al-Qur’an)
kegiatan yang dilaksanakan secara kondisional dan terjadwal mengikuti
guru Pendidikan Agama Islam. Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an
mengajarkan siswa untuk memiliki mental dan keberanian ketika
memiliki kemampuan dalam membaca Al-Qur’an. Disisi lain, melalui
kegiatan ini memperbaiki akhlak siswa tersebut ketika ia menjadi guru
atau tutor bagi temannya sendiri. Tutor harus memberikan contoh yang
baik untuk temannya layaknya seperti guru pada umumnya sesuai
dengan teori proses implementasi nilai religius poin 3 yaitu akhlak.
Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an dan Seni Baca Al-Qur’an memberikan
wawasan mengenai Al-Qur’an dan seni membaca Al-Qur’an, sesuai
dengan teori dimensi pengetahuan agama. Melalui kegiatan ini dapat
menguatkan keyakinan siswa akan yakin pada kitab suci Al-Qur’an,
sehingga dapat meningkatkan nilai religunya, sesuai dengan teori
dimensi keyakinan yaitu. Melatih siswa Baca Tulis Al-Qur’an dan Seni
Baca Al-Qur’an siswa, menjadikan siswa mampu membaca Iqro bahkan
sampai ke Al-Qur’an dan melantunkan ayat Al-Qur’an dengan
menggunakan irama yang sudah diajarkan, sesuai dengan teori
komponen psikomotor.
3.2.7 Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dilaksanakan pada hari besar Islam
saja, seperti Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi SAW, Idul Adha, menyesuaikan
keadaan sekolah. Namun yang sering dilaksanakan ialah perayaan idul
adha dengan sholat berjamaah dan memotong hewan qurban. Pada
kegiatan Peringatan Hari Besar Islam memberikan wawasan
pengetahuan sejarah Islam kepada siswa, seperti sejarah hari lahir Nabi
Muhammad, sejarah isra Mi’raj, sesuai pada teori dimensi pengetahuan
agama. Selain itu kegiatan ini mengajarkan siswa melaksanakan shalat
idul adha, sesuai dengan teori dimensi pada nilai religius yaitu dimensi
15
praktek agama. Selain itu, melalui kegiatan ini dapat menguatkan
keyakinan siswa bahwa wajib mengimani rasul Allah, sehingga dapat
meningkatkan nilai religus siswa tersebut sesuai dengan teori dimensi
keyakinan.
3.2.8 Infaq Secara Sukarela
Infaq secara sukarela dilaksanakan terjadwal dan rutin pada pagi hari
setiap hari jumat. Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk terbiasa
memberi dan menolong orang yang membutuhkan atau peduli pada
social dengan cara mendermakan hartanya/menyisihkan sebagian
uangnya, sesuai dengan teori dimensi pengalaman dan komponen
afektif atau sikap. Kemudian, kegiatan ini mengajarkan siswa untuk
menjalankan perintah agama Islam yaitu dengan memberikan sebagian
uang sakunya untuk diinfaqkan, sesuai dengan teori macam-macam
nilai religius pada poin 1 yaitu nilai dasar ubudiyah. Sehingga melatih
anak dengan cara tersebut dapat meningkatkan kualitas keimanan siswa,
sesuai dengan teori proses implementasi nilai religius yaitu keimanan.
3.2.9 Tahfidzul Qur’an
Kesembilan, tahfidzul Qur’an dijadwalkan setiap hari selasa, namun
pelaksanaannya kondisional menyesuaikan waktu guru Pendidikan
Agama Islam dengan metode setor hafalan setiap minggunya. Kegiatan
tahfidzul Qur’an mengajarkan pada siswa untuk disiplin melalui setoran
hafalan yang sudah ditetapkan. Semakin sering menyetor maka semakin
banyak hafalannya, sesuai dengan teori nilai kedisiplinan. Selain ittu
kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa kepada
Allah, sesuai dengan teori keimanan dan dimensi keyakinan. Kemudian
juga mengajarkan anak dalam hal peribadatan dengan menjalankan
praktek agama melalui kegiatan menghafal Al-Qur’an, sesuai dengan
16
teori dimensi praktek agama.14 Melatih siswa terbiasa menghafal Al-
Qur’an menjadikan siswa mampu menghafal Al-Qur’an, sesuai dengan
teori komponen psikomotor yaitu adanya keterampilandalam menghafal
Al-Qur’an.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah peneliti lakukan, maka dapat ditarik
simpulan sebagai berikut:
Dalam pelaksanaannya meliputi: Pertama, tadarus Al-Qur’an dan tausyiah
dilaksanakan setiap hari selasa – kamis dengan menerapkan kegiatan metode
ceramah dan membaca ayat suci Al-Qur’an melalui pengeras suara. Kedua,
shalat dhuha dilaksanakan setiap hari oleh siswa beragama Islam pada jam
istirahat pertama. ketiga, jama’ah shalat dzuhur dilaksanakan setiap hari pada
jam istirahat kedua dan wajib diikuti oleh seluruh siswa beragama Islam.
