Kebijakan Labkes_lqas Fasyankes

17
KEBIJAKAN LABKES KEBIJAKAN LABKES DALAM MENDUKUNG DALAM MENDUKUNG PROGRAM PROGRAM PENGENDALIAN TB PENGENDALIAN TB Disampaikan pada : WORKSHOP PME MIKROSKOPIK TB METODE LQAS Mamuju, 25-29 Juni 2012

description

Kebijakan Labkes

Transcript of Kebijakan Labkes_lqas Fasyankes

  • KEBIJAKAN LABKES DALAM MENDUKUNG PROGRAM PENGENDALIAN TBDisampaikan pada :WORKSHOP PME MIKROSKOPIK TB METODE LQASMamuju, 25-29 Juni 2012

  • * Laboratorium Kesehatan di Indonesia Health Centre 9.127 Provincial Health Lab 26 + 7 new provinces Hospital Lab 1378 (Army & Police Hospital lab Specialize hosp.lab Private hosp. lab ) BTU/IRC 211 Private lab 792 District /municipalities lab 118

    Total: 11.560 (Data as of dec 2010)

  • Jejaring Lab TB di IndonesiaNasional : BLK Prov Jawa Barat (Lab ruj. Mikroskopis)BBLK Surabaya ( Lab ruj. Biakan dan uji kepekaanMikrobiologi FKUI ( Lab ruj. Riset & Biomolekuler)

    Provinsi : BLK Provinsi (lab.RUS II)Kab/Kota : Lab.RUS I (RS/Puskesmas/Labkesda)Lab TB Fasyankes : Lab.Puskesmas/RS/LKS

  • Jejaring lab mikroskopik TB di Prov. Sulawesi Barat

    Lab RUS Mikroskopis Provinsi : Labkesda Provinsi Sulawesi Barat Lab.Intermediate/RUS I : -PRM : PPM : PS : RS Pemerintah :RS Swasta : RS DOTS :

  • DIAGNOSTIK : CDR Pemantauan hasil terapi : SR,CRRujukan PelayananRujukan Teknis : pembinaan teknis/pelatihanPemantapan mutu eksternal: Uji silang Supervisi Tes Panel- Pengelolaan &Pengembangan JejaringPEMERIKSAAN LABORATORIUMPERAN JEJARING LABORATORIUM MIKROSKOPIK TBSesuai Protap / Pedoman

    Monev

    Pemantauan Mutu (EQA)

  • KEBIJAKAN LABORATORIUM DALAM MENDUKUNG PROGRAM PENGENDALIAN TBPelayanan lab harus bermutu untuk mendukung program P2-TB dg mengoptimalkan sumber daya lab yang ada Dibentuknya jejaring lab TB : mulai tingkat fasyankes, kab/kota, provinsi dan nasionalPelaksanaan Pemantapan Mutu secara berkala dan berkesinambungan*

  • STRATEGI Menerapkan sistem rujukan lab mikroskopis TB, biakan dan uji kepekaan sesuai standarMemperkuat SDM pem mikroskopis, Penetapan lab rujukan uji silang 1, provinsi, regional & nasional Peningkatan mutu pelayanan lab TBPenerapan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal sesuai standar

  • DASAR HUKUM :

    Undang-undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran mengamanatkan evidence based medicine menempatkan peran labkes pada posisi yang menentukanUU Kes. No 36/2009 :ps 5 (2) : Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkaups 19: Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkaups 25 (1) : Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat melalui pendidikan dan/atau pelatihan PELAYANAN LAB HARUS BERMUTU

    *

  • Pelaksanaan PME laboratorium TB :

    Dilaksanakan secara berjenjang dan difasilitasi oleh peran pusat dan daerah serta sektor terkait.

    PME lab mikroskopik TB dilaksanakan dengan metode LOT Quality Assurance Sampling (LQAS) yang WAJIB diikuti oleh seluruh laboratorium fasyankes TB secara berkala yaitu setiap triwulan.

    Setelah melalui uji coba LQAS di 8 provinsi, metode ini akan diterapkan secara nasional.

  • Uji Silang Mikroskopik TB

    Uji silang: bagian dari PME untuk menjamin mutu pemeriksaan lab sehingga hasilnya dapat dipercaya

    Cara yang paling efektif utk mengetahui kinerja lab

    Membaca ulang sediaan dari lab diagnostik oleh lab rujukan secara "buta dan dilakukan secara rutin

    Membutuhkan jejaring lab yang berfungsi dengan baik dengan komunikasi yang baik pula

  • Indikator dan target keberhasilan kinerja laboratorium mikroskopik TB yang harus dicapai pada 2014 adalah sebagai berikut :

  • Metode uji silang yang sekarang digunakanMETODE KONVENSIONALKurang menggambarkan kualitas pemeriksaan lab TB dengan baik: Sediaan yang diuji silang mewakili suspek/kasus:Tidak semua slide memiliki kesempatan yang sama untuk di uji silangSeakan-akan konfirmasi diagnosis (uji silang 100% BTA positif)Evaluasi berdasarkan angka Error Rate kesalahan petugas ??Jika jumlah sediaan sedikit 1 kesalahan akan sangat mempengaruhi angka Error rate (tidak representatif)

  • Metode LQAS Tidak mengubah sistem uji silang tetapi memutakhirkan cara/metode uji silangMenilai kinerja laboratorium secara menyeluruhTidak untuk konfirmasi diagnosisSediaan disimpan berdasarkan TB 04 (tidak dipisah positif & negatif)Setiap sediaan memiliki kesempatan yang sama untuk di uji silangPenilaian Kinerja berdasarkan jumlah dan tipe kesalahan (bukan prosentase)Kemungkinan penyebab kesalahan lebih mudah diketahui untuk corrective action

  • Perbedaan cara konvensional & LQAS

    Cara LamaLQASSampling: 100 % slide positif & 10 % slide negatifSampling: semua slide mendapat kesempatan samaPemilihan?Pemilihan secara statistik sederhanaFormulir TB-05, 04 & 12Formulir disempurnakanPenyimpanan slide pos & neg dipisahPenyimpanan slide digabung sesuai TB-04Analisis hasil uji silang: Error RateBerdasar derajat kesalahanError rate >5% : jelekSatu kesalahan besar/3 kesalahan kecil : JelekAnalisis kualitas sediaanAnalisis kualitas sediaan lengkap

  • * PENUTUP

    Laboratorium sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan mendukung upaya kesehatan

    Dalam mendukung P2TB diperlukan laboratorium yang kompeten sehingga hasil pemeriksaan bermutu

  • PELAKSANAKAN JEJARING & PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM TB

    DENGAN BAIK DAN BENAR SESUAI PROSEDUR

    SANGAT DIPERLUKAN

    HASIL PEMERIKSAAN LABDAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN

  • ***