Keempat, shalat jum’at dilaksanakan setiap hari jum’at terjadwal dan wajib
diikuti oleh siswa beragama Islam yang sudah dijadwalkan sesuai kelas masing-
masing. Kelima, jum’at kerohanian kegiatan yang terjadwal setiap 1 bulan
sekali pada pekan terakhir dan diikuti oleh siswa beragama Islam. Dalam
penerapannya kegiatan ini memiliki sususan acara antara lain: a) Pembukaan,
b) Pembacaan ayat suci Al-Qur’an, c) menyanyikan lagu Indonesia raya, d)
Sambutan, e) Acara inti (ceramah guru PAI dan Siswa terpilih) f) Penutup.
Keenam, BTA dan SBA (Baca Tulis Al-Qur’an dan Seni Baca Al-Qur’an)
kegiatan yang dilaksanakan secara kondisional dan terjadwal mengikuti guru
Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan tutor sebaya. Ketujuh,
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dilaksanakan pada hari besar Islam saja,
seperti Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi SAW, Idul Adha, menyesuaikan keadaan
sekolah. Namun yang sering dilaksanakan ialah perayaan idul adha dengan
14 Lihat pada BAB II, 21-22.
17
sholat berjamaah dan memotong hewan qurban. Kedelapan, infaq secara
sukarela dilaksanakan terjadwal dan rutin pada pagi hari setiap hari jumat.
Pelaksanaannya dengan memberikan 1 kotak infaq setiap kelas untuk
mengisinya. Kesembilan, tahfidzul Qur’an dijadwalkan setiap hari selasa,
namun pelaksanaannya kondisional menyesuaikan waktu guru Pendidikan
Agama Islam dengan metode setor hafalan setiap minggunya.
Setelah mengetahui pelaksanaan kegiatan keislaman sebagai upaya
meningkatkan nilai religius siswa di SMP Negeri 1 Sambi, penulis memberikan
saran kepada sekolah agar terus melanjutkan dan meningkatkan kegiatan keislaman
sehingga menciptakan siswa yang memiliki nilai religius. Selanjutnya untuk guru
sebagai pelaksana dapat meningkatkan dan mengembangkan kegiatan keislaman
dengan membuat silabus tema materi pada jumat kerohanian dan tausyiah, agar
lebih tersusun rapi dan terencana serta siap kemudian kepada peneliti agar lebih
teliti dan fokus pada pembahasan penelitian. Kepada peneliti selanjutnya, penulis
menyadari ada banyak kekurangan dan keterbatasan dalam menulis penelitian ini,
maka penulis menyarankan agar meneliti kegiatan tahfidzul Qur’an yang
dilaksanakan oleh sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Listya Rani. 2016. “Implementasi Nilai Religius Dalam Pendidikan
Karakter Bagi Peserta Didik Di Sekolah Dasar Juara Yogyakarta”, Jurnal
Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V
Ali, Yunasril. 2012. Buku Induk Rahasia dan Makna Ibadah. Jakarta: Zaman
Bertens. 2002.“Etika”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
B. harlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga
18
D. Ancok dan Suroso,F. 2001. Psikologi Islami : solusi Islam Atas Problem-
problem Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelakar
Darmadi, Hamid 2009. “Dasar Konsep Pendidikan Moral”. Bandung: Alfabeta
Daradjat, Zakiah Dkk. 2001. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta
:PT. IkrarMandiriabadi
Fathoni, Abdurrahman. 2006. “Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan
Skripsi”. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hamidah, Laila Nur. 2016. “Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Religius Siswa
Melaluli Program Kegiatan Keagamaan (Studi Multi Kasus di SMAN 1
Malang dan MAN 1 Malang)”. Tesis. Malang
Hidayatullah, Agus. dkk. 2012. . Al- Jamil Al- Qur’an Tajwid Warna, Terjemah
Per Kata, Terjemah Bahasa Inggris, Bekasi : Cipta Bagus Segara.
Hidayat, ara dkk. 2012. Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi
Dalam Mengelola Sekolah Dan Madrasah, Yogyakarta : kaukaba.
Hidayati, Priska Nurul. 2017. “Inovasi Kurikulum Al-Islam Kemuhammadiyahan
Menuju Sekolah Muhammadiyah Unggulan (Studi di SMP Muhammadiyah
1 Surakarta)”. Skripsi. Surakarta.
Herdiansyah, Haris. 2012. “Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai
Instrumen Penggalian Data Kualitatif”. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Idrus, Muhammad. 2009. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif
dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
Juwaniah, Hanni. 2013. “ Penerapan Nilai-nilai Religius Pada Siswa Kelas VA
dalam Pendidikan Karakter di MIN Bawu Jepara Jawa Tengah”.Skripsi.
Yogyakarta.